Institusi: Universitas Indonesia

  • Mahasiswa UI Bergerak ke Jakarta, Ini Lokasi dan Tuntutan Demo

    Mahasiswa UI Bergerak ke Jakarta, Ini Lokasi dan Tuntutan Demo

    Liputan6.com, Jakarta Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) melakukan pergerakan untuk menggelar aksi di Polda Metro Jaya. Nantinya, mahasiswa UI meminta pertanggungjawaban kepolisian atas meninggalnya pengemudi ojek online (Ojol) dan buruknya citra DPR RI.

    Ketua BEM UI Atan Zayyid Sulthan mengatakan, mahasiswa UI akan bergerak mengadakan aksi massa bersama BEM SI Rakyat Bangkit dan BEM SI Kerakyatan, dan aliansi mahasiswa lainnya. Nantinya, mahasiswa akan melakukan aksi di Polda Metro Jaya yang sebelumnya berkumpul di FX Sudirman.

    “Kita berangkat dari sini (UI) menuju FX Sudirman, kemudian kita akan berkumpul di seberang FX Sudirman dan kami akan menjalankan aksi di sana,” ujar Atan, Jumat (29/8/2025).

    Atan menjelaskan, Mahasiswa akan menuntut peristiwa yang terjadi kemarin dan semalam hingga menewaskan pengemudi ojek online. Menurutnya, aksi unjuk rasa merupakan efek domino dari permasalahan yang ada di Indonesia.

    “Dari ketidakbijaksanaan pemerintah dan DPR yang memberikan kebijakan buruk, tunjangan naik yang akhirnya memicu kemarahan masyarakat,” jelas Atan.

    Tidak hanya itu, lanjut Atan, DPR kerap memberikan statement buruk kepada masyarakat sehingga memicu kemarahan masyarakat. Atas hal itu menyebabkan efek domino sehingga memberikan daya kejut dan menimbulkan korban jiwa.

    “Ini yang merupakan kami sangat sayangkan, ini merupakan bentuk, hari ini kami turun aksi,” ucap Atan.

    Atan menegaskan, mahasiswa UI memberikan aksi solidaritas terhadap korban yang tertangkap di Polda Metro Jaya, atas aksi unjuk rasa kemarin. Mahasiswa UI bersama LBHI akan melakukan advokasi ke Polda Metro Jaya.

    “Masih ada sekitar 400 massa aksi yang tertangkap, dan juga kami ingin polisi menindak tegas, Polri menindak tegas kepada oknum-oknum, atau kepolisian itu sendiri,” tegas Atan.

    BEM UI menuntut seluruh pemerintah eksekutif, legislatif, maupun Polri bersama Polda Metro Jaya, bertanggung jawab terhadap kekacauan yang terjadi saat ini. BEM UI meminta Pemerintah mempertimbangkan suara masyarakat.

    “Kami memastikan bahwa kami akan turun aksi sepanjang waktu ke depannya, dan kami menjamin kami akan tumpah ruah lebih banyak,” terang Atan.

    Atan memastikan, saat ini sekitar 800 mahasiswa tergabung pada BEM UI telah berkumpul. Kemungkinan 1.000 mahasiswa akan segera bergabung untuk bergerak menuju titik aksi di Polda Metro Jaya.

    “Saya mendapat konfirmasi (bergabung) hanya aliansi, tapi mungkin estimasi 10-15 (aliansi universitas). Evaluasi (menuntut) dalam pemerintahan Prabowo dan Gibran, beserta reformasi polri,” pungkas Atan.

    Sebelumnya, Massa driver ojol (ojek online) kembali berkumpul menggelar aksi unjuk rasa di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat. Jumlahnya semakin bertambah usai ibadah Salat Jumat (29/8/2025).

    Kemarahan massa ojol semakin menjadi usai rekannya, Affan Kurniawan tewas dilindas kendaraan rantis Brimob, saat aksi kericuhan di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

    Massa bahkan melakukan aksi pembakaran kumpulan sampah di tengah jalan. Tepat di pertigaan di bawah Flyover Senen.

    Sebagian massa menonton dari atas jembatan layang, sambil memberikan dukungan kepada punggawa yang berada di baris terdepan. Aksi tersebut sempat ricuh setelah adanya provokasi yang tidak diketahui sumber asalnya. Membuat massa kocar-kacir berlarian ke belakang.

