Institusi: Universitas Bina Nusantara

  • DBS Foundation Incar 70.000 Talenta Digital Lewat Coding Camp 2026

    DBS Foundation Incar 70.000 Talenta Digital Lewat Coding Camp 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – DBS Foundation Indonesia kembali menghadirkan Coding Camp 2026, mencari 70.000 talenta digital baru yang siap menghadapi dunia kerja di era digital. 

    ⁠Perekonomian digital Indonesia telah menembus lebih dari US$90 miliar dolar AS pada 2024, menjadikan Indonesia sebagai salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Angka ini diproyeksikan tumbuh hingga US$600 miliar pada 2030. 

    Dengan pesatnya transformasi digital, masih ada kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja terampil, di mana Indonesia masih memerlukan sekitar 23 juta talenta digital.

    Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengungkapkan bahwa Coding Camp tahun ini memasuki penyelenggaraan untuk keempat kalinya, diadakan untuk menjembatani generasi muda menghadapi perekonomian di masa kini dan masa mendatang dengan tantangan digital yang terus berubah. 

    Dalam penyelenggaraannya, DBS Foundation juga bekerjasama dengan Dicoding bersama Dicoding, yang sudah berlangsung sejak tahun 2023. 

    Program pelatihan teknologi ini selain bertujuan mendorong inklusivitas, juga untuk meningkatkan literasi digital dan literasi finansial bagi para peserta, serta menjadi jembatan untuk meningkatkan kesiapan kerja kaum muda di era digital. 

    “Sejak tahun 2023, Coding Camp powered by DBS Foundation telah sukses melatih lebih dari 177.000 kaum muda sebagai talenta digital yang inklusif, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera dan dari wilayah 3T [Tertinggal, Terdepan, dan Terluar]. Angka ini setara dengan 1,77% dari 9,9 juta kaum muda yang Not in Education, Employment, and Training [NEET] alias menganggur,” ungkap Mona dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/10/2025). 

    Semakin besar, tahun ini Coding Camp akan mengisi kelas para pelajar SMK hingga mahasiswa hingga 900 jam belajar, berkembag pesat dari tahun sebelumnya hanya 300 jam belajar. 

    Ke-900 jam belajar akan dibagi dalam masa belajar 6 bulan, dan bisa dikonversi menjadi 20 SKS untuk mahasiswa.

    “Selain melatih coding skills, kami juga melengkapi program Coding Camp setiap tahunnya dengan pelatihan soft skills dan literasi keuangan. Lebih dari 100 karyawan Bank DBS Indonesia hingga manajemen senior kami turut menjadi instruktur di kedua kelas ini  untuk memastikan bahwa lulusan Coding Camp benar-benar siap kerja, dan mampu mengelola keuangan dengan baik. Secara total karyawan dan manajemen Bank DBS telah mengkontribusikan lebih dari 2.800 jam mengajar sebagai relawan pengajar,” imbuh Mona. 

    Pada 2025, Coding Camp telah berhasil melaksanaan proses belajar kepada lebih dari 57.000 anak muda, baik dari SMK maupun perguruan tinggi. Adapun, tingkat kelulusan dari program ini mencapai 65%, dan para peserta juga telah menghasilkan 482 proyek akademis untuk menjawab tantangan sosial di lingkungan masyarakat. 

    Untuk 2026, Coding Camp menargetkan untuk melatih jumlah orang yang lebih besar, hingga 70.000 anak muda, dengan harapan bisa mendapatkan tingkat kelulusan yang juga lebih tinggi, dengan dukungan dari 10 perguruan tinggi di antaranya Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi 10 November, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Dipa Makassar, Universitas Bina Nusantara, Institut Teknologi Del, Universitas Gunadharma, Universitas Tarumanegara, dan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

    “Dengan dukungan dari Kementerian Kedidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Kementerian Kedidikan Dasar dan Menengah, serta 10 mitra perguruan tinggi, kami ingin memastikan kesempatan belajar teknologi tetap inklusif dan aksesnya bisa merata di seluruh kawanan mahasiswa dan pelajar SMK di Indonesia,” tambah Mona. 

    Dalam Coding Camp tahun 2026, akan hadir dengan tiga pilihan program pembelajaran yang sangat relevan dengan kebutuhan industri, yaitu AI Engineering, Data Science, dan Full Stack & Web Development. 

    “Kami berharap 70% perserta berhasil lulus dengan lebih dari 400 karya digital dapat dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan sosial. Sebanyak lebih dari 10.000 peserta berhasil meningkatkan pemahaman dan praktik literasi keuangan mereka dalam aktivitas harian. Serta 43% lulusan mendapatkan akses yang lebih baik ke peluang kerja. Semua yang diperlukan hanya disiplin dari para peserta,” ungkap CEO CEO Dicoding Narenda Wicaksono. 

    Pendaftaran sudah bisa dilakukan oleh pelajar SMK mulai 21 Oktober sampai 18 Desember 2025 dan untuk mahasiswa mulai 21 Oktober sampai Januari 2026 melalui go.dbs.com/dbsfcodingcamp.

  • Budi Arie dan Dito Tinggal Tunggu Waktu, Keterlibatan di Kasus Judol-BTS Kominfo Sudah Jelas

    Budi Arie dan Dito Tinggal Tunggu Waktu, Keterlibatan di Kasus Judol-BTS Kominfo Sudah Jelas

    GELORA.CO – Pengamat hukum pidana dari Universitas Bina Nusantara (Binus) Ahmad Sofian menilai Budi Arie Setiadi sangat mungkin diperiksa dalam kasus pengamanan situs judi online (judol) di Kominfo –kini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi)– usai tak lagi menjabat sebagai Menteri Koperasi.

    “Laporan PPATK bisa dijadikan pintu masuk terkait dengan aliran dana yang diduga oleh Budi Arie dari berbagai platform judi online,” kata Sofian saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Jumat (12/9/2025).

    Sofian juga menyinggung dugaan keterlibatan Budi Arie agar situs-situs judol yang beroperasi di Indonesia tidak diblokir, sehingga praktik judol begitu masif di Indonesia.

    “Kominfo waktu itu sebenarnya sangat mudah mendeteksi Judi online tetapi kenapa tidak dilakukan sungguh sungguh,” ujar Sofian menegaskan.

    “Selain dugaan korupsi, Budi Arie juga sangat mungkin dijerat dengan UU tindak pidana pencucian uang, karena aliran dana yang diduga diterimanya juga ikut disembunyikan atau disamarkan,” sambungnya.

    Kemudian, menurutnya, untuk kasus yang diduga menyeret nama eks Menpora Dito Ariotedjo sudah terang benderang. Bahkan, publik sudah banyak yang tahu.

