Institusi: Universitas Brawijaya

  • Clara Shinta Dituduh Penyebar Video Gus Miftah, Pakar Hukum: Salah Total, Penyebar Pertama adalah Akun Youtube PCNU

    Clara Shinta Dituduh Penyebar Video Gus Miftah, Pakar Hukum: Salah Total, Penyebar Pertama adalah Akun Youtube PCNU

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Nama artis cantik Clara Shinta kini jadi pembahasan publik. Gara-garanya, video yang menampilkan Gus Miftah yang menghina penjual es teh dituding disebar oleh sang artis.

    Namun, tuduhan tersebut dibantah dengan tegas oleh pakar hukum Universitas Brawijaya, Sam Ardi. Melalui akun resminya di media sosial X, @Sam_Ardi, akademisi yang juga menggeluti sejarah ini menegaskan bahwa penyebar pertama adalah akun Youtube PCNU Kabupaten Magelang.

    “Ini salah total. Penyebar pertama rekaman kemarin di Magelang, bukan Clara Shinta. Penyebar pertama dan sumber primernya adalah akun Youtube PCNU Kabupaten Magelang itu sendiri yang membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik hasil live streaming!,” tegas Sam Ardi, dikutip Rabu (11/12/2024).

    “Rekaman diunggah Youtube PCNU Kabupaten Magelang, baru diturunkan setelah ramai, kalo mau meriksa/mau jalur hukum sekalipun, karena akun Youtube tersebut harus dianggap bertindak untuk dan atas nama/persetujuan Tanfidziyah & Syuriah, maka mereka yang kudu diperiksa pertama😎,” tambahnya.

    Tidak mungkin netizen akan tahu ada video itu kalau PCNU Kabupaten Magelang tidak mendistribusikan, mentransmisikan dan membuat dapat diakses rekaman tersebut pertama kali melalui akun Youtube mereka sendiri. “Versi lengkap rekaman dan memang ada kejadian itu lengkap di sana,” sambungnya.

    “Sekarang opsinya kalau emang niat tanpa tedeng aling-aling, periksa Tanfidziyah & Syuriah PCNU Kabupaten Magelang karena itu akun resmi, proses hukum! atau yang nyuruh & menghembuskan ide kejar penyebar pertama suruh diem tiarap ketimbang blunder lagi nyerang ormas sendiri! Pilih!,” tandas Sam Ardi.

  • Akademisi Ingatkan Pj Bupati Jombang Tentang Aturan Mutasi Jabatan di Masa Transisi

    Akademisi Ingatkan Pj Bupati Jombang Tentang Aturan Mutasi Jabatan di Masa Transisi

    Jombang (beritajatim.com) – Akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Nana Abdul Aziz mengatakan, jika terjadi mutasi sebelum pelantikan bupati terpilih tentu akan mempengaruhi stabilitas, sehingga alangkah lebih bijaknya mutasi dilakukan setelah pelantikan.

    Hal itu diungkapkan dosen Administrasi Publik  UB usai diminta pendapatnya tentang rencana reposisi atau mutasi jabatan di lingkungan Pemkab Jombang sebelum bupati terpilih dilantik. Rencana mutasi tersebut sudah disampaikan Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo beberapa waktu lalu.

    “Apalagi jika mutasi dilakukan beberapa bulan sebelum pelantikan, tindakan tersebut tidak mencerminkan political ethic yang baik. Ini preseden buruk dalam perilaku organisasi pemerintahan kita,” katanya, Sabtu (7/12/2024).

    Selain itu, lanjut Nana, Bawaslu telah menyampaikan hal ini kepada Menteri Dalam Negeri sebagai pihak yang mengoordinasikan para kepala daerah, melalui surat bernomor 438/PM/K1/03/2024 yang ditembuskan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Maret lalu.

    “Bawaslu mengimbau kepada Menteri Dalam Negeri untuk memastikan tidak terdapat penggantian pejabat baik oleh Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Wali Kota atau Wakil Wali Kota maupun penjabat Gubernur atau Penjabat Bupati/Wali Kota 6 bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan akhir masa jabatan, kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Menteri terhitung sejak tanggal 22 Maret 2024,” jelas Nana.

    Menurut Nana, ini merupakan tindakan tegas Bawaslu untuk mengantisipasi netralitas ASN saat proses Pemilukada berlangsung hingga Bupati dan Wakil Bupati terpilih dilantik. Jika proses itu dipaksa untuk dilakukan maka akan mencederai proses Pemilu.

    Pada Pasal 71 ayat (2), UU Pilkada nomer 10 tahun 2016 disebutkan bahwa kepala daerah tidak dapat mengganti pejabat 6 bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan akhir masa jabatannya, kecuali mendapatkan persetujuan tertulis dari menteri. Nah, Menteri yang dimaksud adalah Menteri Dalam Negeri.

    Sementara itu, pada Pasal 162 ayat (3), ditegaskan bahwa kepala daerah yang ingin melakukan mutasi atau penggantian pejabat dalam kurun waktu tersebut harus memperoleh persetujuan tertulis dari menteri.

    “Pejabat yang melanggar ketentuan Pasal 71 ayat (2) atau Pasal 162 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah),” demikian bunyi pasal 190 UU Pilkada.

    “Idealnya walau tidak bicara soal regulasi. Harusnya memang mutasi jabatan tidak dilakukan ketika masa transisi. Ini kaitannya dengan political ethic,” ujar Dosen yang kini menempuh pendidikannya S3 di Bandirma Onyedi Eylul University (BANU) Turki.

    “Jika proses mutasi tetap dilakukan dalam proses pemilukada berlangsung, ini akan menimbulkan banyak kecurigaan. Seolah-olah ada tendensi politik di dalamnya yang membuat mereka mengambil keputusan mutasi pegawai. Ini harusnya bisa dilakukan saat Bupati baru dilantik,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo memberikan sinyal pelantikan promosi pejabat di lingkup Pemkab Jombang dilakukan usai Pemilihan kepala daerah serentak berkhir. Kepastian itu, ia terima langsung dari Kemendagri.

