Institusi: UNAIR

  • Mitos atau Fakta, Minum Air Es Bikin Gemuk? Ini Penjelasannya

    Mitos atau Fakta, Minum Air Es Bikin Gemuk? Ini Penjelasannya

    Jakarta: Minum air es seringkali dianggap sebagai salah satu penyebab naiknya berat badan. Pandangan ini sudah lama beredar di masyarakat, terutama di kalangan yang peduli terhadap berat badan dan pola makan. 

    Namun, benarkah meminum air es bisa membuat badan gemuk? Apakah itu fakta atau hanya sekedar mitos?

    Mitos minum air es menyebabkan gemuk

    Melansir dari alodokter, dr. Merry Dame Cristy Pane menyatakan bahwa anggapan bahwa air es dapat menyebabkan kegemukan adalah mitos. Banyak orang percaya bahwa air es dapat ‘membekukan’ lemak dalam tubuh, sehingga lemak menjadi lebih sulit untuk dicerna. 

    Selain itu, beberapa mitos menyebutkan bahwa tubuh akan menyimpan kalori lebih banyak saat mencerna makanan atau minuman dingin. Pandangan ini sering menjadi alasan seseorang menghindari air es, terutama ketika sedang menjalani program diet.  
     

     

    Fakta minum air es

    Bahkan menurut sebuah penelitian di Journal of the International Society of Sports Nutrition, dikutip dari fkm.unair.ac.id, minum air dingin saat berolahraga memiliki manfaat khusus dibandingkan air suhu normal. 

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang minum air dingin bisa menjaga suhu tubuh mereka tetap stabil dua kali lebih lama dibandingkan mereka yang minum air suhu normal. Minum air dingin ternyata dapat membantu menunda kenaikan suhu tubuh selama berolahraga.

    Selain itu, air es tidak mengandung kalori, sehingga tidak akan langsung menyebabkan kenaikan berat badan. Proses pencernaan dalam tubuh tidak bergantung pada suhu makanan atau minuman yang dikonsumsi, melainkan pada jumlah kalori yang masuk. 

    Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa tubuh membakar sedikit lebih banyak kalori untuk memanaskan air dingin hingga mencapai suhu tubuh.  

    Dalam konteks ini, minum air es justru dapat membantu tubuh menggunakan energi lebih banyak. Namun, jumlah kalori yang terbakar tidak signifikan untuk mempengaruhi berat badan secara keseluruhan.  
    Faktor lain penyebab kenaikan berat badan

    Jika seseorang merasa berat badannya naik setelah sering minum air es, hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh makanan atau minuman manis yang dikonsumsi bersamaan. 

    Contohnya, minuman dingin seperti es teh manis, es kopi susu, atau minuman bersoda mengandung gula yang tinggi, yang berkontribusi terhadap peningkatan berat badan.  

    Minum air putih, baik dalam kondisi dingin maupun hangat, tetap menjadi pilihan yang sehat. Air putih membantu menjaga hidrasi, mendukung metabolisme, dan tidak mengandung kalori.  

    (Nithania Septianingsih)

    Jakarta: Minum air es seringkali dianggap sebagai salah satu penyebab naiknya berat badan. Pandangan ini sudah lama beredar di masyarakat, terutama di kalangan yang peduli terhadap berat badan dan pola makan. 
     
    Namun, benarkah meminum air es bisa membuat badan gemuk? Apakah itu fakta atau hanya sekedar mitos?

    Mitos minum air es menyebabkan gemuk

    Melansir dari alodokter, dr. Merry Dame Cristy Pane menyatakan bahwa anggapan bahwa air es dapat menyebabkan kegemukan adalah mitos. Banyak orang percaya bahwa air es dapat ‘membekukan’ lemak dalam tubuh, sehingga lemak menjadi lebih sulit untuk dicerna. 
     
    Selain itu, beberapa mitos menyebutkan bahwa tubuh akan menyimpan kalori lebih banyak saat mencerna makanan atau minuman dingin. Pandangan ini sering menjadi alasan seseorang menghindari air es, terutama ketika sedang menjalani program diet.  
     

     

    Fakta minum air es

    Bahkan menurut sebuah penelitian di Journal of the International Society of Sports Nutrition, dikutip dari fkm.unair.ac.id, minum air dingin saat berolahraga memiliki manfaat khusus dibandingkan air suhu normal. 
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang minum air dingin bisa menjaga suhu tubuh mereka tetap stabil dua kali lebih lama dibandingkan mereka yang minum air suhu normal. Minum air dingin ternyata dapat membantu menunda kenaikan suhu tubuh selama berolahraga.
     
    Selain itu, air es tidak mengandung kalori, sehingga tidak akan langsung menyebabkan kenaikan berat badan. Proses pencernaan dalam tubuh tidak bergantung pada suhu makanan atau minuman yang dikonsumsi, melainkan pada jumlah kalori yang masuk. 
     
    Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa tubuh membakar sedikit lebih banyak kalori untuk memanaskan air dingin hingga mencapai suhu tubuh.  
     
    Dalam konteks ini, minum air es justru dapat membantu tubuh menggunakan energi lebih banyak. Namun, jumlah kalori yang terbakar tidak signifikan untuk mempengaruhi berat badan secara keseluruhan.  
    Faktor lain penyebab kenaikan berat badan

    Jika seseorang merasa berat badannya naik setelah sering minum air es, hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh makanan atau minuman manis yang dikonsumsi bersamaan. 
     
    Contohnya, minuman dingin seperti es teh manis, es kopi susu, atau minuman bersoda mengandung gula yang tinggi, yang berkontribusi terhadap peningkatan berat badan.  
     
    Minum air putih, baik dalam kondisi dingin maupun hangat, tetap menjadi pilihan yang sehat. Air putih membantu menjaga hidrasi, mendukung metabolisme, dan tidak mengandung kalori.  
     

