Institusi: Universitas Brawijaya

  • Dosen UB: Pejabat publik gunakan narasi inklusif saat jawab kritik

    Dosen UB: Pejabat publik gunakan narasi inklusif saat jawab kritik

    “Narasi inklusif atau berbasis empati publik perlu digunakan, karena seorang pejabat publik jangan sampai terlihat melakukan pembelaan yang sifatnya irasional dan menyinggung nalar,”

    Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Dosen Komunikasi Politik Universitas Brawijaya (UB) Verdy Firmantoro mengingatkan kepada seluruh pejabat publik agar mengedepankan penggunaan narasi yang bersifat inklusif ketika menjawab kritik dari masyarakat.

    “Narasi inklusif atau berbasis empati publik perlu digunakan, karena seorang pejabat publik jangan sampai terlihat melakukan pembelaan yang sifatnya irasional dan menyinggung nalar,” kata Verdy Firmantoro di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.

    Dia menyebut mengedepankan penggunaan narasi inklusif menjadi sebuah langkah mengantisipasi polemik atau adanya blunder dari seorang pejabat publik ketika merespon pernyataan masyarakat.

    Salah satu kejadian disebutnya menjadi contoh, yakni adanya penonaktifan beberapa orang anggota DPR RI karena mengeluarkan pernyataan menyinggung perasaan publik.

    Kejadian itu harus menjadi pelajaran, tidak hanya bagi DPR RI tetapi seluruh pejabat di masing-masing lembaga negara.

    Menurut dia sebagai seorang pejabat publik sejatinya harus mampu menyuarakan pesan bersifat pro rakyat, dengan mengedepankan fakta dan data untuk memberikan dampak baik pada kondisi sosial masyarakat.

    “Jangan melakukan pembelaan diri karena justru akan memperkeruh suasana, membuat masyarakat menjadi resisten,” ujarnya.

    Penggunaan narasi inklusif bersifat penting untuk dipahami oleh seluruh pejabat publik, lantaran memiliki pengaruh terhadap kondusivitas di suatu wilayah, baik dalam ranah regional maupun nasional.

    Oleh karena itu, dia menyatakan reformasi dalam hal strategi komunikasi publik perlu dilakukan secara menyeluruh di setiap lembaga negara, termasuk DPR RI.

    Sebab, apa yang diutarakan oleh seorang pejabat publik juga mempertaruhkan nama baik institusi.

    Verdy menyebut pejabat publik juga tidak boleh menganggap sebuah kritik sebagai ancaman tetapi menjadikannya untuk proses perbaikan, melalui komunikasi interaktif dan dialogis sehingga tak menimbulkan erosi legitimasi akibat adanya kegagalan representasi.

    “Komunikasi tidak boleh monolog tapi menerapkan partisipatoris. Kalau tidak ada respon soal keresahan masyarakat, bisa menimbulkan kejadian seperti kemarin,” tuturnya.

    Pewarta: Ananto Pradana
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sikapi Dinamika Nasional, Alumnus UB Kecam Keras Aksi Anarkistis dan Serukan Persatuan Bangsa
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 September 2025

    Sikapi Dinamika Nasional, Alumnus UB Kecam Keras Aksi Anarkistis dan Serukan Persatuan Bangsa Surabaya 2 September 2025

