Institusi: Universitas Brawijaya

  • Pertamina Apresiasi 11 Universitas Pemenang TOP Pertamuda Tahun 2021-2024

    Pertamina Apresiasi 11 Universitas Pemenang TOP Pertamuda Tahun 2021-2024

    Jakarta

    Pertamina memberikan apresiasi ‘5 Years of Impact Award’ kepada 11 perguruan tinggi pemenang TOP Pertamuda Tahun 2021-2024, dalam peluncuran program Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2025 pada Kamis,10 Juli 2025, di Graha Pertamina.

    Pertamuda adalah kompetisi ide bisnis untuk mahasiswa yang diadakan oleh Pertamina, bertujuan untuk memperluas implementasi SDGs (Sustainable Development Goals) dan inovasi pada sektor energi, mendorong perusahaan rintisan di Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan peluang bagi Startup untuk bertemu dengan akses permodalan. Kegiatan ini terbuka bagi seluruh mahasiswa aktif Perguruan Tinggi seluruh Indonesia.

    Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza mengajak seluruh komponen akademisi, yang merupakan partner Pertamina di kampus, serta para mahasiswa-mahasiswi, untuk bersemangat membangun solusi bagi masa depan energi Indonesia.

    “Mudah-mudahan pada saatnya nanti, akan tercipta talenta di bidang energi, yang akan meneruskan perjuangan kami dalam aspek leadership energi di tanah air,” jelas Oki dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7/2025).

    Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan Pertamuda Seed and Scale, di tahun 2025 ini telah memasuki tahun kelima penyelenggaraan, sekaligus menjadi salah satu kompetisi kewirausahaan mahasiswa yang terbesar dan paling konsisten di Indonesia.

    “Sejak tahun 2021 lebih dari 10.000 peserta dari 696 Perguruan Tinggi telah berpartisipasi dari jumlah tersebut 140 Finalis, berhasil menuju ke tahap demoday dan mendapatkan dana pembinaan senilai total Rp 1,6 Miliar. Lebih dari sekedar kompetisi, Pertamuda telah membuka lahirnya inisiatif-inisiatif baru untuk generasi muda yang kini mulai berkembang secara nyata,” ujar Arya

    Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kolaborasi yang terjalin antara Pertamina dengan para peserta yaitu mahasiswa-mahasiswi serta jajaran akademisi di tingkat Perguruan Tinggi.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan, PGTC merupakan program tahunan Pertamina sebagai wadah pemberdayaan generasi muda untuk berorientasi menjawab tantangan energi berkelanjutan.

    “Melalui Program PGTC, Pertamina berikan dampak positif untuk generasi muda untuk berprestasi melalui Inovasi dan karya,” tambah Fadjar.

    Penerima apresiasi salah satunya adalah Universitas Indonesia. Business Development & Partnership Universitas Indonesia, Ferie Budiansyah berharap semoga program PGTC menjadi salah satu kanal penghubung antara inovasi dan riset yang dihasilkan universitas dan industri khususnya pertamina group dan semoga program Pertamuda memiliki dampak bagi kemajuan bangsa.

    Sebagai informasi, apresiasi diberikan kepada Perguruan Tinggi ITB (Institut Teknologi Bandung), ⁠ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), IPB (Institut Pertanian Bogor), UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Brawijaya, ⁠⁠⁠Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesia,⁠⁠ Universitas Airlangga,⁠⁠ Universitas Sebelas Maret, UGM ⁠(Universitas Gadjah Mada), dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

    5 Years of Impact Award adalah bagian dari kegiatan Special Edition Pertamuda Seed and Scale 2025. Pada pelaksanaan kelima kalinya, PT Pertamina (Persero) memberikan apresiasi khusus kepada 11 kampus asal TOP Pertamuda 2021 -2024 karena telah konsisten, berkontribusi dan mendorong lahirnya mahasiswa yang menjadi TOP 3 Pertamuda.

    (ega/ega)

  • Pertamina Apresiasi 11 Universitas Pemenang TOP Pertamuda

    Pertamina Apresiasi 11 Universitas Pemenang TOP Pertamuda

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina memberikan apresiasi “5 Years of Impact Award” kepada 11 perguruan tinggi pemenang TOP Pertamuda Tahun 2021-2024, dalam peluncuran program Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2025. Apresiasi 5 Years of Impact Award adalah bagian dari kegiatan Special Edition Pertamuda Seed and Scale 2025.

