TRIBUNNEWS.COM – Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran kembali menghebohkan warganet lewat unggahan video yang mempertontonkan kota rudal bawah tanah.
Dalam cuplikan video terlihat Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Baqeri dan komandan Pasukan Dirgantara IRGC, Amir Ali Hajizadeh tengah memamerkan kota rudal yang dipenuhi dengan terowongan dan lorong tak berujung
Kedua pemimpin pasukan Iran tersebut juga tampak memperlihatkan beberapa koleksi rudal dan roket tercanggih yang disimpan di dalam “kota rudal bawah tanah”.
Beberapa misil yang terekam video tersebut antara lain rudal balistik yang diberi nama “Emad”, “Sejil”, “Qadr H”, “Kheibar Shekan”, “Haj Qassem”, serta rudal jelajah Paveh.
Selain rudal balistik, IRGC juga mengungkap kapal perang baru untuk pasukan angkatan lautnya di Bandar Abbas.
Rekaman yang disiarkan pada saat itu menunjukkan puluhan kapal kecil, dipersenjatai dengan senapan mesin dan rudal, ditempatkan di dalam terowongan bawah tanah.
Adapun kapal tempur tersebut dinamai “Martir Rais Ali Delvari”, memiliki kecepatan 110 knot, mampu meluncurkan rudal dengan jangkauan 750 kilometer.
Kota Rudal Iran Diklaim Punya Keamanan Ketat
Tak seperti terowongan pada umumnya, Radio Free Europe kota rudal bawah tanah” dibangun untuk melindungi persenjataan rudal yang berkembang pesat dari deteksi dan kehancuran selama konflik.
Oleh karena itu “Kota rudal bawah tanah”memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Bahkan Iran memakai teknik kamuflase, membuat ribuan pintu palsu untuk mengecoh musuh.
Selain melindungi dari ancaman udara, pangkalan bawah tanah ini memungkinkan operasi militer dilakukan dalam kerahasiaan dan menghindari paparan pengintaian udara.
Menariknya, teknologi satelit, pengintaian, dan intelijen modern tidak memungkinkan mendeteksi lokasinya yang tersembunyi.
“Kota rudal bawah tanah” juga berada di pegunungan tinggi sehingga menyulitkan serangan udara dan darat.
Keamanan tingkat tinggi diberlakukan lantaran “kota rudal bawah tanah” dibangun sebagai pertahanan untuk melindungi persenjataan rudal yang berkembang pesat dari deteksi dan kehancuran selama konflik.
Ketegangan Iran VS AS Meningkat
Adapun perilisan video “Kota rudal bawah tanah” dipamerkan Iran saat ketegangan antara IRGC dan Amerika Serikat meningkat.
Terbaru, awal pekan lalu AS melancarkan serangan udara besar-besaran ke Yaman yang menargetkan kelompok Houthi yang didukung Iran.
Beberapa pengamat pertahanan menganggap, serangan dari AS dimaksudkan sebagai peringatan bagi Iran.
Namun Farzan Sabet, seorang peneliti yang mengkhususkan diri dalam nonproliferasi nuklir dan politik Timur Tengah di Geneva Graduate Institute, menilai bahwa gertakan AS tak akan membuat Iran mundur.
Melalui perilisan video kota rudal Iran menjadi salah satu cara untuk menunjukkan kekuatan militer ofensif, kekuatan militer defensif, dan kemampuan pencegahan serangan.
(Tribunnews.com / Namira)