    Sikapi Dinamika Nasional, Alumnus UB Kecam Keras Aksi Anarkistis dan Serukan Persatuan Bangsa
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Menanggapi situasi sosial politik yang memanas di Jakarta dan sejumlah daerah di Indonesia, Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (PP IKA UB) mengeluarkan pernyataan sikap tegas.
    Melalui Ketua Umumnya, Mohammad Zainal Fatah, IKA UB mengecam keras segala bentuk kekerasan dan menyerukan seluruh elemen bangsa untuk mengedepankan persatuan.
    “Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam dinamika yang terjadi beberapa hari ini,” ujar Zainal Fatah, Selasa (2/9/2025).
    Zainal menegaskan bahwa IKA UB secara tegas mengutuk setiap tindakan anarkistis, penjarahan, dan kekerasan yang dinilai telah mencederai nilai-nilai luhur Pancasila.
    Ia menambahkan bahwa tindakan semacam itu tidak dapat dibenarkan dan hanya akan merusak tatanan kehidupan berbangsa.
    “Kami meminta seluruh pihak untuk berhenti melakukan provokasi dan adu domba yang berakibat buruk pada persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.
    Dalam pernyataan tersebut, IKA UB juga menyoroti peran aparat keamanan.
    Organisasi alumni ini mendesak seluruh aparat bertindak profesional, terukur, dan humanis dalam menjalankan tugasnya di lapangan, guna menghindari eskalasi konflik lebih lanjut.
    Lebih dari sekadar merespons insiden, IKA UB mendorong pemerintah segera mengatasi akar permasalahan.
    “Kami mendesak seluruh elemen dan lembaga pemerintahan negara segera mengambil kebijakan konkret yang dapat memperkecil kesenjangan ekonomi, politik, dan keadilan hukum,” kata Zainal.
    IKA UB juga menyerukan kepada seluruh alumni dan keluarga besar Universitas Brawijaya di manapun berada untuk menjadi teladan dalam menjaga persatuan.
    Para alumni diminta memilih cara-cara damai dan bermartabat dalam menyampaikan aspirasi, masukan, maupun kritik kepada pemerintah.
    “Ini adalah tanggung jawab moral kami. IKA UB memiliki komitmen kuat untuk ikut serta memajukan kehidupan bangsa dan negara. Mari kita rekatkan kembali persatuan dan solidaritas sebagai sesama anak bangsa,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polresta Malang minta warga tak terprovokasi hoaks 15 titik sniper

    Polresta Malang minta warga tak terprovokasi hoaks 15 titik sniper

    Bila ada informasi yang mencurigakan silahkan konfirmasi langsung ke pihak kepolisian terdekat

    Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota, Jawa Timur, meminta warga tak terprovokasi hoaks mengenai 15 titik sniper atau penembak jitu di wilayah tersebut dalam format pesan berantai di aplikasi pesan singkat WhatsApp.

    “Kabar tersebut hoaks atau tidak benar. Kami meminta masyarakat tetap tenang,” kata Kepala Seksi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

    Oleh karena itu, masyarakat diingatkan supaya tidak mudah percaya dengan informasi dalam bentuk pesan berantai yang tersebar di ranah media sosial.

    Kepolisian setempat memastikan kondisi di Kota Malang tetap aman dan kondusif.

    “Bila ada informasi yang mencurigakan silahkan konfirmasi langsung ke pihak kepolisian terdekat,” ujarnya.

    Sebagaimana diketahui, sempat muncul pesan berantai melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, pada Minggu (31/8) malam.

    Di dalam pesan berantai itu memuat informasi terkait 15 titik penempatan penembak jitu di Kota Malang, dengan diawali narasi “Titik Sniper (atas gedung) Area Malang Kota.

    Kemudian, pada bagian isi pesan tersebut dirincikan mana saja lokasi yang dimaksudkan sebagai tempat penempatan sniper.

    Adapun 15 lokasi yang dimaksudkan itu, meliputi Hotel Trio Indah, Hotel Regent’s Park, Hotel Kartika, Hotel Tugu, Malang Town Square (Matos), dan Malang Plaza.

    Selanjutnya, yakni Malang Creative Center (MCC), Universitas Brawijaya (UB) dua titik, Rumah Sakit Saiful Anwar, hingga Polres Malang.

    Selanjutnya, Telkom Blimbing, Apartemen Begawan, Gedung Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dua titik, dan BCA Blimbing.

    Pada bagian penutup pesan tersebut dituliskan permintaan agar informasi itu disebarkan luaskan kepada masyarakat.

    “Tolong sebarkan pada keluarga, kerabat, temanmu,” tulis isi pesan hoaks itu.

    Tak hanya itu, pesan berantai tersebut turut mencantumkan permintaan kepada masyarakat agar tidak keluar rumah di atas pukul 22.00 WIB.

    “Jangan sampai keluar rumah di atas jam 10 malam. Karena penambakan akan acak dan tidak memilih,” tutup pesan berantai itu.

