Institusi: UNAIR

  • Peneliti Ungkap Peran Strategis Bahlil dalam Keberhasilan Hilirisasi

    Peneliti Ungkap Peran Strategis Bahlil dalam Keberhasilan Hilirisasi

    Jakarta, CNBC Indonesia– Peneliti The Reform Initiative (TRI) sekaligus dosen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Unggul Heriqbaldi, menyoroti kesuksesan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam pembangunan Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, Jawa Tengah. PMR diresmikan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, pada Senin (17/3) lalu, dan disebut bisa memproduksi emas hingga 70 ton per tahun.

    Menurut Unggul, pembangunan PMR di Gresik merupakan dampak dari hilirisasi yang dijalankan Bahlil sejak menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Bahkan, saat ini Bahlil juga dipercaya menjadi Ketua Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.

    “Perannya sangat strategis tidak hanya dalam memastikan bahwa proses hilirisasi ini menciptakan nilai tambah ekonomi, namun juga dalam memastikan upaya hilirisasi berdampak signifikan dalam konteks penerapan dan inovasi teknologi di sektor-sektor yang dikembangkan,” kata Unggul dalam keterangannya, dikutip Rabu (19/3/2025).

    Menurutnya, keberhasilan hilirisasi industri pertambangan di Indonesia tidak terlepas dari strategi Bahlil dalam mengintegrasikan teknologi, peningkatan sumber daya manusia (human capital), serta kepemilikan sumber daya Indonesia.

    “Kombinasi teknologi, human capital, dan kepemilikan sumber daya dapat menjadi game changer bagi pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia,” jelas Unggul.

    Lebih lanjut, dia menilai peresmian PMR di Gresik menjadi salah satu tonggak penting dalam penguatan hilirisasi industri pertambangan di Indonesia. Smelter ini, kata dia, akan berperan dalam pengolahan logam mulia, seperti emas, perak, dan platinum, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi serta memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

    Dia menyebut keberadaan PMR di Gresik membuka peluang besar bagi Indonesia dalam ekspor logam mulia dalam bentuk produk olahan berkualitas tinggi.

    “PMR di Gresik akan memungkinkan Indonesia untuk mengekspor logam mulia dalam bentuk produk olahan berkualitas tinggi, bukan hanya sebagai bahan mentah. Jika dibandingkan dengan ekspor emas mentah, pemurnian dalam negeri dapat meningkatkan nilai tambah hingga 30-40%, tergantung pada kadar kemurnian dan produk akhir yang dihasilkan,” ujar Unggul.

    Selain manfaat ekspor, keberadaan PMR juga memberikan dampak signifikan terhadap industri dalam negeri. Dia menjelaskan bahwa industri perhiasan, elektronik, serta katalis dan otomotif mendapat manfaat dari pasokan bahan baku yang dihasilkan oleh smelter ini.

    “Dengan pasokan emas dan perak yang lebih terjamin serta berkualitas, industri perhiasan dalam negeri dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global. Kota-kota seperti Surabaya dan Jakarta yang memiliki klaster industri perhiasan bisa memperoleh manfaat besar,” katanya.

    Jawa Timur, khususnya Gresik, memiliki ekosistem industri yang matang dengan adanya kawasan ekonomi khusus (KEK) dan pelabuhan ekspor yang strategis. Dengan hadirnya PMR, wilayah ini diharapkan semakin berkembang sebagai pusat industri hilirisasi mineral dan metalurgi.

    “Integrasi dengan KEK Gresik serta penguatan pelabuhan dan logistik akan semakin meningkatkan efisiensi distribusi produk hasil pemurnian, baik untuk ekspor maupun kebutuhan domestik,” tutur Unggul.

    Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan PMR Gresik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah serta memperkuat daya saing industri hilir berbasis mineral di tingkat global.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkap nilai investasi smelter atau pabrik pemurnian emas PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik mencapai Rp 10 triliun. Bahlil menyebut smelter tembaga dengan desain single line terbesar di dunia ini mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas input 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000-700.000 ton per tahun.

    Seperti diketahui, PT Freeport berdiri di Indonesia sejak 1967 dan telah memberikan kontribusi dalam perekonomian Indonesia selama 58 tahun. Namun, selama kurun waktu tersebut konsentrat tembaga yang dihasilkan belum bisa diolah di dalam negeri sehingga harus diekspor.

