Institusi: UNPAD

  • Sosok Mohammad Wahyu Ferdian, Bupati Cianjur Kaget 70 Siswa Keracunan, Seorang Dokter Kandungan – Halaman all

    Sosok Mohammad Wahyu Ferdian, Bupati Cianjur Kaget 70 Siswa Keracunan, Seorang Dokter Kandungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sosok Mohammad Wahyu Ferdian menjadi sorotan setelah insiden puluhan siswa Cianjur keracunan makanan.

    Mohammad Wahyu Ferdian atau akrab disapa Wahyu adalah Bupati Cianjur.

    Bupati Cianjur yang mendengar kabar 70 siswa dari dua sekolah mengalami keracunan mengaku kaget.

    Lantas siapa sosok Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian?

    Sebelumnya diberitakan, 70 siswa MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami keracunan setelah menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (BMG).

    Bupati Cianjur kemudian menginstruksikan Puskesmas untuk siaga dan berkoordinasi dengan sekolah terkait.

    “Kita sudah menginstruksikan setiap puskesmas untuk siaga dan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah. Sekolah juga sudah diminta untuk melakukan pendataan kepada para korban,” ucap Wahyu, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (22/4/2025).

    Ia juga mengaku terkejut atas peristiwa puluhan siswa yang keracunan ini.

    “Saya cukup sedih dan kaget, anak-anak kita harusnya sekolah, malah mendapat musibah seperti ini,” katanya.

    Selain itu, ia menuturkan, pihak-pihak terkait tengah melakukan penyelidikan soal penyebab puluhan siswa keracunan.

    “Beberapa sampel makanan serta muntahan dari korban keracunan, akan diteliti untuk mendapatkan sumber penyebabnya,” katanya.

    Sosok Bupati Cianjur

    Mengutip TribunBengkulu, Mohammad Wahyu Ferdian, yang akrab disapa Wahyu, lahir di Subang pada 27 November 1988.

    Ia dikenal sebagai seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) yang aktif berpraktik di RSUD Sayang, Cianjur.

    Selain meniti karier di bidang medis, Wahyu juga memiliki latar belakang keluarga yang cukup dikenal di dunia pemerintahan lokal.

    Ia merupakan menantu dari Tjetjep Muchtar Soleh, Bupati Cianjur dua periode (2006–2016), serta adik ipar dari Irvan Rivano Muchtar, yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Cianjur (2016–2021).

    Pendidikan kedokterannya dimulai di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), tempat ia menyelesaikan program sarjana pada tahun 2006.

    Ketertarikannya terhadap bidang kebidanan dan kandungan membawanya melanjutkan pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) pada tahun 2014.

    Tak hanya fokus pada pendidikan klinis, Wahyu juga memperluas keilmuannya dengan meraih gelar Magister Manajemen Rumah Sakit.

    Menariknya, ia juga mendalami bidang hipnosis dan hipnoterapi, dibuktikan dengan gelar CH (Certified Hypnotherapist) dan CHt (Certified Hypnotherapy Trainer) yang ia miliki.

    Karier profesionalnya di dunia medis dimulai sebagai dokter umum di RSUD Sayang pada tahun 2012.

    Setelah menuntaskan pendidikan spesialis, ia kembali mengabdi di rumah sakit yang sama sebagai dokter spesialis Obgyn, serta melayani pasien di RSUD Bhayangkara Cianjur.

    dr. Mohammad Wahyu Ferdian, S.Ked, MM, Sp.OG, CH, CHt, terus melayani masyarakat dengan keahlian medis yang ia miliki, sekaligus membawa pendekatan alternatif melalui keilmuannya di bidang hipnoterapi.

    Guru Ikut Keracunan

    Diberitakan TribunJabar, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas MAN 1 Cianjur, Rahman Jaenudi, menuturkan dari data yang ia peroleh, ada 55 siswa yang alami keracunan.

    “Sebagian besar siswa yang mengalami gejala sempat menjalani perawatan di rumah sakit sudah pulang. Namun masih ada beberapa siswa yang masih dirawat,” katanya saat dihubungi TribunJabar.id, Selasa (22/4/2025).

    JALANI PERAWATAN – Satu siswi MAN 1 Cianjur menjalani perawatan setelah mengalami mengalami gejala mual dan muntah, Senin (21/4/2025). Total ada 38 orang yang mengalami gejala serupa sehingga dilarikan ke rumah sakit. Mereka diduga mengalami keracunan usai menyantap paket Makan Bergizi Gratis (MBG). (Istimewa/TribunJabar)

    Ia menuturkan, sebagian siswa telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah mendapatkan perawatan.

    “Sampai saat ini jumlah siswa yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 5 orang. Sebagian besarnya sudah diizinkan pulang,” katanya.

    Dihubungi di kesempatan berbeda, Kepala SMP PGRI 1 Cianjur, Rika Mustikawati menuturkan, di sekolahnya ada 23 siswa yang alami gejala keracunan.

     Dari 23 siswa, tiga di antaranya dirawat di rumah sakit.

    “Sejak semalam kita sudah menerima laporan soal siswa yang mengalami keracunan. Hingga kini pun kita terus berkomunikasi dengan para orang tua siswa,” katanya.

    Ia juga menuturkan, para guru juga ikut menyantap hidangan MBG.

    Tiga orang guru pun alami gejala keracunan ringan.

    “Ada tiga guru yang mengalami keracunan, tapi kondisinya ringan, sehingga bisa ditangani secara mandiri di rumah,” katanya.

    Penyelidikan BGN

    Badan Gizi Nasional (BGN) akan menyelidiki penyebab keracunan puluhan siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, setelah menyantap makanan di program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan terkait dugaan penyebab keracunan, apakah berasal dari MBG atau bukan” ujar Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam keterangan resmi, Selasa (22/4/2025).

    Dadan belum dapat memastikan apakah keracunan terjadi akibat menu makanan yang dibagikan dari program pemerintah tersebut. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil lab yang tengah dilakukan timnya untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut.

    “Kami turut menyampaikan rasa empati dan berharap seluruh siswa segera pulih. Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah prioritas utama kami,” jelas dia.

    Berdasarkan laporan, saat ini sampel MBG yang dimasak hari Senin (21/04/2025) telah dikirimkan ke Lab Kesda Provinsi setempat dan hasilnya akan keluar dalam rentang waktu sepuluh hari ke depan.

    Menurut keterangan dari perwakilan SPPG, makanan yang diolah juga telah memenuhi standar dan telah melewati proses sebagaimana mestinya.

    “Kami sedang menunggu hasil Lab Kesda Provinsi dari sampel yang sudah dikirimkan. Kami akan update infonya pada kesempatan pertama setelah hasil lab. keluar,” tegasnya. 

     Sebagai langkah preventif, BGN akan meningkatkan pengawasan standar penyimpanan makanan di dapur MBG. Melakukan proses penyempurnaan sistem berskala nasional.

