Tolak Berdamai, Orangtua Dokter Koas Unsri yang Dianiaya Minta Pelaku Diproses Hukum
Tim Redaksi
PALEMBANG, KOMPAS.com
– Keluarga Muhammad Luthfi, dokter koas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) yang menjadi korban penganiayaan, mendesak agar pelaku berinisial DT diproses sesuai hukum oleh Polda Sumatera Selatan.
Peristiwa tersebut menyebabkan Luthfi mengalami luka memar di wajah dan syok berat setelah dipukul secara berulang oleh DT, yang saat ini masih menjalani pemeriksaan di Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel.
“Kami sudah melaporkan kejadian ini ke polisi dan berharap pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia,” kata Wahyu Hidayat, ayah Luthfi, saat ditemui di RS Bhayangkara M Hasan Palembang, Jumat (13/12/2024).
Wahyu menyayangkan peristiwa penganiayaan tersebut karena pendidikan seorang dokter memerlukan perjuangan yang tidak mudah. Ia berharap agar keadilan ditegakkan atas kejadian ini.
“Kami merasa kecewa dengan peristiwa ini, dan keadilan harus ditegakkan,” ujarnya.
Sejak peristiwa tersebut mencuat ke publik, Wahyu mengaku belum ada perwakilan keluarga DT yang menemui mereka.
Meski demikian, ia mengatakan bahwa keluarga Luthfi juga belum bersedia menemui pihak pelaku karena lebih fokus pada pemulihan anaknya.
“Belum ada yang menemui, dan kami juga belum bersedia. Biarkan saja proses hukum berjalan sebagaimana mestinya. Kami serahkan seluruhnya kepada polisi,” ungkapnya.
Sementara itu, DT, pelaku penganiayaan Luthfi, mengungkapkan keinginannya untuk berdamai.
Kuasa hukum DT, Titis Rachmawati, menyatakan bahwa pihak keluarga pelaku siap bertanggung jawab dan menanggung seluruh biaya pengobatan Luthfi.
“Saya datang ke sini (Mapolda Sumsel) membawa DT dengan niat baik, memohon maaf, dan bertanggung jawab menemui keluarga korban. Kami akan berusaha sebijak mungkin. LD (pelaku) juga terganggu secara emosional akibat kejadian ini,” kata Titis saat berada di Mapolda Sumsel, Jumat (13/12/2024).
Titis menegaskan bahwa kekerasan dalam dunia pendidikan, terutama terhadap calon dokter, tidak dapat dibenarkan.
Ia menyebutkan bahwa tindakan penganiayaan tersebut dipicu oleh emosi sesaat.
Sebagai kuasa hukum, Titis berjanji akan berusaha mencari solusi damai dan akan menemui pihak fakultas untuk meminimalisir permasalahan ini.
“Kami akan upayakan mediasi dan bertanggung jawab atas biaya pengobatan. Kami juga akan menemui dekan dan kaprodi untuk mengurangi dampak masalah ini,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Institusi: Universitas Sriwijaya
-
/data/photo/2024/12/13/675c1fdfd93f6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Tolak Berdamai, Orangtua Dokter Koas Unsri yang Dianiaya Minta Pelaku Diproses Hukum Regional
-

Terkuak Riwayat Lady Aurellia Pramesti di Kampus, Ternyata Pernah Diminta Jadi Bendum di Unsri
TRIBUNJAKARTA.COM – Terkuak sosok Lady Aurellia Pramesti, mahasiswi koas (co-assistant) Universitas Sriwijaya di Palembang, yang belakangan disorot publik.
Lady diduga menjadi pemicu aksi penganiayaan terhadap Ketua Mahasiswa Koas, Muhammad Lutfi di sebuah kafe di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang pada Rabu (11/12/2024).
Lady ternyata sempat aktif di dalam organisasi kemahasiswaan.
Ia pernah tergabung ke dalam anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya sebagai bendahara umum (Bendum) pada tahun 2022.
Jabatan Lady Aurellia diunggah di akun Instagram BEM FK UNSRI.
Dalam postingan itu, terungkap laporan pencapaian Lady.