    Pewarta: Ananto Pradana
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Telkom AI Center of Excellence Hadir Percepat Adopsi AI di RI

    Telkom AI Center of Excellence Hadir Percepat Adopsi AI di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia Bertepatan dengan Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 10th Edition 2025 di Bali International Convention Center, Direktur Enterprise & Business Service Telkom Veranita Yosephine, dan Direktur IT Digital Telkom Faizal Rochmad Djoemadi, meluncurkan Telkom AI Center of Excellence. Langkah ini dilakukan sebagai strategi inisiatif untuk implementasi kecerdasan buatan di TelkomGroup dalam rangka mendukung percepatan adopsi AI di Indonesia.

    Telkom AI Center of Excellence, bagian dari Telkom Solution, menyediakan platform teknologi dan AI Center sebagai wadah pengembangan use case serta pengembangan talenta AI. Langkah strategis dari Telkom Solution tersebut bertujuan untuk memperkuat konektivitas digital, inovasi, dan kolaborasi Telkom Indonesia dengan stakeholders yang meliputi sektor pendidikan, seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Teknologi DEL, Telkom University, Universitas Brawijaya hingga Universitas Teknologi Logistik & Bisnis Internasional, dan juga pada sektor swasta, sektor publik dan pemerintah, serta start-up nasional untuk implementasi AI yang mumpuni.

    Telkom AI Center of Excellence terdiri empat pilar utama: AI Campus yang membuka ruang kolaborasi dengan perguruan tinggi; AI Playground sebagai sarana riset dan eksplorasi praktis; AI Connect yang mempertemukan praktisi, start-up, dan pelaku bisnis; serta AI Hub yang fokus pada solusi nyata untuk ragam sektor industri.

    Veranita menyampaikan, Telkom AI Center of Excellence adalah langkah strategis Perusahaan dalam membangun ekosistem AI nasional secara menyeluruh dengan menggandeng berbagai pihak mulai dari penyedia teknologi dan solusi AI global hingga start-up dan produk yang dihadirkan juga akan dikustomisasi agar sesuai kebutuhan pasar. Hal ini menegaskan komitmen Telkom dalam mendukung digitalisasi di Indonesia, meningkatkan daya saing di berbagai sektor industri termasuk pelaku UMKM yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

    “Dengan kapabilitas dalam bidang teknologi serta akses terbesar di market enterprise lintas segmen antara lain industri swasta, pemerintahan sampai UMKM, Telkom akan berperan sebagai business partner dalam menyediakan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pelanggan, sehingga akan dapat memberikan dampak konkrit bagi pelanggan,” lanjut Veranita, Sabtu (31/8/2025).

    Peluncuran ini mendapat sambutan positif dari para pelaku bisnis lintas industri, karena kehadirannya dinilai mampu memberi dampak nyata bagi dunia usaha sekaligus memperkuat daya saing nasional.

    Kepala Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah Hendrar Prihadi juga mengapresiasi inisiatif Telkom AI Center of Excellence. Ia menyampaikan bahwa di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, munculnya teknologi AI akan sangat membantu industri pemerintahan dalam melakukan perbaikan proses, sehingga dapat memberikan layanan yang semakin baik ke depannya.

    Hal ini juga disampaikan oleh CEO NSEI Paragon Corp Salman Subakat. Menurutnya, adopsi AI penting untuk mempertahankan relevansi industri consumer goods di tengah persaingan global.

    “Sudah terbukti AI dapat mempercepat pengembangan di banyak aspek, bisa membawa perubahan, dan ini adalah biggest momentum bagi bangsa Indonesia untuk membangun ekosistem yang berdaya saing global. Saya kagum dengan Telkom yang punya noble mission untuk menyatukan Indonesia, bersama kita bangun pondasi besar untuk bisa lebih baik,” jelas Salman

    Dengan dikembangkannya bisnis teknologi di bidang AI yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar, Telkom AI Center of Excellence semakin menunjukkan komitmen Telkom Indonesia untuk menjadi digital telco yang terdepan, berdampak positif bagi seluruh stakeholders, dan berkontribusi aktif bagi perekonomian Indonesia di era digital yang dinamis.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Percepat Adopsi AI di Indonesia, Telkom Solution Luncurkan Telkom AI Center of Excellence – Page 3

    Percepat Adopsi AI di Indonesia, Telkom Solution Luncurkan Telkom AI Center of Excellence – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Telkom Solution resmi meluncurkan Telkom AI Center of Excellence yang bertepatan dengan penyelenggaraan Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) edisi ke-10 di Bali International Convention Center. Inisiatif strategis ini dipimpin oleh Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Veranita Yosephine, bersama Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, sebagai langkah mempercepat implementasi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.

