Institusi: Universitas Indonesia

  • Akademisi: Digitalisasi dan integrasi kunci penanganan kendaraan ODOL

    Akademisi: Digitalisasi dan integrasi kunci penanganan kendaraan ODOL

    Tentu banyak tantangan dalam implementasi di lapangan namun bukan berarti tidak mungkin mewujudkan bebas kendaraan lebih dimensi dan muatan,

    Jakarta (ANTARA) – Akademisi Universitas Indonesia Martha Leni Siregar menegaskan, digitalisasi dan integrasi lintas lembaga menjadi kunci utama dalam penanganan kendaraan over dimension over loading (ODOL) guna meningkatkan keselamatan jalan, efisiensi logistik, dan keberlanjutan transportasi nasional.

    “Dalam mengurangi jumlah dan fatalitas kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan lebih dimensi dan lebih muatan diperlukan upaya digitalisasi dan integrasi antar para pemangku kepentingan,” kata Martha dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Dia menekankan hal itu dalam Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perhubungan Darat Tahun 2025 yang digelar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan di Kantor Pusat Kemenhub.

    Martha menyarankan terdapat beberapa strategi utama menuju bebas kendaraan lebih dimensi dan lebih muatan di antaranya penegakan hukum berbasis teknologi.

    Menurutnya hal itu dapat dilakukan dengan pemasangan Weigh-in-Motion (WIM) dan Automatic Number Plate Recognition untuk tilang otomatis, peningkatan sanksi hukum, edukasi dan sertifikasi sopir, zona larangan ODOL, pengawasan di tingkat karoseri, insentif untuk operator yang patuh, serta Integrasi dengan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

    Di samping itu, lanjut Martha untuk mengurangi tingkat kemacetan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas, diperlukan strategi manajemen lalu lintas digital, jalur khusus logistik, integrasi data lalu lintas hingga insentif moda alternatif (peralihan angkutan berat ke rel).

    “Tentu banyak tantangan dalam implementasi di lapangan namun bukan berarti tidak mungkin mewujudkan bebas kendaraan lebih dimensi dan muatan,” tuturnya.

    Sementara itu, Direktur Bina Teknik Jalan dan Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Pantha Dharma Oetojo menuturkan saat ini telah dilakukan pemasangan dengan total 26 titik Weight in Motion (WIM) di jalan tol di Pulau Sumatera, dengan 14 titik sudah terintegrasi ETLE.

    “Untuk di Pulau Jawa, telah dilakukan pemasangan dengan total 14 titik WIM di jalan tol dengan lima titik sudah terintegrasi ETLE dan BLUe,” jelasnya.

    Ia menerangkan, di jalan nasional tol dan jalan nasional non tol baru total sebanyak 55 unit WIM yang sudah diterapkan dengan 5 unit yang sudah terintegrasi dengan ETLE dan BLU-E, 19 unit terintegrasi dengan ETLE.

    Kemudian, 48 unit terintegrasi dengan Database Ditjen Bina Marga dan Kemenhub, serta 7 unit masih belum terintegrasi dengan Database Ditjen Bina Marga.

    “Untuk penegakan hukum kendaraan lebih dimensi dan muatan yang lebih optimal pemerintah harus melakukan Pengoptimalan WIM yang telah terpasang di sejumlah ruas jalan tol. Penambahan pemasangan fasilitas penimbangan lima unit/tahun,” jelasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Iqbal Shoffan Shofwan menyampaikan, pihaknya terus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait. Adapun dalam mewujudkan integrasi data berbasis teknologi.

    “Kami akan meningkatkan pendataan dan pencatatan serta pertukaran data daftar muatan barang yang meliputi informasi angkutan dan volume pengiriman barang yang dapat digunakan sebagai upaya deteksi dini pelanggaran lebih dimensi dan lebih muatan pada pengangkutan barang,” ujarnya.

    Selain itu, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri juga melaksanakan pembinaan terhadap pelaku usaha jasa logistik dan pelaku usaha distribusi yang melaksanakan kegiatan pendistribusian barang.