Namun, postingan itu seketika banjir hujatan dari warga net usai namanya diduga menjadi pemicu penganiayaan dokter koas.
Anak pejabat
Lady Aurellia juga disebut merupakan anak dari seorang ayah yang merupakan pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Dedy Mandarsyah.
Kini nama Dedy Mandarsyah juga turut serta ramai dibicarakan seiring dengan menggaungnya berita penganiayaan dokter koas di Palembang.
Insiden penganiayaan ini diduga dipicu oleh perselisihan mengenai jadwal piket yang diatur oleh korban (Lutfi).
Diduga perselisihan soal jadwal jaga tersebut lantaran LAP hendak pergi berlibur ke Eropa, mengutip TribunBanten.com.
Ibu LAP, disinyalir merupakan Owner Butik ternama di Palembang.
Sang ibu diketahui berinisial SM alias Lina Dedy.
Beban terlalu berat
Lady membeberkan alasannya meminta ubah jadwal piket.
-

Ini Alasan Ibu Mahasiswi Turut Campur Soal Jadwal Piket Berujung Penganiayaan Dokter Koas di Sumsel – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG- Kasus penganiayaan dokter koas mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatra Selatan, turut melibatkan orangtua.
LN bersama anaknya berinisial LD mendatangi dokter koas FK Unsri, Muhammad Luthfi di sebuah cafe yang berlokasi di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Sumatra Selatan.
Selain itu LN, turut pula sopir keluarga tersebut berinisial DT.
Kuasa hukum DT, Titis Rachmawati mengatakan LN ikut campur karena menduga anaknya tidak bisa berkomunikasi dengan Luthfi terkait jadwal piket di malam tahun baru.
“Ibu LN bertujuan berkomunikasi (dengan korban), mungkin dia mengira anaknya (LD) tidak bisa berkomunikasi dengan sesama koas tersebut,” kata Titis Rachmawati di Polda Sumsel, Jumat (13/12/2024)., Jumat (13/12/2024).
Titis menduga beban kerja LD terlalu berat sehingga berinisiatif agar jadwal piket tersebut diatur ulang.
“(Pertemuan) hanya tentang penjadwalan kegiatan koas fakultas kedokteran, karena mungkin berbeda umur. Yang satu mahasiswa, memang dia (Luthfi) mempunyai kewenangan beban dari kampusnya. Kebetulan, LD juga mengikuti proses yang sama. Mungkin dari LD ada beban terlalu berat, ada sesuatu yang tidak diperlakukan sama. Ada yang namanya tingkat stres anak-anak ini kan beda. Jadi kita harus sikapi dengan bijak tanpa berlebihan,” ungkapnya.
Dalam percakapan tersebut, DT tiba-tiba memukul Luthfi. Alasannnya, dia mengaku terprovokasi karena merasa permintaan majikannya tidak diindahkan Luthfi.
“Menurut dia (DT), korban itu tidak merespons seperti itu saja. Kalau orang tidak direspons, itu tidak ditanggapi, jadi dia (DT) terprovokasi,” kata Titis.
Minta Maaf
Titis memastikan keluarga LD siap bertanggung jawab dan akan menanggung seluruh biaya pengobatan.
“Saya datang ke sini (Mapolda Sumsel) membawa (DT) baik-baik, memohon maaf, dan bertanggung jawab menemui keluarga korban. Kita akan sebijak mungkin semuanya, anak-anak kita. Dengan kondisi seperti ini, LD juga terganggu kejiwaannya dengan kondisi yang sudah dipelintir-pelintir,” kata Titis.
Titis menegaskan bahwa kekerasan dalam dunia pendidikan, terutama terhadap calon dokter, tidak dapat dibenarkan.
Namun, ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi karena emosi sesaat yang memicu tindakan penganiayaan oleh DT terhadap Luthfi.
Meski begitu, sebagai kuasa hukum, Titis akan berupaya mencari jalan damai antara kedua belah pihak.
“Kita akan upayakan mediasi dan bertanggung jawab atas pembiayaan pengobatan. Kita juga akan menemui dekan dan kaprodi untuk meminimalisir masalah ini agar tidak melebar terlalu jauh,” ujarnya.
Hingga Jumat sore, DT masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Subdit 3 Jatanras Polda Sumatera Selatan.
