Institusi: UNESA

  • Awal Mula Tren Miniatur AI Bisa Bergerak yang Lagi Viral

    Awal Mula Tren Miniatur AI Bisa Bergerak yang Lagi Viral

    Bisnis.com, JAKARTA – Saat ini sedang viral miniatur AI bergerak, yang mendominasi media sosial mulai dari TikTok, Instagram, hingga X.

    Figur ini tidak sekadar diam dia bisa bergerak, melambaikan tangan, bahkan tampak hidup seperti animasi stop motion. 

    Dilansir dari unesa.ac.id, teknologi canggih ini merupakan perpaduan antara kecanggihan Google Gemini sebagai generator gambar dan PixVerse AI sebagai mesin animasi berbasis kecerdasan buatan.

    Kombinasi dua teknologi ini melahirkan karya visual yang unik, mudah dibuat, dan cepat viral.

    Awal Mula Tren Miniatur AI Bergerak

    Tren ini mulai mencuat dari komunitas kreator konten di Asia, terutama setelah beberapa influencer teknologi mengunggah hasil eksperimen mereka menggunakan Gemini. Gambar miniatur dengan detail realistik mulai dari seragam sekolah, jaket motor, hingga kostum superhero mendapat sambutan hangat. Tidak lama kemudian, tutorial membuat “miniatur AI diri sendiri” menyebar di platform berita teknologi dan forum kreatif.

    Banyak situs yang merinci cara mengubah foto biasa menjadi figur miniatur skala 1:7 dengan mudah. Dengan menambahkan deskripsi detail lewat prompt, pengguna bisa menentukan gaya rambut, warna pakaian, hingga model alas akrilik.

    Gelombang berikutnya datang ketika para kreator menemukan PixVerse AI, platform yang dapat mengubah gambar statis menjadi animasi pendek. Begitu miniatur dari Gemini diunggah, pengguna hanya perlu menambahkan instruksi sederhana seperti “make the miniature wave its hand as if greeting”. Hasilnya? Figur mini tampak hidup dalam hitungan menit.

    Ada beberapa alasan mengapa tren miniatur AI bergerak merebut perhatian publik. Pertama, mudah diakses. Tidak dibutuhkan kemampuan desain grafis atau keahlian pemrograman. Hanya dengan smartphone dan internet, siapa pun bisa membuat figur digital.

    Kedua, menghadirkan sentuhan personal. Figur miniatur bukan hanya karya seni generik, melainkan representasi diri. Hal ini membuat orang merasa lebih dekat dengan hasilnya, seolah punya versi kecil dari dirinya sendiri.

    Ketiga, tren ini sangat visual dan “shareable”. Hasil animasi berdurasi pendek cocok dipajang di TikTok atau Instagram Reels, dua platform yang kini mendorong konten singkat dan kreatif. Keempat, ada unsur nostalgia dan fantasi.

    Banyak orang tumbuh dengan mainan figur aksi atau boneka koleksi. Melihat diri sendiri dalam bentuk figur digital memberi sensasi unik, seolah masa kecil bertemu teknologi masa depan.

    Langkah Praktis Membuat Miniatur AI

    Meski tampak canggih, proses pembuatan miniatur AI bergerak ini relatif sederhana. Ada dua tahap utama: Pertama menghasilkan gambar miniatur dengan Google Gemini miniatur AI, kemudian tahap kedua memberi animasi menggunakan PixVerse animasi AI.

    1. Menghasilkan Miniatur dengan Google Gemini:

    – Buka situs resmi Google Gemini.

    – Unggah foto diri, pilih kualitas gambar tinggi agar detail terjaga.

    – Tambahkan prompt deskriptif, misalnya: “Create a 1/7 scale miniature figure based on the uploaded photo… standing on a circular transparent acrylic base, with studio lighting.”

    – Tunggu beberapa detik hingga hasil miniatur muncul.

    2. Menghidupkan Figur dengan PixVerse:

    – Buka aplikasi atau situs PixVerse AI.

    – Unggah hasil miniatur dari Gemini.

    – Beri instruksi gerakan: “make the figure rotate slowly as if displayed in a showcase” atau “wave the right hand like saying hello.”

    – Simpan video hasil animasi.

