Institusi: UGM

  • Ternyata Ini Alasan Jokowi Tak Pakai Seragam Reuni Angkatan 1980 Kehutanan UGM

    Ternyata Ini Alasan Jokowi Tak Pakai Seragam Reuni Angkatan 1980 Kehutanan UGM

    GELORA.CO  – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasannya tidak memakai seragam biru saat menghadiri Reuni ke-45 Angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Sabtu (26/7/2025).

    Saat menghadiri reuni, Jokowi tampak mengenakan kemeja putih dipadu celana hitam. Dia mengaku sebenarnya mendapat seragam reuni. Namun, karena seragamnya kaus lengan pendek sedangkan alergi kulit di lengannya masih pemulihan, sehingga tidak memakai seragam tersebut.

    “Saya kan masih pemulihan (alergi kulit). Karena seragamnya lengan pendek jadi tidak saya pakai. Itu saja,” kata Jokowi di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Kamis (31/7/2025). 

    Jokowi juga menampik acara reuni tersebut settingan. Menurutnya, sudah lama tak bertemu teman temannya. Dia juga mengaku sebenarnya masih dalam pemulihan. “Jika tak datang, tentu akan membuat ramai, sehingga saya memutuskan datang,” kata Jokowi.

    Jokowi juga mengaku sejak menjadi presiden tidak masuk di grup Whats App (WA) mana pun, termasuk dalam grup reuni yang ramai diperbincangkan masyarakat.

    Jokowi juga membeberkan sosok Mulyono yang belakangan dikabarkan sebagai calo di Terminal Tirtonadi Solo. “Semua kok diragukan, ijazah diragukan, skripsi diragukan, KKN diragukan, teman diragukan,” kata Jokowi. 

    Jokowi mengatakan, Mulyono merupakan teman satu angkatan dengan dirinya tahun 1980. Dirinya lulus lebih cepat pada November tahun 1985, sedangkan Mulyono lulus tahun 1987. 

    Sepengetahuannya, Mulyono bekerja di Jambi di PT. Restorasi Ekosistem Indonesia. Terkait tudingan Mulyono adalah calo tiket di Terminal Bus Tirtonadi Solo, Jokowi mempersilakan masyarakat untuk mengecek sendiri

  • Jokowi Sebut Mulyono Bekerja di PT. Restorasi Ekosistem Indonesia Jambi

    Jokowi Sebut Mulyono Bekerja di PT. Restorasi Ekosistem Indonesia Jambi

    GELORA.CO  – Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) memberikan klarifikasi terkait kontroversi sosok Mulyono yang sempat disorot publik. Dia juga mengklarifikasi seputar acara reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diselenggarakan belum lama ini. 

    Dia menjelaskan, Mulyono merupakan teman satu angkatan di UGM sejak tahun 1980. Meski dia lulus lebih awal pada November 1985, kata dia Mulyono menuntaskan studinya dua tahun setelahnya, yakni pada 1987. 

    Dia juga mengungkapkan profesi Mulyono saat ini yang bekerja di Jambi, PT. Restorasi Ekosistem Indonesia. Bukan yang seperti ramai diributkan sebagai calo tiket di Terminal Tirtonadi Solo.

    Bahkan, Jokowi mempersilakan bagi yang meragukannya untuk mengecek langsung siapa sosok sebenarnya Mulyono tersebut. 

    Selain itu, dia juga merasa heran terhadap banyaknya tudingan terhadapnya, termasuk kegiatan reuni bersama teman-temannya di UGM.

    “Semua kok diragukan, ijazah diragukan, skripsi diragukan, KKN diragukan, teman diragukan,” kata Jokowi di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Kamis (31/7/2025). 

    Pada kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan alasan tidak memakai seragam reuni seperti peserta lain. Meskipun menerima seragam tersebut, Jokowi enggan mengenakannya karena jenis lengan pendek yang kurang cocok dengan kondisi alergi kulit yang belum sembuh sepenuhnya. 

    Soal keikutsertaannya dalam grup alumni, Jokowi menyampaikan bahwa sejak menjabat sebagai Presiden, dirinya tidak tergabung dalam grup WhatsApp mana pun

  • Ramos-Horta usul pendirian Pusat Studi Perdamaian ASEAN

    Ramos-Horta usul pendirian Pusat Studi Perdamaian ASEAN

    Yogyakarta (ANTARA) – Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta mengusulkan pendirian Pusat Studi Perdamaian dan Rekonsiliasi Komunitas ASEAN yang melibatkan universitas serta organisasi masyarakat sipil di kawasan.

