Institusi: Universitas Indonesia

  • Pidato Prabowo Soal Akui Israel jika Palestina Merdeka Disebut Sejalan dengan Solusi Dua Negara
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 September 2025

    Pidato Prabowo Soal Akui Israel jika Palestina Merdeka Disebut Sejalan dengan Solusi Dua Negara Nasional 24 September 2025

    Pidato Prabowo Soal Akui Israel jika Palestina Merdeka Disebut Sejalan dengan Solusi Dua Negara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pakar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai, pidato Presiden Prabowo Subianto di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berbicara soal kemungkinan Indonesia mengakui Israel masih sejalan dengan solusi dua negara untuk kemerdekaan Palestina.
    Hikmahanto beralasan, dalam pidato tersebut, Prabowo jelas-jelas menyebut syarat mutlak pengakuan Indonesia terhadap Israel, yakni kemerdekaan Palestina itu sendiri.
    “Presiden juga mengecam Israel meski tidak menyebut nama. Namun, Presiden menyampaikan bahwa Israel akan diakui apabila Palestina diakui terlebih dahulu. Ini masih in line dengan
    Two States Solution
    ,” kata Hikmahanto saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu (24/9/2025).
    Hikmahanto juga memberikan pandangan terkait pidato Prabowo yang disampaikan memiliki pesan mendalam, khususnya terkait pandangan yang berseberangan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
    Prabowo dengan tegas menyebut PBB adalah lembaga yang diperlukan untuk perdamaian dunia, sedangkan
    “Bila di-kontra dengan pidato Trump, ini seperti pro dan kontra. Karena Trump menyebutkan PBB tidak berguna, namun sebaliknya,” tutur dia.
    Tidak hanya itu, pandangan yang berlawanan antara Prabowo dan Trump juga terlihat dalam isu krisis iklim.
    “Trump mengatakan
    climate change
    dan isu lingkungan hoaks, sementara Presiden mengatakan
    real
    ,” kata Hikmahanto.
    Diberitakan, Presiden Prabowo Subianto berpidato di Sidang Majelis ke-80 PBB pada Selasa (23/9/2025) malam.
    Ini adalah kali pertama Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) berbicara di forum internasional tersebut.
    Dalam forum tersebut, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia mendukung penuh
    two state solution
    dalam menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel.
    Prabowo menegaskan, Palestina harus segera merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara.
    “Saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka. Namun kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan serta keamanan Israel,” ujar Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Pidato Prabowo di Sidang PBB Dianggap Berani Menantang Argumen Trump
                        Nasional

    7 Pidato Prabowo di Sidang PBB Dianggap Berani Menantang Argumen Trump Nasional

    Pidato Prabowo di Sidang PBB Dianggap Berani Menantang Argumen Trump
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pakar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengatakan, pidato Presiden RI Prabowo Subianto dalam debat Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berani menentang argumen dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
    Hal ini terlihat dari pernyataan Prabowo yang menyebut lembaga seperti PBB sangat berguna untuk mewujudkan perdamaian dunia.
    “Bila di-kontra dengan pidato Trump, ini seperti pro dan kontra. Karena Trump menyebut PBB tidak berguna, namun sebaliknya Prabowo,” kata Hikmahanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/9/2025).
    Hikmahanto mengatakan, pidato Prabowo memiliki substansi yang bagus sehingga memberikan arah pada Majelis Umum PBB.
    Selain itu, dia juga menyebut pidato itu dibawakan dengan cemerlang dalam bahasa Inggris dengan pelafalan dan penekanan yang baik.
    Selain soal kelembagaan PBB, Prabowo juga disebut menentang pandangan Trump soal isu perubahan iklim.
    “Trump mengatakan
    climate change
    dan isu lingkungan hoaks, sementara Presiden (Prabowo) mengatakan
    real,
    ” tuturnya.
    Terakhir, Prabowo mengecam Israel meskipun tidak secara eksplisit menyebut nama negara zionis tersebut.
    “Namun Presiden menyampaikan bahwa Israel akan diakui apabila Palestina diakui terlebih dahulu, ini masih
    in line
    dengan
    two state solution
    ,” kata Hikmahanto.
    Sebagai informasi, Prabowo mendapat urutan ke-3 berpidato dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS), kemarin.
    Sejumlah isu diangkat Kepala Negara, utamanya soal perdamaian dunia hingga dukungan kemerdekaan Palestina.
    Dalam forum tersebut, Prabowo tampak berapi-api dan penuh semangat saat menyampaikan pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB.
    Terdapat delapan momen Prabowo terpantau sampai menghentakkan tangannya ke meja mimbar yang ada di Markas PBB.
    Ada juga delapan kali tepuk tangan dari para petinggi dan delegasi negara lain yang terdengar saat Prabowo berpidato dalam forum tersebut, termasuk standing ovation di akhir pidato Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5,5 Juta Lot Transaksi PBK Tercatat, KBI Dorong Literasi dan Perlindungan Masyarakat – Page 3