    Pada pelaksanaan kelima kalinya, PT Pertamina (Persero) memberikan apresiasi khusus kepada 11 kampus asal TOP Pertamuda 2021-2024 karena konsisten, berkontribusi dan mendorong lahirnya mahasiswa yang menjadi TOP 3 Pertamuda. Apresiasi diberikan kepada ITB (Institut Teknologi Bandung), ⁠ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), IPB (Institut Pertanian Bogor), UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Brawijaya, ⁠⁠⁠Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesia,⁠⁠ Universitas Airlangga,⁠⁠ Universitas Sebelas Maret, UGM ⁠(Universitas Gadjah Mada), dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

    Diketahui Pertamuda adalah kompetisi ide bisnis untuk mahasiswa yang diadakan oleh Pertamina. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas implementasi SDGs (Sustainable Development Goals) dan inovasi pada sektor energi, mendorong perusahaan rintisan di Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan peluang bagi startup untuk bertemu dengan akses permodalan. Pertamuda terbuka bagi seluruh mahasiswa aktif perguruan tinggi seluruh Indonesia.

    Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, mengajak seluruh komponen akademisi, yang merupakan partner Pertamina di kampus, serta para mahasiswa-mahasiswi, untuk membangun solusi bagi masa depan energi Indonesia.

    “Mudah-mudahan pada saatnya nanti, akan tercipta talenta di bidang energi, yang akan meneruskan perjuangan kami dalam aspek leadership energi di tanah air,” jelas Oki dikutip Jumat (11/7/2025).

    Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan Pertamuda Seed and Scale 2025 telah memasuki tahun kelima penyelenggaraan sekaligus menjadi salah satu kompetisi kewirausahaan mahasiswa terbesar dan paling konsisten di Indonesia.

    “Sejak tahun 2021 lebih dari 10.000 peserta dari 696 perguruan tinggi telah berpartisipasi. Dari jumlah tersebut, 140 finalis berhasil menuju ke tahap demoday dan mendapatkan dana pembinaan senilai total Rp 1,6 miliar. Lebih dari sekedar kompetisi, Pertamuda membuka lahirnya inisiatif-inisiatif baru untuk generasi muda yang kini mulai berkembang secara nyata,” urai Arya

    Dia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kolaborasi yang terjalin antara Pertamina dengan para peserta, yaitu mahasiswa-mahasiswi serta jajaran akademisi di tingkat perguruan tinggi.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan PGTC merupakan program tahunan Pertamina sebagai wadah pemberdayaan generasi muda untuk berorientasi menjawab tantangan energi berkelanjutan.

    “Melalui Program PGTC, Pertamina memberikan dampak positif bagi generasi muda untuk berprestasi melalui inovasi dan karya,” tambah Fadjar.

    Penerima apresiasi dari Universitas Indonesia, Business Development and Partnership Universitas Indonesia Ferie Budiansyah berharap program PGTC menjadi salah satu kanal penghubung antara inovasi dan riset yang dihasilkan universitas dan industri khususnya Pertamina Group.

    “Dan semoga program Pertamuda memiliki dampak bagi kemajuan bangsa,” kata dia.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemisahan pemilu tingkatkan kualitas demokrasi di daerah

    Pemisahan pemilu tingkatkan kualitas demokrasi di daerah

    Ilustrasi – Pekerja melipat surat suara Pemilu 2024 di gudang logistik pemilu KPU Bantul, D.I Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/agr/aww.

    Pengamat: Pemisahan pemilu tingkatkan kualitas demokrasi di daerah
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 02 Juli 2025 – 19:28 WIB

    Elshinta.com – Pengamat politik dan kebijakan dari Universitas Brawijaya (UB) Andhyka Muttaqin menilai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan pemilu nasional dan daerah bisa berdampak pada peningkatan kualitas demokrasi di daerah.

    “Dengan pemisahan pemilu, isu lokal tidak akan tertutup oleh isu nasional, sebagaimana sering terjadi dalam pemilu serentak. Ini berdampak pada peningkatan kualitas demokrasi lokal,” kata Andhyka di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.