    Dalam kasus BTS Kominfo, Dito disebut menerima Rp27 miliar dari terpidana Irwan Hermawan untuk mengondisikan penyelesaian perkara di Kejaksaan Agung. Uang tersebut kemudian dikembalikan oleh pengacara Irwan, Maqdir Ismail, kepada Kejaksaan Agung.

    “Tinggal kemauan Kejaksaan Agung melakukan penyidikan dan mengumpulkan alat bukti dan menetapkannya sebagai tersangka,” ucapnya.

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025). Dua dari lima menteri yang dirombak, yakni Budi Arie Setiadi dan Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga

  • Lulusan Apple Developer Academy Ciptakan Aplikasi Navigasi Khusus Tunanetra

    Lulusan Apple Developer Academy Ciptakan Aplikasi Navigasi Khusus Tunanetra

    Bisnis.com, DENPASAR — Lulusan Apple Developer Academy di Indonesia menciptakan sederet aplikasi yang mampu menjawab permasalahan dan kebutuhan, baik di lingkup sosial dan lingkungan yang terjadi di masyarakat.

    Mentor Apple Developer Academy Bali, Ben Chandra mengatakan lulusan alias alumni Apple Developer Academy memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat. Namun, kata dia, kontribusi yang diberikan oleh para alumni justru memiliki arti penting bagi setiap individu.

    “Beberapa [kontribusi] mungkin tampak besar atau mungkin tampak kecil, tetapi kami berkontribusi sesuai kapasitas kami,” kata Ben dalam sesi diskusi di Apple Developer Academy Bali, Jumat (29/8/2025).

    Ben —yang memiliki lebih dari satu dekade pengalaman di startup— menuturkan banyak dari lulusan Apple Developer Academy yang bekerja di perusahaan teknologi hingga menciptakan aplikasi yang digunakan ribuan hingga jutaan pengguna.

    “Jadi, mereka berkontribusi untuk mempermudah hidup seseorang dengan menggunakan aplikasi semacam itu,” ujarnya.

    Selain itu, Ben menerangkan bahwa para alumni juga mengembangkan aplikasi yang berdampak pada masyarakat, termasuk aplikasi PetaNetra.

    Pengembang dan Co-Founder PetaNetra, Yafonia Hutabarat —alumni Apple Developer Academy— mengatakan sebanyak 14,3 juta tunanetra menjadi salah satu kategori disabilitas terbanyak di Indonesia. Hal ini merujuk data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas pada 2022.

    Terlebih, ungkap dia, fenomena ini tidak didukung dengan fasilitas yang mendukung, seperti ubin taktil (guiding block) yang membahayakan para tunanetra.

    “Jadi karena itu kita merasa problem ini sangat urgent untuk ditekel, maka dari itu kita mencoba untuk membuat PetaNetra,” ujar Yafonia.

    Tampilan fasilitas di Apple Developer Academy

    Dia menjelaskan, PetaNetra merupakan aplikasi yang dapat menavigasi tunanetra di ruang publik menggunakan augmented reality (AR) dan artificial intelligence (AI).

    Dalam hal penggunaannya, pengguna PetaNetra harus memetakan suatu tempat terlebih dahulu beserta dengan titik-titik patokannya.

    “Misalkan kita memetakan MRT terus ada titik loket, lalu ada titik toilet. Nah titik-titik ini bakal terhubung satu sama lain dan hubungan itu akan kami gunakan untuk kita generate semacam rute yang aman buat teman-teman tunanetra akses dari PetaNetra,” terangnya.

    Adapun, PetaNetra sudah tersedia di Perpustakaan di Taman Ismail Marzuki. Teranyar, aplikasi ini telah merambah hingga ke Taiwan dengan titik lokasi Bank SinoPac di National Cheng Kung University, National Cheng Kung University Hospital, dan Tainan City Hall.

    Sementara itu, Mentor Apple Developer Academy Bali Ruanth Thÿssen mengatakan jebolan alumni juga membuat terobosan aplikasi yang dirancang khusus untuk anak-anak yang memiliki Amblyopia atau lazy eye (mata malas) atau bernama Chamelure.

    Dia menjelaskan, para pengembang Chamelure membuat aplikasi dan menggunakan kacamata 3D yang biasa digunakan di bioskop. Aplikasi ini dapat mendeteksi dan melatih mata sejak dini untuk mencegah gangguan penglihatan jangka panjang.

    Untuk diketahui, pendirian Apple Developer Academy bertujuan untuk menginspirasi dan melatih generasi muda pengembang aplikasi dan wirausahawan yang ingin memulai karier di bidang teknologi, serta berperan dalam ekonomi aplikasi global yang sedang berkembang.

    Program Akademi ini berdurasi 10 bulan yang mencakup dasar-dasar pengkodean, serta sejumlah bidang lain seperti desain, pemasaran, dan manajemen proyek, yang membekali pelajar dengan rangkaian keterampilan lengkap untuk menjadi pengusaha dan pengembang kelas dunia.

    Selain itu, kurikulum pada Akademi ini mengadopsi pendekatan Apple berupa kerangka pembelajaran berbasis tantangan, yang mendorong pelajar untuk mengatasi tantangan pribadi, komunitas, dan global, sekaligus merancang solusi secara inklusif guna memberikan dampak positif bagi dunia.

    Di Indonesia, Apple membuka Apple Developer Academy pertamanya di Tangerang pada 2018. Kemudian, Apple kembali meluncurkan Akademi di Surabaya (2019), Batam (2020), dan Bali (2025).

    Asal tahu saja, setiap akademi menawarkan suasana dan karakteristik yang unik, dengan pelajar di masing-masing akademi sering kali memfokuskan proyek akhir mereka pada tantangan dan isu-isu yang relevan dengan konteks lokal.

    Untuk di Bali, Akademi ini menggandeng Universitas Bina Nusantara. Adapun, angkatan pertama Apple Developer Academy Bali terdiri dari lebih dari 100 pelajar dari 32 kota di Tanah Air, dengan banyak pelajar berasal dari Bali yang dijadwalkan lulus pada Desember 2025.

  • Kisah Siswa SMAK 4 Penabur Raih Perunggu di Ajang The World GreenMech Robotics Competition 2025 – Page 3

    Kisah Siswa SMAK 4 Penabur Raih Perunggu di Ajang The World GreenMech Robotics Competition 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Prestasi membanggakan kembali diukir oleh siswa Indonesia di kancah internasional. Tim Robotik SMAK 4 Penabur sukses membawa pulang medali perunggu dalam ajang The World GreenMech Robotics Competition 2025 yang digelar di Taichung, Taiwan, belum lama ini.

    Prestasi gemilang tersebut menjadi bukti nyata kemampuan siswa Indonesia dalam bidang teknologi dan robotika.

    Turnamen bergengsi ini diikuti oleh 387 tim yang melibatkan 1.258 siswa dari 10 negara, mulai dari tingkat SD hingga SMA.

    The World GreenMech Robotics Competition 2025 berfokus pada pengembangan kemampuan robotika berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics).

    Tim kebanggaan SMAK 4 Penabur, yang beranggotakan Samuel Nathan Hendrajaya, Max Lucky Hau, Daren Hope, dan Kezia Sales Rossi Sitorus, berhasil mengalahkan para pesaingnya.

    “Kami sangat bangga dan puas dengan pencapaian ini,” ungkap Samuel, dikutip Selasa (13/8/2025).

    Prestasi di tingkat internasional ini merupakan hasil dari perjalanan panjang yang penuh tantangan. Tim robotika SMAK 4 Penabur memulai langkah mereka dari kompetisi regional.

    Mereka meraih honorable mention di Greenmech and R4M Regional Competition yang diadakan pada 1 Februari 2025 di Universitas Bina Nusantara (Binus) Alam Sutera, Tangerang.

    Keberhasilan di tingkat regional membawa mereka ke The 2025 Greenmech and R4M National Competition di Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Bandung, pada 26-27 April 2025.

    Di ajang nasional ini, mereka bersaing ketat dengan 150 tim dari 10 provinsi di Indonesia dan berhasil meraih medali perunggu. Kemenangan ini membuka jalan bagi mereka untuk melaju ke kompetisi internasional bersama tiga tim lainnya yang lolos.

    “Kami mempersiapkan diri kurang lebih satu bulan untuk kompetisi regional dan nasional. Sedangkan untuk kompetisi di Taiwan, persiapannya lebih panjang, sekitar dua bulan,” ungkap Samuel.

     

  • Ini Dia 5 Kampus Termahal di Indonesia

    Ini Dia 5 Kampus Termahal di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang semester baru awal 2025/2026, banyak orang tua dan calon mahasiswa mencari dan memburu universitas impian mereka.

    Dewasa ini, biaya kuliah di universitas juga terus naik, sehingga butuh anggaran besar bagi orang tua memasukkan anaknya pada kampus pilihannya.

    Di Indonesia sendiri, ada beberapa kampus yang dikenal sebagai universitas termahal sebagai berikut dilansir dari berbagai sumber 

    1. President University

    President University merupakan salah satu universitas swasta terakreditasi A dengan pembelajaran dan penelitian internasional.

    Perkuliahan di President University dilakukan dalam bahasa Inggris. President University terletak di salah satu kawasan industri terbesar di Asia Tenggara (Kawasan Industri Jababeka) tempat berbagai perusahaan dari banyak negara mendirikan dan menjalankan bisnis mereka.

    Saat ini, President University memiliki empat fakultas, yaitu Fakultas Bisnis (Akuntansi, Ilmu Aktuaria, Administrasi Bisnis, Manajemen, dan Magister Manajemen Teknologi), Fakultas Ilmu Komputer (Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Desain Komunikasi Visual, dan Magister Sains dan Teknologi Informasi), Fakultas Teknik (Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Lingkungan, Teknik Industri, dan Teknik Mesin), dan Fakultas Humaniora (Komunikasi, Hubungan Internasional, Hukum, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

    Biaya kuliah di President University untuk program sarjana (S1) adalah sekitar Rp32.000.000 per semester. Biaya ini mencakup biaya kuliah pokok, biaya SKS, biaya praktikum, dan biaya ujian semester. Selain itu, ada biaya lain yang perlu diperhatikan seperti biaya asrama (jika mahasiswa memilih untuk tinggal di asrama), biaya matrikulasi (jika ada), dan biaya admission test. 

    2. Swiss German University

    Swiss German University (SGU) didirikan pada tahun 2000 sebagai universitas internasional pertama dengan lisensi akademik yang diakui oleh hukum Indonesia.

    Lisensi tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional (DIKNAS). SGU dibentuk melalui upaya bersama antara Indonesia, Jerman, Swiss, dan Austria dengan tujuan untuk menghadirkan fokus internasional yang kuat serta mempromosikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sistem pendidikan tinggi Indonesia.

    Untuk mencapai tujuannya, SGU menawarkan pembelajaran yang berorientasi pada kualitas melalui 17 Program Gelar Sarjana dan 6 Program Gelar Magister mulai dari Teknik, Teknologi Informasi, dan Bisnis hingga Ilmu Hayati dan Ilmu Sosial yang semuanya menggunakan bahasa Inggris sebagai media pengajaran.

    Sebagai pelopor dalam menawarkan kurikulum internasional dan program gelar internasional di Indonesia, SGU telah menjalin kemitraan dengan 26 universitas dan 250 perusahaan yang tersebar di seluruh Eropa yang menempatkan institusi tersebut di antara universitas paling sukses dengan koneksi Eropa.

    Sejak didirikan, SGU telah berdedikasi untuk memberikan pendidikan berkualitas sesuai dengan standar internasional dan bertujuan untuk mengembangkan profesional terampil yang memenuhi tuntutan industri. Sembilan puluh persen dosen SGU memperoleh gelar akademik di luar negeri dan memiliki pengalaman bekerja sebagai profesional di bidang terkait.

    Program Gelar Sarjana SGU menawarkan kursus yang menggabungkan pelatihan teori dan praktik (magang), sementara Program Gelar Magister dirancang khusus untuk menghasilkan pemimpin bisnis yang siap bersaing secara global. Selama lebih dari satu dekade, SGU telah menghasilkan lulusan terbaik bangsa ini, yang dilengkapi dengan pengetahuan, pengalaman, dan karakter yang sangat dibutuhkan di pasar yang kompetitif saat ini, menjadikannya tempat untuk mengejar pendidikan tinggi dan gelar Anda dengan penuh percaya diri.

    Biaya kuliah di Swiss German University untuk Sarjana rata-rata berkisar Rp27.500.000 hingga Rp 30.000.000 per semesternya.

    3. Universitas Pelita Harapan (UPH)

    Universitas Pelita Harapan (UPH), didirikan pada tahun 1994 di Tangerang, Indonesia, adalah universitas Kristen swasta yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Pelita Harapan.

    Universitas ini dirancang oleh para pendirinya, yang dipimpin oleh Dr. James T. Riady, untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang berakar pada nilai-nilai Kristen, dengan tujuan membentuk lulusan yang berkarakter kuat dan berdaya saing global.

    Selama bertahun-tahun, UPH telah memperluas program akademiknya mencakup berbagai disiplin ilmu, mendorong inovasi dan kepemimpinan melalui fasilitas modern serta kemitraan internasional. Saat ini, UPH diakui sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia, berkomitmen pada pendidikan holistik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

    Universitas yang menyediakan 12 fakultas tersebut mematok biaya UKT mulai dari Rp100 juta hingga Rp 500 juta per-semester.

    4. Universitas Trisakti

    Universitas Trisakti merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 29 November 1965 melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 014/dar tahun 1965, yang ditandatangani oleh Dr. Sjarif Thajeb. Tanggal 29 November ini kemudian ditetapkan sebagai hari kelahiran Universitas Trisakti.

    Proses kelahiran Universitas Trisakti diawali dengan dihancurkannya Universitas Respublika oleh masa pada Tahun 1965 karena dianggap terlibat dalam pergerakan Partai Komunis Indonesia pada bulan September 1965. Dari puing – puing Respublika itulah, maka dibangun Universitas Trisakti.

    Nama Universitas Trisakti diberikan oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pada waktu itu. Makna Trisakti diambil dari pidato Dr. Ir. Soekarno, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Landasan inilah yang menjadi tonggak upaya Universitas Trisakti untuk ikut mencerdaskan anak bangsa dalam berbagai aspek, baik kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kepekaan sosial terhadap sesama, serta kepedulian dalam menjaga lingkungan hidup.

    Pada awal didirikan Universitas Trisakti memiliki lima fakultas, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Teknik yang memiliki 4 (empat) departemen yaitu Departemen Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro dan Arsitektur.

    Saat ini, Universitas Trisakti telah memiliki 9 (sembilan) fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknik Lingkungan, serta Fakultas Seni Rupa dan Desain, dengan jumlah 23 (dua puluh tiga) Program Sarjana, 1 (satu) Program Diploma IV dan 4 (empat) Program Diploma III. Selain itu terdapat Program Pascasarjana yang memiliki 14 (empat belas) Program Magister dan 5 (lima) Program Doktor.

    5. Universitas Bina Nusantara

    Perjalanan Universitas Bina Nusantara dimulai pada tanggal 21 Oktober 1974. Berawal dari sebuah program studi jangka pendek yang bernama Modern Computer Course, kemudian berkembang pesat karena landasannya yang kokoh dan visinya yang komprehensif.

    Karena banyaknya peminat dan pesatnya perkembangan, pada tanggal 1 Juli 1981 Modern Computer Course berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan jurusan pertama Manajemen Informatika.

    ATK memperoleh status terdaftar pada tanggal 13 Juli 1984 dan setahun kemudian tepatnya pada tanggal 1 Juli 1985 berubah nama menjadi AMIK Jakarta. Pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berubah nama menjadi AMIK Bina Nusantara.

    AMIK Bina Nusantara mencatat prestasi gemilang di usianya yang terbilang muda dengan terpilihnya AMIK sebagai Akademi Komputer terbaik oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dikti Daerah III pada tanggal 17 Maret 1986. Kebutuhan akan tenaga profesional di bidang Teknologi Informasi mendorong AMIK untuk terus berkembang, dan pada tanggal 1 Juli 1986 resmi menyandang status Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Nusantara.

    Pada tanggal 9 November 1987, AMIK Bina Nusantara bergabung dengan STMIK Bina Nusantara. Lembaga ini menyelenggarakan program Diploma (D-3) dan Sarjana (S-1). Status akreditasi Disamakan untuk semua jurusan dan jenjang diperoleh pada tanggal 18 Maret 1992. Pada tahun berikutnya, STMIK Bina Nusantara membuka Program Magister (S-2) Manajemen Sistem Informasi pertama di Indonesia. Program ini resmi terdaftar pada 10 Mei 1993.

    Setelah melalui ketekunan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Universitas Bina Nusantara (UBINUS) resmi tercatat dan berdiri pada tanggal 8 Agustus 1996. STMIK Bina Nusantara kemudian dilebur menjadi Universitas Bina Nusantara pada tanggal 20 Desember 1998. Saat itu UBINUS mempunyai Fakultas Ilmu Komputer (Fakultas Ilmu Komputer), Fakultas Ekonomi (Fakultas Ekonomi), Fakultas Teknik (Fakultas Teknik), Fakultas Sastra (Fakultas Sastra), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Fakultas MIPA) dan Program Magister (S-2) Manajemen Sistem Informasi.

  • 42 WNI Terdampar di Tel Aviv, Apa Dampak Konflik Iran-Israel Bagi RI?

    42 WNI Terdampar di Tel Aviv, Apa Dampak Konflik Iran-Israel Bagi RI?

    Jakarta

    Sebanyak 42 WNI yang melakukan ziarah keagamaan dilaporkan terdampar di Tel Aviv setelah Bandara Ben Gurion ditutup menyusul memanasnya konflik Israel-Iran pada Jumat (13/06).

    Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengatakan perwakilan diplomatik di Yordania tengah memberikan asistensi agar puluhan WNI itu bisa keluar dari Israel melalui jalan darat.

    “[Para WNI itu] seharusnya keluar lewat Tel Aviv, tetapi tidak bisa karena bandara ditutup. Mereka sedang dibantu KBRI Amman untuk melintas ke Yordania,” ujar Judha Nugraha kepada BBC News Indonesia pada Minggu (15/06).

    Saat ini, Kemenlu mencatat ada 187 WNI yang berada di seluruh wilayah Israel. Menurut Judha, sebagian besar dari mereka berada di Aravah di selatan Israel.

    Pemerintah Indonesia, sambung Judha, sudah mengimbau agar para WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Israel dan Palestina, termasuk untuk kunjungan ziarah untuk menunda niat mereka.

    “Sejak tahun lalu, wilayah Palestina dan Israel sudah ditetapkan Siaga 1 [level tertinggi kewaspadaan] oleh KBRI Amman,” tegasnya.

    Adapun di Iran, menurut Judha, KBRI Teheran sudah menetapkan status Siaga 2 sejak April 2024.

    “[Terbesar] kedua di Teheran, ada sekitar 90 WNI termasuk pelajar, pekerja migran, dan staf KBRI berikut keluarga mereka,” tutur Judha.

    Pada Jumat (13/06), pemerintah Israel menutup bandara mereka setelah melancarkan sejumlah serangan ke Iran dalam Operasi Rising Lion yang menyasar pusat nuklir, fasilitas militer, dan area berpenduduk.

