Institusi: UIN

  • Ratusan Mahasiswa dapat Beasiswa dari Baznas Jabar

    Ratusan Mahasiswa dapat Beasiswa dari Baznas Jabar

    JABAR EKSPRES –  Ratusan mahasiswa dari universitas dalam negeri maupun luar negeri, mendapatkan bantuan beasiswa dari Baznas Provinsi Jawa Barat (Jabar).

    Wakil Ketua II Baznas Jabar, Ali Khosim mengatakan di tahun 2024, pihaknya telah menetapkan penerima beasiswa sebanyak 110 mahasiswa dari 23 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.

    Tidak hanya itu, bantuan beasiswa ini juga diberikan kepada 48 mahasiswa indonesia yang sedang menempuh studi atau di Tunisia.

    “Baznas Jabar terus membuktikan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan. Melalui program unggulan Jabar Cerdas, Baznas Jabar hadir memberikan peluang besar bagi mahasiswa di tingkat S1 yang terkendala biaya, namun memiliki semangat dan prestasi akademik gemilang,” ucapnya di Bandung, Senin (2/12/2024).

    Ali menjelaskan, program ini secara khusus menyasar mahasiswa semester 5 hingga 8 untuk memastikan mereka dapat menyelesaikan pendidikan hingga lulus di jenjang Strata 1 atau S1.

    Bahkan progam yang diberi nama Beasiswa Baznas Jabar ini, menurut Ali bisa memberikan ruang bagi para penerima manfaat untuk fokus meraih prestasi tanpa dihantui beban biaya pendidikan.

    Maka sebagai tambahan, program reguler Baznas Jabar juga telah memberikan bantuan pendidikan kepada 585 mahasiswa pada sepanjang Januari-Oktober Tahun 2024.

    “Upaya ini menegaskan peran Baznas Jabar sebagai lembaga yang tidak hanya peduli terhadap akses pendidikan, tetapi juga pada keberlangsungan pendidikan mahasiswa kurang mampu,” jelasnya

    Sehingga Ali berharap, bahwa program ini n bisa menjadi jembatan yang menghubungkan cita-cita mahasiswa dengan masa depan yang lebih cerah.

    Maka melalui program ini, lanjut Ali, Baznas Jabar tidak hanya meningkatkan kesejahteraan bagi pendidikan di Jawa Barat, tetapi juga penyemangat bagi generasi muda untuk terus melangkah dan mewujudkan mimpi. Jabar Cerdas bukan sekadar program, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.

    “Kami ingin memastikan setiap mahasiswa penerima manfaat dapat menyelesaikan pendidikan minimal hingga sarjana, dan selanjutnya menjadi agen perubahan bagi masyarakat,” tegasnya.

    Di lokasi yang sama, penerima Beasiswa Baznas Jabar Alfin Wahyudin mengaku bangga karena bisa memeroleh beasiswa.

    Alfin yang merupakan mahasiswa UIN Gunung Djati Bandung jurusan manajemen dakwah itu berkomitmen untuk menjadikan beasiswa yang diperoleh sebagai penambah semangat untuk terus berprestasi di kampus.

  • Gandeng MSI, BI Bekali GenBI Jabar Sertifikasi BNSP – Page 3

    Gandeng MSI, BI Bekali GenBI Jabar Sertifikasi BNSP – Page 3

    Mahasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI) Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat yang mengikuti kegiatan ini berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di Jawa Barat, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (UNPAD), Telkom University, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati

    Selain itu juga mahasiswa dari Universitas Islam bandung (UNISBA) , Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN) dan Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA). 

    Mereka berasal dari beragam jurusan. Mulai, Manajemen, Akuntansi, Komunikasi, Teknologi Pascapanen, Hukum Tata Negara, Teknik Geofisika, Teknik Geologi, Teknik Perminyakan, Rekayasa Perangkat Lunak, Sejarah Peradaban Islam hingga jurusan Agribisnis.

    Aqila Syahira Riadi menilai rangkaian sertifikasi Public Speaking dari awal hingga akhir sangat mengesankan dan seru. Ia juga terkesan dengan materi pelatihan online yang sangat informatif dan interaktif. 

    “Terlebih kami juga bisa melihat langsung desa/UMKM binaan ketika site visit, serta ujian sertifikasi. Ini semua sangat bermanfaat bagi seluruh GenBi Jawa Barat,” kata mahasiswi ITB ini.

    Pujian senada diberikan Zefanya, dari Unpad. Menurutnya, pelatihan public speaking dari Magnet Solusi Integra sangat membantu dalam meningkatkan kepercayaan diri dan cara menyampaikan pesan dengan jelas. 