    Kemudian, mendorong transparansi jadwal menu harian melalui kanal digital. Serta meningkatkan kapasitas pelatihan keamanan pangan bagi seluruh penyedia MBG.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Profil Mohammmad Wahyu Ferdian, Seorang Dokter yang Unggul di Pilbup Cianjur 2024 Bareng Ramzi

    (Tribunnews.com/ Chrysnha, Renald, Nitis Hawaroh)(TribunBengkulu.com 

  • Tak Ada Toleransi Kasus Pemerkosaan oleh Dokter PPDS, Mendikti: Harus Ditindak Secara Hukum!
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 April 2025

    Tak Ada Toleransi Kasus Pemerkosaan oleh Dokter PPDS, Mendikti: Harus Ditindak Secara Hukum! Nasional 22 April 2025

    Tak Ada Toleransi Kasus Pemerkosaan oleh Dokter PPDS, Mendikti: Harus Ditindak Secara Hukum!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek),
    Brian Yuliarto
    , menegaskan, tidak ada toleransi terhadap segala bentuk
    kekerasan seksual
    .
    Brian menuturkan, pelaku kekerasan seksual harus ditindak secara akademik dan hukum, termasuk yang dilakukan dokter residen Unpad,
    Priguna Anugerah
    Pratama.
    “Apapun bentuk kekerasannya, harus ditindak tegas, baik secara akademik, administratif, maupun hukum,” ujar Brian dalam keterangan yang diterima pada Selasa (22/4/2025).
    Menurut Brian, kasus Priguna telah mencederai kepercayaan publik terhadap institusi
    pendidikan kedokteran
    dan rumah sakit sebagai tempat belajar serta pusat pelayanan.
    “Kekerasan, terlebih yang terjadi dalam relasi kuasa di pendidikan profesi, tidak boleh dinormalisasi,” tegasnya.
    Brian menekankan, pencegahan dan penanganan kekerasan dalam pendidikan kedokteran merupakan tanggung jawab bersama antara kampus dan rumah sakit pendidikan (RSP).
    Hal ini sejalan dengan amanat Permendikbudristek No. 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi, di mana setiap kampus juga memiliki satgas untuk pencegahan dan pelaporan kasus.
    “Kami berkeinginan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual, tidak hanya di lingkungan pendidikan spesialis dokter, tetapi juga di seluruh lingkungan pendidikan tinggi,” ujar Brian.
    Bagi Brian, pendidikan kedokteran harus menjadi ruang yang aman bagi semua orang, baik itu dari sisi peserta didik, pasien, maupun tenaga pendidik.
    “Kita tidak hanya mencetak dokter yang cakap secara klinis, tetapi juga yang berintegritas, bermartabat, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,” ungkapnya.
    Sebagai informasi, Priguna Anugerah memerkosa keluarga pasien pada pertengahan Maret 2025 di salah satu ruangan lantai 7 gedung RSHS.
    Pada saat itu, pelaku yang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi Unpad meminta korban untuk menjalani
    crossmatch
    .
    Alasan yang digunakan pelaku adalah mencocokkan jenis golongan darah yang akan ditransfusikan kepada orang lain.
    Rupanya, Priguna memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan tindakan pemerkosaan saat korban masih dipengaruhi obat bius.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mewarisi Api Kartini: Kiprah Rini Widyantini dalam Reformasi Birokrasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 April 2025

    Mewarisi Api Kartini: Kiprah Rini Widyantini dalam Reformasi Birokrasi Nasional 21 April 2025

    Mewarisi Api Kartini: Kiprah Rini Widyantini dalam Reformasi Birokrasi
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Perjuangan Raden Ajeng (RA)
    Kartini
    tidak pernah padam. Jika dahulu Kartini memperjuangkan
    emansipasi perempuan
    , kini semangat itu diteruskan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
    Reformasi Birokrasi
    (Menpan-RB)
    Rini Widyantini
    .
    Ia membuktikan bahwa kepemimpinan perempuan mampu memperkuat
    reformasi birokrasi
    di pemerintahan.
    “Pemikiran, idealisme, dan perjuangan R.A. Kartini menginspirasi jalan hidup saya. Terutama untuk membuktikan bahwa kepemimpinan perempuan bisa membawa perubahan positif bagi negeri,” ungkap Rini melalui siaran persnya, Senin (21/4/2025).
    Bagi Rini, emansipasi bukan sekadar soal kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan. 
    Lebih dari itu, perempuan harus diberikan ruang seluas-luasnya untuk bersuara dan berkontribusi.
    “Emansipasi itu bagi saya bukan sekadar kesetaraan tetapi lebih kepada diberikan ruang yang luas supaya perempuan itu bisa memberikan kontribusi dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam lingkup kecil dalam kehidupan bermasyarakat,” tambah Rini.
    Perjalanan karier Rini dimulai dari posisi paling dasar sebagai CPNS pada 1990. 
    Wanita kelahiran Bandung, 29 Mei 1965 ini telah dipercaya mengemban berbagai jabatan struktural.
    Dari 2013 hingga 2021, Rini menjabat sebagai Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana di Kemenpan-RB. Kemudian, ia dipercaya menjadi Sekretaris Kemenpan-RB .
    Tidak mudah baginya mengurai benang kusut birokrasi di negeri ini, terutama sebagai pemimpin perempuan. 
    Meski meja birokrasi kerap dianggap rumit dan kurang penting, Rini meyakini bahwa kebijakan dan pelayanan publik yang dirasakan masyarakat bermula dari birokrasi yang bersih.
    Hal itu termasuk dari gaya kepemimpinan para birokrat yang selayaknya tidak menciptakan iklim birokrasi yang rumit.
    Rini percaya, bekerja dengan jujur adalah bentuk syukur kepada Sang Pencipta. 
    “Ini adalah ungkapan terima kasih saya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala nikmat dan karunia. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti ini, terutama untuk mengabdi dan memberikan pelayanan terbaik bagi negeri tercinta,” ucapnya.
    Nilai-nilai dasar yang ditanamkan keluarga menjadi fondasi kuat bagi Rini. Baginya, ibadah adalah dasar dari setiap langkah, termasuk dalam pekerjaan. 
    Kejujuran, kedisiplinan, dan integritas juga ditanamkan sejak kecil. Rini percaya bahwa integritas membentuk karakter kuat pada setiap individu.
    Kedua orangtua Rini sangat menekankan pentingnya pendidikan. Sebelum merantau ke Jakarta sebagai CPNS, ia menempuh pendidikan di Bandung. 
    Rini mengaku disiplin tinggi yang dimilikinya terbentuk saat belajar di SMP dan SMA Santa Angela, sebuah sekolah yang dikenal ketat dalam kedisiplinan.
    Rini sempat bercita-cita melanjutkan pendidikan di luar kota Bandung. Namun orangtuanya tidak mengizinkan ia kuliah di luar Bumi Parahyangan.
    Jalan hidupnya menuntun Rini melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran.
    Akhirnya, ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD). Keputusan ini membentuk jalur karier yang dilaluinya kini.
    “Saya tertarik dengan dunia hukum karena ingin memahami bagaimana aturan membentuk masyarakat dan memengaruhi kehidupan sehari-hari,” jelas Rini.
    Ia lulus lebih cepat dibandingkan rekan-rekan seangkatannya. Suatu ketika, ia bertemu perwakilan dari Sekretariat Negara yang sedang mencari talenta untuk bergabung. 
    Setelah melalui serangkaian tes, Rini diterima dan mulai bekerja di sana. Beberapa tahun kemudian, ia ditugaskan ke Kemenpan-RB.
    Pada 1997, Rini mendapat beasiswa dari pemerintah Australia untuk melanjutkan pendidikan Program Magister (S2) di The Flinders University of South Australia dengan jurusan Public Management.
    Dengan nilai-nilai yang kuat dan pendidikan yang mendukung, Rini menjadi perempuan pertama dalam sejarah yang menjabat sebagai Menpan-RB. 
    Ia menyadari bahwa posisi itu merupakan puncak karier birokrasi dan juga jabatan politik yang dinamis.
    “Meraih posisi ini bukan sekadar prestasi besar, tetapi juga pencapaian luar biasa. Jabatan menteri adalah bagian dari karier politik yang sangat dinamis,” ucap Rini.
    Sebagai perempuan, Rini tidak menampik bahwa ia kerap dipandang sebelah mata. 
    Namun dengan etos kerja dan idealismenya, ia mampu membuktikan bahwa perempuan bisa menjalankan tugas dengan integritas tinggi.
    Kementerian yang dipimpin Rini bertanggung jawab merumuskan, menetapkan, dan mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan bidang PANRB. 
    Dalam menerbitkan aturan, menurutnya, harus dilakukan dengan cermat, detail, hati-hati, dan tanpa kepentingan sepihak.
    “Terkadang ada yang menganggap saya terlalu idealis. Saya sebenarnya berupaya mencurahkan seluruh kemampuan saya dengan sepenuh hati agar peran saya dapat memberikan manfaat,” jelas Rini.
    Ia juga berpesan kepada timnya untuk bekerja dengan ikhlas. Perempuan yang memilih berkarier harus siap dengan konsekuensinya. 
    Sering kali Rini harus memimpin tim yang anggotanya lebih tua atau lebih berpengalaman. 
    Ia menyiasatinya dengan memperbaiki pola komunikasi dan tetap tegas dalam kepemimpinan.
    Sebagai ibu, istri, dan pejabat publik, Rini harus cermat mengatur waktu. 
    Ia kerap meninggalkan rumah karena tugas, namun perannya sebagai ibu tidak pernah ditinggalkan. Rini berbagi peran dengan sang suami.
    Rini bersyukur atas dukungan keluarga, rekan kerja, dan semua yang membentuknya hingga kini. Setiap langkahnya selalu disertai rasa syukur.
    “Perjalanan ini tidak mudah dan penuh perjuangan,” tegasnya.
    Pada momen
    Hari Kartini
    ini, Rini berpesan kepada seluruh perempuan agar tidak ragu untuk bermimpi. 
    Terutama bagi perempuan yang berkarier di dunia birokrasi, ia menekankan pentingnya idealisme, tanggung jawab, pengabdian, dan integritas.
    Ia membuktikan bahwa perempuan bisa melangkah dari ruang keluarga ke ruang kabinet. 
    Dari tangannya yang kini memimpin reformasi birokrasi, Rini meyakini bahwa birokrasi profesional dan berintegritas adalah kunci pelayanan publik yang berkualitas.
    Jika dahulu R.A. Kartini memperjuangkan kesetaraan dalam pendidikan, kini Rini Widyantini memperjuangkan perbaikan birokrasi dari dalam pemerintahan.
    “Oleh karena itu, saya berkomitmen untuk terus mendorong reformasi birokrasi yang lebih inovatif, transparan, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Jadilah perempuan birokrat yang tidak hanya cerdas bekerja, tetapi juga bijak dalam mengambil keputusan,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • H-2 UTBK-SNBT 2025, Ini Daftar 74 Lokasi Ujiannya – Halaman all

    H-2 UTBK-SNBT 2025, Ini Daftar 74 Lokasi Ujiannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 akan segera dimulai dalam dua hari lagi, tepatnya pada 23 April 2025. 

    Para peserta dari seluruh Indonesia kini tengah mempersiapkan diri, termasuk memastikan lokasi ujian masing-masing di 74 pusat UTBK yang telah ditetapkan.

    Terdapat 74 pusat UTBK yang tersebar di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia. 

    Peserta diharapkan memilih pusat UTBK yang terdekat dengan domisili mereka untuk memudahkan akses saat ujian.​

    Berikut adalah daftar 74 lokasi UTBK:

    1. Universitas Syiah Kuala: Gedung ICT Center USK, Jl. Syekh Abdul Rauf No.2, Kopelma Darussalam, Banda Aceh Kode Pos 23111 

    2. Universitas Malikussaleh: UPT Pusat Komputer Jl. Irian No. 1 Komplek Kampus Bukit Indah, Blamg Pulo – Lhokseumawe Kode Pos 24355 

    3. Universitas Teuku Umar: Universitas Teuku Umar UPT. TIK. Gedung F Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo Kabupaten Aceh Barat Kode Pos 23615 

    4. Universitas Samudra: Ruang Kesekretariatan Penerimaan Mahasiswa Baru, Gedung Biro Rektor Universitas Samudra, Meurandeh Kota Langsa – Aceh Kode Pos 24416 

    5. Institut Seni Budaya Indonesia Aceh: Gedung Utama ISBI Aceh Jln. Transmigrasi, Gampong Bukit Meusara, Kec. Kota Jantho, Kab. Aceh Besar, 23911, Aceh, Indonesia 

    6. Universitas Sumatera Utara: Pusat Pelayanan Terpadu, Gedung Biro Pusat Administrasi Lantai 1 Kampus USU Padang Bulan Jalan dr. T. Mansyur No. 9 Kode Pos 20155 

    7. Universitas Negeri Medan: Ruang VIP Room Gedung Serbaguna Unimed Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate Kode Pos 20221 

    8. Universitas Riau: Sekretariat UTBK SBMPTN, Gedung Rektorat Lantai 2 Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru Pekanbaru Kode Pos 28293 

    9. Universitas Maritim Raja Ali Haji: Jalan Politeknik Senggarang Tanjungpinang Kode Pos 29115 

    10. Universitas Andalas: Gedung Rektorat Universitas Andalas Kampus Limau Manis Padang Kode Pos 25163 

    11. Universitas Negeri Padang: Gedung Rektorat Lama Bagonjong Lt. 1 Jalan Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang Kode Pos 25132 

    12. Institut Seni Indonesia Padang Panjang: Gedung Rektorat Jl. Bahder Johan, Kota Padangpanjang Sumatera Barat Kode Pos 27128 

    13. Universitas Jambi: Gedung Balairung Lantai 2 Kampus UNJA Mendalo Jl. Raya Jambi – Muara Bulian Km.15 Mendalo Indah Jambi Kode Pos 36361 

    14. Universitas Bengkulu: Rektorat Universitas Bengkulu, Jalan WR Supratman Kandang Limun Bengkulu Kode Pos 38371 

    15. Universitas Sriwijaya: Gd. Student Center Lt. 4 Kampus Unsri Inderalaya, Jln. Palembang-Prabumulih, KM 32 Inderalaya, Ogan Ilir 30622 

    16. Universitas Bangka Belitung: Biro Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama, Gedung Rektorat Kampus Terpadu UBB Balunijuk – Merawang, Kab. Bangka, Kodepos 33172 

    17. Universitas Lampung: Gedung UPT. TIK Unila Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung Kode Pos 35145 

    18. Institut Teknologi Sumatera: Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan Kode Pos 35365 

    19. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa: Jl. Raya Palka km.3 Sindangsari, Pabuaran, Kab. Serang – Banten 42163 

    20. Universitas Indonesia: Gedung Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UI Jl. Prof. Dr. Sujudi, Kampus UI Depok, Jawa Barat Kode Pos 16424 

    21. Universitas Negeri Jakarta: Kampus A UNJ, Gedung Dewi Sartika, Lt. 1, Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur, 13220 

    22. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta: Kampus Pondok Labu UPNVJ, Jl. RS. Fatmawati No.1 Pondok Labu Jakarta Selatan Gedung Rektorat Lantai 1 Plaza Penmaru Kode Pos 12450 

    23. Universitas Singaperbangsa Karawang: Jalan H.S. Ronggowaluyo, Telukjambe Timur Kab. Karawang, Propinsi Jawa Barat. Kode Pos 41361 

    24. Institut Teknologi Bandung: Kantor Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahaiswaan CCAR ITB lantai 4 Jalan Tamansari no 64 Bandung Kode Pos 40116 

    25. Universitas Padjadjaran: Unit Layanan Terpadu (ULT) Lantai Dasar Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran Jalan Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363 d/h Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Pelayanan hari Senin-Jumat dan jam kerja 08.30-15.00 WIB Kode Pos 45363 

    26. Universitas Pendidikan Indonesia: Divisi RMB Direktorat Akademik UPI Jalan Dr. Setiabudhi no 229 Bandung Kode Pos 40154 

    27. Institut Seni Budaya Indonesia Bandung: Jalan Buahbatu No.212 Bandung Kode Pos 40265 

    28. Institut Pertanian Bogor Lembaga Manajemen Informasi dan Transformasi Digital (LMITD) IPB. Kampus IPB Dramaga Gedung B Perpustakaan Lantai 3 Kode Pos 16680 

    29. Universitas Siliwangi: UPT TIK Universitas Siliwangi Gedung Rektorat Lt. 2 Jl. Siliwangi No.24 Kota Tasikmalaya Kode Pos 46115 

    30. Universitas Jenderal Soedirman: Gedung Registrasi dan Alumni Komplek Rektorat UNSOED Jl. Prof HR Bunyamin 708 Purwokerto Jawa Tengah Kode Pos 53122 

    31. Universitas Tidar: Humas (BAKPK) Universitas Tidar Jl. Kapten Suparman 39, Magelang, Jawa Tengah Kode Pos 56116 

    32. Universitas Sebelas Maret: Gedung SPMB UNS Jl. Ir Sutami 36 a Kentingan Jebres Surakarta Kode Pos 57126 

    33. Institut Seni Indonesia Surakarta: Kampus I ISI Surakarta, Gedung Akademik Pusat Lantai II Jl. Ki Hajar Dewantara No.19 Kentingan Jebres Surakarta Kode Pos 57126 

    34. Universitas Diponegoro: Sekretariat Penerimaan Mahasiswa Baru Gedung ICT Center, Lantai 1, Jl. Prof. Soedarto SH. Kampus Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 

    35. Universitas Negeri Semarang: Admisi dan Layanan Terpadu, Lantai 1 Sayap Kanan Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang Kode Pos 50229 

    36. Universitas Gadjah Mada: Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM Jl. Pancasila, Bulaksumur, Yogyakarta Kode Pos 55281 

    37. Universitas Negeri Yogyakarta: Kantor Layanan Admisi Gedung IKA UNY, Lt.1 Jl. Colombo No.1 Yogyakarta Kode Pos 55281 

    38. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta: Bagian Humas Gedung Rektorat Jl SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta Kode Pos 55283 

    39. Institut Seni Indonesia Yogyakarta: Bagian Pendidikan Gedung Rektorat Lantai 1 ISI Yogyakarta Jl. Parangtritis Km. 6,5 Sewon, Bantul, D.I. Yogyakarta Kode Pos 55188 

    40. Universitas Jember: Bagian Akademik Kantor Pusat, Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember Kode Pos 68121 

    41. Universitas Brawijaya: Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik Universitas Brawijaya Gedung Rektorat lt 2. Jl. Veteran Kota Malang. Kode Pos 65145 

    42. Universitas Negeri Malang: Sub Direktorat Seleksi, Direktorat Pendidikan – Gedung Graha Rektorat Lantai 2 Universitas Negeri Malang – Jl. Semarang no. 5 Malang Kode Pos 65145 

    43. Universitas Airlangga: Kantor PPMB, Gedung ACC (Airlangga Convention Center) Kampus C UNAIR Jl. Mulyorejo Surabaya Kode Pos 60115 

    44. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya: Direktorat Pendidikan Sarjana dan Pascasarjana ITS, Gedung KPA dr. Angka Lantai 1, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Kode Pos 60111 

    45. Universitas Negeri Surabaya: Gedung Rektorat Lt. 1 Kantor ULT Kampus Unesa Jl. Lidah Wetan Surabaya Kode Pos 60213 

    46. Universitas Trunojoyo: Gedung Rektorat lantai 1 Kampus Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang PO Box 2 Kamal – Bangkalan Kode Pos 69162 

    47. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur: UPT TIK, Gedung Giri Pustaka Lantai 1 Jl. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Surabaya Kode Pos 60294 

    48. Universitas Tanjungpura: Jln. Prof. DR. H. Hadari Nawawi Pontianak Kode Pos 78124 

    49. Universitas Palangka Raya: Kampus UPR Tunjung Nyaho, Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kode Pos 73112 

    50. Universitas Lambung Mangkurat: Biro Akademik dan Kemahasiswaan ULM Gedung Rektorat Lantai 1 Jl. Brigjen H. Hasan Basri, Kayu Tangi, Banjarmasin Kode Pos 70124 

    51. Universitas Mulawarman: Bagian Akademik, Gedung Rektorat UNMUL Jalan Kuaro Kampus Gunung Kelua, Kota Samarinda Kode Pos 75119 

    52. Universitas Borneo: TarakanJl. Amal Lama No 1 Tarakan Gedung Rektorat Lantai 1 Ruang.BAKK Kode Pos 77123 

    53. Universitas Borneo Tarakan: Jl. Amal Lama No 1 Tarakan Gedung Rektorat Lantai 1 Ruang.BAKK Kode Pos 77123 

    54. Universitas Udayana: Gedung Lecture Building Lantai III, Bagian Akademik dan Statistik BAKH, Jl. Prabu Udayana Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali 80361 

    55. Universitas Pendidikan Ganesha: Jalan Udayana No 11 Singaraja Kode Pos 81116 

    56. Institut Seni Indonesia Denpasar: Jl. Nusa Indah Denpasar Kode Pos 80235 

    57. Universitas Mataram: Rektorat Universitas Mataram, Jalan majapahit no 62. Mataram – NTB, Gedung Rektorat Ruang Akademik dan Evaluasi Lt 1. Kode Pos 83125 

