Institusi: UIN

  • Cara Tersangka Bawa Masuk Mesin Cetak Uang Palsu ke UIN Alauddin, Sempat Dicegat Satpam – Halaman all

    Cara Tersangka Bawa Masuk Mesin Cetak Uang Palsu ke UIN Alauddin, Sempat Dicegat Satpam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, mengungkapkan cara mesin cetak uang palsu dimasukkan ke Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar oleh Andi Ibrahim dkk.

    Dilansir Tribun Timur, mesin berukuran besar itu dibawa para tersangka masuk ke kampus pada saat malam hari.

    Reonald menerangkan, mesin cetak uang palsu tersebut beratnya hampir 3 ton. 

    “Tersangka membawa mesin cetak uang palsu ke kampus tersebut menggunakan alat papan untuk memasukkan itu untuk memudahkan mendorong,” kata Reonald.

    “Karena waktu rekonstruksi itu kita coba 25 personel untuk angkat mesin tersebut tidak bisa terangkat. Tapi kalau didorong pakai papan bisa.” 

    “Dan saat rekonstruksi ada beberapa lantai pecah pada saat dimasukkan oleh tersangka di salah satu ruangan bekas toilet di perpustakaan,” jelasnya.

    Kemudian luas ruangan tempat menyimpan mesin itu sebesar 2×4 meter persegi.

    Ruangan tersebut diberikan peredam suara dengan menggunakan gipsum yang di dalamnya ada gabus.

    “Kalau pun kedengaran hanya seperti samar-samar saja dari dalam,” ucapnya.

    Saat suara mesin itu terdengar, beberapa staf sempat bertanya.

    “Namun para tersangka menjawab lagi cetak buku, sehingga berhentilah kecurigaan pada saat itu.”

    “Makanya para tersangka lebih leluasa (membuat uang palsu) karena tempatnya perpustakaan dan kecurigaan orang hilang karena menganggap membuat buku,” sambungnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar mengatakan, mesin cetak berukuran besar itu dibawa para tersangka menggunakan forklift.

    Menurutnya, pada saat mesin itu dibawa masuk ke kampus, tersangka sempat ditanya oleh security/satpam setempat. 

    Tersangka pun berdalih mesin tersebut untuk mencetak buku dan akan disimpan di perpustakaan.

    Ingin Maju Pilkada 2024

    Andi Ibrahim, tersangka kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin ternyata hendak mencalonkan diri sebagai calon bupati Barru.

    Guna memuluskan rencananya itu, Kepala Perpustakaan UIN Alauddin itu berencana memakai uang palsu sebagai dana maju Pilkada serentak 2024.

    Hal ini disampaikan Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.

    “Jadi tersangka (Andi Ibrahim) mengajukan proposal pendanaan pilkada di Barru, tapi alhamdulillah tidak jadi,” ungkap Yudhiawan.

    Yudhi membeberkan hal itu sambil menunjukkan proposal Andi Ibrahim.

    Proposal itu bergambar Andi Ibrahim mengenakan jas tutup dan songkok recca.

    Ia batal maju lantaran tak ada partai politik (parpol) yang meliriknya.

    “Jadi dana ini, uang yang dicetak, akan dipakai untuk itu, tapi tidak jadi, tidak ada partai yang mencalonkan.”

    “Walaupun nanti disebarkan dengan uang palsu supaya bisa memilih yang bersangkutan, ternyata karena uang palsu, jadi tidak jadi,” sambungnya. 

    Tersangka Bertambah

    Tersangka sindikat uang palsu di UIN Alauddin, Makassar bertambah jadi 17 orang.

    Selain itu, polisi mengejar tiga Daftar Pencarian Orang (DPO) yang diduga kuat terlibat dalam kasus tersebut.

    Adapun 17 tersangka ditampilkan saat konferensi pers dipimpin Kapolda Sulsel, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono di Mapolres Gowa pada Kamis hari ini. Ia didampingi AKBP Reonald Simanjuntak.

