Institusi: Universitas Diponegoro

  • Sambut Ramadan, Polres Batang Gelar Bakti Sosial Presisi

    Sambut Ramadan, Polres Batang Gelar Bakti Sosial Presisi

    TRIBUNJATENG.COM,BATANG – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H/2025, Kepolisian Resor (Polres) Batang mengadakan kegiatan bakti sosial bertajuk “Bakti Sosial Presisi” yang melibatkan mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), organisasi kemasyarakatan, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan dihadiri Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang diluncurkan di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2025).

    Di Polres Batang, acara tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Batang AKBP Edi Rahmat Mulyana, bersama Dandim 0736/Batang Letkol Inf Ahmad Alam Budiman, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Batang, Lani Dwi Rejeki.

    Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan berbagai aliansi BEM, antara lain Universitas Diponegoro (UNDIP), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Universitas Muhammadiyah Kendal Batang (UMKABA), dan Universitas Selamat Sri Batang.

    Dalam sambutannya, AKBP Edi Rahmat Mulyana menyampaikan bahwa kegiatan bakti sosial ini bertujuan mempererat sinergi antara Polri, TNI, dan elemen masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

    “Kita akan segera memasuki bulan suci Ramadhan, mari kita manfaatkan momentum ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” ujarnya.

    Kapolres juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pasca pelaksanaan Pilkada.

    “Hingga saat ini situasi aman terkendali, ini terwujud berkat kerja sama semua pihak di Kabupaten Batang,” ungkapnya.

    Kegiatan bakti sosial ini meliputi pemberian paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan.

    Tahap pertama, Polres Batang menyerahkan 270 paket sembako. 

    Secara simbolis, AKBP Edi Rahmat Mulyana menyerahkan paket sembako kepada perwakilan mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan.

    Selanjutnya, anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa dikerahkan untuk mendistribusikan langsung paket-paket tersebut ke rumah-rumah warga di berbagai kecamatan di Kabupaten Batang.

    Kapolres Batang menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya Polri dalam mendekatkan diri kepada masyarakat serta menciptakan stabilitas kamtibmas.

    “Bakti Sosial Presisi ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri kepada masyarakat yang membutuhkan serta dalam rangka menciptakan stabilitas kamtibmas dan mendukung program pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat,” imbuhnya.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Batang, Lani Dwi Rejeki, turut mengapresiasi inisiatif tersebut.

    “Kami menyambut baik kegiatan bakti sosial Polri Presisi dalam menyambut bulan Ramadhan 1446 H, terima kasih kepada Kapolres dan jajaran serta semua pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujarnya.

    Lani berharap, bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang Ramadhan.

    “Semoga bantuan ini membantu masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan makanan menyambut Ramadhan.

    Harapan kita ke depan, ada bakti sosial lagi menjelang Hari Raya Idul Fitri untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya,” tambahnya.

    Seorang perwakilan mahasiswa yang turut serta dalam kegiatan ini mengungkapkan rasa bangganya dapat berpartisipasi dalam bakti sosial tersebut.

    “Ini pengalaman berharga bagi kami sebagai mahasiswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan sosial bersama Polri dan TNI. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.(din)

  • Sengketa Merek Minyak Kutus Kutus: Ahli HKI Beberkan Pandangan

    Sengketa Merek Minyak Kutus Kutus: Ahli HKI Beberkan Pandangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sidang sengketa merek minyak Kutus Kutus di Pengadilan Niaga Surabaya kembali digelar dengan nomor perkara 9/Pdt.Sus-HKI/Merek/2024/PN Niaga Surabaya. Persidangan ini dipimpin oleh Hakim Ketua Silfi Yanti Zulfia, S.H., M.H.

    Dalam perkara ini, Bambang Pranoto dan PT Kutus Kutus Herbal bertindak sebagai penggugat, sedangkan Fazli Hasniel Sugiharto, pemilik merek minyak Kutus Kutus, menjadi tergugat. Kementerian Hukum dan HAM turut tergugat dalam kasus ini.

    Penggugat mengajukan gugatan pembatalan kepemilikan merek Kutus Kutus yang telah terdaftar atas nama Fazli Hasniel Sugiharto sejak 2014, atau lebih dari 10 tahun.

    Sidang kali ini menghadirkan Prof. Dr. Budi Santoso, S.H., M.S., seorang pakar Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP), sebagai saksi ahli.

    Dalam keterangannya di persidangan, Prof. Budi Santoso menjelaskan bahwa proses pendaftaran merek melewati beberapa tahap penting. Pemohon mengajukan merek ke kantor merek dengan dokumen yang lengkap, kemudian ada masa keberatan selama 2 bulan bagi pihak lain yang merasa dirugikan. Jika tidak ada keberatan, kantor merek akan melakukan pemeriksaan mendalam sebelum menerbitkan sertifikat merek.

    “Sertifikat merek adalah bukti legalitas kepemilikan. Menurut UU, sertifikat ini berlaku 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk periode yang sama,” jelas Prof. Budi.

    Lebih lanjut, ia mengacu pada Pasal 77 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, yang menyebut bahwa gugatan pembatalan merek dapat diajukan dalam jangka waktu 5 tahun setelah sertifikat diterbitkan.