    Setelah itu, kerumunan yang geram mulai melempar botol plastik ke arah Mako Brimob Kwitang. Sejauh ini dari pantauan Liputan6.com, banyak massa masih bertahan di depan markas Brimob.

    Driver ojol yang berkumpul pun tidak hanya berjaket hijau Gojek dan Grab Indonesia, tapi juga ada yang mengenakan jaket kuning Maxim.

    Beberapa kelompok orang di luar ojol pun ramai berdatangan. Mulai dari warga sekitar, kelompok bersorban putih, sampai remaja tanggung.

    Lalu lintas di sekitar flyover jadi macet. Terutama yang menuju arah Kwitang dan Tugu Tani, hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua saja.

  • Profil Laode Sulaeman, Dirjen Migas ESDM Baru

    Profil Laode Sulaeman, Dirjen Migas ESDM Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi melantik Laode Sulaeman sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Migas. Posisi tersebut sebelumnya kosong sejak Februari 2025 lalu. 

    Adapun, pada Jumat (29/8/2025) hari ini Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menunjuk Laode yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi. 

    Laode dinilai sudah kompeten di sektor migas lantaran pengalamannya di berbagai lembaga, salah satunya Lemigas. 

    Bahlil mengarahkan Dirjen Migas baru ini akan bekerja sama dengan SKK Migas, KKKS. Bahlil juga mendorong Laode untuk melakukan reformasi yang menghambat proses percepatan terhadap proses lelang wilayah kerja migas. 

    “Kemudian juga bagaimana bisa mempersiapkan mengalokasikan gas untuk domestik maupun market kita di luar negeri agar semua bisa berjalan,” ujar Bahlil di Kantor ESDM, Jumat (29/8/2025). 

    Profil Dirjen Migas Laode Sulaeman

    Pria kelahiran Nganganaumala, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara pada 25 Mei 1971 itu telah menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi, Ditjen Migas, Kementerian ESDM sejak 2022. 

    Dia juga sebelumnya sempat mengisi jabatan Kepala Bagian Analisis dan Evaluasi pada Biro Perencanaan, Sekjen Kementerian ESDM. 

    Sosok yang merupakan lulusan Magister Teknik Kimia Universitas Indonesia (UI) pada 2002 itu pada 2017, Laode dilantik menjadi Kepala Subdirektorat Investasi Ketenagalistrikan pada Direktorat Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan. 

    Sementara itu, merujuk data LHKPN yang terakhir kali dilaporkannya ke KPK pada periode 31 Desember 2024, jumlah harta kekayaannya sebesar Rp 2.348.846.350 atau Rp2,34 miliar. 

  • Efek Gas Air Mata Tak Cuma ke Penglihatan, Bisa Juga Pengaruhi Pernapasan

    Efek Gas Air Mata Tak Cuma ke Penglihatan, Bisa Juga Pengaruhi Pernapasan

    Jakarta

    Sejumlah aksi demonstrasi terjadi di berbagai titik di Jakarta dengan membawa berbagai tuntutan. Hingga Kamis, (28/8/2025) malam, aparat memukul mundur demonstran dengan menggunakan gas air mata.

    Terkait gas air mata, efeknya tidak hanya mempengaruhi penglihatan tetapi juga berdampak ke pernapasan. Dokter spesialis paru sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP pernah menjelaskan bahwa secara umum, gas air mata dapat menimbulkan dampak pada kulit, mata dan paru serta saluran napas.

    Terpapar gas air mata menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, mata, dan kulit. Tingkat keparahan gejala yang dialami setelah terpapar gas air mata dapat bergantung pada seberapa banyak gas air mata yang digunakan dan jarak dengan paparan gas air mata.

    “Gejala akutnya di paru dan saluran napas dapat berupa dada berat, batuk, tenggorokan seperti tercekik, batuk, bising mengi, dan sesak napas,” jelas Prof Tjandra dalam keterangannya terkait gas air mata saat tragedi Kanjuruhan, Minggu (21/10/2022).

    BACA JUGA

    Pada keadaan tertentu, gas air mata bisa memicu efek gawat napas atau respiratory distress. Pada mereka yang memiliki riwayat asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), terkena gas air bisa menimbulkan serangan sesak napas akut.

    “Dapat terjadi serangan sesak napas akut yang bukan tidak mungkin berujung di gagal napas,” beber dia.

    Selain di saluran napas, sensasi lain yang muncul adalah rasa terbakar di mata, mulut dan hidung. Dapat juga berupa pandangan kabur dan kesulitan menelan.