    “Materinya praktis dan mudah dipahami, serta fasilitatornya sangat profesional. Sangat membantu saya dalam sertifikasi BNSP. Terima kasih Bank Indonesia dan Magnet Solusi Integra,” kata Zefanya

  • RUMASAJAGA Sukses Edukasi Pengelolaan Sampah di Bandung

    RUMASAJAGA Sukses Edukasi Pengelolaan Sampah di Bandung

    JABAR EKSPRES – Masalah sampah menjadi isu krusial yang dihadapi oleh banyak kota di Indonesia, termasuk Bandung. Namun, sekelompok mahasiswa dan dosen dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan ITB berupaya mengubah situasi ini dengan membentuk komunitas bernama Ngrumati Sang Jagad (RUMASAJAGA).

    RUMASAJAGA yang berarti “Menjaga Bumi” ini fokus pada pengolahan sampah rumah tangga di Kota Bandung. Komunitas ini merupakan hasil kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dari Program Studi Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Ketua Tim Pengabdian pada Masyarakat, Dr Rmadhani Eka Putra mengatakan melalui pendekatan yang bersifat kualitatif-deskriptif, komunitas ini melibatkan ibu-ibu PKK RW 01 Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung sebagai ibu rumah tangga dan SDIT, SMP dan SMA Daarut Tauhid Boarding School Putra, dalam kegiatan edukasi dan praktik langsung pengolahan sampah organik dan anorganik.

    BACA JUGA:Petugas KPPS di Kota Bandung Meninggal Akibat Kelelahan, Perludem Serukan Evaluasi Sistem Kerja

    “Dalam kegiatannya, RUMASAJAGA mengenalkan berbagai metode pengolahan sampah seperti pembuatan ecoenzyme, kompos, vermikompos, dan pemanfaatan maggot. Bahkan, sampah anorganik pun diolah menjadi paving blok. Hasilnya pun cukup menggembirakan. Sebanyak 90% peserta berhasil mengolah sampah dan menghasilkan produk yang bermanfaat,” ujarnya.

    Ramadhani menambahkan kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Peserta yang awalnya mungkin kurang peduli terhadap sampah, kini menjadi lebih sadar dan aktif dalam mengolah sampah di lingkungannya.

    Menurutnya, kegiatan RUMASAJAGA mendapat dukungan penuh dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah sampah dan melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.

    “Keberhasilan RUMASAJAGA menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dapat memberikan solusi yang efektif dalam mengatasi masalah lingkungan. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan dan melibatkan lebih banyak pihak untuk menciptakan Bandung yang lebih bersih dan hijau,” tandasnya.

  • Peran tokoh jadi faktor lumbung suara Andra

    Peran tokoh jadi faktor lumbung suara Andra

    Calon Gubernur Banten Andra Soni dan istrinya saat memberikan hak suara di TPS 29 Ciledug Kota Tangerang kemarin. ANTARA/Irfan

    Peran tokoh jadi faktor lumbung suara Andra – Dimyati di Tangerang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 28 November 2024 – 10:47 WIB

    Elshinta.com – Peran tokoh dan ulama jadi faktor utama lumbung suara pasangan Andra Soni – Dimyati Natakusumah di wilayah Tangerang Raya dan memimpin perolehan suara sementara hasil hitung cepat lembaga survei Pilkada Banten.

    Deputi Direktur Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM) UIN Jakarta, Dr. Dedi Fahrudin di Tangerang Kamis mengatakan perolehan suara yang tinggi dari pasangan Andra-Dimyati tak luput dari peran tokoh – tokoh sentral yang memiliki peran dari setiap wilayah khususnya di wilayah Tangerang.

    “Contohnya di Kabupaten Tangerang ada sosok Ahmed Zaki, di Tangsel tentu ada Airin, dan di Kota Tangerang adapula sosok Arief Wismansyah. Ketiganya memiliki basis massa yang mampu mengerahkan massa,” kata Dedi dalam keterangannya.

    Berdasarkan hasil hitung cepat Charta Politika hingga 28 November 2024 pukul 08.00 WIB, pasangan Andra – Dimyati memperoleh 57,52 persen dan pasangan Airin – Ade mendapat 42,48 persen suara. Kehadiran mantan Wali Kota Arief Wismansyah, lanjut Deputi Direktur P2KM UIN, tak hanya sekedar menjadi tim sukses bagi pasangan Andra-Dimyati yang kini unggul di sejumlah hasil quick count.

    Namun juga memberikan gagasan penting dari lahirnya jargon kampanye pasangan yang diusung oleh Koalisi Banten Maju yakni “Sekolah Gratis”.