    Sementara, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah II Kemendagri Suprayitno menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan angkutan barang berkeselamatan melalui kewenangan uji berkala oleh unit pelaksana pengujian pemerintah kabupaten/kota, unit pelaksana agen tunggal pemegang merek dan unit pelaksana pengujian swasta.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral Dikritik Usai Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun ke Gibran, Berikut Profil Hasan Nasbi

    Viral Dikritik Usai Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun ke Gibran, Berikut Profil Hasan Nasbi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ucapan selamat ulang tahun untuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang ke-38 pada 1 Oktober 2025 ramai dibicarakan publik. Salah satunya datang dari Komisaris PT Pertamina sekaligus konsultan politik, Hasan Nasbi.

    Melalui akun X pribadinya, @NasbiHasan, Hasan menyampaikan doa untuk putra sulung Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

    “Selamat ulang tahun Mas Wapres Gibran Rakabuming Raka,” tulis Hasan, Rabu (1/10/2025).

    Ia menambahkan, ucapannya mewakili doa-doa baik yang kini jarang terdengar. “Ucapan di bawah ini cukup mewakili ucapan yang ingin saya sampaikan. Perkataan-perkataan baik yang mungkin sudah langka di telinga kita,” ungkapnya.

    Hasan juga menyinggung Presiden Prabowo Subianto dalam unggahannya. Ia berkelakar bahwa akan ada pihak yang tersinggung dengan ucapannya.

    “Prabowo Subianto, mohon maaf pasti ada saja utusan negara api yang akan marah-marah di postingan ini. Harap maklum,” tulisnya.

    Unggahan Hasan tersebut langsung menjadi sorotan publik. Sosoknya kembali dibicarakan, apalagi ia dikenal sebagai pengamat sekaligus konsultan politik yang kerap terlibat dalam dinamika politik nasional.

    Profil Hasan Nasbi

    Hasan Nasbi lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 1979. Ia diketahui memiliki garis keturunan dengan tokoh cendekiawan dan ulama Indonesia, mendiang Buya Syafii Maarif.

    Pendidikannya ditempuh di SMA 2 Bukittinggi sebelum melanjutkan studi Ilmu Politik di Universitas Indonesia. Ia sempat bekerja sebagai wartawan pada 2005–2006, lalu berkarier sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik UI pada 2006–2008.

  • Pro-Kontra MBG Prabowo: Anggaran Jumbo, tetapi Minim Pengawasan

    Pro-Kontra MBG Prabowo: Anggaran Jumbo, tetapi Minim Pengawasan

    Bisnis.com, JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menjadi program prioritas dari Presiden Prabowo Subianto hingga tahun depan.

    Hal tersebut tecermin dari besarnya anggaran yang bakal dikucurkan pemerintah untuk mendanai program tersebut. 

    Prabowo menyebut puncak anggaran MBG tahun depan mencapai Rp335 triliun atau sekitar US$20 miliar, yang akan digelontorkan langsung ke desa-desa pada 2026.

    Jumlah itu tercatat jauh lebih besar jika dibandingkan dengan anggaran Program MBG pada tahun ini senilai Rp71 triliun dan anggaran tambahan senilai Rp28 triliun.

    “Selama puluhan tahun uang dari daerah mengalir ke Jakarta, lalu ke luar negeri. Sekarang kita balik, Rp335 triliun kita kirim ke desa-desa,” ujarnya.

    Dia menegaskan program ini bukan hanya soal gizi anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat. Dengan kebutuhan harian dapur MBG berupa beras, telur, sayur, ikan, hingga ayam, petani dan nelayan memiliki jaminan pasar sehingga hasil panen tidak lagi terbuang.

    Prabowo memperkirakan program MBG bisa menciptakan 1,5 juta lapangan kerja baru pada awal 2026, sekaligus memberi efek berganda pada perekonomian nasional.

    “Rp335 triliun ini bisa melahirkan kekuatan ekonomi senilai Rp600–900 triliun,” katanya.

    Lebih lanjut, dia juga menekankan aspek kesehatan, dengan menertibkan seluruh dapur MBG melalui standar operasional ketat, peralatan modern, hingga kewajiban uji laboratorium sebelum distribusi makanan.

    “Ini langkah besar untuk rakyat kita, memberi harapan bagi petani, nelayan, dan memastikan anak-anak Indonesia mendapat gizi yang layak,” tegas Prabowo.

