Institusi: University of California

  • Ilmuwan Klaim Temukan Warna yang Baru Dilihat 5 Orang: Olo, Seperti Apa? – Page 3

    Ilmuwan Klaim Temukan Warna yang Baru Dilihat 5 Orang: Olo, Seperti Apa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebanyak lima orang dilaporkan telah melihat sebuah warna baru yang dijuluki “olo.” Menurut para ilmuwan, hal ini berkat sebuah eksperimen yang melibatkan penembakan pulsa laser ke mata mereka.

    Mengutip laman Smithsonian Mag, Kamis (24/4/2025), metode penembakan pulsa laser ke mata ini memungkinkan kelima orang tersebut melihat rona cerah yang digambarkan sebagai warna biru-hijau dengan saturasi yang belum pernah ada sebelumnya atau disebut olo. 

    Hal ini berdasarkan sebuah makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances minggu lalu.

    Salah satu penulis studi, Ren Ng, yang merupakan engineer listrik di University of California Berkeley, yang melihat warna olo mengatakan, “Itu sangat mencengangkan, sangat menjemukan,” katanya.

    “Kami memperkirakan sejak awal bahwa itu akan terlihat seperti sinyal warna yang belum pernah ada sebelumnya. Tapi kami tidak tahu apa yang akan dilakukan otak dengannya,” tutur Ng.

    Sekadar informasi, retina manusia biasanya memiliki tiga jenis sel kerucut yang memungkinkan mata manusia mendeteksi berbagai panjang gelombang cahaya.

    Kerucut L mendeteksi berbagai panjang gelombang cahaya. Kerucut M mendeteksi panjang gelombang sedang, yang biasa dilihat sebagai warna hijau.

    Sementara kerucut S menangkap panjang gelombang pendek yang biasa dilihat sebagai warna biru.

  • Perang Makin Panas, Warga AS Jadi Buronan di China

    Perang Makin Panas, Warga AS Jadi Buronan di China

    Jakarta, CNBC Indonesia – China menuduh Agen Keamanan Nasional AS (NSA) melancarkan serangan siber canggih selama gelaran Asian Winter Games pada Februari lalu. Serangan itu menargetkan industri-industri esensial.

    Kepolisian di Harbin, China, mengatakan 3 agen NSA yang diduga terlibat dalam upaya serangan siber tersebut masuk dalam daftar buronan. Selain itu, University of California dan Virginia Tech dikatakan terlibat dalam aksi penyerangan siber menurut hasil investigasi yang dilaporkan media bekingan pemerintah China, Xinhua.

    Adapun 3 agen NSA yang jadi buronan China tersebut masing-masing bernama Katheryn A. Wilson, Robert J. Snelling, dan Stephen W. Johnson. Ketiganya juga teridentifikasi beberapa kali melakukan serangan siber ke infrastruktur informasi kritis China, hingga terlibat dalam serangan siber pada Huawei dan perusahaan lain.

    Laporan itu tidak menjelaskan lebih lanjut seperti apa keterlibatan 2 universitas AS dalam aksi tersebut. Kedutaan AS di China tak merespons permintaan komentar via email.

    Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi penyerangan tersebut. Ia mengatakan Beijing telah meningkatkan perhatian terhadap upaya-upaya dari AS.

    “Kami meminta AS untuk bertanggung jawab dalam isu keamanan siber dan berhenti melakukan penyerangan ke China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dikutip dari Reuters, Rabu (16/4/2025).

    Laporan ini muncul di tengah ketegangan ekonomi antara AS dan China yang dipicu kebijakan tarif AS sebesar 145% ke China, lantas dibalas Xi Jinping dengan kebijakan tarif 125% ke AS.

    “NSA meluncurkan serangan siber ke industri-industri penting seperti energi, transportasi, konservasi air, komunikasi, dan institusi riset pertahanan nasional di provinsi Heilongjiang,” tertera dalam laporan Xinhua.

    “Penyerangan ini bertujuan melakukan sabotase terhadap infrastruktur informasi kritis China, menyebabkan masalah sosial, serta mencuri informasi penting dan rahasia,” laporan itu menambahkan.

    AS-China Saling Tuduh

    Sementara itu, Washington secara rutin menuduh China sebagai dalam penyerangan siber ke AS. Bulan lalu, pemerintah menuduh hacker China menargetkan Lembaga Intelijen Pertahanan AS, Kementerian Perdagangan AS, dan beberapa Kementerian Luar Negeri Taiwan, Korea Selatan, India, hingga Indonesia.

    Beijing membantah keterlibatannya dalam upaya espionase siber internasional.

    Setelah bertahun-tahun dituduh pemerintah AS dalam upaya serangan siber dan mata-mata, dalam 2 tahun terakhir beberapa organisasi China dan pemerintah setempat balik menuduh AS melancarkan upaya serupa.

    Pada Desember lalu, China mengatakan pihaknya menemukan 2 serangan siber AS yang ditujukan ke firma teknologi China. Upaya itu dikatakan menyebabkan pencurian data perdagangan rahasia sejak Mei 2023. Namun, China tidak menyebut secara spesifik lembaga yang terlibat.