    5,5 Juta Lot Transaksi PBK Tercatat, KBI Dorong Literasi dan Perlindungan Masyarakat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) berpartisipasi aktif dalam Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) 2025, agenda rutin Kementerian Perdagangan melalui Bappebti dan Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo). Acara ini resmi dibuka di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Depok, Kamis (18/9).

    Kegiatan tersebut menjadi wujud komitmen regulator, asosiasi, dan pelaku industri untuk memperkuat literasi masyarakat mengenai peluang sekaligus risiko transaksi di industri PBK. Menteri Perdagangan, Budi Santoso, membuka acara secara virtual. Ia menekankan pentingnya literasi PBK sebagai bekal generasi muda menghadapi dinamika perdagangan global.

    Mengusung tema “Generasi Emas Cakap PBK: Pahami Risiko dan Peluang”, Bulan Literasi PBK 2025 hadir sebagai sarana edukasi untuk memperluas pemahaman, membangun kepercayaan publik, serta menciptakan ekosistem industri yang sehat dan berkelanjutan.

    Turut hadir Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya, jajaran pejabat eselon II Bappebti, Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, serta jajaran direksi KBI. Lebih dari 350 peserta mengikuti acara ini, mulai dari Self Regulated Organization (SRO), pelaku usaha, asosiasi industri, hingga civitas akademika.

    Tirta berharap kegiatan ini benar-benar meningkatkan literasi publik. “Melalui kegiatan ini, literasi masyarakat diharapkan makin meningkat sehingga mampu memahami peluang sekaligus risiko PBK,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025).

     

  • Budayawan sebut Pancasila vaksin tangkal propaganda formalisasi agama

    Budayawan sebut Pancasila vaksin tangkal propaganda formalisasi agama

    “Pribumisasi Islam dapat menjadi vaksin kultural yang meningkatkan imunitas ideologis masyarakat,”

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI) Ngatawi Al-Zastrouw menegaskan Pancasila merupakan benteng ideologis yang efektif menangkal propaganda kelompok yang mendorong formalisasi syariat agama di ruang publik.

    Menurut Zastrouw, Islam di Indonesia telah lama hadir bukan sebagai hukum formal yang kaku, melainkan sebagai etika publik yang kokoh.

    “Pribumisasi Islam dapat menjadi vaksin kultural yang meningkatkan imunitas ideologis masyarakat,” ujarnya di berdasarkan keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Ia menjelaskan praktik keagamaan dan budaya Nusantara sejak era para wali telah selaras dengan maqasid syariah, yaitu tujuan utama syariat untuk kemaslahatan umat. Karena itu, klaim perlunya formalisasi syariat dinilai olehnya keliru dan justru berpotensi merusak harmoni sosial.

    Zastrouw menilai konsep “pribumisasi Islam” mampu menolak paham yang mendorong sikap intoleran, eksklusif, dan radikal. Dengan pendekatan kultural, Islam tumbuh inklusif tanpa memaksakan tafsir tunggal yang sempit dan tekstual.