    “Sekolah Gratis menjadi program yang simple dimengerti, dan tidak perlu penjelasan panjang, sehingga mudah diingat oleh masyarakat,” kata Dedi.

    Sebelumnya Calon Gubernur Banten Andra Soni mengklaim jika Kabupaten Tangerang lalu disusul Kota Tangerang menjadi lumbung suara terbanyak yang memilih dirinya pada Pilkada 2024. Selanjutnya di Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang. Meski demikian, lanjut dia, pihaknya tidak mengistimewakan salah satu wilayah pendukungnya. Sebab tim pemenangan Andra Soni-Dimyati selalu melakukan upaya pemenangan di setiap tempat pemungutan suara.

    “Alhamdulillah secara keseluruhan Dari sampel yang telah masuk, keunggulan terlihat. Tapi sekali lagi, bahwa kami baru bisa menyatakan bahwa pemilu ini selesai setelah penetapan KPU,” ujar dia.

    Sumber : Antara

  • Profil Tika-Benny, Paslon Unggul Atas Mirna dan Basuki dalam Pilbup Kendal 2024 Hasil Hitung Cepat

    Profil Tika-Benny, Paslon Unggul Atas Mirna dan Basuki dalam Pilbup Kendal 2024 Hasil Hitung Cepat

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini profil Tika-Benny, pasangan calon yang unggul dalam pemilihan Bupati Kendal 2024.

    Pilkada serentak 2024 telah digelar pada Rabu (27/11/2024) termasuk di wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

    Dalam pilbup kali ini, pasangan calon Dyah Kartika Permanasari – Benny Karnadi atau Tika-Benny unggul atas Mirna Annisa-Urike Hidayat.

    Bagi yang belum mengenal jauh sosok Tika-Benny berikut ini biodatanya.

    1. Dyah Kartika Permanasari atau Tika

    Tika memiliki nama lengkap Dyah Kartika Permanasari.

    Ia merupakan istri dari mantan ketua DPRD Jawa Tengah, Murdoko.

    Dyah Kartika lahir di Purworejo pada 4 April 1967.

    Saat ini ia berusia 57 tahun.

    Latah belakang pendidikan:
    – SMA Negeri 1 Purbalingga
    – D3 Akademi Manajemen Perusahaan YKPN Yogyakarta
    – S1 Universitas Sultan Agung Semarang
    – S2 Universitas Diponegoro Semarang

    Organisasi:

    – Sekretaris DPD Iwapi Provinsi Jawa Tengah 2005-2010

    – Bidang Organisasi Kadin Jawa Tengah  2010-015

    – Anggota PKK Provinsi Jawa Tengah Anggota 2013-2023

    – Ketua Pengprov PDBI Jawa Tengah 

    – Wakil Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah 2015-2024

    Sebelum memutuskan untuk maju dalam pilbup Kendal, Tika terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah 2024 dari fraksi PDIP.

    2. Benny Karnadi

    Sebelum mencalonkan diri sebagai wakil bupati Kendal, Benny adalah anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah periode 2019-2024.

    Dalam linkedIn miliknya, ia menulis sebagai wiraswasta yang terjun ke dunia politik.

    Riwayat Pendidikan:
    – MA Negeri 3 Jakarta 
    – S1 UIN Walisongo Semarang

    Riwayat Organisasi:
    – Ketua Mawapala UIN Walisongo Semarang 1993-1995
    – Formasal UIN Walisongo Semarang
    – Anggota WALHI Jawa Tengah 1998-2002
    – Anggota Front Perjuangan Pemuda Indonesia 1999-2024
    – Ketua DPC PKB Kabupaten Kendal
    – Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah
    – Pengurus Indonesia Offroad Federation
    – A’wan Syuriah PCNU Kab Kendal

  • Kenapa "Quick Count" Perlu?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 November 2024

    Kenapa "Quick Count" Perlu? Nasional 29 November 2024

    Kenapa “Quick Count” Perlu?
    Pengajar pada Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    PERHELATAN
    politik, seperti Pemilu atau
    Pilkada
    , adalah momen penting tetapi sering kali diiringi dengan tingkat stres yang tinggi di masyarakat. Ketegangan politik di masyarakat mencapai puncaknya pada saat setelah pemilu selesai.
    Rasa ingin tahu masyarakat untuk mendapat informasi yang cepat menjadi salah satu faktor utama penyebab ketegangan. Oleh sebab itu, perlu ada instrumen untuk merespons rasa ingin tahu publik dengan cepat dan efisien.
    Di era informasi saat ini masyarakat memiliki ekspektasi untuk mendapatkan jawaban secepat mungkin dan cenderung ingin instan.
    Sementara itu, menunggu hasil resmi dari KPU sering kali memakan waktu berminggu-minggu, sehingga dapat menimbulkan kecemasan kolektif.
    Sehubungan dengan itu,
    hitung cepat
    atau
    quick count
    yang menawarkan proyeksi awal sangat berguna untuk menjembatani kebutuhan ini. Meskipun bersifat sementara,
    quick count
    mampu sedikit menenangkan banyak pihak, kecuali bagi kontestan yang persentase hasil hitung cepatnya tertinggal.
    Walaupun tidak memiliki kekuatan hukum seperti hasil resmi komisi pemilihan,
    quick count
    (QC) yang dilakukan oleh lembaga kredibel menjadi alat penting untuk memberikan jawaban awal bagi publik yang tidak sabar menunggu hasil akhir.
    Meski demikian, penting untuk memastikan bahwa
    quick count
    dilakukan dengan metode yang transparan dan tidak memihak. Kredibilitas lembaga survei yang melakukan
    quick count
    sangat menentukan kepercayaan publik terhadap hasilnya.
    Tanpa transparansi,
    quick count
    justru dapat menjadi sumber konflik baru.
    Quick count
    yang kredibel memberikan manfaat signifikan dalam mengurangi stres politik masyarakat.
    Saat pemilih melihat proyeksi hasil yang valid dan terpercaya, mereka merasa lebih tenang. Selain itu,
    quick count
    yang kredibel dapat “menyelamatkan” media dan pengamat politik untuk tidak terjebak dalam spekulasi yang tidak terarah.
    Untuk menjaga kepercayaan masyarakat, lembaga survei harus mempublikasikan metodologi mereka, termasuk bagaimana sampel TPS dipilih dan bagaimana data dihitung.
    Langkah-langkah ini penting untuk menunjukkan bahwa hasil
    quick count
    tidak dimanipulasi demi kepentingan politik tertentu.
    Quick count
    yang kredibel juga berperan dalam mencegah eskalasi ketegangan politik di antara para pendukung kandidat. Dengan memberikan gambaran awal yang netral, masyarakat cenderung lebih fokus pada proses resmi daripada berspekulasi tanpa dasar.
    Penting untuk memahamkan kepada masyarakat mengenai duduk perkara hasil
    quick count
    . Mereka perlu disadarkan bahwa
    quick count
    bukan hasil final, melainkan proyeksi dengan kemungkinan ada kesalahan tertentu.
    Pemahaman ini dapat membantu mengurangi efouria dan ekspektasi berlebihan.
    Hasil
    quick count
    sering dipersepsi oleh masyarakat sebagai hasil final pemilu, meskipun secara teknis hanyalah proyeksi awal berdasarkan metode statistik.
    Fenomena ini tidak jauh berbeda dengan bagaimana seseorang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus hukum sering kali langsung dianggap bersalah oleh publik, meskipun proses hukum masih berlangsung.
    Kedua kasus ini menunjukkan betapa kuatnya persepsi terhadap “label awal” yang muncul, terutama ketika informasi tersebut berasal dari lembaga atau otoritas yang dianggap kredibel.
    Namun, keyakinan kebenaran pada hasil
    quick count
    terkadang sulit dibendung. Hasil
    quick count
    yang sering kali mirip dengan hasil resmi KPU membentuk kepercayaan besar di kalangan masyarakat bahwa
    quick count
    adalah prediksi yang “tidak mungkin salah.”
    Hasil
    quick count
    yang hampir selalu akurat membuat masyarakat sulit untuk membedakannya dari hasil resmi.
    Banyak masyarakat yang “tidak urusan” dengan
    margin of error
    . Mereka cenderung melihat angka yang muncul sebagai fakta final, bukan proyeksi berbasis sampel.
    Hal ini semakin diperkuat jika lembaga survei menggunakan bahasa yang meyakinkan, tanpa menyoroti keterbatasan metodologi mereka.
    Malapetaka sosial dan politik akan terjadi, jika hasil berbeda dengan hasil resmi. Masyarakat yang sudah memercayai
    quick count
    cenderung merasa kecewa dan akan mencurigai adanya kecurangan.
    Hal ini bisa memicu polarisasi sosial-politik, sebagaimana kesalahan dalam menetapkan tersangka bisa menciptakan ketidakadilan yang berujung pada konflik hukum.
    Jika para penyelenggara pemilu tidak kukuh dan taat asas, persepsi bahwa
    quick count
    adalah hasil pasti dapat menciptakan tekanan bagi mereka untuk segera mengonfirmasi hasil tersebut, bahkan jika proses resmi belum selesai.
    Tekanan ini dapat merusak kepercayaan terhadap proses demokrasi yang seharusnya menjunjung prinsip kehati-hatian.
    Media memiliki peran besar, sekaligus tanggung jawab, untuk menjelaskan kepada masyarakat perbedaan antara hasil
    quick count
    dan hasil resmi.
    Tanpa edukasi yang memadai dan “endorsment” dari media, publik akan terus memandang
    quick count
    sebagai hasil final, meskipun ada kemungkinan kecil terjadi perbedaan.
    Namun, malapetaka akibat dari
    quick count
    bisa terjadi dahsyat, jika para penyelenggaranya partisan terhadap kandidat tertentu.
    Data yang semestinya obyektif menjadi alat propaganda, menciptakan narasi kemenangan yang tak berdasar fakta.
    Publik, yang menggantungkan kepercayaannya pada hasil cepat ini, justru dimanipulasi untuk membenarkan ambisi politik kelompok tertentu.
    Quick count
    partisan dapat memicu ketegangan sosial. Ketika hasilnya tidak sesuai dengan perhitungan resmi, masyarakat akan kehilangan kepercayaan pada sistem pemilu, yang dapat berujung pada konflik.
    Penyelenggara
    quick count
    memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga netralitas. Tanpa netralitas, akan terjadi “pengkhianatan” pada ilmu statistik, sekaligus juga terhadap masa depan demokrasi yang sehat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono-Rano Klaim Menang Satu Putaran, Dasco: Pilgub Jakarta Dua Putaran

    Pramono-Rano Klaim Menang Satu Putaran, Dasco: Pilgub Jakarta Dua Putaran

    GELORA.CO – Ketua Dewan Pembina Tim Pemenangan Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) Sufmi Dasco Ahmad meyakini Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran. Pasangan Rido juga disebut akan melakukan evaluasi apabila Pilgub Jakarta berlangsung dalam dua putaran.

    Dasco mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil resmi penghitungan suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta yang bakal diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jakarta. Meski demikian, Tim Pemenangan Pasangan Rido telah mengumumkan Pilgub Jakarta akan berlangsung dua putaran.

    “Ya jadi kalau Pilkada Jakarta kami juga sedang menunggu perhitungan real count dari KPU. Walaupun kemudian di internal sudah diumumkan oleh ketua tim dari paslon Rido, Pak Ariza Patria, sudah mengumumkan bahwa untuk perhitungan internal yang dihitung itu kemungkinan besar akan terjadi dua putaran,” kata dia, Kamis (28/11/2024).

    Saat disinggung perihal strategi untuk hadapi Pilkada Jakarta dua putaran, ia menilai, langkah itu akan dilakukan oleh Tim Pemenangan Rido. Namun, Tim Pemenangan Pasangan Rido tentunya akan melakukan evaluasi strategi yang telah dilakukan selama ini.

    “Ya saya pikir strategi strategi itu akan dirumuskan oleh tim pemenangan yang tentunya setelah mengevaluasi hasil-hasil kerja pada saat kemarin, saya pikir demikian,” kata Dasco, yang juga merupakan Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu.

    Peluang Rido menang cukup terbuka jika dua putaran.

    Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak, menilai peluang Pilgub Jakarta untuk berlangsung dua putara masih terbuka lebar. Ia menilai, peluang Ridwan Kamil (RK)-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno masih sama-sama terbuka lebar untuk meraih kemenangan di putaran kedua.

    Meski demikian, persaingan dua pasangan calon (paslon) itu akan sangat kompetitif, mengingat elektabilitas dua paslon itu yang berjarak cukup tipis. Artinya, masih terbuka kemungkinan pasangan RK-Suswono menyalip suara Pramono-Rano.

    “Jangan lupa, pemilih PKS adalah pemilih yang militan. Mereka aktif hingga saat pencoblosan,” kata dia.

    Diketahui, Tim Pemenangan Pasangan Rido mengeklaim Pilgub Jakarta bakal berlangsung dua putaran. Ketua Tim Pemenangan Rido, Ahmad Riza Patria, mengatakan hasil real count atau hitung cepat yang yang dilakukan oleh tim data paslon nomor urut 1, tak ada paslon yang mencapai 50 persen.

    Dia memerinci, dari total suara yang masuk, yaitu 4.353.683 suara, paslon nomor urut 1 memperoleh suara 40,17 persen atau 1.748.714. “Paslon nomor 2 10,55 persen dengan perolehan suara 459.475 ribu, kemudian paslon nomor 3 dengan 2.145.494 ribu atau 49,28 persen,” kata Riza.

    Pasangan cagub-cawagub nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno mendeklarasikan kemenangan satu putaran dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta. “Mendeklarasikan bahwa pasangan calon nomor 3 Mas Pram dan Bang Doel telah memenangkan kontestasi Pilgub DKI Jakarta dalam satu putaran dengan perolehan 50,07 persen,” kata Pramono dalam konferensi pers di kediamannya di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024).

    Pramono mengatakan angka itu berdasarkan hasil nyata (real count) KPU Jakarta dan perhitungan formulir C1 KWK per Kamis (28/11/2024) yang telah mencapai 100 persen TPS di seluruh daerah pemilihan Jakarta.

    Hasil itu menunjukkan pasangan nomor 3 meraih sebanyak 2.183.577 suara atau 50,07 persen atau dalam artian mendapatkan 50 persen plus 2.943 suara. “Satu suara itu sangat berarti dalam pemilihan gubernur Jakarta kali ini,” ujarnya.

    Dia menyatakan hal ini sudah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang DKI dan juga dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

    Dalam undang-undang itu diatur bahwa gubernur dan wakil gubernur DKJ dipilih secara langsung melalui Pilkada dengan perolehan suara 50 persen plus 1 suara.

    Dengan demikian, pihaknya masih menunggu pengumuman resmi hasil rekapitulasi manual Pilkada dari KPU DKI Jakarta sebagai penyelenggara.

  • "Hangover" Politik Pasca-Pilkada
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 November 2024

    "Hangover" Politik Pasca-Pilkada Nasional 28 November 2024

    “Hangover” Politik Pasca-Pilkada
    Pengajar pada Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    SEMUA
    konstestan
    Pilkada
    , baik yang menang maupun kalah, sama-sama menyampaikan dalam kampanyenya bahwa pemilihan
    kepala daerah
    adalah pesta rakyat.
    Betul Pilkada itu pesta, mirip prasmanan di mana semua orang berjuang mendapatkan makanan terbaik.
    Namun tunggu dulu, apa yang terjadi setelah pesta Pilkada? Jawabannya,
    hangover
    politik, yaitu fenomena “jlimet” dan memusingkan yang bisa membuat stabilitas masa depan tergelincir ke jurang ketidakpastian.
    Hangover
    politik adalah kondisi di mana ekspektasi masyarakat, karena sebelumnya dirayu dengan janji-janji kampanye yang sangat manis, bertemu dengan kenyataan pahit.
    Mereka yang kemarin bersorak-sorai akan mulai bertanya-tanya, “Mana perubahan yang dijanjikan?”
    Sementara itu, para pendukung kandidat yang kalah masih menyimpan rasa kesal dan dendam.
    Jika tidak diantisipasi, maka gejala
    hangover
    politik bisa berubah menjadi energi destruktif, membuat masyarakat sulit diajak berkolaborasi membangun masa depan. Dalam situasi seperti ini, stabilitas menjadi taruhannya.
    Ketika masyarakat kecewa karena kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan “khayalan”, mereka cenderung mencari kambing hitam. Kalau bukan pemimpin terpilih, mungkin tim suksesnya.
    Kekecewaan ini sering kali sangat mudah diorganisir menjadi gerakan yang membuat suasana menjadi keruh dan gaduh.
    Pemimpin terpilih yang dihadapkan pada
    hangover
    politik sering kali tergoda untuk mengambil langkah populis.
    Program-program instan yang sekilas terlihat menjanjikan, seperti bantuan langsung tunai sementara, jadi pilihan. Padahal justru membuat anggaran terkuras tanpa hasil jangka panjang.
    Perlu ada langkah taktis dan politis untuk mengatasi
    hangover
    sebelum menjadi krisis akut.
    Pertama, pemimpin yang baru terpilih belajar berkata jujur, walaupun lebih sulit daripada memenangkan Pilkada. Mengakui secara terbuka bahwa tidak semua janji bisa segera ditepati memang langkah tidak populer, tetapi sangat diperlukan.
    Kedua, masyarakat perlu diberi “obat” berupa program nyata dan masuk akal. Misalnya, perbaiki jalan berlubang sekalipun dengan jarak terbatas. Keberhasilan kecil ini bisa menjadi bukti bahwa pemerintah daerah mulai bekerja, meski perlahan.
    Ketiga, para pendukung kandidat yang kalah harus diberi ruang untuk ikut serta. Jika tidak, maka mereka akan terus merongrong dari luar sistem.
    Pastikan ada langkah politis untuk memastikan semua pihak merasa diakui dan memiliki masa depan yang sedang dibangun.
    Bagi para pemenang Pilkada tahun ini,
    hangover
    politik mungkin akan lebih nyata daripada biasanya. Sebab, mereka tidak hanya menghadapi ekspektasi masyarakat yang “menggunung”, tetapi juga realitas global yang suram dan kurang bersahabat.
    Di hampir semua belahan dunia “angin kencang ketidakpastian” sedang berhembus. Perlambatan ekonomi global, perang di beberapa kawasan, dan inflasi membumbung, termasuk dampak perubahan iklim yang semakin nyata adalah realitas pahit yang harus dihadapi semua pemimpin, termasuk para pemimpin lokal.
    Janji kampanye yang dirangkai dengan optimisme, seperti “lapangan kerja baru untuk semua” atau “pembangunan infrastruktur yang cepat,” atau “gratis ini gratis itu” mungkin akan terasa seperti bom waktu yang siap meledak di meja wali kota, bupati, dan gubernur yang memenangkan kontestasi.
    Para pemenang harus sadar bahwa janji kampanye, yang dijadikan “gombalan” untuk merayu pemilih, sekarang bisa menjadi jebakan mematikan.
    Ketika masyarakat menuntut bukti nyata atas janji tersebut, para pemenang harus berhadapan dengan fakta bahwa alur administrasinya yang berbelit, anggaran terkikis oleh lonjakan harga pangan dan energi, sementara dana transfer dari pemerintah pusat mungkin tersendat karena alokasi prioritas untuk program strategis dan politis nasional.
    Realitas ini membuat
    hangover
    politik bukan lagi sekadar ancaman, melainkan kepastian yang harus diantisipasi.
    Jika masyarakat mulai menyadari bahwa pemimpin lokal mereka tidak mampu memenuhi janji, rasa kecewa akan menyebar seperti virus.
    Polarisasi yang semula terkubur oleh euforia kemenangan bisa bangkit kembali, memperburuk situasi sosial dan mempersempit ruang dialog.
    Kegagalan atau keterlambatan memenuhi janji kampanye di tengah tantangan global bisa menjadi bahan bakar bagi kelompok-kelompok lawan “yang masih kesal” untuk menyerang.
    Tanpa langkah cepat dan bijak, para pemimpin daerah terpilih berisiko kehilangan legitimasi mereka di awal masa jabatan.
    Para pemenang Pilkada sebaiknya tidak terbuai oleh selebrasi kemenangan yang berlebihan. Mereka harus segera siap-siap bertransformasi dari politisi menjadi negarawan yang pragmatis tapi bijak, mengakui keterbatasan realitas, dan membangun kepercayaan masyarakat melalui transparansi dan komunikasi yang jujur.
    Alih-alih mencoba memenuhi semua janji secara instan, hendaknya mereka menyusun prioritas yang realistis.
    Mereka agar fokus pada kebutuhan mendesak seperti pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal dan penguatan ketahanan sosial di tengah gejolak global.
    Gejolak dunia internasional memang berada di luar kendali para pemenang Pilkada, tetapi respons mereka terhadap tantangan ini sepenuhnya dalam kendali mereka.
    Hangover
    politik adalah ujian sesungguhnya bagi setiap pemimpin terpilih, apakah mereka mampu mengelola rasa kecewa masyarakat tanpa kehilangan arah, atau justru terjebak dalam pusaran konflik yang menggerus kepercayaan.
    Bagi para pemenang Pilkada, kemenangan adalah awal dari perjalanan yang penuh jebakan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Khofifah-Emil Menang Tebal Versi QC, Ini Harapan Senator Jatim

    Khofifah-Emil Menang Tebal Versi QC, Ini Harapan Senator Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024 yang dilakukan sejumlah lembaga survei, pasangan calon (Paslon) petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak unggul tebal. Paslon bernomor urut 2 itu meraih suara di kisaran 58-60 persen. Namun, kepastiannya tentu menunggu perhitungan manual oleh KPU.

    Hasil quick count Poltracking Indonesia, misalnya. Dari sekitar 94,2 persen suara yang masuk, Paslon Khofifah-Emil unggul meraih 59,6 persen suara. Adapun Paslon nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) memperoleh 31,44 persen suara, dan Paslon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim mendapat 8,96 persen suara.

    Versi Litbang Kompas, dari sebanyak 94,5 persen suara yang masuk, Paslon Khofifah-Emil memperoleh suara 58,69 persen, Tri Rismaharini-Gus Hans 32,84 persen, dan Luluk-Lukman 8,47 persen. Kemudian, hasil hitung cepat Charta Politika menyebutkan, dari 89,33 persen suara yang masuk, Khofifah-Emil unggul dengan 57,59 persen, Tri Rismaharini-Gus Hans 34,15 persen suara, dan Luluk-Lukman 8,26 persen.

    Sementara itu, versi lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA juga mengungkapkan kemenangan Khofifah-Emil. Dari sebanyak 97,33 persen suara yang sudah masuk, Khofifah-Emil memperoleh suara 58,04 persen, Tri
    Rismaharini-Gus Hans 33,56 persen, dan Luluk-Lukman 8,40 persen.

    Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jatim Ahmad Nawardi mengatakan, pihaknya turut bersyukur suasana Pilkada serentak 2024 di Jatim berjalan kondusif. Dalam beberapa hari terakhir, dirinya juga turun ke bawah melakukan pemantauan langsung ke beberapa daerah di Jatim. Tujuannya, turut serta mengajak warga menggunakan hak suaranya dengan tetap menjaga kondusifitas wilayah masing-masing.

    ‘’Alhamdulillah, kami bersyukur, secara umum pelaksanaan pelaksanaan Pilkada di Jawa Timur berlangsung aman dan damai,’’ kata Senator yang juga menjabat ketua Komite IV DPD RI itu.

    Nawardi pun mengajak semua elemen masyarakat untuk terus menjaga suasana Jatim tetap berjalan tenang dan sejuk. ‘’Perbedaan itu biasa. Termasuk dalam Pilkada ini. Suasana harmoni, kekeluargaan ini mesti terus kita pupuk dan jaga bersama-sama. Saya melihat, masyarakat di Jawa Timur ini sudah semakin cerdas dan informatif,’’ ungkap alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya itu.

    Menanggapi hasil hitung cepat Pilgub Jatim, Nawardi pun turut mengucapkan selamat kepada pasangan calon Khofifah-Emil yang kembali mendapat amanat untuk memimpin Provinsi Jatim selama 5 tahun ke depan. Diakui atau tidak, lanjut dia, di masa kepimpinan Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Dardak, banyak capaian-capaian membanggakan untuk Jatim.

    ‘’Nah, secara pribadi saya mengharapkan semoga Jawa Timur di periode kedua Bu Khofifah ke depan, semakin maju dan berprestasi lagi. Mulai pembangunan ekonomi, SDM, kesejahteraan masyarakat, ketahanan pangan, hingga infrastruktur. Namun, tentunya kita mesti menunggu keputusan resmi dari KPU nanti,’’ pungkasnya. (tok/ian)

  • Kardinal Ayuso, Tokoh Dialog Lintas Agama Meninggal Dunia

    Kardinal Ayuso, Tokoh Dialog Lintas Agama Meninggal Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Tokoh dialog lintas agama Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot meninggal dunia pada Senin (25/11/2024).

    Kardinal Ayuso meninggal pada usia 72 tahun. Kardinal kelahiran Sevilla, Spanyol ini menjabat sebagai Prefek Dikasterium untuk dialog antarumat beragama di Tahta Suci Vatikan sejak 2018.

    “Tadi pagi dalam pertemuan dengan sebuah delegasi agama dari India dan berbagai negara, yang sebenarnya didampingi oleh Kardinal Ayuso, Paus Fransiskus memberi tahu alasan ketidakhdiran Kardinal Ayuso kepada para hadirin. Kata Paus, beliau sedang sekarat dan memohon doa baginya. Sore harinya, Kardinal Ayuso mengembuskan nafas terakhir dan kembali kepada Sang Pencipta,” kata rohaniwan Indonesia yang tinggal di Vatikan, Romo Markus Solo Kewuta SVD.

    Kardinal Ayuso, orang asli Andalusia yang lahir pada 1952, adalah seorang misionaris Comboni dan pakar Islam.  

    Ia aktif berpartisipasi dalam persiapan dan peluncuran hingga penyebaran atau sosialisasi dokumen “Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Kehidupan Bersama” (Human Fraternity for World Peace and Living Together” yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Grand Imam Al-Azhar, Ahmad al-Tayyib pada 4 Februari 2019 yang lalu.

    Oleh karena posisinya yang sangat menentukan di dalam Komisi Tinggi Human Fraternity dari pihak Katolik dalam mempromosi dokumen tersebut, Kardinal Ayuso dianugerahi doktor honoris causa pada Februari 2023 yang lalu oleh UIN Sunan Kalijaga.

    Dokumen human fraternity itu masih merupakan platform terpenting bagi dialog Katolik-Islam hingga saat ini.

    Setelah dokumen Abu Dhabi ini, lahir dokumen Deklarasi Istiqlal 2024 yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan imam besar Masjid Istiqlal Narasuddin Umar.

    Jenazah Kardinal Ayuso akan disemayamkan di dalam Basilika Santo Stephanus, di belakang Basilika Santo Petrus, Vatikan, sambil menunggu misa requiem. Selanjutnya, jenazah akan dibawa ke kota kelahirannya, Sevilla, Spanyol, dan akan dimakamkan di sana.