    Dalam waktu kurang dari 15 menit, seseorang bisa menghasilkan video unik yang siap dibagikan di media sosial.

  • Seruan Damai Mahasiswa Disabilitas: Kami Butuh Pelukan Indonesia

    Seruan Damai Mahasiswa Disabilitas: Kami Butuh Pelukan Indonesia

    Liputan6.com, Jakarta Zelda Maharani dan Ibam tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Di antara kerumunan teman seperjuangan, air matanya jatuh, berlinang membasahi pipi.

    Zelda merenung dan meresapi gambaran Indonesia akhir-akhir ini. Sesama anak bangsa saling berhadapan. Kerusuhan pecah di berbagai penjuru negeri.

    Zelda, Ibam bersama sekelompok mahasiswa larut dalam doa. Kondisi malam Kota Pahlawan tidak seperti akhir pekan kemarin yang begitu membara. Mereka khusyuk merapal bait-bait harapan dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar Indonesia segera pulih.

    Dua mahasiswa disabilitas Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Program Studi (Prodi) Musik dan Pendidikan Luar Biasa (PLB) itu bingung dengan badai yang menerpa Indonesia. Menurutnya, suara kelompok rentan disabilitas jarang didengar, dan hanya lewat serta sekali lihat saja.

    “Saya cuma mau bilang sama mereka (demonstran anarkis) yang merusak fasilitas umum. Kalau di sana ada guiding block, tolong titip jangan dirusak karena itu jalur kami untuk berjalan,” ucap ujarnya Zelda sambil menangis.

    Zelda berharap dengan kejadian ini Indonesia jadi lebih baik, dan peristiwa 27 tahun silam tidak terulang lagi.

    “Kita satu, kita lahir di tanah yang sama, kita mengirup udara yang sama, dan kita masih jadi satu. Kita punya nama, nama kita Indonesia. Negara itu tugasnya mengayomi. Sebagai ibu, sebagai orang tua, tempat kami berlindung,” ucapnya memecah keheningan malam di halaman depan Gedung Rektorat Unesa, Rabu (3/9) malam.

    Zelda mengatakan, Indonesia adalah tempat belajar sampai menutup mata, jadi jaga terus kedamaiannya.

    “Kami berawal di sini dan pasti akan berakhir di sini juga. Maka jangan dengan mudahnya kedamaian di Indonesia ini dihilangkan,” ujarnya.

    Hal senada juga disampaikan Ibam. Menurutnya, usia Indonesia yang menginjak usia 80 tahun ini harus terus membanggakan, cantik tanahnya dan banyak budayanya.

    “Kami disabilitas ini butuh pelukan dari Indonesia, kalau tidak Indonesia terus siapa lagi, tidak ada,” ucapnya.

    Terpisah, Rektor Unesa Nurhasan menyampaikan, kegiatan Doa Untuk Negeri ini adalah untuk memberi seruan pada semua warga Indonesia, pada semua warga Unesa.

    “Harapannya adalah seruan ini menjadikan suasana sejuk, damai dan kondusif. Semuanya harus menahan diri agar kejadian-kejadian yang sebelumnya terjadi di negara kita ke depan tidak terjadi lagi, agar mimpi-mimpi kita bersama, mimpi Bapak Presiden yang luar biasa itu betul-betul bisa terlaksana dengan baik dan kita menjadi bangsa besar,” ujarnya.

    Rektor yang akrab di sapa Cak Hasan ini juga menyoroti soal sikap Polri dan TNI supaya menahan diri untuk tidak represif.

    “Apabila ada teman-teman mahasiswa, warga negara yang dijamin undang-undang untuk menyuarakan pendapatnya,” ucapnya.

    Cak Hasan berpesan agar semua pihak berbenah. Pemerintah dan aparat penegak hukum bekerja keras untuk kepentingan bangsa dan negara, untuk kepentingan rakyat.

    Terkait penangkapan lima mahasiswa Unesa terkait demo ricuh, Cak Hasan memastikan bahwa semuanya telah dibebaskan polisi.

    “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Ini adalah penting untuk kita semua agar semuanya bisa menahan diri untuk kedamaian dan ketenangan bangsa kita karena kita perlu cepat membangun bangsa ini,” ucapnya.

