Institusi: UGM

  • Hasyim Muhammad NasDem Sebut Pihak yang Mempersoalkan Ijazah Jokowi Saat Ini Selevel Anies dan Megawati

    Hasyim Muhammad NasDem Sebut Pihak yang Mempersoalkan Ijazah Jokowi Saat Ini Selevel Anies dan Megawati

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Kader Partai NasDem, Hasyim Muhammad angkat suara. Terkait dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Jokowi.

    “Meskipun malaikat yang bilang bahwa Jokowi lulus UGM, ya orang-orang itu tetap gak akan percaya,” kata Hasyim dikutip dari unggahannya di X, Rabu (16/4/2025).

    “Lha wong mereka menuduh itu bukan karena bukti, tapi karena keyakninan. Pokoknya yakin. Gak perlu dasar ilmiah,” tambahnya.

    Para penuding itu, disebutnya prajurit yang berada di level kroco. Menurutnya, saat ini yang harusnya mempersoalkan ijazah Jokowi adalah Anies Basedan dan Megawati.

    “Orang yang mempermasalahkan ijazah selalu prajurit di level kroco,” ujarnya.

    “Kalau memang ijazah Jokowi palsu, harusnya yang meributkan itu Prabowo sejak 2014. Atau kalau sekarang ya harusnya yang meributkan itu levelnya Anies Baswedan atau Megawati,” sambungnya.

    Tapi saat ini, ia bilang itu tak dilakukan Anies dan Megawati.

    “Namun kenapa itu tak dilakukan? Ya karena isu itu memang hanya untuk di level pasukan yang nggak bisa mikir aja. Dan itu jumlahnya banyak. Orang yang nggak bisa mikir itu bertahan dari tahun 2014 sampai 2025,” imbuhnya.
    (Arya/Fajar)

  • Profil Hotma Sitompul, Pengacara Kondang Meninggal Dunia Hari Ini

    Profil Hotma Sitompul, Pengacara Kondang Meninggal Dunia Hari Ini

    TRIBUNJAKARTA.COM – Profil pengacara kondang Hotma Sitompul yang meninggal dunia pada hari ini, Rabu (16/4/2025).

    Berdasarkan informasi, Hotma Sitompul menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

    Tim kuasa Hotma Sitompul, Alvon Kurnia mengungkapkan pengacara senior itu meninggal dunia  pada pukul 11.20 WIB. 

    Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Antasari, Jakarta Selatan.

    Sedangkan pengacara Yudha Khana Saragih juga membenarkan informasi meninggalnya Hotma Sitompul.

    “Benar ya mas (Hotma Sitompul meninggal dunia),” kata Yudha saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (16/4/2025).

    Yudha belum menjelaskan secara rinci mengenai penyebab meninggalnya Hotma tersebut.

    Ia hanya meminta awak media mendoakan almarhum Hotma yang kini sudah berpulang.

    “Mohon doa dari rekan-rekan jurnalis,” katanya.

    Profil Hotma Sitompul

    Hotman Sitompul adalah pengacara kondang Tanah Air berdarah Batak yang lahir di Jakarta pada 1965. 

    Hotma Sitompul menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada. 

    Dikutip dari website resmi, Hotma Sitompul adalah pendiri sekaligus Pembina Lembaga Bantuan Hukum Mawar Saron. 

    LBH Mawar Saron merupakan bagian dari Yayasan Hotma Sitompoel milik Hotma yang didirikan pada 2002. 

    Lembaga bantuan hukum tersebut didirikan dengan tujuan untuk membantu mereka yang miskin dan buta hukum guna mendapatkan keadilan. 

    Hotma Sitompul sangat aktif menjadi pengacara dengan menangani berbagai kasus di Tanah Air.

    Hotma pernah menjadi pengacara yang menangani kasus narkoba Raffi Ahmad.

    Kemudian artis Baim Wong juga pernah menggunakan jasa Hotma untuk menangani kasus perdata yang dilayangkan oleh Astrid pemilik QQ Production. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Temui Massa TPUA, Jokowi: Saya Tak Ada Kewajiban Menunjukkan Ijazah – Halaman all

    Temui Massa TPUA, Jokowi: Saya Tak Ada Kewajiban Menunjukkan Ijazah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025).

    Kehadiran mereka ialah untuk menyampaikan tuntutan supaya Jokowi menunjukkan ijazahnya sebagai lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Rizal Fadillah, mengatakan pihaknya ingin memastikan keaslian ijazah Jokowi.