    MBG Dibayangi Kasus Keracunan

    Di tengah besarnya anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk program prioritas tersebut, masih terdapat sejumlah masalah yang perlu dibenahi.

    Belakangan maraknya kasus keracunan siswa menjadi catatan untuk program tersebut. Pasalnya, jumlah kasus keracunan siswa terjadi di banyak daerah di Indonesia.

    Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, hingga Senin (29/9/2025) jumlah siswa yang mengalami keracunan setelah menyantap makanan MBG tercatat mencapai 7.227 siswa.

    Jumlah tersebut tersebar dengan rincian Jawa Barat mencapai 3.463 siswa, Yogyakarta sebanyak 859 siswa, Jawa Tengah sebanyak 577 siswa, Bengkulu sebanyak 577 siswa, dan Bengkulu sebanyak 456 siswa.

    Sementara itu, kasus keracunan MBG juga terjadi di Sulawesi Tengah dengan jumlah 355 siswa, Lampung sebanyak 318 siswa, Sumatra Selatan sebanyak 271 siswa, dan NTT sebanyak 246 siswa.

    Jawa Timur juga mengalami kasus keracunan dengan jumlah 234 siswa, NTB sebanyak 151 siswa, Sumatra Utara 100 siswa, Sulawesi Tenggara 56 siswa, Banten 55 siswa, Kalimantan Barat 35 siswa, Riau 26 siswa, Papua Barat 13 siswa, dan Sulawesi Selatan sebanyak 12 siswa.

    Seiring dengan hal tersebut, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah membuka peluang perombakan anggaran program MBG.

    Awalnya, anggaran MBG pada 2025 sebesar Rp71 triliun, kemudian naik menjadi Rp99 triliun. Lalu pada 2026, MBG memperoleh anggaran Rp268 triliun dengan dana tambahan Rp67 triliun, sehingga diperkirakan totalnya mencapai Rp335 triliun.

    “Saya pendapat kalau memang harus dievaluasi secara menyeluruh silahkan evaluasi tidak hanya anggaran tapi mekanismenya juga pada expert yang menangani soal gizi, kalau itu secara menyeluruh dilakukan pemerintah, saya yakin isunya tidak lagi anggaran karena sasarannya adalah pejabat. Soalnya expertnya jadi dari 5.823 itu ternyata yang punya lisensi, yang punya sertifikat sanitasi dan higienis hanya 34 SPPG istilahnya dapur MBG,” katanya kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senin (29/9/2025).

    Di lain pihak, Aliansi Ekonom Indonesia menyampaikan 6 desakan darurat kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu, di Jakarta, Senin (29/9/2025). 

    Para ekonom sebelumnya telah menyampaikan desakan itu kepada pemerintah melalui surat terbuka pada saat demo besar akhir Agustus 2025 lalu. Audiensi yang sama juga pernah dilakukan dengan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) pada 12 September 2025 lalu. 

    Desakan tersebut sebelumnya ditandatangani oleh 456 ekonom, profesional dan akademisi di bidang ekonomi. Sebanyak 262 profesional di bidang lainnya dari dalam hingga luar negeri juga ikut ikut bertanda tangan. 

    Salah satu perwakilan AEI, Vid Adrison yang juga merupakan peneliti LPEM Universitas Indonesia (UI), membuka diskusi dengan menjabarkan beberapa data yang menunjukkan penurunan kualitas hidup masyarakat.

    Vid menyebut terdapat dua benang merah dari permasalahan perekonomian yakni misalokasi sumber daya yang masif, serta rapuhnya institusi penyelenggara negara karena konflik kepentingan dan tata kelola yang tidak amanah. 

    “Kami mengapresiasi Menko Perekonomian dan Ketua LPS [Anggito] beserta jajarannya yang telah menyimak Tujuh Desakan Darurat Ekonomi dan kami kembali menekankan penting dan gentingnya tindak lanjut yang serius dalam menanggulangi kondisi darurat ekonomi yang dialami masyarakat melalui implementasi kebijakan ekonomi yang amanah,” ujar ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin, sebagai salah satu perwakilan AEI, dikutip dari siaran pers, Senin (29/9/2025). 

