Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Iran Luncurkan Drone Kamikaze Canggih Razvan, Dituding Nyontek Drone Seri UVision Hero Israel  – Halaman all

Iran Luncurkan Drone Kamikaze Canggih Razvan, Dituding Nyontek Drone Seri UVision Hero Israel  – Halaman all

Iran Luncurkan Drone Kamikaze Canggih Razvan, Dituding Nyontek Drone UVision Hero Israel 

TRIBUNNEWS.COM – Industri pertahanan Iran pekan ini memperkenalkan pesawat tanpa awak (drone) kamikaze (tabrak-bunuh diri) terbaru militer negara tersebut.

Drone canggih terbaru itu dinamai Razvan.

Namun, peluncuran ini disertai ulasan yang mencibir produk terbaru Iran tersebut dari media Israel.

Drone ini disebut-sebut sangat mirip dengan seri UVision Hero buatan Israel.

“Ini (spesifikasi dan desain Razvan) diketahui saat pameran yang diadakan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC),” tulis media Israel, N12 melaporkan pada Jumat (10/1/2025), mengutip media Iran.

Razvan menawarkan jangkauan 20 km dan durasi terbang 20 menit, mentransmisikan video langsung ke operatornya untuk serangan tepat.

” Drone kami telah menyelesaikan operasi yang sukses dan, dalam simulasi, menetralisir berbagai ancaman terhadap pangkalan kami,” kata Mohammad Pakpour, komandan pasukan darat IRGC.

Dalam perkembangan terkait, tentara Iran mengumumkan rencana untuk mengerahkan 1.000 pesawat tak berawak yang dikembangkan bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Iran, catat laporan itu.

Panglima Angkatan Darat Kiomars Heidari menekankan bahwa armada ini akan meningkatkan presisi, mobilitas, dan kemampuan intelijen mereka. 

Peserta memeriksa amunisi loiter drone Uvision Hero-400 Israel di stan Mistral Group, Inc. pada Pekan Pasukan Operasi Khusus (SOF) untuk perusahaan pertahanan, di Tampa, Florida, AS, 7 Mei 2024.

Dituding Nyontek Desain Drone Israel

Namun, peluncuran drone Razman Iran ini mendapat cibiran dari media Israel.

The Jerusalem Post, menulis, “Para ahli pertahanan mencatat bahwa banyak dari apa yang disebut “inovasi” Iran merupakan adaptasi terselubung dari teknologi asing.”

Ulasan tersebut secara blak-blakan menyebut, drone buatan Iran itu mencontek drone buatan Israel seri UVision Hero.

“seri UVision Hero yang diminati di seluruh dunia, tampaknya menjadi contoh langsung untuk Razvan,” tulis media tersebut.

Laporan kemudian menjelaskan sejumlah kelebihan drone seri UVision Hero  

“Dilengkapi dengan kamera elektro-optik dan inframerah, drone Hero memberikan umpan balik visual secara langsung, yang memungkinkan operator untuk menyesuaikan jalur penerbangan atau membatalkan misi jika warga sipil memasuki zona target,” kata laporan itu. 

Drone UVision Hero ini juga dapat diprogram sebelumnya untuk misi otonom, yang menawarkan keuntungan taktis dalam skenario pertempuran.

Salah satu model yang menonjol, Hero 120, memiliki jangkauan 40–60 km, beroperasi hingga satu jam, dan membawa hulu ledak seberat 4,5 kg yang cocok untuk misi antitank.

Hero 400 memperluas jangkauan operasional hingga 150 km dengan waktu terbang dua jam.

Selain Iran, media itu menunjukkan adanya laporan kalau drone UVision Hero juga ditiru oleh  Korea Utara.

“Korea Utara merekayasa ulang model ini enam bulan lalu,” kata laporan tersebut

Sebagai informasi, Hero 1250, yang terbesar dalam seri ini drone ini, dapat membawa hulu ledak seberat 50 kg, memiliki jangkauan melebihi 200 km, dan dapat terbang hingga 10 jam.

Rudal Hizbullah ditembakkan ke wilayah Israel. Pada Rabu (25/9/2024) untuk pertama kalinya, rudal balistik Hizbullah menghantam Tel Aviv, Israel dengan menargetkan markas Mossad di ibu kota negara Israel tersebut. (khaberni)

Rudal Israel Juga Dicontek Iran

Laporan itu juga menyatakan kalau Pasukan Israel (IDF) telah lama berhadapan dengan replika sistem pertahanan mereka dari Iran. 