    “Kita kan seperti yang lain silaturahmi. Yang kedua ingin mendapatkan informasi konfirmasi bahkan kalau verifikasi yang berhubungan dengan ijazah Pak Jokowi.” 

    “Tapi nampaknya beliau tidak berkenan untuk menunjukkan ijazah itu,” tuturnya, Rabu, dilansir Tribun Solo.

    Terlihat ada empat orang yang masuk ke kediaman Jokowi.

    Namun, eks Wali Kota Solo itu menolak untuk menunjukkan ijazahnya dan mengembalikannya kepada proses hukum yang sedang berjalan.

    “Dan mengembalikan ke proses hukum. Bahwa kalau diminta pengadilan maka akan ditunjukkan.” 

    “Kemarin kita ke UGM kita sudah sampaikan bahwa dari UGM tidak bisa menunjukkan ijazah. Ijazah hanya bisa ditunjukkan oleh pemilik.” 

    “Oleh karena itu kita datang ke pemilik. Tapi pemilik sendiri tidak menunjukkan. Bahkan mengembalikan kepada proses pengadilan,” ucap Rizal.

    Sementara itu, Jokowi menerima keempat perwakilan tersebut karena ingin bersilaturahmi.

    Meski begitu, dirinya menolak menunjukkan ijazah lantaran merasa tak mempunyai kewajiban.

    Lalu, keempat orang itu tak mempunyai wewenang untuk meminta menunjukkan ijazah.

    “Ya alhamdulillah sudah saya terima tadi di dalam rumah. Dan apa pun beliau ingin silaturahmi tentu saya terima dengan baik.” 

    “Kemudian yang kedua beliau mau meminta untuk bisa saya menunjukkan ijazah asli saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya untuk menunjukkan kepada mereka.” 

    “Dan juga tidak ada kewenangan mereka untuk mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang dimiliki,” jelas Jokowi.

    Menurutnya, UGM sudah memberikan penjelasan yang gamblang bahwa dirinya secara sah lulus dari Fakultas Kehutanan.

    “Jadi sudah sangat jelas kemarin di UGM sudah memberikan penjelasan gamblang dan jelas,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Didatangi TPUA di Kediamannya di Solo, Jokowi Tetap Enggan Perlihatkan Ijazah Asli.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

  • 2
                    
                        Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia
                        Nasional

    2 Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia Nasional

    Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Advokat
    Hotma Sitompul
    meninggal dunia, pada Rabu (16/4/2025) pukul 11.15 WIB.
    Kabar ini disampaikan oleh Yudha Khana, advokat yang bertugas di kantor pengacara Hotma Sitompul Law Firm.
    Hotma mengembuskan napas terakhir di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta.
    “Bapak dan guru serta pembina kita Dr. Hotma P.D. Sitompoel, S.H., M.Hum telah tutup usia. Mohon doanya,” kata Yudha, saat dikonfirmasi, Rabu.
    Sebagai informasi, Hotma Sitompul merupakan salah satu pengacara kondang di Indonesia.
    Hotma juga mendirikan sebuah lembaga non-profit bagian dari Yayasan Hotma Sitompul bernama
    LBH Mawar Saron
    .
    Lulusan
    Universitas Gadjah Mada
    jurusan hukum ini lahir pada 30 November 1956.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kabar Duka, Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM Akibat Sakit

    Kabar Duka, Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM Akibat Sakit

    loading…

    Advokat ternama Hotma Sitompul meninggal dunia pada Rabu (16/4/2025) siang. Hotma tutup usia setelah menjalani perawatan akibat sakit di RSCM Jakarta. Foto/Instagram Hotma Sitompul

    JAKARTA – Advokat ternama Hotma Sitompul dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (16/4/2025) siang. Kabar itu dikonfirmasi oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi) Luhut MP Pangaribuan.

    “Ya sebagaimana sudah banyak diberitakan tadi jam 11-an (Hotma Sitompul meninggal),” kata Luhut saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025) siang.

    Ia mengatakan, Hotma tutup usia setelah menjalani perawatan akibat sakit yang dideritanya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

    “Di RSCM krn sakit,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Hotma Sitompul memiliki nama lengkap Hotma Parapatuan Daniel Sitompul. Ia lahir di Tanah Karo, Sumatera Utara, pada 30 November 1956.

    Hotma merupakan salah satu pengacara kondang Indonesia, lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Ia dikenal dengan sepak terjangnya di dunia hukum, utamanya dalam menangani sejumlah kasus besar dan kontroversial.

