PIKIRAN RAKYAT – Di tengah pengumuman gencatan senjata bertahap oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, media pemerintah Iran melaporkan bahwa gelombang baru serangan rudal diluncurkan ke arah Israel Penjajah pada Selasa dini hari.
“Salvo keempat rudal telah ditembakkan dari Iran menuju Israel,” tulis media pemerintah Iran, Irib melalui saluran Telegram resminya, dikutip Selasa, 24 Juni 2025.
Sebelumnya, pada Senin waktu setempat, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Iran dan Israel Penjajah telah mencapai kesepakatan gencatan senjata penuh, yang berpotensi mengakhiri perang 12 hari yang telah memaksa jutaan warga meninggalkan Teheran dan memicu kekhawatiran eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Israel Penjajah. Militer Israel Penjajah bahkan melaporkan bahwa dua gelombang rudal telah diluncurkan dari Iran ke wilayahnya pada Selasa dini hari.
Saksi mata di Israel Penjajah mengaku mendengar ledakan di sekitar Tel Aviv dan Beersheba, dua kota besar di wilayah tengah negara itu.
Media Israel Penjajah melaporkan bahwa sebuah bangunan terkena hantaman rudal di Beersheba, dan menyebabkan tiga orang tewas.
Sementara seorang pejabat Iran sebelumnya mengonfirmasi bahwa Teheran telah menyetujui gencatan senjata, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menyatakan bahwa penghentian permusuhan tidak akan terjadi kecuali Israel Penjajah menghentikan serangannya terlebih dahulu.
“Jika rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran (00.30 GMT) pada hari Selasa, maka kami tidak berniat melanjutkan respons kami setelahnya,” ujar Araqchi pada Selasa dini hari.
Sejak waktu yang ditetapkan tersebut, tidak ada laporan serangan baru dari Israel Penjajah terhadap Iran.
Situasi ini menunjukkan betapa rapuhnya kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan, dan bahwa ketegangan masih tinggi antara kedua negara yang selama bertahun-tahun bersitegang di kawasan. ****