Diberitakan sebelumnya, heboh dokter muda atau koas di Palembang dianiaya.
Dalam narasi yang beredar, dokter koas tersebut dianiaya karena ribut soal pembagian jadwal.
Video berdurasi 52 detik beredar di media sosial, nampak pria berbaju merah memukuli korban.
Korban diketahui sudah tiga kali ganti jadwal jaga, karena tidak pernah puas.
Dijelaskan juga dalam chat yang beredar, sebelum kejadian pemukulan, korban pulang dari jadwal jaga stase anak pukul 16.00 WIB, karena dapat telepon dari ibu mahasiswi.
Korban bersama kedua teman koasnya akhirnya menemui mahasiswi dan ibunya membahas soal jadwal jaga.
Kemudian, korban dan kedua temannya dianggap tidak merespons atau menyepelekan perkataan ibu mahasiswi.
Singkat cerita sopir keluarga mahasiswi itu naik pitam hingga langsung melakukan aksi penganiyaan.
“Mangkanya dek ngomong baik baik-baik,” kata ibu mahasiswi.
“Kami sudah baik-baik,” ujar korban.
“Baik-baik apa kau,” seru pria baju merah langsung menghajar korban.
Sampai akhirnya terjadi tindak penganiayaan seperti yang ada di video viral.
“Kawan koass cewek 1 lagi sempat merekam adegan penganiyaan, sempat disuruh hapus video tapi sudah sempat terkirim ke teman koas lain,” bunyi pesan tersebut.
Disebutkan bahwa ibu mahasiswi koas itu diduga sempat mengintimidasi korban.
“Brpa tlp masuk ibu ini minta bertemu sempat direkam, kalimat2 mengintimidasi banyak wil direkam saat di TKP,” tandasnya.
Kepala Divisi Humas Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah, Yulis mengatakan jika kedua mahasiswa koas yang berselisih sedang melaksanakan praktik di tempatnya.
Yulis pun membenarkan jika dokter koas saat ini tengah melaksanakan praktik di RSUD Siti Fatimah.
“Kami membenarkan kalau RSUD Siti Fatimah menjadi tempat kedua mahasiswa koas tersebut melaksanakan praktik. Tapi peristiwa yang terjadi itu di luar lingkungan rumah sakit ,” kata Yulis.
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka lebam di pelipis sebelah kiri, kemudian lebam dibagian mata merah akibat penganiayaan yang dilakukan oleh terlapor.
Penulis: Laily Fajrianty
-

Pemicu Dokter Koas Dipukul lalu Dirawat di RS, Berawal Mahasiswi Minta Ganti Jadwal, Ortu Bertindak
TRIBUNJATIM.COM – Jadwal jaga disebut-sebut menjadi penyebab Chief Koas Mahasiswa Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Luthfi, menjadi korban penganiayaan.
Dia juga harus dirawat di rumah sakit akibat berbagai luka di wajahnya.
Kejadian ini pun menyita perhatian publik hingga akhirnya viral di media sosial.
Dalam video viral, Luthfi tampak dihajar oleh seorang pria berkaos merah.
Meski sudah dilerai, pria tersebut tampak terus-menerus melemparkan pukulan ke Luthfi.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Usut punya usut, kejadian ini terjadi di sebuah cafe di Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Rabu (11/12/2024).
Pria berkaos merah itu merupakan sopir pribadi dari mahasiswa sekaligus junior Luthfi, diduga bernama Lady.
Akibat insidne ini, Luthfi harus dirawat di Rumah Sakit Bhayangkari sebab memar di bagian wajah dan mata kirinya memerah.
Belakangan terbongkar pemicu keluarga LAP aniaya dokter koas tersebut ternyata diduga hendak pergi berlibur ke Eropa.
Lady disinyalir tidak terima dengan pembagian jadwal jaga koas di rumah sakit yang telah diatur Lutfi.
Padahal Lutfi adalah ketua stase mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang.
“Korban ketua stase anak. Sudah 3 kali ganti jadwal jaga karena budak ini (Lady) tidak pernah puas selalu ngomong tidak adil padahal teman-teman sudah setuju,” isi chat kronologi yang beredar di linimasa.
