Jakarta, Beritasatu.com – Pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) dalam sistem perpajakan menjadi kebutuhan strategis, terutama dalam menghadapi tantangan global serta tuntutan efisiensi dan akurasi.
Managing Partner Tax RSM Indonesia Ichwan Sukardi mengatakan, penggunaan teknologi sangat krusial dari berbagai sisi, mulai dari harapan klien, efisiensi bisnis, hingga retensi tenaga profesional.
“Klien kini menuntut layanan perpajakan yang tangkas, berbasis data, serta mampu memberikan insight secara real-time. Di sisi lain, efisiensi komersial tidak lagi menjadi pilihan, tetapi keharusan. Otomatisasi, kecepatan analisis, dan akurasi dalam penyampaian layanan menjadi elemen penting, apalagi di tengah kewajiban global seperti Pilar Dua,” jelas Ichwan pada Sabtu (7/6/2025).
Ia juga menekankan bahwa retensi talenta menjadi perhatian utama. Untuk itu, tim pajak harus dibekali keterampilan dan teknologi terkini agar tetap termotivasi dan tidak terbebani tugas repetitif.
Penggunaan teknologi dalam sistem kepatuhan pajak memiliki lima manfaat utama, pertama integrasi sistem pajak dengan akuntansi, ERP, penggajian, dan data klien yang mempercepat proses pelaporan. Kedua, dashboard real time yang memungkinkan pengambilan keputusan cepat dan tepat.
Ketiga, pemutakhiran berkelanjutan melalui dokumen kerja (workpapers) otomatis. Keempat, pemanfaatan AI untuk memberi rekomendasi pajak dan menganalisis risiko, dan kelima pendekatan berbasis data, yang memastikan keputusan dan pelaporan berdasarkan data aktual.
Partner Tax RSM Indonesia T Qivi Hady Daholi menjelaskan, AI juga memainkan peran penting dalam mendukung penyelesaian sengketa perpajakan.
“AI dapat bertindak seperti GPS dalam merumuskan strategi penyelesaian sengketa, mengidentifikasi data relevan, meningkatkan ketepatan analisis, serta memberikan prediksi hasil kasus,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pendekatan berbasis AI mampu mengurangi bias serta mempercepat proses, sehingga menghasilkan keputusan yang lebih objektif dan transparan.
Sementara, Partner Technology Consulting RSM Indonesia Kemal Alfadin memaparkan, pihaknya menerapkan pendekatan menyeluruh dalam implementasi AI. Mulai dari penetapan tujuan bisnis, perumusan pertanyaan utama, hingga pembuatan pipeline otomatis yang menjalankan use case secara berkala.
“Fokus kami adalah menerapkan AI sebagai solusi strategis yang legal, etis, aman, dan bebas bias,” tegasnya.
Saat ini, RSM Indonesia telah mengembangkan layanan Artificial Intelligence & Data Analytics yang mencakup tata kelola data, business intelligence, hingga machine learning.
Selain itu, tersedia juga solusi integrasi digital, teknologi enterprise, dan infrastruktur teknologi, seperti IoT dan cloud computing, yang semuanya dirancang untuk mendukung transformasi digital yang berdampak nyata bagi dunia usaha.
