FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Islah Bahrawi, mengungkapkan kekagumannya terhadap Megawati Soekarnoputri dan kiprahnya dalam membesarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Saya dulu menganggapnya wanita biasa,” ujar Islah dalam keterangannya di X @islah_bahrawi (10/1/2025).
Dikatakan Islah, anggapannya sebagai wanita biasa itu perlahan berubah. Apalagi setelah Megawati menjadi Presiden Indonesia.
“Politisi, anak mantan presiden yang pernah menjadi presiden,” tukasnya.
“Itu saja. Semakin sering berdiskusi, semakin saya mengenalnya,” sambung dia.
Ia menilai, Megawati menjadi sosok kuat bukan karena berlindung dari ancaman, melainkan keberanian dan ketangguhan yang terbangun dari perlawanan berlapis-lapis.
“Benar, wanita menjadi kuat bukan karena berlindung dari ancaman,” Islah menuturkan.
Menurut Islah, keberanian Megawati merupakan faktor penting yang menjadikan PDIP partai besar dan kuat hingga kini.
“Karena keberanian dan ketangguhan yang terbangun dari perlawanan berlapis-lapis PDIP menjadi kuat dan besar,” tambahnya.
Meskipun mengaku bukan kader PDIP, Islah mengakui dirinya tetap mengagumi sosok Megawati dan perjuangannya.
“Ini menjadi salah satu catatan dari berbagai literatur yang saya baca. Saya bukan kader PDIP, tapi saya mengaguminya,” tandasnya.
Islah pu memberikan dorongan kepada partai berlogo kepala banteng itu karena belakangan ini diterpa serangan bertubi-tubi. Apalagi setelah berposisi sebagai oposisi.
“Selamat hari lahir Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ke 52. Satyam Eva Jayate (Hanya Kebenaran yang Berjaya),” kuncinya.