Tak terima dengan jadwal jaga koas, Lady diisukan mengadukan hal itu ke orang tuanya.
Langsung bertindak, ibunda Lady pun mengajak dokter koas Lutfi untuk bertemu dan membincangkan soal jadwal jaga koas tersebut.
Namun tak disangka, pertemuan itu berakhir ricuh.
“Wong 3 ini (korban dan dua dokter koas lain) ini diam khusyuk dengarkan celotehan mak Lady tapi dianggap tidak respon. Si driver mak Lady mulai tidak senang, sudah mulai menarik baju Lutfi dan 1 teman koas perempuan dan akhirnya emosi si driver, terus terjadilah seperti yang di video,” isi chat kronologi.
Keluarga pelaku dikabarkan telah mendatangi Luthfi yang dirawat di rumah sakit.
Akhirnya Keluarga Pelaku yang Pukul Koas di Palembang Muncul, Tak Minta Maaf Malah Minta Jalur Damai (Kolase/Sripoku.com)
Keluarga korban menjelaskan bahwa ibu pelaku meminta jalur damai.
“Saat ini belum (minta maaf), yang ada malah ibu pelaku datang ke RS Bhayangkara hanya minta supaya jalur damai,” jelas kakak korban.
Sementara itu keluarga korban berterimakasih kepada dosen yang memviralkan kejadian tersebut.
“Saya sedih sekali, disitu posisi adik saya sama sekali tidak ada melawan pukul balik, karena lagi pakai atribut koas dan alamamater kampus,” tutur Audi, kakak korban.
Kendati demikian, kasus penganiayaan ini telah dilaporkan korban ke polisi.
Korban yang diketahui bernama Luthfi membuat laporan di Polda Sumsel.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Sunarto mengatakan korban sudah membuat laporan ke Polda Sumsel terkait peristiwa tersebut.
“Iya ada semalam, laporan masuk ke Polda Sumsel,” kata Sunarto, Kamis (12/12/2024).
FK Unsri Bentuk Tim Investigasi
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dr Syarif Husin buka suara soal kasus penganiayaan terhadap dokter koas di salah satu Cafe di Jalan Demang Lebar Daun Palembang, yang terjadi pada Rabu (11/12/2024) kemarin.
dr Syarif Husin mengaku prihatin dengan kejadian penganiayaan tersebut.
Syarif Husin mengatakan pimpinan Universitas Sriwijaya menyampaikan kekhawatiran atas insiden pemukulan yang dialami salah satu mahasiswa FK Unsri.
“Kami menyatakan keprihatinan dan penyesalan mendalam atas terjadinya insiden pemukulan yang dialami salah satu mahasiswa kami. Tindakan kekerasan seperti ini jelas tidak bisa dibenarkan kami dengan tegas mengecam setiap bentuk kekerasan di lingkungan kampus maupun di luar kampus,” kata dr Syarif Husin , Kamis (12/12/2024).
Saat ini pihak kampus sudah membentuk tim investigasi internal yang bertugas mengumpulkan informasi dan mengidentifikasi permasalahan.
“Untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden pemukulan tim investigasi bertugas untuk mengidentifikasi permasalahan mendalami fakta serta mencari jalan penyelesaian yang terbaik,” katanya.
Pihaknya juga sudah mendapat informasi bahwa korban sudah melaporkan kejadian pemukulan tersebut ke Polda Sumsel.
“Kasus pemukulan saat sedang ditangani pihak kepolisian Polda Sumsel, kami juga memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian dan sangat berharap agar laporan tersebut ditindaklanjuti secara profesional dan berkeadilan,” ungkapnya.
Pihaknya tetap mendukung proses penyelidikan dari pihak kepolisian yang sudah menerima laporan tersebut. Ia berharap laporan korban dapat berjalan dengan baik adil, transparan demi memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan kepada semua pihak yang terlibat.
“Kami juga meminta semua pihak untuk menjaga ketentraman dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat memperkeruh situasi,” tambahnya.
Terpisah Kepala Divisi Humas Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah, Yulis mengatakan jika kedua mahasiswa koas yang berselisih sedang melaksanakan praktik di tempatnya.