    Dengan hadirnya smelter PTFI di Gresik ini, konsentrat tembaga bisa diolah menjadi katoda tembaga dan lumpur anodanya yang mengandung emas dan perak bisa diproduksi di dalam negeri.

    Jika menilik ke belakang, peletakan batu pertama atau groundbreaking smelter ini dilakukan pada 12 Oktober 2021 oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau dua tahun setelah kepemimpinan Bahlil sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM hingga akhirnya smelter ini benar-benar terealisasi.

    Keberadaan smelter ini turut membuka lapangan pekerjaan. Setelah smelter beroperasi penuh, jumlah tenaga kerja yang terserap diperkirakan mencapai 2.000 orang, terdiri dari 1.200 karyawan kontraktor dan 800 karyawan PTFI.

    “Pembangunan smelter ini juga dapat melahirkan perusahaan dan industri turunan. Sebab produk limbahnya berupa tembaga mampu dijadikan bahan dasar pembuatan telepon seluler serta alat elektronik dan otomotif, sehingga akan semakin banyak lagi lapangan pekerjaan tercipta,” pungkas dia.

    (rah/rah)

  • SpDV Gelar untuk Dokter Apa? Ini Bedanya dengan SpKK

    SpDV Gelar untuk Dokter Apa? Ini Bedanya dengan SpKK

    Jakarta – SpDV merupakan singkatan dari spesialis dermatologi dan venereologi, yakni gelar untuk dokter spesialis kulit dan kelamin.

    Tidak hanya SpDV, ada juga SpDVE dan SpKK. Ketiganya merupakan gelar dokter spesialis kulit, yang punya pengetahuan dan keterampilan klinik lebih dalam mengenai berbagai penyakit kulit dan kelamin.

    Pelajari lebih lanjut mengenai gelar dan perbedaan antara ketiganya.

    Gelar Dokter Kulit dan Kelamin

    Setidaknya, ada 3 gelar untuk pakar kulit dan kelamin yakni SpDV, SpDVE, dan SpKK. SpDVE merupakan gelar terbaru singkatan untuk spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika.

    Dikutip dari catatan detikHealth, Dr dr M Yulianto Listiawan, SpKK(K), FINSD, FAADV, menjelaskan bahwa ketiga gelar tersebut merujuk pada kompetensi yang sama. Perbedaannya terletak dari penetapan gelar tersebut.

    Penetapan Penggelaran

    SpKK: Digunakan oleh para dokter yang lebih senior, karena gelar SpKK lah yang lebih dulu diresmikan dan digunakan.SpDV maupun SpDVE: Gelar yang digunakan lulusan yang lebih baru dari spesialis kulit.

    “Mulai dari 4 tahun dengan gelar Sarjana Kedokteran dengan tahap Pre Klinik lalu melanjutkan dengan 1,5 tahun hingga 2 tahun gelar Calon Dokter dengan tahap Klinik kemudian tahap Magang Nasional dan pengalaman bekerja sebagai Dokter Umum masing-masing selama 1 tahun lanjut mengambil program pendidikan dokter spesialis (PPDS) untuk mendapatkan gelar SpKK/SpDV/SpDVE,” ujar dr Listiawan dalam media briefing, pada Jumat (27/1/2023) lalu.

    Tahun Lulusan

    Jika dilihat dari kompetensinya, Dokter spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK) / SpDV/ SpDVE, adalah gelar yang tercantum pada ijazah Dokter Spesialis sesuai aturan yang berlaku pada saat selesai pendidikan (lulus).

    SpKK : Lulusan tahun 2019 dan sebelumnya.SpDV : Lulusan tahun 2019 hingga 2022.SpDVE : Lulusan tahun 2022 hingga setelahnya.Perbedaan SpKK dan SpDV

    Dilansir laman Universitas Airlangga (Unair), secara umum dokter spesialis kulit akan punya gelar SpKK. Tapi, sekarang ada gelar baru dari dokter spesialis kulit yakni SpDV dan SpDVE.

    Bedanya SpKK dan SpDV bisa dilihat dari penetapan gelarnya, SpKK dikhususkan untuk seorang dokter yang senior (karena gelar ini telah resmi terlebih dahulu daripada SpDV dan SpDVE).