    Ia menegaskan propaganda yang menyebut Pancasila sebagai ideologi sekuler bertentangan dengan fakta.

    “Sila Ketuhanan mencerminkan Pancasila tidak sekuler, karena sekularisme menolak agama di ruang publik,” katanya.

    Menurutnya, tafsir agama terhadap Pancasila juga ada, di mana ayat Al-Quran dapat diturunkan sebagai dasar dari tiap sila. Dia menjelaskan bahwa sejarah juga menunjukkan Pancasila merupakan hasil ijtihad ulama, kiai, dan tokoh agama sehingga tidak mungkin dianggap sekuler.

    Zastrouw menyebut Pancasila sebagai kalimatun sawa atau titik temu etis bagi realisasi nilai Islam di ruang publik Indonesia. Ia menekankan peran tokoh agama dan budaya penting dalam membimbing generasi muda yang kerap menjadi target propaganda ekstrem.

    Ia menawarkan dua pendekatan, yakni above the line dengan membuat narasi sederhana yang membedakan ajaran pokok agama dari praktik kultural, serta below the line melalui dialog langsung dan keteladanan di masyarakat.

    Selain peran tokoh agama, ia menegaskan negara wajib membuat kebijakan yang mendorong sikap inklusif, moderat, dan toleran, serta menindak tegas pelaku intoleransi. Adapun masyarakat sipil berperan melakukan kontrol moral, membangun kebiasaan hidup toleran, dan membentuk jejaring melawan radikalisme.

    “Tanpa peran negara dan masyarakat sipil, ruang publik mudah disusupi ideologi intoleran. Pancasila adalah vaksin kultural untuk memperkuat imunitas bangsa,” tegas Zastrouw.

    Pewarta: Aria Ananda
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • GMNI Apresiasi Pidato Presiden Prabowo di PBB Soal Kemerdekaan Palestina

    GMNI Apresiasi Pidato Presiden Prabowo di PBB Soal Kemerdekaan Palestina

    Jakarta (beritajatim.com) – Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Muhammad Risyad Fahlefi, mengapresiasi pidato Presiden Prabowo Subianto yang lantang menyuarakan kemerdekaan Palestina dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Menurutnya, sikap tegas Presiden Prabowo memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten membela perdamaian dunia.

    “GMNI mengapresiasi pidato Presiden Prabowo di forum tertinggi PBB yang dengan tegas dan lantang menyuarakan kemerdekaan Palestina,” ujar Risyad dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).

    Risyad menjelaskan, pernyataan Presiden Prabowo menunjukkan konsistensi Indonesia dalam menolak segala bentuk penjajahan, sebagaimana diamanatkan konstitusi. Ia menilai, sikap tersebut juga menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia berdiri di garis depan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina.

    “Pidato presiden sangat tegas dan gamblang dalam menolak segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil di Gaza sekaligus mengakhiri perang, yang mana hal itu sesuai dengan konstitusi kita,” tegasnya.

    Mahasiswa Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia ini menambahkan, dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina saat ini semakin menguat. Menurutnya, momentum ini harus dimanfaatkan Indonesia untuk memimpin gerakan negara-negara global south dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

    “Indonesia bisa memimpin negara global south untuk meraih dukungan internasional yang lebih masif dalam kemerdekaan Palestina. Hal ini tentu akan memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan politik dan diplomasi internasional,” jelas Risyad.

    Ia juga mendorong pemerintah agar tidak berhenti pada diplomasi simbolik, tetapi mengambil langkah konkret untuk menggalang dukungan dari negara-negara anggota PBB. Dengan langkah ini, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.

    “Bahkan Indonesia bisa menjadi game changer dalam upaya mewujudkan kemerdekaan Palestina,” pungkasnya. [asg/ian]

  • Jakarta jadi kota MICE didukung ratusan hotel dan pusat perbelanjaan

    Jakarta jadi kota MICE didukung ratusan hotel dan pusat perbelanjaan

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta mengemukakan pengembangan Jakarta menjadi kota pusat Meetings, Incentives, Conventions” dan “Exhibitions” (MICE) didukung oleh berbagai aspek, yakni 500 hotel berbintang, 85 pusat perbelanjaan, ruang konvensi seluas 5.000 meter persegi (m²) serta 6.493 restoran.