“Kami membenarkan kalau RSUD Siti Fatimah menjadi tempat kedua mahasiswa koas tersebut melaksanakan praktik. Tapi peristiwa yang terjadi itu di luar lingkungan rumah sakit ,” kata Yulis.
—–
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
-

Respons Kemenkes soal Viral Dokter Koas Dianiaya Diduga Perkara Jadwal Piket
Jakarta –
Viral di media sosial video yang menunjukkan seorang dokter koas menjadi korban penganiayaan. Berdasarkan narasi yang beredar dari video viral tersebut, insiden terjadi akibat pembagian jadwal untuk piket.
Dalam video tersebut, chief Koas Mahasiswa Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) bernama Lutfi dianiaya oleh seorang pria yang disebut sebagai sopir dari rekan Lutfi di tempat pendidikan. Lutfi diketahui menjalani pendidikan RSUD Siti Fatimah Palembang.
Berkaitan dengan kejadian tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI suara. Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI Azhar Jaya mengatakan pihaknya saat ini sudah mempelajari kasus tersebut dan pihak kampus harus mengusutnya.
“Saya sudah pelajari. Ini yang mesti bergerak adalah FK (fakultas kedokteran). Dari pihak RS paling-paling mengembalikan koas tersebut ke FK-nya,” ujar Azhar ketika dihubungi oleh detikcom, Jumat (13/12/2024).
Pihak RSUD Siti Fatimah Palembang juga mengungkapkan hal yang serupa. Pihaknya akan mengembalikan kasus ini pada FK Unsri untuk ditelusuri lebih dalam.
Humas RSUD Siti Fatimah Palembang, Amelia mengatakan hal ini dilakukan salah satunya karena kejadian berada di luar jam jaga koas dan terjadi di luar rumah sakit.
“Kami sepenuhnya mengembalikan kepada pihak FK Unsri untuk langkah-langkah selanjutnya. Dikarenakan kejadian di luar jam jaga koas, tempat kejadian di luar RS, dan pengaturan jadwal ditentukan oleh Chief dan diketahui Koordinator Pendidikan dari FK Unsri,” kata Amelia terpisah.
Tanggapan Dekan FK Unsri
Kabar penganiayaan yang ramai di media sosial tersebut sudah sampai ke pihak kampus di FK Unsri. Pada saat ini, Dekan FK Unsri akan menindaklanjuti kasus tersebut.
“Kami prihatin dengan insiden yang menimpa salah satu peserta didik kami yang sedang melakukan pembelajaran profesi di RS Siti Fatimah. Setelah mendapatkan laporan tersebut kami langsung melakukan rapat koordinasi dengan pihak kampus,” kata Dekan FK Unsri dr Syarif Husin dalam keterangannya kepada detikSumbagsel, Kamis (12/12/2024).
Akibat insiden tersebut, korban dilaporkan mengalami luka memar di bagian wajah dan satu matanya juga memerah. Korban diketahui dirawat di RS Bhayangkara Palembang dan kasus untuk saat ini sudah berlanjut ke jalur hukum.
(avk/kna)
-
/data/photo/2024/12/13/675bcf746b8f5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Penganiaya Dokter Koas Minta Maaf dan Ingin Berdamai Regional
Penganiaya Dokter Koas Minta Maaf dan Ingin Berdamai
Tim Redaksi
PALEMBANG, KOMPAS.com –
DT, penganiaya Muhammad Luthfi, seorang dokter koas dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri)
Palembang
, Sumatera Selatan, menyatakan keinginannya untuk berdamai.
Kuasa hukum DT, Titis Rachmawati, menyampaikan bahwa keluarga pelaku siap bertanggung jawab dan akan menanggung seluruh biaya pengobatan.
Silakan sampaikan jika ada tambahan atau perubahan lain yang diinginkan!
“Saya datang ke sini (Mapolda Sumsel) membawa (DT) baik-baik, memohon maaf, dan bertanggung jawab menemui keluarga korban. Kita akan sebijak mungkin semuanya, anak-anak kita. Dengan kondisi seperti ini, LD juga terganggu kejiwaannya dengan kondisi yang sudah dipelintir-pelintir,” kata Titis di Mapolda Sumsel, Jumat (13/12/2024).