    Peluncuran AI Center ini menegaskan peran TelkomGroup sebagai digital transformation enabler lintas industri. Melalui Telkom AI Center of Excellence yang merupakan bagian dari Telkom Solution, perusahaan menyediakan platform teknologi, ruang pengembangan use case, serta pusat pengembangan talenta AI.

    Kolaborasi dengan Kampus hingga Start-Up Nasional

    Langkah strategis dari Telkom Solution tersebut bertujuan untuk memperkuat konektivitas digital, inovasi, dan kolaborasi Telkom Indonesia dengan stakeholders yang meliputi sektor pendidikan, seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Teknologi DEL, Telkom University, Universitas Brawijaya hingga Universitas Teknologi Logistik & Bisnis Internasional, dan juga pada sektor swasta, sektor publik dan pemerintah, serta start-up nasional untuk implementasi AI yang mumpuni.

    Telkom AI Center of Excellence terdiri empat pilar utama: AI Campus yang membuka ruang kolaborasi dengan perguruan tinggi; AI Playground sebagai sarana riset dan eksplorasi praktis; AI Connect yang mempertemukan praktisi, start-up, dan pelaku bisnis; serta AI Hub yang fokus pada solusi nyata untuk ragam sektor industri.

    Dukungan Transformasi Digital Nasional

    Veranita menyampaikan, Telkom AI Center of Excellence adalah langkah strategis Perusahaan dalam membangun ekosistem AI nasional secara menyeluruh dengan menggandeng berbagai pihak mulai dari penyedia teknologi dan solusi AI global hingga start-up dan produk yang dihadirkan juga akan dikustomisasi agar sesuai kebutuhan pasar. Hal ini menegaskan komitmen Telkom dalam mendukung digitalisasi di Indonesia, meningkatkan daya saing di berbagai sektor industri termasuk pelaku UMKM yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

    “Dengan kapabilitas dalam bidang teknologi serta akses terbesar di market enterprise lintas segmen antara lain industri swasta, pemerintahan sampai UMKM, Telkom akan berperan sebagai business partner dalam menyediakan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pelanggan, sehingga akan dapat memberikan dampak konkrit bagi pelanggan,” lanjut Veranita.

    Apresiasi dari Pemerintah dan Industri

    Peluncuran ini mendapat sambutan positif dari para pelaku bisnis lintas industri, karena kehadirannya dinilai mampu memberi dampak nyata bagi dunia usaha sekaligus memperkuat daya saing nasional.

    Kepala Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah Hendrar Prihadi juga mengapresiasi inisiatif Telkom AI Center of Excellence. Ia menyampaikan bahwa di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, munculnya teknologi AI akan sangat membantu industri pemerintahan dalam melakukan perbaikan proses, sehingga dapat memberikan layanan yang semakin baik ke depannya.

    Hal ini juga disampaikan oleh CEO NSEI Paragon Corp Salman Subakat. Menurutnya, adopsi AI penting untuk mempertahankan relevansi industri consumer goods di tengah persaingan global. “Sudah terbukti AI dapat mempercepat pengembangan di banyak aspek, bisa membawa perubahan, dan ini adalah biggest momentum bagi bangsa Indonesia untuk membangun ekosistem yang berdaya saing global. Saya kagum dengan Telkom yang punya noble mission untuk menyatukan Indonesia, bersama kita bangun pondasi besar untuk bisa lebih baik,” jelas Salman

    Dengan hadirnya Telkom AI Center of Excellence, Telkom semakin menegaskan komitmennya untuk menjadi digital telco terdepan di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memperkuat daya saing nasional, tetapi juga memberi dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang semakin dinamis.

  • Profesor UB Ciptakan Teh dari Daun Kopi untuk Pereda Stres dan Relaksasi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        22 Agustus 2025

    Profesor UB Ciptakan Teh dari Daun Kopi untuk Pereda Stres dan Relaksasi Surabaya 22 Agustus 2025

    Profesor UB Ciptakan Teh dari Daun Kopi untuk Pereda Stres dan Relaksasi
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Di tengah meningkatnya tantangan kesehatan mental di era modern, seorang guru besar dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) menawarkan solusi inovatif yang alami dan teruji secara ilmiah.
    Prof. Kiki Fibrianto mengubah daun kopi yang selama ini dianggap limbah menjadi produk teh fungsional.
    Teh ciptaannya ini telah teruji secara akademis memiliki efek relaksasi untuk meredakan stres dan kecemasan. Teh daun kopi ini memiliki cita rasa manis alami, terutama yang berasal dari Malang Selatan. Selain itu, teh daun kopi aman dikonsumsi dengan tambahan madu atau gula, kecuali untuk tujuan terapi spesifik.
    Proses produksinya pun telah dipatenkan untuk menjaga kualitas dan keasliannya.
    “Seperti produk herbal pada umumnya, teh daun kopi tidak memiliki efek samping signifikan selama dikonsumsi secara wajar,” kata Prof. Kiki pada Jumat (22/8/2025).
    Ia menyampaikan bahwa daun kopi yang baik untuk relaksasi yakni jenis robusta dari daerah Ampelgading, Kabupaten Malang. Menurutnya, teh daun kopi mengandung aromatik dan asam gama amino sehingga bisa memberikan relaksasi di otak usai meminumnya.
    “Ini merupakan salah satu inovasi produk pangan ramah lingkungan buatan kami,” katanya.
    Menjawab kekhawatiran umum mengenai kafein, ia mengatakan bahwa kadar kafein dalam teh daun kopi sangat rendah.
    “Kadar kafeinnya jauh lebih rendah dibandingkan teh hijau, apalagi kopi. Jadi sangat aman untuk dikonsumsi,” katanya.
    Inovasi ini tidak hanya berhenti pada produk, tetapi juga mencakup metode pengujian mutakhir berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memvalidasi manfaatnya secara objektif.
    “Kesejahteraan jiwa adalah aspek esensial untuk produktivitas dan kualitas hidup, namun pendekatan konvensional belum mampu menjawab tantangan secara komprehensif,” ujar Prof. Kiki.
    Ia menawarkan pendekatan holistik yang dapat diintegrasikan dalam pola hidup sehari-hari melalui teh daun kopi.
    Untuk membuktikan klaim tersebut, Prof. Kiki dan timnya mengembangkan Face-DAKO atau Facial-based Cognitive Model for Daun Kopi, sebuah model cerdas yang mampu menganalisis efek relaksasi produk secara
    real-time
    .
    Teknologi ini meminimalkan subjektivitas yang sering kali menjadi kendala dalam riset sensorik konvensional.
    “Kami memindai ekspresi wajah subjek dengan kamera, lalu data tersebut diolah menggunakan pendekatan
    Convolutional Neural Network
    (CNN). AI akan menganalisis koordinat-koordinat wajah untuk mengkualifikasi level senyum dan relaksasi secara akurat. Efek positif ini sudah bisa terdeteksi dalam 30 menit setelah konsumsi,” jelasnya.
    Riset yang dimulai sejak tahun 2023 ini telah melibatkan ribuan subjek untuk membangun basis data yang kuat, memastikan keakuratan model dalam menyimpulkan tingkat relaksasi seseorang.
    Inovasi ini telah diwujudkan dalam produk komersial bernama Teh Daco yang sudah diproduksi sejak masa pandemi tahun 2022.
    Prof. Kiki menjelaskan bahwa meski produk ini di-
    branding
    sebagai minuman penyegar untuk relaksasi, manfaatnya jauh lebih luas.
    “Penelitian kami sebelumnya menunjukkan teh daun kopi juga berpotensi membantu penderita diabetes dan meluruhkan batu ginjal. Namun untuk kebutuhan komersial, kami fokus pada efek relaksasinya,” katanya.
    Potensi teh daun kopi tidak berhenti dalam bentuk minuman seduh. Tim riset Prof. Kiki kini tengah mengembangkan produk turunan lainnya, seperti teh instan dalam bentuk bubuk hingga merambah ke industri kosmetik.
    “Kami berencana menggunakannya untuk produk masker wajah dan perawatan kulit lainnya,” katanya.
    Proyek ini dikatakannya juga telah menarik perhatian pemerintah daerah. Saat ini, FTP UB sedang berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengembangkan teh daun kopi sebagai produk unggulan dalam konsep
    wellness tourism
    .
    “Harapannya, produk ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Lombok untuk mencari ketenangan dan relaksasi,” katanya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diserbu Asing, Indonesia Jangan Cuma Jadi Negara Pasar