    “Transportasi yang sudah terkoneksi ke lokasi MICE, 100 lebih pusat perbelanjaan, ruang konvensi lebih dari 5 ribu meter persegi, lebih dari 7 ribu restoran, lebih dari 500 hotel berbintang, dengan 50 ribu kamar,” ujar Kepala Disparekraf DKI Jakarta Andhika Permata dalam “JEF Dialogue: Unlocking Jakarta’s Potential Through Tourism and Creative Economy” di Jakarta, Selasa.

    Selain itu, terdapat potensi 32 jadwal penerbangan internasional di Bandar Udara Soekarno-Hatta serta Halim Perdana Kusuma, yang juga diperkirakan terus bertambah.

    Berkaca dari potensi tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun kian optimsitis industri MICE mampu berkembang, bahkan meningkatkan perekonomian, terutama dari sektor pariwisata.

    “Sehingga kami terus meningkatkan dan memberikan dukungan kepada siapapun yang ingin agar Jakarta menjadi tuan rumah setiap perhelatan,” kata Andhika.

    Merujuk data Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), kata dia, sebanyak 134 pameran diadakan sepanjang 2024, dan per September 2025, tercatat sebanyak 139 pameran telah digelar dengan potensi transaksi mencapai sekitar Rp100 triliun.

    “Selain event MICE, Jakarta juga memiliki potensi special event, seperti musik, olahraga,” tutur Andhika.

    Sementara itu, berdasarkan data yang diolah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), sektor ekonomi kreatif berkontrbibusi sebesar 10,51 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta, atau sebesar Rp361,7 triliun pada 2023.

    “Dengan peringkat subsektor kuliner 34,94 persen paling tinggi, lalu televisi dan radio 24,30 persen dan penerbitan sebesar 14,53 persen,” papar Andhika.

    Dari data-data tersebut, dia menekankan ketersediaan wadah atau pusat kegiatan (creative hub) menjadi strategi untuk meningkatkan nilai tambah sektor ekonomi kreatif Kota Jakarta.

    Creative hub itu, sambung dia, juga didukung dengan berbagai kegiatan, seperti pengembangan ruang publik, peningkatan produk jenama dan pemasaran, skema pembiayaan alternatif, serta pembentukan klaster subsektor ekonomi kreatif untuk meningkatkan kolaborasi, inovasi, dan daya saing.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Profil Wamenkeu Anggito Abimanyu yang kini terpilih jadi Ketua LPS

    Profil Wamenkeu Anggito Abimanyu yang kini terpilih jadi Ketua LPS

    Tak lama setelah lulus dari jenjang S1, yakni sejak 1987 hingga sekarang, ia aktif mengajar di UGM dengan fokus keilmuan ekonomi syariah

    Jakarta (ANTARA) – Anggito Abimanyu bukanlah sosok baru dalam lanskap perekonomian nasional, mengingat pengalamannya yang luas, mulai dari Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga salah satu dari tiga Wakil Menteri Keuangan dalam Kabinet Merah Putih.

    Senin malam ini, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, dengan mengusung program bertajuk AKSARA, ia terpilih menjadi Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Periode 2025-2030.

    Program tersebut terdiri dari enam misi, yakni asset management competency untuk peningkatan keahlian personal terkait manajemen aset); penguatan kompetensi pendidikan dan SDM; serta perluasan jangkauan media sosial dan literasi keuangan.

    Selain itu, Anggito juga menargetkan penurunan beban dana kelolaan per pegawai dari Rp425 miliar per orang menjadi Rp400 miliar per orang; peningkatan pelaksanaan kegiatan sosial kemasyarakatan menjadi dua kali lipat; serta penguatan digitalisasi proses bisnis dan aplikasi teknologi dalam 5 tahun.

