Liputan6.com, Bandung – Ramadan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada bulan ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Selain itu, menjalankan ibadah puasa Ramadan tidak hanya menahan rasa lapar dan haus tetapi juga menjaga diri dari perbuatan yang dapat membatalkan pahala ibadah seperti berkata buruk atau melakukan tindakan yang tidak baik.
Bagi banyak umat muslim, bulan ini menjadi momen untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbaiki diri. Keistimewaan Ramadan tidak hanya terletak pada kewajiban berpuasa tetapi juga pada banyaknya pahala yang dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Pada bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan berzikir. Ramadan juga menjadi bulan yang penuh dengan kebersamaan dan solidaritas.
Melalui keistimewaannya tersebut, Ramadan menjadi bulan yang paling dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya. Sementara itu, menjalankan ibadah puasa pada awalnya mungkin akan terasa berat terutama di negara-negara dengan waktu siang yang panjang.
Contohnya saja di Islandia menjadi negara yang memiliki waktu siang cukup panjang. Masyarakatnya bisa merasakan siang hingga waktu paling lama mencapai 22 jam dan hampir seluruh waktu selama 24 jam dihabiskan pada siang hari.
Selain itu, di Greenland durasi puasa bisa mencapai hingga 17 jam 52 menit untuk mencapai waktu berbuka. Berikut ini adalah beberapa tantangan yang biasanya dialami ketika berpuasa di negara dengan durasi siang yang panjang.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2249518/original/029795300_1528876812-clouds-mosque-muslim-87500.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)