    Putusan pemisahan pelaksanaan pemilu nasional dan daerah tertuang di dalam Putusan Nomor 135/PUU-XXII/2025.

    Pada putusan itu disebutkan bahwa mulai 2029 keserentakan pemilu yang konstitusional adalah memisahkan penyelenggaraan pemilu di nasional dan lokal.

    Dengan dipisahkannya pelaksanaan pemilu nasional dan daerah, para kandidat atau calon kepala daerah bisa lebih terdorong mengangkat agenda lokal serta tidak lagi menunggangi isu nasional sebagai ajang mencari suara.

    “Ini dapat menguatkan prinsip desentralisasi dan otonomi daerah dalam sistem demokrasi Indonesia,” ujarnya.

    Andhyka memandang ketika isu lokal menjadi pembahasan utama di dalam penyusunan visi misi setiap pasangan calon kepala daerah, maka melahirkan banyak pemilih rasional yang lebih melihat pada rekam jejak dan program dari kandidat.

    “Ini dimungkinkan karena pemilih lebih fokus memahami calon dan program dalam setiap jenis pemilu,” ucap dia.

    Tak hanya itu, putusan MK disebutnya akan memberikan ruang lebih luas kepada partai politik melakukan kaderisasi secara terpisah, yakni antara kader untuk kontestasi nasional dan daerah.

    “Pemisahan dapat mengurangi dominasi coattail effect atau efek ekor jas dari pemilu presiden terhadap pilkada,” katanya.

    Kendati demikian, Andhyka mengingatkan kepada pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) agar segera menyiapkan peta jalan untuk merencanakan pemilu pada 2029.

    “Keberhasilan implementasinya bergantung pada keseriusan perencanaan kebijakan dan keterlibatan aktif masyarakat sipil dalam mengawalnya,” tuturnya.

    Sumber : Antara

  • Pengamat: Pemisahan pemilu tingkatkan kualitas demokrasi di daerah

    Pengamat: Pemisahan pemilu tingkatkan kualitas demokrasi di daerah

    Dengan pemisahan pemilu, isu lokal tidak akan tertutup oleh isu nasional, sebagaimana sering terjadi dalam pemilu serentak. Ini berdampak pada peningkatan kualitas demokrasi lokal

    Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Pengamat politik dan kebijakan dari Universitas Brawijaya (UB) Andhyka Muttaqin menilai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan pemilu nasional dan daerah bisa berdampak pada peningkatan kualitas demokrasi di daerah.

    “Dengan pemisahan pemilu, isu lokal tidak akan tertutup oleh isu nasional, sebagaimana sering terjadi dalam pemilu serentak. Ini berdampak pada peningkatan kualitas demokrasi lokal,” kata Andhyka di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.

    Putusan pemisahan pelaksanaan pemilu nasional dan daerah tertuang di dalam Putusan Nomor 135/PUU-XXII/2025.

    Pada putusan itu disebutkan bahwa mulai 2029 keserentakan pemilu yang konstitusional adalah memisahkan penyelenggaraan pemilu di nasional dan lokal.

    Dengan dipisahkannya pelaksanaan pemilu nasional dan daerah, para kandidat atau calon kepala daerah bisa lebih terdorong mengangkat agenda lokal serta tidak lagi menunggangi isu nasional sebagai ajang mencari suara.

    “Ini dapat menguatkan prinsip desentralisasi dan otonomi daerah dalam sistem demokrasi Indonesia,” ujarnya.

    Andhyka memandang ketika isu lokal menjadi pembahasan utama di dalam penyusunan visi misi setiap pasangan calon kepala daerah, maka melahirkan banyak pemilih rasional yang lebih melihat pada rekam jejak dan program dari kandidat.

    “Ini dimungkinkan karena pemilih lebih fokus memahami calon dan program dalam setiap jenis pemilu,” ucap dia.

    Tak hanya itu, putusan MK disebutnya akan memberikan ruang lebih luas kepada partai politik melakukan kaderisasi secara terpisah, yakni antara kader untuk kontestasi nasional dan daerah.