    (fab/fab)

  • Cerita Pasien Stroke yang Bisa ‘Bicara’ Lagi usai Dipasang Chip Komputer di Otak

    Cerita Pasien Stroke yang Bisa ‘Bicara’ Lagi usai Dipasang Chip Komputer di Otak

    Jakarta

    Seorang pasien stroke batang otak bisa kembali ‘berbicara’ setelah tim peneliti memasangkan brain-computer interface (BCI) di otaknya. Setelah hampir dua dekade mengidap stroke, pasien wanita itu akhirnya memiliki kemampuan untuk mengubah pikirannya menjadi kata-kata berupa audio sintetis secara real time.

    Ini menjadi sebuah terobosan baru, mengingat BCI yang ada biasanya memerlukan waktu delay proses penerjemahan sinyal otak menjadi kata-kata.

    Sebagian besar metode yang ada memerlukan bagian teks lengkap untuk dipertimbangkan sebelum perangkat lunak menguraikan maknanya. Ini secara signifikan dapat memperpanjang detik-detik antara inisiasi ucapan di otak dan vokalisasi.

    “Meningkatkan latensi sintesis ucapan dan kecepatan dekode sangat penting untuk percakapan yang dinamis dan komunikasi yang lancar,” ucap peneliti dari University of California dalam laporannya dikutip dari Science Alert, Kamis (3/4/2025).

    Tim peneliti melatih jaringan saraf dalam untuk mengenali pola aktivitas sensorimotor korteks saat pasien itu membayangkan mengucapkan 100 kalimat unik menggunakan lebih dari 1.000 kata.

    Tidak seperti metode sebelumnya, proses ini bukan meminta pasien mencoba bersuara, melainkan hanya memikirkan kalimat di dalam benaknya. Jumlah rata-rata kata per menit yang diterjemahkan mendekati dua kali lipat dari metode sebelumnya.

    Metode prediktif ini membuat kalimat yang diucapkan jauh lebih mengalir dan alami. Dengan sistem sintesis suara, audio yang keluar bahkan sangat mirip dengan suara pasien.

    Peneliti mengatakan masih ada banyak pengembangan yang harus dilakukan sebelum metode ini dianggap layak secara klinis. Meskipun ucapannya mudah dipahami, akurasi yang dihasilkan masih di bawah metode yang mengandalkan teks.

    Mengingat perkembangan yang pesat, tim peneliti optimis hasil penelitian ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh banyak pasien dengan gangguan berbicara.

    (avk/naf)

  • Ilmuwan Ungkap Mutasi Massal Ikan di Palung Terdalam Dunia

    Ilmuwan Ungkap Mutasi Massal Ikan di Palung Terdalam Dunia

    Jakarta

    Ikan yang bertahan hidup di lingkungan laut dalam ekstrem mengembangkan mutasi genetik yang sama, walau mereka berevolusi secara terpisah dan pada waktu yang berbeda.

    Dikutip detikINET dari Live Science, ilmuwan juga menemukan bahan kimia industri pada ikan dan area Palung Mariana, palung terdalam dunia. Itu berarti polutan buatan manusia dapat mencapai beberapa lingkungan terdalam Bumi.

    Ikan laut dalam mengembangkan adaptasi unik untuk bertahan di tekanan ekstrem, suhu rendah, dan kegelapan hampir total. Spesies beradaptasi melalui struktur rangka unik, ritme sirkadian yang berubah, dan penglihatan sangat peka terhadap cahaya redup atau bergantung indra non visual.

    Dalam studi baru yang diterbitkan di jurnal Cell, peneliti menganalisis DNA 11 ikan, termasuk ikan siput, belut cusk, dan ikan kadal yang hidup di zona hadal atau wilayah dengan kedalaman sekitar 6.000 meter dan di bawahnya.

    Mereka menggunakan kapal selam berawak dan kendaraan remote untuk mengumpulkan sampel dari sekitar 1.200 hingga 7.700 m di bawah permukaan air, di Palung Mariana di Pasifik dan palung lainnya di Samudra Hindia.

    Peneliti mengungkap 8 garis keturunan spesies ikan yang diteliti memasuki laut di waktu berbeda. Paling awal kemungkinan pada periode Cretaceous awal (sekitar 145 juta tahun lalu), sementara yang lain di era Paleogen (66 juta hingga 23 juta tahun lalu), dan beberapa spesies di periode Neogen (23 juta hingga 2,6 juta tahun lalu).

    Meski garis waktunya berbeda, semua ikan yang hidup di bawah 3.000 m menunjukkan jenis mutasi yang sama pada gen Rtf1, yang mengendalikan bagaimana DNA dikodekan dan diekspresikan. Mutasi ini terjadi setidaknya sembilan kali di seluruh garis keturunan ikan laut dalam.

    Artinya semua ikan ini mengembangkan mutasi massal yang sama secara terpisah, sebagai akibat dari lingkungan laut dalam yang sama dan bukan sebagai hasil dari nenek moyang evolusi yang sama. Itu menunjukkan seberapa kuat kondisi laut dalam membentuk biologi spesies.