    58. Universitas Nusa Cendana: UPT. TIK Undana, Gedung ICT Centre, Jl. Adisucipto, Kampus Undana, Penfui, Kupang, NTT Kode Pos 85001 

    59. Universitas Timor: Jl. KM 09 Kelurahan Sasi, Kefamenanu, Kabupaten TTU Kode Pos 85613 

    60. Universitas Hassanuddin: Direktorat Pendidikan, Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdakaan km.10 Makassar Kode Pos 90245 

    61. Universitas Negeri Makassar: ICT Center, Menara Pinisi UNM, Sayap B Lt. 1 Jl. AP Pettarani Makassar Kode Pos 90222 

    62. Universitas Sam Ratulangi: Gedung Biro Akademik dan Kemahasiswaan UNSRAT Lt.1 Jl. Kampus Bahu, Manado Kode Pos 95115 

    63. Universitas Negeri ManadoPusat Komputer UNIMA Kode Pos 95618 

    64. Universitas Tadulako: Jl. Soekarno Hatta Km 9 Palu Sulawesi Tengah Kode Pos 94118 

    65. Universitas Sulawesi Barat: Jalan Prof. Dr. Baharuddin Lopa, SH, MH Talumung Kode Pos 91412 

    66. Universitas Haluoleo: Gedung Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Jl. HEA Mokodompit Kampus Hijau Bumi Tridharma, Kendari Kode Pos 93231 

    67. Universitas Negeri Gorontalo: Jl. Jenderal Sudirman No 6 Dulalowo Timur Kota Tengah Kota Gorontalo Kode Pos 96128 

    68. Universitas Sembilanbelas November Kolaka: Jl. Pemuda No. 339 Kel. Tahoa Kolaka Sulawesi Tenggara Kode Pos 93517 

    69. Universitas Pattimura: Gedung Rektorat, Jl. Ir. M. Putuhena, Gedung Rektorat Kampus Poka – UNPATTI Kode Pos 97233 

    70. Universitas Khairun: Gedung Rektorat Universitas Khairun Jl. Pertamina Kampus II Unkhair Gambesi Kota Ternate Kode Pos 97719 

    71. Universitas Cenderawasih (Jayapura): Rektorat Universitas Cenderawasih Jl Kamp Wolker Yabansai Kota Jayapura Kode Pos 99351 

    72. Universitas Musamus Merauke: Universitas Musamus, Jl. Kamizaun Mopah Lama No.1 (Gedung Rektorat) Kode Pos 99611 

    73. Institut Seni Budaya Indonesia Tanah Papua: Kompleks Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Jalan Kampwolker, Uncen Atas Waena, Jayapura 

    74. Universitas Papua: Gedung Biro Akademik kemahasiswaan dan Perencanaan (BAKP) Universitas Papua Jl. Gunung salju Amban Manokwari Papua Barat kode pos 98314

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Menkes Wajibkan Calon Dokter Tes Kejiwaan Setiap 6 Bulan Sekali Buntut Kasus Priguna

    Menkes Wajibkan Calon Dokter Tes Kejiwaan Setiap 6 Bulan Sekali Buntut Kasus Priguna

    loading…

    Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mewajibkan adanya tes kejiwaan untuk dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) buntut adanya kasus pemerkosaan yang dilakukan Priguna Anugerah Pratama. Foto/Annastasya

    JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mewajibkan adanya tes kejiwaan untuk dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) buntut adanya kasus pemerkosaan yang dilakukan Priguna Anugerah Pratama (31), dokter PPDS Universitas Padjadjaran (Unpad). Budi mengimbau adanya tes kejiwaan atau psikologi bagi calon dokter merupakan salah satu langkah perbaikan yang serius.

    “Pada saat rekrutmen calon peserta dokter spesialis, itu diwajibkan melakukan tes psikologis sehingga kita bisa mengetahui kondisi kejiwaan dari yang bersangkutan untuk bisa melakukan pendidikan ini dan nantinya akan bisa melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” tegas Menkes dalam konferensi pers ‘Upaya Bersama Pembenahan PPDS di RSUP Hasan Sadikin dan Universitas Padjajaran’, Senin (21/4/2025).

    Lebih lanjut, Menkes juga mewajibkan para dokter PPDS melakukan tes kejiwaan tersebut setiap enam bulan sekali secara berkala. Ini juga akan meliputi skrining psikologis.

    “Kami memastikan setiap 6 bulan dilakukan tes psikologis sehingga bisa dipantau secara rutin. Harus dilakukan screening psikologis, sehingga kondisi kejiwaan dari para peserta didik ini bisa kita monitor dengan rutin,” kata Budi.

    Seperti diketahui, pemerkosaan yang dilakukan dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran pada keluarga pasien. Pelaku berinisial PAP (31) melakukan pemerkosaan pada keluarga pasien dengan modus transfusi darah dan membius korban.

    (rca)

  • Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter Bertambah, Terbaru dari PPDS UI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 April 2025

    Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter Bertambah, Terbaru dari PPDS UI Megapolitan 20 April 2025

    Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter Bertambah, Terbaru dari PPDS UI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Deretan kasus
    pelecehan seksual
    oleh oknum dokter kembali bertambah. Terbaru, seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Indonesia (UI) diduga melecehkan mahasiswi.
    Kasus ini menambah daftar panjang pelecehan seksual oleh tenaga medis yang terungkap beberapa waktu terakhir. 
    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus menjelaskan, insiden pelecehan seksual yang dilakukan
    dokter PPDS UI
    berinisial MAES terhadap mahasiswi berinisial SS terjadi di sebuah indekos di Jakarta, Selasa (15/4/2025).
    Mulanya, korban sedang mandi di kamar indekosnya. Kamar korban disebut bersebelahan dengan kamar MAES.
    “Tiba-tiba pada saat pelapor mandi, menyadari ada yang berusaha merekam dengan menggunakan
    handphone
    ,” ujar Firdaus, Jumat (18/4/2025). 
    Menyadari aktivitasnya direkam, korban langsung berteriak. Korban bersama pihak indekos lantas melaporkan kejadian ini ke polisi.
    Menindaklanjuti laporan ini, polisi telah memeriksa korban, pelaku, pemilik indekos, dan teman korban. Polisi juga telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan gelar perkara.
    MAES pun sudah ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat.
    “Penyidik sudah melakukan penahanan terhadap tersangka,” kata Firdaus.
    Tersangka dijerat Pasal 29 juncto Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 35 juncto Pasal 9 UU RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
    Menanggapi kasus tersebut, pihak Universitas Indonesia (UI) menyampaikan keprihatinan mendalam. Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah mengatakan, kasus ini adalah perkara serius.
    “Terkait kasus ini, UI sangat prihatin dan menyesalkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual yang melibatkan salah satu mahasiswa kami. Ini adalah hal serius dan harus segera ditindaklanjuti,” ujar Arie.
    Arie menambahkan, pihak kampus masih belum bisa memberikan tanggapan lebih lanjut mengingat kasus ini sedang dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.
    “Karena kasus ini masih dalam proses penanganan, kami belum dapat memberikan tanggapan lebih lanjut untuk menjaga privasi semua pihak yang terlibat,” kata Arie.
    “UI berharap kasus ini segera diselesaikan oleh pihak berwenang. Semoga tidak ada lagi kejadian serupa di masa yang akan datang,” tambahnya.
    Dalam beberapa hari terakhir, publik dihebohkan dengan sejumlah laporan pelecehan seksual yang melibatkan tenaga medis di Bandung, Garut, dan Malang.
    Di Bandung, seorang dokter anestesi PPDS Universitas Padjadjaran (Unpad) bernama Priguna Anugerah Pratama yang bertugas di RS Hasan Sadikin diduga memperkosa tiga korban.
    Dalam salah satu kasus yang korbannya adalah keluarga pasien, pelaku melancarkan aksinya dengan modus meminta korban melakukan
    crossmatch
    darah. 
    Priguna kini telah diberhentikan dari PPDS Unpad. Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP)-nya telah dicabut oleh Konsil Kesehatan Indonesia (KKI).
    Sementara, seorang dokter obgyn di Kabupaten Garut berinisial MFS dilaporkan melakukan pelecehan terhadap pasien ibu hamil saat pemeriksaan USG.
    Ia juga dilaporkan melakukan tindakan serupa terhadap seorang perempuan di kamar indekos dengan modus pembayaran vaksin.
    Kapolres Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, menyebut pelaku mengaku sudah melakukan aksi serupa empat kali di lokasi berbeda. Jumlah korban masih berpotensi bertambah.
    “Kami masih mendalami tentu dengan berjalannya waktu dan nanti korban-korban yang akan melaporkan akan memeriksa kembali, berapa korban yang mendapatkan kekerasan seksual ini, baik di fasilitas kesehatan maupun di luar,” terang Fajar dalam konferensi pers di Mapolres Garut.
    Lalu, ada pula dokter AY yang dilaporkan melakukan pelecehan terhadap pasien berinisial QAR di sebuah rumah sakit swasta di Malang pada September 2022.
    Korban baru mengungkapkan kejadian itu tiga tahun kemudian karena trauma dan ketakutan. Saat ini, AY telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi rumah sakit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Kasus Kekerasan Seks Melibatkan Dokter RI, Terbaru Rekam Mahasiswi Mandi

    4 Kasus Kekerasan Seks Melibatkan Dokter RI, Terbaru Rekam Mahasiswi Mandi

    Jakarta

    Belakangan, kasus-kasus kekerasan seksual yang melibatkan dokter menjadi perbincangan hangat. Bermula dari kasus perkosaan oleh residen anestesi di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, kasus-kasus serupa mencuat ke permukaan.

    Di Garut, dugaan pelecehan seksual dilakukan oleh seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn). Terungkap melalui rekaman CCTV, dokter tersebut melakukan perbuatan yang tidak semestinya saat tengah melakukan pemeriksaan USG.

    Di tengah berbagai kegaduhan tersebut, muncul juga kasus serupa di Malang dan juga melibatkan seorang dokter. Lalu tak lama, dugaan pelecehan seksual juga terungkap di Jakarta, melibatkan peserta PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) Universitas Indonesia.

    Berbagai kasus tersebut mendapat sorotan tak hanya dari khalayak, tapi juga dari para pemangku kebijakan. Mulai dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), hingga organisasi dokter spesialis.

    Berikut adalah rangkuman kasus-kasus tersebut, serta informasi terbaru mengenai perkembangannya.

    1. Pemerkosaan oleh Dokter Residen Anestesi RSHS

    Seorang residen anestesi di RSHS Bandung, Priguna Anugerah Pratama (PAP), ditetapkan sebagai tersangka pemerkosaan keluarga pasien, dengan modus memasukkan obat bius saat transfusi darah. Korban diperkosa dalam kondisi tidak sadar, di bawah pengaruh obat bius.

    Pelaku merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Priguna terdaftar sebagai anggota IDI wilayah Jawa Barat, tepatnya Kota Bandung.

    Korban pemerkosaan PAP belakangan terkonfirmasi bertambah dua orang, dijebak dengan modus yang sama. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Surawan pada Jumat (11/4), mengungkap korban berusia 21 tahun dan 31 tahun, diperiksa polisi pada Kamis (9/4).

    Atas aksi bejatnya, Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) resmi mencabut surat tanda registrasi (STR) Priguna, serta dirinya tidak bisa praktik seumur hidup. Selain itu, dirinya sudah ditahan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun.

    Sebagai tindakan preventif, agar kejadian serupa tidak terulang, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berjanji akan melakukan pembenahan.

    Menkes menyebut pihaknya sudah berkomunikasi langsung dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjajaran. Untuk sementara, PPDS FK Umpad di RSHS dihentikan selama satu bulan penuh, ini untuk mengkaji bersama SOP yang jelas antara kampus dan pihak RS.

    “Kita yang pertama, nggak usah mengelak. Kita harus mengakui ada kekurangan. Jangan pernah bilang bahwa kekurangan itu tidak ada, masyarakat akan merasa sangat sakit hati,” beber Menkes Budi pasca-ditemui di acara pelantikan kepengurusan IDI, Sabtu (12/4/2025).

    “Karena ini kan melibatkan dua institusi, nah ini harus diperbaiki,” sambungnya.

    Menkes Budi rencananya akan mewajibkan tes kesehatan mental bagi peserta PPDS. Kebijakan ini dilakukan guna mencegah adanya masalah kesehatan mental yang dilakukan oleh dokter residen.

    2. Dugaan Pelecehan Dokter Obgyn di Garut

    Tak lama berselang, viral video pelecehan seksual yang diduga dilakukan seorang dokter obgyn berinisial SF di salah satu klinik. Dalam rekaman CCTV, tampak dokter tengah melakukan tindakan USG kepada salah satu pasien ibu hamil.

    Narasi yang juga ramai disorot adalah modus dokter obgyn menawarkan pasien USG gratis via kontak pribadi, sehingga tidak perlu melewati proses administrasi sesampai di klinik. Aksi tersebut juga disebut-sebut dilakukan saat tidak ada pendamping bidan maupun tenaga kesehatan lain.

    Merespons ini, Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG, menyebut pihaknya akan memberikan sanksi keras kepada pelaku.

    Pelaku sebelumnya termasuk dalam anggota POGI, tetapi baru terdaftar. Kejadian tersebut diketahui berlangsung pada tahun 2024 silam.

    “PP POGI sedang melakukan investigasi atau klarifikasi ulang bentuk pelanggaran yang dilakukan, bila ada pelanggaran etika dan disiplin profesi, POGI tidak akan ragu memberikan sanksi tegas organisasi profesi,” terang Prof Yudi saat dihubungi detikcom, Selasa (15/4/2025).

    “Kasus ini sudah lama dan sudah ditangani pihak Dinkes, klinik, IDI, dan POGI cabang Jawa Barat. Dia anggota baru,” lanjutnya.

    Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) dengan tegas mencabut sementara surat tanda registrasi (STR) dari SF. Pencabutan sementara ini dilakukan setelah melakukan investigasi terkait kasus yang terjadi.