    Sarat pengalaman

    Terlihat dari curriculum vitae (CV) yang ia sampaikan pada sesi fit and proper test, pria kelahiran Bogor, 19 Februari 1963 tersebut sudah banyak makan asam garam di sektor akademik maupun pemerintahan.

    Anggito mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta pada 1985 serta gelar Master of Science pada 1989 dan Doctor of Philosophy pada 1993 dari Universitas Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat.

    Tak lama setelah lulus dari jenjang S1, yakni sejak 1987 hingga sekarang, ia aktif mengajar di UGM dengan fokus keilmuan ekonomi syariah.

    Pada 1985-1987, ia menjadi Asisten Peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), yang didirikan oleh Soemitro Djojohadikusumo, ayah dari Presiden Prabowo Subianto.

    Masih di bidang akademik, ia juga aktif sebagai Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI). Sejumlah jabatan yang pernah diembannya antara lain Sekretaris Umum PP ISEI, Ketua I Bidang Organisasi PP ISEI, serta Wakil Ketua Umum PP ISEI.

    Di bidang pemerintahan, Anggito pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Ekonomi Nasional pada 1999-2000, Staf Ahli Menteri Keuangan pada 2000-2003, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 2004-2010.

    Selain itu, ia juga menduduki posisi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama pada 2012-2014 serta Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada 2017-2022.

    Anggito juga banyak berkecimpung di sejumlah perusahaan swasta, antara lain sebagai Komisaris Bank Lippo (2003-2008), Komisaris Telkom, serta Chief Economist Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Komisaris BRI Syariah (2014-2017).

    Ketua LPS terpilih

    Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu resmi terpilih menjadi Ketua Dewan Komisioner LPS periode 2025-2030 usai menjalani fit and proper test bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.

    Komisi XI DPR RI mempunyai ruang lingkup tugas di bidang keuangan, perencanaan pembangunan nasional, dan moneter.

    “Komisi XI DPR RI telah memilih secara musyawarah dan mufakat untuk menetapkan anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai berikut, Anggito Abimanyu ditetapkan sebagai Ketua DK LPS,” ujar Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menkeu Purbaya Masih Tekor Pajak Rp941,5 Triliun, Pengamat Ingatkan Enam Kondisi

    Menkeu Purbaya Masih Tekor Pajak Rp941,5 Triliun, Pengamat Ingatkan Enam Kondisi

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah masih kekurangan Rp941,5 triliun agar outlook penerimaan pajak 2025 tercapai. Dengan sisa waktu empat bulan, para pakar menilai target penerimaan pajak sulit tercapai.

    Adapun realisasi penerimaan pajak mencapai Rp1.135,4 triliun per Agustus 2025. Angka itu setara 54,7% dari outlook penerimaan pajak sepanjang tahun ini sebesar Rp2.076,9 triliun.

    Pengajar Ilmu Administrasi Fiskal Universitas Indonesia Prianto Budi Saptono memperkirakan proyeksi penerimaan hingga akhir tahun hanya akan mencapai Rp1.703,1 triliun atau sekitar 82% dari outlook, apabila tren Januari–Agustus berlanjut tanpa perubahan signifikan.

    “Proyeksi Januari—Desember 2025 dalam rupiah: Rp1.135,40 trilun x 1/8 x 12 = Rp 1.703,1 triliun. Proyeksi Januari—Desember 2025 dalam persen: Rp1.703,1 triliun / Rp2.076,90 triliun x 100% = 82%,” jelas Prianto kepada Bisnis, Senin (22/9/2025).

    Dia juga menyoroti enam langkah program hasil cepat (quick win) Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk mengakselerasi penerimaan pajak. Prianto menilai efektivitas langkah tersebut tidak serta merta bisa mendongkrak penerimaan dalam waktu singkat.

    Pertama, penempatan dana pemerintah di perbankan pelat merah diharapkan mendorong kredit usaha, konsumsi, dan penyerapan tenaga kerja sehingga basis PPN dalam negeri menguat.