  • KI DKI sebut kampus perlu kawal keterbukaan informasi publik

    KI DKI sebut kampus perlu kawal keterbukaan informasi publik

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Informasi (KI) Provinsi DKI Jakarta mengatakan kampus adalah ruang tumbuhnya pemikiran kritis, objektif, dan ilmiah sehingga pengajar, staf, termasuk mahasiswa perlu terlibat aktif dalam mengawal keterbukaan informasi publik.

    “Komisi Informasi dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mempercayakan kampus sebagai tempat yang objektif kader-kader bangsa ke depan menjadi agen perubahan, menjadi yang lebih baik,” kata Ketua KI DKI Jakarta Harry Ara Hutabarat di Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin.

    Dia berpendapat keterlibatan generasi muda dalam memahami Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) merupakan langkah maju.

    Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin juga menyebut peran penting peran mahasiswa dalam membangun budaya transparansi.

    Bertepatan dengan peringatan Hari Hak Untuk Tahu Sedunia (Right to Know Day/RKTD), Budi menilai RTKD harus menjadi momentum refleksi bagi generasi muda.

    Menurut dia, dengan literasi informasi yang baik, mahasiswa bisa menjadi motor penggerak terciptanya budaya transparansi di masyarakat.

    “Jadikan keterbukaan informasi sebagai gaya hidup akademik maupun sosial, dan jadilah agen perubahan yang mendorong transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas,” katanya.

    Dalam kesempatan itu, Budi juga mengapresiasi peran aktif KI DKI Jakarta yang secara konsisten melakukan sosialisasi keterbukaan informasi ke berbagai badan publik hingga kepada masyarakat.

    “Kinerjanya luar biasa, bahkan hampir seluruh badan publik di Jakarta sudah mereka kunjungi dalam rangka sosialisasi. Kampus-kampus juga mereka kunjungi. Ini sangat penting karena menjadi indikator dalam menciptakan Jakarta kota global,” kata Budi.

    Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Administrasi UI, Teguh Kurniawan menyebut transparansi merupakan kunci tata kelola pemerintahan yang baik.

    Oleh karena itu, Teguh menegaskan komitmen UI untuk terus mendukung keterbukaan informasi publik melalui penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ramai-ramai Ekonom Datangi Kantor Menko Airlangga, Ada Apa?

    Ramai-ramai Ekonom Datangi Kantor Menko Airlangga, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar rapat bersama Aliansi Ekonom Indonesia pada Senin (29/9/2025).

    Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, sejumlah ekonom terlihat mendatangi kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada pukul 13.30 WIB.

    Diantaranya tampak ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin dan Ekonom Universitas Indonesia Vid Adrison.

    Sebelumnya, Aliansi Ekonom Indonesia, yang terdiri dari individu-individu ekonom dan akademisi di bidang ekonomi menyampaikan Tujuh Desakan Darurat Ekonomi.

    Pernyataan bersama ini ditandatangani oleh 383 ekonom dan akademisi di bidang ekonomi dan 283 pendukung dari berbagai latar belakang.

    Penyampaian pernyataan bersama dari Aliansi Ekonom Indonesia ini diwakili oleh beberapa ekonom dan akademisi, di antaranya: Lili Yan Ing, Vivi Alatas, Elan Satriawan, Teuku Riefky, Rizki Nauli Siregar, Rimawan Pradiptyo, Jahen Fachrul Rezki, Gumilang Aryo Sahadewo, Yose Rizal Damuri, Titik Anas, Vid Adrison, Riswandi, Wisnu Setiadi Nugroho, Mervin Goklas Hamonangan.

    Tujuh Desakan Darurat Ekonomi

    Desakan 1: Perbaiki secara menyeluruh misalokasi anggaran yang terjadi dan tempatkan anggaran pada kebijakan dan program secara wajar dan proporsional.

    Desakan 2: Kembalikan independensi, transparansi, dan pastikan tidak ada intervensi berdasarkan kepentingan pihak tertentu pada berbagai institusi penyelenggara negara (Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Pemeriksa Keuangan, Kejaksaan), serta kembalikan penyelenggara negara pada marwah dan fungsi seperti seharusnya.