    (Nithania Septianingsih)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas 2025-2029, Bukti Keseriusan Presiden Prabowo Lawan Korupsi

    RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas 2025-2029, Bukti Keseriusan Presiden Prabowo Lawan Korupsi

    Jakarta: Pengamat Hukum dan pegiat antikorupsi, Hardjuno Wiwoho, meangapresiasi langkah Pemerintahan Prabowo Subianto yang menempatkan RUU Perampasan Aset di urutan ke-5 dari 40 usulan Prolegnas Jangka Menengah 2025-2029. Menurutnya, langkah ini merupakan sinyal kuat bahwa pemerintah serius dalam memberantas korupsi secara sistematis.

    “Menempatkan RUU Perampasan Aset di posisi lima besar menunjukkan bahwa pemerintahan saat ini memahami urgensi instrumen ini dalam memberantas korupsi. Ini bukan hanya simbolis, tetapi langkah strategis untuk memperkuat sistem hukum kita,” ujar Hardjuno di Jakarta,  Selasa, 19 November 2024.

    Kandidat doktor bidang Hukum dan Pembangunan Universitas Airlangga (Unair) ini menjelaskan RUU Perampasan Aset adalah elemen krusial untuk menyita aset hasil kejahatan tanpa harus melalui proses pidana panjang. Model ini, yang dikenal sebagai Non-Conviction Based Asset Forfeiture (NCB), telah terbukti efektif di banyak negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.

    “Indonesia harus segera mengadopsi mekanisme ini untuk menutup celah hukum yang sering dimanfaatkan para koruptor. Dengan regulasi yang jelas, negara bisa mengambil kembali kekayaan publik yang telah diselewengkan untuk kepentingan masyarakat luas,” tegasnya.
     

    Lebih lanjut, Hardjuno memandang pengusulan ulang RUU ini sebagai bukti bahwa pemerintahan saat ini tidak gentar menghadapi tantangan politik yang sebelumnya menggagalkan pembahasan RUU tersebut di periode lalu. 
     
    “Keberanian ini patut diapresiasi. Ini bukan sekadar janji, tetapi bentuk nyata dari komitmen Presiden Prabowo dalam memberikan efek jera bagi koruptor,” katanya.

    Selain itu, ia menekankan regulasi seperti RUU Perampasan Aset bukan hanya soal pengembalian aset, tetapi juga tentang memperkuat supremasi hukum dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah. 

    “RUU ini adalah alat yang tidak hanya membantu pemulihan aset negara tetapi juga menunjukkan keseriusan negara dalam menegakkan keadilan. Saya yakin, dengan dorongan politik yang kuat, RUU ini akan segera disahkan menjadi undang-undang,” ujar Hardjuno.

    Hardjuno juga mengingatkan pentingnya implementasi yang berhati-hati agar regulasi ini tidak disalahgunakan, seperti halnya penerapan prinsip kehati-hatian di Inggris. 
    “RUU ini harus diterapkan dengan prinsip hak asasi manusia dan keadilan hukum agar tidak menimbulkan ketidakadilan baru,”terangnya.

    Karenanya, Hardjuno berharap DPR dapat menunjukkan komitmen yang sama dengan pemerintah untuk mempercepat pembahasan RUU ini. “DPR harus sejalan dengan visi pemerintah. Jangan biarkan kesempatan ini terbuang lagi seperti periode sebelumnya,” pungkas Hardjuno.

    Sebelumnya, Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas dalam keterangan resminya saat mendatangi rapat dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR mengatakan bahwa telah meletakkan usulan RUU Perampasan Aset di urutan ke-5 dari 40 usulan RUU Prolegnas Jangka Menengah 2025–2029.

    Supratman mengatakan pemerintah sebelumnya juga telah mengusulkan RUU Perampasan Aset pada prolegnas periode sebelumnya, namun pembahasan itu terganjal dinamika politik hingga akhirnya tidak tuntas di Komisi III DPR. Kini, pemerintah kembali mengajukan RUU Perampasan Aset dalam prolegnas agar RUU tersebut dapat dibahas hingga akhirnya bisa disetujui untuk disahkan sebagai undang-undang oleh DPR.

    Jakarta: Pengamat Hukum dan pegiat antikorupsi, Hardjuno Wiwoho, meangapresiasi langkah Pemerintahan Prabowo Subianto yang menempatkan RUU Perampasan Aset di urutan ke-5 dari 40 usulan Prolegnas Jangka Menengah 2025-2029. Menurutnya, langkah ini merupakan sinyal kuat bahwa pemerintah serius dalam memberantas korupsi secara sistematis.
     
    “Menempatkan RUU Perampasan Aset di posisi lima besar menunjukkan bahwa pemerintahan saat ini memahami urgensi instrumen ini dalam memberantas korupsi. Ini bukan hanya simbolis, tetapi langkah strategis untuk memperkuat sistem hukum kita,” ujar Hardjuno di Jakarta,  Selasa, 19 November 2024.
     
    Kandidat doktor bidang Hukum dan Pembangunan Universitas Airlangga (Unair) ini menjelaskan RUU Perampasan Aset adalah elemen krusial untuk menyita aset hasil kejahatan tanpa harus melalui proses pidana panjang. Model ini, yang dikenal sebagai Non-Conviction Based Asset Forfeiture (NCB), telah terbukti efektif di banyak negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.
    “Indonesia harus segera mengadopsi mekanisme ini untuk menutup celah hukum yang sering dimanfaatkan para koruptor. Dengan regulasi yang jelas, negara bisa mengambil kembali kekayaan publik yang telah diselewengkan untuk kepentingan masyarakat luas,” tegasnya.
     

    Lebih lanjut, Hardjuno memandang pengusulan ulang RUU ini sebagai bukti bahwa pemerintahan saat ini tidak gentar menghadapi tantangan politik yang sebelumnya menggagalkan pembahasan RUU tersebut di periode lalu. 
     