    Pihak Israel mengeklaim serangan pihaknya dilakukan “atas dasar keselamatan” karena Iran dituding terus mengembangkan nuklir mereka.

    Iran mulai membalas serangan itu pada Jumat (13/06) malam melalui gempuran drone dan rudal balistik. Hingga berita ini diturunkan, gelombang serangan dari masing-masing negara masih terus berlangsung.

    ‘Belum ada permohonan evakuasi’

    BBC News Indonesia sudah menghubungi sejumlah warga Indonesia yang berada di Iran untuk menceritakan kondisi mereka di sana, tetapi mereka memilih bungkam karena sensitivitas isu.

    Jaringan internet setempat dilaporkan tidak stabil dan sangat lambat.

    Dalam siaran pers pada Jumat (13/06), Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) Iran mengimbau para WNI untuk “saling mengingatkan satu sama lain” terkait imbauan KBRI Teheran dan Kemenlu serta “saling menjaga komunikasi”.

    Selain itu, mereka juga meminta agar para WNI di Iran untuk “saling menenangkan dan tidak panik dalam kondisi apa pun agar memudahkan koordinasi dan melancarkan segala proses yang dilakukan KBRI Teheran dan Kemenlu.”

    IPI Iran juga mengingatkan agar para WNI untuk melakukan pengecekan di grup WNI di platform WhatsApp.

    Pihak IPI Iran mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya para korban sipil dan tokoh penting Iran dalam serangan Israel.

    Pihak IPI juga mengecam dan mengutuk serangan Israel sekaligus mengecam PBB yang mereka sebut “diam seribu bahasa” atas serangan Israel.

    Baca juga:

    Sementara itu, Judha mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan WNI-WNI di Iran.

    “Saya sampaikan bahwa para WNI kita dalam keadaan baik, tidak ada yang menjadi korban dari serangan Israel,” ujar Judha.

    “Serangan yang dilakukan Israel saat menyasar instalasi-instalasi militer dan juga kepada beberapa petinggi dari Iran. Tapi tentu kita mengantisipasi bahwa eskalasi ini dapat lebih memburuk.”

    Berdasarkan pengamatan dari KBRI Teheran, kata Judha, situasi di Teheran masih terlihat normal meski terlihat antrean BBM yang cukup panjang di beberapa tempat.

    “Tapi tidak ada panic buying. Kegiatan dan kehidupan masyarakat masih berjalan dengan normal,” ujar Judha.

    Pernyataan Judha ini selaras dengan laporan IPI Iran yang menyebut laporan sejumlah WNI di kota-kota besar Iran mengatakan “tidak ada perubahan yang signifikan” setelah serangan Israel.

    Judha mengingatkan bahwa pihak pemerintah sejak April tahun lalu sudah mengimbau agar para WNI di Iran yang tidak memiliki kepentingan esensial untuk bisa pulang secara mandiri.

    Apalagi, saat ini, konflik antara Iran dan Israel membuat wilayah udara di kawasan tersebut ditutup sehingga menghalangi penerbangan.

    Terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat, mengatakan untuk saat ini evakuasi belum perlu dilakukan bagi para WNI di Iran.

    “Namun, kita terus melakukan pematangan rencana apabila memang [evakuasi] diperlukan apabila situasi memburuk. Tentu kita berharap situasi buruk tidak terjadi,” ujar Roliansyah kepada BBC News Indonesia pada Minggu (15/06).

    Rolliansyah yang dilantik sebagai Dubes RI untuk Teheran (merangkap Turkmenistan) pada 24 Maret 2025, mengatakan sejauh ini “belum ada permohonan evakuasi” dari WNI di Iran.

    Di sisi lain, Rolliansyah menekankan bahwa pada akhirnya evakuasi merupakan pilihan dari para individu.

    “Pemerintah pada beberapa situasi konflik di beberapa tempat lain sering mengalami situasi dimana sudah menyarankan atau bahkan menyiapkan rencana evakuasi warganegara Indonesia, tapi banyak warga negara yang memutuskan untuk tidak melakukan evakuasi. Dan tentunya pemerintah harus menghargai keputusan dari masing-masing individu tersebut,” ujarnya.

    Meski begitu, Rolliansyah meminta agar para WNI terus mengabarkan situasi mereka secara berkala kepada perwakilan diplomatik setempat.

    Apakah konflik Iran dan Israel akan terus memanas?

    Asap membubung setelah ledakan terjadi di pusat kota Teheran pada 15 Juni 2025 (Getty Images)

    Pengamat hubungan internasional dari Universitas Katolik Parahyangan, Idil Syawfi, menilai potensi eskalasi konflik antara Iran dan Israel “sangat tinggi”.

    Menurut Idil, hal ini terlihat dari upaya retaliasi Israel yang menyerang depot minyak Iran serta kantor Kementerian Luar Negeri Iran di Teheran pada Minggu (15/06).

    Serangan kemudian dibalas dengan serangan misil Iran ke Haifa dan Tel Aviv.

    “Jika kita melihat pernyataan terakhir Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mengirimkan pesan kepada masyarakat Iran, kita bisa tahu target utama Israel dari operasi militer ini adalah perubahan rezim di Iran,” ujar Idil kepada BBC News Indonesia.

    “Seperti diketahui Iran menjadi penyuplai dan pendukung bagi gerakan-gerakan yang menyerang Israel seperti Hamas, Houthi dan juga Hizbullah.”

    Baca juga:

    Idil menilai operasi militer yang dilakukan Israel pada Jumat (13/06) lalu sudah dipersiapkan sedemikian rupa. Sebagaimana diketahui, serangan tersebut menewaskan para ilmuwan dan petinggi militer Iran.

    “Pada sisi lain, Iran tidak punya banyak pilihan selain merespon dengan serangan militer,” ujar Idil.

    Iran, menurut Idil, berhadapan dengan dua pilihan: pertama, serangan balasan tetapi terbatas untuk mengurangi eskalasi tetapi kredibilitas pemerintah buruk di mata masyarakat.

    Kedua, membalas dengan lebih keras, tetapi sesuai keinginan Israel agar mendapat dukungan militer dari sekutunya, termasuk AS.

    Dihubungi terpisah, pengamat Timur Tengah dari Universitas Bina Nusantara, Tia Mariatul Kibtiah, menilai ada dua alasan mengapa Israel memutuskan untuk menyerang Iran.

    Yang pertama, popularitas Netanyahu di Israel. Ketika karier politik dia sedang tidak baik-baik saja, dia akan melakukan hal tidak terduga dan di luar nalar,” ujar Tia ketika dihubungi pada Minggu (13/0).

