Investasi AI Tembus Rp 3.051 Triliun, Akamai: 80 Persen Dipakai untuk Latih Model AI – Page 3

Investasi AI Tembus Rp 3.051 Triliun, Akamai: 80 Persen Dipakai untuk Latih Model AI – Page 3

Bicara soal adopsi AI di dalam negeri, Indonesia memiliki tingkat adopsi AI tertinggi di Asia Tenggara sebesar 24,6 persen (menurut IDC), diikuti Thailand 17,1 persen, Singapura 9,9 persen, dan kemudian Malaysia 8,1 persen.

Terkait hal ini Indonesia membutuhkan sumber daya komputasi yang signifikan, harus memiliki kemampuan yang sangat besar untuk melayani 280 juta orang di 18.000 pulau. Untuk melakukan hal tersebut, Indonesia membutuhkan komputasi edge.

“Itulah mengapa, khususnya untuk Indonesia, adanya minat yang begitu tinggi terhadap edge computing secara khusus, tidak hanya untuk melayani Indonesia, tetapi bahkan untuk pasar global, khususnya untuk hal-hal seperti IoT, yang memiliki pertumbuhan sangat besar di Indonesia,” kata Jay.

Dengan situasi geopolitik saat ini, banyak organisasi di seluruh dunia (tidak hanya di Indonesia) yang memperhatikan regulasi dan kedaulatan data.

“Jadi, katakanlah saya menjalankan model AI untuk layanan kesehatan. Mengapa saya perlu memusatkannya di negara lain, atau bahkan di dalam satu negara? Mungkin saya ingin memindahkan data sesedikit mungkin, dan menyimpannya di dalam area metro. Komputasi terdistribusi memiliki kemampuan untuk melakukan hal ini,” tutur Jay menjelaskan.

Dengan munculnya AI, ia menyebut, Indonesia perlu memikirkan bagaimana data tersebut didistribusikan. Ketersediaan talenta cloud di Indonesia, saat ini juga masih menjadi kesenjangan dan terus menjadi tantangan.