    “Akan tetapi, kebijakan di atas tidak luput dari risiko investasi fiktif karena perbankan akan getol mengucurkan dana ke dunia usaha tanpa menegakkan prinsip kehati-hatian secara ketat,” jelasnya.

    Kedua, penagihan kepada 200 penunggak pajak besar yang ditargetkan Rp50–Rp60 triliun juga belum tentu efektif. Menurut Prianto, keberhasilan bergantung pada ketersediaan aset yang dapat segera dilelang.

    Ketiga, penegakan hukum melalui joint program dengan instansi lain berpotensi menambah penerimaan bila wajib pajak patuh. Akan tetapi, sambungnya, jika kasus berlanjut ke pengadilan maka penerimaan baru masuk setelah proses hukum tuntas.

    Keempat, pertukaran data antarinstansi berdasarkan Pasal 35A UU KUP dinilai belum langsung berdampak. Data harus diklarifikasi lewat Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) sehingga hasilnya tidak selalu berupa setoran pajak tambahan.

    Kelima, perbaikan Coretax hingga kini yang masih menyisakan masalah downtime dan kompleksitas sistem. Target stabilitas baru di akhir 2025 membuat kontribusinya terhadap penerimaan tahun ini terbatas.

    Keenam, penindakan cukai rokok ilegal bergantung pada keberhasilan aparat menindak pelaku utama. Sebaliknya, jika distributor besar tidak tertangkap maka tambahan penerimaan cukai tidak signifikan.

    Senada, Direktur Eksekutif MUC Tax Research Wahyu Nuryanto menilai outlook penerimaan pajak sebesar Rp2.076,9 triliun sulit tercapai. Dia membandingkan bahwa capaian hingga Agustus 2025 baru 54,7% dari target, pada periode yang sama tahun lalu realisasinya sudah mencapai 63,25%.

    “Sebagai gambaran, catatan kami capaian ini pada periode yang sama merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir. Meskipun berat, tapi bukan tidak mungkin untuk dicapai,” ujar Wahyu kepada Bisnis, Senin (22/9/2025).

    Menurutnya, pemerintah tetap perlu mengeluarkan berbagai upaya ekstra setidaknya untuk meminimalisir potensi shortfall atau kekurangan penerimaan.

    Wahyu menilai paling penting adalah menjaga stabilitas ekonomi, terutama daya beli masyarakat dan kinerja keuangan korporasi.

    “Karena dengan terjaganya konsumsi akan menimbulkan dampak lanjutan pada penerimaan pajak. Saya kira upaya menyuntikan dana Rp200 triliun ke perbankan bisa menjadi salah satunya,” ujarnya.

    Tak hanya itu, dia juga menyoroti rencana mengeksekusi putusan perkara pajak yang sudah inkrah bisa menjadi solusi jangka pendek.

    6 Quick Win Purbaya

    Sebelumnya, Purbaya mengaku menyiapkan sejumlah program hasil cepat untuk meningkatkan pendapatan negara, yang beberapa bulan belakangan masih terkontraksi.

    Purbaya memaparkan setidaknya ada enam program quick win yang disiapkannya. Pertama, penempatan Rp200 triliun di sistem perbankan.

    Menurutnya, belakangan ini penerimaan pajak terkontraksi karena ekonomi tumbuh lebih lambat dari perkiraan. Oleh sebab itu, dia meyakini penerimaan pajak berbalik positif apabila pertumbuhan ekonomi terakselerasi.

    Purbaya optimis dampak positif kebijakan penempatan dana Rp200 triliun ke sistem perbankan akan terasa pada tiga bulan terakhir 2025. Dengan demikian, menurutnya, penerimaan pajak juga tumbuh positif.

    “Jadi saya naikin pendapatan [negara] bukan dengan naikan tarif, tapi dorong aktivitas ekonomi supaya pajak lebih besar, Anda juga enggak kerasa bayarnya. Kalau ekonominya tumbuh kencang, kan Anda bayar pajaknya happy [senang]. Itu yang kita kejar,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (22/9/2025).