    Selain dinilai gagal menangani Hamas, masyarakat Israel juga menilai perekonomian negara merosot menyusul konflik Gaza.

    Alasan yang kedua, kata Tia, adalah Israel ingin menghentikan negosiasi antara AS dan Iran terkait nuklir.

    Di sisi lain, Tia berpendapat bahwa konflik ini kemungkinan besar tidak akan berlanjut ke eskalasi yang lebih luas.

    Hal ini didasari oleh kepentingan keamanan negara-negara Teluk, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Kuwait, yang secara geografis berdekatan dengan area konflik dan memiliki pangkalan militer AS.

    Tia memprediksi akan muncul banyak mediator, termasuk AS, untuk menekan agar saling serang antara Iran dan Israel. Dia juga menduga AS tidak akan terlibat dalam serangan balasan oleh Israel, tetapi alih-alih a akan membantu dalam upaya menangkal rudal Iran.

    Pada Minggu (15/06), Presiden AS Donald Trump menyatakan Iran dan Israel mesti mencapai kesepakatan dan mengatakan dirinya akan memfasilitasinya.

    CBS News, mitra BBC News di AS, melaporkan Trump sebelumnya memveto rencana Isrel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

    Bagaimana dampak konflik Iran dan Israel ke Indonesia dan dunia?

    Idil mengatakan serangan Israel ke depot minyak Iran menunjukkan bahwa, selain isu nuklir, Israel juga ingin “menyakiti Iran” dalam hal energi.

    Menurut Idil, serangan Israel ini membuka opsi juga bagi Iran untuk merespons dengan menutup Selat Hormuz.

    “Selat Hormuz bisa jadi merupakan kartu yang bisa dimainkan oleh pemerintah Iran,” ujarnya.

    “Penutupan Selat Hormuz akan berimplikasi terhadap negara-negara lain, khususnya terhambatnya distribusi minyak global dan meningkatnya harga minyak.”

    Idil memprediksi harga minyak dunia akan melambung tinggi dalam pembukaan minggu depan, dan akan beranjak meningkat seiring dengan eskalasi konflik.

    “Hal ini selain karena produksi akan terhambat, distribusi juga akan sangat terbatas dikarenakan konflik ini,” ujarnya.

    Baca juga:

    Bagi Indonesia, Idil menekankan hal ini akan berdampak ke perekonomian negara mengingat sumber minyak yang paling besar berasal dari Timur Tengah yang didatangkan melalui Singapura.

    “Perlambatan ekonomi akan semakin terasa, dan kemungkinan inflasi yang saat ini tertahan akan meningkat kembali. Hal ini akan membuat pemerintah semakin kesulitan mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkannya,” ujarnya.

    Pendapat senada diungkapkan Tia.

    Meskipun secara geografis Iran dan Israel jauh dari Indonesia, dia mengingatkan konflik ini memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia sebagai negara pengguna dan pengimpor energi yang besar.

    Apa yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia?

    Pada Jumat (13/06), Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan Indonesia secara tegas mengutuk serangan Israel terhadap Iran yang disebutnya merupakan pelanggaran hukum dan melemahkan dasar-dasar hukum internasional.

    Sugiono mengatakan serangan tersebut akan menimbulkan banyak implikasi dan akan memperburuk situasi jika semua pihak yang terkait tidak menahan diri, sebagaimana dilaporkan Antara.

    Dia menambahkan akan terus memantau situasi tersebut lebih lanjut.

    Menanggapi ini, Idil mengaku sulit untuk membayangkan posisi Indonesia dalam konflik ini.

    “Karena kita tidak bisa dibilang sebagai ‘aktor’ dan memiliki kepentingan yang tinggi dalam konflik ini. Pernyataan dari Menlu Sugiono yang mengutuk serangan Israel dan berharap yang terburuk tidak terjadi sepertinya template [standar baku] yang sudah sesuai dengan koridor dan posisi Indonesia,” ujar Idil.

    Terpisah, Tia menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto dapat berbicara langsung dengan para pemimpin negara yang memiliki pengaruh, seperti residen AS atau negara-negara OKI, untuk menyerukan penghentian konflik.

    “Minimal ada suara Indonesia di kancah politik global, di politik internasional, bahwa kita tidak suka dengan [Iran dan Israel] saling menyerang,” tegas Tia.

    Baik Idil maupun Tia sepakat bahwa fokus Indonesia perlu terpusat pada perlindungan WNI.

    Tia menyaran agar proses evakuasi WNI sebaiknya dilanjutkan apabila serangan terus berlanjut.

    Di dalam negeri, Idil mengatakan pemerintah Indonesia, khususnya pejabat bidang politik an ekonomi, harus siaga untuk menyiapkan strategi menghadapi berbagai skenario eskalasi yang muncul dari konflik Iran-Irael.

    Tonton juga Video Detik-detik Rudal Iran Hantam Bangunan di Tel Aviv

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Profil Sakti Wahyu Trenggono, Menteri KKP yang Kini Jadi Waketum PAN

    Profil Sakti Wahyu Trenggono, Menteri KKP yang Kini Jadi Waketum PAN

    Bisnis.com, JAKARTA — Partai Amanat Nasional (PAN) telah mengumumkan struktur kepengurusan yang baru untuk mada bakti 2024-2029. Salah satu nama yang masuk dalam kepengurusan partai berlambang matahari bersinar itu adalah Sakti Wahyu Trenggono.

    Menariknya, tak hanya Sakti Wahyu Trenggono, dalam struktur baru PAN itu juga ada nama Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN.

    Profil Sakti Wahyu Trenggono

    Sakti Wahyu Trenggono lahir di Semarang pada 3 November 1962. Dia merupakan sarjana (S1) Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan S1 School of Information System Universitas Bina Nusantara (Binus University). 

    Pendidikannya dilanjutkan ke jenjang S2 dalam program Magister Manajemen di Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah lulus dari ITB, Trenggono memulai karirnya di PT Astra Honda Motor dan bekerja di perusahaan itu selama 11 tahun. 

    Dia kemudian memiliki perusahaan PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP) dan PT Tower Bersama Infrastruktur, dua perusahaan yang bergerak di sektor menara telekomunikasi. Kedua perusahaan tersebut tumbuh menjadi penyedia menara telekomunikasi terbesar di Indonesia. 

    Lalu dia mendirikan PT Teknologi Riset Global (TRG) Investama, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, teknologi, properti, media, dan e-commerce. 

    Selanjutnya, karier politik Sakti Wahyu Trenggono dimulai saat dia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Dia tercatat sebagai salah satu tokoh dalam tim kampanye pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin, pada Pilpres 2019. 