    “Jika dalam 5 tahun tidak ada gugatan, maka sertifikat merek menjadi bukti kepemilikan yang sah dan sempurna bagi pemegang merek,” ungkapnya.

    Namun, ia juga menegaskan bahwa sesuai Pasal 77 ayat (2), gugatan dapat diajukan tanpa batas waktu jika terbukti ada iktikad tidak baik dalam pendaftaran merek.

    “Meski ada frasa ‘tanpa batas waktu’, dalam praktiknya tetap harus mempertimbangkan prinsip kewajaran dan kepatutan. Jika suatu merek telah terdaftar dan dibiarkan tanpa sengketa selama 10 tahun, maka itu membuktikan tidak ada masalah dalam kepemilikannya,” jelasnya.

    Menurut Prof. Budi, aspek iktikad tidak baik menjadi poin krusial dalam gugatan pembatalan merek yang sudah lama terdaftar.

    “Kalau sebuah merek sudah bertahan selama 10 tahun tanpa ada gugatan, artinya merek tersebut telah melalui uji publik dan mendapat pengakuan hukum. Maka, tidak bisa begitu saja dibatalkan kecuali ada bukti kuat adanya unsur iktikad tidak baik,” tegasnya.

    Ia juga mengingatkan bahwa dalam dunia bisnis, kepemilikan merek adalah hak eksklusif yang memberikan kepastian hukum bagi pemegangnya.

    “Kalau bisa setiap saat diutak-atik, maka tidak adil. Makanya UU sudah mengatur masa 2 bulan untuk keberatan dan 5 tahun untuk gugatan. Lebih dari itu, gugatan harus didukung bukti yang sangat kuat,” paparnya.

    Kuasa hukum tergugat, Dr. Ichwan Anggawirya, S.H., M.H., dari MASTER LAWYER, menilai gugatan ini tidak berdasar.

    “Selama 10 tahun, tidak pernah ada konflik atau keberatan dari pihak penggugat. Bahkan, Bambang Pranoto sendiri pernah mengakui bahwa merek Kutus Kutus dimiliki oleh Fazli Hasniel Sugiharto,” ungkap Ichwan.

    Sementara itu, kuasa hukum penggugat, Elsiana Inda Putri Maharani, S.H., M.Hum., dari K&K Advocates, menegaskan pihaknya tetap berpegang teguh pada gugatan.

    “Kami tetap berargumen bahwa minyak Kutus Kutus ditemukan dan diracik oleh Bambang Pranoto sejak 2011. Itu yang menjadi dasar gugatan kami,” kata Elsiana.

    Sidang berikutnya akan menghadirkan lebih banyak bukti dan saksi dari kedua belah pihak. [uci/beq]

  • Mengintip Robot Hybrid Serangga untuk Misi Penyelamatan Karya Dosen Undip
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Februari 2025

    Mengintip Robot Hybrid Serangga untuk Misi Penyelamatan Karya Dosen Undip Regional 25 Februari 2025

    Mengintip Robot Hybrid Serangga untuk Misi Penyelamatan Karya Dosen Undip
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Dosen tetap Departemen Teknik Mesin Universitas Diponegoro (Undip)
    Mochammad Ariyanto
    menciptakan inovasi robot berbasis serangga atau
    cyborg insects
    yang dirancang untuk misi pencarian dan penyelamatan korban bencana di wilayah perkotaan.
    Penemuan ini merupakan hasil kolaborasi dengan ilmuwan di Jepang.
    Cyborg insects
    yang dikembangkan oleh Ariyanto mengintegrasikan dua sistem navigasi, memungkinkan robot tersebut untuk bermanuver lebih baik dalam lingkungan yang kompleks.
    Kemampuan ini melampaui temuan serangga sibernetik sebelumnya yang hanya dapat bergerak di permukaan datar.
    Robot ini diharapkan mampu menjalankan tugas yang lebih sulit, seperti menginspeksi lokasi pasca-bencana yang masih terlalu berbahaya bagi manusia dan mengidentifikasi pekerja penyelamat dalam kondisi ekstrem.
    “Saat ini, serangga sibernetik telah diuji di laboratorium dengan sirkuit sederhana, memanfaatkan perilaku alami serangga, seperti mengikuti dinding, memanjat, serta berjalan di permukaan berpasir dan berbatu,” ungkap Ariyanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/2/2025).


    Dalam berbagai uji coba di medan yang berbeda, serangga sibernetik berhasil mencapai tujuan akhir, menunjukkan potensinya untuk keperluan pengintaian dan eksplorasi di lokasi bencana.
    Meskipun teknologi ini awalnya dikembangkan untuk
    mitigasi bencana
    gempa di Jepang, Ariyanto melihat potensi besar untuk aplikasinya di Indonesia, yang merupakan negara rawan bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, dan banjir.
    Ia juga berencana mengembangkan teknologi serupa untuk hewan lain, seperti burung dan ikan, guna memberikan manfaat lebih bagi manusia.
    “Selain menggabungkan
    teknologi robotika
    dengan hewan, saya juga akan mengembangkan gabungan antara teknologi robotika dengan manusia, seperti tangan bionik dan exoskeleton, yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi manusia sehat atau pasien dengan disabilitas,” tambahnya.
    Cyborg insects
    ini juga memiliki kemampuan untuk menjelajahi lingkungan sempit seperti pipa dan reruntuhan bangunan, serta melakukan eksplorasi di lingkungan dengan kadar oksigen rendah, termasuk eksplorasi laut dan luar angkasa.
    Selain itu, robot ini dapat mengakses situs warisan budaya yang sensitif yang tidak boleh dijamah manusia.
    Sementara itu, Rektor Undip Prof. Suharnomo, memberikan apresiasi terhadap pencapaian Ariyanto yang tidak hanya mendapatkan pengakuan internasional, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi Indonesia, terutama dalam bidang mitigasi bencana dan teknologi robotika.
    “Apa yang dilakukan Dr. Mochammad Ariyanto sangat mendukung
    tagline
    Undip Bermartabat, Undip Bermanfaat,” kata dia.
    “Kami terus mendukung riset-riset unggulan yang dapat menjawab tantangan global serta memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi bangsa. Temuannya ini semoga bisa dikembangkan di UNDIP dan bermanfaat bagi masyarakat kita,” imbuhnya.
    Diketahui, Mochammad Ariyanto merupakan alumni Sarjana Teknik dan Magister Teknik Undip, menyelesaikan studi doktoralnya di Osaka University, Jepang pada Maret 2024.
    Kolaborasi penelitiannya tentang hybrid robot berbasis serangga dibiayai oleh Moonshot RND, lembaga pemberi dana penelitian bergengsi di Jepang.
    Penelitiannya juga telah dipublikasikan di jurnal Soft Robotics, salah satu jurnal terkemuka di bidang robotika lunak.
    Ariyanto juga dipercaya menjadi penyelenggara sekaligus pembicara di konferensi IEEE Conference on Cyborg and Bionics di Nagoya, Jepang, di mana ia berhasil meraih Best Presentation Award.
    Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah ilmuwan terkemuka dari berbagai universitas, termasuk MIT di AS dan University of Tokyo di Jepang.
    Kendati sempat ditawari menjadi
    full time lecturer
    di Osaka University, dia lebih memilih kembali dan mengembangkan ilmunya di Indonesia.
    Sebagai jalan tengah, ia menjadi profesor tamu di Departemen Teknik Mesin, Osaka University, Jepang yang berlangsung dari April 2024 hingga Januari 2025.
    Saat ini, ia masih menjadi profesor tamu untuk projek penelitian dengan cara daring.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dengarkan Sukatani: Mulai Benahi Kebijakan SDM Kepolisian