    “Keberanian ini patut diapresiasi. Ini bukan sekadar janji, tetapi bentuk nyata dari komitmen Presiden Prabowo dalam memberikan efek jera bagi koruptor,” katanya.
     
    Selain itu, ia menekankan regulasi seperti RUU Perampasan Aset bukan hanya soal pengembalian aset, tetapi juga tentang memperkuat supremasi hukum dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah. 
     
    “RUU ini adalah alat yang tidak hanya membantu pemulihan aset negara tetapi juga menunjukkan keseriusan negara dalam menegakkan keadilan. Saya yakin, dengan dorongan politik yang kuat, RUU ini akan segera disahkan menjadi undang-undang,” ujar Hardjuno.
     
    Hardjuno juga mengingatkan pentingnya implementasi yang berhati-hati agar regulasi ini tidak disalahgunakan, seperti halnya penerapan prinsip kehati-hatian di Inggris. 
    “RUU ini harus diterapkan dengan prinsip hak asasi manusia dan keadilan hukum agar tidak menimbulkan ketidakadilan baru,”terangnya.
     
    Karenanya, Hardjuno berharap DPR dapat menunjukkan komitmen yang sama dengan pemerintah untuk mempercepat pembahasan RUU ini. “DPR harus sejalan dengan visi pemerintah. Jangan biarkan kesempatan ini terbuang lagi seperti periode sebelumnya,” pungkas Hardjuno.
     
    Sebelumnya, Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas dalam keterangan resminya saat mendatangi rapat dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR mengatakan bahwa telah meletakkan usulan RUU Perampasan Aset di urutan ke-5 dari 40 usulan RUU Prolegnas Jangka Menengah 2025–2029.
     
    Supratman mengatakan pemerintah sebelumnya juga telah mengusulkan RUU Perampasan Aset pada prolegnas periode sebelumnya, namun pembahasan itu terganjal dinamika politik hingga akhirnya tidak tuntas di Komisi III DPR. Kini, pemerintah kembali mengajukan RUU Perampasan Aset dalam prolegnas agar RUU tersebut dapat dibahas hingga akhirnya bisa disetujui untuk disahkan sebagai undang-undang oleh DPR.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WHS)

  • Guru Besar Ekonomi Unair Tanggapi Soal Kenaikan PPN 12 Persen : Kondisi Indonesia Masih Baik

    Guru Besar Ekonomi Unair Tanggapi Soal Kenaikan PPN 12 Persen : Kondisi Indonesia Masih Baik

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Pemerintah resmi menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.

    Pemberlakuannya akan dimulai pada 1 Januari 2025. Kebijakan ini menimbulkan berbagai pro kontra di kalangan ahli maupun masyarakat.

    Apalagi jika melihat terjadinya penurunan kelas menengah dan daya beli di masyarakat indonesia.

    Menanggapi kebijakan ini, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Rossanto Dwi Handoyo SE MSi PhD, memberikan pandangannya.

    Menurutnya, jika ditinjau dari pertumbuhan ekonomi, kondisi ekonomi Indonesia kini masih berada dalam kondisi baik.

    Prof Rossanto juga menjelaskan terkait kondisi neraca perdagangan yang masih surplus.

    kondisi tersebut menandakan ekspor Indonesia lebih banyak daripada jumlah impornya.

    “Dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di negara-negara lain, kita sudah termasuk sangat bagus. Cina saja sekarang di bawah 5 persen ya,” ungkapnya, Senin (18/11/24).

    Menurunnya Daya Beli dan Kelas Menengah

    Pada 2019 hingga 2024 terjadi penurunan jumlah kelas menengah di Indonesia. Menurut Prof Rossanto, efek pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab penurunan kelas ini.

    “Memang kalangan menengah kita belum pulih sejak Covid. Saat itu terjadi penurunan (kelas menengah) yang sangat drastis,” ujarnya.

    Sementara terkait turunnya daya beli masyarakat, Prof Rossanto berpendapat bahwa pemerintah telah melakukan upaya yang baik dalam menjaga daya beli masyarakat.

    Misalnya, dari harga bahan bakar minyak (BBM), Indonesia cenderung stabil di tengah kondisi perang yang terjadi di beberapa negara lain. 

    “Menurut saya strategi pemerintah pintar (dalam) menjaga daya beli masyarakat dari sisi administrative price,” katanya.

    Sementara terkait deflasi yang terjadi selama 5 bulan berturut-turut. Prof Rossanto berpendapat bahwa kemungkinan ada dua penyebab dari fenomena ini.

    Pertama karena banyaknya pasokan barang (supply) atau justru menurunnya permintaan (demand).

    “Ini yang masih harus dikaji, besar mana antara supply banyak atau demand yang turun,” ujar Rossanto.

    Dampak Kenaikan PPN

    Pada dasarnya, PPN adalah pajak yang pemerintah berikan kepada produsen yang mengolah barang mentah menjadi produk.

    Secara umum, kenaikan PPN ini akan menurunkan konsumsi masyarakat, namun tetap bisa meningkatkan APBN.

    “Pasti ada kenaikan harga, tapi kenaikannya itu masih manageable,” paparnya.

    Prof Rossanto mengharapkan kenaikan APBN ini mampu menjadi stimulus ekonomi melalui government spending.

    “Misalnya bangun jalan, bandara, pelabuhan itu bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tapi, konsumsi masyarakat yang menurun karena pajak itu juga harus diperhatikan,” ujarnya lagi.

    Oleh karena itu, efektivitas pemerintah dalam mengelola APBN nantinya akan sangat penting.

    “Tolong kalau pemerintah membelanjakan APBN ini harus efektif. Itu untuk kepentingan masyarakat. Jangan sampai buat infrastruktur, tapi terbengkalai. Pastikan itu bermanfaat untuk masyarakat di sana,” pungkasnya.