    Selain itu, Sakti Wahyu Trenggono juga sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) mendampingi Menteri Pertahanan (Menhan) RI saat itu Prabowo Subianto. 

    Diketahui juga, jabatan menteri yang diembannya saat ini bukanlah hal yang baru bagi Trenggono, pasalnya dia sudah pernah dipercaya menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) periode 2019–2024. 

  • Hadapi tantangan global, Binus terapkan pendidikan “BizTech”

    Hadapi tantangan global, Binus terapkan pendidikan “BizTech”

    Jakarta (ANTARA) – Universitas Bina Nusantara (Binus) Bekasi menerapkan metode pendidikan yang fokus terhadap “Business”, “Service” dan “Technology” (BizTech) dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan multidimensi.

    “Ini adalah tiga pilar yang dirancang secara strategis untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang paling dibutuhkan di dunia kerja masa kini dan masa depan,” kata Direktur Kampus Binus Bekasi Profesor Gatot Soepriyanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik, perang dagang antara negara-negara besar, hingga disrupsi rantai pasok internasional berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    Kondisi itu, kata dia, memicu inflasi, menurunnya daya beli masyarakat serta meningkatnya angka pengangguran, khususnya di sektor industri manufaktur yang mengalami penurunan tajam.

    Di sisi lain, transformasi digital dan disrupsi teknologi menciptakan jenis-jenis pekerjaan baru yang membutuhkan keahlian berbeda yang lebih adaptif, kolaboratif dan berbasis teknologi. Ironisnya, kesenjangan antara kompetensi lulusan pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja masih menjadi tantangan besar.

    “Banyak lulusan belum siap terjun ke industri karena minim pengalaman praktis dan belum terbiasa berpikir lintas disiplin,” ujarnya.

    Karena itu, kata Gatot, dunia pendidikan tidak bisa lagi hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga harus mencetak “future-ready talents” yang mampu menjawab kebutuhan industri dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.

    Di tengah perubahan ekonomi dan digitalisasi yang pesat, program studi Binus yang langsung fokus pada bidang bisnis, layanan dan teknologi (BizTech) terbukti relevan dan menjadi jawaban atas kebutuhan akan lulusan yang mampu berpikir bisnis, memberikan solusi berbasis layanan dan menguasai teknologi sebagai alat kemajuan.

    Program-program itu tidak hanya menawarkan pemahaman teoritis, tetapi juga dirancang untuk menghasilkan lulusan yang mampu berpikir lintas sektor, kreatif dalam pemecahan masalah, dan terampil dalam memanfaatkan teknologi.

    Gatot menambahkan fokus kampusnya pada “BizTech” bukan sekadar tema, tetapi merupakan kerangka pembelajaran yang melatih mahasiswa berpikir lintas sektor, menerapkan teknologi dalam konteks nyata dan menciptakan solusi yang relevan bagi masyarakat dan industri.

    Pihaknya ingin lulusan di kampus ini tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki kemampuan untuk langsung berkontribusi di lapangan.

    Mereka harus visioner dan profesional sehingga mampu menciptakan hal baru, bukan hanya mengikuti arus. “Kami ingin membentuk para inovator, pencipta solusi dan pemimpin masa depan,” katanya.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perang Dagang AS-China Buka Potensi Relokasi Industri

    Perang Dagang AS-China Buka Potensi Relokasi Industri

    Bekasi, Beritasatu.com – Guru Besar Universitas Bina Nusantara (Binus) Bekasi Gatot Soepriyanto menilai perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China bisa membawa dampak positif bagi Indonesia.

    Disampaikan Gatot, situasi global yang penuh ketidakpastian akibat konflik dagang dua kekuatan ekonomi besar dunia tersebut, membuka celah strategis bagi Indonesia untuk mengambil peran penting dalam rantai pasok global.

    “Perang dagang AS-China ini sebenarnya menciptakan peluang. Ketika dua kekuatan besar bertarung dan tak mencapai kesepakatan, maka mereka akan mencari pasar alternatif. Indonesia memiliki sumber daya manusia, pasar yang kuat, dekat juga secara logistik,” kata Gatot di kampus Binus Bekasi, Selasa (15/4/2025).

    Gatot menilai, salah satu dampak positif dari konflik ini adalah potensi relokasi industri dari China ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. Namun, peluang ini hanya bisa dimanfaatkan apabila Indonesia siap secara infrastruktur dan kualitas tenaga kerja.

    Ia juga menyinggung peluang kerja ke luar negeri seperti Jepang, yang saat ini menghadapi kekurangan tenaga kerja akibat industrialisasi yang masif. Binus juga menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran agar relevan dengan kebutuhan industri global.

    Guru Besar sekaligus Direktur Kampus Binus Bekasi, Gatot Soepriyanto – (Beritasatu.com/Rino Fajar Setiawan)

    “Misalnya dalam mata kuliah ekonomi makro, kita sekarang tidak hanya bicara WTO, sekarang case-nya sudah diubah ya, seperti trade war dan perang tarif,” kata Gatot.

    Sebagai bagian dari transformasi pendidikan, mata kuliah Foundation of Artificial Intelligence (AI) juga penting untuk mempersiapkan lulusan menghadapi disrupsi teknologi, termasuk pengaruh AI di dunia kerja. Dengan terus meng-update diri, diharapkan mahasiswa tidak ketinggalan perkembangan global, termasuk dinamika perang dagang AS-China.

  • Prabowo Mau Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, ‘Lebih Baik Urus Ribuan Rakyat yang Kena PHK!’

    Prabowo Mau Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, ‘Lebih Baik Urus Ribuan Rakyat yang Kena PHK!’

    PIKIRAN RAKYAT – Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia menuai reaksi keras dari publik. Di tengah kondisi ekonomi yang memburuk dan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), banyak pihak menilai langkah ini tidak tepat dan justru bertentangan dengan sikap Indonesia selama ini yang menolak relokasi warga Palestina dari tanahnya sendiri.

    Rencana Evakuasi dan Latar Belakangnya

    Isu relokasi warga Gaza ke negara ketiga pertama kali mencuat pada Januari 2024, ketika Israel penjajah dan Hamas mulai memasuki tahap awal proses perdamaian. Amerika Serikat, sebagai mediator utama, mendorong solusi jangka panjang dengan membangun kembali Gaza dan, sementara itu, merelokasi warganya demi alasan keamanan.

    “Jika kita tidak menolong warga Gaza, jika kita tidak membuat hidup mereka lebih baik, jika kita tidak memberikan harapan, akan tetap ada pemberontakan,” ucap seorang pejabat AS kepada NBC.