    Kedua, dia mengungkapkan Kementerian Keuangan juga sudah memegang daftar 200 penunggak pajak besar yang sudah inkrah atau berkekuatan hukum tetap. Kementerian Keuangan, sambungnya, akan segera menagih para penunggak pajak besar tersebut.

    “Kita mau kejar, eksekusi. Itu targetnya sekitar Rp50—60 triliun. Dalam waktu dekat ini kita tagih, dan mereka enggak bisa lari,” kata Purbaya.

    Ketiga, Kementerian Keuangan juga memperkuat penegakan hukum dengan bekerja sama dengan Kejaksaan Agung, Polisi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

    Keempat, Kementerian Keuangan melakukan pertukaran data dengan kementerian atau lembaga lain untuk memudahkan penagihan pajak. Kelima, optimalisasi Coretax. Purbaya meyakini bisa memperbaiki berbagai permasalahan Coretax dalam satu bulan.

    “Nanti saya bawa jago-jago dari luar yang jago IT untuk perbaiki itu dengan cepat,” ungkap Purbaya.

    Keenam, patroli rokok ilegal. Purbaya mengaku sudah memanggil lokapasar digital seperi Bukalapak, Tokopedia, hingga Blibli agar tidak mengizinkan penjualan barang-barang ilegal, terutama rokok.

    Selain itu, dia mengaku sudah mendeteksi siapa saja yang menjual rokok ilegal, baik dari pemasok hingga penjual di warung kelontong. “Yang jelas, bahwa siapapun yang jual rokok ilegal, di tempat mana, saya akan datangi secara random,” ujarnya.

    Sejalan dengan itu, Purbaya menyatakan pihaknya akan mengawasi jalur-jalur impor. Jika ada kecurangan-kecurangan maka Purbaya menyatakan akan menindak, siapapun yang terlibat termasuk anak buahnya.

    “Nanti yang terlibat kita akan sikat, termasuk kalau ada yang terlibat di Bea Cukai dan orang Departemen [Kementerian] Keuangan. Tapi saya harap dengan itu nanti tuga bulan ke depan sudah hilang karena siklus impor kan kira-kira tiga bulan ya,” tutupnya.

  • Kementerian PKP Klaim Juknis KUR Perumahan Rampung, Ini Bocorannya

    Kementerian PKP Klaim Juknis KUR Perumahan Rampung, Ini Bocorannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), memastikan dokumen petunjuk teknis (Juknis) penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perumahan telah rampung dibentuk.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati menuturkan dokumen tersebut baru saja selesai dibuat dan siap untuk disosialisasikan kepada seluruh bank penyalur KUR perumahan nantinya.

    “Ada juknis-juknis yang juga kita sudah jadi. Kita juga bersama dari Kementerian Keuangan sudah konsinyering untuk SIKP-nya [Sistem Informasi Kredit Program],” jelasnya saat ditemui di Universitas Indonesia, Senin (21/9/2025).

    Sri menjelaskan, Juknis penyaluran KUR Rp130 triliun itu mengatur mengenai sejumlah regulasi yang belum termuat dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan KUR.

    Salah satunya, mengatur secara lebih rigid mengenai kategori penerima manfaat yang akan menerima kucuran Kredit. Hal itu dilakukan guna memastikan kredit yang disalurkan tetap dalam kondisi sehat.

    “Jadi ada lah, mulai dari masalah pengajuannya, terus yang disebut dengan mendukung usaha itu apa aja, gitu kan diatur dalam juknis,” tambahnya.

    Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN (BBTN), Nixon L.P. Napitupulu mengungkap pihaknya belum menerima petunjuk teknis (Juknis) terkait penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor Perumahan. 

    Padahal, pemerintah sebelumnya menyebut hendak menyalurkan KUR perumahan pada akhir bulan September 2025. Di mana, dokumen petunjuk teknis itu semestinya diterbitkan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

    “Yang namanya penyaluran KUR ada dua yang perlu jadi perhatian. Pertama, kementerian teknis bikin juknis dalam hal ini PKP, nah itu kita tunggu. Jangan sampe saya biayain tapi dengan juknisnya nggak cocok,” kata Nixon saat ditemui di Kampung Bandan, Rabu (17/9/2025). 