    (shf)

  • Jokowi Janji Siap Tunjukkan Ijazah Asli UGM di Depan Hakim

    Jokowi Janji Siap Tunjukkan Ijazah Asli UGM di Depan Hakim

    loading…

    Mantan Presiden Jokowi memberikan pernyataan setelah Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menggeruduk rumahnya guna meminta klarifikasi terkait ijazah UGM. Foto/Foto/Ary Wahyu Wibowo

    SOLO – Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali buka suara terkait tuduhan ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya. Jokowi memberikan pernyataan sesaat setelah Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menggeruduk rumahnya guna meminta klarifikasi terkait ijazah asli Universitas Gadjah Mada (UGM).

    “Alhamdulillah sudah saya terima di dalam rumah. Karena apapun beliau beliau ini ingin bersilaturahmi, tentu saya terima dengan baik,” kata Jokowi usai menerima TPUA di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025).

    Dikatakannya, TPUA meminta dirinya menunjukkan ijazah asli. Selanjutnya Kepada TPUA, Jokowi menyampaikan bahwa tidak ada kewajiban dirinya untuk menunjukkan.

    Mereka juga tidak berwenang untuk mengatur dirinya untuk menunjukkan ijazah asli.

    “Sudah sangat jelas, UGM juga sudah memberikan penjelasan gamblang dan jelas,” kata Jokowi.

    Dirinya mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum karena sudah menjadi fitnah, dan pencemaran nama baik.

    “Saya mempertimbangkan untuk melaporkan dan membawa ini ke ranah hukum,” ucap Jokowi.

    Saat ini, kuasa hukumnya tengah mengidentifikasi pihak pihak yang akan dilaporkan.

    Jokowi menegaskan, ijazah asli akan ditunjukkan jika diperintahkan oleh pengadilan.

    “Kalau ijazah asli diminta hakim untuk ditunjukkan, saya siap untuk datang dan menunjukkan asli. Tapi hakim yang meminta,” tegasnya.

    (shf)

  • Guru Besar Unnes Unggah Ijazah S1 UGM Tahun 1986, Beda dengan Milik Jokowi

    Guru Besar Unnes Unggah Ijazah S1 UGM Tahun 1986, Beda dengan Milik Jokowi

    GELORA.CO – Guru Besar Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof Saratri Wilonoyudho, membagikan ke media sosial, ijazah S1 miliknya saat berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Dalam akun Instagram @saratri_wilonoyudho, dia mengunggah foto ijazah sarjana tekniknya yang terbit pada 1986.

    “Ijazah Universitas Gadjah Mada tahun 1986,” tulis Saratri.

    Unggahan Prof Saratri menjadi unik lantaran mengunggah ijazahnya di tengah polemik ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang belakangan kembali ramai.

    Meski begitu, Saratri menyebut niatnya mengunggah foto ijazah sebatas ingin menunjukkan kepada publik tentang ijazah UGM pada era kelulusannya.

    Saratri diketahui lulus tahun 1986, hanya terpaut setahun dengan kelulusan Jokowi pada 1985. Namun, jika dibandingkan, ijazah Saratri dengan salinan ijazah Jokowi yang dibagikan UGM memiliki beberapa perbedaan.

    Dia mengamini perbedaan tersebut, walaupun pada satu sisi Saratri tidak punya kapasitas menilai keaslian ijazah orang lain

    Saratri menjelaskan perbedaan yang mencolok ijazahnya 1886 dibandingkan dengan ijazah keluaran 1985 yang pernah dilihatnya di media sosial.

    Dari segi tampilan, kata Saratri, jenis font yang digunakan terlihat berbeda. Font pada ijazahnya masih bergaya lama, sementara milik Jokowi font-nya seperti mirip Times New Roman. Nama rektornya juga berbeda.

    Selain itu, ada dua perbedaan lain yang kentara. Ijazah Saratri tidak ada materai sebagaimana milik Jokowi. Setahu Saratri, foto ijazah juga tidak diperkenankan memakai kacamata seperti milik Jokowi.

    “Punya saya tidak ada materai, lalu fotonya tidak boleh pakai kacamata. Font-nya juga beda. Apakah perbedaan itu karena kebijakan masing-masing fakultas, saya tidak tahu,” ucap Saratri saat dihubungi Tirto, Selasa (15/4/2025).

    Safatri memang tidak bisa memastikan mana ijazah yang sah. Namun, dia berpendapat seharusnya jika tahun kelulusan hanya beda satu tahun, perbedannya tidak banyak.

    “Setahu saya kalau hanya terpaut setahun ya hampir sama. Waktu tahun 80-an rata-rata ya seperti itu. Formatnya hampir sama,” tutur Saratri.