  • Abu Hitam Berserakan, Pos Polisi Surabaya Hangus Imbas Kematian Ojol di Jakarta

    Abu Hitam Berserakan, Pos Polisi Surabaya Hangus Imbas Kematian Ojol di Jakarta

    Surabaya (beritajatim.com) – Abu hitam berserakan di sejumlah pos polisi di Surabaya setelah dibakar massa. Kekacauan yang terjadi Jumat malam (29/8/2025) ini disebut sebagai respon atas tewasnya seorang pengemudi ojek online di Jakarta sehari sebelumnya.

    Data yang dihimpun beritajatim.com, demonstrasi ini tak bisa dilepaskan dari insiden di Jakarta saat seorang pengemudi ojek online bernama Afan Kurniawan tewas terlindas mobil Barracuda Brimob saat demo di depan gedung DPR.

    Peristiwa itu memicu kemarahan luas di kalangan pengemudi ojek online dan menjalar ke beberapa kota, termasuk Surabaya.

    Di Surabaya, massa membakar setidaknya hampir 10 pos polisi, termasuk di Jalan Basuki Rahmat, Taman Bungkul, Kebun Binatang Surabaya, hingga Bunderan Cito.

    Saat peristiwa pembakaran itu, aparat kepolisian merespon dengan menembakkan gas air mata yang berdampak pada masyarakat umum dan pengendara di sekitar lokasi.

    Pandangan Akademisi: Aksi Aparat Dinilai Berlebihan

    Dua akademisi dari Surabaya menyampaikan pandangan kritis terkait penanganan aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan, baik di Jakarta, Surabaya, maupun daerah lainnya.

    Pakar Hukum dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, Satria Unggul Wicaksana menilai tindakan aparat menunjukkan abuse of power. “Penggunaan kekuasaannya eksesif di dalam penanganan aksi massa. Itu adalah bagian dari abuse of power yang dilakukan oleh kepolisian,” tegasnya.

    Satria menambahkan bahwa Polri seharusnya berpegang pada aturan internal dan Konvensi Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR). Ia juga mendorong keterlibatan tim independen seperti Komnas HAM untuk mengusut kasus ini. Satria memperingatkan, jika tidak ada perbaikan, ketidakstabilan politik dan sosial bisa meningkat.

    Sedangkan, Sosiolog Unesa, Agus Machfud Fauzi melihat aksi massa ini sebagai akumulasi kekecewaan masyarakat. Ia menegaskan bahwa demonstrasi adalah instrumen sah untuk menyampaikan aspirasi dan bukan sebuah kejahatan.

    “Ini isu yang satu demi satu bertumpuk, kemudian mengakumulasi sehingga apakah ketidakpuasan itu kecil atau besar, kemudian menyatu,” katanya.

    Sampai Sabtu dini hari (30/8/2025), sejumlah kelompok massa masih terlihat berkeliling di sepanjang jalan protokol Surabaya. ​Ketegangan pun sempat terjadi saat mereka tiba di Jalan Wonokromo, dekat Jembatan Sawunggaling.

    Polisi yang sudah bersiap dengan tameng memaksa mereka untuk mundur. ​”Jangan terprovokasi,” kata salah satu polisi.

    Rentetan peristiwa yang dimulai dari demo di DPR, berlanjut pada kematian seorang pengemudi ojek online di Jakarta hingga berujung pada pembakaran pos polisi di Surabaya ini menjadi alarm.

    Bahwa besarnya potensi kekecewaan masyarakat yang terakumulasi dapat meledak menjadi kekacauan. Memulihkan kepercayaan publik adalah langkah krusial, dan itu hanya bisa dimulai dengan kehadiran negara yang adil dan bertanggung jawab. [ipl/suf]

  • Hasil Tes DNA RK dan Anak Lisa Mariana: Tidak Ada Kecocokan Genetik!

    Hasil Tes DNA RK dan Anak Lisa Mariana: Tidak Ada Kecocokan Genetik!

    Jakarta

    Bareskrim Polri mengumumkan hasil tes DNA antara mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Lisa Mariana dan anak Lisa yang berinisial CA. Dari hasil tes genetik, tidak ditemukan kecocokan DNA antara Ridwan Kamil dan anak Lisa Mariana.