Titis menegaskan bahwa kekerasan dalam dunia pendidikan, terutama terhadap calon dokter, tidak dapat dibenarkan.
Namun, ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi karena emosi sesaat yang memicu tindakan penganiayaan oleh DT terhadap Luthfi.
Meski begitu, sebagai kuasa hukum, Titis akan berupaya mencari jalan damai antara kedua belah pihak.
“Kita akan upayakan mediasi dan bertanggung jawab atas pembiayaan pengobatan. Kita juga akan menemui dekan dan kaprodi untuk meminimalisir masalah ini agar tidak melebar terlalu jauh,” ujarnya.
Hingga Jumat sore, DT masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Subdit 3 Jatanras Polda Sumatera Selatan.
Sebelumnya diberitakan, video penganiayaan seorang dokter koas di Palembang bernama Muhammad Luthfi viral di media sosial.
Lutfhi dalam video terlihat dipukuli oleh seorang pria yang belakangan diketahui berinisial DT.
Saat itu LD yang merupakan rekan Luthfi sesama dokter koas, membawa ibunya LN dan sopirnya DT untuk berbicara dengan Lutfhi terkait pergantian piket koas di tahun baru.
Namun, Luthfi dinilai tidak merespons permintaan itu hingga DT tersulut emosi dan terjadi pemukulan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Buka Naker Fest Jakarta, Menaker Beri Pesan Ini buat Para Pencari Kerja
Jakarta –
Menteri Ketenagakerjaan RI Yassierli membuka Naker Fest Jakarta. Mengambil tema ‘Creating More and Better Jobs’, Naker Fest melibatkan lebih dari 50 perusahaan, menyediakan total 34.264 lowongan kerja (loker) secara offline dan online.
Dalam sambutannya, Yassierli mengatakan di penghujung 2024 dan menyongsong awal tahun 2025 perusahaan atau industri harus siap menghadapi kondisi yang semakin VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity).
Istilah tersebut berarti gejolak, tidak pasti, kompleks, dan ambigu. Dalam dunia bisnis, VUCA dapat diartikan sebagai situasi yang harus dihadapi oleh perusahaan, terkait pergeseran pasar dan perilaku konsumen, disrupsi, serta persaingan bisnis yang semakin ketat.
“Dalam ilmu manajemen, Vuca menggambarkan ketidakpastian atau tidak dapat diprediksi kondisi yang akan terjadi. Kondisi global yang bergejolak dan ekonomi awal tahun yang belum bisa cepat, maka tema Naker Fest ini sangat relevan bagi perusahaan,” kata Yassierli, dalam keterangan tertulis, Jumat (13/12/2024).
Sesuai arahan Presiden RI Prabowo, Yassierli menyatakan gelaran Naker Fest juga sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab bersama sebagai anak bangsa untuk mencari solusi persoalan pengangguran di Tanah Air.
Kepada para pencari kerja dan masyarakat serta serikat pekerja, Yassierli mengatakan melalui Naker Fest ini, pihaknya siap hadir membuka diri dan memberikan solusi kepada masyarakat tentang PR besar menuju Indonesia Emas.
“Kepada adik-adik pencari kerja, semoga pesan ini sampai bahwa tahun 2025 ke depan dan seterusnya penuh dengan ketidakpastian, ” ujar Yassierli.
Yassierli menjelaskan saat ini kondisi ekonomi sedang tak kondusif. Salah satu indikatornya adalah adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan terbatasnya loker di industri.
Ia berharap melalui perhelatan Naker Fest yang memfasilitasi pertemuan pencari kerja dengan perusahaan, masyarakat dapat melakukan walk in interview, Open House dari Balai-Balai milik Kemnaker dan menikmati layanan lain yang dimiliki Kemnaker.
“Naker Fest ini juga ada booth Tenaga Kerja Mandiri (TKM). Saya harapkan dan yakin para pencari kerja atau masyarakat dapat terinspirasi untuk menjadi wirausaha baru, dan dapat belajar dari para TKM dan seterusnya,” kata Yassierli.
