Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Lansia Diduga Korban Perampokan di Bekasi Megapolitan 10 Februari 2025

Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Lansia Diduga Korban Perampokan di Bekasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Februari 2025

Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Lansia Diduga Korban Perampokan di Bekasi
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com 
– Isak tangis keluarga dan tetangga pecah menyambut jenazah Bimih (72), lansia pemilik toko kelontong yang diduga menjadi korban perampokan dan pembunuhan di Jalan Pulo Rengas, Desa Sindang Jaya, Kabupaten Bekasi, Senin (10/2/2025) dini hari.
Jenazah Bimih tiba di halaman Masjid Nurul Huda, Desa Sindang Jaya, Kabupaten Bekasi, sekitar pukul 15.00 WIB. Sebelumnya, jasad korban divisum di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Keranda yang membawa jenazah korban dipanggul sanak saudara menuju masjid untuk dishalatkan oleh puluhan jemaah.
Sekitar 10 menit shalat berlangsung, jenazah langsung dibawa menuju TPU Kandri yang tak jauh dari toko kelontong milik korban.
Saat itulah, isak tangis sanak saudara dan warga pecah. Setibanya di pemakaman, suara tangisan kian kencang.
Beberapa orang terlihat duduk lunglai mencoba menerima kepergian Bimih.
Menantu korban, Udin (52) berharap kepolisian dapat mengusut tuntas kasus yang menewaskan ibu mertuanya tersebut. Ia juga berharap polisi dapat menangkap para pelaku.
“Hidup atau mati, tangkap kalau bisa hukum mati, tuntaskan. Saya minta ke kepolisian tolong dituntaskan,” tegas Udin kepada wartawan, Senin.
Sebelumnya diberitakan, Bimih ditemukan tewas di toko kelontongnya. Korban ditemukan dengan kondisi leher terikat sebuah kain kerudung.
“Korban saat ditemukan sudah terikat lehernya,” ujar Udin saat ditemui di sekitar kediaman korban, Senin.
Udin mengaku pertama kali menerima informasi sang ibu meninggal dari putranya sekitar pukul 00.30 WIB.
Udin yang kini telah pisah rumah dengan ibunya langsung beranjak menuju toko kelontong yang juga dijadikan tempat tinggal korban.
Setibanya di lokasi, ia mendapati korban tergeletak tak bernyawa di kamar dengan kondisi leher terikat.
Saat itu, Udin melihat lemari rumah dan lemari toko kelontong berantakan. Gembok
rollingdoor
toko juga dirusak pelaku.
Sang pemilik diduga menjadi korban pembunuhan yang disertai dengan perampokan. Hal ini merujuk dari hilangnya kotak penyimpan rekaman empat CCTV di lokasi.
Selain itu, uang dan ponsel milik korban juga lenyap. Namun demikian, Udin tak mengetahui jumlah uang yang hilang diduga dibawa kabur pelaku.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.