    “Studi ini menunjukkan ikan laut dalam, meski berasal dari cabang pohon kehidupan sangat berbeda, mengembangkan adaptasi genetik serupa untuk bertahan di lingkungan keras di laut dalam, dingin, gelap, dan bertekanan tinggi,” kata Ricardo Betancur, ahli di University of California San Diego.

    Ekspedisi tersebut juga mengungkap adanya polutan buatan manusia di Palung Mariana dan Palung Filipina. Para ilmuwan menemukan poliklorinasi bifenil (PCB), bahan kimia berbahaya dalam peralatan dan perkakas listrik hingga dilarang tahun 1970-an, mencemari jaringan hati ikan siput hadal.

    Konsentrasi tinggi PCB dan polibrominasi difenil eter (PBDE), bahan kimia penghambat api yang digunakan dalam produk konsumen hingga tidak lagi populer awal 2000-an, juga ditemukan di inti sedimen yang diambil dari kedalaman lebih dari 10.000 m di Palung Mariana.

    (fyk/fyk)

  • Kebiasaan Makan Ini Ternyata Picu Masuknya Mikroplastik ke Tubuh

    Kebiasaan Makan Ini Ternyata Picu Masuknya Mikroplastik ke Tubuh

    Jakarta

    Studi baru mengungkap potensi masuknya mikroplastik ke tubuh saat mengunyah permen karet. Satu permen karet bahkan disebut bisa melepaskan ratusan hingga ribuan mikroplastik di air liur.

    Dikutip dari CNN, studi ini tengah ditinjau sejawat dan akan dipresentasikan pada pertemuan dua tahunan American Chemical Society di San Diego, Selasa depan. Setelah peninjauan selesai, penulis berharap laporan tersebut akan diterbitkan dalam Journal of Hazardous Materials Letters akhir tahun ini.

    “Tujuan kami bukanlah untuk membuat siapa pun khawatir,” kata penulis senior studi Dr Sanjay Mohanty, profesor madya di Samueli School of Engineering di University of California, Los Angeles.

    “Ilmuwan tidak tahu apakah mikroplastik tidak aman bagi kita atau tidak. Tidak ada uji coba pada manusia. Namun, kita tahu bahwa kita terpapar plastik dalam kehidupan sehari-hari, dan itulah yang ingin kami periksa di sini.”

    Mikroplastik adalah pecahan polimer yang ukurannya berkisar kurang dari 0,2 inci atau 5 milimeter hingga 1/25.000 inci atau 1 mikrometer. Plastik yang lebih kecil dari itu dianggap sebagai nanoplastik, yang diukur dalam sepersejuta meter.

    Polimer merupakan senyawa kimia dengan rantai panjang unit molekuler besar dan berulang, disebut monomer, dikenal karena daya tahan dan fleksibilitasnya. Sebagian besar plastik adalah polimer sintetis, sedangkan polimer alami meliputi selulosa dari tanaman. Permen karet biasanya mengandung polimer sintetis atau alami untuk tekstur, elastisitas, dan retensi rasa yang lebih baik.

    Menurut penelitian sebelumnya, mikroplastik masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi pangan tertentu, juga lewat pernapasan. Para ilmuwan telah menemukan keberadaannya di berbagai bagian tubuh atau cairan termasuk darah, paru-paru, plasenta, otak, hingga testis.

    Ukuran rata-rata mikroplastik getah adalah 82,6 mikrometer. Kira-kira setebal kertas, atau beberapa helai rambut manusia. “Alat analisis kimia yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat mengidentifikasi partikel yang lebih kecil dari 20 mikrometer,” kata Mohanty.

    Proses Riset dan Dampaknya

    Temuan tim ini didasarkan pada 10 permen karet yang populer di Amerika Serikat. Setengah dari sampel tersebut adalah sintetis, setengah lainnya dibuat dengan bahan-bahan alami.

    Sebagian besar label produk permen karet dan situs web tidak mengungkapkan apa saja yang terkandung dalam bahan dasar permen karet mereka atau bagaimana cara pemrosesannya. Kurangnya transparansi ini juga membuat para peneliti tidak memiliki cara untuk mengetahui di mana dan bagaimana mikroplastik masuk ke dalam permen karet yang mereka uji.

    Seorang peserta akan mengunyah permen karet selama empat menit. Selama jangka waktu tersebut, setiap 30 detik peneliti mengumpulkan air liur yang disekresikan dalam tabung sentrifus.

    Peserta kemudian membilas mulut mereka tiga hingga lima kali dengan air yang sangat murni, dan para peneliti mencampur sampel bilasan dengan sampel air liur untuk memastikan semua mikroplastik di dalam mulut tertangkap. Seluruh proses ini diulang tujuh kali untuk setiap permen karet.

    Beberapa permen karet dikunyah selama total 20 menit dengan air liur dikumpulkan setiap dua menit, sehingga tim dapat menentukan bagaimana jumlah mikroplastik yang terlepas bergantung pada waktu mengunyah.

    Analisis mengungkapkan hanya 1 gram permen karet yang melepaskan rata-rata sekitar 100 mikroplastik, dengan 1 gram beberapa permen karet melepaskan mikroplastik lebih banyak, sebanyak 637 mikroplastik.

    Sebatang permen karet biasa dapat memiliki berat mulai dari 1 gram hingga beberapa gram, menurut berbagai laporan. Selain itu, 94 persen mikroplastik dilepaskan dalam delapan menit pertama setelah dikunyah.

    Penulis terkejut menemukan bahwa mengunyah permen karet alami tidak benar-benar membuat perbedaan. Jumlah rata-rata mikroplastik dalam 1 gram permen karet sintetis adalah 104, dan dalam permen karet alami adalah 96.

    Kedua jenis tersebut juga secara dominan melepaskan empat jenis polimer sintetis: poliolefin, politereftalat (atau polietilena tereftalat), poliakrilamida, dan polistirena. Ini adalah beberapa plastik yang sama yang digunakan dalam produk konsumen plastik sehari-hari, kata Dr. Tasha Stoiber, ilmuwan senior di Environmental Working Group, sebuah organisasi kesehatan lingkungan nirlaba.

    Dampak mikroplastik ke manusia:

    Relatif sulit menentukan dampak pasti dari masuknya mikroplastik ke tubuh, lantaran jumlahnya yang bervariasi pada manusia. Namun, catatan Harvard Medicine menunjukkan adanya peradangan, kematian sel, efek pada paru-paru dan hati, perubahan dalam mikrobioma usus, serta perubahan metabolisme lipid dan hormon.

    Hasul uji sel dan hewan menunjukkan mikroplastik dapat memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh manusia, termasuk sistem pencernaan, pernapasan, endokrin, reproduksi, dan kekebalan tubuh.

    Pertama, sistem pencernaan akan terpengaruh saat mikroplastik tertelan, dan iritasi fisik pada saluran pencernaan pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan, yang mengakibatkan berbagai gejala gastrointestinal.

    Mikroplastik juga bisa menyebabkan perubahan pada mikrobioma usus, yang memicu ketidakseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat, sehingga seseorang mengalami gejala gastrointestinal, seperti sakit perut, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar.

    Ada potensi berbagai bahan kimia yang digunakan saat mensintesis polimer plastik, juga bisa mengganggu endokrin. Pengganggu endokrin, disebut sebagai agen aktif hormonal, bisa membahayakan tubuh manusia dengan menyebabkan berbagai jenis kanker serta gangguan sistem reproduksi.

    Selain itu, mikroplastik dapat membawa bahan kimia beracun lainnya seperti logam berat dan polutan organik selama penyerapan, yang dapat berdampak buruk pada tubuh manusia.

    (naf/naf)

  • Update Palestina: Israel Blokir Masjid Al Aqsa-PBB Khawatir

    Update Palestina: Israel Blokir Masjid Al Aqsa-PBB Khawatir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi antara Israel dan Palestina terus memanas. Hal ini disebabkan langkah Israel yang kembali melakukan serangan besar-besaran ke Gaza, wilayah kantong pesisir Palestina, untuk menghabisi milisi Hamas. Padahal, sudah ada perjanjian gencatan senjata antara keduanya.

    Berikut perkembangan terbaru eskalasi itu sebagaimana dirangkum beberapa sumber, Jumat (21/3/2025):

    1. Israel Blokir Masjid Al Aqsa

    Pihak berwenang Israel telah memberlakukan pembatasan terhadap warga Palestina yang akan salat di Masjid Al-Aqsa untuk hari Jumat ketiga berturut-turut selama bulan Ramadhan.

    Pasukan Israel di pos pemeriksaan Qalandiya, sebelah utara Yerusalem Timur yang diduduki, memeriksa kartu identitas pribadi dan izin salat, tetapi puluhan warga Palestina, meskipun memiliki dokumen yang diperlukan, dilaporkan dilarang untuk masuk.

    Warga Yamon di Tepi Barat yang diduduki, Ibrahim Awad, mengatakan kepada kantor berita Anadolu, “Saya tiba di pos pemeriksaan dan setelah mereka memeriksa identitas saya, saya ditolak masuk tanpa alasan.

    “Setelah saya pergi, saya menerima pesan teks di ponsel saya yang menyatakan bahwa saya dilarang memasuki Yerusalem karena ‘hasutan’ di media sosial,” kata Awad.

    Pada tanggal 6 Maret, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui pembatasan yang lebih ketat bagi warga Palestina yang ingin mengakses Masjid A lAqsa pada hari Jumat selama bulan Ramadhan.

    Berdasarkan pembatasan baru tersebut, hanya pria berusia di atas 55 tahun, wanita berusia di atas 50 tahun, dan anak-anak berusia di bawah 12 tahun yang akan diizinkan memasuki Masjid Al Aqsa. Keputusan tersebut bertepatan dengan serangan harian yang terus dilakukan oleh ratusan pemukim Israel ke kompleks tersebut.

    2. PBB Cemas Prospek Gaza

    Sam Rose, direktur perencanaan di badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), mengatakan situasi di Gaza sangat memprihatinkan karena kini menghadapi pengurangan besar dalam penyaluran pasokan bantuan.

    “Ini adalah periode terlama sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023 di mana tidak ada pasokan apa pun yang masuk ke Gaza. Kemajuan yang kami buat sebagai sistem bantuan selama enam minggu terakhir gencatan senjata sedang berbalik,” kata Rose kepada wartawan dari Gaza tengah.

    3. Israel Mau Caplok Gaza

    Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan Israel akan merebut tanah Gaza sampai Hamas setuju untuk membebaskan semua tawanan yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    “Semakin Hamas bersikeras menolak membebaskan para sandera, semakin banyak wilayah yang akan hilang, yang akan dianeksasi ke Israel,” kata Katz seperti dikutip The Jerusalem Post.

    “Jika para sandera tidak dibebaskan, Israel akan terus mengambil lebih banyak wilayah di Jalur Gaza untuk kendali permanen.”

    4. Dewan Keamanan PBB Bertemu untuk Membahas Serangan Israel di Tepi Barat

    Dewan Keamanan PBB akan bertemu untuk hari kedua berturut-turut mengenai Palestina, kali ini dengan fokus pada serangan Israel selama berbulan-bulan di Tepi Barat yang diduduki serta propek Gaza.

    Dalam forum itu, Wakil duta besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky mengkritik para pemimpin Israel karena tidak bergerak ke tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata, yang menyerukan pembebasan semua tawanan dan penghentian pertempuran secara permanen.

    Ia mengatakan sulit untuk membahas masa depan ketika para pemimpin militer dan politik Israel tampaknya telah membuat pilihan yang mendukung perang.

    Wakil duta besar Inggris, James Kariuki, mengecam peringatan Menteri Pertahanan Israel Israel Katz tentang kehancuran total Gaza.

    “Inggris menyerukan kebangkitan bantuan yang cepat ke Gaza, penyelidikan atas tuduhan kekerasan seksual dan berbasis gender terhadap tahanan Palestina oleh pasukan Israel, dan segera kembali ke kesepakatan gencatan senjata,” katanya.

    5. Hamas: Netanyahu Sabotase Perdamaian

    Hamas telah merilis pernyataan terkait surat Kepala lembaga keamanan nasional Israel Shin Bet Ronen Bar kepada para menteri yang mengklaim bahwa Netanyahu secara sengaja menyabotase kesepakatan gencatan senjata Gaza. Hamas mengatakan pemecatan kepala intelijen tersebut menunjukkan krisis antara Netanyahu dan aparat keamanannya meningkat.

    “Klaim kepala Shin Bet mengungkapkan manipulasi yang disengaja oleh Netanyahu terhadap negosiasi dan upayanya untuk menyabotase kesepakatan apa pun”, kata kelompok itu.

    “Pengakuan dari dalam kepemimpinan [Israel] ini menegaskan bahwa Netanyahu adalah dan masih merupakan hambatan nyata bagi kesepakatan pertukaran apa pun,” tambahnya.

    6. Pasukan Israel Melancarkan Serangan di ‘Semua Wilayah’ di Jalur Gaza

    Militer Israel telah menyerang kota Beit Lahiya secara luas selama satu jam terakhir. Orang-orang terbangun karena suara ledakan dan tank-tank Israel bergerak mendekati wilayah permukiman.

    Situasi yang sama terjadi di kota Rafah di Gaza selatan, yang menunjukkan bahwa pasukan Israel beroperasi di lingkungan Shaboura. Pasukan Israel juga disebutkan telah maju ke lingkungan Tal As Sultan, yang berada di sisi barat kota Rafah.

    7. UCLA Digugat atas Serangan terhadap Pengunjuk Rasa Pro-Palestina

    University of California, Los Angeles (UCLA) sedang digugat oleh sekelompok pengunjuk rasa pro-Palestina atas serangan oleh pendukung pro-Israel selama puncak protes kampus AS pada tahun 2024.

    35 penggugat pro-Palestina, yang meliputi aktivis, mahasiswa, anggota fakultas, pengamat hukum, jurnalis, dan simpatisan, menuduh UCLA, serta polisi, gagal melakukan apa pun untuk melindungi mereka selama “serangan massa”.

    Menurut gugatan yang diajukan ke pengadilan tinggi Los Angeles, penggugat mencatat serangan itu terjadi selama berjam-jam, disiarkan langsung di TV, dan di depan keamanan kampus dan Kepolisian Los Angeles. Namun, tidak ada satu pun penangkapan.

    “Tidak ada satu pun anggota penyerangan massa yang ditangkap malam itu, meskipun polisi dan petugas keamanan swasta menyaksikan dari jarak beberapa meter saat serangan berlangsung selama berjam-jam dan disiarkan langsung ke jutaan orang,” demikian bunyi gugatan tersebut.

    (sef/sef)

  • Bukan Resesi! Krisis Baru Hantui Amerika karena Donald Trump

    Bukan Resesi! Krisis Baru Hantui Amerika karena Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus menjadi sorotan sejak menduduki posisi orang nomor satu di Negeri Paman Sam Januari lalu. Ia telah menandatangani serangkaian perintah eksekutif dan sejumlah kebijakan yang jauh berbeda dari pendahulunya, Joe Biden.

    Salah satu kebijakan keras yang dirancang Trump adalah deportasi sebagian besar anggota geng Venezuela yang diduga ke penjara kontroversial di El Salvador. Hal ini ia lakukan meski Hakim Distrik AS James Boasberg memintanya untuk tidak melakukan hal tersebut.

    Hal ini pun memunculkan asumsi bahwa AS sedang berada dalam krisis konstitusional. Pasalnya, manuver presiden Partai Republik itu dirasa melanggar sistem pemerintahan AS, yang dibangun atas gagasan bahwa tiga cabang pemerintahan yang setara dan seimbang satu sama lain.

    “Orang-orang pada umumnya menggunakan istilah ‘krisis konstitusional’ untuk menggambarkan periode ketika lembaga-lembaga pemerintah jelas-jelas berkonflik,” tulis profesor hukum Sanford Levinson dari Universitas Texas dan Jack Balkin dari Yale pada tahun 2009, dikutip CNN International, Rabu (19/3/2025).

    Namun, Levinson berpendapat bahwa telah terjadi penggunaan istilah tersebut secara sembarangan. Pasalnya, sejumlah lembaga tinggi pemerintahan selalu berada dalam konflik.

    “Keberadaan konflik, bahkan konflik yang mendalam, tidak dapat menjadi definisi krisis. Lembaga-lembaga pemerintah selalu berkonflik. Jika satu cabang berhenti memberikan pengawasan sepenuhnya, sistem akan menjadi kacau,” tambah Levinson.

    Hal serupa juga ditimpali Profesor Hukum University of California Berkeley, John Yoo. Menurutnya, terlalu berlebihan apabila saat ini AS digolongkan sebagai masuk dalam krisis konstitusi.

    “AS saat ini tidak sedang dalam krisis konstitusional. Presiden pasti akan berkonflik dengan pengadilan dan Kongres,” kata Yoo.

    Trump Tak Tunduk Hukum?

    Pemerintah Trump saat ini tidak mengatakan bahwa mereka memiliki kewenangan untuk menentang pengadilan. Namun tampaknya mereka sedang mempertimbangkan ide tersebut.

    “Seorang hakim pengadilan distrik tidak dapat memerintahkan pengusiran teroris asing ke tanah asing sebagaimana ia tidak dapat mengarahkan pergerakan Air Force One,” kata penasehat Gedung Putih, Stephen Miller.

    Direktur senior Program Kebebasan dan Keamanan Nasional di Brennan Center for Justice, Elizabeth Goitein, menganggap bahwa seharusnya pemerintah mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan koridor hukum. Misalnya, banding.

    “Solusi presiden adalah mengajukan banding, mungkin mengajukan banding darurat ke pengadilan banding, tetapi tidak menentang perintah tersebut,” katanya, juga di CNN Max. “Itulah arti dari checks and balances. Artinya, presiden tidak dapat duduk sebagai hakim atas tindakannya sendiri.”

    Trump ‘Dikultuskan’?

    Levinson dari Universitas Texas menambahkan bahwa saat ini AS terjebak dalam kultur bagaimana memanfaatkan setiap kemungkinan hukum atau teknis hukum untuk kepentingan dan kemenangan partai politik.

    Walau begitu, ia mencatat perubahan besar telah terjadi di Kongres pada awal Trump 2.0, di mana Kongres, yang juga dikuasai Partai Republik, telah runtuh legitimasinya sebagai lembaga tinggi negara.

    “Kaum Republik yang mungkin enam tahun lalu menentang Trump dalam beberapa isu, katanya, telah berubah menjadi apa yang saya pikir benar-benar kultus kepribadian,” tambahnya.

    (sef/sef)

  • Studi Ungkap Efek Kelamaan ‘Scroll’ Video TikTok, Ini yang Terjadi pada Otak

    Studi Ungkap Efek Kelamaan ‘Scroll’ Video TikTok, Ini yang Terjadi pada Otak

    Jakarta

    Media sosial menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan manusia saat ini. TikTok menjadi salah satu media sosial yang paling banyak diakses dan menyediakan klip video singkat yang menarik untuk ditonton.

    Sebuah penelitian menunjukkan terlalu sering menonton klip atau video pendek di media sosial dapat mempengaruhi fungsi otak, yakni defisit kognitif.

    Menurut para ilmuwan di China’s Tianjin Normal University and the University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, orang-orang dengan kecanduan video pendek mengalami morfologi atau struktur otak yang berbeda dibandingkan dengan orang lain.

    “Orang-orang yang kecanduan ini cenderung mengonsumsi konten yang dipersonalisasi secara berlebihan hingga mengganggu aktivitas lain secara negatif,” tulis peneliti yang dikutip dari South China Morning Post.

    Setelah melakukan pemindaian otak pada 112 orang yang berusia antara 17 dan 30 tahun, para peneliti menemukan adanya defisit kognitif dalam rentang perhatian, pembelajaran, memori, serta depresi dan kecemasan.

    Kondisi yang kerap disebut pembusukan otak atau brain rot biasanya dikaitkan dengan sesi panjang pada aplikasi yang khusus menyediakan klip video pendek. Misalnya seperti TikTok, Snapchat, Instagram, Facebook, dan X.

    “Kecanduan video pendek telah muncul sebagai masalah perilaku dan sosial yang berkembang, didorong oleh meluasnya penggunaan platform digital yang menyediakan konten video yang sangat menarik, personal, dan singkat,” kata para peneliti dalam sebuah makalah yang dipublikasikan oleh jurnal sains NeuroImage.