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi dalam laporan penyelenggaraan menegaskan salah satu tujuan Naker Fest adalah memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan.
Anwar menambahkan untuk mendukung program pembangunan ketenagakerjaan juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kemnaker dengan Universitas Sriwijaya dan Universitas Pelita Harapan.
Penandatanganan kerja sama juga dilakukan antara Ditjen Binapenta dan Ditjen Binwasnaker dengan Ditjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
(anl/ega)
-

Viral Dokter Koas di Palembang Dipukuli Usai Suruh Juniornya Piket Libur Panjang
ERA.id – Viral seorang calon dokter muda (koas) di Palembang dipukuli oleh pria terduga sopir dalam sebuah kafe di Jalan Demang, Rabu silam. Masalah dipicu pembagian jadwal piket malam tahun baru.
Video itu yang viral pada Kamis kemarin itu memperlihatkan pria berbaju merah dan si koas berseragam dinas jual beli pukulan. Terlihat juga rekan si koas dibantu beberapa orang, ingin menyetop aksi itu.
Belakangan diketahui si koas bernama Lutfi, Mahasiswa Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) di RS Siti Fatimah Palembang. Sementara pelaku konon merupakan seorang sopir.
“Kami prihatin dengan insiden yang menimpa salah satu peserta didik kami yang sedang melakukan pembelajaran profesi di RS Siti Fatimah. Setelah mendapatkan laporan tersebut kami langsung melakukan rapat koordinasi dengan pihak kampus,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Unsri, dr Syarif Husin.
Sementara Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Sunarto mengatakan korban sudah membuat laporan, namun ia belum dapat menjelaskan secara rinci kronologi maupun motif dalam peristiwa tersebut.
Dari info yang beredar, motif penganiayaan dikarenakan ada seorang koas yang mengadu ke ibunya kalau dia tak suka berpiket saat libur panjang Natal dan tahun baru.
Tak lama, bersama sopirnya, ibu koas junior pun mendatangi si koas senior ini. Lama berdiskusi, si sopir naik pitam karena menuduh si koas senior berlaku tak sopan kepada ibu koas junior.
Akhirnya, perkelahian tak terelakkan. Akibat insiden tersebut, korban wajah terluka, satu matanya memerah. Saat ini korban dirawat di RS Bhayangkara Palembang.
-
/data/photo/2024/12/13/675bd79132bc9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Kronologi Penganiayaan Dokter Koas di Palembang, Berawal dari Jadwal Piket Tahun Baru Regional
Kronologi Penganiayaan Dokter Koas di Palembang, Berawal dari Jadwal Piket Tahun Baru
Tim Redaksi
PALEMBANG, KOMPAS.com –
Titis Rachmawati, pengacara DT, menjelaskan kronologi penganiayaan terhadap Muhammad Luthfi, dokter koas FK Universitas Sriwijaya, Palembang.
Kejadian itu berlangsung pada Rabu (11/12/2024) di salah satu tempat makan di kawasan Demang Lebar Daun, Palembang.
Mulanya, LD yang merupakan dokter koas sekaligus rekan Lutfhi, datang bersama ibunya, LN, dan DT, ke tempat makan tersebut untuk bertemu Lutfhi guna membicarakan terkait penjadwalan kegiatan fakultas kedokteran.
DT merupakan sopir LD yang masih memiliki ikatan keluarga.
“Ibu LN bertujuan berkomunikasi (dengan korban), mungkin dia mengira anaknya (LD) tidak bisa berkomunikasi dengan sesama koas tersebut,” kata Titis saat berada di Mapolda Sumsel, Jumat (13/12/2024).
Saat pertemuan tersebut, LN meminta agar jadwal piket LD di malam tahun baru diatur ulang.
Namun, Lutfhi dinilai tak menanggapi permintaan tersebut sehingga DT merasa kesal hingga terjadi penganiayaan.
“Menurut dia (DT), korban itu tidak merespons seperti itu saja. Kalau orang tidak direspons, itu tidak ditanggapi, jadi dia (DT) terprovokasi,” kata Titis.