    “Kami non-aktifkan untuk sementara sampai menunggu dari penegak hukum. Nantinya akan kita lanjutkan, tentunya ini kami masih menunggu,” kata Ketua KKI drg Arianti Anaya dalam konferensi pers, Kamis (17/4/2025).

    NEXT: Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter di Malang dan Jakarta

    3. Dugaan Pelecehan oleh Dokter di Malang

    Di Malang, Jawa Timur, seorang pasien perempuan membuat pengakuan di media sosial tentang pelecehan seksual yang dialaminya di sebuah rumah sakit swasta. Pelaku pelecehan seorang dokter berinisial YA, dan dilakukan di ruang VIP.

    Disebutkan, peristiwa tersebut terjadi pada September 2022. Dalam unggahannya yang viral di media sosial baru-baru ini, korban mengajak para perempuan yang mengalami kasus serupa untuk tidak takut berbicara.

    “Buat kalian semua terutama cewek-cewek, aku mohon kalau udah rasa ada yang nggak beres, LAWAN! Jangan takut kayak aku. Jujur ngetik ini aja gemeteran,” pesannya.

    Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) buka suara terkait laporan kasus tersebut. Ketua KKI drg Arianti Anaya menekankan pelaporan akan diproses lebih lanjut.

    Sementara ini belum ada kepastian apakah dokter tersebut juga akan diproses untuk penangguhan atau bahkan pencabutan surat tanda registrasi (STR). Investigasi lebih lanjut tengah dilakukan.

    “Intinya teman-teman, kami tentunya KKI akan melakukan SOP terhadap semua laporan, termasuk yang di Malang ini tentu akan kami proses,” beber drg Arianti dalam konferensi pers Kamis (17/4/2025).

    “Tapi akan sejauh apa nanti tindakan yang diberikan bergantung pada temuan yang ada, tentu kita juga nanti akan melibatkan dalam hal ini kolegium, terkait pelanggaran yang mungkin dilakukan,” sambungnya

    4. Peserta PPDS UI Diduga Merekam Mahasiswi Saat Mandi

    Polres Metro Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menangkap peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Indonesia (UI) yang diduga merekam seorang mahasiswi sedang mandi. Polisi telah menetapkan dirinya sebagai tersangka dan menahan pelaku.

    “Selanjutnya melaksanakan gelar perkara dan terhadap terlapor telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan mulai tanggal 17 April 2025,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro ketika dihubungi, Jumat (18/4/2025).

    “Terhadap tersangka diterapkan Pasal 29 jo Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 35 jo Pasal 9 UU RI No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun,” sambungnya.

    Kepala Biro Komunikasi Kemenkes RI Aji Muhawarman mengatakan pihaknya akan mendalami kasus tersebut. Jika keputusan pengadilan sudah final, maka STR dan SIP pelaku akan dicabut permanen.

    Sementara itu, Universitas Indonesia juga turut menanggapi terkait peserta PPDS yang diduga melakukan pelecehan seksual. UI mengaku prihatin dan menyesalkan adanya laporan tersebut.

    “Terkait kasus ini, UI sangat prihatin dan menyesalkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual yang melibatkan salah satu mahasiswa kami,” kata Direktur Humas UI Prof Arie Afriansyah saat dihubungi wartawan, Jumat (18/4/2025).

    KKI Minta Masyarakat Jangan Takut Melapor

    Menyoroti banyaknya kasus pelecehan yang dilakukan oleh oknum dokter, Ketua KKI Arianti Anaya meminta masyarakat untuk tidak takut melapor, apabila mengalami atau mengetahui tindakan pelecehan.

    “Kami sampaikan ke masyarakat, jangan takut untuk melaporkan karena ada salurannya,” kata Arianti dalam konferensi pers terkait Penindakan dan Pendisiplinan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    Setiap laporan yang masuk akan ditangani secara serius dan ditindaklanjuti melalui investigasi oleh Majelis Disiplin Profesi (MDP). Jika ditemukan unsur pidana, laporan akan diteruskan kepada aparat penegak hukum.

    Simak Video “Video Psikolog soal Alasan Seseorang Lakukan Pelecehan Seksual: Agar Terlihat Superior”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Jadi Lulusan Tercepat, Joy Dokter Subspesialis Aneurisma Otak Raih Rekor MURI

    Jadi Lulusan Tercepat, Joy Dokter Subspesialis Aneurisma Otak Raih Rekor MURI

    loading…

    Mardjono Tjahjadi yang akrab disapa dr. Joy berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Foto/istimewa

    JAKARTA – Mardjono Tjahjadi yang akrab disapa dr. Joy berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Penghargaan tersebut diterima setelah berhasil menjadi Dokter yang lulus tercepat dalam Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran .

    Dokter bedah saraf subspesialis aneurisma yang praktik di Mandaya Royal Hospital Puri ini menamatkan pendidikan S3 kedokterannya di University of Helsinki, Finlandia, hanya dalam waktu 18 bulan 12 hari.

    Acara penganugerahan MURI untuk dr. Joy digelar di RS Mandaya Puri. Hadir dalam acara tersebut, Guru Besar Ahli Bedah Saraf di Indonesia Prof. Satyanegara dan perwakilan dari Rumah Sakit Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Ahmad Faried.

    Di University of Helsinki, dr. Joy mendalami bidang aneurisma otak. Aneurisma otak adalah tonjolan atau pembengkakan pada pembuluh darah di otak. Jika benjolannya pecah, aneurisma bisa menyebabkan kejang, hilang kesadaran, stroke, hingga kematian.

    Berdasarkan statistik, Finlandia adalah salah satu negara dengan kasus aneurisma otak tertinggi di dunia. Ini menjadi salah satu alasan mengapa dr. Joy menuntut ilmu tentang aneurisma otak di negara Eropa tersebut.

    “Di Finlandia, saya mendalami penyakit aneurisma otak. Kenapa di Finlandia? Karena negara ini salah satu negara dengan penyakit aneurisma terbanyak, jadi ilmu tentang aneurisma di sana berkembang pesat,” ucapnya, Sabtu (19/4/2025).

    Finlandia juga memiliki dokter bedah saraf yang legendaris, yaitu Prof. Juha Hernesniemi yang sudah menangani lebih dari 16.000 operasi otak. dr. Joy berkesempatan langsung untuk belajar dari Prof. Juha.

    “Saya berjanji pada Prof. Juha bahwa saya akan belajar dengan baik di Finlandia. Jadi saya akan bawa pulang ilmu ini dan memberikannya kepada masyarakat di Indonesia,” lanjut dr. Joy.

  • Ada Dugaan Penyalahgunaan Obat Anestesi dalam Kasus Priguna, BPOM Datangi RSHS Bandung – Halaman all

    Ada Dugaan Penyalahgunaan Obat Anestesi dalam Kasus Priguna, BPOM Datangi RSHS Bandung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Untuk merespons adanya dugaan penyalahgunaan obat anestesi dalam kasus dokter Priguna Anugerah Pratama (31), BPOM RI meninjau Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) pada Kamis (17/4/2025).

    Priguna adalah dokter Program Pendidikan Spesialis Dokter (PPDS) Universitas Padjadjaran yang tersandung kasus pemerkosaan terhadap anak pasien.

    Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan inspeksi ini dilakukan untuk memastikan sistem pengelolaan obat di rumah sakit pendidikan berjalan sesuai regulasi.

    Obat keras seperti obat anestesi atau yang lebih dikenal dengan obat bius harus diawasi pengelolaannya secara ketat.

    “Kami ingin memastikan bahwa pengelolaan obat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung telah sesuai dengan standar keamanan dan tata kelola yang ketat. Ini penting demi keselamatan pasien dan integritas profesi medis,” tegas Taruna Ikrar.

    Pengelolaan obat di rumah sakit dilakukan sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 24 Tahun 2021 tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.

    Tim BPOM melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pengelolaan obat yang meliputi sistem pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyerahan, pengembalian, pemusnahan, dan pelaporan obat di Instalasi Farmasi RSHS.

    Lebih lanjut, Taruna Ikrar menyatakan BPOM akan terus meningkatkan sinergi dengan rumah sakit pendidikan, institusi kesehatan, dan perguruan tinggi untuk memperkuat pengawasan serta edukasi dalam penggunaan obat.

    Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) memegang peran super penting dalam memastikan obat yang diterima dan dikonsumsi oleh pasien di rumah sakit. 

    Pihaknya berkomitmen untuk menjaga kualitas dan keamanan obat di semua lini pelayanan kesehatan.

    “BPOM juga siap mendampingi rumah sakit dalam berbagai penerapan aspek regulasi, fasilitasi, bimbingan teknis, hingga pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan obat,” ujar Taruna.

  • 5 Rekomendasi Rumah Subsidi di Sumedang, Lengkap dengan Lokasi dan Spesifikasi

    5 Rekomendasi Rumah Subsidi di Sumedang, Lengkap dengan Lokasi dan Spesifikasi

    PIKIRAN RAKYAT – Mencari rumah dengan harga terjangkau di kawasan Sumedang kini bukan lagi hal yang sulit. Berbagai perumahan subsidi menawarkan hunian nyaman dengan fasilitas memadai dan harga ramah di kantong.

    Lokasinya pun tersebar di titik strategis, mulai dari kawasan pegunungan yang sejuk hingga area yang dekat akses tol dan pusat kota. Berikut ini adalah lima rekomendasi rumah subsidi terbaik di Sumedang, lengkap dengan alamat, spesifikasi, dan informasi penting lainnya yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih tempat tinggal permanen.

    1. Rumah Subsidi Tipe 33/60 – Siap Huni di Kabupaten Sumedang

    Rumah subsidi ini berada di kawasan pemukiman yang nyaman dan aman di Kabupaten Sumedang. Cocok untuk keluarga muda yang mencari hunian siap huni dengan fasilitas dasar yang mencukupi.

    Alamat Lengkap

    Perumahan subsidi, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (detail lokasi tidak tercantum nama perumahan)

    Spesifikasi

    Tipe: 33/60 Luas bangunan: 33 m² Luas tanah: 60 m² 2 kamar tidur, 1 kamar mandi Dapur, carport, ruang keluarga Listrik: 1.300 watt Air: sumur artesis Status: Rumah subsidi, bukan sitaan

    Harga

    Harga: Rp166.000.000 Keterangan Tambahan: Cicilan flat hingga lunas, rumah siap huni, lingkungan aman dan nyaman 2. Priangan Garden City – Rumah Subsidi Siap Huni

    Perumahan Priangan Garden City menawarkan rumah subsidi dengan lokasi yang strategis dan harga yang terjangkau. Cocok bagi pekerja di wilayah Sumedang dan sekitarnya yang membutuhkan hunian permanen.

    Alamat Lengkap

    Priangan Garden City, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (alamat spesifik tidak tercantum)

    Spesifikasi

    Tipe: 30/60 Luas bangunan: 30 m² Luas tanah: 60 m² 2 kamar tidur, 1 kamar mandi Listrik: 900 watt Air: artesis Status: Rumah subsidi

    Harga

    Harga: Rp166.000.000 Keterangan Tambahan: Rumah siap huni, cicilan flat hingga lunas, properti bukan sitaan 3. Perumahan Cikahuripan – Strategis Dekat Tol dan Kampus

    Rumah subsidi ini berada di wilayah Cikahuripan, Sumedang, dengan akses mudah ke berbagai fasilitas umum. Lokasinya dekat Parakan Muncang, dan bisa dijangkau oleh kendaraan roda empat.

    Alamat Lengkap

    Cikahuripan, akses masuk dari Jalan Parakan Muncang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

    Spesifikasi

    Tipe: 32/62 Luas bangunan: 32 m² Luas tanah: 62 m² 2 kamar tidur, 1 kamar mandi Ruang keluarga, dapur, ruang makan Taman depan dan belakang, carport Listrik: 1.300 watt Air: sumur artesis Status: Rumah subsidi Harga: Rp166.850.000

    Keterangan Tambahan

    10 menit ke tol Pamulihan dan Cisumdawu 10 menit ke tempat wisata Jans Park 15 menit ke UNPAD, ITB, UPI, dan Jatos Mall Tersedia promo dan cicilan mulai Rp1 juta per bulan 4. Parakan Muncang Residence – Rumah Subsidi Sejuk di Kp. Pasirhuni

    Perumahan ini menawarkan rumah subsidi dengan suasana perdesaan yang tenang di Kampung Pasirhuni, Parakan Muncang. Cocok untuk yang mencari hunian dengan angsuran ringan.

    Alamat Lengkap Kp. Pasirhuni, Parakan Muncang, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

    Spesifikasi

    Tipe: 30/60 Luas bangunan: 30 m² Luas tanah: 60 m² 1 kamar tidur, 1 kamar mandi Ruang keluarga Listrik: 900 watt Air: sumur bor (tidak tersedia PDAM) Sertifikat: SHGB Status: Rumah subsidi Harga: Rp162.000.000

    Keterangan Tambahan

    Cicilan mulai Rp808.000/bulan Developer: Karya Saudara Abadi 5. De Java Valley Residence – Hunian Asri di Pamulihan

    De Java Valley Residence berada di wilayah pegunungan yang sejuk, tepatnya di Cilembu, Pamulihan. Lokasinya nyaman dan memiliki akses air bersih dari PDAM serta sertifikat SHM.

    Alamat Lengkap

    Jl. Cilembu, Dusun Lebak Jawa RT 02 / RW 03, Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

    Spesifikasi

    Tipe: 30/60 Luas bangunan: 30 m² Luas tanah: 60 m² 2 kamar tidur, 1 kamar mandi Ruang keluarga Listrik: 900 watt Air: PDAM Sertifikat: SHM Status: Rumah subsidi Harga: Rp150.500.000

    Keterangan Tambahan

    Cicilan mulai Rp808.000/bulan Developer: Anugrah Mitra Properti

    Kelima rumah subsidi ini memberikan opsi hunian yang terjangkau dengan spesifikasi memadai di berbagai wilayah Sumedang, mulai dari daerah strategis dekat tol hingga lingkungan asri pegunungan. Dengan harga di bawah Rp170 juta, seluruh rumah telah dilengkapi fasilitas dasar dan dokumen resmi, cocok untuk hunian permanen jangka panjang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News