    “Jadi para tersangka ini perannya berbeda-beda,” kata Irjen Pol Yudhiawan.

    Ada yang memproduksi, jual beli hingga mengedarkan uang palsu.

    Profesi para tersangka uang palsu UIN Alauddin pun beda-beda, mulai dari Dosen UIN, Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga pegawai bank.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul: Andi Ibrahim cs Sempat Dicegat Satpam saat Bawa Mesin Uang Palsu ke UIN, Lolos Alasan Cetak Buku.

    (Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Timur.com/Sayyid Zulfadli)

  • Prof Dr Amany Lubis Raih Penghargaan Dunia sebagai Pemimpin Inspiratif dan Visioner

    Prof Dr Amany Lubis Raih Penghargaan Dunia sebagai Pemimpin Inspiratif dan Visioner

    loading…

    Forum Azzahra for Moroccan Women memberikan penghargaan Fatima al-Fihriya kepada Prof Dr Amany Lubis. FOTO/IST

    JAKARTA – Forum Azzahra for Moroccan Women memberikan penghargaan Fatima al-Fihriya kepada Prof Dr Amany Lubis . Penghargaan itu diberikan karena Prof Amany dinilai memberikan dampak positif terhadap kualitas akademisi dan pegiat sosial di tingkat dunia.

    Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023 ini memperoleh penghargaan internasional atas kiprahnya dalam peningkatan dan pemberdayaan perempuan di Indonesia. Terutama dalam hal memajukan perempuan dan peningkatan kualitas keluarga di Indonesia.

    Penghargaan bergengsi tersebut diterima Prof Amany bersama 4 tokoh perempuan lainnya dari berbagai negara yang diselenggarakan di Gedung Konferensi Kota Fes, Kerajaan Maroko, pada Jumat, 20 Desember 2024.

    Forum Azzahra for Moroccan Women dan Asosiasi Pendukung Program Mediterania 21 Tunisia melihat penting upaya mendorong kualitas keluarga dan perempuan Indonesia dan di seluruh dunia.

    Forum Azzahra telah menggelar penghargaan sebanyak 5 kali. Pada 20 Desember 2024 ini dilaksanakan yang kelima dan diraih oleh tokoh perempuan dari Bulgaria, Indonesia, Maroko, dan Tunisia.

    Prof Amany pada Ramadan 2017 pernah ceramah agama di hadapan Raja Maroko, Yang Mulia Muhammad VI, dan bertugas sebagai visiting profesor di Univeraitas Ibn Tufail, Kenitra, Maroko, pada 2015.

    Peran Prof Amany sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga sejak 2016 semakin menegaskan dirinya sebagai sosok visioner yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masalah sosial.

    Aktivitas sosial yang dilakukan Prof. Amany sejalan dengan ajaran Islam secara umum karena memberikan wawasan tentang keadilan, persamaan, kepedulian, dan kesejahteraan bagi umat Islam dan semua bangsa di dunia.

    “Khusus tentang keluarga, perempuan, dan anak, Prof. Amany berkontribusi dalam pemenuhan hak dan kewajiban serta tanggung jawab bersama antara tokoh masyarakat dan agama dalam menghadirkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi semua,” kata mantan Dubes RI di Aljazair sekaligus Anggota Komisi Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri MUI Pusat, Sabtu (21/12/2024).

    Selain itu, program kerja yang dirancang oleh Prof. Amany di MUI mampu memotivasi anggota masyarakat dari berbagai kalangan untuk ikut berkontribusi dalam upaya memajukan kesejahteraan keluarga.

  • Staf UIN Makassar Meninggal Usai Disebut Terlibat Sindikat Uang Palsu

    Staf UIN Makassar Meninggal Usai Disebut Terlibat Sindikat Uang Palsu

    Jakarta

    Seorang staf kampus UIN Alauddin Makassar berinisial M meninggal dunia usai namanya disebut dalam kasus sindikat percetakan dan peredaran uang palsu. Diketahui, kasus ini telah menetapkan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim dan staf kampus berinisial MN (40) sebagai tersangka.