“(Pertemuan) hanya tentang penjadwalan kegiatan koas fakultas kedokteran, karena mungkin berbeda umur. Yang satu mahasiswa, memang dia (Luthfi) mempunyai kewenangan beban dari kampusnya. Kebetulan, LD juga mengikuti proses yang sama. Mungkin dari LD ada beban terlalu berat, ada sesuatu yang tidak diperlakukan sama. Ada yang namanya tingkat stres anak-anak ini kan beda. Jadi kita harus sikapi dengan bijak tanpa berlebihan,” ungkapnya.
Terkait kejadian itu, Titis memastikan keluarga LD akan bertanggung jawab secara penuh dan meminta maaf kepada Luthfi atas tindak kekerasan yang dilakukan DT.
Ia berharap kasus ini dapat berakhir damai sehingga keduanya dapat menyelesaikan pendidikan dokter.
“Pasti kami akan lakukan upaya perdamaian. Kita ikuti proses hukum. Kalau dilakukan penahanan, kita ikut,” katanya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Dibuka Hari Ini! Naker Fest Jakarta 2024 Sediakan 34 Ribu Lowongan Pekerjaan – Halaman all
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli membuka Naker Fest Jakarta yang diselenggarakan di halaman gedung Kemnaker.
Mengusung tema Creating More and Better Jobs. Acara ini berlangsung pada tanggal 13-14 Desember 2024.
Naker Fest Jakarta melibatkan lebih dari 50 perusahaan, menyediakan total 34.264 lowongan kerja secara offline dan online
Dalam sambutannya, Menaker Yassierli mengatakan di penghujung 2024 dan menyongsong awal tahun 2025, perusahaan atau industri harus siap menghadapi kondisi yang semakin VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Istilah tersebut berarti gejolak, tidak pasti, kompleks, dan ambigu.
Dalam dunia bisnis Vuca dapat diartikan sebagai situasi yang harus dihadapi oleh perusahaan, terkait pergeseran pasar dan perilaku konsumen, disrupsi, serta persaingan bisnis yang semakin ketat.
“Dalam ilmu manajemen, Vuca menggambarkan ketidakpastian atau tidak dapat diprediksi kondisi yang akan terjadi. Kondisi global yang bergejolak dan ekonomi awal tahun yang belum bisa cepat, maka tema Naker Fest ini sangat relevan bagi perusahaan,” kata Yassierli.
Sesuai arahan Presiden Prabowo, Yassierli menyatakan gelaran Naker Fest juga sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab bersama sebagai anak bangsa untuk mencari solusi persoalan pengangguran di Tanah Air.
Kepada para pencari kerja dan masyarakat serta serikat pekerja, Yassierli mengatakan melalui Naker Fest ini, Kemnaker siap hadir membuka diri dan memberikan solusi kepada masyarakat tentang PR besar menuju Indonesia Emas.
“Kepada adik-adik pencari kerja, semoga pesan ini sampai bahwa tahun 2025 ke depan dan seterusnya penuh dengan ketidakpastian, ” ujarnya.
Yassierli menjelaskan saat ini kondisi ekonomi sedang tak kondusif. Salah satu indikatornya adalah adanya Pemutusan Hubungan Kerjaa (PHK) dan terbatasnya loker di industri.
Ia berharap melalui perhelatan Naker Fest yang memfasilitasi pertemuan pencari kerja dengan perusahaan, masyarakat dapat melakukan walk in interview, Open House dari Balai-Balai milik Kemnaker dan menikmati layanan lain yang dimiliki Kemnaker.
“Naker Fest ini juga ada booth Tenaga Kerja Mandiri (TKM). Saya harapkan dan yakin para pencari kerja atau masyarakat dapat terinispirasi untuk menjadi wirausaha baru, dan dapat belajar dari para TKM dan seterusnya, ” katanya.
Sementara itu Sekjen Anwar Sanusi dalam laporan penyelenggaraan menegaskan, bahwa salah satu tujuan Naker Fest adalah memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan.
Anwar Sanusi menambahkan untuk mendukung program pembangunan ketenagakerjaan juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kemnaker dengan Universitas Sriwijaya dan Universitas Pelita Harapan. Penandatanganan kerja sama juga dilakukan antara Ditjen Binapenta dan Ditjen Binwasnaker dengan Ditjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan.