Institusi: Universitas Brawijaya

  • Profil Wiko Migantoro, Wakil Direktur Utama Baru Pertamina

    Profil Wiko Migantoro, Wakil Direktur Utama Baru Pertamina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Wiko Migantoro sebagai wakil direktur utama PT Pertamina (Persero). Posisi ini merupakan jabatan baru di perusahaan pelat merah tersebut.

    Pengangkatan Wiko tertuang dalam SK-25/MBU/01/2024 tentang Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.

    “Iya benar (Wiko menjadi wakil direktur utama Pertamina),” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso kepada CNNIndonesia.com, Rabu (31/1).

    Lantas siapa sebenarnya Wiko Migantoro?

    Wiko sebelumnya menjabat sebagai direktur utama PT Pertamina Hulu Energi sejak September 2022.

    Pria berusia 54 tahun ini merupakan alumni Teknik Mesin Universitas Brawijaya angkatan 1987.

    Dilansir dari laman Pertamina Hulu Energi, Wiko memulai karir di Pertamina sejak 2009. Kala itu ia menjabat sebagai Field Manager PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan.

    Pertamina EP atau biasa disingkat menjadi PEP, adalah anak usaha Pertamina Hulu Energi yang bergerak di bidang pengeboran minyak dan gas.

    Setelah itu Wiko menjabat sebagai Field Manager PT Pertamina EP Asset 1 Jambi Field pada 2012 hingga 2013.

    Karir Wiko di perusahaan pelat merah itu kian melejit. Ia diangkat sebagai VP Gas Sourcing PT Pertamina EP pada 2013 hingga 2015.

    Kemudian, Wiko diangkat kembali menjadi VP Natural Gas pada 2015 hingga 2017 dan VP LNG PT Pertamina Gas pada 2017 hingga 2018.

    Selepas dari posisi tersebut, Wiko menjabat sebagai President Director PT Pertamina Gas sepanjang 2018 hingga 2022.

    Wiko kemudian diangkat sebagai Director Development & Production PT Pertamina Hulu Energi tahun 2022. Setelah mengemban jabatan ini dalam waktu singkat, ia pun diangkat jadi direktur utama.

    (mrh/sfr)

  • Ellen Sulistyo Pengelola Resto Sangria Merasa Dibohongi

    Ellen Sulistyo Pengelola Resto Sangria Merasa Dibohongi

    Surabaya (beritajatim.com) – Ellen Sulistyo terus berjuang, wanita cantik kelahiran 1984 yang mendapat julukan dokter resto ini menyesalkan atas dugaan kebohongan yang dilakukan EP. Dia pun membantah telah melakukan wanprestasi sebagaimana yang dituduhkan pihak EP.

    Ellen mengatakan, pada prinsipnya, dirinya dengan EP bekerjasama dalam pengelolaan restoran Sangria.

    “Jadi kalau sampai ada penutupan dari pihak pemilik lahan, pastinya kan ada yang salah dengan perjanjian antara Kodam dengan EP. Kalau tidak ada wanprestasi dari pihak EP, ga mungkin kan usahanya ditutup. Dan saya tidak tau menau soal perjanjian mereka. Saya pasti akan menyelesaikan tanggungjawab saya asalkan tidak direkayasa dan perjanjian kerjasamanya diperpanjang,” ujar Ellen dalam siaran persnya, Jumat (22/12/2023).

    Ellen menambahkan saat ini dirinya sedang menempuh upaya pidana dalam perkara ini, sebab dirinya pun merasa dirugikan.

    “Saya ada kelebihan bayar ke dia karena tidak adanya perpanjangan ijin. Harusnya saya yang menggugat EP karena saya sudah berinvestasi dan membuat resto yang awalnya sepi menjadi ramai. Tapi malah saya yang digugat, tapi tim saya sudah menemukan adanya rekayasa dan akan menjadi titik terang misteri di balik semua ini,” ujar Ellen.

    Ellen meminta agar pihak EP untuk tidak terus berkelit dan memutarbalikkan fakta. Sebab kenyataan di lapangan bahwa usaha resto Sangria ditutup.

    “Yang jelas EP tidak pernah memberitahukan ke saya. Padahal dia mengikat perjanjian dengan saya selama lima tahun, tapi usaha baru dibuka tiga bulan, tapi sudah ditutup. Yang nakal siapa disini? Masyarakat sudah pandai menilai siapa yang culas di sini,” tegas Ellen.

    Ellen menceritakan, awal perkara ini adalah ketika dia dan EP bersepakat untuk mengembangkan usaha resto Sangria di jalan Dr Soetomo no 130 Surabaya. Pada 27 Juli 2022 dirinya dan EP mengikat perjanjian pengelolaan resto Sangria. Dan ternyata saat itu waktu yang dimiliki EP tinggal tiga bulan sesuai perjanjian nomor SPK/XI/2017.

    “Ini jelas ada dugaan kebohongan dan tipu muslihat dan itu sangat merugikan saya. Saya sudah berinvestasi, ternyata perjanjian yang dikatakan ke saya tidak sesuai dengan fakta yang ada. EP bilangnya lamanya sewa 30 tahun, namun faktanya tinggal tiga bulan,” ujar Ellen.

    Sementara kuasa hukum EP Yafeti Waruwu saat dikonfirmasi terkait hal ini tak memberikan respon. Sebelumnya, pada awak media Yafeti mengatakan pihaknya telah menyerahkan 15 bukti tambahan berupa transfer dari Ellen pada EP.

    Selain itu, Yafeti juga mengatakan bahwa pihaknya juga menyerahkan legal opinion (LO) dari pakar pidana Prof Dr I Nyoman Nurjaya guru besar FH Universitas Brawijaya Malang. [uci/but]

  • UB dan Polisi Belum Ketahui Identitas Wanita yang Diduga Bunuh Diri di Filkom

    UB dan Polisi Belum Ketahui Identitas Wanita yang Diduga Bunuh Diri di Filkom

    Malang(beritajatim.com) – Universitas Brawijaya sampai saat ini masih belum mengetahui secara jelas identitas wanita yang diduga bunuh diri. Wanita itu meninggal dunia usai jatuh dari lantai 12 ke balkon lantai 4 gedung Fakultas Ilmu Komputer UB pada Kamis (14/12/2023) pagi. Baik UB maupun pihak polisi sama sama belum mengetahui secara pasti.

    Bahkan, UB masih ragu menyebut wanita itu sebagai mahasiswi Filkom. Meski mereka melalui Kepala Divisi Informasi dan Kehumasan UB, Zulfaidah Penata Gama membenarkan peristiwa itu.

    “Saat ini sedang diselidiki oleh pihak kepolisian. Kami belum bisa mengkonfirmasi apakah yang jatuh itu mahasiswa atau bukan,” ujar Zulfaidah saat dikonfirmasi wartawan.

    Di Filkom UB terdapat kamera pengintai atau CCTV. Tetapi rekaman CCTV belum mereka lihat. Jajaran rektorat masih akan mendiskusikan langkah lebih lanjut jika wanita yang jatuh itu adalah mahasiswinya.

    “Ada CCTV, tapi belum kami lihat. Kalau benar mahasiswa UB, kami akan diskusikan dengan pimpinan,” ujar Zulfaidah.

    Sementara Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo mengungkapkan mereka sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas korban. Polisi masih bekerja untuk mengungkap motif dan kronologis jatuhnya wanita itu.

    “Kami masih lakukan penyelidikan, kami juga belum mengetahui identitas korban,” ujar Anton. (Luc/Aje)

  • Mahasiswi UB Malang Jatuh dari Lantai 12, Begini Kata Polda Jatim

    Mahasiswi UB Malang Jatuh dari Lantai 12, Begini Kata Polda Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang mahasiswi jatuh dari lantai 12 ke lantai 4 Gedung Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023). Sampai saat ini Polda Jatim belum menerjunkan tim untuk membantu proses pengungkapan peristiwa ini.

    Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto saat dikonfirmasi mengatakan, untuk sementara belum ada tim diturunkan untui hal ini, tetapi apabila diperlukan oleh penyidik Polda akan membantu memberikan asistensi penanganan kasus termasuk tim labfor. “Sementara belum (turun ke Malang), nanti kalau diperlukan kita akan turunkan tim,” ujarnya.

    Perlu diketahui, Korban yang diduga bunuh diri dengan melompat tersebut tewas seketika di lokasi kejadian. Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo membenarkan adanya perempuan diduga mahasiswi yang jatuh dari lantai 12.

    Namun belum diketahui identitas korban. Polisi juga belum memastikan apakah korban melakukan bunuh diri atau ada faktor lain.

    Peristiwa itu terjadi saat adanya aktivitas mahasiswa di dalam kampus. Sejauh ini belum diketahui identitas serta motif yang dilakukan korban. “Unit Reskrim Polsek Lowokwaru dan Unit INAFIS Satreskrim Polresta Malang Kota masih melakukan olah TKP,” katanya, Kamis (14/12/2023).

    Usai olah TKP, petugas polisi terlihat membawa sebuah tas perempuan berwarna putih. Selanjutnya, jenazah dievakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang. “Nanti dari Polresta Malang Kota akan menginformasikan lebih lanjut,” katanya. [uci/kun]

  • Seorang Remaja Hajar Kekasih Mantan Pacar, Alasan Bukan Karena Cemburu?

    Seorang Remaja Hajar Kekasih Mantan Pacar, Alasan Bukan Karena Cemburu?

    Surabaya (beritajatim.com) – MRK, remaja kelahiran 16 tahun silam kini jadi terdakwa dan diadili lantaran menganiaya seorang pria bernama RAS. Pemicu pemukulan yang dilakukan MRK adalah RAS yang tak lain adalah pacar dari mantan kekasih MRK yakni DPA ini kerap tak memulangkan DPA ke rumah.

    MRK mengaku risih karena tak dipulangkannya DPA oleh RAS membuat ibunda dari DPA kerapkali menelepon dirinya dan mencari keberadaan DPA.

    Puncaknya pada Senin (15/5/2023) sekitar pukul 20.00 WIB. Tepatnya di Jalan Manukan Kulon Surabaya dan Pakal Madya Surabaya.

    Kala itu, MRK Alias Ozi bersama kedua temannya, ASD (DPO) dan AMA (DPO) sedang nongkrong di sebuah angkringan di Surabaya Barat. Kala itu, MRK kerap dihubungi ibu DPA, mantan pacarnya.

    Baca Juga: Prof Bambang dari Universitas Brawijaya Jelaskan Soal Peluang Limbah Biomassa di Jatim

    Ia kerap ditanya tentang dimana keberadaan DPA. Bahkan, kerap tidak pulang ke rumah. Meski, MRK sudah mengaku putus dengan putrinya dan DPA sudah memiliki pacar baru yakni RAS alias Ijal.

    Lantaran risih dan tak terima usai mengetahui DPA kerap tak dipulangkan, MRK pun kesal. MRK mengajak kedua temannya ASD dan AMA untuk mencari keberadaan RAS.

    Dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Yustus One Simus Parlindungan menerangkan, ketiganya sepakat mencari RAS hingga ketemu. Tujuannya untuk bertanggungjawab kepada ibu dari DPA.

    Pada Rabu (17/5/2023) pukul 20.00 WIB, mereka bertemu dengan RAS di Manukan Kulon Surabaya. Mereka saling berpapasan. Seketika itu, ketiganya langsung mengejar dan menghentikan RAS.

    Baca Juga: Mantan Wakil Ketua DPRD Gresik Kembalikan Uang Kerugian Negara Rp 1,3 Miliar

    “Kemudian terdakwa memberhentikan saksi RAS Alias Ijal dan langsung memukuli bagian pipi rahang sekali menggunakan tangan kosong,” kata Yustus dalam surat dakwaannya saat sidang di Ruang Kartika PN Surabaya, Rabu (6/9/2023).

    Perkelahian keduanya pun mengundang warga sekitar yang penasaran untuk mendekat, lalu berusaha melerainya. Namun, MRK justru enggan mengakhiri perkelahian dan mengajak RAS untuk pergi ke kawasan Pakal Madya Surabaya.

    Di perjalanan, MRK menghubungi temannya yang lain dan meminta untuk bertemu di Pakal Madya Surabaya. Setibanya di lokasi, MRK langsung memukul RAS pada bagian kepala dan mata.

    Usai dengan MRK, beberapa temannya ikut menganiaya RAS sekitar 5 menit secara bergantian. Usai hal tersebut, MRK dan kawan-kawannya meninggalkan RAS di TKP dalam keadaan terluka.

    Akibat tak terima dengan perbuatannya, RAS melaporkan kejadian itu ke polisi. MRK pun langsung dibekuk dan ditahan, sementara teman-temannya melarikan diri dan menjadi DPO polisi.

    Baca Juga: The Nun 2 Resmi Rilis, Ini Urutan Menonton Film The Conjuring Universe Sesuai Kronologisnya

    Akibat ulah MRK dan para rekannya, RAS mengalami luka berat pada wajah dan tubuhnya. Ia pun terancam pidana dalam Pasal 170 ayat (1) KUHP terkait penganiayaan.

    Sementara itu, pengacara MRK, yakni Ach. Maulana Robitoh menyatakan kliennya adalah mantan pacar DPA lalu putus karena suatu hal. Setelah itu pacaran lagi dengan RAS.

    “Ini permasalahan asmara sebetulnya. Dalam pertengkaran itu mereka duel, bukan tidak membalas, tapi saling membalas. Sebenarnya sudah ada perdamaian, tapi sudah 3 kali sidang tidak hadir. Kalau tidak hadir bagaimana mengkonfirmasi kejadiannya itu,” tuturnya.

    Sementara itu, dikonfirmasi terpisah usai sidang, DPA mengaku mulanya tak tahu bila pertikaian korban dan terdakwa akibat cemburu.

    “Kan sorenya saya janjian sama RAS, habis maghrib dia bilang mau ke Kandangan, saya tunggu sampai jam 21.00 WIB di rumah teman saya. Tapi saya malah di telepon kakaknya dan bilang kalau dia habis dipukulin, tahunya setelah kejadian. Lalu saya ke rumah ijal dan memang lebam, memar semua wajahnya, kalau memperebutkan saya ya jujur awalnya saya nggak tahu, tahunya setelah kejadian,” tutupnya. [Uci/ian]

  • Koneksi Internet Kecepatan 100 Gbps Bakal Digelar di Indonesia

    Koneksi Internet Kecepatan 100 Gbps Bakal Digelar di Indonesia

    Nusa Dua, CNN Indonesia

    Indonesia akan punya jaringan internet yang bisa dipacu hingga 100 Gpbs yang merupakan bentuk kerja sama Indonesia-Jepang di Digital Economy Working Group (DEWG). Jaringan ini diperuntukkan di bidang riset dan pendidikan.

    Pelaksanaan koneksi internet 100 Gpbs kesepakatan antara Arterial Research and Educational Network in the Asia Pacific (ARENA-PAC), Universitas Brawijaya (UB), dan Indonesia Research and Education Network (IDREN) yang diumumkan di acara DEWG G20, Nusa Dua, Bali , Rabu (31/8), disaksikan langsung Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dan Menteri untuk Transformasi Digital Jepang Kono Taro.

    Widodo Rektor UB menuturkan, jalur 100 Gbps tersebut 100 kali lebih cepat dari jalur Research and Education (REN) Indonesia ke REN global saat ini.

    “[Jaringan 100 Gbps] Ini merupakan tonggak sejarah penting bagi UB dan institusi riset dan pendidikan di Indonesia,” ujarnya, di Nusa Dua, Bali.

    Widodo mengatakan jaringan 100 Gbps ARENA-PAC menghubungkan iDREN dengan UB sebagai gerbangnya, melalui Guam hingga ke Tokyo dan juga ke sejumlah lokasi lainnya.

    Widodo menilai lewat jaringan ini sebanyak 82 perguruan tinggi dan berbagai lembaga riset yang saat ini telah terhubung ke iDREN bisa dengan cepat bertukar data dengan lembaga riset dan pendidikan di luar negeri.

    Selain itu, bisa pula melangsungkan fasilitas private untuk bereksperimen dalam jaringan.

    Co-Director ARENA-PAC Jun Murai mengatakan jaringan 100 Gbps ke iDREN, menciptakan sejarah yang besar tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi kawasan Asia-Pasifik bagi akademisi.

    “Saya berharap jaringan ini berkontribusi melalui kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara Asia-Pasifik lainnya, serta juga seluruh dunia demi menciptakan masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

    Ketua iDREN Achmad Affandi berusaha mendorong kolaborasi pendidikan dan riset melalui jejaring komunikasi data kecepatan tinggi di Indonesia.

    “Dengan terhubungnya jaringan IdREN dengan ARENA-PAC sebesar 100 Gbps akan menambah fasilitas infrastruktur dan mengakselerasi kerja sama pendidikan dan riset ke tingkat regional dan global,” ucap Achmad.

    (can/mik)

    [Gambas:Video CNN]