    “Kami mengusulkan pendirian Pusat Studi Perdamaian dan Rekonsiliasi Komunitas ASEAN, yang melibatkan universitas dan organisasi masyarakat sipil di seluruh kawasan untuk mempelajari dan mempromosikan metode resolusi konflik lokal dan keadilan restoratif,” kata Ramos-Horta saat menyampaikan kuliah umum di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis.

    Dalam pidato bertema “Pemberdayaan Masyarakat: Pendidikan, Kewirausahaan Sosial, dan Perdamaian”, Ramos- Horta menegaskan bahwa rekonsiliasi bukanlah konsep abstrak, melainkan proses yang dapat dipelajari dan diwariskan oleh generasi ke generasi.

    “Rekonsiliasi adalah seni yang bisa dipelajari dan diajarkan,” ujar dia.

    Pengalaman panjang Timor Leste membangun perdamaian usai konflik, tutur Ramos, menjadi dasar penting untuk mendorong inisiatif tersebut di tingkat kawasan.

    Ia menyebut proses rekonsiliasi yang pernah dijalankan pemerintahannya menjadi bagian dari upaya membangun kembali jaringan sosial masyarakat.

    “Kami membentuk proses kebenaran dan rekonsiliasi, mempromosikan dialog, dan berinvestasi dalam membangun kembali jaringan sosial masyarakat,” katanya.

    Presiden peraih Nobel Perdamaian itu menilai bahwa pendekatan lokal dan tradisional patut memperoleh tempat dalam proses perdamaian di Asia Tenggara.

    “Model seperti ‘Tara Bandu’ dan bentuk dialog antargenerasi tradisional lainnya harus diakui sebagai alat efektif untuk mediasi, transformasi, dan perdamaian sosial dalam konteks yang beragam,” katanya.

    Tara Bandu seperti yang disampaikan Ramos merupakan mekanisme hukum adat yang berlaku di Timor-Leste untuk mengatur tata kelola sumber daya alam.

    Dalam kesempatan itu, Ramos-Horta juga menyinggung pentingnya membedakan antara perdamaian sejati dan perdamaian semu.

    Baginya, perdamaian bukan sekadar soal ketiadaan perang.

    “Itu belum cukup. Itu adalah perdamaian negatif jika dipaksakan. Perdamaian Positif hadir di rumah, di sekolah, dan di semua komunitas,” tuturnya.

    Ia menambahkan, rekonsiliasi yang sejati membutuhkan keberanian politik serta keterlibatan masyarakat akar rumput, termasuk melalui kerja sama antara komunitas dan lembaga pendidikan.

    Ramos-Horta menyampaikan bahwa keanggotaan penuh Timor-Leste dalam ASEAN yang direncanakan pada Oktober 2025 menjadi momentum penting untuk mendorong pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis komunitas di tingkat kawasan.

    “Dalam semangat ini, pengalaman Timor-Leste saat kami bersiap menjadi anggota penuh ASEAN pada Oktober 202 menawarkan perspektif yang unik dan berharga,” ucap Ramos-Horta.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 10
                    
                        Kata Jokowi soal Sosok Mulyono, Teman Seangkatannya yang Disebut Calo Terminal
                        Regional

    10 Kata Jokowi soal Sosok Mulyono, Teman Seangkatannya yang Disebut Calo Terminal Regional

    Kata Jokowi soal Sosok Mulyono, Teman Seangkatannya yang Disebut Calo Terminal
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    — Presiden ke-7 Joko Widodo buka suara menanggapi kabar mengenai
    Mulyono
    , teman seangkatannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), yang disebut-sebut bekerja sebagai calo di Terminal Tirtonadi, Solo.
    Isu tersebut mencuat setelah Mulyono menghadiri reuni ke-45 angkatan 1980 yang digelar di Aula Integrated Forest Farming Learning Center, Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025).
    Di tengah keraguan terhadap ijazah asli
    Jokowi
    , sejumlah pihak pun turut meragukan bahwa Mulyono merupakan alumnus UGM, dan menyebutnya bekerja sebagai calo di terminal Solo.
    “Semua kok diragukan. Ijazah diragukan, skripsi diragukan, KKN diragukan, teman diragukan. Siapa lagi yang mau disampaikan?” ujar Jokowi saat ditemui di Solo, Kamis (31/7/2025).
    Jokowi menegaskan bahwa Mulyono adalah teman seangkatannya saat kuliah di UGM.
    Ia menyebut keduanya sama-sama masuk pada tahun 1980, namun lulus pada tahun yang berbeda.
    “Pak Mulyono itu adalah teman seangkatan saya tahun ’80. Hanya lulusnya saya lebih cepat. Saya lulus bulan November 1985, Pak Mulyono tahun 1987. Bedanya itu,” jelasnya.
    Lebih lanjut, Jokowi membantah tuduhan bahwa Mulyono adalah calo di Terminal Tirtonadi.
    Pria yang namanya sama dengan nama kecil Jokowi itu merupakan seorang profesional yang berkecimpung di bidang kehutanan.
    “Yang saya tahu terakhir, beliau bekerja di Jambi. Dia bekerja di PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI), yang berlokasi di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan,” ujar Jokowi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ramos Horta Sebut 3 Kunci Transformasi Sosial saat Pidato di UGM

    Ramos Horta Sebut 3 Kunci Transformasi Sosial saat Pidato di UGM

    Liputan6.com, Yogyakarta – Presiden Timor Leste sekaligus penerima Nobel Perdamaian, José Ramos Horta, menyampaikan pidato reflektif bertajuk Pemberdayaan Masyarakat: Pendidikan, Kewirausahaan Sosial, dan Perdamaian di hadapan civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (31/7/2025).

    Kunjungan ini menjadi yang keempat bagi Ramos Horta ke Yogyakarta dan yang kedua ke UGM, kampus yang disebutnya sebagai ‘almamater rakyat Timor Leste’. Dalam sambutannya, Ramos Horta menyoroti pentingnya kepemimpinan inspiratif yang berpijak pada komunitas, empati, dan keberanian politik.

    “Masyarakat harus menjadi pusat dari setiap kebijakan. Hanya dengan inklusivitas dan keadilan, perdamaian yang langgeng dapat tercapai,” tegasnya.

    Sebagai catatan, Ramos Horta menekankan bahwa perubahan sosial tidak akan efektif tanpa kepemimpinan yang mengakar pada nilai-nilai kemanusiaan. Ia menyebut tiga pilar perubahan sosial pendidikan, kewirausahaan sosial, dan perdamaian.

    Ia menceritakan bagaimana Timor Leste membangun kembali dunia pendidikan pascakonflik. Program makan di sekolah, misalnya, disebut sebagai langkah sederhana namun berdampak besar dalam mencegah kelaparan dan putus sekolah.

    “Setiap satu piring makanan bergizi bisa menjadi penentu antara anak yang belajar atau anak yang putus sekolah,” katanya, menggarisbawahi pentingnya dukungan negara terhadap pendidikan.

    Menjelang keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN pada Oktober 2025, Ramos Horta mendorong pengakuan atas model lokal dalam menyelesaikan konflik dan membangun perdamaian. Ia menyebut ‘Tara Bandu’ tradisi lokal Timor sebagai salah satu instrumen efektif dalam transformasi sosial.

    Ramos Horta bahkan mengusulkan pembentukan Pusat Studi Perdamaian dan Rekonsiliasi Komunitas ASEAN, serta Program Pemuda ASEAN untuk Kepemimpinan Transformasional yang menggabungkan pertukaran budaya, magang komunitas, dan inovasi sosial.

    Di akhir pidato, ia memberi apresiasi mendalam terhadap Program KKN-PPM UGM yang dianggapnya sebagai contoh nyata integrasi pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

    “Kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat, dengan mendengar dan bertindak, bisa melahirkan dampak jangka panjang,” ujar Ramos Horta, sambil mengajak generasi muda untuk menjadi pemimpin dengan empati, integritas, dan visi.

    Dalam dunia yang penuh tantangan global seperti kemiskinan, ketimpangan, perubahan iklim, dan konflik, Ramos Horta mengajak semua pihak untuk tetap berani bermimpi dan bekerja keras mewujudkannya.

    “Masa depan adalah milik mereka yang berani bermimpi dan punya keberanian untuk mewujudkannya,” tutupnya.

  • Interogasi 12 Jam Dinilai Berlebihan, Roy Suryo Sindir Cara Polisi Perlakukan Prof. Sofian Effendi

    Interogasi 12 Jam Dinilai Berlebihan, Roy Suryo Sindir Cara Polisi Perlakukan Prof. Sofian Effendi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Setelah heboh mengenai ceritanya tentang dugaan ijazah palsu Jokowi hingga meminta maaf secara terbuka ke publik, kini ada kabar baru dari Prof. Sofian Effendi.

    Mantan Rektor UGM periode 2002-2007 ini dikabarkan didatangi Polisi di kediamannya, Yogyakarta.

    Bahkan, dikatakan Roy Suryo berdasarkan kabar yang diterimanya, Prof. Sofian diperiksa Polisi hingga 12 jam lamanya.

    “Prof Sofian mendapatkan interogasi selama lebih dari 12 jam, terlalu,” ujar Roy kepada fajar.co.id, Kamis (31/7/2025).

    Roy bilang, mestinya Prof. Sofian tidak diseret-seret dalam kasus ini. Apalagi, ia telah berbicara huhut menceritakan panjang lebar mengenai dugaan ijazah palsu Jokowi.

    “Sebelum akhirnya menandatangani surat pernyataan yang kontroversi,” ucapnya.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak Kepolisian mengenai detail pemeriksaan tersebut.

    Sebelumnya, Prof. Sofian Effendi, menyampaikan permintaan maaf terkait pernyataannya yang menyinggung soal mantan Presiden Jokowi.

    Video yang diunggah kanal YouTube Langkah Update tersebut berjudul, “Mantan Rektor UGM Buka-Bukaan! Prof Sofian Effendy Rektor 2002–2007! Ijazah Jokowi & Kampus UGM!” dan tayang pada 16 Juli 2025, kemarin.

    Dalam video itu, Sofian sempat mengomentari keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi semasa kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.

    Namun, dalam surat pernyataan tertulis yang ditandatangani langsung oleh Sofian dan diterbitkan pada Kamis, 17 Juli 2025, ia secara resmi menarik seluruh ucapannya dalam video tersebut.

  • Mentan Amran Lapor ke Prabowo Program Cetak Sawah Berjalan Tepat Waktu

    Mentan Amran Lapor ke Prabowo Program Cetak Sawah Berjalan Tepat Waktu

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto untuk melaporkan perkembangan program cetak sawah di berbagai daerah. 

    Amran memastikan progres program itu berjalan dengan baik di Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan sampai dengan Sumatra Selatan. 

    “Insyaallah berjalan tepat waktu,” ujar Amran kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/7/2025). 

    Amran juga melaporkan bahwa perkembangan produksi beras dalam negeri saat ini aman, baik dari segi stok maupun dari operasi pasar yang dilakukan secara besar-besaran. 

    “Kita siapkan SPHP beras yang disubsidi itu 1,3 juta ton dan bansos 365 ton totalnya 1,5 juta ton. Stok kita 4,2 juta ton. Semuanya aman,” tuturnya. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, amanat untuk menyelenggarakan cetak sawah di sejumlah daerah sudah disampaikan Prabowo ke Amran sejak awal dilantik sebagai salah satu menteri Kabinet Merah Putih. 

    Salah satu daerah target cetak sawah adalah Merauke, Papua Selatan dengan luas 1 juta hektare. 

    “Yang di Wanam adalah program cetak sawah, diawali di Merauke, di Wanam. Di sekitar Merauke ada juga rencananya 100 ribu hektar, kemudian nanti yang kita start dari Wanam sampai ke Muting itu sekitar 1 juta hektar,” ujar Kepala Satgas Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhan, November 2024 lalu. 

    Di samping itu, Kementerian Keuangan bahkan menyiapkan anggaran negara untuk menyiapkan program cetak sawah hingga 3 juta hektare. 

    Wakil Menteri Keuangan III Anggito Abimanyu menyebutkan, pada dasarnya Prabowo mencanangkan dalam 5 tahun ke depan untuk mencapai swasembada beras.

    “[Cetak sawah] 1 juta dulu kami akan siapkan anggarannya, kemudian 3 juta,” ujarnya dalam Rapat Terbuka Senat: Puncak Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi UGM Tahun 2024, Senin (28/10/2024).

  • Netizen Ragukan Keaslian Reuni Jokowi: Alumni UGM Asli Reuni Februari

    Netizen Ragukan Keaslian Reuni Jokowi: Alumni UGM Asli Reuni Februari

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Seakan tidak ada habisnya, jagat media sosial terus diramaikan dengan polemik baru terkait ijazah mantan Presiden Jokowi.

    Kali ini, kehadirannya dalam acara reuni mendadak Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) memicu beragam reaksi publik.

    Tak sedikit netizen justru semakin meragukan keabsahan ijazah sang kepala negara.

    Akun Twitter @abu_waras membagikan video yang memperlihatkan Jokowi duduk bersama sekelompok orang berpakaian seragam biru.

    “Heboh Jokowi Ikut Hadir Di Acara Reuni Dadakan, Netizen Malah Semakin Yakin Ijazah Jokowi Palsu,” kata akun tersebut, dikutip Rabu (30/7/2025).

    Postingan itu kemudian dikomentari oleh akun @Toto_Loekito yang menegaskan bahwa reuni resmi alumni Fakultas Kehutanan UGM sebenarnya telah digelar pada Februari 2025 lalu.

    “Fakultas Kehutanan UGM yg Aseli Reuni bulan Februari 2025,” tulisnya.

    “Yang ini aslinya alumni UGM kehutanan ya!?!,” sementara akun @donyk menambahkan, “Bukannya angkatan 1980? Bukan 1985,” kata akun @HFaang.

    Tak sedikit pula yang menyindir ekspresi dan gestur peserta reuni dadakan yang dianggap kaku dan kurang natural.

    “Begini lah ekspresi wajar yg memang satu angkatan. Saling kenal,” sindir akun @CrpRusmin6045.

    “Angkatan 80 kok loe samakan angkatan 85,” sahut akun lainnya @MNasrun77737393.

    Netizen lain bahkan mempertanyakan apakah Jokowi benar-benar pernah menjalani perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM.

    “Loe pernah kuliah apa tidak…???,” tulis @MNasrun dalam cuitan lanjutannya.

    Sebelumnya diberitakan,Koordinator Relagama Bergerak Bangun Sutoto, kembali bersuara mengenai reuni dadakan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (26/7/2025) kemarin.

  • Netizen Ragukan Keaslian Reuni Jokowi: Alumni UGM Asli Reuni Februari

    Bachrum Ahmadi Sindir Alumni UGM Naik Mobil Travel: Reuni Jadi Tak Natural

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pegiat media sosial Bachrum Ahmadi menyorot tajam ajang Reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM).

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Bachrum Ahmadi menyorot terkait kendaraan yang digunakan para alumni yang hadir di acara ini.

    Dimana, terlihat para alumni yang hadir menggunakan kendaraan mobil Elf alias mobil travel.

    Tidak datang sendiri-sendiri, para alumni Fakultas UGM ini justru datang dengan berombongan.

    “Rombongan reuni Fak. Kehutanan teknologi kayu UGM pake mobil Elf alias mobil travel,” tulisnya dikutip Rabu (30/7/2025).

    Hal inilah yang disorot oleh Bachrum dengan menyebut alumni yang menggunakan mobil travel ini justru terkesan tidak natural acara reuni tersebut.

    “Pake mobil pribadi sendiri keq biar klihatan lbh natural reuninya,” sebutnya.

    “Moso nyewa mobil elf travel,” tuturnya.

    Ia bahkan memberikan sindiran keras ke para alumni yang hadir dengan menyebutnya kere.

    “Kere amat! 🤣🤣🤣,” terangnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Wasekjend Demokrat Ungkap Kesaksian Ketua Senat Fakultas Kehutanan UGM Tahun 1984 Terkait Ijazah Jokowi

    Wasekjend Demokrat Ungkap Kesaksian Ketua Senat Fakultas Kehutanan UGM Tahun 1984 Terkait Ijazah Jokowi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Wasekjend DPP Demokrat, Jansen Sitindaon menegaskan sejak awal partainya sama sekali tidak terkait dengan polemik ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Mengingat beberapa hari ini nama Partai Demokrat turut diseret dalam polemik yang menyedot perhatian publik.

    Jansen menyatakan justru berpihak pada Jokowi terkait tudingan ijazah palsu. Ia menceritakan, momen pertemuan tidak sengaja dengan mantan Ketua Senat Fakultas Kehutanan UGM tahun 1984 di sebuah acara kawinan.

    “Ibu Chandra adalah Ketua Senat Fak Kehutanan UGM tahun 1984. Dan sambil makan, kami tanya beliau hal yang sedang ramai di publik dan medsos: ‘bu apakah benar pak Pak Jokowi lulus dari Fak Kehutanan UGM?’,” tulis Jansen di X dikutip pada Rabu (30/7/2025).

    “Beliau jawab: “benar. Pak Jokowi memang kuliah dan lulus dari Fak Kehutanan UGM. Saya kenal beliau kok dan ketika kuliah dulu pak Jokowi memang orangnya pendiam”. Dan berbagai cerita lainnya tentang Fak Kehutanan UGM beliau sampaikan,” sambungnya menceritakan.

    Jadi, menurut Jansen, soal polemik di publik dan media sosial beberapa waktu terkahir ini tentang apakah Jokowi benar kuliah dan lulus dari UGM? sebaiknya diusaikan saja.

    “Karena memang benar beliau kuliah dan lulus dari Fak Kehutanan UGM,” tegasnya.

    Di sisi lain kata Jansen lagi, polemik ijazah Jokowi juga sudah bergulir di ranah hukum. Jadi bukan lagi sekedar opini-opini politik. Karena perangkat hukum sudah ikut ditarik dan terlibat, maka ini sudah soal benar salah, sudah soal pembuktian palsu-asli tidaknya ijazah tersebut.