Liputan6.com, Jakarta – Kreator digital populer IShowSpeed digugat setelah aksinya diduga mencekik robot humanoid Rizzbot saat siaran langsung pada September 2025. Ia dianggap merusak perangkat tersebut dan menimbulkan kerugian besar.
Gugatan diajukan oleh pembuat Rizzbot, Social Robotics, melalui petisi hukum yang diajukan pada November 2025.
Rizzbot dikenal sebagai robot humanoid popular yang melakukan roasting komedi dan memiliki lebih dari satu juta pengikut di berbagai platform. Sementara itu, IShowSpeed yang memiliki lebih dari 50 juta pengikut mengunjungi Rizzbot untuk berkolaborasi dalam konten siaran langsung.
Dugaan Kerusakan Saat Live Streaming
Dalam petisi yang diperoleh TechCrunch pada Senin (8/12/2025), Social Robotics menuduh Speed melakukan tindakan agresif terhadap robot tersebut. Video siaran langsung menunjukkan Speed beberapa kali memukul bagian kepala, mencekik leher, menjatuhkan, hingga menahan tubuh Rizzbot di sofa.
Petisi itu juga menegaskan IShowSpeed “sepenuhnya tahu bahwa ini bukan cara yang pantas untuk berinteraksi dengan robot canggih dan tahu bahwa tindakan seperti ini akan menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada Rizzbot.”
Akibat perlakuan tersebut, Social Robotics mengklaim Rizzbot mengalami “hilangnya seluruh fungsi Rizzbot”, dengan kerusakan signifikan yang tidak dapat diperbaiki, termasuk hilangnya fungsi kamera, sensor pendengaran dan penglihatan, serta gangguan pada stabilitas gerak robot.
Gugatan Diajukan Setelah Negosiasi Gagal
Menurut petisi dan laporan polisi, pihak kepolisian Austin datang setelah pemilik Rizzbot melaporkan kerusakan yang terjadi tanpa “persetujuan tersirat”. Gugatan menyebutkan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Pengacara Social Robotics, Joel Levine, mengatakan bahwa gugatan diajukan setelah pembicaraan dengan tim Speed mengenai kompensasi tidak mencapai kesepakatan. Ia menyebut tidak banyak perbedaan versi fakta karena seluruh kejadian terekam dan disaksikan publik.
“Ini adalah kejadian yang disiarkan langsung, jadi tidak banyak perbedaan soal faktanya. Yang kami cari adalah bentuk pertanggungjawaban,” ujar Levine kepada TechCrunch.
Petisi tersebut juga menyebut Speed “gagal bertindak sebagai seseorang yang berhati-hati, masuk akal, dan bijaksana,” serta “salah menggunakan kendali atas Rizzbot.”
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4171096/original/036681000_1664168159-images__17_.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)