    Saratri menekankan, unggahannya murni untuk edukasi dan berbagi pengetahuan. Di sisi lain, dirinya merasa percaya diri karena seluruh proses pendidikannya dilakukan dengan jujur dan penuh integritas.

    “Saya enggak bisa mengklaim yang lain. Kalau saya pasti asli dan halal karena, maaf, saya tidak pernah plagiasi, tidak pernah menyontek, jadi saya agak percaya diri sedikit tentang itu,” ucap Safatri.

    Sebagai informasi, Prof Saratri sejak lama aktif menjadi Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Jawa Tengah. Dia merupakan orang yang pertama menghembuskan isu plagiat Fathur Rokhman yang saat itu masih Rektor Unnes.

  • 11 Teman Angkatan Bawa Skripsi,Ini Hasil Audiensi

    11 Teman Angkatan Bawa Skripsi,Ini Hasil Audiensi

    PIKIRAN RAKYAT – Universitas Gadjah Mada (UGM) didatangi puluhan orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) ke Fakultas Kehutanan guns meminta klarifikasi soal dugaan ijazah palsu Jokowi pada Selasa, 15 April 2025 pagi di Yogyakarta.

    Pimpinan UGM sudah menerima 3 orang perwakilan TPAU yaitu Roy Suryo, Tifauzia serta Rismon Hasiholan guna beraudiensi soal ijazah Jokowi.

    Menurut Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Prof. Wening Udasmoro, pihaknya mempunyai semua dokumen pendukung yang menunjukkan Jokowi mahasiswa sah dan lulus secara resmi.

    “Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridarma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada, dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan,” kata Wening saat konferensi pers di UGM pada Selasa, 15 April 2025 seperti dilansir dari Antara.

    Kronologi

    Menurut Wening, pihaknya sudah menunjukkan langsung dokumen akademik milik Jokowi termasuk skripsi asli yang tersimpan di perpustakaan fakultas dan foto-foto ketika wisuda di pertemuan dengan perwakilan TPUA.

    Ia mengatakan, Jokowi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan lulus pada 5 November 1985. Sebelas orang yang mengaku teman satu angkatan mantan presiden itu tampak membawa skripsi masing-masing.

    “Yang hadir tadi ada 11 orang teman satu angkatan Pak Jokowi. Mereka datang atas inisiatif sendiri,” lanjut Wening.

    Ia mengaku tak semua orang berhak mengakses data pribadi mahasiswa atau alumni terkait permintaan TPUA agar UGM menunjukkan semua dokumen secara terbuka.

    “Kalau ada keinginan agar data kami dibuka secara telanjang, kami harus tahu siapa yang berhak,” lanjutnya.

    Sekretaris UGM Andi Sandi mengaku pihak kampus akan membuka data yang bersifat publik seperti skripsi yang memang tersedia di perpustakaan. Data pribadi seperti ijazah hanya bisa dibuka jika diminta secara resmi pengadilan atau aparat penegak hukum.

    “Kami juga mempunyai kewajiban untuk melindungi data pribadi setiap orang yang menjadi mahasiswa dan alumni kami. Jadi, ini tidak hanya spesifik orang tertentu, tidak. Akan tetapi, kami menjaga itu,” ujar Andi.

    Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta mengatakan Jokowi tercatat mengikuti semua tahapan akademik dari registrasi, perkuliahan, KKN sampai menyelesaikan serta mempertahankan skripsinya di hadapan penguji.

    UGM hanya menyimpan salinan ijazah serta dokumen akademik lainnya, sedangkan ijazah asli dipegang langsung Presiden ke-7 RI tersebut sebagai lulusan.

    “Nanti kalau ada proses lanjutan, terutama di pengadilan, kami akan bawa ke pengadilan. Kami tidak bisa melayani satu per satu,” ucap Sigit.

    Hasil Audiensi

    Tifauzia, salah satu perwakilan TPUA memahami ijazah asli Jokowi memang tak berada di UGM tapi di tangan yang bersangkutan.

    Ia menilai UGM seharusnya bisa menunjukkan dokumen pendukung lain seperti transkrip nilai atau KHS yang belum mereka peroleh dalam audiensi.

    “Saya tadi bersama teman-teman ini mengajak UGM untuk bersikap netral. Jadi, UGM harus juga melihat bahwa kami ini para peneliti itu ingin menjaga muruah UGM dan menjaga muruah Indonesia,” kata Tifa.