    Dilansir detikSulsel, staf berinisial M meninggal dunia setelah namanya disebut terlibat tersebut berinisial M. Pihak kepolisian pun tidak membantah informasi tersebut.

    “Jadi benar ada keterlibatan dia tapi kami juga karena belum sempat memeriksa yang meninggal jadi kami belum bisa bicara (soal benar tidaknya dugaan keterlibatan M),” ujar Kapolres Gowa AKBP Rheonald T. Simanjuntak saat dihubungi detikSulsel, Kamis (19/12/2024).

    Rheonald mengatakan pihaknya tidak sempat melakukan permintaan klarifikasi terhadap M. Dugaan keterlibatan M pun tidak dapat ditelusuri lebih lanjut.

    “Kan itu katanya informasinya syok begitu tahu polisi ketahui kejadian itu tapi kami tidak bisa bicara masalah itu (dalam konferensi pers) kami kan harus bicara berdasarkan fakta (penyelidikan dan penyidikan),” kata Rheonald.

    Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kaswad Sartono mengaku tidak mengetahui informasi dugaan keterlibatan M. Dia mengatakan pihaknya belum pernah menerima informasi itu dari pihak kepolisian.

    Baca selengkapnya di sini.

    (eva/idh)

  • Andi Ibrahim Sempat Ingin Maju Pilkada 2024 Modal Uang Palsu, tapi Batal karena Ini – Halaman all

    Andi Ibrahim Sempat Ingin Maju Pilkada 2024 Modal Uang Palsu, tapi Batal karena Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sosok Dr. Andi Ibrahim, yang kini menjadi tersangka dalam kasus pabrik uang palsu di Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Makassar, Sulawesi Selatan memiliki rencana untuk mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Barru dalam Pilkada 2024.

    Namun, niat tersebut terhambat karena tidak ada partai politik yang meliriknya.

    Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, mengungkapkan Andi Ibrahim sempat mengajukan proposal pendanaan untuk Pilkada Barru.

    Dalam proposal tersebut, Andi Ibrahim berencana menggunakan uang palsu sebagai dana kampanye.

    “Jadi tersangka Andi Ibrahim mengajukan proposal pendanaan Pilkada di Barru, tapi Alhamdulillah tidak jadi,” ungkap Yudhi saat merilis kasus di Mapolres Gowa pada Kamis, 19 Desember 2024.

    Proposal yang diajukan oleh Andi Ibrahim menampilkan dirinya mengenakan jas dan songkok.

    Namun, karena tidak ada partai yang mau mencalonkan, rencana tersebut batal.

    “Jadi dana ini uang yang dicetak akan dipakai untuk itu, tapi tidak jadi karena tidak ada partai yang mencalonkan,” sambung Yudhi.

    Andi Ibrahim berperan penting dalam produksi uang palsu yang beroperasi di rumahnya di Jalan Sunu 3, Kota Makassar.

    Untuk mendukung kegiatan ilegal ini, ia mendatangkan mesin cetak berukuran besar dari China yang beratnya mencapai 23 ton.

    Mesin tersebut berhasil masuk ke Kampus UINAM dengan alasan untuk mencetak buku.

    “Mesin itu dimasukkan malam-malam ke dalam kampus atas persetujuan Andi Ibrahim dengan alasan mesin untuk mencetak buku-buku,” kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak.

    Kini, Andi Ibrahim bersama 16 orang lainnya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Gowa.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 9
                    
                        Ketika Spanduk "Serang" Megawati Muncul di Bogor Jelang Kongres PDIP…
                        Megapolitan

    9 Ketika Spanduk "Serang" Megawati Muncul di Bogor Jelang Kongres PDIP… Megapolitan

    Ketika Spanduk “Serang” Megawati Muncul di Bogor Jelang Kongres PDIP…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebuah spanduk berukuran sekitar 3×3 meter dengan latar belakang hitam muncul di dinding pinggir Tol Bogor Outer Ring Road (BORR), pada Rabu (18/12/2024).
    Spanduk tersebut menampilkan gambar Ketua Umum PDI-Perjuangan,
    Megawati Soekarnoputri
    , yang disertai tulisan ‘Megawati Ketum Ilegal’.
    Dalam gambar tersebut, wajah Megawati tampak menunjukkan raut muka sedih.
    Selain itu, spanduk tersebut menyampaikan tuduhan bahwa Megawati melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Pasal 70 Ayat 1, yang menyatakan bahwa kongres merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam partai.
    Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata menegaskan bahwa pihaknya tetap solid mendukung kepemimpinan Megawati dan tidak akan terpengaruh oleh provokasi semacam ini.
    “Seluruh pengurus partai dan kader PDI Perjuangan Kota Bogor menolak provokasi yang berniat mengadu domba dan merusak PDI Perjuangan. PDIP Kota Bogor tetap solid dan fatsun kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri. Merdeka!” ungkap Dadang saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis (19/12/2024).
    Dadang juga menyatakan bahwa spanduk tersebut dipasang secara ilegal dan bukan oleh kader partai.
    “Pemasangan secara ilegal bukan resmi. Itu usaha yang dilakukan orang pengecut yang berniat mengganggu kongres partai 2025 dan mengadu domba internal,” kata Dadang.
    Ia menambahkan bahwa spanduk tersebut segera dicopot oleh DPC PDIP Bogor, dan menduga bahwa pemasangannya dilakukan pada malam hari.
    Pihaknya pun telah melaporkan pemasangan spanduk ilegal ini ke aparat keamanan.
    “Mudah-mudahan tidak ada lagi, karena semua kader saya instruksikan supaya mengawasi wilayahnya. Saya sarankan jangan coba-coba lagi berani pasang itu (spanduk) di Kota Bogor,” kata Dadang.
    Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mengeluarkan instruksi agar seluruh kader siaga satu dalam menghadapi upaya pihak luar yang berusaha mengacak-acak internal partai.
    Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menjelaskan bahwa instruksi itu disampaikan setelah pengurus partai mengendus adanya serangan menjelang
    kongres 2025
    .
    “Diserukan kepada seluruh jajaran partai agar bersiap siaga untuk melawan berbagai bentuk upaya untuk menyerang PDI Perjuangan. Dalam bahasa Ibu Megawati, mengaut-autkan, kira-kira seperti itu,” ujar Deddy dalam konferensi pers pada Kamis (19/12/2024).
    Deddy juga mengungkapkan bahwa isu-isu yang menyudutkan PDIP di bawah kepemimpinan Megawati muncul melalui pemasangan spanduk di sejumlah titik di Jakarta.
    “Kami melihat bahwa bertebaran spanduk ini dan kemudian adanya beberapa indikasi pengerahan
    buzzer-buzzer
    dan informasi-informasi sesat tentang PDI Perjuangan,” kata Deddy.
    Ketika ditanya lebih lanjut, Ketua DPP PDI-P Ronny Talapessy menambahkan bahwa kondisi ini menciptakan situasi siaga satu di internal partai untuk merespons upaya yang dianggap mengancam PDI Perjuangan.
    “Dengan beredarnya baliho dan spanduk yang sifatnya menghasut telah menciptakan kondisi siaga-1 di internal PDI Perjuangan untuk memberikan reaksi terhadap adanya upaya ‘mengawut-awut’ PDI Perjuangan menjelang Kongres PDI Perjuangan sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri,” katanya.
    Pengamat politik dari UIN Jakarta, Ahmad Bakit Ihsan, menilai bahwa kemunculan spanduk ilegal yang menyerang Megawati bisa jadi simbol kekecewaan dari sejumlah pihak setelah partai memecat kader-kader yang dianggap tidak loyal.
    “Banyak makna yang bisa ditangkap di balik pemasangan spanduk bernada gugatan terhadap Megawati. Satu, adanya kekecewaan terhadap pemecatan kader-kader PDIP yang dianggap tidak loyal,” kata Ahmad saat dihubungi
    Kompas.com
    pada Jumat (20/12/2024).
    Ahmad juga melihat bahwa Megawati sebagai tokoh sentral PDIP menjadi target manuver pihak-pihak tertentu, terutama menjelang kongres yang akan datang.
    “PDIP di tingkat pusat di bawah kendali Megawati masih mengambil jarak dengan pemerintah, sehingga beragam gerakan dilakukan oleh yang berkepentingan untuk menggoyang Megawati,” imbuhnya.
    Dia mengatakan, keberadaan PDIP sebagai partai yang menguasai lembaga eksekutif dan legislatif selama dua periode terakhir, masih dinilai sebagai tantangan bahkan ancaman oleh partai lain.
    Ahmad menilai, ada pihak-pihak yang ingin mengucilkan atau mengkanalisasi PDI-P dari konstelasi politik Indonesia. Dan, upaya ini dinilai cukup berhasil setelah melihat hasil Pemilu.
    “PDIP yang berhasil menguasai eksekutif dan legislatif selama dua periode merupakan tantangan bagi partai lainnya, sehingga perlu “dikanalisasi” dan berhasil. PDIP periode sekarang hanya menang di legislatif dan itu pun dibuat sendirian,” kata Ahmad.
    Ia menganggap spanduk tersebut sebagai bagian dari kompetisi politik antar elite yang berusaha meraih kekuasaan di luar mekanisme prosedural.
    “Ya, ini bagian dari dinamika kompetisi politik antar elite yang berusaha meraih kekuasaan melampaui mekanisme prosedural,” tutup Ahmad.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peran 17 Tersangka di Pabrik Uang Palsu UIN Makassar

    Peran 17 Tersangka di Pabrik Uang Palsu UIN Makassar

    Makassar, CNN Indonesia

    Sebanyak 17 tersangka kasus uang palsu di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar terancam hukum pidana penjara seumur hidup setelah dijerat pasal berlapis.

    “Para tersangka dijerat pasal 36 ayat (1), (2), ayat (3) dan pasal 37 ayat (1) dan (2) UU Nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang dengan ancaman hukuman pidana paling lama seumur hidup,” kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono.

    Polisi menyebut  pembuatan uang palsu di dalam kampus UIN Makassar ini telah berjalan sejak tahun 2010 silam.

    “Dari hasil interogasi, time line pembuatan uang palsu ini dimulai dari Juni 2010, terus kemudian 2011 sampai 2012,” kata Yudhiawan.

    Yudhiawan menyebut bahwa proses produksi uang palsu tersebut sempat berhenti beberapa tahun, namun kembali lagi beroperasi pada 2022 lalu.

    Pada bulan Oktober 2022, kata Yudhiawan para pelaku membeli mesin cetak asal China dari Surabaya, kemudian operasi pembuatan uang palsu dilakukan hingga 2024.

    “Oktober 2022 sudah membeli alat cetak dan pemesanan kertas kemudian 2024 kemarin bulan Mei sudah mulai produksi. Untuk uang kertasnya itu juga impor beli dari Cina, bahan baku juga tinta dan lain sebagainya beli dari Cina,” ujarnya.

    Polisi menyatakan terus mendalami kasus ini. Adapun peran tersangka adalah mencetak hingga menyebarkan uang palsu tersebut.

    Berikut peran 17 tersangka versi kepolisian:

    1. Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr Andi Ibrahim (54) perannya, melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

    2. Mubin Nasir (40) honorer UIN Makassar, sebagai pengedar dan transaksi jual beli uang palsu.

    3. Kamarang Daeng Ngati (48) profesi juru masak, sebagai pengedar dan transaksi jual beli uang palsu.

    4. Irfandy MT (37) karyawan swasta, membantu dan transaksi jual beli uang palsu.

    5. Muhammad Syahruna (52) berperan memproduksi, menjual dan bahan baku yang digunakan dari Annar Salahuddin Sampetoding (ASS).

    6. John Biliater Panjaitan (68), perannya memperjualbelikan uang palsu.

    7. Sattariah alias Ria (60), IRT, berperan mengedarkan uang palsu dengan membeli kebutuhan sehari-hari dan memperjualbelikan uang palsu.

    8. Dra Sukmawati (55), guru ASN, berperan mengedarkan uang palsu dengan membeli kebutuhan sehari-hari dan memperjualbelikan.

    9. Andi Khaeruddin (50) pegawai bank BUMN, berperan mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu.

    10. Ilham (42), berperan mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu di Mamuju, Sulbar.

    11. Drs Suardi Mappeabang (58) ASN Sulbar, perannya mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu.

    12. Mas’ud (37), mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu.

    13. Satriyady (52) ASN Sulbar, perannya mengedarkan dan memperjualbelikan.

    14. Sri Wahyudi (35) perannya mengedarkan dan memperjualbelikan di Sulbar.

    15. Muhammad Manggabarani (40) PNS Sulbar, perannya mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu.

    16. Ambo Ala (42) perannya mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu.

    17. Rahman (49). perannya mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu di Sulbar.

    (mir/wis)

    [Gambas:Video CNN]

  • Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar

    Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia buka suara terkait pengungkapan adanya pembuatan dan pengedaran uang palsu di UIN Makassar, Sulawesi Selatan. 

    Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim menyampaikan apresiasi upaya aparat penegak hukum dalam mengungkap adanya pembuat dan pengedar uang palsu di wilayah Sulawesi Selatan. 

    Untuk itu, dirinya meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai peredaran uang palsu dengan mengenali ciri-cirinya. 

    “Bank Indonesia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir dan tetap dapat bertransaksi secara tunai dan mengenali ciri-ciri uang asli dengan cara 3D [Dilihat, Diraba, dan Diterawang],” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (20/12/2024).

    Marlison menegaskan bahwa Bank Indonesia juga telah melakukan koordinasi intensif bersama Polda Sulawesi Selatan dalam pengungkapan kejahatan pemalsuan uang rupiah tersebut.

    Selanjutnya, bank sentral juga siap mendukung Polri dalam proses penyidikan kasus uang palsu dengan melakukan klarifikasi atas barang bukti uang palsu dan siap memberikan bantuan ahli rupiah dalam hal diperlukan. 

    Polri dan Bank Indonesia pun tergabung dalam Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (BOTASUPAL) yang juga terdiri dari Badan Intelijen Negara, Kejaksaan Agung, dan Kementerian Keuangan.

    Marlinson meminta, apabila masyarakat mendapatkan/menemukan uang yang dicurigai/diduga palsu sebaiknya dilaporkan kepada pihak berwenang, perbankan atau Bank Indonesia.

    Adapun, rasio uang palsu terhadap Uang Yang Diedarkan (UYD) menunjukan tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir. 

    Hal tersebut tercermin dari rasio uang palsu terhadap UYD sebesar 4 ppm/peace per milion (4 lembar dalam setiap 1 juta uang yang beredar) sepanjang 2024. Angka tersebut lebih rendah dari 2022 dan 2023 pada 5 ppm serta 9 dan 7 ppm di tahun 2020 & 2021. 

    Kualitas uang yang dipalsukan sangat rendah jika dibandingkan dengan Rupiah asli seperti menggunakan kertas HVS dan cetak offset biasa, sehingga masih dengan mudah dikenali masyarakat dengan cara 3D.

    Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono menyampaikan bahwa mengacu Currency News edisi November 2024, uang kertas Rp50.000 tahun emisi 2022 dinobatkan sebagai peringkat ke-2 “World’s Most Secure Currencies” versi BestBrokers. 

    Hal tersebut juga menunjukkan bahwa uang Rupiah kertas Rp50.000 TE 2022 sebagai pecahan teraman ke-2 di dunia dengan 17 fitur keamanan canggih. Sehingga rupiah semakin sulit dipalsukan dan makin mudah dikenali.

    “Tahun ini kita kembali memperoleh penghargaan yaitu uang rupiah Rp50.000 itu menjadi peringkat kedua dalam kategori mata uang paling aman dan sulit dipalsukan di dunia,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (18/12/2024). 

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, sebanyak 17 orang tersangka pembuat dan pengedar uang palsu di dalam Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar terancam hukuman pidana penjara seumur hidup. 

    Kapolda menjelaskan, dari 17 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, dua di antaranya adalah oknum pegawai Bank BUMN Indonesia, beberapa lainnya oknum dari pegawai Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di Kampus II Jalan Yasin Limpo Kabupaten Gowa, Sulsel. 

    Inisial dari 17 tersangka tersebut masing-masing AI, NM, KA, IR, NS, JBP, AA, SAR, SU, AK, IL, SM, MS, SR, SW, MN, dan RM. Selain itu, masih ada tiga orang yang masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO.

  • Kapolda Sulawesi Selatan Sebut Buru Pemodal Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar

    Kapolda Sulawesi Selatan Sebut Buru Pemodal Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar

    Makassar, Beritasatu com – Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan Wibisono memastikan pihaknya sedang memburu tiga daftar pencarian orang (DPO) yang diduga menjadi pemodal dalam kasus pabrik uang palsu di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Sulawesi Selatan.

    Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan, kasus pabrik uang palsu yang berada di gedung perpustakaan UIN Alauddin yang berlokasi di Samata, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, itu terus dikembangkan. Meski, Polres Gowa sudah menetapkan status pelaku sebanyak 17 orang menjadi tersangka di kasus pabrik uang palsu UIN Makassar.

    Bahkan, Polres Gowa terus melakukan pengejaran terhadap ketiga orang DPO yang menjadi pemodal pabrik uang palsu UIN Makassar. Satu di antaranya sudah diketahui identitasnya, yakni berinisial ASS merupakan seorang politisi yang sempat ingin maju di pemilihan calon gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan 2024 dan sempat mencalonkan wali kota Makassar pada 2013.

    “Untuk tiga DPO pabrik uang palsu UIN Makassar masih terus dikejar oleh anggota kita. Keberadaannya sudah diketahui. Yang jelas akan kita tangkap,” kata Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan Wibisono kepada awak media, Jumat (20/12/2024).

    Sebelumnya, polisi telah menetapkan 17 tersangka dalam kasus sindikat peredaran uang palsu yang diproduksi di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Ada pun inisial masing-masing tersangka, yaitu AI, MN, KA, IR MS, CBP, AA, SAR, SU, AK , IL, SM, MS, SR, SW, MM dan RM. Mereka ditangkap di sejumlah lokasi berbeda di Sulsel dan Sulawesi Barat.

    Polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari pabrik uang palsu UIN Makassar berupa fotokopi sertifikat deposit Bank Indonesia senilai Rp 45 triliun, surat berharga nasional (BSN) senilai Rp 700 triliun, uang palsu 4.554 lembar pecahan Rp 100 ribu emisi tahun 2016, enam lembar dan 234 lembar pecahan 100.000 yang belum terpotong.

    Kemudian, terdapat mata uang Korea satu lembar sebesar 5.000 Won, mata uang Vietnam sebanyak 111 lembar atau 500 Dong dan mata uang Rupiah 2 lembar dengan pecahan Rp 1.000 emisi tahun 1964.

    Lalu, terdapat mata uang Rp 100.000 emisi tahun 2016 sebanyak 234 lembar pada kasus pabrik uang palsu UIN Makassar.

  • Profil Annar Salahuddin Sampetoding Pengusaha Sukses yang Pernah Ingin Maju Pilkada di Sulsel

    Profil Annar Salahuddin Sampetoding Pengusaha Sukses yang Pernah Ingin Maju Pilkada di Sulsel

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Nama Annar Salahuddin Sampetoding kini kembali mencuat setelah sejumlah pihak menduga keterlibatannya dalam sebuah kasus besar yang mengejutkan publik belakangan ini.

    Sosok yang akrab disapa ASS ini, yang telah lama dikenal dalam dunia bisnis, mulai menarik perhatian publik lebih dalam.

    Ia tidak hanya aktif dalam dunia bisnis, tetapi juga memiliki koneksi kuat dengan sejumlah tokoh penting, baik dalam dunia politik maupun organisasi sosial.

    Dengan rekam jejak yang panjang, baik dalam bisnis maupun politik, Annar dianggap memiliki pengaruh besar di berbagai sektor.

    Namun, kali ini, pengaruh tersebut diduga terlibat dalam sebuah skandal kejahatan besar yang melibatkan pencetakan uang palsu.

    Menurut sejumlah sumber, pabrik uang palsu yang ditemukan di lingkungan kampus UIN Makassar dioperasikan dengan cukup terorganisir.

    Dugaan keterlibatan Annar dalam pabrik uang palsu ini semakin memperumit gambaran tentang siapa sebenarnya sosok di balik nama besar Annar Salahuddin Sampetoding.

    Nama Annar Salahuddin Sampetoding sempat mencuri perhatian publik pada tahun 2023, setelah mengajukan somasi terhadap Fuad Hasan Masyhur, pemilik Maktour yang juga merupakan mertua Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo.

    Kasus ini mulai mencuat ketika Annar, melalui kantor hukum Yoel Bello & Associates, menuntut pembayaran utang senilai Rp105,5 miliar yang timbul dari perjanjian jual beli tanah yang disahkan pada 28 Maret 2016 oleh Notaris Abdul Rajab Rahman.

    Annar menuntut agar kewajiban tersebut segera dilunasi, namun kisah ini menjadi semakin rumit ketika Fuad Hasan Masyhur membalas dengan somasi balik.

  • Soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar, Polisi Tegaskan Bakal Tarik Uang yang Telah Tersebar Luas

    Soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar, Polisi Tegaskan Bakal Tarik Uang yang Telah Tersebar Luas

    “Satreskrim langsung bergerak untuk melakukan penyelidikan tempatnya di Jalan Pelita Lambengi Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga, kabupaten Gowa,” ujar Yudhi saat menggelar ekspose di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024).

    Modus yang digunakan para pelaku terbilang licik. Dalam transaksi jual beli, mereka menawarkan skema satu asli dua palsu kepada para pembeli.

    “Begitu tim bergerak didapatkan saudara M yang telah melakukan transaksi dengan saudara AI untuk melakukan jual beli uang palsu. Uang palsu ini perbandingannya satu banding dua, jadi satu asli dua uang palsu,” tukasnya.

    Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa tersangka AI berperan sebagai sentral dalam jaringan ini, bersama sejumlah tersangka lainnya, termasuk ASS dan S.

    “Jadi mereka dibelakang 17 orang ini petanya berbeda tapi peran sentranya ada dari saudara AI kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS , ada juga yang DPO,” sebutnya.

    Polisi juga tengah memburu beberapa tersangka lain yang masuk daftar pencarian orang (DPO).

    “DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa,” lanjutnya.

    Orang nomor satu di Mapolda Sulsel ini menyebutkan, penggerebekan di dua lokasi menghasilkan temuan barang bukti yang luar biasa banyak.

    “Barang bukti cukup banyak termasuk hasil penjualan juga jadi tentu saja kalau sudah hasilnya akan kita terapkan dengan TPPU juga, terhadap tersangka utama,” terangnya.

    Seperti, ditemukan 4.554 lembar uang pecahan Rp100 ribu emisi 2016. Selain itu, ada uang palsu dalam mata uang asing seperti 5.000 Won Korea dan 500 Dong Vietnam.