    (khq/fds)

  • Punya Sekolah Bibit Unggul, Pemkot Surabaya Siap Buka Sekolah Rakyat Pertengahan Tahun 2025

    Punya Sekolah Bibit Unggul, Pemkot Surabaya Siap Buka Sekolah Rakyat Pertengahan Tahun 2025

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Pemkot Surabaya memastikan kesiapan pembukaan Sekolah Rakyat mulai tahun ajaran baru 2025/2026.

    Namun berbeda dengan konsep dengan pemerintah pusat, ada beberapa modifikasi ide yang akan dilakukan Pemkot Surabaya.

    Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.

    Melalui Kementerian Sosial (Kemensos), Sekolah Rakyat menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari kelompok ekonomi rentan ekonomi dari desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

    Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan, Pemkot Surabaya akan melakukan beberapa modifikasi dalam pelaksanaan Sekolah Rakyat.

    Tujuannya sama, yakni tetap memberikan pendidikan gratis kepada seluruh siswa.

    Saat ini, Pemkot Surabaya telah menggratiskan pendidikan siswa bagi seluruh sekolah SD-SMP negeri di Kota Pahlawan.

    “Kalau bicara pendidikan gratis, Surabaya sudah gratis dari SD hingga SMP. Bahkan, untuk SMA juga demikian melalui intervensi dari pemerintah provinsi,” kata Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi di Surabaya, Minggu (16/3/2025).

    Selain itu, Pemkot Surabaya melalui Dinas Sosial juga telah lebih dahulu meluncurkan program Sekolah Bibit Unggul.

    Bukan hanya menjangkau pendidikan hingga tingkat SMA seperti Sekolah Rakyat, Sekolah Bibit Unggul juga menjangkau siswa kurang mampu untuk disekolahkan hingga perguruan tinggi.

    Namun, berbeda dengan Sekolah Rakyat yang menyelenggarakan pendidikan secara eksklusif, Sekolah Bibit Unggul merekrut siswa dari keluarga miskin untuk bersekolah di sekolah umum.

    Setelah sekolah, mereka tinggal di asrama yang disiapkan pemkot.

    “Sebab menurut kami, kalau pendidikan bagi siswa rentan ini harus dipisahkan dengan siswa yang lain, justru akan membuat peserta didik semakin tidak percaya diri,” kata Cak Eri yang juga peraih gelar Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Universitas Airlangga Surabaya ini.

    “Karenanya, mereka tetap bersekolah di sekolah umum, seperti dengan siswa pada umumnya, namun biayanya ditanggung pemkot. Termasuk, dengan memberikan perlengkapan sekolah dan akomodasi lainnya,” katanya.

    Tantangan lainnya, Pemkot Surabaya tak memiliki cukup lahan untuk membuka sekolah baru.

    Mengingat, luasan lahan yang dibutuhkan mencapai 5 hektare untuk tiap sekolah seperti yang disyaratkan pemerintah provinsi.

    “Untuk lahan di perkotaan, luas tersebut tentu cukup besar,” katanya.

    Karenanya, Pemkot Surabaya akan terlebih dahulu berkonsultasi dengan pemerintah provinsi dan pusat terkait usulan tersebut.

    “Kami akan instruksikan Dinas Sosial untuk mendata jumlah kelompok rentan (miskin) serta berkoodinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A-PPKB) untuk mematangkan konsep ini,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

    Kepala Dinas Sosial Surabaya, Anna Fajriatin, menjelaskan, pihaknya akan terlebih dahulu mendata target keluarga rentan ekonomi dari desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

    “Kami akan cocokkan dengan data Dinas Pendidikan untuk mengetahui mana yang masuk usia SD, SMP, dan seterusnya,” kata Anna saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (16/3/2025).

    Nantinya, pihaknya juga akan melaporkan evaluasi program Sekolah Bibit Unggul yang saat ini sudah berlangsung di UPTD Kampung Anak Negeri (KANRI).

    Total, ada 164 orang yang telah mendapat intervensi untuk pendidikan hingga perguruan tinggi.

    “Pada prinsipnya, kami siap untuk melaksanakan Sekolah Rakyat sesuai dengan arahan pemerintah pusat, namun dengan sedikit modifikasi seperti petunjuk bapak wali kota. Kami akan menambahkan beberapa yang belum ada di program pemkot,” kata Anna.

