Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia melemah pada Senin (16/6/2025) siang setelah sebelumnya mengalami reli mendekati level tertinggi dalam dua bulan terakhir. Penurunan ini terjadi karena investor melakukan aksi ambil untung di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel.
Dikutip dari Reuters, pada pukul 13.34 WIB, harga emas spot tercatat turun 0,5% menjadi US$ 3.414,32 per troi ons. Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) juga mengalami penurunan sebesar 0,5% ke posisi US$ 3.434,80 per troi ons.
Menurut analis pasar senior Asia Pasifik Oanda, Kelvin Wong, ketegangan antara Iran dan Israel mendorong meningkatnya permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).
“Lonjakan risiko politik akibat konflik Iran-Israel telah memicu minat beli emas. Saat ini, harga telah menembus level US$ 3.400 dan tren jangka pendek masih menguat. Level resistance berikutnya berada di kisaran USD 3.500, dengan potensi mencetak rekor baru,” jelas Wong.
Sebagai aset safe haven, emas kerap menjadi pilihan utama investor saat terjadi ketidakpastian geopolitik maupun ekonomi global.
Di sisi lain, pasar saat ini juga menanti keputusan suku bunga dari sejumlah bank sentral dunia, terutama dari Federal Reserve AS pada Rabu (18/6/2025) mendatang. The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan.
Sementara itu, logam mulia lainnya turut mengalami pergerakan harga. Perak spot naik 0,2% ke US$ 36,36 per troi ons, platinum melonjak 1,5% ke US$ 1.245,67, dan palladium menguat 1,5% ke US$ 1.043,53.