    “Bahwa saudara RK dan anak saudari LM berinisial CA tidak memiliki kecocokan DNA atau non identik,” ucap Kasubdit I Dittipdisiber Bareskrim Polri Kombes Rizki Agung Prakoso dalam konferensi pers, Rabu (20/8/2025).

    Pemeriksaan DNA dilakukan dengan metode buccal swab dan tes darah. Sampelnya kemudian diperiksa di laboratorium Pusdokkes Polri untuk pengecekan genetik.

    Dikutip dari UNESA, tes DNA adalah prosedur yang sederhana tapi ketat. Sampel, biasanya usap pipi atau darah) diambil dari pihak-pihak terkait, lalu diekstraksi untuk mengisolasi DNA.

    Setelah itu DNA dianalisis di laboratorium hingga keluar laporan probabilitas hubungan biologis. Untuk kebutuhan forensik dan perkara hukum, pengujian dilakukan di fasilitas yang diakui, dengan dokumentasi lengkap sejak pengambilan hingga pelaporan hasil.

    Tes DNA merupakan metode akurat untuk menguji hubungan kekerabatan. Prosedur ini menganalisis pola genetik spesifik (pengulangan basa DNA) yang berada dalam kromosom di setiap sel tubuh.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Tes DNA Digunakan untuk Ketahui Minat-Bakat Siswa Sekolah Rakyat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Hasil Tes DNA RK dan Anak Lisa Mariana: Tidak Ada Kecocokan Genetik!

    Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Ditunggu, Begini Prosedurnya

    Jakarta

    Hasil tes DNA mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Lisa Mariana disebut akan diumumkan hari ini. Tes DNA ini merupakan bagian dari penyidikan laporan dugaan pencemaran nama baik terkait klaim hubungan biologis.

    “Ya (besok hasil tes DNA akan diumumkan),” kata Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Rizki Agung Prakoso kepada wartawan, Selasa (19/8/2025).

    Dalam perkara sengketa identitas biologis, tes DNA adalah bukti ilmiah yang paling kuat. Di laboratorium, profil DNA dari dua orang yang diduga berkerabat akan dibandingkan pada penanda genetik khusus (short tandem repeats/STR)

    Dikutip dari laman UNESA, tes DNA sendiri sebenarnya prosedur yang sederhana tapi ketat. Sampel, biasanya usap pipi atau darah) diambil dari pihak-pihak terkait, lalu diekstraksi untuk mengisolasi DNA.

    Setelah itu DNA dianalisis di laboratorium hingga keluar laporan probabilitas hubungan biologis. Untuk kebutuhan forensik dan perkara hukum, pengujian dilakukan di fasilitas yang diakui, dengan dokumentasi lengkap sejak pengambilan hingga pelaporan hasil.

    Seberapa Akurat Hasilnya?

    Saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu, dokter forensik dari RSCM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Ade Firmansyah, menerangkan tingkat akurasi tes DNA tergantung pada jumlah lokasi yang diperiksa dan pembandingnya.

    “Apabila dibandingkan dengan kedua orang tua maka pemeriksaan DNA dapat mencapai hingga 99,999999%. Persentase akurasi akan turun apabila dibandingkan dengan salah satu orang tua atau saudara,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan metode tes DNA yang paling sering dilakukan antara lain metode pemeriksaan pengulangan basa (STR) untuk identifikasi personal atau garis keturunan kedua orang tua, pemeriksaan pada kromosom Y (Y-STR) untuk spesifik pada garis keturunan ayah, dan mtDNA/DNA mitokondria untuk pemeriksaan pada garis keturunan ibu.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Kisah Mahasiswa Unpad, Selamatkan Perajin Bambu hingga Juara Innovilleague 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Agustus 2025

    Kisah Mahasiswa Unpad, Selamatkan Perajin Bambu hingga Juara Innovilleague 2025 Regional 16 Agustus 2025