    Satu di antara penyesuaian lainnya ada pada penguatan nilai-nilai kebangsaan.

    “Kami sudah bertemu dengan Menteri Sosial juga terkait teknis Sekolah Rakyat ini. Termasuk, satu di antaranya terkait dengan penguatan nilai-nilai kebangsaan dan nilai Pancasila,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menargetkan pendirian Sekolah Rakyat di seluruh kabupaten/kota sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin.

    “Satu kabupaten satu Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul sebelumnya.

    Indikator kemiskinan yang digunakan mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

    Sekolah Rakyat dirancang dengan sistem asrama, tetapi tetap memungkinkan orang tua untuk menengok anaknya, terutama bagi siswa tingkat SD.

    Pemerintah juga akan menjamin sekolah ini sepenuhnya gratis, termasuk asrama, seragam, perlengkapan sekolah, hingga kebutuhan lainnya.

  • Pengumuman SNBP 2025 Jam Berapa? Ini Jadwal dan Linknya – Halaman all

    Pengumuman SNBP 2025 Jam Berapa? Ini Jadwal dan Linknya – Halaman all

    Hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 akan diumumkan pada 18 Maret 2025 pukul 15.00 WIB.

    Tayang: Minggu, 16 Maret 2025 10:11 WIB

    Tangkap Layar Akun Instagram @snpmb_id

    SNBP 2025 – Tangkap Layar Akun Instagram @snpmb_id yang diambil pada Minggu (16/3/2025). Pengumuman SNBP 2025 Jam Berapa? Ini Jadwal dan Linknya 

    TRIBUNNEWS.COM – Hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 akan diumumkan pada 18 Maret 2025 pukul 15.00 WIB.

    Pengumuman SNBP dapat dilihat melalui laman https://pengumuman-snbp.snpmb.id.

    Pengumuman SNBP juga dapat dilihat melalui 44 link mirror PTN lainnya.

    Berikut adalah cara cek pengumuman SNBP:

    1. Kunjungi salah satu link pengumuman SNBP 2025 di atas

    2. Masukkan nomor pendaftaran dan tanggal lahir

    3. Setelah itu, hasil seleksi SNBP 2025 akan terlihat apakah Anda dinyatakan lulus atau tidak

    Apabila peserta dinyatakan lulus, wajib melakukan registrasi ulang di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) masing-masing.

    Link Pengumuman SNBP 2025

    https://snbp.unair.ac.id
    https://snbp.unesa.ac.id
    https://snbp.unri.ac.id
    https://snbp.ui.ac.id
    https://snbp.its.ac.id
    https://snbp.untan.ac.id
    https://snbp.um.ac.id
    https://snbp.ung.ac.id
    https://snbp.unsoed.ac.id
    https://snbp.itb.ac.id
    https://snbp.undip.ac.id
    https://snbp.undana.ac.id
    https://snbp.unpad.ac.id
    https://snbp.uho.ac.id
    https://snbp.unimal.ac.id
    https://snbp.unnes.ac.id
    https://snbp.unib.ac.id
    https://snbp.unhas.ac.id
    https://snbp.ipb.ac.id
    https://snbp.uns.ac.id
    https://snbp.unm.ac.id
    https://snbp.ugm.ac.id
    https://snbp.upnjatim.ac.id
    https://snbp.uny.ac.id
    https://snbp.utu.ac.id
    https://snbp.unsrat.ac.id
    https://snbp.unja.ac.id
    https://snbp.itk.ac.id
    https://snbp.untirta.ac.id
    https://snbp.upnvj.ac.id
    https://snbp.usu.ac.id
    https://snbp.undiksha.ac.id
    https://snbp.unimed.ac.id
    https://snbp.unej.ac.id
    https://snbp.ut.ac.id
    https://snbp.unud.ac.id
    https://snbp.isbi.ac.id
    https://snbp.unram.ac.id
    https://snbp.usk.ac.id
    https://snbp.unp.ac.id
    https://snbp.unsri.ac.id
    https://snbp.ulm.ac.id (dalam proses)
    https://snbp.unand.ac.id (dalam proses)
    https://snbp.unsika.ac.id (dalam proses)