    “Pemisahan dapat mengurangi dominasi coattail effect atau efek ekor jas dari pemilu presiden terhadap pilkada,” katanya.

    Kendati demikian, Andhyka mengingatkan kepada pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) agar segera menyiapkan peta jalan untuk merencanakan pemilu pada 2029.

    “Keberhasilan implementasinya bergantung pada keseriusan perencanaan kebijakan dan keterlibatan aktif masyarakat sipil dalam mengawalnya,” tuturnya.

    Pewarta: Ananto Pradana
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Koperasi Merah Putih mampu mewadahi potensi desa

    Koperasi Merah Putih mampu mewadahi potensi desa

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Mendes: Koperasi Merah Putih mampu mewadahi potensi desa
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 26 Juni 2025 – 22:10 WIB

    Elshinta.com – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto optimistis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih mampu menjadi wadah dari setiap potensi yang dimiliki oleh suatu desa.

    “Koperasi (Desa/Kelurahan Merah Putih) bisa melakukan bisnis sesuai potensi yang ada, intinya diselaraskan,” kata Yandri ditemui di Universitas Brawijaya (UB), di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.

    Dia mencontohkan, apabila suatu desa memiliki potensi pada sektor peternakan ayam petelur, maka hal itu bisa dijadikan sebagai lini usaha di dalam Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    Dengan begitu, lanjutnya, potensi dari sebuah desa yang telah tertampung tersebut bisa menunjang bergulirnya program pemerintah lainnya.

    “Jadi, unit usahanya ayam petelur untuk mendukung program Makan Berigizi Gratis (MBG),” ucap dia.

    Saat ini, target pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah terbentuk secara keseluruhan, yakni sebanyak 80 ribu unit se-Indonesia.

    Sedangkan, dari total 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, terdapat 65 ribu unit yang telah berbadan hukum atau memiliki surat keputusan (SK) pendirian.

    Pada kesempatan itu, dia menyebut bahwa pembahasan inti bisnis dari program tersebut baru akan dilakukan ketika semua unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah berbadan hukum.

    “Setelah selesai, kami menuju core bisnisnya, yaitu (tujuh) unit usaha,” ucap dia.

    Selain itu, Yandri menyebut aset milik pemerintah desa bisa dimaksimalkan untuk dijadikan sebagai kantor Koperasi Merah Putih yang berada di wilayah pedesaan.

    Menurut dia, itu adalah bagian dari upaya menekan biaya untuk kebutuhan operasional di masa awal beroperasinya koperasi.

    “Dengan memanfaatkan potensi (aset) yang sudah eksisting, itu bisa menekan pengeluaran,” ujarnya.

    Pembangunan kantor operasional untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih merupakan opsi terakhir, jika di suatu wilayah tidak ada aset milik pemerintah daerah maupun pemerintah desa.

    “Kalau tidak ada baru membangun,” tutur dia.

    Sumber : Antara

  • Duh! Mahasiswi Cantik Universitas Brawijaya Dicekoki Miras oleh Seniornya lalu Disodorkan Alat Vital

    Duh! Mahasiswi Cantik Universitas Brawijaya Dicekoki Miras oleh Seniornya lalu Disodorkan Alat Vital

    GELORA.CO – Mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) diduga menjadi korban pelecehan seksual seniornya. Korban berinisial DCI (20) asal Pasuruan melaporkan seniornya, ABN (22) asal Bogor, Jawa Barat, ke Satreskrim Polresta Malang Kota.

    DCI menuturkan, ABN memberikan minuman keras yang sebelumnya telah mereka beli bersama.

    Minuman tersebut membuat DCI lemas tak berdaya. Dalam kondisi tersebut, ABN diduga melancarkan aksinya dengan menggerayangi tubuh DCI dan mencoba melakukan tindakan pelecehan seksual.

    “Posisi saya waktu itu sudah lemas, dan di saat itu juga yang bersangkutan, tubuh saya sudah diraba, dan (terduga) pelaku berusaha untuk menyodorkan alat vitalnya,” ujar DCI, dikonfirmasi pada Jumat (20/6/2025).

