Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Irigasi penting untuk penuhi kebutuhan pangan nasional

Irigasi penting untuk penuhi kebutuhan pangan nasional

Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto saat mengunjungi salah satu irigasi di Provinsi Lampung, Sabtu (28/12/2024). (ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)

Wamendagri: Irigasi penting untuk penuhi kebutuhan pangan nasional
Dalam Negeri   
Editor: Novelia Tri Ananda   
Sabtu, 28 Desember 2024 – 13:45 WIB

Elshinta.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan pentingnya peran irigasi untuk meningkatkan hasil pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Hal itu disampaikan Bima saat mengunjungi dua titik irigasi di Provinsi Lampung guna mendukung program swasembada pangan.

Awalnya, dia mengunjungi irigasi di Desa Lugusari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Di Desa Lugusari, Bima berdialog dengan warga terkait masalah irigasi yang memengaruhi produktivitas pertanian. Pemerintah mencatat ada 3 juta hektare lahan sawah yang membutuhkan perbaikan irigasi.

“Memang target swasembada ini kan dua tahun lagi, kita selain cetak sawah, ini juga strategi Pak Menko (Pangan) sekarang memaksimalkan irigasi yang selama ini enggak terawat, rusak. Ini hitung-hitungan kita seluruh Indonesia bisa 3 juta hektare. Ada anggaran sekitar 12 triliun dari Menko Pangan melalui (Kementerian) PU untuk rehabilitasi irigasi ini,” kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Ia mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk menyusun pendataan kebutuhan rehabilitasi secara lengkap dan terperinci. Data harus mencakup luas wilayah, masalah yang dihadapi, dan dampak yang diharapkan dari perbaikan.

“Ada hitungannya ya, luasan yang terairi berapa, kemudian bisa tanam berapa kali, panen berapa kali. Dari hitung-hitungan itu harusnya kita bisa swasembada pangan. Sekarang mudah-mudahan ini bisa cepat. Sebenarnya Menko Pangan minta Kemendagri mendorong semua bupati, wali kota, menyampaikan usulannya,” jelasnya.

Sementara itu, warga Desa Lugusari berharap pintu air diperbaiki agar distribusi air kembali normal. Saat ini, warga hanya mampu panen satu kali setahun dengan hasil sekitar 5,7 ton. Adapun lokasi kedua yang dikunjungi Bima adalah Bendungan Way Sekampung di Pekon Pamenang dalam kecamatan yang sama.

Dalam dialog singkat di lapangan, petani setempat, khususnya petani penggarap, mengeluhkan kesulitan air meski sudah memasuki musim hujan. Masalah ini telah terjadi sejak 2007. Diharapkan perbaikan irigasi dapat meningkatkan debit air untuk mendukung program swasembada pangan.

Bima lantas menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan para menteri untuk bersinergi dalam mewujudkan swasembada pangan. Ia pun menyoroti perbedaan masalah irigasi di tiap daerah, seperti konversi area irigasi menjadi kolam ikan, pintu irigasi yang rusak, dan sedimentasi.

“Di sini saya bersyukur mendapatkan langsung informasi dari para petani bahwa tidak mengalir yang dari Tanggamus di Bendungan Way Tebu, begitu ya. Kemudian tidak merasakan juga daerah Sekampung dari sana ya, padahal ini kan daerah tinggi mungkin ya. Jadi saya nanti, Pak Bupati jam 9 ini, kita akan rapat dengan Pak Menko Pangan nanti kita angkat untuk diprioritaskan,” ujar Bima.

Ia meminta Bupati Pringsewu dan pihak terkait melengkapi data kebutuhan perbaikan irigasi, baik untuk mendukung swasembada pangan beras maupun komoditas lain seperti ikan konsumsi.

“Ya, nanti diajukan saja datanya. Mana yang nanti untuk swasembada pangan beras, mana yang mendukung untuk pangan yang lain seperti ikan,” pungkasnya.

Sumber : Antara