Institusi: UNCEN

  • Wamendagri dorong provinsi di Papua punya perguruan tinggi

    Wamendagri dorong provinsi di Papua punya perguruan tinggi

    Dari Barat ke sana, dari Selatan, dari mana-mana semua kumpul di Jayapura, ini juga memberikan beban-beban tersendiri untuk pemerintah daerah khusus yang ada di Provinsi Papua

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mendorong setiap provinsi di wilayah Papua agar memiliki perguruan tinggi yang representatif untuk menampung anak-anak Papua yang hendak belajar.

    Hal ini juga selaras dengan harapan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Sebab, keberadaan infrastruktur ini penting termasuk bagi Daerah Otonom Baru (DOB) Papua.

    “Ini yang diharapkan oleh Bapak Presiden dan Bapak Menteri Dalam Negeri di setiap provinsi, baik daerah DOB maupun provinsi lain yang ada di Papua memang harus berdiri universitas-universitas representatif yang akan menampung anak-anak dari Papua untuk belajar,” kata Ribka dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Menurutnya, keberadaan perguruan tingi akan memudahkan anak-anak Papua untuk memperoleh pendidikan yang layak sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup.

    Dia menjelaskan selama ini mereka banyak yang mengandalkan Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura ketika hendak melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Padahal, mereka tak sedikit yang berasal dari luar Provinsi Papua sehingga jaraknya cukup jauh.

    “Dari Barat ke sana, dari Selatan, dari mana-mana semua kumpul di Jayapura, ini juga memberikan beban-beban tersendiri untuk pemerintah daerah khusus yang ada di Provinsi Papua,” ujarnya.

    Selain itu, Ribka mengungkapkan kehadiran perguruan tinggi di setiap provinsi akan memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat dan daerah setempat.

    Kemudian, dari sisi keamanan, keberadaan perguruan tinggi yang jaraknya dekat dengan masyarakat juga akan terpantau lebih baik.

    “Ini yang dipesan oleh Bapak Menteri Dalam Negeri kami terus dorong supaya di daerah DOB ini harus berdiri universitas yang akan menampung anak-anak yang ada di sekitaran daerah itu,” tegas Ribka.

    Di lain sisi, dia menegaskan pemekaran wilayah di Papua merupakan upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan di daerah tersebut. Dengan pemekaran ini diharapkan pelayanan publik di daerah Papua berjalan lebih baik.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Akademisi harap food estate Merauke tidak melanggar kawasan konservasi

    Akademisi harap food estate Merauke tidak melanggar kawasan konservasi

    Karena dalam kawasan konservasi ada milik hak ulayat masyarakat adat tetapi juga mungkin ada spesies hewan asal Papua yang sangat jarang ditemui di tempat lain

    Jayapura (ANTARA) – Akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua Prof Julius Ary Mollet berharap agar pengembangan kawasan food estate seluas satu juta hektare di Merauke, Papua Selatan tidak melanggar kawasan konservasi.

    “Karena dalam kawasan konservasi ada milik hak ulayat masyarakat adat tetapi juga mungkin ada spesies hewan asal Papua yang sangat jarang ditemui di tempat lain,” katanya di Jayapura, Selasa.

    Menurut Mollet, pengembangan food estate satu juta hektare di kawasan timur Indonesia merupakan strategi pemerintah ke depan untuk penguatan ketahanan pangan nasional karena letak geografis. Kabupaten Merauke merupakan daerah yang sangat berpotensi dalam mengekspor pangan ke kawasan Pasifik.

    “Namun yang perlu diperhatikan pemerintah ialah terkait bagaimana keterlibatan masyarakat di dalam pengelolaan pengembangan lahan untuk menanam padi,” ujarnya.

    Dia menjelaskan hal yang terpenting dan menjadi perhatian oleh pemerintah juga ialah dapat melihat program tersebut dari sisi negatif dan positif terutama dari sisi lingkungan.

    “Karena jika berbicara terkait lingkungan, Papua dikatakan sebagai paru-paru dunia karena hutan di Papua masih relatif bagus dibandingkan beberapa kawasan di Indonesia,” katanya.

    Pihaknya berpendapat program pengembangan food estate di Merauke sangat bagus untuk kekuatan ketahanan pangan di Papua, namun juga harus melihat aspek pembangunan berkelanjutan dan partisipasi masyarakat adat setempat.

    “Masyarakat juga harus merasakan dampak yang positif dari program ini seperti kesempatan kerja bagi masyarakat di Merauke,” ujarnya.

    Pewarta: Ardiles Leloltery
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2024

  • Senator Lalita Tampung Aspirasi Mahasiswa Papua, Bahas Isu Transmigrasi dan Kesejahteraan Lokal

    Senator Lalita Tampung Aspirasi Mahasiswa Papua, Bahas Isu Transmigrasi dan Kesejahteraan Lokal

    FAJAR.CO.ID, PAPUA — Senator DPD RI asal Papua, Lalita, mengadakan pertemuan khusus dengan para Ketua dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai universitas di Provinsi Papua. Pertemuan ini berlangsung di sebuah kafe di tengah Kota Jayapura pada 9 November 2024.

    Dalam kesempatan tersebut, Lalita mendengarkan langsung aspirasi mahasiswa yang disampaikan dengan penuh semangat dan harapan.

    Pertemuan ini dipimpin oleh Presiden BEM Universitas Cendrawasih, yang mewakili aliansi mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Papua. Lalita didampingi oleh beberapa anggota DPR Papua seperti Giovano Pattipawae dan Johanes Markus Wakum, yang turut hadir untuk menyimak keluhan dan masukan dari para mahasiswa.

    Layaknya seorang Ibu yang menerima keluh kesah penuh amarah anak-anaknya, Senator Lalita mendengarkan aspirasi para Presiden BEM seluruh Perguruan Tinggi di Prov. Papua.

    “Mahasiswa di Papua adalah anak-anak kami, tentu mereka ingin diberikan atensi juga terhadap apa yang mereka perjuangkan. Kita lakukan pendekatan persuasif dan humanis untuk mencari solusi atas permasalah yang timbul” ungkapnya.

    Aspirasi yang disampaikan oleh Para aliansi Presiden BEM secara kolektif meliputi penolakan wacana Transmigrasi yang dicanangkan oleh Presiden RI Bapak Prabowo dan Mentri Transmigrasi.

    Senator DPD RI Lalita, berencana akan meneruskan dan menyampaikan aspirasi yang telah disuarakan oleh Para Presiden BEM seluruh Perguruan Tinggi di Papua dalam bentuk kajian analisi kepada Lembaga dan Departemen terkait serta dalam rapat-rapat di DPD RI.

  • Bocah SD Asal Banyuwangi Juara Kompetisi Coding Internasional di Korsel

    Bocah SD Asal Banyuwangi Juara Kompetisi Coding Internasional di Korsel

    Liputan6.com, Banyuwangi Pelajar SDN 1 Pesanggaran Banyuwangi, Felicia Dahayu, mengharumkan Indonesia di kancah dunia. Meski bersekolah jauh dari pusat kota, setidaknya 60 menit dari pusat Banyuwangi, Felicia meraih emas kompetisi coding dalam The 9th World Innovative Technology (WIT) Challenge”, di Chonnam National University, Korea Selatan, 2-3 November 2024. 

    Pelajar yang tinggal di Dusun Krajan, Siliragung ini merupakan salah satu siswa hasil dari pelatihan matematika dengan metode “Smart Gasing” yang difasilitasi Pemkab Banyuwangi sejak Maret 2023. 

    Metode pembelajaran matematika ini dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya, seorang fisikawan Indonesia dan Pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI. Sejak setahun lalu, Pemkab Banyuwangi memfasiltasi pelatihan tersebut untuk anak-anak desa di Banyuwangi yang tujuannya mencetak ribuan jagoan matematika lewat program tersebut.

    Pada peringatan Hari Jadi Banyuwangi, Desember 2023, Bupati Ipuk Fiestiandani memberikan penghargaan kepada Felicia sebagai “Warga Inspiratif”. Felicia juga didaulat berbagi pengetahuan matematika di Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih. 

    “Sangat membanggakan. Felicia tak hanya mengharumkan nama Banyuwangi, namun juga  Indonesia di kancah dunia. Selamat untuk ananda Felicia, teruslah berprestasi, semoga bisa menjadi inspirasi bagi para pelajar yang lain. Berasal dari desa bukan halangan untuk bisa berprestasi mendunia,” kata Plt. Bupati Banyuwangi Sugirah, Selasa(5/11/2024). 

    Felicia adalah satu dari ribuan anak-anak desa di Banyuwangi yang mengikuti pelatihan Smart Gasing. Potensinya sudah terlihat sejak pelatihan pertama di Banyuwangi. 

    “Dia paket komplit. Selain kemampuan numeriknya bagus, kemampuan seni dan budayanya juga baik,” ujar Dwi Septy Oktavina, koordinator trainer Smart Gasing Banyuwangi.

    Melihat potensinya tersebut, Felicia dipilih oleh tim Prof Surya untuk mengikuti Olimpiade Matematika, di Bitung, Sulawesi, November 2023 lalu, dan berhasil menjadi juara. 

    Sejak Januari 2024, Felicia mendapat training khusus dari tim Prof Yohanes Surya, untuk menghadapi Olimpiade Matematika se-Asia, “Asia Science and Mathematics Olympiad for Primary and Secondary School (ASMOPSS)”. 

    Di sela training matematika tersebut, Felicia juga dilatih coding. Selama 6 bulan dilatih, Felicia menunjukkan kemampuannya dengan baik hingga dapat membuat program komputer (coding) yang baik. 

  • Bahlil Lantik 8 Pejabat Eselon II, Ada Perempuan dari Papua

    Bahlil Lantik 8 Pejabat Eselon II, Ada Perempuan dari Papua

    Jakarta

    Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia melantik delapan pejabat setingkat Eselon II di lingkungan Kementerian Investasi/BKPM. Wajah-wajah muda menghiasi posisi strategis.

    Dikutip dari Instagram resmi @bahlillahadalia, Kamis (8/8/2024), Bahlil menyampaikan agar para pejabat berkomitmen untuk menegakkan aturan dan memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

    Tidak hanya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor, Menteri Investasi juga mengakui bahwa masyarakat dan investor adalah garda terdepan yang membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan serta penciptaan lapangan pekerjaan.

    Di antara delapan direktur yang dilantik, terdapat sosok srikandi Papua, Rini Setiani Sutrisno Modouw, yang kini menjabat sebagai Direktur Kerjasama Bilateral. Rini, yang merupakan lulusan AS dan kelahiran Jayapura, menempati posisi strategis yang mengharuskannya untuk melakukan perundingan bilateral dengan berbagai negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.

    “Tantangan pertama yang harus saya hadapi adalah negosiasi terkait pelarangan ekspor bahan mentah nikel, yang saat ini sedang menjadi perdebatan di World Trade Organization (WTO),” kata Rini.

    Selain itu, Rini juga akan menangani berbagai nota kesepahaman dan perjanjian investasi dengan negara-negara seperti Malaysia, Kazakhstan, Timor Leste, serta negara-negara Afrika seperti Tanzania dan Kenya. Lalu Rini akan menangani hubungan bilateral ASEN-China, IC-CEPA Canada, dan EU-CEPA.

    Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi, menyatakan kebanggaannya karena janjinya kepada masyarakat Papua mulai terealisasi.

    Dalam orasi ilmiahnya tentang investasi bersama CEO Freeport pada tahun 2022 di Universitas Cenderawasih (UNCEN), Bahlil berjanji akan memberikan kesempatan bagi anak-anak Papua untuk menduduki posisi strategis, bahkan hingga Eselon I.

    Pelantikan Rini sebagai direktur merupakan salah satu wujud nyata dari janji tersebut. Rini Modouw menyatakan kebanggaannya sebagai perempuan Papua pertama yang menduduki posisi direktur di Kementerian Investasi.

    Menurutnya, kesempatan ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga membuka peluang bagi anak-anak Papua berprestasi lainnya untuk berkarier di kementerian lainnya hingga mencapai posisi tertinggi.

    “Saya tentu bangga sebagai anak Papua yang bisa berprestasi dan berkarier di Kementerian Investasi/BKPM,” kata Rini.

    Rini juga mengatakan bahwa jabatannya bukanlah pemberian tetapi sebuah promosi prestasi yang didapat melalui persaingan sehat.

    “Jabatan ini buah dari prestasi karena melalui fit dan proper tes serta persaingan dari beberapa kementerian lainnya,” tuturnya menambahkan.

    Pelantikan delapan direktur muda ini diharapkan dapat memberikan percepatan dan produktivitas di lingkungan Kementerian Investasi/BKPM, serta memperkuat daya saing investasi Indonesia. Dengan kemampuan negosiasi dan mitigasi risiko yang dimiliki Rini, diharapkan investasi bilateral Indonesia akan semakin kuat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    (fdl/fdl)

  • Pelajar Kampung asal Banyuwangi Ketemu Elon Musk, Bukan Anak Sembarangan

    Pelajar Kampung asal Banyuwangi Ketemu Elon Musk, Bukan Anak Sembarangan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Felicia Dahayu bak mimpi di siang bolong yang menjadi kenyataan. Pelajar kampung yang berstatus siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Pesanggaran ini bisa bertemu langsung dengan pesohor asal Amerika, Elon Musk.

    Gadis yang duduk di bangku kelas V itu menjadi salah satu yang mendapatkan tes langsung dari CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc itu. Ya, pertemuan mereka saat di sela-sela World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, (19/5/2024) kemarin.

    Pertemuan dengan Elon Musk memang cukup berliku. Namun, Felicia memang bukan anak sembarangan.

    Dia adalah salah satu pencetus produk dari pelatihan dengan metode Smart Gasing” yang bekerjasama dengan Pemkab Banyuwangi. Salah satu Metode pembelajaran matematika tersebut berkembang berkat tangan Profesor Yohanes Surya.

    Dia seorang fisikawan Indonesia dan Pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI. Kolaborasi antara Prof. Surya dan Pemkab Banyuwangi karena sevisi untuk mencetak ribuan jagoan matematika di daerahnya.

    Metodenya, memadukan pengajaran matematika dengan pengembangan kecerdasan lainnya, seperti kecerdasan musikal, logika matematika, hingga kinestetik.

    Benar saja, pengikut atau pelajar yang turut dalam program pelatihan ini mayoritas berada di desa, bahkan jauh dari pusat Banyuwangi. Mereka berasal dari Kecamatan Siliragung, Pesanggaran, Tegaldlimo, dan Bangorejo.

    Salah satunya Felicia. Dia tinggal di Dusun Krajan, Siliragung. Ibunya merupakan guru Taman Kanak-Kanak (TK) di desanya.

    Berkat kecerdasannya, Felicia juga didaulat berbagi pengetahuan matematika di Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih. Termasuk akan menghadapi Olimpiade Matematika se-Asia, “Asia Science and Mathematics Olympiad for Primary and Secondary School (ASMOPSS).

    Pertemuan Felicia Dahayu dengan Elon Musk cukup menyita perhatian. Felicia hadir bersama pelajar dari Papua, Jose Nerotou. Dalam pertemuan tersebut, Elon Musk sempat memberikan tes kepada dua bocah tersebut.

    “Felicia dan Jose mendapat tantangan dari Elon. Tantangan itu adalah pengerjaan soal integral. Salah satunya, mereka diminta menghitung turunan volume bola. Jawaban dari dua bocah ini sempat membuat kagum Elon,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat di Bali bertemu Felicia bersama Prof Yohanes. [rin/aje]