    Desakan 3: Hentikan dominasi negara yang berisiko melemahkan aktivitas perekonomian lokal, termasuk pelibatan Danantara, BUMN, TNI, dan Polri sebagai penyelenggara yang dominan sehingga membuat pasar tidak kompetitif dan dapat menyingkirkan lapangan kerja lokal, ekosistem UMKM, sektor swasta, serta modal sosial masyarakat.

    Desakan 4: Deregulasi kebijakan, perizinan, lisensi dan penyederhanaan birokrasi yang menghambat terciptanya iklim usaha dan investasi yang kondusif.

    Desakan 5: Prioritaskan kebijakan yang menangani ketimpangan dalam berbagai dimensi.

    Desakan 6: Kembalikan kebijakan berbasis bukti dan proses teknokratis dalam pengambilan kebijakan serta berantas program populis yang mengganggu kestabilan dan prudensi fiskal (seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, sekolah rakyat, hilirisasi, subsidi dan kompensasi energi, dan Danantara).

    Desakan 7: Tingkatkan kualitas institusi, bangun kepercayaan publik, dan sehatkan tata kelola penyelenggara negara serta demokrasi, termasuk memberantas konflik kepentingan maupun perburuan rente.

    (mij/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Begini Gejala Keracunan Massal MBG Akibat Kontaminasi Bakteri di Bandung Barat

    Begini Gejala Keracunan Massal MBG Akibat Kontaminasi Bakteri di Bandung Barat

    Jakarta

    Sebanyak 1.333 orang lebih menjadi korban keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Keracunan tersebut terungkap disebabkan oleh bakteri salmonella dan bacillus cereus.

    Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat dr Ryan Bayusantika Ristandi menyampaikan bahwa bakteri ditemukan dari sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diperiksa tim laboratorium.

    “Hasil pemeriksaan kami menunjukkan adanya bakteri pembusuk, yakni Salmonella dan Bacillus cereus yang berasal dari komponen karbohidrat dalam makanan,” kata Ryan, dikutip Antara, Minggu (28/9/2025).

    Dikutip dari Mayo Clinic, infeksi Salmonella (salmonellosis) adalah penyakit bakteri yang umum menyerang saluran pencernaan. Bakteri Salmonella biasanya hidup di usus hewan dan manusia, lalu dikeluarkan melalui tinja. Manusia paling sering terinfeksi melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

    Sebagian orang dengan infeksi Salmonella tidak mengalami gejala apa pun. Namun, kebanyakan akan mengalami diare, demam, dan kram perut dalam waktu 8 hingga 72 jam setelah terpapar. Pada orang yang sehat, kondisi ini biasanya membaik dalam beberapa hari hingga satu minggu tanpa perlu pengobatan khusus.

    Dalam beberapa kasus, diare dapat menyebabkan dehidrasi berat dan membutuhkan penanganan medis segera. Komplikasi yang mengancam jiwa juga bisa muncul bila infeksi menyebar ke luar usus.

    Sementara bacillus cereus (B. cereus) adalah organisme mikroskopis yang melepaskan racun berbahaya. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan (B. cereus usus) atau gangguan kesehatan yang lebih serius (B. cereus non-usus). Dikutip dari Cleveland Clinic, sebagian besar kasus keracunan makanan pulih dalam 24 jam. Namun, risiko komplikasi lebih tinggi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terganggu.

    Bacillus cereus usus umumnya terjadi akibat konsumsi makanan yang dibiarkan pada suhu ruangan. Keracunan makanan tetap dapat terjadi meskipun makanan tersebut sudah dipanaskan kembali.

    B. cereus usus membentuk spora yang mampu melepaskan racun. Pada suhu ruangan, spora ini dapat berkembang biak. Ketika spora tersebut masuk ke dalam tubuh melalui makanan, racunnya dapat memicu muntah atau diare.

    Senada, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH juga mengatakan bakteri Salmonella sp memiliki masa inkubasi 12 hingga 24 jam atau kurang dari 48 jam.

    Bila tidak ditangani lebih lanjut, bakteri Salmonella sp bisa menyebabkan infeksi saluran cerna yang dikenal sebagai salmonellosis, dengan gejala diare, demam, mual, muntah, dan kram perut.

