Institusi: UNPAD

  • Catatan Pengamat Politik Unpad untuk Debat Pilkada Jabar

    Catatan Pengamat Politik Unpad untuk Debat Pilkada Jabar

    JABAR EKSPRES – Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Firman Manan turut berkomentar mengenai debat publik perdana Pilkada Jawa Barat. Menurutnya, debat masih belum ideal karena kurang penajaman perbedaan ide gagasan dari para paslon.

    Menurut Firman, kegiatan yang digelar KPU Jawa Barat itu masih belum debat.

    “Kemarin itu belum debat. Kalau debat kan ada perbedaan ide gagasan yang kemudian diperdebatkan. Sehingga pemilih bisa bandingkan. Kemarin itu baru pemaparan,” jelasnya.

    BACA JUGA: Lewat Debat Terbuka, Acep-Gita Ingin Hapus KKN di Jabar

    Firman melanjutkan, kondisi itu juga bisa dikarenakan sejumlah faktor. Misalnya format debat yang terbatas baik secara waktu maupun mekanisme.

    Misal di sesi kedua dan ketiga, ada pertanyaan dari panelis tapi kurang untuk di elaborasi antar paslon. “Waktu juga 45 detik. Sulit juga bagi paslon menjelaskan,” tuturnya.

    Peluang debat menarik sebenarnya ada di sesi 4 dan 5. Di mana antar paslon saling berinteraksi. Tapi ternyata juga tidak terjadi perdebatan. Beberapa paslon malah cenderung setuju dengan gagasan paslon lain.

    BACA JUGA: Paslon Pilkada Jabar Sampaikan Duka Kecelakaan Tol Cipularang KM 92 di Debat Publik

    Dari sisi tema juga cukup banyak. Sehingga membuat paslon maupun pemilih yang mendengarkan tidak fokus.

    Firman turut menduga ada kekhawatiran psikologis dari paslon untuk ovensif atau memberikan serangan. Mereka khawatir malah menimbulkan sentimen negatif. Layaknya pengalaman debat pilpres.

    Debat Pengaruhi Pemilih Rasional hingga Tradisional

    Firman menuturkan, debat publik semestinya bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh paslon yang tertinggal secara elektabilitas.

    BACA JUGA: Deretan Aplikasi Penghasil Uang Rp 25 Ribu per Hari Langsung Cair

    “Ini kesempatan mengkritisi ide gagasan paslon yang unggul sehingga pemilih bisa pindah,” cetusnya.

    Dengan melihat debat yang biasa – biasa saja maka paslon yang sudah unggul akan lebih diuntungkan. Karena sajian debat yang terjadi kurang mempengaruhi pemilih.

    Menurut Firman, secara substansi debat memang sebenarnya lebih menarik bagi segmen pemilih rasional. Mereka banyak mengkaji pilihan dari debat itu.

    BACA JUGA: Cara Cek Status Penerima Bansos PBI JK 2024, Cukup Pakai NIK KTP

  • 10
                    
                        Momen Kocak Debat Pilgub Jabar: Syaikhu Salah Ajukan Pertanyaan, Ronal Beri Arah, Dedi Tertawa
                        Bandung

    10 Momen Kocak Debat Pilgub Jabar: Syaikhu Salah Ajukan Pertanyaan, Ronal Beri Arah, Dedi Tertawa Bandung

    Momen Kocak Debat Pilgub Jabar: Syaikhu Salah Ajukan Pertanyaan, Ronal Beri Arah, Dedi Tertawa
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Momen unik terjadi saat debat perdana Pilkada Jawa Barat 2024 yang berlangsung di Graha Sanusi Universitas Padjajaran (Unpad), Kota Bandung, Senin (11/11/2024) malam.
    Momen tersebut terjadi saat calon gubernur Jabar nomor urut 3,
    Ahmad Syaikhu
    , salah mengajukan pertanyaan yang seharusnya ditujukan kepada cagub nomor urut 4, Dedi Mulyadi.
     
    Syaikhu malah memberikan pertanyaan ke cagub nomor urut 2, Jeje Wiradinata.
    Adapun pertanyaan tersebut mengenai pengembangan talenta digital, yang sebelumnya dipilih secara acak oleh Ahmad Syaikhu di dalam
    fish bowl
    yang disediakan oleh panitia.
    Secara langsung, Ahmad Syaikhu menanyakan hal tersebut kepada Jeje Wiradinata.
    Kemudian, moderator mengingatkan bahwa pertanyaan tersebut untuk Dedi Mulyadi.
    “Nomor urut 4, Bapak, kepada nomor urut 4, Bapak,” ucap moderator debat, Frisca Clarissa.
    Saat kejadian itu berlangsung, tampak cawagub nomor 2, Ronal Surapradja, mendekati Ahmad Syaikhu dan mengarahkan tangannya ke arah Dedi Mulyadi.
    Kemudian, Dedi Mulyadi pun turut menghampiri Ahmad Syaikhu dan menyebut pertanyaan ditujukan ke dirinya sambil tertawa.
    “Ke sini? Oh, nomor empat,
    sorry
    ,
    sorry
    ,” kata Syaikhu sambil tersenyum.
    Kejadian ini memancing reaksi para pendukung yang hadir di dalam arena debat dengan menyoraki Ahmad Syaikhu karena salah mengajukan pertanyaan.
    Meski begitu, akhirnya Ahmad Syaikhu mengajukan pertanyaan kepada Dedi Mulyadi terkait tema yang dipilih, yaitu talenta digital.
    “Bagaimana strategi untuk memacu talenta digital di Jabar?” tanya dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kedaulatan Pangan, Bulog, dan Pelajaran dari TNI di NTB
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 November 2024

    Kedaulatan Pangan, Bulog, dan Pelajaran dari TNI di NTB Regional 9 November 2024

    Kedaulatan Pangan, Bulog, dan Pelajaran dari TNI di NTB
    Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.
    SALAH
    satu cita-cita Presiden Prabowo Subianto yang disebutkan secara eksplisit di dalam pidato pelantikannya sebagai Presiden terpilih 2024-2029 adalah
    Ketahanan Pangan
    .
    Namun, dari narasi penjelasan beliau,
    ketahanan pangan
    yang dimaksud adalah
    kedaulatan pangan
    (
    food sovereignty
    ), yang tidak hanya sekedar memenuhi syarat-syarat minimal ketahanan pangan versi Bank Dunia, misalnya
    Availability, Access, Healthy
    , dan
    Stability.
    Artinya, Prabowo menginginkan Indonesia tidak sekadar berkecukupan pangan, tapi juga menghasilkan pangan sendiri (
    self-sufficient
    ), baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk dijadikan komoditas ekspor jika produksi domestik mengalami surplus.
    Secara strategis maupun teknis, tentu urusannya tidak semudah menarasikan cita-cita tersebut, lalu membacanya di dalam pidato-pidato kenegaraan.
    Secara strategis, urusan pangan tentu harus ditempatkan tidak saja pada ranah ketahanan, tapi juga pada ranah lebih luas, yakni ranah keamanan dan pertahanan.
    Perut yang lapar, dalam konteks peperangan, misalnya, adalah kekalahan yang sangat telak dihadapan lawan yang berkecukupan pangan.
    Sehingga cukup bisa dipahami mengapa kemudian urusan ketahanan dan keamanan pangan (
    food resilience and food security
    ) diletakkan di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan, sejak Prabowo menduduki posisi tersebut.
    Keputusan tersebut tentu sangat bisa dipahami mengingat betapa signifikan dan krusialnya urusan perut, sebelum kita berbicara urusan-urusan lainnya.
    Perut yang lapar, bukan saja akan menyebabkan kekalahan di dalam pertandingan dan pertempuran, tapi juga akan menghambat perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM/
    Human Resources
    ), yang kemudian akan menghalangi lahirnya temuan-temuan dan kreatifitas-kreatifitas teknologis, yang akan menguatkan bangsa dan negara kita di kemudian hari.
    Perut yang lapar akan membuat bangsa ini menjadi penghamba kepada negara-negara besar lainnya, hanya karena ingin menyelesaikan urusan perut sendiri.
    Namun lagi-lagi secara teknis, dalam praktiknya pemerintah yang belum terbiasa melakukan aktifitas ekonomi produktif cenderung akan “keteteran” menjalankannya.
    Sebagaimana telah disaksikan, program
    food estate
    pada ujungnya terlantar. Padalah
    food estate
    adalah program strategis yang bisa menjawab berbagai persoalan rendahnya kapasitas produksi pangan nasional. Secara konsepsional dan strategis, memang itulah peruntukan
    food estate
    .
    Nah, karena terkait dengan urusan pertahanan, Kementerian Pertahanan tentu bisa memberikan tanggung jawab khusus tersebut kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai tugas tambahan dalam rangka mendukung tugas utama yang terkait dengan pertahanan nasional.
    Secara teoritik, terkait dengan relasi sipil-militer, misalnya, tugas-tugas nonkombatan juga acap kali memang diserahkan kepada militer.
    Beberapa di antaranya seperti pembasmian ancaman kartel narkoba, pertolongan pertama korban bencana alam, fasilitator program-program sosial kemanusiaan, fasilitator program pendidikan di daerah-daerah tertinggal, dan sejenisnya.
    Hal itu sangat bisa dilakukan karena militer memiliki rantai struktural dan komando yang sangat luas, nyaris menyerupai rantai organisasi pemerintahan sipil dan kepolisian.
    Sehingga untuk program-program tertentu, yang secara strategis masuk ke dalam urusan pertahanan dan ketahanan nasional, struktur-struktur tersebut bisa dimanfaatkan, selama diatur secara spesifik dengan kepastian akuntabilitas yang juga spesifik dan jelas pula.
    Pun secara reputasional, militer, dalam hal ini TNI, memiliki tingkat akseptabilitas yang tinggi di mata masyarakat banyak.
    Nyatanya selama ini memang TNI adalah salah satu institusi negara yang memiliki tingkat “approval rating” paling tinggi di satu sisi dan masih sangat dihormati oleh hampir semua elemen masyarakat di sisi lain.
    Sehingga, keunggulan reputasional tersebut semestinya bisa menjadi modal awal bagi TNI untuk mendulang keberhasilan dalam menjalankan program-program ketahanan dan kedaulatan pangan di seluruh Indonesia di kemudian hari.
    Urusan pertama terkait dengan kedaulatan pangan yang harus dilakukan, terutama oleh TNI, jika kewenangan urusan kedaulatan pangan diserahkan kepada TNI sepenuhnya, adalah dari sisi produksi.
    Dalam hal ini, secara spesifik tentu tidak melulu soal penguasaan lahan tersendiri yang luas untuk berproduksi.
    Perkara peningkatan produksi tidak melulu soal di mana lahannya dan bagaimana proses pengalihan lahan tersebut kepada institusi yang dipercaya untuk menanganinya.
    Memang TNI, layaknya beberapa institusi negara lainnya, memiliki lahan atas nama institusi, yang jumlahnya boleh jadi cukup luas.
    Namun, perkara produksi tidak melulu dikaitkan dengan keharusan memiliki lahan sendiri, yang berpotensi menyuluk konflik dengan banyak pihak di lahan-lahan luas tersebut.
    Dalam temuan saya di lapangan, Danrem 162 Wira Bhakti Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup bisa memahami kerumitan dalam menguasai lahan yang luas tersebut, sehingga mencoba bereksperimen dengan model kemitraan dengan petani di Lombok Timur untuk memastikan bahwa produksi jagung dan padi di sana terjamin hasilnya.
    Lagi-lagi hal tersebut bisa diwujudkan karena kedekatan Korem (dan Danrem) Wira Bhakti dengan masyarakat setempat sekaligus mendapatkan dukungan penuh dari pengusaha lokal dan petani-petani di sana.
    TNI bisa dengan cukup mudah untuk menyampaikan visi betapa pentingnya urusan kedaulatan pangan kepada masayarakat di satu sisi dan sekaligus bisa merangkul mereka dengan cukup erat karena faktor reputasional di satu sisi dan faktor kedekatan di sisi lain.
    Selain urusan model kemitraan, hal lain soal produksi pangan yang layak dipelajari dari Korem 162 Wira Bhakti NTB adalah memahami urusan kedaulatan pangan tidak melulu perkara ekstensifikasi atau perluasan lahan produksi, tapi juga urusan produktifitas.
    Dengan luas lahan yang masih sama dengan waktu-waktu sebelumnya, Korem Wira Bhakti meyakini, akan tetap bisa meningkatkan produksi dengan upaya-upaya perbaikan produktifitas, yang menurut kajian dari Tim Ahli Danrem Wira Bhakti, bisa diangkat hingga ke level 30 persen.
    Hal itu bisa dicapai dengan dua cara. Pertama adalah penggunaan teknologi. Kedua, karena teknologi tersebut, masa panen bisa dilakukan sebanyak dua kali di lahan-lahan yang selama ini hanya bisa panen sekali lantaran faktor iklim.
    Untuk urusan pertama, Korem bekerja sama dengan salah satu penyedia semacam pupuk berupa air yang diawetkan, yang bisa bertahan cukup lama.
    Lahan yang kering di saat musim kemarau, tetap bisa digunakan untuk bercocok tanam jagung dan sejenisnya, setelah diberi pupuk tersebut, karena lahannya akan tetap lembab dan mengandung air yang cukup di musim kemarau.
    Selain itu, Korem Wira Bhakti juga bermitra dengan “start-up” lokal yang berhasil mengembangkan pupuk dari bahan berkandungan lokal yang bisa meningkatkan produktifitas tanaman sampai lebih dari 30 persen.
    Uji coba yang dilakukan Korem Wira Bhakti dan salah satu
    start-up
    pupuk di NTB berhasil menunjukkan hasil yang sangat positif.
    Penggunaan pupuk bisa meningkatkan produktifitas hampir semua jenis tanaman pertanian, mulai dari jagung, padi, tembakau, dan lainnya, termasuk untuk ternak, dengan nominal kenaikan yang sangat memuaskan.
    Selain urusan produksi, masalah lainnya adalah pengelolaan cadangan. Selama ini, institusi sosial komersial yang dipercaya untuk mengurus kepastian cadangan pangan nasional adalah BUMN Bulog.
    Hanya saja selama ini Bulog kurang terlalu berhasil menjalankan tugasnya, sehingga urusan cadangan pangan acapkali tak beririsan dengan urusan kedaulatan pangan, karena ujung-ujungnya harus mengimpor bahan pangan.
    Nah, ketika urusan ketahanan pangan menjadi urusan kedaulatan di satu sisi dan urusan keamanan dan pertahanan di sisi lain, maka mau tak mau sebenarnya Bulog juga harus berada di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan secara umum dan di bawah koordinasi TNI secara khusus.
    Harapannya, implementasi visi kedaulatan pangan di bawah wewenang TNI menjadi jauh lebih terintregrasi, sehingga mudah dikelola sedari hulu sampai hilir, dari produksi, distribusi, sampai pada urusan pengelolaan stok (
    reserves management
    ).
    Di bawah koordinasi dan arahan TNI, saya yakin berbagai macam “patologi” bisnis yang terjadi selama ini di dalam Bulog bisa segera diatasi.
    Setidaknya, dalam logika yang paling sederhana, jika sudah masuk ke dalam ranah pertahanan dan keamanan negara, TNI sudah sangat terbukti jauh lebih berani mengorbankan darah dan nyawanya untuk Indonesia, ketimbang institusi lain, yang berusaha berlindung di balik urusan ketahanan pangan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan kelompok.
    Dengan kata lain, ketimbang mengarahkan wacana Bulog disubordinasi di bawah Kementerian Pertanian melalui Badan Pangan Nasional, lebih baik Bulog berada di bawah koordinasi dan arahan TNI, yang sudah terlebih dahulu diberi wewenang penuh dalam urusan kedaulatan pangan.
    Saya cukup yakin, TNI tidak akan sembarang dalam menjalankannya, karena taruhannya adalah reputasi yang sudah sangat baik selama ini di mata publik.
    Reputasi tersebut bisa seketika hancur hanya karena satu praktik buruk yang ditemukan publik di kemudian hari.
    Simpulan yang ingin saya sampaikan di sisi adalah bahwa pertama, jika memang urusan ketahanan pangan kita adalah urusan kedaulatan pangan, maka mau tidak mau Kementerian Pertahanan harus segera menurunkannya kepada institusi TNI, sebagai penjaga gawang utama kedaulatan nasional Indonesia.
    Kedua, urusan peningkatan produksi pangan nasional tak melulu urusan ekstensifikasi lahan, di mana lahan yang sangat luas harus disediakan secara tersendiri untuk memproduksinya.
    Model kemitraan dengan petani bisa dilakukan di satu sisi dan peningkatan produktifitas lahan dengan menggunakan teknologi di sisi lain.
    Ketiga, karena masalah pangan kita sangat terkait dengan urusan musim dan momen, sehingga membutuhkan pengelolaan cadangan secara baik, maka TNI juga semestinya diberikan wewenang di ranah itu.
    Artinya, urusan pengelolaan cadangan pangan yang diurus oleh Bulog harus juga berada di bawah koordinasi TNI.
    Bulog semestinya berada di bawah institusi TNI, dalam konteks wewenang TNI dalam mewujudkan urusan kedaulatan pangan. Sehingga urusan peningkatan produksi, distribusi, dan pengelolaan cadangan berada di bawah satu atap yang terintegrasi.
    Keempat, sebagaimana cerita saya di atas tentang sepak terjang Korem 162 Wira Bhakti NTB, proyek percontohan diperlukan untuk membuktikan konsep kedaulatan pangan berbasiskan kemitraan dan teknologi baru ini.
    Untuk itu, NTB dan Korem 162 Wira Bhakti, dalam hemat saya, layak dijadikan
    pilot project
    untuk wilayah Indonesia Timur.
    Saya meyakini, waktu setahun cukup untuk Korem 162 Wira Bhakti untuk membuktikan model yang telah mereka rumuskan tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pakar: Pemutaran Indonesia Raya di Kantor BUMN baik, tetapi tak cukup

    Pakar: Pemutaran Indonesia Raya di Kantor BUMN baik, tetapi tak cukup

    Perlu perenungan oleh elite BUMN sekaligus meneladani bagaimana mewujudkan kecintaan tersebut secara kontinu.Jakarta (ANTARA) – Pakar kebijakan publik Universitas Padjadjaran Asep Sumaryana menilai baik usulan anggota Komisi VI DPR RI Kawendra Lukistian terkait dengan pemutaran lagu Indonesia Raya di Kantor Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Akan tetapi, Asep mengatakan bahwa usulan tersebut tidak cukup sebatas itu saja.

    “Perlu perenungan oleh elite BUMN sekaligus meneladani bagaimana mewujudkan kecintaan tersebut secara kontinu. Dengan demikian, nilai di dalamnya terus menular kepada anggota BUMN yang lain,” kata Asep saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.

    Selain itu, dia memandang perlu penjadwalan yang tepat untuk mendengarkannya agar menciptakan momentum guna memperkuat kecintaan terhadap nusa dan bangsa.

    “Bila hal tersebut tidak dilakukan secara konsisten, bisa saja efektivitasnya tidak tercapai optimal,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kawendra mengusulkan hal tersebut dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Menteri BUMN Erick Thohir di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11).

    “Saya ingin menyarankan kepada menteri dan seluruh jajaran, mungkin bisa diberikan surat keputusan menteri kepada berbagai BUMN, kantor, beserta fasilitasnya, setiap pukul10.00 WIB pada jam kerja, ya, kita putar lagu Indonesia Raya,” kata Kawendra.

    Menurut dia, pemutaran lagu tersebut dapat meningkatkan semangat nasionalisme, terlebih BUMN merupakan benteng ketahanan ekonomi nasional yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.

    Selain itu, usulan tersebut pas seiring dengan Presiden RI Prabowo Subianto yang menggunakan mobil Pindad Maung Garuda MV3, produk dalam negeri produksi salah satu BUMN, PT Pindad.

    Baca juga: Syair lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
    Baca juga: Peringatan Triwindu Indonesia Raya: Wage Rudolf Supratman (bagian 2)

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ternyata Ini Penyebab Nicke Widyawati Dicopot Sebagai Dirut Pertamina, Padahal Baru Rapat Sama Prabowo di Istana

    Ternyata Ini Penyebab Nicke Widyawati Dicopot Sebagai Dirut Pertamina, Padahal Baru Rapat Sama Prabowo di Istana

    GELORA.CO  – Nicke Widyawati telah dicopot jabatannya sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dan digantikan oleh Simon Aloysius Mantiri.

    Hal ini berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan tertuang dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.

    Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, mengatakan, pergantian direksi BUMN pasti bermuatan politis karena mitra kerja dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang isinya merupakan politikus.

    “Seorang CEO BUMN itu harus bisa diterima kalangan politik, dan Presiden Prabowo mungkin sudah tidak cocok dengan Nicke. Bukan berarti kinerjanya jelek tapi bisa jadi tidak searah dengan kebijakan pemerintah sekarang saja,” kata Komaidi saat dihubungi Tribun, Senin (4/11/2024).

    Diketahui, BUMN strategis seperti Pertamina posisi direksi maupun komisaris ditentukan melalui Tim Penila Akhir (TPA) yang diketuai Presiden.

    Menurutnya, Prabowo memilih Simon karena merasa sudah dekat, terlebih pernah membantunya dalam konstestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    “Kalau sudah kenal kan nyaman bekerjanya,” ucap Komaidi.

    Dikutip dari gerindra.id, Simon masuk dalam jajaran pengurus Gerindra periode 2020-2025.

    Di bidang politik, Simon tercatat sebagai anggota Dewan Pembina DPP Gerindra dari total 48 anggota.

    Pada saat kontestasi Pilpres 2024, Simon juga memegang jabatan strategis di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Jabatan yang ia emban adalah sebagai Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran.

    Baru Diajak Rapat di Istana

    Pada Rabu (30/11/2024), Presiden Prabowo mengumpulkan para Menterinya di Istana Kepresidenan, Jakarta.

    Mereka yang telah tiba di Istana diantaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri Keungan Sri Mulyani, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dan lainnya. 

    Hadir juga Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Dirut Pertamina Nicke Widyawati

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa rapat yang digelar merupakan rapat internal yang salah satunya membahas soal ekonomi.

    “Rapat internal, nanti setelah rapat saya sampaikan, (subsidi) salah satunya,” kata Airlangga.

    Hal senada disampikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. Ia mengatakan bahwa rapat digelar membahas program subsidi.

    “Iya salah satunya itu (subsidi),” katanya.

    Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto mengatakan bahwa rapat digelar untuk membahas program subsidi. Kementeriannya memiliki program subsidi BLT melalui dana desa

    “Karena saya kan kalau Kemendes itu ada subsisdi BLT melalui dana desa jadi ini mungkin di koordinasikan isinya apa nanti saya mau ikut dulu,” pungkasnya.

    Profil Nicke Widyawati

    Nicke Widyawati lahir di Tasikmalaya, pada 25 Desember 1967.

    Ia merupakan lulusan Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung dan  lulusan S2 Hukum Bisnis dari Universitas Padjadjaran.

    Semasa menjadi mahasiswa di ITB, Nicke Widyawati sudah bekerja di Bank Duta Cabang Bandung.

    Saat ini, ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero).

    Dikutip dari situs Pertamina, Nicke Widyawati menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) berdasarkan Surat Keputusan No. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : SK-97/MBU/04/2018, tanggal 20 April 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina.

    Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dipercaya sebagai Direktur SDM Pertamina.

    Ia pernah menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN (Persero).

    Nicke Widyawati juga pernah bekerja di bidang konstruksi yaitu di PT Rekayasa Industri (Rekin).

    Dirinya mulai bekerja di PT Rekayasa Industri sejak 1991.

    Di PT Rekayasa Industri (Rekind), Nicke Widyawati pernah menjabat sebagai Direktur Bisnis PT Rekayasa Industri (Rekind) Persero dan Vice President Corporate Strategy Unit (CSU). 

    Bahkan, ia mendapatkan kepercayaan untuk memegang posisi sebagai Dirut PT Mega Eltra, perusahaan BUMN di bidang kelistrikan dan peralatan teknik.

    Selain itu, Nicke Widyawati juga dipercaya untuk mengemban jabatan Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN tahun 2014-2017, dilansir TribunnewsWiki.com.

    Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dalam konferensi pers, di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, Sabtu (4/3/2023) (Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami)

    Kemudian, Nicke pernah ditugaskan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Minyak dan Gas ini sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) pada akhir 2017.

    Nicke Widyawati pun sempat menjabat sebagai Plt Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina.

    Penugasan Nicke tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-39/MBU/02/2018 tanggal 13 Februari 2018.

    Setelah itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno resmi menunjuk Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero).

    Selama berkarier, ia pernah mendapatkan penghargaan Anugerah Perempuan Indonesia 2013 dari Kementerian BUMN.

    Pada tahun yang sama, Nicke Widyawati juga meraih penghargaan Women’s Work of Female Grace 2013 dari Indonesia Asia Institute.

    Dirut Pertamina Dua Periode

    Pada tahun 2022 lalu, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) telah mengukuhkan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina untuk periode kedua.

    Penetapan tersebut, tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No SK-199/MBU/09/2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina yang ditandatangani Senin, 19 September 2022 lalu.

    Nicke Widyawati dinilai oleh Pemegang Saham mampu mengantarkan Pertamina menjalankan transformasi perusahaan sekaligus meraih kinerja terbaik sepanjang periode pertama kepemimpinannya yakni April 2018 hingga September 2022.

    Hingga Nicke Widyawati kembali terpilih di perusahaan pelat merah itu berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina pada Senin (3/10/2022) lalu.

    Harta Kekayaan

    Berikut ini data harta kekayaan Nicke Widyawati yang dikutip Tribunnews.com dari situs resmi eLKHPN, berdasarkan Tanggal Penyampaian/Jenis Laporan Tahun: 29 Maret 2022/Periodik – 2021: 

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 32.845.000.000

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 124 m2/100 m2 di KAB / KOTA KOTA

    JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 850.000.000

    2. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/170 m2 di KAB / KOTA KOTA

    JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 5.000.000.000

    3. Tanah dan Bangunan Seluas 265 m2/360 m2 di KAB / KOTA KOTA

    TASIKMALAYA , HASIL SENDIRI Rp 1.100.000.000

    4. Tanah Seluas 629 m2 di KAB / KOTA KOTA TASIKMALAYA ,

    HASIL SENDIRI Rp 200.000.000

    5. Tanah dan Bangunan Seluas 393 m2/450 m2 di KAB / KOTA KOTA

    TASIKMALAYA , HASIL SENDIRI Rp 1.100.000.000

    6. Tanah Seluas 715 m2 di KAB / KOTA KOTA TASIKMALAYA ,

    HASIL SENDIRI Rp 200.000.000

    7. Tanah Seluas 714 m2 di KAB / KOTA KOTA TASIKMALAYA ,

    HASIL SENDIRI Rp 200.000.000

    8. Tanah dan Bangunan Seluas 950 m2/400 m2 di KAB / KOTA KOTA

    JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 7.500.000.000

    9. Tanah Seluas 563 m2 di KAB / KOTA KOTA TASIKMALAYA ,

    HASIL SENDIRI Rp. 500.000.000

    10. Tanah dan Bangunan Seluas 788 m2/400 m2 di KAB / KOTA KOTA

    JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 15.250.000.000

    11. Tanah dan Bangunan Seluas 104 m2/90 m2 di KAB / KOTA KOTA

    TASIKMALAYA , HASIL SENDIRI Rp. 145.000.000

    12. Tanah dan Bangunan Seluas 33 m2/33 m2 di KAB / KOTA KOTA

    2021JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

    13. Tanah Seluas 478 m2 di KAB / KOTA KOTA TASIKMALAYA ,

    HASIL SENDIRI Rp 100.000.000

    14. Tanah Seluas 368 m2 di KAB / KOTA KOTA TASIKMALAYA ,

    HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000

    15. Tanah Seluas 818 m2 di KAB / KOTA KOTA TASIKMALAYA ,

    HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 1.925.000.000

    1. MOBIL, TOYOTA ALPHARD STANDARD Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 850.000.000

    2. MOBIL, MERCEDES BENZ GLE400 Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp.= 775.000.000

    3. MOBIL, HONDA HRV Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp 300.000.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 212.000.000

    D. SURAT BERHARGA Rp. —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 39.064.952.698

    F. HARTA LAINNYA Rp. 1.000.000.000

    Sub Total Rp 75.046.952.698

    Utang –

  • Profil Nicke Widyawati yang Kini Tak Lagi Jadi Dirut Pertamina

    Profil Nicke Widyawati yang Kini Tak Lagi Jadi Dirut Pertamina

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) baru saja mengganti posisi Direktur Utama yang sebelummya diisi Nicke Widyawati dirinya diganti dengan Simon Aloysius Komisaris Utama perseroan. Nicke telah menjabat menjadi Dirut Pertamina selama 6 tahun.

    Melansir data Pertamina (04/11/2024) Nicke Widyawati menjabat sebagai Dirut merujuk pada Keputusan Menteri BUMN Nomor : SK-97/MBU/04/2018, tanggal 20 April 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina.

    Sosok Nicke Widyawati sebetulnya sudah lama malang melintang di beberapa perusahaan BUMN. Nicke lahir pada 25 Desember tahun 1967 di Tasikmalaya. Dirinya merupakan jebolan S1 Teknik Industri ITB dan S2 Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran.

    Diketahui, saat menduduki bangku kuliah dia bekerja sebagai pegawai bank di Bank Duta cabang Bandung. Setelah lulus S1, dirinya bekerja di PT Rekayasa Industri selama 23 tahun dimana dirinya telah menduduki berbagai posisi mulai dari orang lapangan hingga masuk sebagai struktur manajemen.

    Nicke pada tahun 2014 diangkat menjadi Direktur Pengadaan Strategis PLN. Lalu pada 2017 dia ditarik ke Pertamina sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan pelaksana tugas Direktur Logistik. Setahun kemudian baru dirinya menduduki posisi Direktur Utama Pertamina.

    Selama di Pertamina, Nicke Widayawati berhasil melewati tantangan energi nasional dimana pencapainya disorot dunia. Pada 2020, majalah Fortune menjadikan Nicke sebagai salah satu dari “Most Powerful Women International” masuk urutan ke-16 dari 50 sebagai tokoh wanita berpengaruh dunia.

    Nicke Widyawati, kembali menorehkan prestasi dengan menempati posisi ke-47 dalam daftar Fortune’s Most Powerful Women 2024. Hasil ini telah membuktikan bahwa dirinya memiliki kapabilitas sebagai pemimpin bisnis wanita terkemuka dunia.

    Saksikan juga Sosok: Oey Tjin Eng, Penjaga Budaya Cina Benteng

    (fdl/fdl)

  • Jelang Debat Pilkada Jabar, Ilham Habibie: Strategi Tak Bisa Saya Kemukakan di Sini
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        1 November 2024

    Jelang Debat Pilkada Jabar, Ilham Habibie: Strategi Tak Bisa Saya Kemukakan di Sini Bandung 1 November 2024

    Jelang Debat Pilkada Jabar, Ilham Habibie: Strategi Tak Bisa Saya Kemukakan di Sini
    Tim Redaksi
     
    KARAWANG, KOMPAS.com –
    Calon wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 3,
    Ilham Habibie
    , masih terus mematangkan mempersiapkan debat pertama Pilkada Jabar yang rencananya akan digelar pada 11 November 2024.
    Menurut Ilham, tema debat pertama menjadi bagian dari visi-misi dan program kerja dia dan pasangannya
    Ahmad Syaikhu
    .
    Adapun tema yang diangkat pada debat perdana Pilkada Jabar yaitu Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Digital.
    “Dalam proses. Strategi enggak bisa saya kemukakan di sini, tapi yang jelas sedang dalam proses, sedang kita persiapkan,” ujar Ilham saat mengunjungi wilayah Majalaya, Karawang, Jawa Barat, Jumat (1/11/2024).
    “Tapi mungkin perlu kita tajamkan lebih lanjut lagi,” ujar Ilham.
    Ilham mengatakan tidak ada mentor khusus untuk persiapan debat, tapi ada sejumlah narasumber yang telah disiapkan.
    Namun, Ilham tak menjelaskan lebih detail soal narasumber tersebut.
    Sementara, untuk
    public speaking
    , Ilham mengaku tak menyiapkan teknik khusus. Dia yakin mampu menjelaskan visi misi dan programnya dengan baik saat debat berlangsung.

    Public speaking
    , saya kira saya punya kemampuan itu. Tidak ada (teknik khusus),” kata Ilham.
    Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat telah menetapkan lokasi dan tema untuk debat pertama
    Pilkada Jabar 2024
    .
    Debat tersebut dijadwalkan berlangsung 11 November 2024 di Graha Sanusi Universitas Padjajaran (Unpad), Jalan Dipatiukur Kota Bandung.
    Pilkada Jabar diikuti empat pasangan, yaitu pasangan nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina, paslon nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, paslon nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, dan
    Dedi Mulyadi
    -Erwan Setiawan, paslon nomor urut 4.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kreativitas Ros yang mengubah goni jadi karya bernilai tinggi

    Kreativitas Ros yang mengubah goni jadi karya bernilai tinggi

    Bandung (ANTARA) – Goni selama ini banyak digunakan sebagai bahan baku karung wadah berbagai komoditas seperti beras, kopi, gula pasir, atau biji-bijian. Namun di tangan Neneng Rosita, serat alami ini menjadi beragam kriya yang cantik dan bernilai ekonomi tinggi.

    Serat goni itu oleh  Rosita diolah menjadi tas, sepatu, sandal, ransel, aksesori, hingga dekorasi rumah (home decor) dengan sentuhan seni dan kearifan lokal. Selain itu, lewat penggunaan aksen kain nusantara seperti batik, eceng gondok, batu, hingga manik kayu, yang menunjukkan keanggunan sekaligus dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan.

    Ros, sapaan Neneng Rosita, menceritakan awalnya dia terinspirasi dari cerita orang tuanya mengenai kelam dan menyedihkannya kehidupan di bawah penjajahan Jepang. Kala itu, selain pangan yang susah, sandang pun sulit sehingga harus menggunakan goni sebagai bahan pakaian.

    Berangkat dari kisah pada masa lalu, Ros memutuskan membuat karya-karya yang unik dan eksklusif dari bahan goni sejak 2016. Ide datang dari dia sendiri dan dikembangkan secara autodidak. Karya Ros dengan jenama Arcisu itu bercirikan unik dengan sentuhan kreativitas tinggi.

    Seiring perjalanan waktu, akhirnya Ros bisa memasarkan produknya tidak hanya Indonesia, bahkan menembus pasar Amerika Serikat, Korea Selatan, Uzbekistan, Timur Tengah, Hungaria, Italia (Milan). Produknya juga menjadi salah satu suvenir yang dipilih pada KTT-G20 pada 2022 di Bali.

    Bahkan, usahanya ini telah berkembang sedemikian rupa sehingga sedikitnya beromzet Rp60 juta sebulan dan memberikan lapangan pekerjaan pada masyarakat sekitar, termasuk pekerja yang memiliki keterbatasan fisik.

    Iwan Hermawan, penderita strok (stroke) sebagian, turut berkarya sebagai pengrajin. Ia berkarya bukan hanya rentang waktu hitungan bulanan. Sudah 5 tahun lamanya Iwan belajar hingga bisa berkontribusi lebih dalam membantu usaha Neneng Rosita yang kini memiliki enam karyawan.

    Perjalanan Ros bisa sejauh ini dan mencapai hasil membanggakan karena selain aktif mengikuti pelatihan yang diselenggarakan pemerintah daerah, dia juga menerima bantuan pelatihan terkait pemasaran online dan bantuan permodalan dari berbagai pihak termasuk PT Pertamina.

    Pertamina disebutnya telah menjadi pembinanya sejak awal. Pada tahun 2016, ia diberi pinjaman modal Rp25 juta dengan cicilan Rp300 ribu per bulan.

    Ia juga rutin dilibatkan mengikuti pameran di Jakarta, Bandung, Bali, Makassar, bahkan sampai ke luar negeri seperti Houston (AS) dan Seoul (Korea Selatan) untuk memperkenalkan produknya sekaligus budaya Indonesia.

    Semula Ros tidak tahu apa-apa, tapi karena rajin ikut pelatihan-pelatihan, termasuk dari Pertamina, yang juga membantu permodalan, akhirnya memiliki pengetahuan bagaimana cara promosi online dan menjual di jagat maya.

    Satu hal yang melekat pada karya-karyanya, Ros senantiasa mempertahankan kekhasan produk di tengah persaingan yang makin sengit saat ini.  

    Neneng Rosita bersama karya-karyanya di gerainya di Bandung. ANTARA/Ricky Prayoga

    Kolaborasi

    Usaha yang selama ini Neneng Rosita geluti disebutkan Manager CSR & SMEPP Management PT Pertamina Patra Niaga Subholding C&T Retno Wahyuningsih sejalan dengan tujuan pihaknya dalam membantu perkembangan usaha rakyat dalam hal ini usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), untuk menggerakkan perekonomian bangsa.

    Komitmen BUMN itu memberikan pembinaan dan bantuan permodalan pada UMKM dalam program kemitraan, telah dimulai sejak 2003, dan makin intens pada 2020 demi membantu usaha kecil dan menengah yang terdampak pandemi COVID-19 agar bisa mandiri dan memastikan keberlanjutannya, bahkan sampai mengorbit ke pasar global.

    Tujuan Pertamina memberi bantuan dan pelatihan untuk membuka kesempatan usaha skala mikro, kecil, dan menengah mampu menembus pasar global sehingga nantinya bisa mandiri.

    Sampai saat ini, BUMN tersebut telah menyalurkan kepada lebih dari 60 ribu mitra binaan dengan total dana bantuan senilai Rp3,3 triliun, yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

    Penyaluran bantuan itu tersebar di berbagai sektor yakni industri (8.213 usaha), jasa (9.130), perdagangan (23.584), perikanan (3.304), perkebunan (5.470), pertanian (7.938), peternakan (4.005), dan sektor lainnya (761).

    Hubungan BUMN itu dengan UMKM sebagai pendamping dan binaannya, merupakan kolaborasi positif guna menaikkan kelas usaha, dari semula berjangkauan pasar lokal menjadi regional, hingga internasional melalui dukungan sertifikasi, pembinaan, hingga permodalan.

    Menurut pengamat ekonomi Universitas Padjadjaran Yayan Satyakti hal tersebut patut diapresiasi. Namun, alangkah lebih baik bila ada juga jalinan hubungan yang kuat antara BUMN dengan UMKM.

    Hal ini bertujuan sebagai jaring pengaman ketika terjadi instabilitas pasar, baik di level lokal atau internasional sehingga produk-produk UMKM tetap bisa terserap.

    “Kalau bisa ada juga UMKM yang lini bisnisnya tidak jauh. Jadi BUMN ini bisa jadi off-tacker (penampung produk), agar jika terjadi instabilitas pasar, BUMN bisa sebagai off-tacker-nya, kemudian secara perlahan melakukan ekskalasi lagi,” ujar Yayan.

    Setelah itu, diperlukan juga peta jalan yang jelas sebagai jalur pengembangan UMKM dari usaha kecil, menengah, hingga menjadi besar.

    Perlunya perhatian serius pada UMKM karena usaha skala ini merupakan soko guru perekonomian Indonesia, mengingat 80–90 persen dari perekonomian Indonesia digerakkan oleh UMKM.

    Karena itu, UMKM harus didukung penuh dan ada pembinaan berkelanjutan, seperti yang dilakukan Korea Selatan pada tahun 1960-an.

    Apa yang dilakukan Neneng Rosita dengan produk-produk dengan sentuhan kreativitas tinggi, menunjukkan pasar domestik dan mancanegara selalu terbuka menerima karya-karya pelaku UMKM.

    Jumlah UMKM yang mencapai lebih dari 64 juta unit usaha sejauh ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional dengan menyerap 97 persen tenaga kerja dan berkontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB nasional. 

    Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama banyak pihak, termasuk BUMN, untuk berkolaborasi dalam pengembangan UMKM demi kemajuan Indonesia.

    Editor: Achmad Zaenal M

    Editor: Achmad Zaenal M
    Copyright © ANTARA 2024

  • Para Tokoh dan Akademisi Soroti Putusan Kasus Mardani Maming

    Para Tokoh dan Akademisi Soroti Putusan Kasus Mardani Maming

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah tokoh dan akademisi menyuarakan keprihatinan mereka terhadap putusan hukum yang melibatkan mantan Bupati Tanah Bumbu, Mardani Maming. Putusan yang menjatuhkan vonis bersalah atas tuduhan suap terkait izin usaha tambang ini dinilai mencerminkan kecenderungan “presumption of corruption” atau praduga korupsi yang berlebihan.

    Musaffa Safril, Ketua PW Ansor Jawa Timur menyampaikan, pandangannya bahwa tindakan Mardani Maming masih dalam batas kewenangan seorang kepala daerah. “Apa yang dilakukan Mardani Maming, hemat kami, tidak melanggar prosedur.

    Tindakan tersebut dilakukan dalam kapasitasnya sebagai kepala daerah,” jelas Musaffa. Ia juga mendesak agar Maming dibebaskan untuk mengembalikan martabat hukum di Indonesia.

    Musaffa menegaskan bahwa keputusan ini berpotensi merusak pemisahan antara tindakan administratif dan tindak pidana korupsi.

    “Ada kecenderungan untuk menganggap setiap tindakan pejabat publik sebagai korupsi, tanpa meninjau secara seksama unsur-unsur yang memenuhi syarat pidana,” ujarnya.

    Ia juga mengingatkan bahwa keputusan yang cenderung berat sebelah ini dapat merusak prinsip keadilan. “Jika alat bukti ditelaah dengan jujur dan objektif, seharusnya tuduhan umum tidak akan terbukti,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Musaffa mengamati adanya kecenderungan di kalangan hakim untuk menetapkan tuduhan korupsi tanpa peninjauan mendalam atas unsur-unsurnya. “Hal ini menunjukkan bahwa hakim seakan mengabaikan aspek kebenaran dalam penilaian mereka,” tegasnya.

    Musaffa menutup pernyataannya dengan harapan bahwa Presiden Prabowo Subianto dapat memperbaiki sistem hukum di Indonesia dan memberikan kebebasan kepada Mardani.

    Pernyataan ini menjadi catatan penting bagi publik untuk mempertimbangkan kembali aspek keadilan dan objektivitas dalam penegakan hukum, serta menekankan pentingnya asas praduga tak bersalah.

    Dalam pandangan lain, Prof. Dr. Topo Santoso, SH, MH, yang juga anggota Tim Asistensi Penyusunan Rancangan UU Pemberantasan Tipikor, meminta agar Mardani H. Maming segera dibebaskan karena adanya kekhilafan hakim. Ia menekankan bahwa unsur menerima hadiah dalam dakwaan tidak terpenuhi, karena tindakan bisnis seperti fee dan dividen adalah hubungan keperdataan yang tidak bisa diadili dalam ranah pidana.

    Prof. Dr. Romli Atmasasmita, SH, LLM, Guru Besar Hukum Pidana Universitas Padjadjaran, menilai bahwa ada delapan kekeliruan serius dalam penanganan perkara Mardani. Ia menegaskan bahwa proses hukum terhadap terdakwa tidak hanya menunjukkan kekhilafan, tetapi juga kesesatan hukum yang serius.

    “Proses hukum terhadap terdakwa bukan hanya menunjukkan kekhilafan atau kekeliruan nyata, tetapi merupakan sebuah kesesatan hukum yang serius,” tegas Prof. Romli.

    Dukungan juga datang dari Dr. Hendry Julian Noor S.H., M.Kn, dari Universitas Gadjah Mada, yang menilai bukti-bukti yang diajukan oleh jaksa tidak cukup kuat untuk membuktikan adanya unsur pidana korupsi. Ia menekankan bahwa tindakan Mardani masih berada dalam koridor kewenangannya sebagai kepala daerah dan tidak melanggar prosedur yang berlaku.

    Desakan pembebasan Mardani Maming semakin kuat setelah adanya eksaminasi putusan hakim yang menemukan banyak kekhilafan. Dr. Mahrus Ali, pengajar Hukum Pidana di Fakultas Hukum UII, menegaskan bahwa Mardani tidak melanggar semua pasal yang dituduhkan dan harus dibebaskan demi hukum dan keadilan. “Koreksi putusan menjadi penting, ini tidak hanya untuk Maming, tetapi untuk mempertebal rasa kepercayaan publik pada Mahkamah Agung,” ujar Mahrus. [tok/aje]

  • Cara Cek Penerimaan Bansos KJMU DKI Jakarta 2024 yang Cair Hari Ini

    Cara Cek Penerimaan Bansos KJMU DKI Jakarta 2024 yang Cair Hari Ini

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut cara mengecek penerima KJMU Tahap 1 yang cari hari ini, Kamis (27/6/2024).

    Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta telah mencairkan bantuan sosial (bansos) Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) Tahap 1 pada Januari-Juni 2024.

    Mahasiswa yang menerima bansos KJMU Tahap 1 tahun 2024 akan mendapat bantuan biaya pendidikan sebesar Rp9.000.000 (Rp1,5 juta per bulan).

    Sementara itu, jumlah penerima KJMU Tahap 1 tahun 2024 ada sebanyak 15.649 mahasiswa.

    “Ada info penting yang harus kamu ketahui, yaitu pencairan dana KJMU Tahap I Tahun 2024 dilaksanakan mulai Tanggal 26 Juni 2024 dan paling lambat Tanggal 27 Juni 2024. Jumlah penerima KJMU Tahap I Tahun 2024 sebanyak 15.649 mahasiswa,” tulis Instagram @disdikdki, hari ini, Kamis (27/6/2024).

    “Khusus pencairan dana bagi penerima baru KJMU Tahap I Tahun 2024 dilakukan setelah terselesaikannya proses pembukaan rekening, cetak buku tabungan dan ATM, penyerahan buku tabungan tabungan dan ATM, serta pemindahbukuan dana ke rekening penerima oleh Bank DKI,” lanjutnya.

    Lantas siapa saja yang menerima KJMU Tahap 1 tahun 2024?

    Simak cara cek nama-nama penerima bansos KJMU Tahap 1 tahun 2024, dengan langkah-langkah sebagai berikut.

    Cara Cek Penerimaan Bansos KJMU DKI Jakarta 2024:

    Akses laman kjp.jakarta.go.id klik LInk
    Gulir ke bawah, klik “Periksa Status Penerimaan KJMU
    Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
    Pilih tahun penerimaan KJMU
    Pilih tahap penerimaan KJMU
    Klik “Cek”
    Hasil pencarian akan ditampilkan di layar utama.

    Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI, Budi Awaluddin, mengatakan ada sekira 15.649 mahasiswa yang menerima KJMU.

    Mereka yang akan menerima KJMU tahap I tahun ini harus melakukan pembukaan rekening ATM.

    “Bagi penerima yang baru terdaftar di Tahap I tahun 2024 memerlukan proses pembukaan rekening, cetak buku tabungan dan ATM, penyerahan buku tabungan dan ATM, serta pemindahan buku dana ke rekening penerima,” kata Budi, Rabu (26/6/2024), dikutip dari WartaKotaLive.com.

    Terkait fungsinya, bansos KJMU DKI Jakarta ini bertujuan untuk meringankan biaya pendidikan mahasiswa D3, D4, S1 yang berasal dari keluarga yang kurang mampu.

    Program bansos KJMU DKI Jakarta ini bekerja sama dengan 124 perguruan tinggi dari 45 provinsi dan 67 kabupaten/kota untuk menyalurkan bansos kepada mahasiswa yang berasal dari DKI Jakarta.

    Daftar PTN yang Menjalin Kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk Salurkan Bansos KJMU:

    IAIN BENGKULU
    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
    IAIN BUKITTINGGI
    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
    IAIN IMAM BONJOL PADANG
    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
    IAIN METRO
    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
    IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
    IAIN SALATIGA
    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG JATI
    IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
    IAIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
    IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
    UNIVERSITAS JAMBI
    IAIN TULUNGAGUNG
    UNIVERSITAS JEMBER
    INSTITUT PERTANIAN BOGOR
    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
    INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA BANDUNG
    UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
    INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
    UNIVERSITAS LAMPUNG
    INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
    UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
    UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)
    INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
    UNIVERSITAS MATARAM
    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
    UNIVERSITAS MULAWARMAN
    INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
    UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
    POLITEKNIK INDRAMAYU
    UNIVERSITAS NEGERI MALANG
    POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
    UNIVERSITAS NEGERI MANADO
    POLITEKNIK NEGERI BALI
    UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
    POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
    UNIVERSITAS NEGERI PADANG
    POLITEKNIK NEGERI CILACAP
    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
    POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
    UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
    POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
    POLITEKNIK NEGERI MALANG
    UNIVERSITAS NUSACENDANA
    POLITEKNIK NEGERI MEDAN
    UNIVERSITAS PADJADJARAN
    POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF JAKARTA
    UNIVERSITAS PALANGKARAYA
    POLITEKNIK NEGERI PADANG
    UNIVERSITAS PATTIMURA
    POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
    STAIN BATUSANGKAR
    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN SURABAYA
    STAIN DATOKARAMA PALU
    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA
    STAIN JEMBER
    UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
    STAIN KEDIRI
    UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
    STAIN KUDUS
    UNIVERSITAS RIAU
    STAIN PEKALONGAN
    UNIVERSITAS SAM RATULANGI
    STAIN PONOROGO
    UNIVERSITAS SAMUDRA
    STAIN PURWOKERTO
    UNIVERSITAS SEBELAS MARET
    STAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
    UNIVERSITAS SILIWANGI
    UNIVERSITAS AIRLANGGA
    UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
    UNIVERSITAS ANDALAS
    UNIVERSITAS SRIWIJAYA
    UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
    UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
    UNIVERSITAS BENGKULU
    UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
    UNIVERSITAS BRAWIJAYA
    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
    UNIVERSITAS CENDERAWASIH
    UNIVERSITAS SYIAH KUALA
    UNIVERSITAS DIPONEGORO
    UNIVERSITAS TANJUNGPURA
    UNIVERSITAS GADJAH MADA
    UNIVERSITAS TIDAR MAGELANG
    UNIVERSITAS HALUOLEO
    UNIVERSITAS TRUNOJOYO
    UNIVERSITAS HASANUDIN
    UNIVERSITAS UDAYANA
    UNIVERSITAS INDONESIA.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Besok Dinas Pendidikan DKI Cairkan KJMU untuk 15.649 Mahasiswa Tidak Mampu

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka/Yunita Rahmayanti)(WartaKotalive.com/Miftahul Munir)