    Kisah Mahasiswa Unpad, Selamatkan Perajin Bambu hingga Juara Innovilleague 2025
    Editor
    KOMPAS.com
    – Tim Jatinewyork dari Universitas Padjadjaran (Unpad) meraih juara pertama ajang Innovilleague 2025, kompetisi gagasan inovatif mahasiswa untuk pemberdayaan masyarakat desa yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
    “Selamat kepada para pemenang, gagasan dan inovasinya sangat luar biasa. Ini menjadi langkah awal untuk implementasi ke depan,” ujar Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam rilisnya, Sabtu (16/8/2025).
    Ia menekankan, inovasi dari generasi muda adalah modal penting untuk mengakselerasi pembangunan desa sekaligus mengurangi kesenjangan ekonomi.
    “Terima kasih atas segala inovasi, riset, dan upaya pemberdayaan yang dilakukan adik-adik mahasiswa dalam Innovilleague. Sangat membanggakan. Innovilleague ini menjadi upaya integral dan holistik pelibatan mahasiswa dan perguruan tinggi dalam upaya pengentasan kemiskinan,” lanjut Muhaimin.
    Tim Jatinewyork yang terdiri dari tiga mahasiswa Unpad mengusung karya bertajuk “Akselerator Ekonomi Kreatif Berbasis Kerajinan Bambu dengan Metode Community Empowerment untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi di Desa Babakan Peuteuy”.
    Ide ini lahir dari kepedulian terhadap perajin bambu di Desa Babakan Peuteuy, Jawa Barat, yang terdampak pandemi Covid-19.
    “Kami memilih tema ini karena lebih konkret untuk diaplikasikan dan dimanifestasikan, bukan sekadar wacana,” jelas Haris Maulana, perwakilan tim dari Fakultas Ekonomi Unpad.
    Selain Unpad, juara kedua diraih Tim Passmapres dari Universitas Indonesia (UI) dengan gagasan BANGSIAP (Inovasi Digital Desa Berbasis AI dan Sinergi Hexahelix Berkelanjutan).
    Sementara itu, juara ketiga adalah Tim Simpul Asa dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan karya Sampang Smart Village Platform Terintegrasi.
    Penganugerahan Innovilleague 2025 berlangsung bersamaan dengan Forum Perguruan Tinggi Nasional yang dihadiri pimpinan universitas dari berbagai daerah.
    Dalam forum tersebut, perguruan tinggi mendeklarasikan komitmen bersama melakukan pendampingan terhadap 40.000 desa hingga tahun 2029.
    Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu, Prof Abdul Haris menyebut, Innovilleague bukan sekadar kompetisi, melainkan gerakan nasional membangun kesadaran mahasiswa untuk mengangkat potensi desa.
    “Dari sini, adik-adik mahasiswa sudah punya awareness untuk mendefinisikan gagasan yang berkontribusi nyata. Ke depan, karya-karya ini harus bisa dimonetisasi agar memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
    Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat, Innovilleague 2025 diharapkan menjadi inspirasi lahirnya solusi kreatif, berkelanjutan, dan aplikatif dalam mewujudkan kemandirian desa di seluruh Indonesia.
    Dari total 482 tim yang melibatkan 1.894 mahasiswa, terpilih delapan tim terbaik yang mempresentasikan gagasannya di hadapan panelis ahli pada babak final.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menko PM harap gagasan di Innovilleague jadi langkah awal implementasi

    Menko PM harap gagasan di Innovilleague jadi langkah awal implementasi

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berharap gagasan mahasiswa yang menjadi peserta kompetisi “Innovilleague: Liga Pemberdayaan Masyarakat Desa 2025” dapat menjadi langkah awal untuk implementasi.

    Menko PM dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, memandang kompetisi yang diikuti 1.894 mahasiswa yang tergabung dalam 482 tim menjadi salah satu upaya perguruan tinggi untuk memberdayakan masyarakat.

    Terlebih, kata dia, perguruan tinggi memegang peran penting untuk memberdayakan masyarakat hingga mencapai angka nol kemiskinan ekstrem pada 2026, dan menekan angka kemiskinan hingga 4,5 persen pada 2029.

    Pada kesempatan berbeda, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kemenko PM Abdul Haris memandang partisipasi mahasiswa di acara tersebut menjadi langkah sinergi antara pemerintah dengan perguruan tinggi dan masyarakat.

    Menurut dia, sinergi tersebut juga dapat menjadi kunci keberhasilan pemberdayaan masyarakat desa.