“Selama perang yang sedang berlangsung, Hizbullah mengerahkan rudal antitank Almas 1, tiruan dari seri rudal Spike milik Rafael buatan Israel,” kata laporan itu. 

Keluarga Spike berkisar dari Spike SR, rudal ringan seberat 10 kg yang ditembakkan dari bahu dengan jangkauan 2 km, hingga Tamuz (Spike NLOS), yang beratnya 71 kg dan mampu menyerang target sejauh 32 km dari darat, udara, atau laut.

Maoz (Spike Firefly), amunisi berkeliaran lain dalam seri Spike, berbobot 15 kg dan memiliki jangkauan 1,5 km, meskipun sebagian besar varian difokuskan pada misi anti-tank.

Komandan IRGC Tinjau Pangkalan Rudal Bawah Tanah Rahasia

Pada Jumat kemarin, televisi pemerintah Iran menyiarkan rekaman komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang sedang meninjau pangkalan rudal bawah tanah rahasia.

Pangkalan rudal yang terletak di lokasi rahasia di pegunungan itu dilaporkan menyimpan puluhan jenis rudal yang berbeda, dikutip dari Al Mayadeen.

Menurut laporan, pangkalan ini memainkan peran penting dalam serangan langsung kedua Iran terhadap Israel pada Oktober lalu atas pelanggaran yang dilakukan Israel.

Saat itu, Israel telah membunuh sejumlah pemimpin militan yang berpihak pada Teheran dan seorang jenderal di Garda revolusi Iran, dikutip dari Al-Arabiya.

Komandan Garda Revolusi Hossein Salami terlihat memeriksa fasilitas tersebut.

Salami menegaskan kesiapan Iran untuk menghadapi ancaman regional. 

Peristiwa ini terjadi beberapa hari sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump, yang selama masa jabatan pertamanya dikenal dengan kebijakan keras terhadap Iran, termasuk pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani dan penerapan kembali sanksi ekonomi.

Kunjungan ini dilakukan hanya beberapa jam setelah pawai besar paramiliter Basij berlangsung di Teheran.

Parade Pangkalan Militer

Pada hari yang sama, ribuan relawan paramiliter Basij yang terafiliasi dengan Garda Revolusi berparade di jalan-jalan Teheran. 

Parade tersebut menampilkan kendaraan berat bersenjata, peluncur roket, unit artileri, hingga pasukan komando angkatan laut. 

Pejuang Basij dengan perlengkapan tempur lengkap juga terlihat membawa peluncur roket.

Sementara sejumlah wanita bersenjata ikut bergabung dalam aksi tersebut.

Beberapa peserta parade bahkan menyeret peti mati yang dihiasi bendera Israel.

Bendera Hizbullah juga tampak berkibar di antara spanduk Iran dan Palestina.

Demonstrasi ini bertujuan menunjukkan kesiapan Iran menghadapi ancaman dari musuh-musuhnya.

Pidato Komandan Senior IRGC

Dalam kesempatan tersebut, salah satu komandan senior Garda Revolusi, Jenderal Mohammadreza Naghdi menyampaikan pidato.

Pidato tersebut mengecam keras Amerika Serikat dan Israel.

Ia mengatakan AS sebagai pihak yang bertanggung jawab atas berbagai krisis di dunia Muslim.

“Amerika Serikat berada di balik semua kemalangan di dunia Muslim,” ujar Naghdi.

Kemudian ia menegaskan prioritas utama Iran saat ini adalah menghancurkan rezim Zionis dan mengusir pangkalan militer AS dari wilayah Iran.

“Jika kita mampu menghancurkan rezim Zionis dan menarik pangkalan Amerika di kawasan tersebut, salah satu masalah besar kita akan terselesaikan,” katanya.

Senada dengan Naghdi, komandan Garda Revolusi Teheran, Jenderal Hassan Hassanzadeh, mengungkapkan dukungan penuh Iran terhadap perjuangan Palestina. 

“Kami bertujuan untuk mendukung masyarakat Gaza dan Palestina. Basij siap menghadapi semua ancaman dari musuh-musuh revolusi Islam,” tegas Hassanzadeh.

Sejak Revolusi Islam 1979, dukungan terhadap perjuangan Palestina telah menjadi landasan kebijakan luar negeri Iran. 

Pernyataan Hassanzadeh memperkuat komitmen Iran dalam menghadapi ancaman dari rezim Zionis dan pengaruh Amerika Serikat di kawasan.

 

(oln/tjp/*)