    Dengarkan Sukatani: Mulai Benahi Kebijakan SDM Kepolisian

    Dengarkan Sukatani: Mulai Benahi Kebijakan SDM Kepolisian
    PNS di Kementerian Keuangan dan Mahasiswa Doktor Administrasi Publik Universitas Diponegoro
    SAAT
    ini cukup mudah bagi pemerintah jika ingin mendengarkan suara rakyat, cukup mendengarkan lagu band
    Sukatani
    salah satunya.
    Jika Pemerintah malas mendengar kritikus karena tak punya waktu dan terlalu rumit untuk memahami argumentasi rasionalnya, maka cukup dengarkan Sukatani.
    Suara mereka begitu nyaring, jelas, jernih, dan murni suara hati rakyat Indonesia. Jadikan aspirasi mereka sebagai cambuk bagi Pemerintah Prabowo Subianto untuk bersih-bersih dan berbenah.
    Saya pernah mengalami sendiri, diminta membiayai semua proses pascapelaporan
    kepolisian
    , apabila ingin ditindaklanjuti. Tentunya saya harus menolaknya. Lebih baik saya tidak mendapatkan keadilan daripada harus menggadaikan keadilan itu sendiri.
    Persoalan utama “Bayar, Bayar, Bayar” di
    Kepolisian
    berawal dari praktik serba bayar, mulai dari rekruitmen SDM, sekolah atau pengembangan SDM, mutasi, dan promosi.
    Mau naik pangkat, harus bayar. Mutasi agar dapat tempat “enak” harus bayar. Hingga promosi juga harus bayar.
    Hanya sedikit yang beruntung tidak “Bayar, Bayar, Bayar”, tapi harus orang dekat pejabat berbintang. Kalau tidak, maka ia bakal menjadi polisi biasa-biasa saja, jabatan biasa, posisi tidak “basah”.
    Sebagian hal itu juga telah diakui oleh mantan jenderal bintang dua, Taufiequrachman Ruki, dalam suatu acara media.
    Seorang ayah dari anggota kepolisian bercerita pada saya, dua puluh tahun lalu, “Mas, saya sudah habis Rp 100 juta, sampai jual angkot, Alhamdulillah anak saya masuk jadi polisi”.
    Seorang polisi, 15 tahun lalu, bahkan bercerita, “Udah habis uang Rp 50 juta aku, bang. Makanya aku pinjam bank buat kembalikan ke orangtua”. Beberapa hari yang lalu, seorang polisi muda juga bercerita hal yang sama.
    Kasus terakhir yang mencuat, seorang polisi melaporkan rekannya sesama polisi karena ditipu hingga Rp 850 juta.
    Korban diiming-iming lulus dalam Sekolah Inspektur Polisi (SIP).
    Saya rasa pimpinan kepolisan mudah saja bersih-bersih anggotanya agar tidak memeras masyarakat. Namun, harus terlebih dahulu membenahi layanan internalnya, khususnya layanan SDM.
    Tidak hanya terhenti di layanan SDM. Layanan keuangan dan seluruh layanan kesekretariatan juga harus bersih dari “Bayar, Bayar, Bayar”.
    Jika anggota kepolisan meminta haknya atas honorarium, gaji, tunjangan, dan uang operasi janganlah disunat.
    Oleh karena itu, Kementerian Keuangan telah membuat ketentuan pembayaran langsung kepada rekening yang berhak menerima.
    Namun, pada beberapa hal seperti uang operasi, uang lembur, dan uang persediaan masih dipegang oleh bendahara pengeluaran kepolisian, sehingga rawan penyimpangan.
    Sangat nyaman lah menjadi anggota kepolisan. Seragam tidak usah membeli dengan merogoh kocek pribadi, negara sudah siapkan seragam dengan suluruh atribut dan peralatannya.
    Tiap hari mendapat uang lauk-pauk (ULP) yang tidak didapatkan ASN. Tunjangan kinerja (tukin) sudah diberikan negara lebih tinggi daripada tukin di beberapa kementerian/lembaga.
    Apalagi jika dibandingkan dengan ASN Pemda yang sebagian besar Pemda tidak mampu memberi tukin karena keterbatasan keuangan daerah. Menjadi polisi jauh lebih sejahtera.
    Polisi mendapat THR dan Gaji ke-13 sebagaimana ASN, TNI, dan pejabat negara. Polisi juga mendapat pensiun bulanan dari APBN setelah purnawirawan sebagaimana pensiunan PNS, purnawirawan TNI, dan pensiunan pejabat negara tertentu.
    Polisi saat memasuki pensiun mendapatkan tabungan hari tua dari PT ASABRI dari hasil investasi potongan gajinya setiap bulan seperti halnya purnawirawan TNI, dan PNS mendapatkannya dari PT TASPEN.
    Apalagi menjadi pejabat kepolisian juga sangat nyaman. Fasilitas yang tidak diterima pejabat sipil, mereka menerimanya, seperti rumah jabatan lengkap isinya, kendaraan dinas jabatan, pengamanan, protokol lengkap, ajudan, sekretaris, hingga pembantu (anggota yang melaksanakan perintah di luar tusi).
    Kurang apa lagi negara membayar anggota kepolisian dari uang pajak rakyat yang dipungut Kementerian Keuangan?
    Mungkin bisa belajar dari kementerian/lembaga yang terlebih dahulu menerapkan reformasi birokrasi sebenar-benarnya.
    Kementerian Keuangan bisa menjadi acuan. Secara umum reformasi birokrasi di Kemenkeu berjalan baik, meskipun terdapat beberapa nila, apalagi kasus terakhir yang menimpa IR, Dirjen Anggaran.
    Konon, dahulu praktik suap jamak terjadi di Kemenkeu. Lalu, dilakukan pembenahan kebijakan SDM (tidak ada “bayar, bayar, bayar” untuk rekruitmen, naik pangkat, mutasi, dan promosi).
    Selain itu, adanya komitmen pimpinan di semua level, serta memperbaiki tata kelola, sistem, dan pengawasan/pengendalian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Universitas Terbuka Semarang Semakin Hebat

    Universitas Terbuka Semarang Semakin Hebat

    TRIBUNJATENG.COM – Universitas Terbuka (UT) Semarang kembali menggelar kegiatan  wisuda periode I tahun 2025 pada tanggal 24 Februari di Ballroom Hotel Patra Jasa Semarang.

    Wisuda kali ini diikuti oleh 1500 wisudawan  dari berbagai program studi yang tersebar di 13 kabupaten/kota mulai Kabupaten Blora sampai Kabupaten Pemalang.  

    Dalam sambutannya, Direktur UT Semarang mengatakan bahwa tidak lama lagi Univeritas Terbuka (UT) akan memasuki usia 41 tahun, usia yang boleh dikata  muda untuk ukuran sebuah perguruan tinggi.

    Jika kita bandingkan dengan perguruan tinggi tersohor di luar negeri yang usianya sudah  ratusan tahun, tentu tidak fair.

    Namun andaikata dibandingkan dengan perguruan tinggi di dalam negeri pun, UT yang diresmikan pada 4 September 1984, masih tergolong usia belia. 

    “Meskipun masuk kategori belia, UT telah menorehkan sejumlah prestasi yang membanggakan.  Ditetapkannya UT sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) pada Oktober 2022, misalnya, menjadi bukti tak terbantahkan bahwa UT bukan perguruan tinggi ‘kaleng-kaleng’.

    Dari 184 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia, hanya 21 PTN yang menyandang level tertinggi sebagai PTN-BH, termasuk di antaranya UT. 

    Dengan menyandang status sebagai PTNBH, maka UT  mengikuti jejak perguruan tinggi negeri  lain yang sudah lebih dahulu menjadi PTNBH, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pajajaran, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro, UNS, Universitas Airlangga, ITS, USU, Unhas, UB, dan Unand. Persetujuan tersebut sekaligus menggambarkan pengakuan akan kualitas UT, karena seperti kita ketahui usulan PTNBH bukan lah perkara yang mudah”, demikian kata Muzammil dalam awal sambutannya.

    Prestasi gemilang lain yang perlu diacungi jempol adalah akreditasi perguruan tiggi.

    Sebagai bukti komitmen UT pada aspek kualitas, saat ini UT telah mendapatkan akreditas A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

    Dari aspek program studi, banyak sekali program studi yang sudah  terakreditasi A atau Unggul antara lain Program Studi Manajemen, Akuntansi, Hukum, PGSD, PGPAUD, D3 Perpajakan, Perpustakaan, Magister Manajemen,,Magister Pendidikan Dasar dan sebagainya.

    Dalam kancah internasional, UT sudah mendapatkan akreditasi internasional dari Asian Association of Open Universities (AAOU). Selain itu UT juga mendapat  pengakuan kualitas dari ICDE (International Council for Distance Education). 

    “Di sisi lain, bukti nyata kualitas UT adalah perolehan Rekor MURI sebagai perguruan tinggi yang alumninya paling banyak lolos seleksi CPNS. Kita semua mengetahui bahwa untuk lulus seleksi CPNS itu tida mudah.

    Jika alumni UT terbanyak lolos seleksi CPNS tersebut, maka masyarakat mestinya tidak perlu ragu lagi pada kualitas UT. 

    Selain itu, UT selalu istiqomah  menjadi perguruan tinggi terbesar dan tersebar di Indonesia.  

    Dengan jumlah mahasiswa 650.000 orang atau 20 kali lebih banyak dari perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia, maka  UT patut menyandang gelar sebagai mega university”, demikian tambah Muzammil. 

    Dalam akhir sambutannya, Muzammil menyampaikan terima kasih pada masyarakat, terutama para keluarga wisudawan,  yang sudah mempercayakan keluarganya kuliah di UT.  

    Ia juga berpesan kepada para wisudwan bahwa mereka wajib menjunjung tinggi  nama baik almamater dan siap menjadi ‘agen perubahan’ di kehidupan  nyata.

  • Ribuan Jemaah Padati Haul KH Dhucha Tolhah di Jombang, Penuh Makna dan Keteladanan

    Ribuan Jemaah Padati Haul KH Dhucha Tolhah di Jombang, Penuh Makna dan Keteladanan

    Jombang (beritajatim.com) – Ribuan jemaah menghadiri puncak haul ke-15 KH Dhucha Tolhah yang digelar di halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Falahul Muhibbin, Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Sabtu (15/2/2025) malam. Acara ini berlangsung khidmat dengan berbagai rangkaian kegiatan keagamaan dan sosial yang meneladani perjuangan sang ulama.

    Puncak peringatan haul diawali dengan tahlil akbar sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum. Kemudian, panitia juga menyelenggarakan santunan kepada 49 anak yatim. Suasana semakin semarak dengan sesi shalawatan yang dipimpin oleh tim Seribu Rebana (Serban), menambah nuansa religius pada acara tersebut.

    KH Abdul Jalil Umar dari Lamongan turut hadir untuk memberikan pengajian umum. Dalam ceramahnya, ia mengingatkan pentingnya meneladani sosok KH Dhucha Tolhah, terutama dalam hal kesabaran dan keistiqamahan dalam mendidik para santri.

    Sebelum puncak haul, pada sore hari juga digelar khitan massal yang bekerja sama dengan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Diwek. Ketua LKNU Diwek, Muhammad Afifi, menjelaskan bahwa peserta khitan massal berasal dari desa-desa sekitar.

    “Setiap anak yang dikhitan mendapatkan fasilitas lengkap, mulai dari songkok, baju, sarung, hingga uang saku sebesar Rp300 ribu. Semua ini tetap berada di bawah koordinasi LKNU Diwek,” ujar Afifi.

    Menariknya, metode khitan yang digunakan adalah smart klamp, sebuah teknik modern yang tidak menggunakan jahitan, tanpa perban, serta memungkinkan anak-anak untuk langsung beraktivitas normal setelahnya.

    Pengasuh Ponpes Falahul Muhibbin, KH Nur Hadi, mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam acara haul ini. “Sejak tahlil akbar yang digelar hari Selasa malam kemarin, partisipasi masyarakat sangat luar biasa,” ujar kiai yang akrab disapa Mbah Bolong ini.

    Sebagai Mustasyar PCNU Jombang sekaligus Rais Syuriah MWCNU Diwek, KH Nur Hadi menegaskan bahwa KH Dhucha Tolhah adalah sosok yang patut menjadi teladan, terutama dalam dedikasinya membimbing para santri.

    “Spirit itu yang harus terus dijaga dan dilestarikan dengan digelarnya acara haul ini. Beliau sosok yang istiqamah dalam mendidik santri,” tegasnya.

    Sementara itu, Sekretaris Serban Jombang, Abdurrahman Afifi, mengungkapkan kebanggaannya karena Serban bisa ikut serta dalam acara haul ini. “Giliran rutinan Serban malam Ahad Wage ini diminta di Pesantren Falahul Muhibbin,” ungkap alumni Universitas Diponegoro Semarang tersebut.

    Ia menambahkan bahwa peringatan kali ini menjadi edisi penutup sementara karena selama bulan suci Ramadhan, kegiatan rutin Serban akan diliburkan.

    Sebagai informasi, KH Dhucha Tolhah merupakan pendiri Pesantren Watugaluh pada 2003. Pada tahun 2008, nama pesantren ini berubah menjadi Pesantren Falahul Muhibbin. Saat ini, kepengasuhan pesantren dilanjutkan oleh KH Nur Hadi, yang merupakan menantu pertama dari KH Dhucha Tolhah.

    Haul ini menjadi momentum bagi masyarakat dan santri untuk mengenang perjuangan serta meneladani nilai-nilai yang telah diajarkan oleh KH Dhucha Tolhah. Tradisi ini pun diharapkan terus lestari sebagai bagian dari dakwah Islam dan syiar keagamaan di Jombang. [suf]

  • Pertamina Dukung Asta Cita Pendidikan Lewat Beasiswa Sobat Bumi

    Pertamina Dukung Asta Cita Pendidikan Lewat Beasiswa Sobat Bumi

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang pendidikan membuka program Beasiswa Sobat Bumi. Beasiswa ini diberikan untuk mahasiswa pendidikan sarjana (S1) dan vokasi (D3/D4) di 42 mitra perguruan tinggi yang tersebar dari Sumatra hingga Papua.

    Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina Rudi Ariffianto mengatakan Beasiswa Sobat Bumi menjadi program unggulan Pertamina untuk mendukung pencapaian Asta Cita ke-4 yaitu memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan.

    “Beasiswa menumbuhkembangkan SDM berkualitas, sejalan dengan Asta Cita ke-4 dan tujuan perusahaan, untuk mencetak SDM unggul berwawasan keberlanjutan. Sesuai namanya Sobat Bumi atau SoBI, kami mendorong penerima beasiswa ini untuk terlibat aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan, edukasi energi baru terbarukan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Inilah yang membedakan Beasiswa Sobat Bumi dengan beasiswa pendidikan lainnya,” ujar Rudio dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2/2025).

    Adapun manfaat yang diberikan mulai dari bantuan biaya pendidikan, bantuan biaya hidup, serta jaringan mahasiswa dan alumni penerima beasiswa dari seluruh Indonesia. Nilai keunikan dari beasiswa ini terletak pada green initiative program yang diwajibkan kepada para penerimanya, yakni Aksi Sobat Bumi (Aksi SoBI), Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI), dan Sekolah Energi Berdikari (SEB).

    Dalam Aksi Sobat Bumi (Aksi SoBI), para penerima beasiswa melakukan tiga jenis aksi, antara lain aksi penanaman mangrove, aksi penanaman pohon daratan, serta aksi pungut dan olah sampah. Tahun lalu, mereka berhasil melakukan 78 aksi dengan menanam 26.762 bibit pohon, mengumpulkan 5.850 kilogram sampah dan membuat 42 produk olahannya.

    Salah satu produk olahannya adalah eco enzyme milik Sobat Bumi Universitas Diponegoro (UNDIP). Mereka mengumpulkan 60 kilogram sampah yang kemudian dipisahkan antara sampah organik, anorganik, dan B3. Sampah organik yang dikumpulkan kemudian diolah oleh para penerima beasiswa bersama ibu-ibu dari kelompok Bank Sampah Dusun Puwono menjadi eco enzyme.

    Setelah itu, eco enzyme tersebut diserahkan kepada masyarakat untuk digunakan sebagai sabun cuci piring, pembersih lantai, dan obat luka. Para penerima beasiswa juga membagikan 50 kantong kain ramah lingkungan yang dapat menggantikan fungsi plastik saat berbelanja.

    Selain itu, para penerima beasiswa juga turut mendukung program unggulan Pertamina, Desa Energi Berdikari (DEB). Para penerima beasiswa bersama mentornya diwajibkan untuk menginisiasi Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI).

    Dalam program tersebut, mereka menginstalasi energi terbarukan untuk menggerakkan perekonomian desa setempat. Tahun lalu, terdapat 24 Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI), di antaranya 18 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), 2 Biogas, 4 hybrid (PLTS dan Biogas).

    Terakhir, para penerima beasiswa juga akan dilibatkan ke dalam aktivasi Sekolah Energi Berdikari (SEB), dengan melakukan sosialisasi mengenai energi bersih dan gaya hidup ramah lingkungan di lingkungan sekolah.

    Antusiasme terhadap Beasiswa Sobat Bumi tidak pernah surut setiap tahunnya. Tahun lalu, pendaftarnya mencapai 19.236 mahasiswa. Seluruh seleksi beasiswa tidak dipungut biaya apapun dan dilaksanakan secara sistem melalui metode perangkingan, mulai dari administrasi, wawancara, dan focus group discussion.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyebutkan Beasiswa Sobat Bumi sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

    “Salah satu tantangan terbesar di era transisi energi adalah kesiapan sumber daya manusia. Untuk itu, Beasiswa Sobat Bumi tidak hanya membantu akses pendidikan tetapi juga memberikan pengembangan kapasitas, khususnya terkait isu-isu keberlanjutan yang sejalan dengan SDGs ke-4 (Pendidikan Berkualitas) dan ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim),” ujar Fadjar.

    Informasi selengkapnya mengenai Beasiswa Sobat Bumi dapat diakses pada laman website pertaminafoundation.org dan media sosial resmi Pertamina Foundation.

    (akn/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Manfaat Minum Air Serai Sebelum Tidur, Ini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

    Manfaat Minum Air Serai Sebelum Tidur, Ini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

    TRIBUNJATENG.COM– Pendakwah sekaligus praktisi kesehatan dr. Zaidul Akbar mengungkap manfaat air serai sebelum tidur.

    Serai atau sereh merupakan tumbuhan herbal yang masuk ke dalam anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan.

    Serai dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Lemongrass. Serai sekilas mirip dengan tanaman daun bawang.

    Ada banyak manfaat ke sehatan yang ditawarkan dari serai untuk ke sehatan tubuh.

    Anda bisa mengolah serai dengan cara merebusnya lalu konsumsi air serai sebelum tidur.

    dr Zaidul Akbar yang merupakan seorang ahli kesehatan sekaligus pendakwah, menganjurkan agar minum air serai sebelum tidur karena dapat membantu membersihkan tubuh hingga meningkatkan kualitas tidur.

    Hal tersebut disampaikan oleh dr Zaidul Akbar dalam kanal YouTube Bisikan.com yang tayang pada Sabtu (27/11/2021) lalu.

    “Fase malam merupkan fase istirahat jadi kalau malam, apa yang kita makan atau kita minum untuk menguatkan fungsi pembersih di malam hari, kan istirahat judulnya,” kata dr Zaidul Akbar.

    Sebelum tidur, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ini menganjurkan mengonsumsi minuman herbal yang rendah kalori seperti air serai.

    Tak hanya serai, Anda juga bisa memilih mengolah rimpang jahe dan kunyit kemudian direbus dan dikonsumsi airnya.

    “Maka yang Anda minum di malam itu sebaiknya kalau saya sih menyarankan lebih baik minum-minuman yang kalorinya rendah, contohnya seperti air serai, jahe dan air kunyit,” lanjut dr Zaidul Akbar.

    Cara membuatnya cukup mudah.

    Pertama, pilih salah satu dari rimpang ini seperti jahe, kunyit, atau serai, lalu potong kecil atau diiris tipis.

    Setelah dipotong kecil, masukkan ke dalam gelas dan campur dengan air panas.

    Lalu tunggu uapnya keluar, dan minum sebelum tidur di malam hari.

    Sebagai pilihan, Anda juga bisa mencampurkannya dengan pemanis alami seperti madu.

    “Kasih air panas, sedikit dipotong-potong kecil atau di-slice tipis, tunggu bentar, nanti uapnya keluar minum, kasih madu,” lanjutnya.

    Minum minuman ini sebelum tidur di malam hari dapat membersihkan tubuh, membuat nyenyak saat tidur dan lebih segar ketika bangun.

    “Sehingga nanti tidurnya kita itu enak badannya, enak badannya maksudnya badannya itu tidak terbebani dengan beban nasi goreng (lemak, Red),” pungkasnya di akhir video.

     

  • ESDM: Generasi muda jadi kunci perbaikan kebijakan energi masa depan

    ESDM: Generasi muda jadi kunci perbaikan kebijakan energi masa depan

    Jakarta (ANTARA) – Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Lana Saria mengemukakan bahwa generasi muda memiliki peluang menjadi kunci dalam mewujudkan kebijakan energi yang jauh lebih baik sesuai dengan perkembangan teknologi dan globalisasi serta seimbang antara kebutuhan ekonomi dan tanggung jawab lingkungan.

    Salah satu pemahaman untuk generasi muda adalah bagaimana transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) terus dijalankan oleh pemerintah di tengah kebutuhan energi yang terus meningkat.

    Lana dalam keterangan di Jakarta, Kamis menjelaskan, total kapasitas terpasang pembangkit EBT pada tahun 2024 mencapai 15 Gigawatt (GW) atau 15 persen dari total pembangkit sebesar 101 GW.

    “Pada periode 2025- 2034 direncanakan penambahan 71 GW pembangkit dimana 72 persennya berasal dari EBT dan energy storage,” jelas Lana.

    Selain itu, penggunaan biodiesel juga terus ditingkatkan. Produksi biodiesel tahun 2024 mencapai 13,15 juta KL untuk pelaksanaan program B35. Program ini dapat menghemat devisa sebesar 9,33 miliar dolar AS atau Rp147,5 triliun.

    “Mulai tahun 2025 program mandatori ini meningkat menjadi B40,” kata Lana usai pembukaan lomba debat energi antarmahasiswa di Jakarta, Rabu (5/2).

    Pemerintah, lanjut Lana berharap melalui debat ini, para peserta tidak hanya menunjukkan kecakapan berbicara dan berargumentasi, tetapi juga mampu memperlihatkan pemahaman mendalam tentang isu-isu energi yang kompleks.

    “Saya tentunya menyampaikan terima kasih kepada Dunia Energi selaku penyelenggara acara ini beserta peserta dari berbagai perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam mewujudkan acara ini,” jelas Lana.

    Keluar sebagai juara dalam lomba debat ini adalah Tim Pertamina dari Universitas Pertamina setelah unggul dari Santai Well dari Institut Teknologi PLN. Sementara Tiryata UPN Veteran Jakarta dan Sigmaxxim Universitas Diponegoro ditetapkan sebagai pemenang juara 3 bersama.

    Direktur Utama PT Visi Dunia Energi, Hidayat Tantan selaku penyelenggara lomba debat tersebut menyatakan Tim Pertamina berhasil menjadi juara dengan keunggulan sangat tipis.

    “Pemahaman tema debat tentang transisi energi berhasil dikuasai dengan baik oleh para peserta. Namun dewan juri tetap harus memilih mana yang lebih unggul dari berbagai parameter yang telah ditetapkan,” kata Tantan.

    Dewan juri yang terdiri dari Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS) Ali Ahmudi Achyak, Dosen Program Studi Manajemen Produksi Media, Fikom Universitas Padjadjaran Rachman Ridatullah, serta Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro yang bertindak sebagai juri tamu dari pemerintah.

    Ada enam tema yang dikupas secara mendalam para peserta debat di babak empat besar mulai dari penggunaan energi fosil di era transisi energi, peran perbankan dalam membiayai pengembangan green energy, peran sumber daya manusia dalam transisi energi Indonesia, kebijakan pemerintah dalam wujudkan ketahanan energi, pengembangan energi baru terbarukan, serta hilirisasi.

    Pewarta: Faisal Yunianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pakar Oseanografi Undip Minta Pemerintah Tak Buru-buru Hentikan PSN PIK

    Pakar Oseanografi Undip Minta Pemerintah Tak Buru-buru Hentikan PSN PIK

    loading…

    Isu penghentian Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) membuat pekerja yang menggantungkan hidup di sana resah. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Isu penghentian Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) membuat pekerja yang menggantungkan hidup di sana resah. Mereka khawatir akan kehilangan lapangan pekerjaan.

    Pakar Oseanografi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Denny Nugroho Sugianto, menyarankan pemerintah tidak buru-buru dalam menghentikan atau melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pemerintah harus lebih dulu melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaannya.

    Denny mengatakan merujuk dari nama Proyek Staregis Nasional maka proyek ini memiliki dampak strategis bagi negara maupun masyarakat. Sehingga dalam penentuan PSN, pemerintah tentu tidak asal-asalan. “Tapi pasti sudah melakukan kajian dari aspek ekonomi, sosial maupun lingkungan,” ungkapnya.

    Namun, dalam pelaksanaannya mungkin ada kaidah yang tidak sesuai dengan harapan pemerintah. “Dalam pelaksanaan di lapangan itu kan kadang-kadang ada dua hal yang berbeda, yang memunculkan tafsir yang berbeda,” kata pengamat kelautan ini.

    Dalam konteks ini, Denny menyarankan pemerintah tidak buru-buru untuk menghentikan PSN atau melanjutkannya. Pemerintah bisa lebih dahulu melakukan evaluasi dan monitoring.

    Dalam implementasi atas regulasi pemerintah harus dilihat apakah sudah benar atau tidak. Karena PSN terkait dengan pembangunan berkelanjutan dari sisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. “Jika tidak sesuai ya dihentikan, tapi kalau baik ya harus dilanjutkan,” katanya.

    Baca Juga: Zionis Kobarkan Perang Saudara di Palestina

    Salah seorang warga Pakuhaji, Tangerang, yang bekerja di PIK2, Saepudin, mengatakan, banyak warga di pesisir pantai Tangerang yang menggantungkan nafkahnya di PIK. “Bukan cuma saya, kalau saya ngomong sama orang-orang yang bekerja di sini, kami semua gelisah dan khawatir,” kata Saepudin, Selasa (4/2/2025).

    Saepudin menyebut ada puluhan ribu orang Tangerang yang bekerja di sana. Mulai dari yang bekerja di kantoran, sopir, pedagang kaki lima, buruh bangunan, office boy, dan sebagainya. “Kalau sampai PSN dihentikan pasti akan berakibat pada kami juga,. Bahkan bisa saja kami kehilangan pekerjaan,” ungkapnya.

    Saepudin berharap pemerintah benar-benar memperhatikan nasib mereka, jika mau menghentikan PSN PIK2. “Tolong perhatikan nasib ratusan ribu orang seperti kami yang mencari nafkah di sini,” kata Saepudin.

    Saepudin menambahkan, warga yang bekerja di kawasan PIK berharap persoalan politik ataupun persaingan bisnis terkait PSN, tidak menghancurkan kehidupan masyarakat kecil yang bekerja di PIK. “Janganlah urusan politik-politik atau bisnis sampai merugikan kami yang hanya orang kecil,” kata Saepudin.

    (cip)