    Selain itu, Nixon juga menyebut hingga saat ini pihaknya belum mendapat instruksi kapan KUR tersebut perlu dilakukan. Terlebih, hingga saat ini Peratuan Menteri Keuangan (PMK) terkait penyaluran KUR Perumahan juga belum resmi diundangkan.

    “Kedua [masih menunggu] Permen Keuangan penggunaan anggarannya, tata cara subsidi. Ya memang sudah ada KUR, tapi kan ini apakah sama dengan KUR yang lain, itu kan kita nunggu itu ya. Jadi Permenko-nya sudah ada, tapi dua instrumennya itu kita. Mudah-mudahan dalam waktu segera keluar,” jelasnya.

  • Ekonom sebut peran pemerintah krusial dalam alih kelola kebun sawit

    Ekonom sebut peran pemerintah krusial dalam alih kelola kebun sawit

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom Universitas Indonesia (UI) Eugenia Mardanugraha menilai pemerintah memegang peran krusial dalam memastikan pengelolaan kebun sawit yang diambil alih, dapat berjalan optimal.

    Hal ini menyusul pengambilalihan 3,1 juta ha dari 5 juta ha lahan kebun sawit oleh pemerintah karena melanggar hukum dan masuk ke dalam kawasan hutan.

    “Pemerintah perlu memberi insentif untuk investasi keamanan dan produktivitas, serta menjatuhkan sanksi jika terjadi pembiaran yang merugikan ekonomi negara,” kata Euginia dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Adapun pengelolaan kebun sawit seluas 1,5 juta ha tersebut kini telah diserahkan kepada PT Agrinas Palma Nusantara.

    Namun, lahan sawit sitaan itu menghadapi tantangan serius, mulai dari perusakan oleh massa hingga lemahnya pengamanan di lapangan.

    Eugenia menilai situasi ini berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi dalam skala besar jika tidak segera ditangani dengan serius.

    :Potensi produksi yang hilang dari 3,1 juta hektare lahan bisa mencapai 10,85 juta ton hingga 12,4 juta ton CPO (crude palm oil) per tahun. Dengan harga rata-rata Rp12-14 juta per ton, kerugian negara bisa mencapai Rp130-174 triliun per tahun. Itu belum termasuk dampak turunan terhadap tenaga kerja, penerimaan pajak, dan devisa ekspor,” ujar Eugenia.

    Ia mengingatkan gangguan di lahan seluas itu mengancam stabilitas produksi sawit nasional. Penurunan pasokan CPO berisiko menekan ketersediaan bahan baku industri domestik, mengurangi devisa ekspor, sekaligus memicu kenaikan harga minyak goreng dan biodiesel di dalam negeri.

    “Kondisi ini akan merusak iklim investasi dan menciptakan ketidakpastian jangka panjang bagi industri sawit Indonesia,” tambah Anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tersebut.

    Dari perspektif investasi, ia menilai persepsi investor bisa memburuk apabila pemerintah dianggap abai dalam menjaga aset strategis itu.

    “Hal ini bisa menurunkan valuasi industri sawit, menahan masuknya investasi baru, serta meningkatkan persepsi risiko terhadap tata kelola perkebunan sawit nasional,” ujarnya.

    Lebih jauh, ia menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk pengamanan skala besar. Dengan jutaan hektare lahan, penggunaan drone, satelit, dan sistem keamanan digital menjadi keharusan.

    “Harapan kami, pemerintah mendorong pengelolaan sawit yang benar-benar produktif. Agrinas dituntut untuk menghasilkan minimal dua kali lipat dibandingkan pemilik lama, sehingga kontribusinya terhadap ekspor, penerimaan negara, serta ketahanan pangan dan energi bisa maksimal,” imbuhnya.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.