    Meskipun dalam kondisi lemas, DCI berupaya memberikan perlawanan dan menolaknya. DCI berhasil melepaskan jerat dari tubuh ABN, meski pada akhirnya ia mengaku menderita rasa trauma berkepanjangan.

    “Tapi saya berusaha melawan, saya bilang ke (terduga) pelaku ‘Jangan Gini’ dan saya meronta agar yang bersangkutan tidak melakukan itu (pelecehan seksual),” katanya.

    Akibat perbuatan ABN, DCI mengalami trauma psikis berat. Trauma ini menyebabkan DCI merasa takut bertemu orang lain dan mengganggu aktivitas perkuliahannya.

    “Tentu saya trauma, awal-awal setelah kejadian itu, ketemu teman-teman kuliah masih agak takut gimana, tapi so far agak membaik, meskipun karena ini sudah di ranah hukum, terkadang saya harus mengulang-ngulang untuk menceritakan kejadian itu, tapi yang jelas saya ingin keadilan bagi saya,” ungkapnya.

    Sementara itu, terduga pelaku, ABN mengaku sebelumnya belum mengetahui adanya laporan terhadap dirinya. Namun, dia enggan memberi tanggapan lebih lanjut terkait hal tersebut. 

    “Saya tidak tahu kalau ada laporan terhadap saya, jadi saya tidak bisa memberikan tanggapan apapun. Emang siapa yang melaporkan saya? Kapan laporannya?,” kata ABN, saat dihubungi terpisah melalui aplikasi pesan.

    Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto mengatakan, pihaknya masih perlu mengonfirmasi tindak lanjut dari laporan terduga korban kepada Satreskrim. Namun ia memastikan bila ada laporan atau aduan akan memproses hal itu.

    “Kami konfirmasi terlebih dahulu dengan Satreskrim, kalau memang laporan atau aduan itu ada pasti ditindaklanjuti oleh kami pihak kepolisian, diselidiki baik terlapor dan pelapor akan dimintai keterangan, supaya jelas peristiwa yang ada terang benderang, tapi kami konfirmasikan dulu,” tutup Yudi.

  • Gelar Digistar Connect, Telkom Cetak SDM Digital Unggul Siap Kerja

    Gelar Digistar Connect, Telkom Cetak SDM Digital Unggul Siap Kerja

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya mengembangkan talenta digital muda lewat program Digistar Connect. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Digistar.

    Program tersebut merupakan employer branding Telkom yang menjadi wadah edukasi sekaligus inspirasi bagi mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kerja digital dan merasakan langsung pengalaman magang di berbagai unit kerja Telkom.

    VP Human Capital Culture & Industrial Relations Telkom, Iwan Setiawan, menyebut Digistar Connect sebagai bagian dari strategi besar Telkom dalam mencetak SDM digital unggul.

    “Kami ingin menjembatani dunia kampus dan dunia kerja. Lewat Digistar, kami membina mahasiswa sejak awal agar siap terjun ke industri digital dengan kompetensi dan mentalitas yang kuat,” ujar Iwan dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).

    Ia mengungkapkan sepanjang 2024-2025, Telkom telah menggelar 30 sesi Digistar Connect di berbagai kampus ternama seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Airlangga.

    Sesi juga digelar Universitas Brawijaya, Telkom University, BINUS University, Universitas Sriwijaya, serta di kawasan timur Indonesia seperti Makassar, Labuan Bajo, dan Papua lewat kolaborasi Indigo X Digistar.

    Program ini telah melibatkan lebih dari 4.800 peserta yang terdiri dari mahasiswa, alumni, dan pencari kerja muda. Selain itu, setiap sesi Digistar Connect disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan di masing-masing kampus, serta relevan dengan industri.

    Topik yang diangkat meliputi data analytics, web development, pemanfaatan AI dalam dunia kerja, hingga membangun koneksi profesional lewat LinkedIn.

    Para peserta diajak berdiskusi dan belajar langsung bersama profesional Telkom, pakar industri, hingga alumni Digistar yang telah berkiprah di dunia kerja. Iwan juga menekankan pentingnya penguatan soft skill dalam dunia kerja.

    “Kompetensi teknis itu penting, tetapi kemampuan membangun koneksi dan menampilkan profesionalisme di dunia digital tak kalah krusial. Ini yang kami tekankan lewat Digistar Connect,” jelasnya.