  • Bertemu Gen Z di Forum Ngeri, Cawali Eri Cahyadi Janji Bangun 5 Coworking Space Baru

    Bertemu Gen Z di Forum Ngeri, Cawali Eri Cahyadi Janji Bangun 5 Coworking Space Baru

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi –  Armuji bertemu para generasi milenial dan Gen Z, Sabtu (16/11/2024).

    Pada kesempatan tersebut, Cak Eri berjanji akan melanjutkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya bagi anak muda di Surabaya.

    Menurut Calon Wali Kota nomor urut 1ini, pengembangan anak muda tak cukup hanya melalui sisi akademik saja. Namun, juga harus ditopang pengembangan bakat di luar sekolah.

    Karenanya mulai 2025, pihaknya berencana membangun 5 pemusatan Coworking Space bernama Rumah Gen Z. Berada di kawasan pusat, timur, barat, selatan, dan utara Surabaya, Rumah Gen Z akan diisi berbagai fasilitas penunjang anak muda.

    “Setelah ada coworking space di Siola (Koridor Coworking Space), nanti pada 2025 juga akan ada coworking space di masing-masing wilayah,” kata Cak Eri pada pertemuan yang berlangsung di Kapas Krampung Plaza Surabaya (Kaza Mall) tersebut.

    Pada forum bertajuk “Nggeruduk Cak Eri – Cak Ji (Ngeri)” tersebut, Cak Eri mengaku menyiapkan program ini untuk menjawab aspirasi anak muda di Cangkrukan Arek Surabaya (CAS).

    Forum tersebut sebelumnya menjadi wadah bagi anak muda untuk menyampaikan aspirasi.

    “Ternyata memang banyak anak muda yang menginginkan wadah pengembangan ini. Karenanya, ini mulai saya kerjakan di 2025,” katanya.

    Rumah Gen Z bukan hanya akan menjadi wadah anak muda berkumpul. Namun, juga tempat berdiskusi, wadah inkubasi pengembangan bakat, hingga dilengkapi fasilitas konseling.

    “Mulai 2025, ada 1 rumah gen Z dan rumah milenial di masing-masing wilayah. Di sana, ada mental health, edukasi digital, dan lainnya,” katanya.

    Di samping coworking space, Cak Eri yang juga peraih gelar Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia dari Universitas Airlangga tersebut akan menyiapkan Creative Hub di masing-masing kecamatan. Di tempat ini, Creative Hub akan memberikan sejumlah pelatihan bakat.

    “Misalnya, ada yang memberikan latihan public speaking hingga stand up comedy, atau yang lainnya sesuai bakat masing-masing. Kita datangkan pelatih-pelatih profesional yang nantinya akan memberikan pelatihan secara langsung,” kata Cak Eri yang datang dengan didampingi sang istri Rini Indriani Eri Cahyadi tersebut.

    “Prinsipnya, saya memang menyiapkan anak-anak muda, anak-anak Gen Z, karena merekalah yang akan menjadi pemimpin di Kota Surabaya di masa depan,” tegas Ketua Ikatan Keluarga Alumni IKA Institut Teknologi 10 November (ITS) Jawa Timur ini

  • Istri mantan Wali Kota Kediri dan pengusaha Bawean dukung Vinanda-Gus Qowim 

    Istri mantan Wali Kota Kediri dan pengusaha Bawean dukung Vinanda-Gus Qowim 

    Sumber foto: Fendi Lesmana/elshinta.com.

    Istri mantan Wali Kota Kediri dan pengusaha Bawean dukung Vinanda-Gus Qowim 
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 13 November 2024 – 19:11 WIB

    Elshinta.com – Pasangan calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati-Gus Qowim datang menghadiri undangan silahturahmi dari mantan istri Wali Kota dan Keluarga besar pengusaha Bawean.

    Acara silahturahmi yang dikemas dalam bentuk pernyataan dukungan tersebut diadakan di salah satu rumah makan di Jalan Raden Patah Kota Kediri, Rabu (13/11).

    Kelompok pengusaha Jalan Dhoho Kota Kediri yang tergabung dalam Keluarga Besar Bawean secara resmi memberikan dukungannya ke calon Wali Kota Kediri nomor urut 01 Vinanda Prameswati dan wakilnya KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim).

    Deklarasi dukungan Keluarga Besar Bawean itu digerakkan langsung oleh Dahlia Ishaq, istri mantan Wali Kota Kediri (alm) Samsul Ashar dan H Ubaidillah, pengusaha pertokoan ternama di Jl. Dhoho, Kota Kediri.

    Dahlia Ishaq mengatakan, alasan Keluarga Besar Bawean mendukung Mbak Vinanda dan Gus Qowim di Pilkada Kota Kediri 2024, karena cocok dengan visi misi keluarga. Pasangan tokoh muda dan ulama tersebut juga memiliki program yang pro terhadap peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan serta perekonomian.

    “Ya tentunya pengen merubah Kota Kediri lebih baik dan lebih maju, karena visinya Mbak Vinanda dan Gus Qowim kok kayaknya cocok,” tutur Dahlia Ishaq usai acara dukungan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana, Rabu (13/11).

    Keluarga Besar Bawean, tegas Bu Dahlia, bertekad untuk memenangkan paslon nomor urut 01 sebagai wujud ikhtiar bersama menciptakan perubahan positif di Kota Kediri. Keluarga Bawean ini dikenal memiliki basis massa besar dan pernah mengantarkan Samsul Ashar menjadi Wali Kota Kediri periode 2009-2014.

    “Ya harapan saya nomor satu menang dan Mapan Kota Kediri. Kiat-kiatnya mari kita dukung calon nomor satu yang sudah jelas visi dan misinya,” ajaknya.

    Diketahui, Keluarga Bawean merupakan kelompok pengusaha yang selama ini menjalankan bisnis di kawasan Jalan Dhoho Kota Kediri. Para pengusaha ini dari generasi ke generasi dan rata-rata meneruskan usaha keluarga sejak zaman kolonial Belanda.

    Baik Mbak Vinanda maupun Gus Qowim merasa bersyukur mendapat dukungan dari Keluarga Besar Bawean. Mereka akan menjaga amanah tersebut dengan tekad bersama-sama memenangkan Pilkada yang hanya tinggal hitungan hari.

    Punya tujuan dan niat sama, Cawali Kediri yang diusung oleh mayoritas partai politik ini mengajak Keluarga Besar Bawean untuk bersama-sama serta berkolaborasi demi masa depan Kota Kediri menjadi Kota MAPAN (maju, agamis, produktif, aman, ngangeni).

    Dalam kesemptan bertemua Keluarga Besar Bawean, alumnus S2 Kenotariatan Universitas Airlangga Surabaya itu sempat menyinggung persentase penduduk miskin Kota Kediri yang berada di peringkat kedua tertinggi antar kota di Jawa Timur. Padahal, selama ini Kediri mendapat julukan sebagai kota terkaya dan paling bahagia.

    Bila ke depan diamanahi memimpin Kota Kediri bersama Gus Qowim, Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN) itu akan berupaya menurunkan dan menekan tingkat kemiskinan itu. Sehingga Kota Kediri bisa menjadi kota yang lebih sejahtera dan betul-betul menjadi kota bahagia.

    Vinanda juga membeberakan program program strategis yang termaktub dalam SAPTA CITA. Salah satunya, Program Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan atau yang lebih dikenal dengan program Merata. Program itu bertujuan untuk perlindungan dan pembangunan sosial dengan mengalokasikan anggaran maksimal Rp5 miliar per kelurahan.

    “Dengan adanya program Merata ini ke depan pemerintah bisa menyiapkan dana maksimal Rp5 miliar. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan baik itu Ketua RT, Ketua RW, kader lingkungan, kader kesehatan dan lain sebagainya,” imbuhnya.

    Lalu, untuk mengurangi tingkat kemiskinan, Vinanda juga mengenalkan program padat karya yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dan bantuan modal bagi warga Kota Kediri yang miskin dan belum memiliki pekerjaan. 

    “Sehingga warga kita ini bisa memiliki kompetensi dan juga kemampuan. Ketika memang beliau beliaunya ini melamar kerja bisa diterima karena sudah memiliki kemampuan,” tutupnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Ramai Isu Childfree, Perempuan Berhak Tentukan Keputusan Hamil dan Punya Anak

    Ramai Isu Childfree, Perempuan Berhak Tentukan Keputusan Hamil dan Punya Anak

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan terkait childfree atau keputusan tak memiliki anak di Indonesia. Hasilnya sekitar 71 ribu perempuan usia subur memilih tak punya anak karena beragam faktor.

    Childfree mengacu pada keputusan seseorang tidak memiliki anak setelah menikah. Meski dikhawatirkan berdampak serius pada struktur penduduk dan ketahanan bangsa di masa depan imbas merosotnya angka kelahiran atau total fertility rate (TFR), pilihan semacam ini jelas wajib dihargai.

    “Kita tidak boleh menghakimi seseorang karena childfree,” tegas Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Nur Ainy Fardana, N, MSi, Psikolog dalam keterangannya.

    Keputusan tidak memiliki anak juga banyak memicu perdebatan bahwa mereka yang childfree berarti bersikap egois. Menurut psikolog Veronica Adesla, pandangan childfree diangggap egois bisa terjadi karena hanya melihat dari perspektif hal positif yang didapatkan dari childfree, bahwa pemilih jalan hidup tersebut dianggap tidak mau mengorbankan dirinya untuk mengurus anak.

    Ada beberapa alasan perempuan memilih childfree dan keputusan tersebut bisa jadi telah mereka pertimbangkan, termasuk dari sisi psikologis. Mereka yang tidak ingin punya anak bisa secara mental merasa tidak siap karena dengan masalah yang saat ini sedang atau pernah dialaminya, termasuk trauma pengasuhan.

    Vero mengatakan pilihan childfree juga bisa terjadi ketika ada kekhawatiran anaknya juga akan mengalami masalah mental seperti dirinya ataupun tidak yakin sanggup mengasuh anak dengan baik dengan kondisi mental yang dialaminya.

    “Bila terjadi demikian dapat berujung anaknya mengalami masalah mental,” tutur Vero.

    Pola asuh orang tua tentu akan menentukan pembentukan karakter anak. Kesalahan dalam pola asuh akan memberikan dampak negatif, terutama pada psikologis anak.

    (kna/kna)

  • Perempuan di RI Mulai Ogah Punya Bayi, Susul Jepang dan Korsel?

    Perempuan di RI Mulai Ogah Punya Bayi, Susul Jepang dan Korsel?

    Jakarta

    Fenomena childfree atau memilih tidak punya anak, bukan hanya dihadapi banyak negara maju, seperti Jepang dan Korea Selatan, tetapi trennya belakangan ikut meningkat di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik Indonesia (2023) mencatat sebanyak 8,2 persen perempuan usia subur 15-49 tahun memilih hidup childfree. Sebagai catatan, survei ini hanya dilakukan pada kelompok perempuan sudah pernah menikah dan tidak memiliki anak, juga pasangan yang tidak menggunakan alat kontrasepsi.

    Artinya, data kasus childfree bisa lebih besar bila sebaran perempuan yang belum menikah dan menggunakan alat kontrasepsi turut diperhitungkan dalam survei. Peningkatan kasus childfree tercatat dalam empat tahun terakhir dengan didominasi sebagian warga DKI Jakarta (14,3 persen), Jawa Barat (11,3), hingga Banten (15,3 persen).

    Meski dikhawatirkan berdampak serius pada struktur penduduk dan ketahanan bangsa di masa depan imbas merosotnya angka kelahiran atau total fertility rate (TFR), pilihan semacam ini jelas wajib dihargai. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Nur Ainy Fardana, N, MSi, Psikolog, mengingatkan childfree bukan hanya sebatas pilihan.

    Beberapa dari mereka hidup tanpa anak karena masalah kesehatan yang dialami. Wanita bisa mengalami gangguan kesuburan atau dalam beberapa kondisi tidak memiliki organ reproduksi sempurna, seperti tidak memiliki rahim dan berisiko fatal saat mengandung atau melahirkan, baik bagi kesehatan ibu, juga janinnya.

    Catatan prevalensi gangguan kesuburan atau infertilitas di Indonesia menurut data Kementerian Kesehatan RI 2022 berada di 10-15 persen. Ada empat hingga enam pasangan usia subur dari 39,8 juta membutuhkan pengobatan untuk memiliki anak.

    “Kita tidak boleh menghakimi seseorang karena childfree,” tegas wanita yang akrab disapa Neny, dalam keterangan tertulis, dikutip detikcom Selasa (12/11/2024)

    Beberapa kasus wanita dengan pilihan childfree juga dilatarbelakangi trauma masa lampau. Dalam kasus ini, pilihan childfree jelas berdampak positif, yakni menghindari risiko sakit baik secara fisik maupun mental.

    Di sisi lain, adanya perasaan takut terkait tanggung jawab dan komitmen yang besar saat memiliki anak juga ikut berperan. BPS melaporkan lebih banyak kasus perempuan dengan lulusan SMA yang memilih hidup childfree, alih-alih kelompok wanita dengan karier dan pendidikan tinggi, seperti S2 dan S3. Alasannya jelas karena kesulitan ekonomi di tengah melambungnya biaya hidup, seseorang merasa tidak mampu menjadi orangtua atau memiliki anak.

    Meski begitu, Neny juga berpesan agar masyarakat tidak memutuskan ‘childfree’ dengan alasan tak matang. Hal ini dikarenakan seseorang bisa merasa kesepian dan terisolasi lantaran tidak memiliki tempat untuk menyalurkan kasih sayang, tidak mendapat pemenuhan dukungan emosional. Selain itu, seseorang harus siap dengan tekanan keluarga dan masyarakat yang memandang childfree sebagai pilihan tidak lazim.

    “Harus benar-benar melihat bahwa childfree harus dipertimbangkan dampak positif dan negatifnya,” pungkas dia.

    NEXT: Daftar Wilayah dengan Catatan Kasus Childfree Tertinggi di RI

    Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, pulau Jawa menjadi wilayah dengan perempuan terbanyak hidup childfree.

    Sebagian besar berdomisili di DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Banten. Masing-masing melaporkan kasus melampaui 10 persen pada 2022.

    Tingginya childfree di tiga wilayah terkait, berkaitan dengan paparan pola pikir yang sangat terbuka pada modernisasi. Pada awal penyebaran COVID-19, pemerintah mulai menerapkan kebijakan untuk membatasi mobilitas masyarakat di luar rumah.
    Secara umum, prevalensi perempuan childfree pada periode ini menurun dibandingkan sebelum pandemi.

    Namun, data BPS justru menunjukkan fenomena sebaliknya untuk DKI Jakarta dan Jawa Timur pada 2020, yaitu persentase perempuan childfree di kedua provinsi ini meningkat pada awal pandemi.

    Fakta tersebut memunculkan dugaan bahwa COVID-19 menurunkan kemampuan finansial dan daya beli masyarakat DKI Jakarta dan Jawa Timur, pada level yang sangat rendah. Akibatnya, semakin banyak perempuan yang memilih childfree agar tidak memperburuk perekonomian keluarga.

    Tren kenaikan kasus childfree di tiga wilayah tertinggi terpantau seperti berikut:

    DKI Jakarta dari 8,8 persen meningkat menjadi 14,3 persen dalam empat tahun terakhirJawa Barat dari 7,8 persen menjadi 11,3 persen dalam empat tahun terakhirBanten 8 persen menjadi 15,3 persen dalam empat tahun terakhir

    (naf/kna)

  • Unair Luncurkan Vaksin PMK, Rektor: Bagian dari Kontribusi untuk Bangsa dan Negara

    Unair Luncurkan Vaksin PMK, Rektor: Bagian dari Kontribusi untuk Bangsa dan Negara

    Surabaya, Beritasatu.com – Setelah sukses mengembangkan vaksin Covid-19, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kembali menciptakan vaksin baru, kali ini untuk penyakit mulut dan kuku (PMK). 

    Vaksin PMK ini merupakan hasil riset kolaboratif dari tim peneliti Unair sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat Indonesia. Peluncuran vaksin tersebut diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam meningkatkan asupan gizi masyarakat.

    “Insyaallah, kami siap berkontribusi di bidang kesehatan dengan vaksinasi ini sebagai bagian dari kontribusi kami untuk bangsa dan negara,” ujar Rektor Unair Prof M Nasih dalam keterangannya kepada wartawan pada Selasa (12/11/2024).

    Ia menambahkan, meski usia universitas semakin matang, Unair bertekad untuk terus berinovasi dengan menghasilkan riset berkualitas yang memberi manfaat bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan, kampus tersebut tidak hanya berfokus pada prestasi akademik, tetapi juga pada kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.

    Sebelumnya, Unair menggelar Sidang Dies Natalis ke-70 pada Senin (11/11/2024), yang juga menjadi momen peluncuran vaksin PMK. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Lustrum XIV Unair sebagai institusi pendidikan unggulan di Indonesia. 

    Sidang Dies Natalis tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga refleksi atas capaian dan inovasi yang telah diraih Unair sepanjang perjalanan institusi ini.

    Salah satu momen penting dalam sidang tersebut adalah pemberian penghargaan kepada ilmuwan-ilmuwan Unair yang masuk dalam daftar Top 2% Scientists versi Stanford University dan Elsevier. 

    Penghargaan tersebut diberikan kepada Ferry Efendi S Kep Ns Msc PhD, Dr Veryl Hasan SPi Mp, Prof Dr Santi Martini dr MKes, Prof Ratna Dwi Wulandari SKM MKes, dan Prof Dr Moh Yasin MSi (almarhum).

    Penghargaan ini merupakan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam bidang penelitian. Pencapaian ini juga menegaskan komitmen Unair dalam mendorong riset yang tidak hanya relevan di tingkat nasional, tetapi juga berpengaruh di kancah internasional.

  • Profil Ketua DPP Golkar Yahya Zaini: dari Kasus Video hingga Dekat dengan Akbar Tanjung

    Profil Ketua DPP Golkar Yahya Zaini: dari Kasus Video hingga Dekat dengan Akbar Tanjung

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Nama Yahya Zaini menjadi sorotan publik. Setelah ia diangkat Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia jadi Ketua DPP Golkar.

    Yahya Zaini ditunjuk Bahlil mengisi jabatan sebagai Ketua Bidang Organisasi untuk 2024-2029. Diumumkan pada Kamis 7 November 2024.

    Sejak saat itu, nama Yahya disebut-sebut warganet. Hal tersebut terkait dengan video syurnya yang sempat viral 2006 lalu.

    Video itu sempat viral saat itu. Lalu kini, di media sosial, seperti X, tangkapan layar video itu kembali mencuat.

    Lalu siapakah sebenarnya Yahya Zaini?

    Dikutip Kabar Golkar, Yahya Zaini, lahir di Dusun Teluk Jati (Desa Teluk Jati Dawang, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur). Ia putra dari KH Zaini dan Khosniyah pada 24 April 1964.

    Dusun tempat tinggal kedua orang tua Yahya Zaini merupakan dusun yang terpencil di Jawa Timur. Letaknya berada di kawasan perbukitan

    Ia menempuh pendidikan dasar di SDN Telukjati Bawean pada 1970 hingga 1976. Kemudian melanjutkan sekolah di SMP Umar Maslud Bawean. 

    Lanjut SMA, ia bersekolah di Yayasan sama, Umar Maslud Bawean. Yahya lulus 1983.

    Setelah tamat di bangku sekolah, Yahya menempuh perguruan tinggi di Universitas Airlangga mengambil jurusan hukum. Di kampus itu ia aktif si Himpunan mahasiswa Islam (HmI).

    Karena aktif di organisasi, ia baru lulus setelah tujuh tahun berkuliah. Yakni pada 1990.

    Dekat dengan Akbar Tanjung

    Karena kiprahnya di HMI, Yahya dekat dengan Akbar Tanjung. Baru lulus kuliah, ia langsung diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Akbar Tandjung sampai tahun 1993.

  • UPH Awards 2024, Apresiasi kepada Lebih dari 500 Mahasiswa UPH Berprestasi

    UPH Awards 2024, Apresiasi kepada Lebih dari 500 Mahasiswa UPH Berprestasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Sepanjang tahun akademik 2023-2024, mahasiswa ONE Universitas Pelita Harapan (UPH) dari tiga kampus, yakni Kampus Lippo Village, Kampus Medan, dan Kampus Surabaya telah meraih 182 prestasi di berbagai ajang kompetisi bergengsi. Prestasi tersebut mencakup tingkat regional, nasional, hingga internasional.

    Sebagai apresiasi atas dedikasi dan kerja keras mereka, UPH menyelenggarakan UPH Awards 2024, dengan memberikan penghargaan kepada 569 mahasiswa berprestasi. Acara ini dilaksanakan di Grand Chapel, Kampus UPH Lippo Village, Tangerang (31/10/2023). Dalam rentang waktu Agustus 2023 hingga Juni 2024, mahasiswa UPH sukses menorehkan 182 prestasi membanggakan, meliputi 28 penghargaan internasional, 131 penghargaan nasional, dan 23 penghargaan regional. Pencapaian ini menunjukkan komitmen UPH dalam mendukung mahasiswanya untuk terus berkarya dan berprestasi, serta menjadikan UPH Awards sebagai wadah yang menginspirasi generasi muda untuk terus mengukir keberhasilan di masa depan.

    Vice President of Academics, Research, and Innovation UPH Eric Jobiliong memberikan sambutan hangat kepada para mahasiswa, dosen, orang tua, dan seluruh undangan yang hadir. Ia memandang, pencapaian para mahasiswa ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi keluarga besar UPH, tetapi juga mengharumkan nama bangsa.

    Eric juga menyampaikan pesan khusus bagi para mahasiswa berprestasi dan mengingatkan bahwa setiap pencapaian yang diraih tidak hanya berdampak bagi diri sendiri, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menginspirasi mahasiswa lainnya.

    “Apa yang telah kalian capai adalah bukti dari tekad dan ketekunan. Kami berharap kalian akan terus menjadi inspirasi, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga memberikan manfaat bagi orang lain serta membawa kemuliaan bagi nama Tuhan,” ujarnya.

    Tak lupa, Eric menyampaikan penghargaan kepada dosen, pembina, ketua program studi, dan dekan yang berperan besar dalam membimbing mahasiswa berprestasi ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan keluarga yang hadir, sebagai pilar penting dalam perjalanan mahasiswa menuju prestasi.

    Mengukir prestasi di berbagai tingkat kompetisi
    Advelina Hubertha Fanggidae, mahasiswi Program Studi (Prodi) Farmasi angkatan 2020, menjadi salah satu penerima UPH Awards 2024. Pada tahun terakhir masa studinya, Advelina berhasil meraih Juara 1 dalam beberapa ajang bergengsi, termasuk Patient Counseling Competition di Pharmacopeia 2023, International Pharmaceutical Counseling Competition KOFEIN UNAIR, dan National Patient Counseling Competition PHARMANOVA ITB.

    Advelina mengungkapkan bahwa motivasi awalnya untuk mengikuti kompetisi ini sederhana, yaitu mengisi waktu luang di tahun terakhir kuliahnya dan mencari pengalaman yang berbeda.

    “Waktu kuliah itu sangat singkat, dan tanpa terasa empat tahun berlalu begitu saja. Jangan sampai kalian melewatkan waktu itu hanya untuk kuliah atau organisasi saja. Cobalah untuk mengikuti berbagai kompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional, agar kita bisa mengharumkan nama UPH. Terlebih penting agar nama Tuhan dimuliakan melalui apa yang kita lakukan,” pesannya.

    Mahasiswi Psikologi UPH angkatan 2021 Michelle Monalie Hartono, juga mengukir prestasi yang luar biasa. Beberapa pencapaian Michelle antara lain meraih Juara 1 dalam Psychology Village 15 (kategori Cerdas Cermat), Juara 2 dalam Psycompilation 2023, serta mendapatkan insentif melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024.

    Michelle mengaku bahwa mengikuti lomba bukan hanya tentang meraih gelar juara, tetapi juga kesempatan untuk memperluas jaringan dan mengasah kemampuan.

    “Lewat lomba, saya bisa bertemu banyak orang baru dan berlatih public speaking,” ungkapnya.

    Bagi Michelle, pengalaman dari setiap kompetisi memberikan pelajaran yang lebih dalam.

    “Buat saya, menang kalah itu urusan belakang, yang penting berani mencoba. Dari setiap lomba, kita juga belajar banyak hal untuk pengembangan diri, seperti keterampilan hidup yang mungkin tidak kita sadari sebelumnya,” ujarnya.

    Penerima penghargaan UPH Awards 2024 lainnya adalah Erick Ahmad Fathoni, mahasiswa Prodi Manajemen angkatan 2021. Erick telah mengukir prestasi luar biasa di bidang olahraga, khususnya cabang renang.

    Di ajang 21st ASEAN University Games 2024, Erick sukses menyumbangkan dua medali emas dalam nomor 4 x 100 meter freestyle relay dan 4 x 100 meter medley relay, serta satu medali perunggu di nomor 200 meter individual medley. Erick juga turut membawa tim Jawa Barat meraih juara ketiga dalam Qualification Round Pra PON 2023 cabang renang.

    “Saya sangat termotivasi untuk bisa mewakili Indonesia dalam ajang-ajang besar, seperti SEA Games, Asian Games, bahkan di Olimpiade. Saya ingin terus berprestasi, tidak hanya dalam olahraga, tetapi juga di bidang akademik agar bisa membanggakan orang tua dan almamater,” ungkap Erick penuh semangat.

    Erick juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara prestasi non-akademik dan akademik. Di tengah jadwal latihan dan kompetisi yang padat, ia tetap berusaha keras untuk lulus tepat waktu dari UPH dan meraih hasil yang baik di bidang akademis. Dalam perjalanan akademisnya, Erick merasa sangat terbantu oleh dukungan dari para dosen dan lingkungan kampus yang memahami, serta menghargai perjuangannya.

    Erick pun mengajak mahasiswa UPH lainnya untuk terus mengejar mimpi dan berjuang meraih prestasi.

    “Saya selalu percaya, sesuatu yang bernilai tinggi memang tidak mudah didapat. Jika ada sesuatu yang kamu sukai, tekuni terus, walaupun ada saatnya bosan atau lelah. Yakinlah, setiap usaha keras yang dilakukan dengan sepenuh hati pasti akan membuahkan hasil,” tutur Erick.

    Piala Bergilir Rector Awards 2024

    Pada kesempatan ini, UPH juga memberikan penghargaan Piala Bergilir Rector Awards 2024 kepada fakultas terbaik. Tahun ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) kembali menerima Piala Bergilir Rector Awards, yang sebelumnya juga diraih pada tahun 2023. Piala bergengsi ini dianugerahkan kepada fakultas dengan kinerja dan kontribusi terbaik yang diukur melalui sejumlah kriteria penting.

    Penghargaan Rector Awards didasarkan pada beberapa aspek penilaian, di antaranya jumlah prestasi mahasiswa, nilai rata-rata tertinggi dalam program Student Engagement Program (SEP Points) khusus untuk mahasiswa tahun pertama, serta tingkat keterlibatan mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). FEB juga unggul dalam keterlibatan dosen dan staf sebagai mentor, supervisor, pendamping mahasiswa, dan reviewer proposal proyek kompetisi. Tak hanya itu, FEB juga mencatatkan jurnal yang dipublikasikan baik di tingkat nasional maupun internasional dengan indeks yang diakui, seperti Science and Technology Index (Sinta) dan Scopus.

    Penghargaan Rector Awards ini diharapkan dapat terus menjadi motivasi bagi setiap fakultas di UPH untuk berinovasi dan berkontribusi lebih jauh dalam mendukung mahasiswa mencapai potensi terbaik mereka. Dengan adanya penghargaan seperti ini, UPH menguatkan komitmennya untuk mencetak lulusan yang berkualitas, memiliki daya saing global, dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat serta membawa kemuliaan bagi bangsa.

    Melalui berbagai pengalaman kompetisi dan kegiatan, mahasiswa didorong untuk berkembang secara pribadi dan profesional.
    UPH terus berkomitmen menghadirkan pendidikan holistik untuk mempersiapkan mahasiswanya menjadi pemimpin masa depan yang takut akan Tuhan, profesional, dan membawa dampak positif bagi masyarakat luas.