    “Jadi sesuai arahan pak Mendagri ditahan dulu sampai selesai pengumuman Pilkada,” ujar dia, Jumat (29/11/2024).

    Menurutnya, kewenangan Pemkab Jombang sebatas mengusulkan. Selebihnya, untuk persetujuan usulan adalah wewenang Kemendagri. “Kalau kewenangan kami mengusulkan ke Kemendagri, kalau beliau setuju kita jalankan, kalau tidak kita serahkan ke bupati selanjutnya,” tandas Teguh. [suf]

  • Rakerda, PKS Jombang Siap Kawal Pemerintahan Warsubi-Salman Lima Tahun ke Depan

    Rakerda, PKS Jombang Siap Kawal Pemerintahan Warsubi-Salman Lima Tahun ke Depan

    Jombang (beritajatim.com) – PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Kabupaten Jombang siap mengawal pemerintahan H Warsubi-KH Salmanudin Yazid atau WarSa hingga lima tahun ke depan.

    Hal itu disampaikan Ketua DPD PKS Jombang Didik Darmadi saat Rakerda (Rapat Kerja Daerah) yang bertempat di salah satu hotel di kota santri, Sabtu (7/12/2024). “Rakerda ini merupakan bagian penguatan program-program PKS yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Jombang dalam melayani Masyarakat,” ujar Didik.

    Alumnus UB (Universitas Brawijaya) ini menegaskan bahwa dukungan PKS Jombang terhadap Warsa bukan sebatas di awal Pilkada. Namun pihaknya ikut mengawal dalam perjalanan pemerintah Warsubi-Gus Salman hingga lima tahun ke depan.

    “Karena itu terkait wacana mutasi jabatan oleh Pj Bupati Jombang, kami turut menolak bersama anggota dewan lainnya. Karena rencana tersebut tidak tepat,” ujar Didik Darmadi.

    Didik kemudian membeber dua alasan penolakan itu. Pertama, menghormati suara 515.880 masyarakat setara dengan 74,88% yang memilih Warsa. Kedua, Pj Bupati Jombang seharusnya tidak mencederai etika publik.

    “Bila Pj Bupati Jombang bersikeras melakukan mutasi sebelum pelantikan bupati terpilih, maka kami melalui Fraksi PKS akan menggunakan hak konstitusional di DPRD Jombang,” tegasnya.

    Sementara itu Warsubi dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam membangun Jombang lebih baik, tidak cukup sendiri namun perlu kolaborasi. Nah, salah satu mitra kolaborasi membangun Jombang itu adalah PKS.

    “Setidaknya ada tiga poin membangun Jombang. Pertama memberantas kebodohan yaitu terkait pendidikan, kedua memberantas kemiskinan dan ketiga memberikan pelayanan kesehatan,” kata Cabup Jombang yang memenangkan Pilkada serentak 27 November 2024 ini.

    Rekerda ini juga dihadiri sejumlah pengurus PKS lainnya. Yakni, Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan, Staf Jatijaya Rochmad Abidin, BPD 8 Muhammad Nur Salim, KD D8 Ahmad Fathoni, serta Ketua MPD Suharmono.

    Kemudian, Badan Pengurus Harian DPD PKS Jombang meliputi Ketua Didik Darmadi, Sekretaris Muhammad Arifin, Bendahara Faiza, Wakil DED Safari, juga anggota DPRD Jombang dari PKS, Muhamad Said dan M. Thoyib Faizin.

    Hadir pula seluruh pengurus DPD (Dewan Pengurus Daerah), para Ketua dan Sekretaris DPC Se- Kabupaten Jombang serta kader pelopor. [suf]

  • Menteri Lingkungan Hidup Akan Rehabilitasi 600.000 Mangrove di Indonesia

    Menteri Lingkungan Hidup Akan Rehabilitasi 600.000 Mangrove di Indonesia

    Malang, Beritasatu.com – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq akan merehabilitasi atau merestorasi 600.000 tanaman mangrove yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Rehabilitasi ini dilakukan untuk menjaga habitat mangrove di Indonesia.

    Hanif mengatakan, langkah merehabilitasi mangrove ini dilakukan karena mangrove merupakan tanaman pantai yang memiliki peranan penting dalam habitat global. Ia menyebut, Indonesia merupakan negara yang memiliki 23% mangrove terbesar di dunia.

    “Jadi mangrove ini ikonik nasional kita, global kita. Jadi kita mempunyai mangrove yang memiliki kandungan karbon biodeversity mangrove sangatlah penting dalam kehidupan global, sehingga mangrove kita saat ini menjadi perhatian dunia,” kata Hanif kepada Beritasatu.com, di Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Sabtu (7/12/2024).

    Menurut Hanif, saat ini Indonesia mempunyai lahan existing sebesar 3,4 juta hektare mangrove dan potensial habitat mangrove 600.000. “Yang potensial 600.000 habitat mangrove inilah yang akan kita rehabilitasi,” ujarnya.

    Menteri Hanif menambahkan, untuk penanganan rehabilitasi habitat mangrove tersebut, pihaknya menggandeng UB Malang. Dia mengungkapkan, UB mempunyai portopolio keahlian dalam menangani persoalan tanaman mangrove.

    “Kami ingin UB melakukan pengawalan KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) dalam merehabilitasi mangrove. Karena tidak gampang, di sana (lokasi mangrove) ada kegiatan ekonomi yang memerlukan landskap yang sama, sehingga dengan kehadiran UB dengan portopolionya saya ingin penanganan mangrove segera dieksekusi,” pungkasnya.

    Sementara itu, Rektor UB Widodo siap membantu Kementerian Lingkungan Hidup dengan memberikan data-data scientific hasil riset UB terkait persoalan lingkungan hidup, termasuk konservasi mangrove.

    “Kita mengapresiasi langkah Menteri Lingkungan Hidup bekerja sama dengan UB. Nanti kita akan membantu memberikan data-data scientific Pak Menteri sehingga kebijakan Menteri Hanif bisa terealisasi dengan baik,” ucapnya.

    Dia pun menyebut, pihaknya akan melakukan penanganan habitat mangrove mulai tahun depan. “Penanganannya nanti bisa kita mulai Januari 2025,” ujar Widodo terkait rehabilitasi mangrove di Indonesia.

  • Rutin Pakai Skin Care Sirih Cina, Ini Manfaatnya untuk Kecantikan

    Rutin Pakai Skin Care Sirih Cina, Ini Manfaatnya untuk Kecantikan

    Jakarta

    Sirih cina (Peperomia pellucida L Kunth) terkenal karena manfaatnya untuk kesehatan secara umum. Salah satunya adalah untuk kesehatan kulit dan merawat kecantikan.

    Tanaman ini bisa ditemukan di banyak tempat di Indonesia, tapi mungkin namanya berbeda-beda. Ada yang menyebut saladaan, suruhan, rangurangu, gotu garoko, gofu, goroho, ketumpang anyer, dan rumput ayam.

    Simak artikel ini untuk mengetahui apa saja kandungan dan 6 manfaat sirih cina untuk kesehatan kulit dan kecantikan.

    Kandungan Sirih Cina

    Dikutip dari Journal of Holistic and Health Science Vol 8 No 1, Januari-Juni 2024 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik, tanaman sirih cina memiliki sejumlah kandungan yang baik untuk tubuh, antara lain flavonoid, steroid, terpenoid, alkaloid, saponin, dan tanin.

    Senyawa dalam sirih cina memiliki sifat antibakteri. Misalnya alkaloid dapat mendenaturasikan protein pada sel bakteri yang bisa membuat bakteri mati. Sementara senyawa saponin dan tanin dapat membuat bakteri menjadi lisis, sehingga bisa membunuh bakteri.

    Potret herba sirih cina. Foto: Dinesh Valke/Wikimedia CommonsManfaat Sirih Cina untuk Kecantikan

    Sirih cina bisa digunakan untuk menjaga kesehatan kulit dan merawat kecantikan. Selain bisa diseduh sebagai minuman, kini muncul produk skin care dari bahan sirih cina, seperti masker wajah atau serum kecantikan.

    Berikut ini beberapa manfaat sirih cina untuk kecantikan:

    1. Mencegah Penuaan Dini

    Dilansir dari situs Universitas Brawijaya (UB), sirih cina mengandung antioksidan yang sangat berpotensi menjadi agen anti-aging, sehingga mampu mencegah penuaan dini.

    2. Menyegarkan Wajah

    Peneliti Universitas Negeri Medan dalam Community Development Journal Vol 4 No 4 Tahun 2023 meneliti sirih cina yang diolah menjadi serum kecantikan. Beberapa keunggulan dari serum ini adalah mampu memberikan sensasi dingin yang menyegarkan di kulit.

    Selain itu, serum sirih cina berbahan alami dan minim bahan kimia, sehingga ramah dan aman di kulit, sehingga cocok bagi pemilik kulit sensitif.

    3. Menyembuhkan Jerawat

    Dikutip dari Jurnal Pendidikan Tambusa Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024 Universitas Negeri Padang, daun sirih cina dapat digunakan sebagai masker, yakni dengan menambahkan tepung beras agar mendapatkan tekstur masker.

    Manfaat daun sirih cina sebagai masker ini dapat digunakan untuk menangani kulit wajah berjerawat. Kandungan flavonoidnya bermanfaat sebagai antioksidan dan antibakteri sehingga bisa menangani kulit wajah berjerawat.

    4. Mengontrol Minyak Berlebih

    Berdasarkan situs IAIN Bukittinggi, daun sirih cina memiliki sifat astringen yang bisa membantu mengontrol produksi minyak berlebih pada kulit. Dampaknya dapat mengurangi tampilan wajah mengkilap dan mencegah penyumbatan pori-pori.

    Penyumbatan pori-pori yang tidak ditangani akan menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti jerawat dan komedo. Selain itu, sifat astringen ini juga bermanfaat untuk mengencangkan pori-pori dan mengenyalkan kulit.

    5. Melembapkan Kulit

    Meski sifat astringen pada sirih cina dapat mencegah minyak berlebih, kandungannya juga tidak membuat kulit kering. Sirih cina bisa membantu melembapkan kulit tanpa membuatnya terasa berminyak.

    6. Membantu Penyembuhan Luka

    Manfaat terakhir dari sirih cina adalah membantu penyembuhan luka di kulit agar lebih cepat pulih. Luka dapat sembuh lebih cepat dan mencegahnya terkena infeksi jika diolesi pasta daun sirih.

    Menggunakan sirih cina dalam berbagai produk skin care tentu lebih mudah dan praktis untuk menjaga kesehatan kulit serta kecantikan. Tentunya, pastikan skin care sirih cina ini sesuai kebutuhan dan kondisi kulit detikers.

    (bai/row)

  • Mengurai Kekalahan Tipis Petahana Cak Thoriq di Pilkada Lumajang 2024

    Mengurai Kekalahan Tipis Petahana Cak Thoriq di Pilkada Lumajang 2024

    Lumajang (beritajatim.com) – Pilkada Lumajang 2024 menyisakan catatan penting dalam dunia politik lokal. Tumbangnya petahana Thoriqul Haq (Cak Thoriq) dan Lucita Izza Rafika menjadi sorotan utama, terutama karena mereka kalah dengan selisih 14.204 suara dari pasangan Indah Amperawati Masdar dan Yudha Adji Kusuma.

    Kekalahan Tipis Cak Thoriq

    Seperti diketahui pasangan calon nomor urut 2, Indah Amperawati Masdar dan Yudha Adji Kusuma memperoleh 320.942 suara.

    Pasangan Indah – Yudha mengalahkan pasangan nomor urut 1, Thoriqul Haq dan Lucitta Izza Rafika, yang memperoleh 306.738 suara.

    Indah Amperawati dan Yudha Adji Kusuma diusung Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golongan Karya, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Perindo, Partai Buruh, Partai Garda Republik Indonesia, Partai Bulan Bintang, dan Partai Gelombang Rakyat Indonesia.

    Sementara Thoriqul Haq dan Lucita Izza Rafika diusung Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Nusantara, dan Partai Solidaritas Indonesia.

    “Alhamdulillah, rekapitulasi suara telah ditetapkan. Proses berjalan dengan lancar dan situasi tetap kondusif,” kata Ketua KPU Lumajang Henariza Febriadmaja, Kamis (5/12/2024)

    Kekalahan ini memunculkan sejumlah analisis mendalam tentang faktor penyebabnya dan implikasinya bagi pemimpin di masa depan.

    Termasuk menguatnya kembali trah  Sjahrazad Masdar bupati Lumajang 2 periode (2005-2015). Seperti diketahui Indah Amperawati Masdar merupakan adik dari Sjahrazad Masdar.

    Faktor Kekalahan Cak Thoriq: Dari Korupsi hingga Dinamika Politik Lokal

    1. Dugaan Korupsi dan Krisis Kepercayaan Publik
    Isu dugaan korupsi terkait pengelolaan dana erupsi Gunung Semeru menjadi salah satu titik krusial yang meruntuhkan citra Cak Thoriq.

    Pengaduan masyarakat yang tergabung dalam LSM GMPK Lumajang, disusul pemeriksaan oleh Subdit III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jatim, memperkuat persepsi negatif di kalangan pemilih.

    Menurut pengamat politik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Andhyka Muttaqin, tuduhan korupsi atau maladministrasi memiliki dampak besar terhadap citra petahana.

    “Kebijakan yang tidak pro-rakyat atau terjerat isu korupsi akan sangat merusak kepercayaan masyarakat, terutama jika manfaat kinerja mereka tidak dirasakan langsung oleh publik,” jelasnya.

    2. Ekspektasi Tinggi terhadap Petahana
    Masyarakat memiliki ekspektasi besar terhadap pemimpin incumbent. Namun, ketidakpuasan terhadap kebijakan yang dianggap kurang berpihak pada rakyat sering kali menjadi faktor krusial.

    “Ketika janji kampanye tidak sesuai dengan realisasinya, pemilih cenderung beralih ke kandidat baru yang menawarkan harapan,” tambah Andhyka.

    3. Konflik Internal Partai Pendukung
    Perpecahan di antara partai pengusung juga memperlemah posisi Cak Thoriq. Pasangan Indah-Yudha, yang didukung koalisi besar dari 11 partai, berhasil memanfaatkan celah ini untuk menarik simpati pemilih.

    4. Pengaruh Media Sosial
    Strategi penggunaan media sosial yang efektif oleh pasangan penantang turut menggoyahkan dominasi Cak Thoriq, terutama di kalangan pemilih muda. Kampanye berbasis digital tidak hanya memperluas jangkauan, tetapi juga membangun narasi negatif yang berpengaruh besar.

    “Media sosial menjadi alat yang sangat ampuh untuk membangun persepsi publik. Kandidat yang cerdas memanfaatkannya dapat dengan mudah mengungguli petahana,” ujar Andhyka.

    Kekalahan Cak Thoriq memberikan pelajaran penting bagi para petahana di masa mendatang. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian adalah:

    Responsif terhadap Kebutuhan Rakyat: Pemimpin harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

    Transparansi dan Integritas: Menghindari isu korupsi atau penyalahgunaan wewenang adalah kunci utama untuk mempertahankan kepercayaan publik.

    Koordinasi Partai Pendukung: Soliditas di antara partai pengusung sangat menentukan kekuatan kampanye dan mobilisasi suara.

    Strategi Komunikasi Digital: Pemanfaatan media sosial dengan narasi positif dan pendekatan kreatif menjadi kebutuhan di era politik modern.

    Pilkada Lumajang 2024 mengingatkan kita bahwa politik adalah arena dinamis yang dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kinerja nyata hingga strategi komunikasi.

    Kekalahan Cak Thoriq bukan hanya soal angka, tetapi juga cerminan dari ekspektasi masyarakat yang semakin kritis terhadap pemimpin mereka.

    Bagi petahana lainnya, ini menjadi momentum untuk introspeksi dan memperbaiki strategi, baik dalam bekerja maupun berkampanye, demi menjaga kepercayaan rakyat. (ted)

  • Kotak Kosong Lawan Paslon di Pilkada, Minoritas yang Termarginalkan

    Kotak Kosong Lawan Paslon di Pilkada, Minoritas yang Termarginalkan

    Catur juga melihat kotak kosong ibarat kaum minoritas yang termarginalkan. Karena intimidasi dan tidak adanya dukungan finansial, para pendukung kotak kosong akhirnya memilih beraktivitas di media sosial (medsos).

    Media sosial pun akhirnya menjadi semacam “area perang” bagi pendukung maupun yang berlawanan dengan kehadiran kotak kosong.

    Dosen Universitas Brawijaya itu mengungkapkan, pasangan calon memang masih mempertimbangkan kampanye lewat media mainstream.

    ”Secara umum, media arus utama sangat struggling, terutama dalam hal perebutan iklan,” imbuhnya.

    Anang menjelaskan, biaya ”belanja” tertinggi masih dikucurkan untuk TV, disusul medsos. ”Pertimbangannya, gen Z dan milenial sekarang jarang mengakses TV. Akhirnya, user-generated content terkait calon akhirnya masif,” ujar guru besar FISIP Universitas Brawijaya itu.

    Fenomena menjadikan medsos sebagai ”senjata” juga dipaparkan Guru Besar FISIP Universitas Airlangga Henri Subiakto.

    Menurut Henri, internet adalah ajang perang komunikasi. Kelebihannya, para calon bisa bebas menciptakan framing maupun citra lewat beragam kemasan konten. Kelemahannya, medsos akhirnya digunakan sebagai alat disinformasi lewat buzzer dan cyber army.

    Sementara itu, Kacung Marijan menilai, kotak kosong salah satunya muncul karena budaya pengelompokan kekuatan menjadi suatu kekuatan terpusat sehingga kompetisi berkurang.

    ”Hal ini juga didorong personalisasi dan sosok kuat calon tunggal yang akhirnya memunculkan pemikiran ’siapa yang lawan ya akan kalah’,” ujarnya.

  • Burung Julang Emas dan Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Bromo

    Burung Julang Emas dan Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Bromo

    Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan pelepasliaran satwa burung Julang Emas (Rhyticeros undulatus) dan burung raptor Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Pelepasliaran satwa langka ini dilakukan untuk menambah populasi dan variasi genetik di kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya.

    Humas Balai Besar TNBTS, Korina Tasya K, mengatakan, pelepasliaran burung Julang Emas ini dilaksanakan di Blok Bendolawang wilayah kerja Resort PTN Wilayah Jabung, Seksi PTN Wilayah I, Bidang PTN Wilayah I pada Selasa 19 November 2024. Pelepasliaran dilakukan setelah satwa menjalani proses habituasi selama 7 hari.

    “Burung Julang Emas berjumlah empat ekor, berjenis kelamin betina tiga ekor dan jantan satu ekor. Satwa ini merupakan hasil penyerahan dari masyarakat kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta yang telah menjalani proses rehabilitasi selama 2-3 tahun di Unit Perlindungan Satwa (UPS) Bunder,” katanya, Kamis, 21 November 2024.

    Korina menerangkan, berdasarkan catatan Balai Besar TNBTS, burung Julang Emas terpantau berada di Blok Bendolawang usai dilakukan pengamatan Elang Jawa pada 2019 lalu. Sebaran Julang Emas di kawasan TNBTS berada di wilayah Resort PTN Wilayah Jabung, Resort PTN Coban Trisula, Resort PTN Taman Satriyan, Resort PTN Ranu Darungan, dan Resort PTN Candipuro.

    Selain Julang Emas, TNBTS juga melakukan pelepasliaran satu ekor Elang Jawa berjenis kelamin jantan berumur kurang lebih 1 tahun. Satwa ini dilepasliarkan pada Rabu 20 November 2024 di blok sentral Wilayah kerja Resort PTN Senduro, Seksi PTN Wilayah III, Bidang PTN Wilayah II. 

    “Satwa ini juga dari hasil penyerahan masyarakat kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta yang telah menjalani proses rehabilitasi selama kurang lebih 7 bulan di UPS Bunder,” imbuhnya.
     

    Proses pelepasliaran dipimpin oleh Tri Cahya Nugroho, selaku Kepala Seksi PTN Wilayah III,dan Wisnu Utoro, selaku Kepala Seksi PTN Wilayah IV. Sebelum dilepasliarkan, Elang Jawa tersebut telah menjalani uji kesehatan Avian Influenza dengan hasil negatif yang dilakukan di BBVET Wates pada November 2024 dan menjalani proses habituasi selama delapan hari.

    Korina mengaku, sebaran Elang Jawa di TNBTS terhitung merata. Satwa ini mendiami tipe ekosistem hutan hujan pegunungan tengah atau hutan campur dan hutan hujan pegunungan atas atau hutan cemara, dari ketinggian 700 mdpl sampai dengan 2.000 mdpl. 

    “Sampai dengan tahun 2024 terdapat 61 lokasi perjumpaan Elang Jawa, dengan frekuensi perjumpaan yang cukup reguler pada hampir semua site yang dipantau,” bebernya.

    Elang Jawa sendiri dikenal sebagai Garuda. Satwa ini merupakan spesies burung pemangsa yang dilindungi serta menjadi simbol keanekaragaman hayati di Indonesia dan berperan sebagai satwa kunci di Indonesia dan satwa kunci di TNBTS.

    “Bersamaan dengan pelepasliaran Julang Emas, untuk menambah semarak diadakan ruang edukasi tentang konservasi pada masyarakat berupa acara Talkshow Cangkruk Bahas Konservasi dengan tema GenZervasi: Saatnya Generasi Muda Paham Konservasi,” bebernya.

    Kegiatan talkshow ini menghadirkan narasumber Mutia Hanifah dari Birdpacker dan Koestriadi Nugra Prasetya, Pengendali Ekosistem Hutan TNBTS serta dipandu moderator Dewangga Pribaditya, stand up comedian dan Rudijanta Tjahja Nugraha Kepala Balai Besar TNBTS sebagai keynote speaker. Kegiatan ini diadakan langsung secara live di Youtube dan Zoom.

    Pelepasliaran Julang Emas ini diikuti oleh para pelajar yang tergabung dalam Green Youth Movement simpul belajar Balai Besar TNBTS, mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan pecinta alam secara offline serta masyarakat umum secara online.

    Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan pelepasliaran satwa burung Julang Emas (Rhyticeros undulatus) dan burung raptor Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Pelepasliaran satwa langka ini dilakukan untuk menambah populasi dan variasi genetik di kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya.
     
    Humas Balai Besar TNBTS, Korina Tasya K, mengatakan, pelepasliaran burung Julang Emas ini dilaksanakan di Blok Bendolawang wilayah kerja Resort PTN Wilayah Jabung, Seksi PTN Wilayah I, Bidang PTN Wilayah I pada Selasa 19 November 2024. Pelepasliaran dilakukan setelah satwa menjalani proses habituasi selama 7 hari.
     
    “Burung Julang Emas berjumlah empat ekor, berjenis kelamin betina tiga ekor dan jantan satu ekor. Satwa ini merupakan hasil penyerahan dari masyarakat kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta yang telah menjalani proses rehabilitasi selama 2-3 tahun di Unit Perlindungan Satwa (UPS) Bunder,” katanya, Kamis, 21 November 2024.
    Korina menerangkan, berdasarkan catatan Balai Besar TNBTS, burung Julang Emas terpantau berada di Blok Bendolawang usai dilakukan pengamatan Elang Jawa pada 2019 lalu. Sebaran Julang Emas di kawasan TNBTS berada di wilayah Resort PTN Wilayah Jabung, Resort PTN Coban Trisula, Resort PTN Taman Satriyan, Resort PTN Ranu Darungan, dan Resort PTN Candipuro.
     
    Selain Julang Emas, TNBTS juga melakukan pelepasliaran satu ekor Elang Jawa berjenis kelamin jantan berumur kurang lebih 1 tahun. Satwa ini dilepasliarkan pada Rabu 20 November 2024 di blok sentral Wilayah kerja Resort PTN Senduro, Seksi PTN Wilayah III, Bidang PTN Wilayah II. 
     
    “Satwa ini juga dari hasil penyerahan masyarakat kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta yang telah menjalani proses rehabilitasi selama kurang lebih 7 bulan di UPS Bunder,” imbuhnya.
     

    Proses pelepasliaran dipimpin oleh Tri Cahya Nugroho, selaku Kepala Seksi PTN Wilayah III,dan Wisnu Utoro, selaku Kepala Seksi PTN Wilayah IV. Sebelum dilepasliarkan, Elang Jawa tersebut telah menjalani uji kesehatan Avian Influenza dengan hasil negatif yang dilakukan di BBVET Wates pada November 2024 dan menjalani proses habituasi selama delapan hari.
     
    Korina mengaku, sebaran Elang Jawa di TNBTS terhitung merata. Satwa ini mendiami tipe ekosistem hutan hujan pegunungan tengah atau hutan campur dan hutan hujan pegunungan atas atau hutan cemara, dari ketinggian 700 mdpl sampai dengan 2.000 mdpl. 
     
    “Sampai dengan tahun 2024 terdapat 61 lokasi perjumpaan Elang Jawa, dengan frekuensi perjumpaan yang cukup reguler pada hampir semua site yang dipantau,” bebernya.
     
    Elang Jawa sendiri dikenal sebagai Garuda. Satwa ini merupakan spesies burung pemangsa yang dilindungi serta menjadi simbol keanekaragaman hayati di Indonesia dan berperan sebagai satwa kunci di Indonesia dan satwa kunci di TNBTS.
     
    “Bersamaan dengan pelepasliaran Julang Emas, untuk menambah semarak diadakan ruang edukasi tentang konservasi pada masyarakat berupa acara Talkshow Cangkruk Bahas Konservasi dengan tema GenZervasi: Saatnya Generasi Muda Paham Konservasi,” bebernya.
     
    Kegiatan talkshow ini menghadirkan narasumber Mutia Hanifah dari Birdpacker dan Koestriadi Nugra Prasetya, Pengendali Ekosistem Hutan TNBTS serta dipandu moderator Dewangga Pribaditya, stand up comedian dan Rudijanta Tjahja Nugraha Kepala Balai Besar TNBTS sebagai keynote speaker. Kegiatan ini diadakan langsung secara live di Youtube dan Zoom.
     
    Pelepasliaran Julang Emas ini diikuti oleh para pelajar yang tergabung dalam Green Youth Movement simpul belajar Balai Besar TNBTS, mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan pecinta alam secara offline serta masyarakat umum secara online.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MEL)

  • Kisah Asmara Cawabup Jombang Sumrambah dan Istri, Kandang Ayam Jadi Tempat Pertemuan Pertama

    Kisah Asmara Cawabup Jombang Sumrambah dan Istri, Kandang Ayam Jadi Tempat Pertemuan Pertama

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo 

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Cerita-cerita menarik di balik hingar bingar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jombang patut untuk disaksikan. Seperti kisah cinta Calon Wakil Bupati (Cawabup) Sumrambah bersama sang istri Wiwin Isnawati.

    Uniknya, keduanya pertama kali bertemu saat berada di sebuah kandang ayam dalam sebuah momentum yang tak disengaja. Wiwin menceritakan, saat itu ia bertemu dengan Sumrambah pertama kali di Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. 

    Ketika itu, Wiwin sedang melaksanakan studi kerja di Kandang ayam di desa tersebut. Wanita yang kini akrab disapa Wiwin Sumrambah ini menjelaskan, saat itu, Sumrambah tinggal di Bareng, Kabupaten Jombang. 

    Waktu itu, Sumrambah dihubungi oleh kakak kelas Wiwin terkait kehadiran beberapa mahasiswa dari Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang.

    Merasa berasal dari kampus dan organisasi yang sama, Sumrambah pun datang menemui Wiwin dan dua temannya, yang saat itu sedang melaksanakan studi belajar di Desa Penggaron.

    “Pertama kali kenal itu tahun 1996 di Desa Penggaron, dan tempatnya di kandang ayam. Jadi ceritanya, saya dulu waktu liburan kuliah, tidak pernah pulang. Waktu liburan selalu saya gunakan untuk belajar kerja kepada kakak tingkat yang sudah bekerja. Di Penggaron itu ada kakak angkatan yang bekerja di situ, jadi akhirnya belajar kerja di situ,” ucap Wiwin Kamis (21/11/2024).

    Sumrambah dan Istrinya Wiwin Isnawati saat Mengunjungi satu Wilayah di Kecamatan Wonosalam Jombang (istimewa)

    Berawal dari pertemuan yang tak disengaja itu, Wiwin dan Sumrambah saling mengenal. Mulanya tidak ada yang spesial di awal pertemuan karena memang keduanya baru saling mengetahui jika sama-sama kuliah di Unibraw. 

    Setelah liburan usai, Wiwin dan Sumrambah kembali ke kampus. Dari pertemuan awal itulah keduanya mulai tidak canggung untuk intensif bertemu. 

    “Kemudian waktu balik ke kampus, tiba-tiba setiap hari ketemu. Saya dulu itu senang nongkrong di warung kopi, karena hal itu jadinya, saya dan Mas Rambah sering ketemu,” kata Wiwin.

    Walaupun berada di satu kampus yang sama dan masih sama-sama aktif sebagai mahasiswa, sebelumnya Wiwin tak pernah mengenal Sumrambah. Wiwin aktif di KSR dan Sumrambah aktif di forum diskusi mahasiswa. Sebelum bertemu di kandang ayam itu, keduanya nyaris tidak pernah bertemu. 

    “Saya baru menyadari kalau beliau orang keren. Beliau waktu itu menjadi ketua Forum Diskusi Mahasiswa dan Penalaran, sedangkan saya waktu aktif di KSR. Karena saking sibuknya, jadi tidak pernah ketemu,” ungkapnya. 

    Padahal, lanjut ibu 2 anak itu, sekretariat antar dua organisasi mahasiswa yang mereka ikuti, hanya terpisah dengan 2 ruang sekretariat organisasi lain. Namun, setelah pertemuan di kandang ayam itulah, Sumrambah dan Wiwin sering bertemu. 

    “Waktu bertemu sama-sama cuek. Mungkin karena sama-sama cuek itu, kita akhirnya menjadi teman baik, menjadi sahabat sampai tahun 1998,” kata wanita anggota DPRD Provinsi Jawa Timur ini. 

    Barulah di tahun 1998, keduanya sepakat menjalin hubungan pacaran. Namun, Wiwin menjelaskan jika gaya pacaran keduanya mungkin sangat tidak bisa diterapkan di era kekinian seperti saat ini. 

    “Tahun 1998 itu kita pacaran. Itupun gaya pacarannya tidak kayak anak muda waktu itu, yang malam minggu nonton bareng. Tidak ada seperti itu. Gaya pacaran kita ya, saya menemani dia mengisi materi di acara apa gitu, saya duduk di belakang,” jelasnya. 

    Jika sudah selesai mengisi materi, barulah keduanya pulang dan Wiwin diminta Sumrambah untuk mereview penyampaian materi diskusi yang disampaikan tadi. 

    “Kalau sudah selesai dan jalan pulang, saya diminta mereview. Aku tadi gimana, kurang apa. Jadi pacaran kita ya diskusi itu, dan itu sampai sekarang ya seperti itu,” bebernya. 

    Sumrambah dan Wiwin Isnawati resmi menjalani hubungan sebagai suami istri pada tahun 2001. Meski diawali dengan hubungan persahabatan yang saling cuek saat bertemu, maupun gaya pacaran yang dihiasi dengan diskusi diskusi, Wiwin merasa mantab saat dipinang Sumrambah.

    Bagi Wiwin, Sumrambah adalah sosok lelaki yang bisa bertanggungjawab terhadap keluarganya. “Orang lain saja diurus sama beliau, apalagi istri dan anak-anaknya kelak. Itulah alasan mengapa saya mau berhubungan dengan Mas Rambah dan bersedia menjadi istri beliau,” demikian ungkap Wiwin.

    Penilaian atas Sumrambah sebagai sosok laki-laki idaman dan mempunyai kepedulian kepada sesama, telah dilihat dan dirasakan sejak mereka saling mengenal hingga berpacaran.

    Wiwin mengisahkan, pada tahun 1996 hingga 1998, atau masa sebelum mereka berpacaran, Sumrambah pernah berjualan soto dan beras. Keuntungan dari berjualan rupanya digunakan untuk membiayai aktivitas diskusi mahasiswa, serta untuk membantu temannya sesama mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi.

    “Sebelum tahun 1998, waktu beliau jualan soto, beras, aku ikut bantu. Aku waktu itu ya tertarik saja, ini ada orang kok perhatian sekali sama teman-temannya. Jual soto, jualan beras, keuntungannya digunakan untuk ngopeni teman-temannya yang kekurangan waktu kuliah,” tandas Wiwin.

    Kelanggengan hubungan mereka, diakui Wiwin berasal dari sikap saling percaya diantara mereka. Sebagai istri Sumrambah, Wiwin merasa diperlakukan sebagai manusia seutuhnya, bukan sebagai perempuan yang berperan sebagai “konco wingking” atau perempuan yang harus terikat pada budaya patriarki.

    “Dalam banyak hal terutama menyangkut urusan pekerjaan, anak-anak dan pergaulan, kita selalu berdiskusi. Banyak hal yang kita lakukan berdasarkan kesepakatan, tidak asal karena kemauan saya atau kemauan beliau,” ungkap dia.

    Selama menjadi istri Sumrambah, seorang politisi dan tokoh publik, Wiwin telah siap dengan berbagai konsekuensi. Ujian atas kesetiaan terhadap pasangan bukan sekali dua kali ia dapatkan. Namun, keyakinan bahwa suaminya bukan tipe laki-laki yang bisa dengan mudah mendua atau beralih ke lain hati, terus terpatri.

    Bahkan, tutur Wiwin, saat suaminya menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, ada seseorang yang mencoba menganggu kepercayaan dia kepada suaminya dengan memberi bahwa suaminya sedang menginap dengan perempuan di sebuah hotel.

    Wiwin yang kala itu menyadari posisi dan kedudukan suaminya, tak lantas percaya begitu saja. Dia justru memilih percaya kepada suaminya. Karena bagi Wiwin, dirinya tidak mempunyai alasan untuk tidak mempercayai suaminya.

    Dalam menanggapi setiap godaan atau gangguan terhadap keluarganya, dia selalu mendasarinya dengan menggunakan logika. “Setiap menghadapi suatu persoalan, saya selalu mendasarinya dengan logika, tidak berdasarkan emosi atau perasaan.” tukasnya. 

    “Itulah kenapa saya lebih percaya kepada Mas Rambah, karena beliau bukan tipikal laki-laki yang suka pada hal-hal seperti itu. Beliau adalah tipikal laki-laki yang setia,” kata Wiwin melanjutkan. 

    Menurutnya, kepercayaan terhadap pasangan, keterbukaan dalam menghadapi berbagai situasi, serta kesetaraan dalam banyak kesempatan, membuat hubungannya dengan Sumrambah bisa terus langgeng.

    Hal lain juga diungkapkan Wiwin hidup berumah tangga bersama Sumrambah. Selain tipe laki-laki setia, serta bertanggung jawab, suaminya adalah sosok kepala keluarga yang begitu menyayangi istri dan anak-anaknya.

    Di tengah kesibukannya sebagai tokoh publik dan politisi, suaminya itu sesekali menyempatkan waktu berkumpul dengan istri dan kedua anaknya, meski hanya sekedar makan bersama. Pasangan yang menikah pada 2001, kini telah dikaruniai 2 anak.

    Kepada anak-anaknya, Sumrambah selalu mengajarkan agar mereka bisa segera bisa hidup mandiri. Kedua anaknya juga dilarang keras memanfaatkan fasilitas yang diperoleh ayahnya ataupun bergantung kepada nama besar sang ayah.

    “Dan, satu hal yang penting lagi, Mas Rambah itu kalau mau kemana-mana, selalu memberi tahu dan meminta saya untuk mendoakan. Setiap mau pergi, tidak lupa selalu meminta doa dari istrinya,” pungkas Wiwin.

  • Kalah dengan Perguruan Tinggi Swasta, Rektor UB Janjikan Kesejahteraan Peneliti demi Peningkatan Kualitas Riset
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        20 November 2024

    Kalah dengan Perguruan Tinggi Swasta, Rektor UB Janjikan Kesejahteraan Peneliti demi Peningkatan Kualitas Riset Surabaya 20 November 2024

    Kalah dengan Perguruan Tinggi Swasta, Rektor UB Janjikan Kesejahteraan Peneliti demi Peningkatan Kualitas Riset
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Rektor
    Universitas Brawijaya
    (UB), Prof Widodo, menyampaikan bahwa kualitas riset di kampusnya masih kalah dengan perguruan tinggi swasta.
    Menurutnya, dana penelitian yang ada tidak kecil dan kualitas laboratorium tidak jelek sehingga kedua hal itu bukan menjadi masalah utama.
    “Faktanya yang kami miliki sekarang loh, riset quality kami itu kalah sama universitas swasta. Apakah dana penelitian kami lebih kecil? Enggak yakin.”
    “Apakah kualitas lab kami lebih jelek? Enggak yakin juga,” kata Prof Widodo, Selasa (19/11/2024).
    Namun, menurutnya, budaya cara berpikir yang ada harus dibenahi. Dia mencontohkan suatu ruangan laboratorium di salah satu perguruan tinggi yang berada di Taiwan dengan kondisi tidak luas dan hanya terdapat kamera serta komputer.
    “Tetapi cara berpikirnya luar biasa sehingga produktivitasnya juga tinggi. Nah ini PR kita bersama sama bagaimana kita berusaha juga mentransformasi budayanya ya, kreativitasnya itu.” 
    “Tidak hanya sekadar sifatnya administrasi, sekarang selesai dengan komputer itu,” ungkapnya.
    Pihaknya saat ini tengah melakukan beberapa upaya strategis untuk meningkatkan kualitas penelitian di UB. Selain mendorong kreativitas peneliti, juga membangun ekosistem riset yang baik.
    “Ekosistem itu apa? Ya, jenjang pangkat dosen dikaitkan dengan penelitian, mahasiswanya juga dapat kredit dari penelitian itu ekosistem, ada insentif, macam-macam,” katanya.
    Dia menyampaikan, pihaknya sangat memperhatikan terkait kesejahteraan peneliti. Tujuannya, agar menjadi ekosistem yang membuat peneliti semakin bersemangat melakukan kegiatannya.
    “Periset di UB, kami sangat bantu ya, kami sangat perhatikan dengan cara bagi yang mereka punya prestasi-prestasi kami kasih insentif, kami kasih bonus, banyak bonusnya sangat banyak, dan bahkan mungkin terbanyak, terbaik, itu hanya di Indonesia, di negara-negara lain tidak,” katanya.
    Selain itu, pihaknya juga meningkatkan fasilitas yang ada. UB baru saja mengoperasikan gedung tekno entrepreneurship yang menjadi pusat inovasi dan pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi.
    Gedung ini mencakup tiga fasilitas utama, yaitu laboratorium riset terpadu (LRT), laboratorium layanan terpadu (LLT) dan direktorat inovasi dan kawasan sains teknologi (DIKST).
    Pada laboratorium LLT terbuka untuk masyarakat umum dengan dikenakan tarif sesuai layanan yang digunakan. Laboratorium ini diharapkan menjadi bagian penting untuk menunjang industri masyarakat.
    “Karena masyarakat itu kan ketika punya produk perlu diuji. Nah bisa mengujikan higienitas makanan melalui taboratorium layanan terpadu dan termasuk juga melayani kalibrasi untuk peralatan medis,” katanya.
    “Ini salah satu cara bagaimana upaya kami membuat ekosistem laboratorium yang berkelanjutan ya, ada yang bagian cari uang, ada yang bagian menghabiskan uang,” sambungnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.