    UGM mempersilakan pihak-pihak yang meragukan keabsahan ijazah Jokowi guna menempuh jalur hukum. Jika bergulir ke pengadilan, pihak kampus siap hadir dan menunjukkan dokumen secara terbuka.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tak Ada Kewajiban Saya Tunjukkan Ijazah Asli

    Tak Ada Kewajiban Saya Tunjukkan Ijazah Asli

    GELORA.CO – Perwakilan massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menemui Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di kediamannya di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025).

    Pertemuan yang berlangsung selama 30 menit itu dilakukan dalam rangka silaturahmi dan halalbihalal, sebagaimana yang dilakukan warga lainnya yang kerap datang menemui Jokowi.

    Namun, selain bersilaturahmi, massa TPUA juga menyampaikan keinginan mereka agar Jokowi menunjukkan ijazah UGM asli, yang selama ini menjadi bahan perbincangan publik terkait keasliannya.

    Jokowi Tegaskan Tak Ada Kewajiban Menunjukkan Ijazah

    Dalam pertemuan itu, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kewajiban untuk menunjukkan ijazah kepada pihak yang tidak memiliki otoritas hukum.

    “Saya sampaikan bahwa tidak ada (kewajiban) dari saya untuk menunjukkan itu kepada mereka. Dan juga tidak ada kewenangan mereka untuk mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang saya miliki,” tegas Jokowi.

    Ia juga menegaskan bahwa UGM telah menyampaikan klarifikasi secara resmi dan menyeluruh soal keabsahan ijazahnya.

    “Karena ini sudah menjadi fitnah di mana-mana pencemaran nama baik saya mempertimbangkan untuk melaporkan ini membawa ini ke ranah hukum,” tutupnya.

    Ditunjukkan jika Pengadilan Meminta

    Wakil Ketua TPUA Rizal Fadilah mengakui bahwa Jokowi tidak berkenan menunjukkan dokumen ijazah tersebut.

    “Nampaknya beliau tidak berkenan untuk menunjukkan ijazah itu begitu ya dan mengembalikan kepada proses hukum bahwa kalau diperintahkan pengadilan maka akan ditunjukkan,” kata Rizal.

    Rizal juga menyebut, sebelumnya pihaknya telah melakukan aksi serupa di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan juga menempuh jalur hukum terkait dugaan keaslian ijazah.

    “Lalu, kita sampaikan bahwa pengadilan itu juga sudah pernah kita lakukan dan ternyata pengadilan tidak pernah memerintahkan bahkan sebelum sampai kepada pokok perkara, pembuktian itu ternyata pengadilan tidak berwenang,” jelas Rizal.

  • TPUA Geruduk Rumah Jokowi di Solo, Minta Klarifikasi Ijazah Asli UGM

    TPUA Geruduk Rumah Jokowi di Solo, Minta Klarifikasi Ijazah Asli UGM

    loading…

    Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menggeruduk rumah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Rabu (16/4/2025). Foto/Ary Wahyu Wibowo

    SOLO – Sejumlah orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menggeruduk rumah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Solo Rabu (16/4/2025). Mereka ingin meminta klarifikasi dan melihat ijazah asli UGM dari Jokowi.

    Sekitar pukul 10.00 WIB mereka tiba di depan ujung gang Kutai Utara yang merupakan tempat kediaman Jokowi.

    Baa juga: Massa Geruduk Fakultas Kehutanan, UGM Diminta Jujur soal Ijazah Jokowi

    Suasana menjadi riuh karena di lokasi tersebut juga terdapat ratusan warga dan relawan yang ingin bertemu Jokowi. Sesaat kemudian, perwakilan TPUA diterima langsung oleh Jokowi.

    “Pertama seperti yang lain kami ingin silaturahmi. Kedua kami ingin mendapatkan informasi konfirmasi dan bahkan verifikasi yang berhubungan dengan ijazah pak Jokowi,” kata Rizal Fadhilah Wakil Ketua TPUA usai bertemu Jokowi.

    Dikatakannya, Jokowi tidak berkenan menunjukkan ijazah menyatakan mengembalikan ke proses hukum bahwa akan ditunjukkan jika diperintahkan pengadilan.

    Pihaknya juga telah ke Universitas Gadjah Mada (UGM) namun juga tidak bersedia menunjukkan ijazah Jokowi. UGM menyatakan bahwa ijazah hanya bisa ditunjukkan oleh pemilik. Oleh karena itu, pihaknya mendatangi Jokowi untuk bisa menunjukkan ijazahnya.

    “Namun ternyata pemilik tidak menunjukkan dan mengembalikan ke proses pengadilan. Lalu kami sampaikan kalau pengadilan juga sudah pernah kami sampaikan. Tapi pengadilan juga tidak pernah memerintahkan,” ucapnya.