    Menurutnya, dengan pendekatan yang edukatif dan kolaboratif, Digistar Connect tak hanya menginspirasi mahasiswa, tapi juga membuka peluang untuk pengembangan diri, memperluas jaringan, hingga siap menghadapi tantangan industri digital.

    Tak hanya itu, acara ini juga memperkenalkan Digistar Club, komunitas talenta digital binaan Telkom yang memberi akses ke berbagai pelatihan, mentoring, hingga peluang magang.

    Informasi lebih lanjut mengenai program Digistar dapat diakses melalui Instagram @LivinginTelkom dan laman resmi https://www.digistartelkom.id.

    (anl/ega)

  • Profil Bambang Eko Suhariyanto, Komisaris Baru PLN dari Purnawirawan TNI

    Profil Bambang Eko Suhariyanto, Komisaris Baru PLN dari Purnawirawan TNI

    Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT PLN (Persero) pada Rabu (18/6/2025) merombak susunan dewan komisaris perseroan.

    Dalam RUPS LB itu Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto diangkat menjadi komisaris PLN menggantikan Susiwijono Moegiarso. Bambang juga merupakan seorang purnawirawan TNI.

    Mengutip laman Kementerian Sekretariat Negara, Bambang lahir tanggal 1 Oktober 1961, di Jember, Jawa Timur. Dia menyelesaikan Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 1987.

    Dia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Indonesia dan lulus tahun 2003. Kemudian, meraih gelar doktor pada 2018 dari Universitas Brawijaya.

    Selama berkarir di TNI, Bambang terus mengembangkan pengetahuannya melalui berbagai pendidikan di dalam dan luar negeri, seperti Sekkau 1996, Law Operation Course (Amerika) 1999, Seskoau 2002, Legal Adviser Course (Australia) 2003, dan Ilomo Course (Amerika) 2004.

    Lalu, Air Law Course (Belanda) 2005, International Law Development Programs (Amerika) 2006, Susopsgab IV 2007, Operation Law Course For Senior Officer (Hawaii) 2007, dan Sesko TNI 2010. Semua pengalaman ini membekalinya dengan pemahaman yang mendalam tentang hukum dan strategi militer.

    Karir Bambang dimulai sebagai Kasi Kumniter Subdis Kumdira Diskumau, dan sejak saat itu, karirnya terus menanjak dengan menjabat berbagai posisi penting, termasuk Kakum Koopsau II, Kepala Biro Hukum Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan (Karo Hukum Setjen Kemhan), hingga kemudian dilantik sebagai Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Sosial pada 2018.

    Tanda jasa yang dimiliki atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara, antara lain Satyalancana Kesetiaan XVII Tahun, Satyalancana Santi Dharma, United Nation Medal (PBB), Satyalancana Dwidya Sistha dan Satyalancana Kesetiaan XXIV Tahun.

    Adapun, Bambang dilantik sebagai Wakil Menteri Sekretaris Negara di Kabinet Presiden Prabowo Subianto pada Oktober 2024.

  • 8 Kampus Adu Gagasan Bangun Desa Binaan Lewat Genera-Z Berbakti

    8 Kampus Adu Gagasan Bangun Desa Binaan Lewat Genera-Z Berbakti

    Jakarta

    Tak pernah mudah untuk memulai. Ada keraguan, ketakutan akan gagal, hingga rasa tak yakin semuanya kerap bercampur jadi satu saat ide baru muncul di kepala.

    Tapi, satu langkah pertama bisa membuka jalan panjang. Bagi para peserta program ‘Genera-Z Berbakti’, keberanian untuk melangkah bukan hanya soal mengeksekusi ide, tapi juga melihat peluang, mengambil momentum, dan berkomitmen memberi dampak nyata bagi Indonesia.

    Genera-Z Berbakti merupakan program dengan konsep call for proposal untuk kelompok mahasiswa yang memiliki antusiasme terhadap pengabdian kepada masyarakat di lokasi desa binaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Empat tim dengan proposal terbaik akan mendapatkan pendanaan serta pembinaan untuk pelaksanaan program dari Bakti BCA. Pada Genera-Z Berbakti edisi kali ini, empat desa yang menjadi tujuan adalah Desa Wisata Edelweiss Wonokitri (Jatim), Dayun (Riau), Pulau Derawan (Kaltim), dan Teluk Kiluan (Lampung).