    Diserbu Asing, Indonesia Jangan Cuma Jadi Negara Pasar

    Malang, CNBC Indonesia – Di tengah masifnya perkembangan teknologi global, Indonesia belum optimal dalam menangkap peluang. Hingga kini, banyak pihak menilai Indonesia masih sekadar menjadi negara pasar. 

    Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto juga menyinggung terkait hal tersebut. Ia menanyakan apakah sudah ada produk yang berkembang dan memiliki pasar sendiri.

    “Pertanyaannya adalah, mana produk-produk kita yang bisa berkembang, menjadi pasar bagi kita sendiri, bahkan mungkin dunia, dan meningkatkan ekonomi kita,” kata Boni di kawasan Universitas Brawijaya, Kamis (21/8/2025).

    Dia merujuk bahwa ekonomi digital bisa didorong dari pihak kampus. Melalui produk hingga pengembangan temuan sendiri.

    Namun sayangnya, kontribusi tersebut belum bisa dikatakan menjadi bagian dari ekonomi digital.

    “Oleh karena itu kami mendorong semoga dari UB (Universitas Brawijaya) makin banyak, tidak hanya produk, tapi juga startup-startup yang mengembangkan temuan-temuan tersebut, inovasi tersebut, menjadi nilai bisnis,” kata dia.

    Jika itu tidak dilakukan, Boni mengatakan Indonesia hanya bertahan pada level penemuan saja. 

    “Kita mengetahui, kita sendiri saat ini mungkin lebih banyak menjadi pasar. Use case yang kita gunakan untuk memecahkan masalah mostly IT-nya. Intellectual property masih dimiliki oleh korporasi besar ataupun industri dari luar,” kata Boni. 

    Sebelumnya Boni juga pernah mengatakan hal serupa pekan lalu. Dia menjelaskan Komdigi menyiapkan program terkait talenta digital agar tidak menjadi pasar untuk solusi dari luar negeri.

    Saat itu dia mengatakan talenta digital belum bisa dipenuhi dari pasokan dalam negeri. Jika hal tersebut terjadi ditakutkan talenta digital luar Indonesia bisa meningkat.

    “Yang kita khawatirkan adalah justru diperlukan oleh talenta-talenta dari luar. Nah ini yang menjadi PR,” ungkapnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mahasiswa Brawijaya Bisa Jadi Jagoan AI, Begini Caranya

    Mahasiswa Brawijaya Bisa Jadi Jagoan AI, Begini Caranya

    Malang, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan kerja sama dengan Universitas Brawijaya untuk melakukan AI Talent Factory. Pelatihan tersebut dilakukan untuk mencari para expertise terkait teknologi tersebut.

    Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan AI Talent Factory bukan sekedar pelatihan. Karena hal itu bisa dimulai dari level dasar atau pemula.

    “Tapi kita justru ingin memperpanjang runway-nya yang belum kita miliki secara maksimum adalah di titik AI practitioner dan specialist,” kata Boni ditemui di kawasan Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (21/8/2025).

    Namun dia mengakui masih terdapat tantangan. Karena jumlahnya tidak terlalu banyak.

    “Tapi ini menjadi prime mover atau pengungkit perubahan bagi industri AI kita,” ungkapnya.

    Program ini akan melatih 50 orang selama satu semester. Selain pelatihan, ada belajar mandiri, eksplorasi teknologi dan infrastruktur, brainstorming dan berdiskusi dengan para mentor.

    Said Mirza Pahlevi, Kepala Pusat Pengembangan Talenta Digital menjelaskan brainstorming akan dibimbing ahli dari bidang AI. Dari proses ini diharapkan bisa menghasilkan prototipe.