    Sejak saat itu, Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu tujuan relokasi. Namun, banyak pihak curiga bahwa relokasi ini hanyalah kedok Israel penjajah untuk mengusir permanen warga Palestina. Pemerintah Indonesia saat itu membantah keras terlibat dalam wacana tersebut.

    “Indonesia tetap tegas dengan posisi: segala upaya untuk memindahkan warga Gaza tidak dapat diterima,” ujar Kementerian Luar Negeri.

    Namun, pada 9 April 2025, Prabowo Subianto justru mengumumkan bahwa Indonesia siap menerima 1.000 warga Gaza “pada gelombang pertama”.

    “Kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu… kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk mengangkut mereka,” katanya.

    Prabowo Subianto menyebut bahwa evakuasi hanya bersifat sementara, dengan catatan bahwa warga tersebut akan kembali ke Gaza setelah situasi membaik.

    “Mereka di sini hanya sementara sampai mereka pulih sehat kembali… dan pada saat mereka pulih, mereka harus kembali ke daerah asal,” tuturnya.

    Prabowo Subianto juga melakukan lawatan diplomatik ke UEA, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk membicarakan rencana tersebut.

    Kritik Pedas dari MUI dan Pengamat

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) langsung mempertanyakan tujuan Indonesia ikut dalam skema yang dinilai mendukung strategi Israel penjajah dan AS.

    “Pertanyaannya, untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut?” ujar Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas.

    Pengamat Timur Tengah, Smith Alhadar, menyebut bahwa Prabowo Subianto memanfaatkan situasi ketika AS dan Israel penjajah “putus asa” mencari negara tujuan bagi pengungsi Gaza, dan memakainya sebagai alat negosiasi dengan Presiden AS Donald Trump.

    “Prabowo melihat ini kesempatan bagaimana bernegosiasi dengan Trump… yaitu dia mau menerima pengungsi Palestina,” katanya.

    Smith Alhadar menilai, seharusnya Indonesia tidak perlu “menyerahkan masa depan Palestina” hanya demi tawar-menawar diplomatik.

    “Kenapa harus tunduk pada Trump? Kenapa mempertaruhkan Palestina?” ucapnya.

    Kontradiksi dengan Kepentingan Dalam Negeri

    Langkah ini dinilai tidak peka terhadap situasi dalam negeri, di mana rakyat sedang menghadapi gelombang PHK, harga kebutuhan pokok naik, dan ekonomi yang melemah.

    “Lebih baik pemerintah mengurus ribuan orang yang kena PHK itu bagaimana?” kata Tia Mariatul Kibtiah, pengamat Timur Tengah dari Universitas Bina Nusantara.

    Menurut data UNHCR, saat ini masih ada lebih dari 12.000 pengungsi yang terkatung-katung di Indonesia tanpa kepastian. Selain itu, muncul pula gelombang penolakan terhadap pengungsi Rohingya karena alasan Indonesia tidak meratifikasi konvensi pengungsi PBB.

    Smith Alhadar menilai rencana menerima pengungsi Gaza justru akan memunculkan pertanyaan besar.

    “Kalau Indonesia menerima pengungsi Palestina, kenapa menolak Rohingya? Apa bedanya?” ujarnya.

    Potensi Pelanggaran Konstitusi

    Smith Alhadar menegaskan bahwa relokasi ini berpotensi melanggar konstitusi Indonesia, yang secara tegas menyatakan penolakan terhadap segala bentuk penjajahan.

    “Kita itu punya konstitusi yang secara jelas mengamanatkan bahwa penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan. Sekarang, mana konstitusi yang kita pegang dari dulu?” tuturnya.

    Kekhawatiran terbesar adalah jika warga Gaza tidak pernah bisa kembali karena Israel tidak memberikan jaminan tersebut. Ini akan menjadi preseden yang membahayakan perjuangan kemerdekaan Palestina.

    “Sejak Israel berdiri tahun 1948, jutaan orang Palestina terusir. Tidak satu pun yang bisa kembali. Kenapa sekarang kita percaya mereka akan dikembalikan?” kata Smith Alhadar.

    Solusi yang Lebih Masuk Akal

    Tia menyarankan agar Indonesia lebih bijak dalam menunjukkan dukungan terhadap Palestina, seperti dengan mengirimkan tenaga medis dan bantuan kemanusiaan ke negara-negara penampung di sekitar Gaza, seperti Mesir dan Yordania.

    “Tidak logis. Jarak Indonesia dan Gaza jauh. Untuk apa dirawat di sini?” ucapnya.

    “Kalau memang mendukung kemerdekaan Palestina, bukan begini caranya. Negara-negara pendukung Palestina seharusnya bersatu, mendesak two-state solution,” tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

    ‘Bukan untuk Relokasi, Kita hanya Membantu’

    Di tengah kecaman terkait rencananya, Prabowo Subianto menegaskan bahwa rencana evakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza yang terluka akibat serangan militer Israel penjajah bukan bertujuan untuk merelokasi mereka dari rumahnya.

    Presiden menjelaskan rencana evakuasi itu hanya bersifat sementara. Jika situasi di Gaza kembali stabil, para penyintas perang yang dievakuasi itu nantinya akan dipulangkan kembali ke sana.

    “Tidak, tidak, tidak. Kita ini untuk membantu,” kata Prabowo Subianto saat ditemui selepas menghadiri Antalya Diplomacy Forum di Kota Antalya, Turki, Jumat 11 April 2025 sore waktu setempat.

    Dia mengatakan hal itu ketika menjawab pertanyaan wartawan apakah rencana evakuasi warga Palestina itu sebagai upaya merelokasi mereka ke luar Gaza. Presiden menekankan bahwa saat ini, rencana itu masih dikonsultasikan ke para pemimpin Palestina dan sejumlah pemimpin negara di kawasan Timur Tengah.

    “Ya, itu tawaran kami untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat. Kami ingin berbuat sesuatu,” ucap Prabowo Subianto.

    Akan tetapi, dia tidak menjelaskan siapa pemimpin Palestina yang akan ditemui, serta tempat dan waktunya. Dia juga belum membagikan hasil konsultasinya dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan saat keduanya bertemu di Abu Dhabi, dan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat bertemu di Ankara dan Antalya.

    Presiden melawat ke lima negara Timur Tengah sejak Rabu 9 April 2025, di antaranya untuk berdiskusi mengenai krisis kemanusiaan di Gaza dan berkonsultasi mengenai rencana Indonesia mengevakuasi rakyat Palestina yang saat ini menjadi penyintas genosida Israel penjajah. Kelima negara itu adalah UAE, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News