    Memulai memang berat, tapi menjalaninya bersama-sama bisa membuat segalanya lebih ringan. Dalam Genera-Z Berbakti, tim mahasiswa dari delapan kampus yang menjadi finalis telah membuktikannya. Mereka sudah bertemu dan berjuang bersama dengan rekan seperjalanan: teman-teman satu visi yang punya semangat sama.

    Sejak awal, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan para finalis, mulai dari penyusunan proposal hingga persiapan pelaksanaan program di lapangan. Mereka saling berdiskusi, bertukar ide, membagi tugas, dan menghadapi berbagai dinamika secara langsung sebagai satu tim. Salah satu contohnya datang dari tim UNSRAT, yang bahkan telah melakukan observasi langsung ke Desa Derawan sejak tahap penyusunan proposal.

    Salah satu anggota tim UNSRAT, Dafa mengatakan pihaknya mengamati berbagai aspek lingkungan, seperti sampah dan abrasi, yang sudah kami teliti sejak 2-4 minggu lalu.

    “Sementara untuk pendalaman materi di bidang pariwisata, kami fokuskan pada minggu-minggu terakhir ini,” kata Dafa dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

    Setelah tim terbentuk dan ide dipertajam, langkah berikutnya adalah menciptakan dampak berkelanjutan. Para peserta diajak memetakan target jangka pendek dan panjang yang hendak dicapai. Pengabdian di desa bukan hanya menjadi ajang implementasi gagasan, tapi juga waktu yang tepat untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin ‘seize the day’ membuat perubahan nyata bagi masyarakat dan diri mereka sendiri.

    Dalam prosesnya, para mahasiswa tak hanya mengembangkan proyek sosial. Mereka belajar banyak, mulai dari mempresentasikan ide di hadapan panelis, menyusun strategi tim, hingga mengasah kepemimpinan dan manajemen konflik.

    Fase penjurian Genera-Z Berbakti menjadi momen sangat berharga bagi para finalis. Tak hanya berkesempatan mempresentasikan ide segar di hadapan tiga panelis: Nicholas Saputra, Happy Salma, dan Prof. Yohanes Surya, para finalis juga memiliki ruang lebih luas untuk memahami apa yang sebenarnya menjadi akar masalah setiap lokasi tujuan program.

    Semua pengalaman ini tak hanya memperkaya portofolio, tapi juga membentuk karakter dan mendorong mereka menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Melalui babak Adu Wawasan di fase pertama penjurian, para peserta pada akhirnya belajar untuk mengapresiasi lawan.

    Ini tergambar dari pengakuan May, anggota dari tim UNILA, merespons pertanyaan tidak terduga dari ITB yang ia dapatkan pada babak adu gagasan.

    “Penampilan tim ITB enggak hanya keren, tapi hebat banget. Pertanyaan-pertanyaan mereka juga luar biasa,” kata May.

    Pengakuan senada juga disampaikan tim UI, Dela. Ia mengatakan di antara pihaknya berdelapan (finalis) mereka termasuk top team.

    “Di antara top university, mereka bisa mengungguli dengan pembawaan yang sangat baik. Jadi kami sangat mengapresiasi dan bangga bisa bertanding dengan tim UB,” papar Dela.

    Tiap tim pada program ini memiliki beragam solusi unik untuk lokasi tujuannya. Salah satunya, ada solusi ‘Smart Reef Initiative’ dari tim UNILA yang mengusung teknologi IoT untuk membuat sistem peringatan dini tsunami. Terdapat juga solusi bernama ‘SAVANA’ dari tim UI yang memadukan edukasi kesehatan, pertanian organik, dan pelatihan bahasa Inggris untuk masyarakat Edelweiss Wonokitri.

    Babak Adu Wawasan Genera-Z Berbakti tidak hanya menjadi momen berkesan bagi para finalis, tetapi juga panelis. Duta Bakti BCA, Nicholas Saputra mengungkapkan ada salah satu mahasiswa yang tidak hanya betul-betul memahami situasi alamnya, tetapi juga kultur budaya masyarakat di desa tersebut.

    “Ini justru menjadi hal yang penting dan utama, tentang memahami manusianya,” kata Nicholas.

    Sebagai informasi, kedelapan kampus yang memiliki tim perwakilan pada babak final Genera-Z Berbakti adalah Universitas Lampung (UNILA), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Andalas (UNAND), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Mereka terpilih masuk ke babak final melalui seleksi dan penjurian ketat yang dilakukan terhadap total 255 tim pendaftar di program GeneraZ Berbakti. Para pendaftar berasal dari berbagai perguruan tinggi nasional, bahkan ada dari luar negeri. Pendaftar dari perguruan tinggi di Indonesia, tersebar dari Sumatera hingga Papua, baik kampus negeri maupun swasta.

    Lebih lanjut, babak penjurian Genera-Z Berbakti bisa disaksikan langsung di YouTube Narasi mulai 13 Juni 2025. Jadilah saksi keseruan anak-anak muda hebat Indonesia beradu ide dan argumen positif untuk kemajuan desa-desa di Indonesia.

    (ega/ega)

  • Profil Gamal Albinsaid, Inovator Bidang Kesehatan di Komisi X DPR RI

    Profil Gamal Albinsaid, Inovator Bidang Kesehatan di Komisi X DPR RI

    Jakarta, Beritasatu.com – Gamal Albinsaid adalah sosok inspiratif yang dikenal luas sebagai inovator di bidang kesehatan. Kini, ia mengemban amanah baru sebagai anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

    Perjalanan hidupnya yang sarat nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial menjadi pijakan utama dalam kiprahnya di dunia politik. Berikut profil lengkapnya!

    Sosok Gamal Albinsaid

    Lahir di Kota Malang pada 8 September 1989, Gamal Albinsaid menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kampung halamannya. Ia merupakan alumnus Madrasah Ibtidaiyah Jendral Sudirman, SMP Negeri 3 Malang, dan SMA Negeri 3 Malang.

    Lulus pada tahun 2007, Gamal melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan menyelesaikan program magister di universitas yang sama.

    Kiprah Inovatif di Bidang Kesehatan

    Nama Gamal Albinsaid mulai dikenal publik berkat dedikasinya dalam menciptakan solusi kesehatan berbasis sosial. Ia adalah pendiri Klinik Asuransi Sampah, InMed, Siapapeduli.id, dan sejumlah platform inovatif lainnya.

    Gagasan-gagasan tersebut muncul dari pengalaman menyentuh, yakni kisah seorang anak pemulung yang meninggal dunia karena diare lantaran tidak mampu mengakses layanan kesehatan.

    Komitmen kuat Gamal terhadap pelayanan kesehatan yang merata membuatnya diganjar berbagai penghargaan, baik nasional maupun internasional.

    Salah satu penghargaan paling bergengsi yang diraihnya adalah HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur Award pada tahun 2014, yang diserahkan langsung oleh Pangeran Charles di Inggris.

    Langkah Politik di Kursi DPR

    Tahun 2024 menjadi tonggak baru dalam perjalanan hidup Gamal Albinsaid. Ia memutuskan terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari dapil Jawa Timur V melalui PKS.

    Berbekal rekam jejak positif dan gagasan-gagasan progresif, Gamal berhasil meraih 110.385 suara, yang mengantarkannya duduk di Komisi X DPR RI. Komisi ini membidangi sektor pendidikan, olahraga, kebudayaan, serta riset dan teknologi, yang sejalan dengan kepedulian Gamal selama ini.

    Sebagai anggota legislatif, Gamal Albinsaid berharap dapat terus membawa perubahan positif, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Ia percaya bahwa kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.

    Perjalanan Gamal Albinsaid dari seorang dokter muda hingga menjadi anggota Komisi X DPR RI menunjukkan bahwa kepedulian sosial dapat menjadi kekuatan besar dalam membawa perubahan. Dengan rekam jejak inovatif dan dedikasi tinggi, diharapkan Gamal dapat terus menjadi motor penggerak perubahan yang berdampak luas bagi Indonesia.