Institusi: UNAIR

  • Unair serukan jaga demokrasi dan hentikan kekerasan di Indonesia

    Unair serukan jaga demokrasi dan hentikan kekerasan di Indonesia

    Publik luas juga harus waspada terhadap potensi provokasi yang tidak bertanggung jawab dan merugikan masyarakat

    Surabaya (ANTARA) – Civitas Akademika Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyerukan seluruh elemen bangsa untuk menjaga demokrasi, menghentikan kekerasan, serta mewujudkan kondisi sosial politik yang aman dan kondusif pasca gejolak di berbagai daerah.

    “Universitas Airlangga mendorong negara untuk menjamin ketenteraman, keamanan dan keselamatan masyarakat sekaligus menekankan pentingnya demokrasi,” kata Rektor Unair Prof Muhammad Madyan di Surabaya, Rabu.

    Menurut Madyan, evaluasi menyeluruh perlu segera dilakukan pemerintah, khususnya dalam penegakan hukum yang transparan dan adil terhadap pelaku kekerasan, terutama yang menelan korban jiwa. Selain itu, pemulihan kondisi sosial, politik, dan ekonomi juga harus diprioritaskan.

    Ia mengimbau pihak berwenang untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengambil langkah strategis agar tercipta situasi kondusif.

    Selain itu, keluarga besar Universitas Airlangga juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga ruang demokrasi dengan tetap menyuarakan kebenaran, kebebasan berpendapat, serta menghentikan segala bentuk kekerasan termasuk perusakan fasilitas umum.

    “Publik luas juga harus waspada terhadap potensi provokasi yang tidak bertanggung jawab dan merugikan masyarakat,” ujarnya.

    Rektor menekankan pentingnya mengedepankan aksi damai, terorganisir, dan bermartabat dalam memperjuangkan keadilan.

    Civitas akademika, baik mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, maupun alumni, didorong untuk terus menunjukkan kepedulian terhadap kondisi bangsa dengan cara yang konstruktif.

    “Mari bersama-sama menjaga diri, jaga sesama, dan jaga Indonesia. Semoga Allah selalu melindungi kita semua,” tuturnya.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Aktivis Jatim dan Lembaga Pemerhati Desak Aparat Hentikan Represi terhadap Anak dalam Aksi Demo

    Aktivis Jatim dan Lembaga Pemerhati Desak Aparat Hentikan Represi terhadap Anak dalam Aksi Demo

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah aktivis dan lembaga pemerhati anak di Jawa Timur menyuarakan keprihatinan atas tindakan represif aparat dalam aksi penyampaian aspirasi publik pada 29–31 Agustus 2025. Mereka menilai, anak-anak yang ikut dalam demonstrasi adalah korban yang wajib dilindungi, bukan dijadikan target penangkapan.

    “Setiap anak yang terlibat dalam demonstrasi, baik karena ajakan atau pemanfaatan, adalah korban yang wajib mendapat perlindungan dan pendampingan hukum,” ujar Sekretaris LPA Jatim, Budiyati di Kampus B Universitas Airlangga Surabaya, Senin (1/9/2025).

    Pernyataan sikap ini difasilitasi Unit Konsultasi dan Bantuan Hukum (UKBH) FH Unair dan diikuti 12 lembaga pemerhati anak, di antaranya LPA Jatim, Airlangga Center Justice of Human Rights (ACJHR) FH Unair, Surabaya Children Crisis Center (SCCC), Kontras Surabaya, hingga Yayasan Embun Surabaya.

    Mereka bersama-sama menyerukan penghentian tindakan represif terhadap anak yang ikut aksi

    “Kami meminta aparat penegak hukum menghentikan penangkapan anak-anak. Polisi seharusnya menangani dengan cara ramah anak agar tidak menimbulkan trauma,” kata fasilitator sekaligus advokat UKBH FH Unair, Tis’at Afriyandi.