    Menurut Prof Ari, kontaminasi bisa terjadi sejak proses penanganan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan.

    Sementara bakteri bacillus cereus, umumnya ditemukan pada susu dan nasi goreng yang dibiarkan terlalu lama dalam suhu ruang, bakteri tersebut memiliki masa inkubasi satu hingga lima jam.

    “Pasien dengan keracunan kuman ini umumnya datang dengan muntah-muntah dan diare,” bebernya.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

    Gaduh Keracunan MBG

    18 Konten

    Ribuan anak sekolah dilaporkan mengalami keracunan usai menerima Makan Bergizi Gratis (MBG). Apa saja kemungkinan penyebabnya, dan bagaimana mencegahnya di kemudian hari?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • 3
                    
                        Mahasiswa UI yang Hilang Usai Hadiri Acara Kampus Sudah Ditemukan
                        Megapolitan

    3 Mahasiswa UI yang Hilang Usai Hadiri Acara Kampus Sudah Ditemukan Megapolitan

    Mahasiswa UI yang Hilang Usai Hadiri Acara Kampus Sudah Ditemukan
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
     Emryl Pratama Igmaiyoda (20), mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) yang dilaporkan hilang pada Jumat (26/9/2025) malam telah ditemukan pada Minggu (28/9/2025) malam.
    “Alhamdulillah, Saudara Emryl sudah ditemukan oleh pihak UI dan keluarga semalam,” kata Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Senin (29/9/2025).
    Pihak UI tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kondisi maupun detail bagaimana Emryl berhasil ditemukan.
    Sementara itu, polisi memastikan bahwa Emryl dalam keadaan aman dan sudah kembali berkumpul dengan keluarganya.
    “(Ditemukan) di Apartemen Taman Melati, kondisinya baik,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Made Gede Oka, Senin.
    Sebelumnya, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) bernama Emyrl Pratama Igmaiyoda (20) dikabarkan hilang usai menghadiri acara kampus pada Jumat (26/9/2025) malam.
    Kekasih Emryl, Nayya, mengatakan, pacarnya pergi ke kampus untuk menghadiri sebuah acara sekitar pukul 19.30 WIB.
    “Jadi, dia (Emryl) setelah hujan reda di Depok dia ke kampus, nyampai kampus sekitar 19.30 WIB,” ungkapnya saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Minggu (28/9/2025) malam.
    Nayya menambahkan, Emryl sudah izin ke keluarganya sebelum pergi ke kampus. Bahkan, ia sempat mengirim foto ke keluarganya saat tiba di kampus.
     
    Menurut dia, Emryl terlihat biasa saja dan tidak menunjukkan perilaku mencurigakan selama acara berlangsung.
    “Sepanjang acara dia nongkrong seperti biasa saja sama teman fakultasnya dan teman jurusannya” tutur Nayya.
    Sekitar pukul 22.41 WIB, Emryl pamit ke rekan-rekannya untuk pulang ke rumah. Sebab, keesokan harinya ia harus bekerja paruh waktu di Ragunan pada pukul 06.00 WIB.
    “Sekitar jam segitu (22.41 WIB), dia udah tidak ada kabar karena HP-nya udah mati,” ungkap Nayya.
    Lokasi terakhir yang dibagikan Emryl kepada keluarganya juga menunjukkan keberadaannya di sekitar gedung FIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kata Dekan FK UI soal Bakteri ‘Biang Kerok’ Keracunan Massal MBG di Bandung Barat

    Kata Dekan FK UI soal Bakteri ‘Biang Kerok’ Keracunan Massal MBG di Bandung Barat

    Jakarta

    Kasus keracunan massal makan bergizi gratis di Bandung Barat menjadi insiden yang paling disorot lantaran jumlahnya mencapai ribuan siswa dalam kurang dari sepekan.

    Berdasarkan investigasi awal, bakteri Salmonella sp diduga menjadi penyebab utama anak-anak jatuh sakit. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat dr Ryan Bayusantika Ristandi mengungkap hasil pemeriksaan di laboratorium.

    “Hasil pemeriksaan kami menunjukkan adanya bakteri pembusuk, yakni Salmonella dan Bacillus cereus yang berasal dari komponen karbohidrat dalam makanan,” kata Ryan, dikutip dari Antara, Senin (29/9/2025).

    Menurutnya, salah satu penyebab utama kontaminasi, adalah rentang waktu penyiapan hingga penyajian makanan yang terlalu lama, sampai memungkinkan bakteri berkembang biak.

    “Jika makanan disimpan pada suhu ruang lebih dari enam jam, apalagi tanpa pengontrolan suhu yang tepat, risiko tumbuhnya bakteri sangat tinggi,” ujarnya.

    Dekan FK UI Soroti Bakteri

    Bakteri Salmonella sp termasuk salah satu dari sedikitnya tiga bakteri paling umum pemicu keracunan makanan, selain escherichia colo (E Coli), hingga campylobacter spp.

    “Pasien dengan keracunan kuman ini umumnya datang dengan muntah-muntah dan diare,” beber Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, dalam keterangannya, Minggu (28/9/2025).

    Menurutnya bakteri Salmonella sp memiliki masa inkubasi 12 hingga 24 jam atau kurang dari 48 jam.

    “Salmonella adalah bakteri yang umum ditemukan pada bahan pangan seperti telur dan daging unggas, terutama jika tidak dimasak dengan sempurna,” lanjut Prof Ari.

    Bila tidak ditangani lebih lanjut, bakteri Salmonella sp bisa menyebabkan infeksi saluran cerna yang dikenal sebagai salmonellosis, dengan gejala diare, demam, mual, muntah, dan kram perut.

    Menurut Prof Ari, kontaminasi bisa terjadi sejak proses penanganan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan.

    “Kalau telur atau ayam tidak dimasak sampai matang, maka bakterinya tidak mati. Ini sangat berisiko jika disajikan dalam jumlah besar,” jelasnya.

    Sementara bakteri bacillus cereus, umumnya ditemukan pada susu dan nasi goreng yang dibiarkan terlalu lama dalam suhu ruang, bakteri tersebut memiliki masa inkubasi satu hingga lima jam.

    Adapun bakteri lain yang perlu diwaspadai menurutnya terkait makanan adalah:

    Clostridium perfringens, biasa berada di daging sapi, unggas, kacang-kacangan, kuah daging, kepiting, kerang yang tidak dimasak atau dihangatkan kembali dengan benar.

    Clostridium botulinum umumnya ada pada makanan kaleng yang tidak diolah dan disimpan dengan benar.

    “Penyajian makanan yang seharusnya tetap dipertahankan di atas 65 derajat celcius, sementara untuk memanaskan makanan wajib berada di atas 85 derajat celcius,” pesan dia.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Terungkap Biang Kerok yang Bikin MBG Cepat Basi hingga Picu Keracunan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Dekan FKUI Minta Tak Remehkan Keracunan Makanan, Efeknya Bisa Fatal

    Dekan FKUI Minta Tak Remehkan Keracunan Makanan, Efeknya Bisa Fatal

    Jakarta

    Keracunan makanan bukan hal sepele, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Ari Fahrial Syam menekankan kemungkinan masalah pencernaan kronis di kemudian hari saat kasusnya berulang.

    Bila tidak segera ditangani, keracunan makanan juga bisa berujung fatal. Makanan sebagai suatu zat gizi disebutnya memiliki nilai kesehatan, tetapi bisa berimbas sebaliknya saat. ternyata mengandung racun.

    “Racun yang terdapat pada makanan bisa berasal dari makanan itu sendiri atau dari makanan yang tercemar oleh kuman yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya keracunan,” jelas Prof Ari dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Minggu (28/9/2025).

    Makanan yang dikonsumsi sehari-hari bisa tercemar bakteri, virus, maupun parasit. Sejumlah orang perlu mewaspadai keluhan gejala klinis yang umumnya muncul pasca keracunan seperti berikut:

    mualmuntahdiarerasa kolik pada perutdemam

    Pasalnya, bila hal ini terus berlanjut, ada risiko terjadinya dehidrasi dan masalah keseimbangan elektrolit. Terlebih, bila keracunan dilaporkan pada pasien dengan penyakit kronis, bisa berdampak fatal.

    Prof Ari merinci sejumlah bakteri pemicu keracunan yang berasal dari pengolahan makanan kurang baik.

    Staphylococcus aureus, menjadi bakteri yang memicu keracunan saat daging tidak didinginkan dengan baik, dengan masa inkubasi 2 hingga 6 jam.Bacillus cereus, umumnya ditemukan pada susu dan nasi goreng yang dibiarkan terlalu lama dalam suhu ruang, bakteri tersebut memiliki masa inkubasi satu hingga lima jam.Clostridium perfringens, biasa berada di daging sapi, unggas, kacang-kacangan, kuah daging, kepiting, kerang yang tidak dimasak atau dihangatkan kembali dengan benar.Salmonella sp berada di telur, unggas yang dimasak kurang matang.Clostridium botulinum umumnya ada pada makanan kaleng yang tidak diolah dan disimpan dengan benar.

    Prof Ari juga menyoroti titik kritis penyajian makanan yang seharusnya tetap dipertahankan di atas 65 derajat celcius, sementara untuk memanaskan makanan wajib berada di atas 85 derajat celcius.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/naf)

  • Menerka Dampak ke Israel Usai Banyak Delegasi WO Kala Netanyahu Pidato di PBB

    Menerka Dampak ke Israel Usai Banyak Delegasi WO Kala Netanyahu Pidato di PBB

    Jakarta

    Delegasi berbagai negara ramai-ramai walk out (WO) atau keluar ruangan saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hendak berpidato di Sidang Umum PBB. Lantas apa sebetulnya dampak WO itu terhadap Israel?

    Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menyampaikan ada dampak yang dirasakan Israel dan Amerika Serikat (AS) dari gerakan WO tersebut. Menurutnya, langkah itu akan memberi tekanan moral.

    “Walk out ini tentunya merupakan tekanan moral, tidak hanya ke Israel, tapi juga AS bahwa dunia tidak bisa melihat dan mentolerir kekejaman Israel di Gaza,” kata Hikmahanto saat dihubungi, Sabtu (27/9/2025).

    Hikmahanto kemudian menjelaskan alasan WO itu bisa terjadi. Menurutnya, langkah WO merupakan bentuk sikap tidak setuju dunia atas apa yang terjadi di Gaza.

    “Ini menunjukkan sikap dunia yang tidak setuju dengan tindakan Israel melakukan serangan-serangan ke Gaza dengan alasan hak untuk membela diri karena serangan mendadak dari Hamas 7 Oktober 2023,” ucap Hikmahanto.

    Selain itu, ia menyebut langkah WO itu juga bentuk protes atas genosida yang dilakukan Israel. Hikmahanto menyebut Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan tindakan Israel sebagai human catastrophe.

    “Dunia melihat serangan Israel yang menelan puluhan ribu rakyat sipil sebagai kekejaman bahkan ada yang menyampaikan mengarah ke genosida atau ethnic cleansing dan Presiden Prabowo menyampaikan sebagai human catastrophe,” ujar dia.

    Atas alasan-alasan itu lah, kata dia, delegasi dari berbagai negara keluar dari ruangan ketika Netanyahu hendak berpidato. “Sehingga hanya AS dan beberapa gelintir yang hadir dan menerima penjelasan apa yang dilakukan Israel sebagai serangan untuk membela diri Israel dari serangan Hamas dan belum dibebaskannya sandera,” imbuhnya.

    Seperti diketahui, ada hal tak biasa saat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu hadir di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Para delegasi ramai-ramai meninggalkan lokasi atau walk out bahkan sebelum Netanyahu menyampaikan pidato.

    Sidang Umum PBB ke-80 hari ke-4 berlangsung di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) dan disiarkan langsung di YouTube United Nations, pada Jumat (26/8). Pimpinan sidang mulanya mempersilakan Netanyahu naik ke atas podium.

    Begitu Netanyahu naik ke podium, delegasi dari berbagai negara ramai-ramai keluar ruangan. Terdengar juga teriakan, namun ada juga yang memberikan tepuk tangan.

    Halaman 2 dari 2

    (maa/idh)