    (sao/naf)

  • Kulit Astronaut Merah dan Sering Radang, Alasannya Tak Kasat Mata

    Kulit Astronaut Merah dan Sering Radang, Alasannya Tak Kasat Mata

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kondisi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) disebut mengancam kesehatan astronaut di orbit. Sebuah penelitian menyarankan habitat manusia di antariksa didesain lebih kotor agar astronaut bisa lebih sehat.

    Selama ini, ISS dipelihara dengan “super-bersih” lewat protokol sterilisasi yang ketat. Astronaut, peralatan, dan modul yang akan dikirim ke orbit bahkan harus diisolasi sebelum peluncuran di ruang yang sangat bersih”

    Sebuah penelitian dari University of California menyatakan agar kebijakan disinfektasi ekstrem yang selama ini diambil di luar angkasa memberikan lebih banyak dampak negatif dibanding positif.

    Astronaut ISS seringkali malah mengalami disfungsi sistem imun, ruam kulit, dan kondisi radang atau pembengkakan lainnya saat di luar angkasa.

    Selama ini, segala jenis gejala ini disebut merupakan dampak dari gravitasi mikro di luar atmosfer Bumi. Peneliti dari University of California menduga alasan sebenarnya adalah para astronaut di luar angkasa tidak terpapar dengan mikroba “baik.”

    Dalam penelitian, para astronaut di ISS diminta untuk mengambil sampel dari 803 permukaan di ISS dengan metode swab. Spesimen bakteri kemudian dikirim ke Bumi untuk diteliti.

    Dibandingkan dengan sampel di Bumi, permukaan di dalam ISS mengandung mikroba yang jauh lebih sedikit, terutama mikroba yang biasa ditemukan di tanah dan air.

    Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa sebaiknya jumlah mikroba di ISS ditingkatkan demi kesehatan astronaut. Tentunya, sambil menjaga lingkungan tetap higienis.

    “Ada perbedaan yang besar antara paparan sehat ke tanah, misalnya lewat berkebun, dengan hidup kotor. Ini yang terjadi jika kita ada di lingkungan yang tertutup tanpa masuknya mikroba sehat dari luar,” kata Rob Knight dari Centre for Microbiome Innovation di University of California.

    Kini, banyak ahli kesehatan dan ilmuwan berpendapat bahwa kebersihan era modern berdampak buruk ke sistem imun, termasuk meningkatkan potensi alergi.

    Namun, perjalanan luar angkasa tetap didesain untuk sebersih mungkin. Mereka takut wabah penyakit terbawa ke ISS yang tidak dilengkapi oleh petugas medis untuk merawat astronaut yang sakit.

    Rodolfo Salido dari UC San Diego menyarankan desain yang lebih “ramah kotoran” digunakan untuk habitat baru yang akan dibangun menggantikan ISS, seperti Lunar Gateway atau tempat tinggal astronaut di Bulan dalam misi Artemis. ISS akan dipensiunkan dalam beberapa tahun ke depan.

    With Nasa’s Artemis programme, astronauts will also be returning to the Moon to live on the lunar surface for extended periods.

    “Jika kita ingin hidup di luar Bumi, kita tak bisa hanya mengambil satu ranting kecil dari pohon kehidupan ke sana,” kata Salido. “Lingkungan buatan, termasuk stasiun luar angkasa, bisa mengambil manfaat dari mikroba tertentu untuk meniru lingkungan di Bumi daripada tergantung kepada ruang yang terlalu bersih.”

    (dem/dem)

  • Planet Mars Pernah Memiliki Lautan dan Pantai

    Planet Mars Pernah Memiliki Lautan dan Pantai

    Jakarta

    Air adalah ramuan penyembuh segala penyakit, air berarti kehidupan. Oleh karena itu, pencarian air memainkan peran sentral dalam eksplorasi Planet Merah. Para peneliti yang menganalisis data dari kendaraan penjelajah Mars milik Cina telah menemukan sedimentasi pantai di bawah tanah, yang menunjukkan indikasi adanya samudra prasejarah yang sangat luas.

    Diduga juga ada sungai yang mengangkut sedimen ke lautan. “Sedimen ini kemudian terbawa ombak dan tersebar di sepanjang garis pantai yang landai,” demikian menurut Michael Manga, Profesor Ilmu Kebumian dan Planet di University of California di Berkeley AS yang terlibat dalam penelitian ini.

    Samudra dengan pantai berpasir di Mars

    Jejak-jejak tersebut ditemukan oleh kendaraan penjelajah Cina bernama Zhurong yang sekarang sudah tidak aktif. Zhurong beroperasi dari Mei 2021 hingga Mei 2022. Wahana penjelajah ini selama satu tahun meneliti lereng curam sepanjang 1,9 kilometer yang dulu menandai garis pantai purba.

    Selama misinya, Zhurong menggunakan radar penembus tanah (GPR) untuk menyelidiki lapisan batuan hingga kedalaman 80 meter di bawah permukaan. Citra radar menunjukkan endapan lapisan material cukup tebal di sepanjang rute tersebut. Material mengarah ke atas dengan sudut 5 derajat terhadap apa yang diduga sebagai garis pantai. Ini sesuai dengan sudut sedimentasi pantai di Bumi.