    Dalam 10 poin sikapnya, mereka menuntut keterbukaan informasi dari kepolisian terkait anak yang ditangkap. Mereka juga mengecam setiap bentuk eksploitasi anak dalam demonstrasi yang membahayakan keselamatan, kesehatan, maupun tumbuh kembangnya.

    Poin lain menegaskan agar pemerintah dan aparat hukum menegakkan prinsip kepentingan terbaik anak. Institusi pendidikan juga diminta tidak mengeluarkan anak dari sekolah hanya karena ikut aksi.

    Selain itu, mereka mendesak agar pemerintah menyediakan bantuan hukum, psikologis, medis, hingga shelter bagi anak-anak terdampak. Masyarakat, keluarga, lembaga pendidikan, hingga komunitas keagamaan juga diajak terlibat aktif menciptakan lingkungan aman bagi anak-anak .

    “Perlu protokol khusus dalam penanganan anak saat situasi darurat atau saat berhadapan dengan hukum. Kami juga berkomitmen untuk terus mengawasi dan mengadvokasi hak-hak anak di Jawa Timur,” pungkas Tis’at. [asg/ian]

  • Politisi Muda Surabaya Ais Shafiyah Asfar Raih Gelar Doktor dari UNAIR di Usia 24 Tahun

    Politisi Muda Surabaya Ais Shafiyah Asfar Raih Gelar Doktor dari UNAIR di Usia 24 Tahun

    Surabaya (beritajatim.com) – Politisi muda yang juga anggota DPRD Surabaya, Ais Shafiyah Asfar, B.Sc., M.A., resmi meraih gelar Doktor Ilmu Politik di Universitas Airlangga (UNAIR) dengan predikat Summa Cumlaude dan IPK sempurna (4.0) di usia 24 tahun 7 bulan.

    Sidang promosi doktor berlangsung khidmat di Gedung A, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR. Dalam forum akademik itu, Ais berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Studi tentang Model Penggunaan Media Sosial, Pengetahuan Politik, Efikasi Politik, Preferensi Kandidat, dan Aktivasi Politik Generasi Z Pada Pemilu Presiden 2024.”

    Penelitian tersebut mengupas bagaimana media sosial menjadi episentrum baru bagi generasi Z dalam membangun pengetahuan politik. Ais menegaskan bahwa pola komunikasi digital telah memengaruhi kepercayaan diri mereka untuk berpartisipasi hingga menentukan pilihan politik.

    Predikat Summa Cumlaude diberikan sebagai pengakuan atas kualitas disertasi yang dinilai istimewa. Dewan penguji menegaskan riset Ais unggul secara metodologis sekaligus memberikan kontribusi teoritis yang tinggi.

    “Alhamdulillah, semua ini adalah buah dari kerja keras, disiplin, dan doa yang tak henti-hentinya. Gelar ini saya persembahkan untuk keluarga, para dosen pembimbing, dan seluruh anak muda Indonesia yang terus berjuang,” ujar Dr. Ais Shafiyah Asfar usai sidang, Senin (1/9/2025).

    Ais menambahkan bahwa risetnya diharapkan tidak berhenti di ruang akademik. Dia mendorong agar temuannya dapat menjadi rujukan bagi pembuat kebijakan untuk lebih dekat dengan generasi muda.

    “Saya berharap, penelitian ini bisa menjadi panduan para pemangku kebijakan untuk lebih memahami generasi kami. Demokrasi akan lebih sehat bila anak muda dilibatkan secara nyata dalam proses politik,” katanya.

    Pencapaian ini menempatkan Ais sebagai representasi politisi sekaligus intelektual muda dengan fondasi akademik yang kokoh. Dia menegaskan komitmennya untuk terus menyeimbangkan kiprah politik praktis dengan kontribusi keilmuan.

    “Politik bukan hanya soal kekuasaan, tapi juga tentang ilmu dan tanggung jawab moral. Saya ingin membuktikan bahwa anak muda bisa memberi warna baru dengan idealisme dan basis pengetahuan yang kuat,” tegasnya. [asg/ian]

  • Toyota Astra Motor Buka Lowongan ODP, Catat Tanggal Tesnya! – Page 3

    Toyota Astra Motor Buka Lowongan ODP, Catat Tanggal Tesnya! – Page 3

    Pelamar yang lolos tahap administrasi akan mengikuti tes psikotes offline pada:

    Tanggal: 3 September 2025

    Tempat: Gedung Airlangga Convention Center, Kampus C Unair, Ruang Bima Suci Lantai 2

    Waktu: 07.30 – 12.00 WIB

    Dengan kesempatan ini, Toyota-Astra Motor membuka pintu bagi generasi muda untuk berkembang bersama salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia.

  • Mbak Wali Buka Exhibition Museum 2025 Kediri, Hadirkan 8 Museum dan Komunitas Sejarah

    Mbak Wali Buka Exhibition Museum 2025 Kediri, Hadirkan 8 Museum dan Komunitas Sejarah

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati secara resmi membuka Exhibition Museum 2025 yang digelar di Taman Sekartaji.

    Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong sebagai simbol dimulainya rangkaian kegiatan yang akan berlangsung hingga 31 Agustus 2025.

    Dalam sambutannya, Mbak Wali sapaan akrab Wali Kota Kediri menyampaikan bahwa wajah Kota Kediri maupun daerah-daerah lain di Indonesia hari ini tidak lepas dari rangkaian peristiwa di masa lampau.

    Peradaban yang ada saat ini, kata Mbak Wali, dipengaruhi oleh jejak sejarah, nilai-nilai budaya, dan perjuangan para pendahulu.

    “Seperti kata Ir. Soekarno, Jas Merah: Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah. Tidak terbatas pada era pra dan pasca kemerdekaan saja, kita juga perlu belajar banyak dari peninggalan arkeologis. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kediri bersama delapan museum dari Jawa Timur menghadirkan koleksinya di Taman Sekartaji sebagai sarana edukasi bagi masyarakat, khususnya bagi para generasi muda,” tutur Wali Kota Kediri, Jumat (29/8/2025).

    Lebih lanjut, Mbak Wali menegaskan bahwa melalui pameran museum ini, masyarakat diajak untuk menengok kembali jejak perjalanan sejarah, memaknai kebesaran masa lampau, sekaligus menjadikannya bekal untuk melangkah lebih kuat menuju masa depan.

    Harapannya pameran ini menjadi refleksi sekaligus motivasi bagi semua, terutama generasi muda, untuk semakin bersemangat berkarya, berprestasi, dan menginspirasi.

    “Tidak menutup kemungkinan, kita juga akan menorehkan sejarah baru yang suatu saat menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya,” pungkasnya.

    Exhibition Museum 2025, menghadirkan delapan museum dari Jawa Timur, antara lain, Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian (UNAIR Surabaya), Museum Song Terus dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan (Kabupaten Pacitan), Museum Penataran (Kabupaten Blitar), Museum Anjuk Ladang (Kabupaten Nganjuk), Museum Daerah Tulungagung, Museum Airlangga (Kota Kediri), Museum Bagawanta Bari (Kabupaten Kediri), dan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (Kabupaten Jombang).

    Selain museum, ada pula enam komunitas pemerhati sejarah, seni budaya, serta kolektor pribadi yang turut berpartisipasi. Mereka menghadirkan beragam aktivitas edukatif, seperti edukasi mencanting dan mewarnai batik, pembelajaran aksara Kawi, hingga edukasi budaya dari Omah Panji.

    Pengunjung juga berkesempatan menikmati koleksi foto Kediri tempo dulu, alat cetak buku lama, serta buku-buku cetakan Tan Khoen Swie, penerbit legendaris asal Kediri.

    Usai pembukaan, Wali Kota Kediri bersama Wakil Wali Kota Kediri meninjau stan-stan museum yang ada. Keduanya tampak antusias melihat langsung koleksi benda-benda bersejarah yang dipamerkan. Antusiasme serupa juga terlihat dari masyarakat yang hadir, yang begitu tertarik menyaksikan beragam koleksi bersejarah yang sarat makna dan nilai edukasi dalam pameran ini.

    Kegiatan ini turut dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Mandung Sulaksono, Para Staf Ahli, Kepala Disbudparpora Zachrie Ahmad, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, Camat, segenap Kepala Museum peserta pameran, Dewan Kebudayaan Daerah Kota Kediri, Pemilik Percetakan Tan Khoen Swie Jojo Sutjahjo Gani, Ketua Rumah Budaya Kota Kediri Rindu Rikat, komunitas pemerhati sejarah, serta masyarakat yang memadati area Taman Sekartaji. [nm/ted]

  • Eks Menkes Terawan Terima Bintang Mahaputera dari Prabowo, Berjasa Atasi Pandemi Covid-19
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 Agustus 2025

    Eks Menkes Terawan Terima Bintang Mahaputera dari Prabowo, Berjasa Atasi Pandemi Covid-19 Nasional 26 Agustus 2025

    Eks Menkes Terawan Terima Bintang Mahaputera dari Prabowo, Berjasa Atasi Pandemi Covid-19
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden Prabowo Subianto, pada Senin (25/8/2025).
    Eks Kepala RSPAD Gatot Soebroto dinilai berjasa pengembangan pelayanan kesehatan dan penanganan pandemi Covid-19.
    “Beliau berjasa luar biasa dalam pengembagan layanan kesehatan di Indonesia. Beliau adalah seorang dokter militer dan akademisi yang dikenal atas inovasi di bidang kesehatan untuk terapi stroke dan berperan penting dalam penanganan pandemi Covid-19,” ujar pembawa acara pemberian tanda kehormatan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025).
    Penganugerahan Tanda Kehormatan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73, 74, 75, 76, dan 78/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan.
    Prabowo pun mengucapkan secara langsung rasa terima kasihnya kepada 117 tokoh dalam pidatonya di acara tersebut.
    “Saya hanya ingin menyampaikan atas nama negara dan bangsa, sekali lagi terima kasih atas jasa-jasa pengabdian saudara-saudara sekalian,” ucap Prabowo.
    Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto lahir 5 Agustus 1964 di Sitisewu, Yogyakarta. Terawan menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada 1990.
    Ia kemudian melanjutkan pendidikan dalam bidang militer dengan masuk Sepawamil 1990. Sekarang, pendidikan ini dikenal sebagai Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia.
    Dalam bidang kedokteran, Terawan melanjutkan studinya ke jenjang S2 di Universitas Airlangga (Unair) dengan mengambil spesialis radiologi dan lulus pada 2004.
    Setelah itu, Terawan melanjutkan pendidikan doktoral di Universitas Hasanuddin, Makassar. Ia berhasil mendapatkan gelarnya pada 2013.
    Karier Terawan di kemiliteran dimulai saat menjadi dokter militer di TNI Angkatan Darat pada 1990. Tugas pertamanya adalah sebagai Direktur Rumah Sakit Angkatan Darat di Mataram, Lombok selama delapan tahun, mulai dari 1990-1998.
    Terawan juga pernah tercatat sebagai anggota Tim Dokter Kepresidenan pada 2009. Selain itu, ia merupakan dokter ahli di RSPAD Gatot Soebroto.
    Setelah itu, Terawan menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto dan memiliki pangkat mayor jenderal pada 2016.
    Ia kemudian ditunjuk menjadi Menkes pada Oktober 2019 oleh Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Terawan resmi pensiun dari dunia kemiliteran.
    Jabatan sebagai Menkes tersebut hanya diemban Terawan Agus Putranto selama satu tahun. Saat itu, posisinya sebagai Menkes digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cetak Generasi Digital Unggul, Program Digistar Class Intern Batch 1 Luluskan 230 Talenta Muda – Page 3

    Cetak Generasi Digital Unggul, Program Digistar Class Intern Batch 1 Luluskan 230 Talenta Muda – Page 3

    Sebagai bagian dari sistem pengelolaan talenta Telkom, alumni program terhubung dengan candidate Relationship Management System (CRMS) yang memungkinkan pelacakan potensi serta pengembangan berkelanjutan. Peserta terbaik masuk ke Talent Cluster “High Potential“ dan berkesempatan memperoleh beasiswa pelatihan atau sertifikasi.

    Salah satu Digistar Icon, Putri Naura Ra’fah dari Universitas Indonesia, menyebut program ini sebagai pengalaman yang mengubah cara pandangnya terhadap dunia kerja:

    “Saya belajar untuk menjadi bagian dari solusi nyata dalam dunia industri, bukan hanya teori. Program ini membuka jalan baru, mempertemukan kami dengan mentor luar biasa dan tantangan nyata,” ungkap Putri.

    Telkom juga mendorong alumni untuk terus berkarya melalui Digistar Club, komunitas eksklusif alumni sebagai jejaring profesional dan ruang kontribusi dalam ekosistem digital nasional. Di kampus, Digistar Icon berperan sebagai Youth Ambassador, menghidupkan komunitas belajar melalui 10 chapter di universitas ternama seperti ITB, UI, UGM, ITS, Telkom University, BINUS, UNAIR, dan lainnya.

    Program Digistar merupakan bagian dari strategi besar Telkom membangun talenta digital Indonesia secara berkelanjutan. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui Instagram @livingintelkom dan situs resmi www.digistartelkom.id atau careers.telkom.co.id.

  • 230 Peserta Lulus Program Magang Digistar Class Intern dari Telkom

    230 Peserta Lulus Program Magang Digistar Class Intern dari Telkom

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) resmi meluluskan 230 peserta Digistar Class Intern batch pertama. Digistar Class Intern adalah program magang berbasis proyek yang dirancang untuk mencetak talenta digital Indonesia.

    Tak hanya mengukuhkan kelulusan batch pertama, momen ini juga menjadi ajang penyambutan bagi 200 peserta batch ketiga yang terpilih dari lebih dari 8.700 pendaftar.

    Seluruh peserta batch pertama dan batch ketiga merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Adapun batch kedua diikuti oleh para fresh graduate dan saat ini masih berlangsung.

    Direktur Human Capital Management PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Henry Christiadi mengungkapkan, Digistar Class Intern merupakan komitmen Telkom dalam pengembangan talenta digital melalui ekosistem belajar yang menghubungkan dunia kampus dan industri.

    “Digistar Class Intern adalah komitmen Telkom untuk menyiapkan generasi digital yang bukan hanya siap kerja, tetapi juga siap berkembang dan memimpin. Kami percaya, membangun talent pipeline tidak cukup hanya dengan seleksi, tetapi harus disertai pendampingan, pengembangan, dan konektivitas jangka panjang,” ujar Henry dalam keterangan tertulis, Selasa, (19/8/2025).

    Peserta batch pertama berasal dari 62 perguruan tinggi di 12 provinsi dengan latar belakang multidisiplin. Selama enam bulan, peserta batch pertama Digistar Class Intern terlibat dalam 96 proyek di 40 posisi strategis.

    Selain pengalaman teknis, mereka juga mendapatkan pembekalan hard skill seperti Artificial Intelligence, Cloud Computing, Cybersecurity, hingga B2B Solution, serta sesi mentoring, career coaching, dan pengembangan diri. Performa terbaik mereka diapresiasi melalui penghargaan seperti Outstanding Performance, Hard Skill Excellence, dan Digistar Icon.

    Salah satu Digistar Icon, Putri Naura Ra’fah dari Universitas Indonesia mengatakan program ini sebagai pengalaman yang mengubah cara pandangnya terhadap dunia kerja.

    “Saya belajar untuk menjadi bagian dari solusi nyata dalam dunia industri, bukan hanya teori. Program ini membuka jalan baru, mempertemukan kami dengan mentor luar biasa dan tantangan nyata,” ungkap Putri.

    Sebagai bagian dari sistem pengelolaan talenta Telkom, alumni program terhubung dengan Candidate Relationship Management System (CRMS) yang memungkinkan pelacakan potensi serta pengembangan berkelanjutan. Peserta terbaik masuk ke Talent Cluster ‘High Potential’ dan berkesempatan memperoleh beasiswa pelatihan atau sertifikasi.

    Program Digistar merupakan bagian dari strategi Telkom membangun talenta digital Indonesia secara berkelanjutan. Telkom juga mendorong alumni untuk terus berkarya melalui Digistar Club, komunitas eksklusif alumni sebagai jejaring profesional dan ruang kontribusi dalam ekosistem digital nasional.

    Di kampus, Digistar Icon berperan sebagai Youth Ambassador, menghidupkan komunitas belajar melalui 10 chapter di universitas ternama seperti ITB, UI, UGM, ITS, Telkom University, BINUS, UNAIR, dan lainnya.

    Untuk mengetahui Informasi Digistar lebih lanjut, dapat diakses melalui Instagram @livingintelkom atau situs resmi www.digistartelkom.id atau careers.telkom.co.id.

    (prf/ega)

  • Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya Gelar Panggung Rakyat: Kejahatan Kemanusiaan Tidak Bisa Dihapus dari Sejarah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        9 Agustus 2025

    Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya Gelar Panggung Rakyat: Kejahatan Kemanusiaan Tidak Bisa Dihapus dari Sejarah Surabaya 9 Agustus 2025

    Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya Gelar Panggung Rakyat: Kejahatan Kemanusiaan Tidak Bisa Dihapus dari Sejarah
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya menggelar Panggung Rakyat di halaman sekretariat GMKI (GMKI) Surabaya, Jalan Tegalsari 62, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/8/2025)
    Koalisi ini beranggotakan individu-individu dan organisasi-organisasi yang menolak penulisan ulang sejarah Republik Indonesia oleh pemerintahan Prabowo Subianto.
    Selain ketergesaan waktu pengerjaan dan minimnya keterlibatan publik, buku sejarah yang diterbitkan berpotensi menjadi instrumen legitimasi kekuasaan, menihilkan korban dan liyan, menghapus ingatan, menghilangkan pengetahuan serta mengabaikan tuntutan rakyat agar negara bertanggung-jawab pada peristiwa pelanggaran dan kejahatan HAM di masa lalu, termasuk kerusuhan Mei 1998.
    Proses pembentukan tim penulis buku sejarah tersebut juga dilakukan dengan instan dan tanpa menyertakan pelibatan publik terutama dari kelompok korban.
    “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kesadaran publik melalui gerakan kolektif yang tidak hanya bersikap reaktif terhadap pernyataan yang menyakiti dan mengkhianati kebenaran, tetapi juga proaktif dalam mempertahankan keadilan, kejujuran, dan martabat bagi semua warga negara,” kata Kandi Aryani Suwito, koordinator aksi.
    Selain diisi pertunjukan budaya, Panggung Rakyat bertajuk Menyeduh Ingatan, Menolak Lupa tersebut diisi pula dengan diskusi yang menghadirkan akademisi Prof. Drs. Hotman Siahaan, Dr. Pinky Saptandari EP, Dr. Endah Triwijati (Tiwi), dan RD. Alexius Kurdo Irianto atau Romo Kurdo.
    “Aksi ini menyuarakan apa yang seharusnya disuarakan dan mereka yang terbungkam, untuk meluruskan sejarah bangsa. Gerakan ini, salah satu misinya adalah merawat memori kolektif ingatan, dengan menolak tegas pengabaian, pelupaan dan penyesatan sejarah bangsa,” kata Dr. Pinky Saptandari, Antropolog Fisip Universitas Airlangga.
    Sementara Prof Hotman menyatakan, upaya pemerintah melakukan penulisan ulang sejarah adalah upaya untuk melegitimasi kekuasaan.
    “Tetapi kejahatan terhadap kemanusiaan tidak bisa dihapus dari sejarah. Sebesar apapun kekuasaan mencoba menghapus dan menghilangkannya dari dokumen. Ingatan sosial yang tertanam sangat dalam di memori sosial masyarakat akan tetap menjadi narasi yang membiak dari generasi ke generasi,” kata guru besar Fisip Unair tersebut.
    “Rezim kekuasaan selalu berganti tapi narasi sejarah akan tetap hidup di dalam ingatan sosial masyarakat. Pengalaman traumatis akan melanggengkan narasi sejarah, tetap hidup di benak masyarakat. Karma sejarah akan menghantui siapapun yang mencoba menghapus fakta sejarah demi kekuasaan,” lanjutnya.
    Sementara, Endah Triwijati, Ketua Kelompok Studi Gender dan Kesehatan Universitas Surabaya, menyoroti perempuan-perempuan korban kekerasan di masa lalu yang kisahnya hendak dihilangkan dalam buku sejarah RI.
    Setelah diskusi tersebut, para peserta aksi beramai-ramai melakukan cap tangan di spanduk bertuliskan Tolak Manipulasi Sejarah dan menyampaikan pernyataan sikap.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya Gelar Panggung Rakyat Tolak Manipulasi Sejarah
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Singgung Hubungan Prabowo dan Jokowi, Prof Henri Subiakto: Kepentingan yang Akan Menentukan Konflik

    Singgung Hubungan Prabowo dan Jokowi, Prof Henri Subiakto: Kepentingan yang Akan Menentukan Konflik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Guru Besar Universitas Airlangga (Unair), Prof. Henri Subiakto, kembali blak-blakan mengenai sandiwara politik di Indonesia.

    Dikatakan Henri, panggung politik hampir mirip dengan dunia intelejen. Musuh atau lawan, bisa saja diajak seakan bersahabat.

    “Diajak makan bersama. Diajak ketawa bersama. Tampil bersama, bahkan saling puja di depan orang banyak,” kata Henri di X @henrysubiakto (9/8/2025).

    Sebaliknya, Henri membeberkan bahwa dalam politik dan intelejen sahabat atau teman sejalan yang bekerja sama, kadang harus bisa pura-pura bermusuhan.

    “Pura-pura saling serang. Dan pura-pura seperti rivalitas. Itulah front stage, panggung depan politik,” sebutnya.

    Lebih jauh, Henri mengatakan bahwa yang menentukan adanya konflik atau tidak dalam drama politik adalah tergantung masing-masing kepentingan.

    “Sesungguhnya yang menentukan adanya konflik atau tidak, itu adalah kepentingan,” imbuhnya.

    “Kalau kepentingan mereka ada kesamaaan, ya mereka akan kerjasama. Kalau kepentingan di antara mereka berbeda apalagi berkebalikan, ya walau ditutup-tutupi, pasti mereka itu akan berkonflik,” tambahnya.

    Kata Henri, terbuka dan tertutupnya konflik tersebut tergantung strategi masing-masing dalam mencapai kepentingan.

    “Dramaturgi harus dilakukan agar yang nampak menjadi masuk akal, bisa diterima dan mudah dipahami publik,” tukasnya.

    Meskipun demikian, Henri menuturkan bahwa publik yang kritis akan mudah memahaminya dengan melihat kepentingan politik pribadi di antara para aktor.

    “Bagi Aktor politik, Kepentingan tahun 2024 bisa beda dengan tahun 2025. Bisa beda lagi dengan kepentingan 2029, dan seterusnya,” terangnya.