    Sementara itu, berikut daftar pemenang Innovilleague 2025:

    – Juara 1: Jatinewyork – Universitas Padjadjaran, dengan gagasan BAMBOOST: Akselerator Ekonomi Kreatif Berbasis Kerajinan Bambu dengan Metode Community Empowerment untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi di Desa Babakan Peuteuy.
    – Juara 2: Passmapres – Universitas Indonesia, dengan gagasan BANGSIAP: Inovasi Digital Desa berbasis AI dan Sinergi Hexahelix Berkelanjutan untuk Penanggulangan Pengangguran Struktural di Bantul.
    – Juara 3: Simpul Asa – Universitas Negeri Surabaya, dengan gagasan Sampang Smart Village Platform Terintegrasi sebagai Solusi Digital Terpadu untuk Mengentaskan Kemiskinan.

    – Juara Favorit: Tim BIOTIT GSC – Universitas Negeri Gorontalo, dengan gagasan Geo-Agro Wellness Bongongoayu: Pengembangan Geowisata Edukatif dan Agrobisnis untuk Ketahanan Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Berkelanjutan.
    – Gagasan Inovatif: MangrovePreneurs – Universitas Lambung Mangkurat, dengan gagasan Pemanfaatan Nektar Mangrove Air Tawar (Sonneratia caseolaris) sebagai Generating Income di Desa Mekar Sari.
    – Gagasan Solutif: ANNEX STIP TEAM – Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, dengan gagasan Inovasi Biogrease Hijau dari Minyak Jelantah untuk Pemberdayaan Ibu PKK Desa Paseban melalui Padat Karya menuju Industri Pelayaran Berkelanjutan.

    – Honorable Mention: Tim FOK Undiksha – Universitas Pendidikan Ganesha, dengan gagasan Kintamani Citruspreneur: Pemberdayaan Petani Muda melalui Inovasi Produk dan Digitalisasi Pemasaran Jeruk Lokal.
    – Honorable Mention: FORMASA – Universitas Sumatera Utara, dengan gagasan Transformasi Ekonomi Desa Pesisir: Model Pendekatan Ekonomi Hijau untuk Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan Masyarakat Desa Tanjung Rejo, Kabupaten Deli Serdang.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Selain Pajak 250 Persen, Pansus Pemakzulan Bupati Pati Juga Persoalkan Pengisian Jabatan Direktur RAA Soewondo

    Selain Pajak 250 Persen, Pansus Pemakzulan Bupati Pati Juga Persoalkan Pengisian Jabatan Direktur RAA Soewondo

    FAJAR.CO.ID, SURABAYA — Pansus Pemakzulan Bupati Pati yang dibentuk DPRD Pati untuk menggunakan hak angket mulai memproses agenda pemakzulan Bupati Pati, Sudewo.

    Pansus itu bahkan sudah mulai melakukan rapat guna membahas hal-hal yang terkait dengan Bupati Pati, terutama terkait kebijakan yang kontroversial. Salah satu yang paling menyorot perhatian publik adalah kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar 250 persen.

    Kebijakan yang mengundang reaksi besar-besaran masyarakat Pati itu, memaksa DPRD Pati harus menggunakan hak angket untuk pembentukan pansus pemakzulan Bupati Pati, Sudewo.

    Setelah mulai berproses, ternyata masalah tidak hanya seputar keluhan masyarakat atas kenaikan PBB, namun juga terdapat masalah lain yang diendus pansus. Masalah lain dimaksud yakni pengisian jabatan Direktur RAA Soewondo Pati yang tidak sah.

    “Akan rapat paripurna pansus lagi. Kami akan fokus pertama terkait dengan Direktur Soewondo,” kata Ketua Pansus Pemakzulan Bupati Pati, Teguh Bandang Waluyo.

    Merespons penggunaan hak angket DPRD Kabupaten Pati terkait usul pemakzulan bupati itu, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar ikut angkat suara.

    Menurut Cak Imin sapaan akrab Muhaimin Iskandar itu, pembentukan pansus pemakzulan Bupati Pati menjadi cara pandang DPRD Pati. Dia pun menyerahkan keputusan kepada DPRD.

    “Ya, tentu mereka DPRD memiliki cara pandang dan fakta yang kami serahkan sepenuhnya kepada DPRD. DPRD melakukan langkah-langkah apa terhadap bupati (Sudewo) saya serahkan,” kata Cak Imin di Graha Unesa, Kamis (14/8).

  • Desa Ponokawan Jadi Lokasi Unggulan Polresta Sidoarjo di Lomba P2B Hari Bhayangkara ke-79

    Desa Ponokawan Jadi Lokasi Unggulan Polresta Sidoarjo di Lomba P2B Hari Bhayangkara ke-79

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Desa Ponokawan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, ditetapkan sebagai lokasi unggulan yang mewakili Polresta Sidoarjo dalam Lomba Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) tingkat Polda Jawa Timur. Lomba ini digelar dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 dan penilaiannya dilaksanakan secara daring oleh tim dari Biro SDM Polda Jatim serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur.

    Desa ini dinilai berhasil mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan melalui budidaya tanaman hortikultura, sayuran hidroponik, dan perikanan. Program ini merupakan bagian dari upaya bersama antara Polresta Sidoarjo, Forkopimka Krian, akademisi, serta kelompok tani setempat dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis desa.

    Penilaian daring diikuti langsung oleh Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, pejabat utama Polresta Sidoarjo, Forkopimka Krian, Wakil Dekan Fakultas Ketahanan Pangan UNESA Dr. Ahmad Najib Ridwan, serta perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Ponokawan.

    Kapolresta Sidoarjo menyampaikan bahwa kesiapan Desa Ponokawan tidak lepas dari sinergi tiga pilar desa yang secara konsisten mengembangkan lahan Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Program ini juga diperkuat dengan gerakan Polisi Cinta Petani sebagai bentuk keterlibatan langsung kepolisian dalam mendampingi petani mengelola lahan produktif.

    “Ini memberikan semangat besar bagi pihak kepolisian, stake holder terkait, para petani dan tentunya masyarakat untuk saling bersinergi dalam mengoptimalkan implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di sektor ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan mandiri sampai tingkat desa,” ujar Kombes Pol Christian Tobing, Kamis (12/6/2025).

    Desa Ponokawan diharapkan menjadi contoh sukses bagi desa-desa lain dalam pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan dan pendapatan masyarakat, sejalan dengan misi ketahanan pangan nasional. [isa/beq]

  • Mahasiswa Unesa Tertabrak Bus Restu di Twin Road Magetan, Meninggal Seketika

    Mahasiswa Unesa Tertabrak Bus Restu di Twin Road Magetan, Meninggal Seketika

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus 5 Magetan berinisial GD (20), meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan tragis dengan Bus Restu jurusan Magetan–Surabaya. Insiden tersebut terjadi di Jalan Raya Twin Road Sukomoro, Kelurahan Tinap, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, pada Sabtu malam (7/6/2025) sekitar pukul 23.45 WIB.

    Menurut keterangan warga sekitar, kecelakaan tersebut mengejutkan karena terdengar suara benturan keras dari jalan. Ketika warga keluar untuk memeriksa, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa di jalur arah Kota Magetan. Tidak jauh dari lokasi kejadian, sebuah bus Restu terlihat berhenti, diduga sebagai kendaraan yang terlibat dalam insiden tersebut. Sepeda motor korban juga ditemukan tergeletak di pinggir jalan.

    “Persis kejadiannya kami tidak tahu, tapi kami dengar suara benturan keras dari depan rumah. Waktu kami keluar, pengendara motor sudah tergeletak, kepala sudah terluka parah. Ada bus Restu tak jauh dari situ, diduga korban tertabrak lalu terlindas,” ungkap Doni, warga setempat yang menjadi saksi mata.

    Pengemudi bus diketahui berinisial N (49), warga Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo, Magetan. Petugas kepolisian dari Satlantas Polres Magetan segera tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah korban segera dibawa untuk keperluan identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

    ”Masih kami lakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini,” kata Kanit Gakkum Polres Magetan, Iptu Sulanjar.

    Untuk keperluan penyelidikan, pihak kepolisian telah mengamankan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan sebagai barang bukti di Kantor Satlantas Polres Magetan. Proses investigasi terus dilakukan guna mengungkap kronologi pasti dari insiden yang merenggut nyawa mahasiswa asal Desa Bogoarum, Plaosan, Magetan tersebut. [fiq/but]