    Jadwal SNBP 2025

    Pengumuman Kuota Sekolah 28 Desember 2024
    Masa Sanggah 28 Desember 2024 – 17 Januari 2025
    Registrasi Akun SNPMB Sekolah 06 Januari – 31 Januari 2025
    Pengisian PDSS oleh Sekolah 06 Januari – 31 Januari 2025
    Registrasi Akun SNPMB Siswa 13 Januari – 18 Februari 2025
    Pendaftaran SNBP 04 – 18 Februari 2025
    Pengumuman Hasil SNBP 18 Maret 2025
    Masa Unduh Kartu Peserta SNBP 04 Februari – 30 April 2025

    (Tribunnews.com/Widya)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Viral Gilang Bungkus: Siapa dan Mengapa Jadi Sorotan Warganet? – Page 3

    Viral Gilang Bungkus: Siapa dan Mengapa Jadi Sorotan Warganet? – Page 3

    Lantas, siapa Gilang Bungkus dan kenapa namanya ramai di kalangan warganet?

    Berdasarkan unggahan di akun komunitas @kgblgnunfaedh di X, Gilang Bungkus yang memiliki nama asli Gilang Aprilian Nugraha merupakan terpidana kasus pelecehan seksual.

    Mengutip berita tanggal 3 Maret 2021 dari Antaranews, Gilang Aprilian Nugraha Pratama yang kerap dipanggil Gilang Bungkus dikenal karena kasus “fetish kain jarik”. Ia divonis kurungan selama 5 tahun 6 bulan pada 2021 oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya.

    Hal ini karena Gilang Bungkus terbukti melakukan kekerasan dan tindakan cabul.

    Dalam melakukan aksinya, Gilang Bungkus menggunakan kedok penelitian untuk menjerat korbannya. Gilang Bungkus saat itu duduk di semester 10 FIB Unair.

    Ia memerintah korban-korbannya agar mau membungkus tubuhnya serta temannya menggunakan kain jarik. Setelah tubuh korban dibungkus, Gilang menyuruh salah satu dari korban untuk merekam tubuh yang telah dibungkus menggunakan ponsel.

    Korban baru sadar kalau mereka merupakan korban pelecehan seksual “fetish kain jarik” yang membuat Gilang Bungkus merasa terangsang ketika melihat tubuh seseorang dibalut kain bermotif jarik, menyerupai pocong.

    Kasus ini sempat viral di media sosial dan membuat Kepolisian Polda Jatim dan Polrestabes Kota Surabaya dan Polres Kapuas memburu Gilang Bungkus. Ia berhasil diamankan di kediamannya di Jalan Cilik Riwut Selat Dalam, Selat Kapus, Kalimantan Tengah.

  • Mantan Anak Buah Prabowo: Pemain Crude dan BBM Itu Donatur di Pilpres

    Mantan Anak Buah Prabowo: Pemain Crude dan BBM Itu Donatur di Pilpres

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono blak-blakan terkait mafia minyak. Hal ini masih berkaitan dengan kasus dugaan korupsi di Pertamina.

    Dia menyatakan, pemain mafia tetap cuman mengganti sistem. Bahkan dia blak-blakan menyebut para pemain tersebut menjadi donatur di Pilpres.

    “Pemainnya tetap cuma ganti sistim saja dan pemain Crude dan BBM itu donatur di pilpres,” kata Arief Poyuono dalam akun X pribadinya, Rabu, (12/3/2025).

    Sebelumnya, Guru Besar Universitas Airlangga, Henry Subiakto menyampaikan, pembubaran Pertamina Energy Trading Limited atau lebih Petral di era Jokowi hanya pencitraan semata. Pasalnya, pemainnya masih ada hingga sekarang.

    Petral adalah anak perusahaan dari Pertamina PT Pertamina (Persero). Dibubarkan karena dianggap terdapat praktik mafia Minyak dan Gas (Migas).

    “Petral yang di masa periode awal Jokowi jadi Presiden katanya dibubarkan ternyata pemain utamanya aman aman saja hingga sekarang,” kata dia dikutip dari unggahannya di X, Selasa (11/3/2025).

    Henry mengungkit kasus korupsi oplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pertamina. Di situ, anak dari sosok yang dikenal raja minyak Indonesia Mohammad Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) terlibat.

    “Bahkan anak si mafia minyak bisa jadi pejabat tinggi di Pertamina sampai dia ditangkap baru baru ini karena skandal korupsi pengoplosan minyak yang sudah begitu lama terjadi,” ujar Henry.

    Berangkat dari hal itu, Henry berkesimpulan bukan tak mungkin pembubaran Petral hanya pencitraan yang penuh kepura-puraan. Karena praktik buru rentenya masih ada.

  • Hutang BUMN Karya Membengkak hingga Rp181 Triliun dalam 10 Tahun Terakhir, Guru Besar Unair: Mengerikan

    Hutang BUMN Karya Membengkak hingga Rp181 Triliun dalam 10 Tahun Terakhir, Guru Besar Unair: Mengerikan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam kondisi yang sekarat atau kritis.

    Hal ini disebabkan oleh kondisi finansial mereka menyimpan tanya. Pada rentang 10 tahun terakhir, utangnya membengkak.

    Jumlahnya mencapai triliunan rupiah. Beban utang itu di luar utang negara atau pemerintah.

    Hal ini terungkap dari Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan sejumlah BUMN, Rabu (5/3/2025).

    Oleh direktur utama (Dirut) PT Wakita, PT Wika, PT Adhi, PT Hutama Karya dan PT Abipraya.

    ‘’Sebetulnya menyedihkan BUMN Karya ini. Itu naiknya utang Rp 181 triliun, sampai September 2024,’’ kata Darmadi Durianto, anggota Komisi VI DPR.

    Lanjut, ia menyebut kondisi BUMN Karya itu menjadi BUMN zombie seperti mayat hidup.

    Darmadi pun membacakan dalam RDP tersebut. Perinciannya, PT Brantas Abripraya, utang sebelumnya Rp 1,2 triliun era Presiden SBY, utang sekarang per September 2024 menjadi Rp 6,9 triliun. Lalu, PT Adhi Karya, utang sebelumnya Rp 8,7 triliun, sekarang per September 2024 menjadi Rp 25,3 triliun.

    Kemudian, PT Waskita Karya, sepuluh tahun lalu masih Rp 9,69 triliun, per September 2024 membengkak jadi Rp 80,850 triliun. Artinya, ada kenaikan lebih dari Rp 70 triliun.

    PT Wijaya Karya (WIKA), sebelumnya Rp 11 triliun, per September 2024 mencapai Rp 50,721 triliun atau naik hampir Rp 39 triliun. Dan, Hutama Karya, sebelumnya cuma Rp 5 triliun, kini Rp 53 Triliun.

    “Dahsyat kan, kemana uang ini? Utang-utang ini diapakan,” ungkapnya

    Terkait hal ini, Pakar Ilmu Komunikasi Politik Unair Henri Subiakto menyebut hal ini sebagai salah satu yang mengerikan.

  • Tangkap Ikan Gunakan Bom, Empat Orang Dibekuk Lanal Banyuwangi

    Tangkap Ikan Gunakan Bom, Empat Orang Dibekuk Lanal Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Empat orang warga Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi diringkus, Personel Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi. Mereka yakni KR, NF, JM, dan M. Mereka ditangkap karena diduga menjadi biang kerusakan ekosistem laut di Banyuwangi. Mereka kerap berburu ikan dengan menggunakan bom. Komplotan ini sudah tiga tahun beroperasi. Rute operasinya berada di wilayah perairan utara Jawa Timur bagian timur.

    Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Hafidz mengatakan Lanal bekerja sama dengan Kodim 0825 Banyuwangi untuk operasi penangkapan tersebut. Guna menangkap keempatnya, Lanal melakukan pengintaian selama berbulan-bulan. Aparat telah mengintai sejak akhir 2024. Pada 30 Desember 2024, komplotan terpantau beraksi di perairan wilayah Taman Nasional (TN) Baluran, Kabupaten Situbondo. “Namun saat proses penangkapan, komplotan ini kabur. Kami hanya mendapati barang bukti di lokasi, antara lain, ikan hasil pengoboman. Ikan ini kemudian kami bawa ke Fakultas Kedokteran Hewan Unair untuk dicek,” kata Hafidz, Kamis (6/3/2025).

    Pengintaian dilanjutkan. Aparat kembali mendeteksi aktivitas komplotan ini di wilayah perairan dekat Pulau Tabuhan, pada 31 Januari lalu. Tim selanjutnya, melakukan pengejaran hingga ke Pantai Alas Buluh, Kecamatan Wongsorejo. Komplotan ini sempat berupaya mengelabuhi aparat. Antara lain dengan mengubah warna perahu dari abu-abu menjadi putih biru. Namun, hal tersebut tak cukup mengecoh aparat.

    Dalam pengejaran itu, tersangka sempat melarikan diri. Namun berbekal barang bukti dan informasi yang didapat dalam penggerebekan itu, identitas para tersangka terkantongi. “Setelah penyelidikan, kami berhasil mengamankan empat tersangka,” tambah Hafidz.

    Hafidz menjelaskan, empat tersangka memiliki peran yang berbeda-beda. Tersangka KR berperan merakit dan mengebomkan perairan yang menjadi target. Ia sekaligus merupakan pimpinan dan otak kompoltan. Sementara tersangka NF bertugas menyurvei wilayah perairan yang menjadi target. Ia mencari perairan yang dihuni banyak ikan sekaligus aman dari pantauan orang banyak.

    Berikutnya, tersangka JM bertugas mengambil ikan hasil pengeboman. Komplotan ini memang bekerja secara bergantian. Setelah tersangka KR mengebom perairan menaiki perahu, ia akan segera pergi membawa seluruh barang bukti di kapalnya. Berikutnya, tersangka JM akan datang menggunakan kapal lain untuk menyelam memungut ikan-ikan yang telah mati. Tersangka terakhir, M, bertugas sebagai juru kemudi perahu dan operator kompresor angin.

  • Pengamat Hukum Sebut 3 Syarat Agar Danantara Bisa Dipercaya Publik

    Pengamat Hukum Sebut 3 Syarat Agar Danantara Bisa Dipercaya Publik

    loading…

    Pengamat Hukum dan Pembangunan Hardjuno Wiwoho menyebut ada tiga syarat agar BPI Danantara dipercaya publik. Foto/istimewa

    JAKARTA – Pengamat Hukum dan Pembangunan Hardjuno Wiwoho menyebut ada tiga syarat agar Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dipercaya publik. Salah satunya terkait dengan penegakan hukum terhadap koruptor.

    Hal itu dikatakan Hardjuno menyoroti ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya terkait kewenangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam mengaudit BPI Danantara.

    Dalam Pasal 15A ayat (2) UU tersebut, BPK tidak dapat langsung melakukan audit terhadap keuangan Danantara, kecuali atas permintaan DPR.

    Hardjuno menegaskan memperlakukan Danantara sebagai entitas komersial murni seperti Temasek di Singapura bukanlah masalah. Namun, jika ingin mengambil model negara maju, maka penegakan hukum terhadap kasus korupsi serta standar etik pejabat pemerintah dan BUMN juga harus mengikuti standar Singapura dan negara-negara maju lainnya.

    “Korupsi harus diberantas, indeks persepsi korupsi Indonesia harus turun hingga setara dengan negara-negara maju dan modern. Hanya dengan itu rakyat bisa percaya Danantara benar-benar akan dikelola secara profesional,” kata Hardjuno, Minggu (9/3/2025).

    Kandidat Doktor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini, masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah tingginya angka kasus korupsi, bahkan dengan nilai yang tidak masuk akal. Korupsi sudah mendarah daging dan belum ada kejelasan arah pemerintahan dalam pemberantasannya.

    “Jika UU BUMN yang baru telah diketuk dan Danantara diperlakukan layaknya entitas komersial murni, maka sebagai penyeimbang, pemerintah harus menunjukkan ketegasan dalam pemberantasan korupsi,” katanya.

    Ketegasan dalam pemberantasan korupsi mencakup pertama, pemerintah harus segera mengesahkan Undang-Undang Perampasan Aset. Tanpa aturan ini, sulit bagi negara untuk mengambil kembali uang hasil korupsi yang telah disembunyikan oleh para pelaku.

  • 5 Tips Olahraga saat Puasa agar Efektif Turunkan BB Menurut Ahli

    5 Tips Olahraga saat Puasa agar Efektif Turunkan BB Menurut Ahli

    Jakarta – Olahraga saat berpuasa dianggap efektif menurunkan berat badan dengan pembakaran lemak yang lebih banyak. Karena itu, banyak orang sekaligus memanfaatkan bulan Ramadan untuk menjalani diet.

    Praktisi kesehatan olahraga Mayapada Hospital, dr Taufan Favian Reyhan, SpKO, membenarkan bahwa olahraga selama berpuasa membuat berat badan cepat turun karena kalori yang keluar lebih banyak dibanding yang masuk, mengutip pemberitaan detikcom.

    Namun, olahraga saat puasa tidak boleh dilakukan sembarang. Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan, simak di bawah ini.

    Tips Olahraga saat Puasa

    Penting memperhatikan sejumlah hal sebelum berolahraga saat puasa agar proses penurunan berat badannya dapat berjalan optimal. Berikut tipsnya sebagaimana penjelasan ahli yang termuat dalam catatan detikcom:

    1. Pilih Olahraga Sesuai Kemampuan

    Karena tubuh biasanya lebih lemas saat puasa maka pilih olahraga yang sesuai kapasitas diri. Olahraga apapun boleh dilakukan asal disesuaikan dengan keadaan masing-masing sebab kondisi kebugaran tiap orang berbeda.

    Namun apapun olahraganya, disarankan melakukannya dengan intensitas ringan hingga sedang dan gerakan tidak terburu-buru agar tubuh terhindar dari dehidrasi. Bisa pilih tempat olahraga yang nyaman seperti indoor ber-AC sehingga tak mengeluarkan banyak keringat.

    Pilih olahraga yang disukai juga tak kalah penting. Dengan begitu bisa berolahraga rutin dengan senang hati tanpa merasa terbebani. Jadi, kuncinya harus mengenali kondisi diri sebelum memulai berolahraga.

    2. Waktu yang Tepat untuk Olahraga

    Waktu ideal berolahraga saat puasa yaitu satu jam menjelang berbuka. Tubuh kekurangan cairan selama puasa dan rentan dehidrasi karena hampir seharian tidak diisi air. Waktu tersebut paling tepat karena tak lama azan Maghrib akan berkumandang sehingga bisa langsung minum.

    Jadwal aktivitas juga penting diperhatikan. Jika sore tidak memungkinkan olahraga maka boleh di pagi hari saat tubuh masih bugar karena sehabis sahur. Disarankan melakukan olahraga dengan intensitas rendah-sedang.

    Jika baru sempat berolahraga di malam hari setelah seharian bekerja, bisa dilakukan setelah sholat tarawih. Lakukan olahraga intensitas ringan-sedang sesuai kemampuan. Kalau tidak, risiko cedera dan dampak lain yang tak diinginkan dapat terjadi, mengutip situs Universitas Airlangga.

    3. Sesuaikan Durasi Olahraga

    Berolahraga saat puasa tidak perlu lama-lama, cukup 30-60 menit atau kurang untuk intensitas rendah-sedang. Kembali lagi sesuaikan dengan kondisi dan kebiasaan tubuh.

    Hindari memaksakan diri untuk olahraga secara berlebihan, apalagi dengan intensitas tinggi. Melakukan olahraga intensitas tinggi selama puasa berisiko mengalami cepat haus.

    Penting juga memulai olahraga olahraga dari yang ringan. Hal ini agar tubuh bisa beradaptasi terlebih dahulu selama kondisi puasa, minimal selama pekan pertama. Barulah bisa ditingkatkan bertahap pada minggu berikutnya.

    4. Jaga Pola Makan

    Banyak orang mengenyangkan diri saat berbuka puasa dengan menyantap segala hidangan di balik dalih ‘balas dendam’ usai seharian berpuasa. Padahal, hal itu tidak baik terutama jika ingin mencapai target berat badan turun.

    Ada baiknya fokus meningkatkan energi dan mengisi kembali cairan tubuh hilang setelah puasa. Hindari makan berlebihan dan jangan lupa pilih makanan bergizi untuk penuhi nutrisi yang belum tercukupi.

    5. Konsultasi dengan Ahli untuk Capai Target

    Penting juga berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli untuk mendukung diet penurunan berat badan yang baik dan sehat. Sebab olahraga selama berpuasa umumnya lebih ditujukan untuk mempertahankan kondisi tubuh, bukan mengejar target tertentu.

    Perlu diingat, menurunkan berat badan butuh tidak hanya bisa mengandalkan olahraga saat bulan puasa saja. Prosesnya butuh waktu lama sekitar 3-12 bulan dan konsistensi. Jadi, ada baiknya melanjutkan olahraga dan tetap menjaga pola makan meski sudah melewati bulan Ramadan.

    (azn/row)