    “Jadi ini sebenarnya bukan pelatihan yang sehari-hari yang kita lihat di kelas dan seterusnya, tapi ini adalah mendorong dan membina mereka supaya mereka bisa secara mandiri melakukan inovasi di bidang AI,” kata Said dalam kesempatan yang sama.

    Lulusan dari program ini akan diberikan sertifikasi. Diharapkan bisa menjadi rekomendasi kerja.

    Boni juga mengharapkan tidak hanya untuk mencari kerja. Mereka yang lulus dari program ini bisa membangun perusahaan rintisan atau startup baru. Dengan begitu bisa membuka peluang kerja.

    “Syukur-syukur membangun startup dan Anda membuka peluang kerja. Itu lebih bermakna, memberi nilai lebih,” jelas Boni.

    Boni tak menutup kemungkinan ada kampus lain yang ikut dalam program ini. Tidak hanya di Jawa, tetapi bisa di luar wilayah tersebut jadi dapat melakukan pemerataan.

    “Karena khususnya adalah tidak hanya yang di Jawa tapi juga di luar Jawa Ini penting sehingga nanti pemerataan pertumbuhan ekonomi juga tersebar di berbagai Indonesia,” kata Boni.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Wamentan: Pemerintah Tugaskan Danantara Serap Rp1,5 Triliun Gula Petani

    Wamentan: Pemerintah Tugaskan Danantara Serap Rp1,5 Triliun Gula Petani

    Bisnis.com, MALANG — Pemerintah menyiapkan dana Rp1,5 triliun yang bersumber dari Danantara untuk menyerap gula petani yang tidak terserap pasar.

    Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengatakan nantinya yang akan melakukan pembelian gula petani, yakni PT RNI dan PT SGN.

    “Harganya baik, sehingga petani tidak dirugikan,” katanya di sela-sela memberikan Kuliah Tamu Wakil Menteri Pertanian dalam Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya, Rabu (13/8/2025).

    Terkait dugaan adanya peredaran gula rafinasi di pasar, dia menegaskan bahwa hal tersebut sebagai pelanggaran dan tak bisa ditolerir.  

    Karena itulah, dia menegaskan Kementan akan melakukan pendekatan ke kepolisian dan pihak-pihak yang mengurusinya.

    Intinya, kata dia, gula rafinasi itu gula yang diperuntukkan industri makanan dan minuman, tidak boleh dijual di pasar.

    Dengan demikian, mereka yang menjual gula rafinasi di luar kepentingan industri maka merupakan kegiatan yang melanggar hukum. 

    Diberitakan Bisnis, Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) meminta agar pemerintah menghentikan impor ethanol lantaran telah membuat harga tetes tebu anjlok. 

    Hal ini seiring adanya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 16 Tahun 2025 (Permendag 16/2025) tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

    Sekjen DPN APTRI M Nur Khabsyin mengatakan anjloknya harga gula dan tetes tebu telah memukul pendapatan petani tebu.

    Khabsyin mengungkap, saat ini kondisi gula petani kian mengkhawatirkan. Dia menyebut, stok gula yang tidak laku di sejumlah pabrik gula telah mencapai 100.000 ton secara nasional dan akan terus bertambah.

    Dia menjelaskan kondisi ini terjadi lantaran penawaran harga dari pedagang saat lelang berada di bawah Harga Patokan Petani (HPP) yang telah ditetapkan sebesar Rp14.500 per kilogram.

    “Pasar gula kita dibanjiri gula rafinasi dan daya beli masyarakat turun sehingga gula petani tidak terserap. Kami mendesak pemerintah membeli gula petani sesuai HPP,” kata Khabsyin dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (13/8/2025).

    Selain itu, Khabsyin menuturkan petani juga terpukul akibat anjloknya harga tetes tebu. Di mana, harga tetes turun menjadi Rp1.500 per kilogram di tahun ini, bahkan pembeli tetes meminta penurunan harga dari yang sudah disepakati. Padahal, ungkap dia, tahun lalu harganya mencapai Rp3.000 per kilogram. 