    Dibutuhkan waktu jutaan tahun untuk membentuk endapan setebal itu. Hal tersebut menjadi indikasi di lokasi itu terdapat lautan untuk waktu yang sangat lama.

    Pesisir pantai dalam fokus ilmu pengetahuan

    “Pesisir adalah tempat yang sangat baik untuk mencari bukti kehidupan masa lalu. Kehidupan paling awal di Bumi diperkirakan dimulai di lokasi seperti ini, persinggungan udara dan air dangkal,” kata Benjamin Cardenas, asisten profesor geosains di Pennsylvania State University salah satu penulis laporan ilmiah ini.

    Fakta bahwa endapan pantai ini terjaga dengan baik adalah suatu kebetulan yang menguntungkan. Endapan pantai terlindungi lapisan debu setebal sekitar sepuluh meter, yang terbentuk miliaran tahun karena badai debu, dampak asteroid atau letusan gunung berapi, setelah lautan menghilang.

    “Endapan pantai yang dicitrakan di sini masih lestari dan masih berada di bawah permukaan tanah,” kata Cardenas. “Ini adalah kumpulan data yang sangat unik.”

    Apakah Mars pernah layak huni?

    Spekulasi pertama tentang adanya samudra purba di Mars bermula pada tahun 1970-an, ketika pesawat antariksa, Viking, memotret semacam garis pantai di sebagian besar wilayah bagian utara Mars.

    Namun, garis pantai itu sangat tidak beraturan, dengan ketinggian dan kedalaman yang bervariasi hingga sepuluh kilometer, sehingga para peneliti planet meragukangagasan adanya samudra di Mars. Ini dikarenakan garis pantai di Bumi yang cenderung datar.

    Pertanyaan belum terjawab untuk waktu yang lama adalah, kemungkinan apa yang terjadi pada air di Mars. Sekitar empat miliar tahun lalu, Mars memiliki atmosfer yang lebih padat dan iklim yang lebih hangat.

    Misi Mars selanjutnya akhirnya memberikan banyak indikasi, sebagian air kemungkinan menguap ke ruang angkasa bersama atmosfernya, ketika planet tersebut mendingin. Namun, sebagian besar meresap ke dalam tanah, baik dalam bentuk es atau bersenyawa dengan batuan untuk membentuk mineral baru.

    Pada tahun 2024, evaluasi data dari pesawat antariksa, InSight Mars milik NASA menunjukkan, pada kedalaman sepuluh hingga dua puluh kilometer di bawah permukaan Mars terdapat lapisan batuan yang mengandung air dalam jumlah yang sangat besar.Cebakan air ini mencukupi untuk membentuk samudra sedalam satu hingga dua kilometer yang menutupi seluruhan planet Mars, demikian dilaporkan para peneliti dalam jurnal “Proceedings of the National Academy of Sciences”.

    Pada Januari 2025, di dasar Kawah Gale, tempat pendaratan kendaraan penjelajah NASA-Rovers Curiosity ditemukan jejak gelombang pada batuan sedimen, yang tmemperkuat indikasi adanya cadangan air berbentuk cair tanpa es di permukaan Mars. Rover Perseverance juga menemukan petunjuk adanya delta sungai di Kawah Jezero.

    Mengapa Mars menjadi tidak bersahabat dengan kehidupan?

    Seperti Bumi, Mars juga memiliki atmosfer, meski sangat tipis. Di zaman purba ketika atmosfernya lebih padat, Mars bisa menyimpan panas matahari lebih lama dalam air,berbentuk cairan.

    Namun, karena tidak seperti Bumi, Mars tidak memiliki medan magnet global, atmosfer Mars lenyap akibat badai matahari. Saat ini, menurut Badan Meteorologi Jerman, komposisi atmosfer Mars terdiri dari 96 persen karbon dioksida, dengan hanya 0,15 persen oksigen.

    Karena atmosfernya yang tipis, suhu berfluktuasi secara drastis sepanjang hari. Suhu rata-rata di Mars sekitar -63 °C, dibandingkan dengan +14 °C di Bumi. Pada garis Ekuator Mars, suhu bisa melebihi 20°C pada siang hari, tapi turun hingga di bawah -80°C pada malam hari.

    Fakta bahwa kondisi di Mars berubah secara radikal sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu, kemungkinan disebabkan oleh perubahan rotasi planet. “Karena sumbu rotasi Mars telah berubah, bentuk Mars juga berubah. Yang dulunya datar tidak lagi datar,” kata penulis studi, Michael Manga.

    Data dari misi InSight NASA menunjukkan, rotasi planet Mars semakin cepat dan hari menjadi lebih pendek. Setiap tahunnya, Mars berotasi semakin cepat.

    Penyebab perubahan rotasi ini masih belum jelas. Menurut ilmuwan planet Manga, rotasi berubah seiring perubahan di kawasan Tharsis di Mars. Wilayah yang sangat luas di planet merah ini berisi gunung berapi terbesar di tata surya.

    Diadaptasi dari Artikel DW Bahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu