Institusi: UIN

  • Turap di UIN Imam Bonjol Ambruk, Sejumlah Mobil dan Motor Tertimbun Tanah

    Turap di UIN Imam Bonjol Ambruk, Sejumlah Mobil dan Motor Tertimbun Tanah

    Liputan6.com, Jakarta Turap atau dinding penahan tanah di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) ambruk, Selasa (25/11/2025). Akibatnya, sejumlah mobil dan sepeda motor tertimbun material tanah. Selain itu proses belajar mengajar (PBM) mahasiswa di perguruan tinggi tersebut juga dihentikan.

    “Tadi setelah saya shalat, saya mendengar teriakan untuk keluar,” kata Pengelola Layanan Operasional, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Kota Padang, Aprizal di Padang. Dikutip dari Antara.

    Setelah mendengar teriakan itu, Aprizal lari keluar dan melihat tanah atau dinding turap sudah ambruk dan menimbun sejumlah kendaraan termasuk miliknya. Setidaknya terdapat empat kendaraan roda empat dan beberapa sepeda motor yang tertimbun material longsor.

    “Ada beberapa kendaraan yang tertimbun tetapi tidak ada korban jiwa,” ujar dia.

    Aprizal mengatakan kejadian tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 13.45 WIB. Pada saat kejadian memang tidak ada hujan. Namun, sejak pagi kampus yang berada di daerah perbukitan itu sudah diguyur hujan yang diduga menjadi pemicu longsor hingga menimpa sejumlah kendaraan.

    Saat ini, satu unit ekskavator masih berjibaku mengangkat material longsor dan reruntuhan beton turap yang masih menimbun satu unit kendaraan roda empat dan beberapa sepeda motor. Hingga

    “Tiga dari empat kendaraan roda empat sudah berhasil dikeluarkan dari tumpukan material longsor. Sementara mobil saya masih tertimbun,” ujarnya.

    Dia mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan beberapa titik di kawasan perguruan tinggi islam itu mengalami longsor. Namun, kondisi terparah terjadi di turap yang membatasi Gedung A dan Gedung B UIN Imam Bobonjol.

  • 1.600 Siswa Meriahkan Ajang Tahunan MP Pembangunan Jakarta

    1.600 Siswa Meriahkan Ajang Tahunan MP Pembangunan Jakarta

    Jakarta: Gelaran Galaksi ke-8 yang diselenggarakan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta kembali berlangsung meriah.

    Mengangkat tema Fun, Faith, dan Friendship, kegiatan tahunan ini digelar selama tiga hari, 18–20 November 2025, dan menghadirkan serangkaian perlombaan yang melibatkan ribuan peserta.
     

    Ajang ini juga dirangkaikan dengan Pesta Literasi dan MP Expo 2025. Panitia membuka partisipasi bagi sekolah-sekolah TK melalui tautan pendaftaran resmi Linktree MIPembangunanJakarta. Tahun ini, sebanyak 20 sekolah TK berpartisipasi, di antaranya:

    1. TK Islam Al Jihad
    2. RA Salman
    3. TK Ketilang 
    4. TK An-Nisa 
    5. Cendikia School dan belasan TK lainnya dari wilayah Tangerang Selatan.

    Berbagai lomba diselenggarakan, mulai dari melukis, menari, futsal, hingga puisi untuk kategori TK. Sementara untuk jenjang SD, terdapat 1066 siswa-siswi yang mengikuti kompetisi adzan, hafiz, menari, puisi, menggambar, hingga futsal.

    Kepala Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Wahyudi, M.Pd, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran acara.

    “Alhamdulillah, Galaksi ke-8 berjalan lancar dan baik. Ini adalah kegiatan tahunan yang kami selenggarakan selain Pesta Literasi dan MP Expo. Kami turut mengundang 20 TK di sekitar Tangerang Selatan,” ujarnya.

    Wahyudi juga menyoroti pentingnya kegiatan positif sebagai upaya pencegahan bullying di lingkungan sekolah.

    “Dengan maraknya isu bullying, kami terus mengingatkan para siswa bahwa bullying tidak baik. Karena itu, sekolah rutin membuat kegiatan positif, baik di lingkungan MP Pembangunan Jakarta maupun di luar sekolah,” jelasnya.

    Ketua penyelenggara Galaksi 8, Ibu Rita, menambahkan bahwa antusiasme peserta tahun ini sangat tinggi.

    “Kegiatan ini diikuti siswa dari kelas 1 sampai kelas 6, total 1066 peserta. Mereka sangat antusias mengikuti berbagai lomba,” kata Rita.

    Dengan semangat kebersamaan, kreativitas, dan nilai keislaman, Galaksi 8 kembali menjadi wadah pengembangan karakter dan bakat siswa di lingkungan MP Pembangunan Jakarta. 

    Jakarta: Gelaran Galaksi ke-8 yang diselenggarakan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta kembali berlangsung meriah.
     
    Mengangkat tema Fun, Faith, dan Friendship, kegiatan tahunan ini digelar selama tiga hari, 18–20 November 2025, dan menghadirkan serangkaian perlombaan yang melibatkan ribuan peserta.
     

    Ajang ini juga dirangkaikan dengan Pesta Literasi dan MP Expo 2025. Panitia membuka partisipasi bagi sekolah-sekolah TK melalui tautan pendaftaran resmi Linktree MIPembangunanJakarta. Tahun ini, sebanyak 20 sekolah TK berpartisipasi, di antaranya:
     
    1. TK Islam Al Jihad
    2. RA Salman
    3. TK Ketilang 
    4. TK An-Nisa 
    5. Cendikia School dan belasan TK lainnya dari wilayah Tangerang Selatan.

    Berbagai lomba diselenggarakan, mulai dari melukis, menari, futsal, hingga puisi untuk kategori TK. Sementara untuk jenjang SD, terdapat 1066 siswa-siswi yang mengikuti kompetisi adzan, hafiz, menari, puisi, menggambar, hingga futsal.
     
    Kepala Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Wahyudi, M.Pd, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran acara.
     
    “Alhamdulillah, Galaksi ke-8 berjalan lancar dan baik. Ini adalah kegiatan tahunan yang kami selenggarakan selain Pesta Literasi dan MP Expo. Kami turut mengundang 20 TK di sekitar Tangerang Selatan,” ujarnya.
     
    Wahyudi juga menyoroti pentingnya kegiatan positif sebagai upaya pencegahan bullying di lingkungan sekolah.
     
    “Dengan maraknya isu bullying, kami terus mengingatkan para siswa bahwa bullying tidak baik. Karena itu, sekolah rutin membuat kegiatan positif, baik di lingkungan MP Pembangunan Jakarta maupun di luar sekolah,” jelasnya.
     
    Ketua penyelenggara Galaksi 8, Ibu Rita, menambahkan bahwa antusiasme peserta tahun ini sangat tinggi.
     
    “Kegiatan ini diikuti siswa dari kelas 1 sampai kelas 6, total 1066 peserta. Mereka sangat antusias mengikuti berbagai lomba,” kata Rita.
     
    Dengan semangat kebersamaan, kreativitas, dan nilai keislaman, Galaksi 8 kembali menjadi wadah pengembangan karakter dan bakat siswa di lingkungan MP Pembangunan Jakarta. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (SAW)

  • IKA FISIP UINSA Dorong Pemekaran Dapil dan Penambahan Kursi DPRD Surabaya

    IKA FISIP UINSA Dorong Pemekaran Dapil dan Penambahan Kursi DPRD Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – IKA FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya menilai pemekaran daerah pemilihan (dapil) sekaligus penambahan kursi DPRD Kota Surabaya sudah menjadi kebutuhan mendesak.

    Pertumbuhan penduduk yang kini melampaui tiga juta jiwa disebut menciptakan ketidakseimbangan serius antara jumlah warga dan kapasitas representasi politik di tingkat legislatif.

    “Dengan jumlah penduduk Surabaya yang terus bertambah, kita tidak bisa mempertahankan desain dapil yang sudah tidak lagi proporsional. Rasio penduduk per anggota DPRD harus kembali diseimbangkan agar suara masyarakat memiliki bobot yang setara,” tegas Ketua IKA FISIP UINSA Surabaya, Taufiq M.S, Senin (24/11/2025).

    Saat ini DPRD Surabaya beranggotakan 50 orang yang terbagi ke dalam lima dapil. Menurut IKA FISIP UINSA, komposisi tersebut tidak lagi mencerminkan kebutuhan kota metropolitan dengan perkembangan urban yang cepat serta tuntutan legislasi dan pengawasan yang semakin kompleks.

    IKA FISIP menekankan bahwa ketidakseimbangan representasi berpotensi menurunkan kualitas demokrasi lokal. Konstituen yang terlalu besar dalam satu dapil membuat penyerapan aspirasi publik tidak maksimal dan melemahkan fungsi kontrol terhadap pemerintah daerah.

    “Penambahan dapil atau penambahan kursi DPRD bukan isu teknis pemilu, tetapi menyangkut kualitas pelayanan publik, efektivitas pengawasan anggaran, hingga percepatan pembangunan daerah. Representasi yang kuat adalah fondasi pemerintahan yang responsif,” ujarnya.

    Taufiq menilai prinsip kesetaraan suara, kohesivitas wilayah, dan integritas administratif harus menjadi acuan KPU dalam mengevaluasi struktur dapil Surabaya. Ia menegaskan desain dapil yang baru harus selaras dengan perkembangan kota serta pertumbuhan jumlah penduduk.

    “Surabaya membutuhkan desain dapil yang modern, adaptif, dan adil. Kami mengajak semua pihak untuk melihat isu ini secara objektif demi masa depan demokrasi lokal yang lebih baik,” tutupnya. [asg/beq]

  • Mbak Vinanda Dorong PEKKA Kota Kediri Lebih Berdaya Lewat Penguatan Psikososial

    Mbak Vinanda Dorong PEKKA Kota Kediri Lebih Berdaya Lewat Penguatan Psikososial

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati membuka kegiatan Penguatan Psikososial bagi Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) di Kota Kediri. Acara berlangsung di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Senin (24/11/2025). Penguatan psikososial ini diberikan oleh seorang psikolog dan dosen UIN Syech Wasil yakni, Tatik Imadatus.

    “Perempuan kepala keluarga ini memiliki peran tidak mudah. Selain punya tanggung jawab ekonomi juga memiliki tanggung jawab mengasuh dan mendidik anak. Di sisi lain perempuan kepala keluarga juga harus menjaga keharmonisan keluarga,” ujarnya.

    Mbak Wali menjelaskan adanya kegiatan penguatan psikososial memberikan ruang bagi perempuan kepala keluarga untuk pemulihan emosional dan mental. Apalagi perempuan memiliki banyak peran yang kadang menimbulkan kelelahan emosional dan mental. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi perempuan kepala keluarga untuk membangun jejaring. Ini juga upaya Pemkot Kediri agar perempuan kepala keluarga dapat berkembang, berdaya, dan menjadi pilar yang kuat bagi keluarganya.

    “Nanti silahkan bertanya dengan ibu narasumber sepuasnya. Untuk ilmu-ilmu yang nantinya didapatkan bisa ditularkan ke teman-temannya. Di sini juga bisa sharing antar sesama agar bisa mengambil keputusan yang terbaik dalam keluarga,” jelasnya.

    [irp posts=”1444363″ ]

    Wali kota termuda ini mengungkapkan ke depan perempuan kepala keluarga ini akan didata untuk menjadi bahan memberikan pelatihan dan pemberdayaan. Hal ini dapat dikolaborasikan dengan OPD-OPD lainnya. Pelatihan dan pemberdayaan ini menjadi hal penting agar memiliki kemandirian ekonomi. “Nanti ibu-ibu ini potensinya apa agar bisa kita kolaborasikan. Ke depan ibu-ibu agar mendapat pelatihan yang dapat menunjang kemandirian ekonomi,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Muhammad Fajri Mubasysyir menambahkan kegiatan ini diikuti 100 orang perempuan kepala keluarga perwakilan dari kelurahan. Melalui kegiatan ini diharapkan perempuan kepala keluarga dapat memperkuat ketahanan mental dan mengelola psikogisnya. “Di sini kami juga mengundang beberapa OPD terkait agar kami dapat berkolaborasi. Seperti yang disampaikan Mbak Wali dalam hal meberikan pelatihan dan pemberdayaan perempuan kepala kekuarga ini,” imbuhnya.

    Turut hadir, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin, Ketua TP PKK Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin, perwakilan OPD terkait, dan tamu undangan lainnya. [nm/aje]

  • Nasib (Partai) Politik Anak Muda

    Nasib (Partai) Politik Anak Muda

    Nasib (Partai) Politik Anak Muda
    Pengajar pada Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    GERAKAN
    politik anak muda saat ini di Indonesia berada di persimpangan. Partai yang membawa nama mereka di antara dua kemungkinan: energi pembaruan atau ornamen yang dipinjam elite lama.
    Di satu sisi, anak-anak muda yang melabuhkan diri pada permainan politik hadir dengan imajinasi politik yang lebih cair, menantang kemapanan, serta lebih dekat dengan isu-isu masa depan seperti iklim, kesehatan mental, ekonomi digital, dan transparansi
    kekuasaan
    .
    Namun, di sisi lain, gerakan politik mereka rawan “dibajak” oleh kekuatan lama yang mengendalikan sumber daya.
    Partai politik yang membawa identitas kemudaan kelihatan modern dan seperti harapan baru. Namun, ketika masuk ke dunia politik yang sebenarnya, anak muda hanya punya harapan, tapi hampir tidak punya peluang kemenangan.
    Sangat nyata bahwa politik itu bukan hanya soal harapan, ide, atau bahkan sekadar kejujuran. Politik butuh jaringan, orang lapangan, dan terutama uang. Ini bukan soal materialistis, tapi soal kenyataan.
    Seperti orang mau berlayar ke lautan, semangat saja tidak cukup. Harus ada kapal, mesin, bahan bakar, dan kru.
    Begitu juga dengan partai
    politik anak muda
    . Semangat kemudaan itu ibarat angin kencang yang bagus. Namun, kalau tidak ada kapal yang kuat, anginnya hanya lewat tanpa membawa ke mana-mana.
    Di media sosial anak muda bisa debat gratis. Mereka bisa bikin konten gratis. Namun, memenangkan pemilu itu butuh biaya sangat besar.
    Ada lebih dari 800.000 TPS di seluruh negeri. Setiap TPS butuh saksi. Saksi harus dilatih. Saksi harus makan. Saksi harus dapat transport.
    Belum lagi biaya kantor partai, konsolidasi ke daerah, rapat-rapat, spanduk, baliho, survei, alat peraga, dan mobilisasi massa.
    Sementara itu, anak muda masih tahap merintis hidup. Baru bekerja, gaji belum besar, belum punya bisnis besar, belum punya aset, dan belum punya jaringan pengusaha.
    Betul bahwa anak muda kuat di media sosial, tapi media sosial tidak mengisi kotak suara. Di ruang digital, anak muda menang trending, viral, ramai, dan bahkan penuh gagasan bagus.
    Kenyataannya, dari sejak “Firaun belum beristri pun”, pemilu akan dimenangkan yang mampu hadir sampai ke kampung-kampung, pelosok, desa terpencil.
    Di banyak daerah, orang memilih bukan karena melihat media sosial, tapi karena ketua RT bicara, tokoh agama memberikan rekomendasi, perangkat desa datang, keluarga besar menentukan, atau karena dapat bantuan langsung dari komunitas tertentu.
    Di sinilah partai anak muda berada dalam ketergantungan kepada modal. Sementara itu, kelompok pemodal politik selalu berhitung, partai ini punya peluang menang atau tidak. Jika peluang menang kecil, mereka tidak mau buang uang.
    Partai anak muda dianggap belum punya pengalaman, kedudukan dalam pemerintahan, jaringan pejabat, pengaruh di lembaga-lembaga negara.
    Jadi “para donatur” akan lebih memilih “bersedekah” kepada partai besar atau partai lama.
    Di sinilah kelemahan partai anak muda. Mereka menang dalam perdebatan, tapi kalah di lapangan. Partai mereka menang di layar HP, tapi kalah di TPS. Mereka punya suara di dunia maya, tapi tidak punya saksi di dunia nyata.
    Akhirnya, anak muda diolah elite lama yang membutuhkan simbol. Mereka ditampilkan sebagai wajah segar, jargon baru, gaya kekinian, tetapi pola yang menopangnya tetaplah kekuatan lama.
    Mereka ingin memperpanjang napasnya, tetapi dengan wajah yang terlihat lebih bersih dan diterima publik.
    Hukum besi perniagaan politik adalah para elit lama tidak akan mau membuang sumber daya. Itu rumus paten permainan kekuasaan di mana dan kapan pun.
    Selain itu, para elite pun tidak akan menyokong karena seseorang muda, melainkan kepada kelompok muda yang sudah memiliki modal awal juga, entah itu nama keluarga yang populer, orangtua yang pernah berkuasa, jaringan bisnis yang mapan, atau hubungan kuat dengan elite lama. Dengan kata lain, yang dibiayai mereka bukan “kemudaan”, tetapi “peluang”.
    Adapun anak muda yang bergerak dari bawah tetap saja terjebak dalam lingkaran realitas. Mereka punya idealisme, punya gagasan, punya dukungan emosional dari sebagian publik, tetapi tidak punya daya dorong finansial untuk melangkah jauh.
    Kampanye kreatif mereka di media sosial hanya menarik, tetapi tidak mampu menandingi kekuasaan modal ketika pemilihan tiba.
    Di TPS, yang jumlahnya ratusan ribu itu, suara ditentukan bukan oleh viralnya video, tetapi oleh konsolidasi rapat, struktur saksi, distribusi logistik, dan kemampuan menjaga suara. Sudah barang tentu, semuanya mahal.
    Realitas pahit inilah yang membuat partai anak muda sering kali hanya berhenti pada level harapan. Mereka menjadi inspirasi, bukan kemenangan. Mereka menggetarkan forum diskusi, tetapi tidak menggerakkan perolehan kursi.
    Akhirnya, satu-satunya jalan agar figur muda bisa melaju adalah bergabung dengan kekuatan lama, baik dalam bentuk dukungan finansial, warisan nama, atau jaringan keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anwar Iskandar Terpilih jadi Ketum MUI, Ma’ruf Amin Jabat Ketua Dewan Pertimbangan

    Anwar Iskandar Terpilih jadi Ketum MUI, Ma’ruf Amin Jabat Ketua Dewan Pertimbangan

    Bisnis.com, JAKARTA — KH Anwar Iskandar kembali mengemban amanah sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Periode 2025-2030, setelah diputuskan dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI MUI di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Sabtu.

    Sidang Pleno ke-12 dipimpin Ketua SC Munas XI, KH Masduki Baidlowi. Pembacaan hasil rapat di tim formatur disampaikan oleh Buya Amirsyah Tambunan.

    KH Anwar Iskandar menjabat sebagai Ketua Umum MUI menggantikan KH Miftachul Akhyar pada 2023.

    Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Kediri, Jawa Timur ini terpilih melalui sistem musyawarah mufakat menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi atau sistem formatur. Sebanyak 19 orang menjadi formatur.

    Sementara itu, Munas XI menetapkan Wakil Ketua Umum, yaitu KH M Cholil Nafis, KH Marsudi Syuhud, dan Buya Anwar Abbas. Sedangkan Sekjen MUI periode 2025-2030 dijabat Buya Amirsyah Tambunan.

    Hal ini berdasarkan Peraturan Organisasi (PO) MUI Nomor:01/PO-MUI/VI/2025 tentang Pedoman Pemilihan Pengurus MUI.

    Pemilihan Ketua Umum MUI dan Penyusunan Pengurus Dewan Pimpinan dan Dewan Pertimbangan MUI dilaksanakan dengan tahapan pemilihan formatur, penetapan formatur, pemilihan ketua umum, penyusunan Dewan Pimpinan MUI, pemilihan Ketua Dewan Pertimbangan, dan penyusunan Dewan Pertimbangan.

    Jumlah formatur ditetapkan sebanyak 19 orang, terdiri atas tiga orang unsur Dewan Pimpinan MUI Pusat demisioner (Ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum).

    Kemudian, satu orang dari unsur Dewan Pertimbangan, tujuh orang dari unsur Dewan Pimpinan MUI Provinsi, enam orang unsur pimpinan Ormas Islam yang terdiri atas NU dan Muhammadiyah sebagai unsur tetap, dan ormas lain secara proporsional/bergantian.

    Kemudian, satu orang unsur cendekiawan Muslim/Perguruan Tinggi Islam dan satu orang unsur Pondok Pesantren.

    Berikut Nama Tim Formatur:

    1. Ketua Dewan Pertimbangan MUI Periode 2020-2025, KH Ma’ruf Amin

    2. Ketua Umum MUI Periode 2020-2025, KH Anwar Iskandar

    3. Sekretaris Umum MUI Periode 2020-2025, Buya Amirsyah Tambunan

    4. Bendahara Umum MUI Periode 2020-2025, H Misbahul Ulum

    5. Perwakilan Ormas Islam: Rais Syuriah PBNU, KH Cholil Nafis

    6. Perwakilan Ormas Islam: Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas

    7. Perwakilan Ormas Islam: Al Irsyad, H Faishol Nasar bin Nasr

    8. Perwakilan Ormas Islam: KAHMI, Syamsul Qomar

    9. Perwakilan Ormas Islam: Ketua Umum Wahdah Islamiyah, KH Zaitun Rasmin

    10. Perwakilan Ormas Islam: Ketua Umum GUPPI Prof Fasli Jalal

    11. Perwakilan Perguruan Tinggi Islam: Rektor UIN Mataram, Prof Masnun Tahir

    12. Perwakilan Pondok Pesantren: Pengasuh Pesantren Darul Uchwah, KH Marsudi Syuhud

    13. Perwakilan MUI Provinsi: Ketua Umum MPU Aceh, Tengku Abu Faisal Ali

    14. Perwakilan MUI Provinsi: Ketua Umum MUI Bengkulu, Prof Zulkarnain Dali

    15. Perwakilan MUI Provinsi: Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Muhammad Faiz

    16. Perwakilan MUI Provinsi: Ketua Umum MUI Jawa Timur, KH Mutawakkil Alallah

    17. Perwakilan MUI Provinsi: Ketua Umum MUI Maluku Utara, KH Salman

    18. Perwakilan MUI Provinsi: Ketua Umum MUI Gorontalo, KH Zulkarnain Sulaiman

    19. Perwakilan MUI Provinsi: Sekretaris Umum MUI Kalimantan Utara H Alwani Saputra

  • Selain GOR, Said Abdullah Salurkan Dana Penghijauan Rp1 Miliar di UIN Madura

    Selain GOR, Said Abdullah Salurkan Dana Penghijauan Rp1 Miliar di UIN Madura

    Pamekasan (beritajatim.com) – Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), MH Said Abdullah menyalurkan bantuan dana sebesar Rp1 miliar untuk program penghijauan di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Madura.

    Bantuan tersebut disalurkan disela peresmian Gelanggang Olahraga (GOR) Said Abdullah yang dibangun dari dana pribadi MH Said Abdullah, sebesar Rp3 miliar, di Kompleks Perguruan Tinggi yang beralamat di Jl Raya Panglegur KM 4 Tlanakan Pamekasan, Sabtu (22/11/2025).

    Terlebih politisi senior yang tercatat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, juga mengarahkan bantuan tersebut sepenuhnya untuk pembelian pohon dan penataan ruang hijau sebagai bagian dari upaya mendorong kampus menuju konsep Green University.

    Dalam kesempatan tersebut, wakil rakyat Dapil Jatim XI Madura juga menegaskan jika dana penghijauan sebagai bagian dari respon cepat terhadap meningkatnya ancaman perubahan iklim dan pemanasan global yang saat ini menjadi isu lingkungan paling serius.

    “Bantuan ini khusus penghijauan, untuk membeli pohon dan ditanam di kampus ini, agar UIN Madura menjadi kampus hijau, Green University. Ini penting karena dunia sedang mengalami climate change, perubahan iklim, dan pemanasan global,” kata MH Said Abdullah.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga mengajak pentingnya peningkatan kesadaran publik mengenai manfaat penanaman pohon, khususnya di kawasan pendidikan yang dapat menjadi pusat pembelajaran lingkungan. “Mari kita bangun kesadaran tentang pentingnya menanam pohon, UIN Madura juga harus menjadi pelopor,” ajaknya.

    Sementara Rektor UIN Madura, Saiful Hadi menyambut baik bantuan tersebut dan menyebut perhatian MH Said Abdullah terhadap perkembangan kampus yang selama ini dinilai sangat besar. “Kami sangat berterima kasih. Kepedulian beliau sangat besar terhadap kemajuan UIN Madura,” ungkapnya.

    “Oleh karena itu, kami memastikan UIN Madura akan memanfaatkan bantuan dana dari Pak Said untuk program penghijauan dengan sebaik mungkin, tentunya sesuai dengan amanah dari beliau (MH Said Abdullah),” pungkasnya. [pin/suf]

  • Pesan MH Said Abdullah untuk UIN Madura

    Pesan MH Said Abdullah untuk UIN Madura

    Pamekasan (beritajatim.com) – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jatim XI Madura, MH Said Abdullah meresmikan Gelanggang Olahraga (GOR) Said Abdullah di Kompleks Universitas Islam Negeri (UIN) Madura, Jl Raya Panglegur KM 4 Tlanakan,Pamekasan, Sabtu (22/11/2025).

    Dalam kesempatan tersebut tampak hadir Rektor UIN Madura, Saiful Hadi beserta jajaran, Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Safi’, Anggota DPR RI Dapil Jatim XI Madura, Hj Ansari l, serta sejumlah undangan lainnya.

    “Ini peresmian GOR kedua untuk hari ini, tadi pagi kami meresmikan Said Abdullah Sport Centre di UTM Bangkalan, dan saat ini GOR Said Abdullah (UIN Madura). Semoga dua gedung ini punya makna yang menurut hemat kami bermanfaat bagi siapa saja, karena itu pergunakan GOR ini sebaik-baiknya,” kata MH Said Abdullah.

    Selain itu, pihaknya juga menyampaikan proses transformasi IAIN Madura menuju UIN Madura. “Secara pribadi kami punya riwayat panjang, berawal dari rencana pembangunan gedung ini saat diajak Menpan RB, Azwar Anas. Di mana saat itu IAIN mulai memiliki inisiatif dan berencana mengajukan alih status menjadi UIN,” ungkapnya.

    “Pada saat itu, pihak IAIN tengah melakukan proses alih status menjadi UIN, dan meminta dukungan untuk bertemu dengan Mensesneg. Kebetulan saat itu Mensesneg juga setuju, setelah rampung baru memanggil Kementerian Agama (Kemenag). Sebab jika tidak begitu, biasanya relatif lama,” sambung politisi yang tercatat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.

    Polisi senior yang tercatat sebagai Ketua Banggar DPR RI, sengaja menceritakan hal itu sebagai motivasi bagi juniornya di PDI Perjuangan, Hj Ansari yang juga hadir dalam peresmian tersebut. “Itulah manfaat jadi anggota DPR, mudah-mudahan Mbak Ansari bisa melakukan hal yang sama, tetap melayani rakyat. Karena melayani rakyat punya kebahagiaan tersendiri,” tegasnya.

    “Namun tidak kalah penting, kami akan selalu berharap semoga UIN Madura bisa menjadi pelopor keilmuan keislaman, dan jangan sampai hilang ciri khas terhadap nilai-nilai keislaman,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, dua bangunan GOR di Madura, yakni Said Abdullah Sport Centre di UTM Bangkalan, serta GOR Said Abdullah di UIN Madura, merupakan bantuan pribadi dari politisi senior yang tercatat sebagai Ketua Bidang Sumber Daya DPP PDI Perjuangan.

    Bahkan disela sambutan yang disampaikan dalam peresmian GOR Said Abdullah UIN Madura, MH Said Abdullah juga memberikan apresiasi kepada sejumlah pembawa acara, mulai dari pembaca ayat suci Al-Qur’an hingga kelompok pembaca shalawat Nabi Muhammad SAW. [pin/kun]

  • Jenguk Mahasiswa Dibacok di Batu Merah, Kapolda Maluku Minta Keluarga Menahan Diri
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 November 2025

    Jenguk Mahasiswa Dibacok di Batu Merah, Kapolda Maluku Minta Keluarga Menahan Diri Regional 20 November 2025

    Jenguk Mahasiswa Dibacok di Batu Merah, Kapolda Maluku Minta Keluarga Menahan Diri
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Kepala Polda Maluku Irjen Pol Dadang Hartanto menjenguk mahasiswa UIN Abdul Muthalib Sangadji Ambon Gozi Rumain (23) yang sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon, Kamis sore (20/11/2025).
    Gozi terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis setelah dikeroyok sejumlah pemuda lalu dibacok dua pria tak dikenal di kawasan Lorong Putri, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau,
    Ambon
    pada Rabu dinihari (19/11/2025).
    Saat membesuk korban Dadang sempat berdiskusi dengan keluarga korban yang sedang berada di ruang perawatan.
    Dadang berjanji Polda
    Maluku
    telah berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus
    pembacokan
    tersebut.
    Ia pun meminta agar keluarga dan masyarakat menahan diri serta tidak melakukan aksi balasan yang dapat memicu konflik baru.
    “Kami memahami duka dan kemarahan keluarga. Namun kami mengimbau agar tidak melakukan tindakan apa pun yang dapat memperkeruh keadaan. Serahkan sepenuhnya proses penyelidikan dan penegakan hukum kepada kepolisian,” kata dia.
    Dadang juga mengirim pesan tegas kepada para pelaku yang masih berkeliaran agar segera menyerahkan diri, sebelum diambil tindakan tegas sesuai prosedur hukum yang berlaku.
    “Kami berharap para pelaku memiliki itikad baik dan menyerahkan diri. Polri akan bertindak profesional dalam menangani perkara ini,” ujar dia.
    Sementara itu paman korban, Husen Rumain berharap agar pihak kepolisian segera menangkap para pelaku dan menuntaskan kasus tersebut secara hukum.
    Husen juga meminta agar hukum ditegakkan seadil-adilnya. “Kami berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal. Kami serahkan prosesnya kepada Kepolisian,” ujar Husen Rumain.
    Polda Maluku menegaskan, kasus ini ditangani serius dan menjadi perhatian penuh pimpinan.
    Kepolisian juga memastikan bahwa situasi keamanan di sekitar lokasi kejadian dan wilayah Ambon tetap terkendali.
    Dalam kunjungannya itu, Kapolda Maluku didampingi Kepala Biro SDM Polda Maluku, Direktur Intelkam, Direktur Samapta, serta Kabid Humas Polda Maluku.
    Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa UIN Abdul Sangaji Ambon GR (23) terluka parah dan harus dilarikan ke rumah sakit usai dibacok dua pria tak dikenal di kawasan Lorong Putri, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon pada Rabu dinihari (19/11/2025).
    Aksi pengeroyokan yang berujung pembacokan terjadi saat korban dan sejumlah rekannya dicegat saat sedang dalam perjalanan pulang ke rumah usai menghadiri pesta syukuran wisudah di kawasan Wara, Kecamatan Sirimau.  
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hj Ansari Kembali ke Ponpes Prenduan Sumenep, Sampaikan Terima Kasih kepada Para Guru

    Hj Ansari Kembali ke Ponpes Prenduan Sumenep, Sampaikan Terima Kasih kepada Para Guru

    Sumenep (beritajatim.com) – Anggota DPR RI Dapil Jatim XI Madura, Hj Ansari, mengaku serasa kembali ke masa lalu saat menginjakkan kaki di Pondok Pesantren Al-Amin, Prenduan, Sumenep. Ia pernah menempuh pendidikan selama tiga tahun di pesantren tersebut sebelum akhirnya berkiprah sebagai wakil rakyat.

    Kunjungan itu dilakukan ketika Ansari menjadi pembicara dalam Forum Program Peningkatan Mutu Pendidikan Islam yang digagas Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI bersama UIN Madura. Momen tersebut mempertemukannya kembali dengan para guru yang dulu mendidiknya.

    “Jujur saat pertama kali masuk ke auditorium, saya kaget, karena ternyata banyak pesertanya yang merupakan para guru saya waktu di pesantren. Ya cukup grogi dan sungkan waktu ngisi materi di sini,” ujarnya sambil tersenyum, Kamis (20/11/2025).

    Mengisi materi bertema Kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter di Pesantren, Ansari tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada para guru yang telah membimbingnya selama mondok. Ia menyebut peran mereka sangat besar dalam perjalanan hidup dan kariernya.

    “Yang paling penting dari materi ini, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada para guru yang selama ini mendidik dan membimbing saya, sebab berkat jasa-jasa beliaulah saya bisa menjadi seperti ini,” ucapnya.

    Ansari juga memohon doa dari para guru agar dapat menjalankan amanah sebagai anggota DPR RI dengan baik. “Saya secara pribadi memohon dengan hormat, agar para guru senantiasa mendoakan, supaya kami dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota DPR RI dengan baik dan amanah,” ujarnya.

    Salah satu guru Hj Ansari, Awiyani, mengaku bangga melihat mantan siswanya kini menjadi wakil rakyat dari Madura. “Saya sangat senang dan bangga melihat salah satu siswa kami sukses seperti Mbak Ansari. Bisa menjadi anggota DPR RI perwakilan Madura. Kami doakan semoga tugasnya lancar dan selalu sukses,” katanya.

    Hj Ansari lahir di Pamekasan dan menempuh pendidikan di Pesantren Al-Amin Prenduan selama tiga tahun. Ia kemudian melanjutkan studi ke STAIN Pamekasan (kini UIN Madura). Selain itu, ia juga mengajar di lembaga pendidikan nonformal selama 14 tahun mulai dari semester lima masa kuliahnya.

    Pada Pemilu Legislatif 2024, Ansari memulai karier politik melalui PDI Perjuangan dan terpilih sebagai satu-satunya anggota DPR RI perempuan dari daerah pemilihan Madura. Saat ini ia duduk di Komisi VIII DPR RI yang bermitra dengan sejumlah kementerian dan lembaga negara, di antaranya Kementerian Agama, Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). [tem/beq]