    Menurutnya, anjloknya harga tetes tebu disebabkan adanya Permendag 16/2025. Khabsyin menilai, Permendag 16/2025 telah membuka keran impor ethanol secara bebas tanpa persetujuan impor, bebas kuota, dan bebas bea masuk. Di sisi lain, tetes adalah bahan baku ethanol.

    “Ironis, produksi ethanol dan tetes tebu dalam negeri surplus dan sebagian diekspor, pemerintah justru membebaskan impor ethanol. Siapapun bisa impor tanpa syarat, tanpa kuota, tanpa persetujuan impor, tanpa rekomendasi Menperin [Menteri Perindustrian], ini membuat harga tetes petani jatuh,” tuturnya.

  • Wamentan: Pemerintah Tugaskan Danantara Serap Rp1,5 Triliun Gula Petani

    Wamentan: Pemerintah Tugaskan Danantara Serap Rp1,5 Triliun Gula Petani

    Bisnis.com, MALANG — Pemerintah menyiapkan dana Rp1,5 triliun yang bersumber dari Danantara untuk menyerap gula petani yang tidak terserap pasar.

    Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengatakan nantinya yang akan melakukan pembelian gula petani, yakni PT RNI dan PT SGN.

    “Harganya baik, sehingga petani tidak dirugikan,” katanya di sela-sela memberikan Kuliah Tamu Wakil Menteri Pertanian dalam Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya, Rabu (13/8/2025).

    Terkait dugaan adanya peredaran gula rafinasi di pasar, dia menegaskan bahwa hal tersebut sebagai pelanggaran dan tak bisa ditolerir.  

    Karena itulah, dia menegaskan Kementan akan melakukan pendekatan ke kepolisian dan pihak-pihak yang mengurusinya.

    Intinya, kata dia, gula rafinasi itu gula yang diperuntukkan industri makanan dan minuman, tidak boleh dijual di pasar.

    Dengan demikian, mereka yang menjual gula rafinasi di luar kepentingan industri maka merupakan kegiatan yang melanggar hukum. 

    Diberitakan Bisnis, Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) meminta agar pemerintah menghentikan impor ethanol lantaran telah membuat harga tetes tebu anjlok. 

    Hal ini seiring adanya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 16 Tahun 2025 (Permendag 16/2025) tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

    Sekjen DPN APTRI M Nur Khabsyin mengatakan anjloknya harga gula dan tetes tebu telah memukul pendapatan petani tebu.

    Khabsyin mengungkap, saat ini kondisi gula petani kian mengkhawatirkan. Dia menyebut, stok gula yang tidak laku di sejumlah pabrik gula telah mencapai 100.000 ton secara nasional dan akan terus bertambah.

    Dia menjelaskan kondisi ini terjadi lantaran penawaran harga dari pedagang saat lelang berada di bawah Harga Patokan Petani (HPP) yang telah ditetapkan sebesar Rp14.500 per kilogram.

    “Pasar gula kita dibanjiri gula rafinasi dan daya beli masyarakat turun sehingga gula petani tidak terserap. Kami mendesak pemerintah membeli gula petani sesuai HPP,” kata Khabsyin dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (13/8/2025).

    Selain itu, Khabsyin menuturkan petani juga terpukul akibat anjloknya harga tetes tebu. Di mana, harga tetes turun menjadi Rp1.500 per kilogram di tahun ini, bahkan pembeli tetes meminta penurunan harga dari yang sudah disepakati. Padahal, ungkap dia, tahun lalu harganya mencapai Rp3.000 per kilogram. 

    Menurutnya, anjloknya harga tetes tebu disebabkan adanya Permendag 16/2025. Khabsyin menilai, Permendag 16/2025 telah membuka keran impor ethanol secara bebas tanpa persetujuan impor, bebas kuota, dan bebas bea masuk. Di sisi lain, tetes adalah bahan baku ethanol.

    “Ironis, produksi ethanol dan tetes tebu dalam negeri surplus dan sebagian diekspor, pemerintah justru membebaskan impor ethanol. Siapapun bisa impor tanpa syarat, tanpa kuota, tanpa persetujuan impor, tanpa rekomendasi Menperin [Menteri Perindustrian], ini membuat harga tetes petani jatuh,” tuturnya.