    Gas air mata juga bisa memicu luka bakar dan reaksi alergi.

    “Walaupun dampak utama gas air mata adalah dampak akut yang segera timbul, ternyata pada keadaan tertentu dapat terjadi dampak kronik berkepanjangan. Hal ini terutama kalau paparan berkepanjangan, dalam dosis tinggi dan apalagi kalau di ruangan tertutup,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/up)

    Ragam Cara Tangkal Gas Air Mata

    10 Konten

    Gas air mata menyebabkan iritasi di permukaan tubuh, termasuk mata. Bukan hanya demonstran dan aparat yang merasakannya, warga sekitar yang turut menghirupnya turut mengalami mata perih dan berair. Bagaimana meredakannya?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • BEM SI & BEM UI Demo Geruduk Polda Metro Jaya Hari Ini

    BEM SI & BEM UI Demo Geruduk Polda Metro Jaya Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyerukan seruan aksi demonstrasi dengan tuntutan reformasi Polri di Polda Metro Jaya, Jakarta pada hari ini, Jumat (29/8/2025).

    Seruan aksi ini dilakukan setelah insiden salah satu demonstran yang merupakan pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21) tewas akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob pada aksi unjuk rasa, Kamis (28/8/2025) malam di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Dalam unggahan BEM SI di akun Instagram, Jumat (29/8/2025) bersama aliansi mahasiswa penggugat mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat Indonesia secara umum untuk turun ke jalan memperjuangkan keadilan. 

    “Bersama ini kami ingin menyerukan untuk merapatkan barisan dan menyampaikan Kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia, seluruh Mahasiswa, dan Seluruh Masyarakat Indonesia mengenai situasi bangsa kita hari demi hari semakin banyak persoalan dan Refresifitas yang dilakukan aparat penegak hukum (POLRI),” tulis BEM SI dalam unggahan tersebut. 

    Aksi menggugat reformasi Polri ini dilaksanakan pada hari ini Jum’at, 29 Agustus 2025 pukul 13.00 WIB hingga selesai. Titik aksi akan berlokasi di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat. 

    Koalisi Masyarakat Sipil mendesak kepolisian memberi sanksi tegas kepada pelaku yang menabrak pengemudi ojek online dengan mobil rantis hingga tewas pada Kamis (28/8/2025). 

    Sementara itu, BEM UI melalui akun media sosial Instagram menyatakan aksi demo dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap aksi semena-mena yang dilakukan aparat Polri.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu menyuarakan aspirasi, menegaskan sikap, dan menuntut Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menghentikan tindakan sewenang-wenang, menghormati hak asasi, serta bertanggung jawab atas setiap pelanggaran. Sudah cukup rakyat ditindas oleh oknum aparat, mari melawan!,” tulis BEM UI dikutip Jumat (29/8/2025).

    Kronologi Driver Ojol Tewas

    Seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, meninggal dunia setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Korps Brimob Polri saat aparat melakukan pembubaran massa aksi di kawasan DPR RI.

    Usai Affan Kurniawan meninggal dunia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara dan meminta maaf atas peristiwa terlindasnya pengemudi ojol oleh rantis Brimob tersebut.

    Dia mengatakan saat ini pihaknya bakal melakukan evaluasi dan melakukan tindakan terhadap pengemudi rantis Brimob tersebut melalui Divpropam Polri.

    “Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Sigit kepada wartawan, Kamis (28/8/2025).

    Dia menambahkan, dirinya telah menerjunkan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Suheri, Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim, dan tim Pusdokkes Polri untuk mencari keberadaan korban untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

    “Sampai saat ini kami sedang minta Kapolda, Kadivpropam dan Tim Pusdokes untuk mencari keberadaan korban,” pungkasnya.

  • 9
                    
                        Mahasiswa Gelar Demo di Polda Metro Jaya, Ini 5 Tuntutannya
                        Megapolitan

    9 Mahasiswa Gelar Demo di Polda Metro Jaya, Ini 5 Tuntutannya Megapolitan

    Mahasiswa Gelar Demo di Polda Metro Jaya, Ini 5 Tuntutannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan BEM SI berencana menggelar aksi demonstrasi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2025).
    Aksi ini digelar sebagai respons atas insiden represif aparat terhadap masyarakat, termasuk viralnya peristiwa pengemudi ojek online terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada demo 28 Agustus.
    BEM UI menyatakan aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat yang dinilai diciderai tindakan brutal aparat kepolisian.
    “Ini dilatarbelakangi oleh solidaritas perjuangan rakyat yang diciderai oleh brutalitas dan tindakan represif oleh aparat kepolisian,” ujar Koordinator BEM UI, Bima, kepada
    Kompas.com,
    Jumat (29/8/2025).
    Ada lima tuntutan utama yang akan disampaikan mahasiswa dalam aksi tersebut:
    Bima menambahkan, sekitar 150 mahasiswa dari Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia (IKM UI) telah mendaftar untuk ikut aksi. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.
    “Dari IKM UI sendiri per hari ini sudah ada 150 orang yang mendaftar dan akan terus bertambah nantinya,” ucap dia.
    Selain BEM UI, BEM SI juga akan menggelar unjuk rasa menanggapi insiden demo 28 Agustus.
    “Kami akan turun menyikapi kondisi yang sama sekali tidak dapat dimaklumi,” kata Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram.
    Ikram menjelaskan, aksi ini dilatarbelakangi kemarahan mahasiswa atas insiden yang viral di media sosial, di mana seorang pengemudi ojek online diduga terlindas rantis Brimob.
    “Tidak dapat berkata-kata melihat kondisi hari ini, juga himbauan kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk turun ke jalan dan menuntut keadilan dan tanggung jawab presiden terhadap semua kisruh yang terjadi,” jelas Ikram.
    Sebuah video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan rantis bertuliskan Brimob melaju cepat saat warga berhamburan.
    Mobil lapis baja itu kemudian melindas seorang pengendara ojek
    online
    yang berusaha menghindar. Peristiwa ini membuat massa yang semula bubar kembali mengerubungi kendaraan.
    Meski demikian, rantis tetap melaju meninggalkan lokasi tanpa menghiraukan korban, yang memicu kemarahan warga. Massa memukuli mobil Brimob, bahkan sebagian mengejar kendaraan tersebut.
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa tersebut.
    “Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Sigit kepada
    Kompas.com,
    Kamis (28/8/2025).
    Kapolri juga memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk menangani insiden lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Imbas Ojol Terlindas Rantis Brimob, BEM UI dan BEM SI Kerakyatan Bakal Demo Hari Ini
                        Megapolitan

    2 Imbas Ojol Terlindas Rantis Brimob, BEM UI dan BEM SI Kerakyatan Bakal Demo Hari Ini Megapolitan

    Imbas Ojol Terlindas Rantis Brimob, BEM UI dan BEM SI Kerakyatan Bakal Demo Hari Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Insiden seorang pengemudi ojek
    online
    diduga terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) memicu gelombang aksi mahasiswa.
    Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan berencana menggelar unjuk rasa pada Jumat (29/8/2025) menuntut keadilan dan pertanggungjawaban pemerintah atas peristiwa yang viral di media sosial tersebut.
    “Kami akan turun menyikapi kondisi yang sama sekali tidak dapat dimaklumi,” kata Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Jumat (29/8/2025).
    Ikram menjelaskan, lokasi aksi masih dalam tahap diskusi, namun pihaknya membuka tiga opsi, yaitu Mako Brimob, Mabes Polri, dan Polda Metro Jaya.
    “Masih dalam tahap diskusi, targetnya Mako Brimob, Mabes Polri, dan Polda Metro Jaya,” ujar Ikram.
    Unjuk rasa ini muncul salah satunya karena kegeraman mahasiswa terhadap insiden yang viral, di mana seorang pengendara ojek
    online
    diduga terlindas rantis Brimob saat warga berhamburan.
    “Tidak dapat berkata-kata melihat kondisi hari ini, juga imbauan kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk turun ke jalan dan menuntut keadilan dan tanggung jawab presiden terhadap semua kisruh yang terjadi,” jelas Ikram.
    Terpisah, Ketua BEM Universitas Indonesia (UI), Atan Zayyid Sulthan, mengonfirmasi pihaknya juga akan menggelar aksi di Polda Metro Jaya sekitar pukul 13.00 WIB.
    “Kami titik kumpul di UI, aksi di Polda Metro Jaya,” ungkap Atan, Jumat.
    Sebelumnya, sebuah video amatir beredar di media sosial memperlihatkan rantis bertuliskan Brimob melaju cepat saat warga berhamburan.
    Mobil lapis baja itu tampak melindas seorang pengemudi ojek
    online
    yang tengah berusaha menghindar dari kerumunan. Peristiwa itu membuat massa yang semula bubar kembali mengerubungi kendaraan tersebut.
    Meskipun demikian, rantis tetap melaju meninggalkan lokasi tanpa menghiraukan korban, yang memicu kemarahan warga. Massa pun memukuli mobil Brimob dan sebagian bahkan mengejar kendaraan tersebut.
    Ade Mulya, Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), mengatakan pihaknya tengah menelusuri identitas pengemudi ojek
    online
    yang menjadi korban di Pejompongan.
    “Saat ini kami terus melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan kejelasan identitas korban lebih lanjut,” ujar Ade, Kamis (28/8/2025).
    Dia juga menyampaikan duka cita dan simpati kepada keluarga korban.
    “Kami menyampaikan duka cita yang mendalam dan keprihatinan atas terjadinya insiden di Pejompongan,” lanjut Ade.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KKP tekankan pentingnya pangan biru penuhi kebutuhan protein global

    KKP tekankan pentingnya pangan biru penuhi kebutuhan protein global

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan penguatan sektor perikanan tangkap maupun budidaya merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat yang kian meningkat seiring pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk.

    Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu (Tebe) mengatakan dengan jumlah penduduk Indonesia yang kini hampir mencapai 300 juta jiwa, sehingga kebutuhan protein dari sumber pangan biru atau blue food menjadi semakin vital dalam menjaga ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

    “Kalau kita lihat jumlah penduduk yang demikian banyak ini tentunya sangat membutuhkan kebutuhan protein melalui blue food atau pangan biru,” kata Tebe dalam Outlook Tilapia 2025 di Jakarta, Kamis.

    KKP menyebut konsumsi ikan memberikan keunggulan signifikan dibanding sumber protein lainnya, berdasarkan hasil riset Universitas Indonesia yang menunjukkan ikan dan udang memiliki kandungan gizi lebih baik daripada daging sapi, ayam atau telur.

    “Kalau kita lihat bagus mana sih sebetulnya kandungan proteinnya. Kami punya data, tidak bermaksud menjelekkan satu dengan yang lain. Kalau kita memakan ikan ternyata kita memiliki banyak kelebihan,” ujar Tebe.

    Pemerintah menegaskan langkah memperkuat sektor kelautan dan perikanan sudah berada di jalur tepat, mengingat protein ikan terbukti memberikan manfaat kesehatan lebih besar serta mendukung ketahanan pangan jangka panjang.

    “Karena data menunjukkan ini sumber yang kami dapatkan dari Universitas Indonesia. Untuk ikan dan udang itu kandungannya relatif lebih baik dibandingkan saudara-saudaranya. Apakah daging ayam, telur puyuh, daging sapi, telur ayam dan seterusnya,” kata Tebe, tambahnya.

    Secara global, lanjut Tebe, proyeksi pasar pangan biru pada 2030 menunjukkan peningkatan signifikan dari 270 miliar dolar AS menjadi sekitar 420 miliar dolar AS, mencerminkan potensi besar sektor perikanan dunia.

    Distribusi pasar pangan biru mencakup Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Asia Pasifik yang terus berkembang pesat, membuka peluang bagi Indonesia memperluas akses ekspor produk perikanan unggulannya.

    Komoditas ikan diproyeksikan mendominasi pasar dengan nilai 322,58 miliar dolar AS, disusul udang yang meski menghadapi tantangan, tetap menjadi salah satu komoditas unggulan dalam perdagangan perikanan global.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • AFPI Buka Suara Soal Dugaan Praktik Kartel Bunga Pinjaman

    AFPI Buka Suara Soal Dugaan Praktik Kartel Bunga Pinjaman

    Jakarta, CNBC Indonesia – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menegaskan platform pinjaman daring (pindar) tidak pernah melakukan kesepakatan harga di 2018. Pernyataan ini menanggapi gugatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terhadap perusahaan pindar terkait praktik kartel bunga pinjaman.

    “Kalau dari asosiasi, asosiasi itu memiliki yang namanya Code of Conduct, sebagai pedoman perilaku. Pada konteks ini, kembali kami jelaskan bahwa tidak pernah ada kesepakatan penetapan batas maksimum manfaat ekonomi suku bunga antar platform di tahun 2018,” ujar Ketua Bidang Hubungan Masyarakat AFPI, Kuseryansyah dalam media briefing, Rabu (27/8/2025).

    Dia melanjutkan, batas maksimum manfaat ekonomi atau suku bunga adalah arahan dari regulator, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini dilakukan untuk melindungi konsumen dari praktik predatory lending dan suku bunga yang mencekik.

    OJK mencatat ada lebih dari 3.000 pinjol ilegal, jumlah ini 30 kali lipat lebih banyak dari pindar yang resmi, yakni 97 perusahaan. Kusreyansyah menegaskan pinjol ilegal masih menjadi ancaman hingga kini, sehingga AFPI terus berupaya melindungi masyarakat. Untuk itu, dilakukan mekanisme perlindungan konsumen.

    Salah satu langkah yang diambil dengan membatasi suku bunga agar bisa terjangkau dan tidak membebani konsumen. Dalam kesempatan yang sama, Pakar Hukum Persaingan Usaha Universitas Indonesia, Ditha Wiradiputra memandang istilah kartel yang ditujukan dalam kasus pinjaman daring (pindar) kurang tepat alias misleading. Pasalnya, 97 perusahaan pindar dituding melakukan praktik kartel dalam bunga pinjaman.

    “Kartel disebutkan sebagai tindakan praktek anti persaingan yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk mempengaruhi harga dengan cara mengatur produksi, yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat,” ujar dia.

    Menurutnya, jika tuduhan yang diarahkan kepada perusahaan-perusahaan pindar ini merupakan fixing price (penetapan harga), sebaiknya tidak menggunakan istilah kartel. Ini mengingat, di dalam Undang-Undang mengenai masalah kartel dan fixing price merupakan hal yang berbeda.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Patriot Bond dinilai bisa dorong agenda ekonomi sekaligus lingkungan

    Patriot Bond dinilai bisa dorong agenda ekonomi sekaligus lingkungan

    Daripada triliunan rupiah milik pengusaha tersimpan di luar negeri, lebih baik ditempatkan di instrumen yang memberi manfaat ganda

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom Universitas Indonesia Ahmad Mikail Zaini berpendapat rencana penerbitan Patriot Bond oleh BPI Danantara Indonesia senilai Rp50 triliun mampu menghadirkan efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian nasional sekaligus mendukung agenda lingkungan.

    Dia meyakini dana besar milik pengusaha nasional sebaiknya tidak dibiarkan mengendap di luar negeri.

    “Daripada dana triliunan rupiah milik pengusaha nasional tersimpan di luar negeri, lebih baik ditempatkan di instrumen yang memberi manfaat ganda,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, investasi melalui Patriot Bond tidak hanya menawarkan imbal hasil yang aman, tetapi juga mendorong sektor energi terbarukan, industri ramah lingkungan, serta penciptaan lapangan kerja baru.

    Instrumen ini dinilai strategis karena diarahkan pada pendanaan proyek-proyek lingkungan, mulai dari pengelolaan sampah menjadi energi hingga teknologi hijau yang mendukung transisi energi nasional.

    Zaini menambahkan momentum penerbitan Patriot Bond saat ini sangat relevan mengingat urgensi isu lingkungan.

    Dalam konteks ini, Patriot Bond hadir sebagai cara inovatif untuk menjawab kebutuhan isu lingkungan yang membutuhkan modal besar.

    Chief Economist Sucor Sekuritas ini juga berpandangan Patriot Bond juga bisa menjadi bentuk tanggung jawab sosial (CSR) bagi kalangan pengusaha.

    “Pembiayaan pembangunan nasional akan dapat topangan dari CSR-nya para pengusaha Indonesia, bahkan mungkin juga negara asing. Patriot Bond ini membentuk kepedulian sosial kalangan pengusaha berpartisipasi dalam pembangunan lingkungan dan energi,” kata Zaini.

    Ia pun menyebut investasi ini termasuk kategori aman. Sebab, “return” investasi bisa dikategorikan baik dan aman dalam bisnis daur ulang sampah maupun energi masa depan.

    Dalam Patriot Bond, kata dia, ada jaminan jelas dapat kembali modal beserta imbal hasilnya. “Apalagi kita semua tahu bahwa keuangan Danantara amat kuat,” tambah dia.

    Selain itu, ruang pembiayaan melalui pasar obligasi di Indonesia dianggap masih sangat terbuka.

    Berdasarkan data Asian Development Bank (ADB), porsi obligasi korporasi di Indonesia baru sekitar 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

    “Angka ini menunjukkan potensi besar bagi ekspansi instrumen seperti Patriot Bond,” tuturnya.

    Diberitakan sebelumnya, Chief Investment Officer Danantara Indonesia Pandu Sjahrir mengungkapkan rencana penerbitan Patriot Bonds, sebuah instrumen pembiayaan yang ditujukan guna memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.

    Patriot Bond merupakan instrumen pembiayaan strategis yang lazim digunakan di berbagai negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional.

    Melalui obligasi tersebut, negara memperoleh sumber pendanaan jangka menengah hingga panjang yang stabil, sementara pelaku usaha memiliki akses pada instrumen investasi yang aman dan bermanfaat bagi perekonomian nasional.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ekonom: Patriot Bond jadi jalan keluar dana mengendap di luar negeri

    Ekonom: Patriot Bond jadi jalan keluar dana mengendap di luar negeri

    Daripada dana triliunan rupiah milik pengusaha nasional tersimpan di luar negeri, lebih baik ditempatkan di instrumen yang memberi manfaat ganda.

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom Universitas Indonesia Ahmad Mikail Zaini mengatakan Patriot Bond bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi permasalahan terkait dana pengusaha nasional yang mengendap di luar negeri.

    Menurutnya, dana besar milik pengusaha nasional sebaiknya tidak dibiarkan mengendap di luar negeri.

    “Daripada dana triliunan rupiah milik pengusaha nasional tersimpan di luar negeri, lebih baik ditempatkan di instrumen yang memberi manfaat ganda,” ujar Zaini sebagaimana keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Ia menilai penerbitan Patriot Bond oleh Danantara Indonesia senilai Rp50 triliun akan mampu menghadirkan multiplier effect bagi perekonomian dan mendukung agenda lingkungan nasional.

    Tidak hanya menawarkan imbal hasil yang aman, menurutnya lagi, investasi melalui Patriot Bond juga mendorong sektor energi terbarukan, industri ramah lingkungan, serta penciptaan lapangan pekerjaan baru.

    Dia menilai strategis instrumen investasi ini, karena diarahkan pada pendanaan proyek-proyek lingkungan, mulai dari pengelolaan sampah menjadi energi hingga teknologi hijau yang mendukung transisi energi nasional.

    “Isu lingkungan tidak bisa ditunda, sementara kebutuhan modalnya besar. Patriot Bond hadir sebagai cara inovatif untuk menjawab kebutuhan itu,” ujar Zaini.

    Zaini melanjutkan, instrumen Patriot Bond dapat menjadi bentuk tanggung jawab sosial (CSR) bagi kalangan pengusaha.

    “Pembiayaan pembangunan nasional akan dapat topangan dari CSR-nya para pengusaha Indonesia, bahkan mungkin juga negara asing. Patriot Bond ini membentuk kepedulian sosial kalangan pengusaha berpartisipasi dalam pembangunan lingkungan dan energi,” ujar Zaini

    Ia memastikan bahwa instrumen investasi ini masuk kategori aman, yang mana return investasi bisa dikategorikan baik dan aman dalam bisnis daur ulang sampah maupun energi masa depan.

    Selain itu, katanya lagi, ruang pembiayaan melalui pasar obligasi di Indonesia masih sangat terbuka.

    “Dalam Patriot Bond ada jaminan jelas dapat kembali uangnya (modal) beserta imbal hasilnya. Apalagi kita semua tahu bahwa keuangan Danantara amat kuat,” ujar Zaini.

    Melansir data Asian Development Bank (ADB), porsi obligasi korporasi di Indonesia baru sekitar 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau menunjukkan potensi besar bagi ekspansi instrumen seperti Patriot Bond.

    Danantara Indonesia tengah menyiapkan penerbitan Patriot Bond, sebuah instrumen pembiayaan yang ditujukan guna memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.

    Inisiatif ini membuka ruang bagi kelompok usaha nasional untuk menyalurkan bentuk pengabdiannya kepada bangsa dengan berkontribusi pada agenda pembangunan jangka panjang nasional.

    “Danantara Indonesia berkomitmen menjalankan mandat sebagai pengelola investasi negara dengan penuh kehati-hatian, transparansi dan tata kelola yang baik. Setiap inisiatif pembiayaan diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi jangka panjang serta memperkuat peran dunia usaha dalam pembangunan,” ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.