Institusi: UGM

  • Gen-Z FOMO Minum Obat Cacing gegara Kasus Sukabumi? Ini Anjuran Ahli Farmasi UGM

    Gen-Z FOMO Minum Obat Cacing gegara Kasus Sukabumi? Ini Anjuran Ahli Farmasi UGM

    Jakarta

    Viral di media sosial para Generasi Z atau Gen Z memborong obat cacing untuk dikonsumsi. Bukan tanpa alasan, ini setelah penyakit kecacingan yang merenggut nyawa balita di Sukabumi, Jawa Barat.

    Menanggap hal ini, Pakar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati membenarkan bahwa konsumsi obat cacing memang sebaiknya dilakukan rutin 6 bulan sekali. Terutama bagi mereka yang hidup di daerah dengan prevalensi kecacingan yang tinggi.

    “Mengapa perlu 6 bulan sekali? Telur cacing bisa bertahan lama di tanah dan lingkungan, sehingga mudah terjadi reinfeksi. Siklus hidup cacing memungkinkan seseorang kembali terinfeksi dalam beberapa minggu sampai bulan setelah pengobatan,” kata Prof Zullies kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).

    “Dosis tunggal obat cacing (albendazol 400 mg atau mebendazol 500 mg) efektif membunuh cacing dewasa, tetapi tidak mencegah telur atau larva baru masuk,” sambungnya.

    Siapa yang Diprioritaskan Minum Obat Cacing?

    Prof Zullies menambahkan bahwa ada kelompok-kelompok yang memiliki prioritas untuk mengonsumsi obat cacing secara rutin, setidaknya enam bulan sekali. Ini disesuaikan dengan risiko yang dimiliki oleh tiap kelompok.

    Berikut kelompok-kelompok yang harus mengonsumsi obat cacing.

    ⁠Anak-anak usia prasekolah (1-5 tahun), rentan karena sering bermain di tanah tanpa alas kaki.Anak usia sekolah (6-14 tahun), termasuk target utama program pemberian obat cacing di sekolah dasarWanita usia subur, termasuk ibu hamil trimester kedua dan ketiga untuk mencegah anemia akibat infeksi cacing.Orang dewasa yang tinggal di daerah endemis dengan sanitasi buruk (misalnya bekerja di sawah, perkebunan, tambang, atau pekerjaan yang sering kontak dengan tanah).Populasi dengan status gizi rendah karena kecacingan memperburuk malnutrisi dan anemia.

    Namun, ada juga kelompok yang tidak diwajibkan untuk mengonsumsi obat cacing tiap 6 bulan sekali. Menurut Prof Zullies, ini bisa terjadi karena dukungan lingkungan dan kebersihan pribadi yang baik.

    “Orang dewasa di daerah perkotaan dengan sanitasi baik, air bersih, serta kebersihan pribadi terjaga, biasanya tidak perlu minum obat cacing rutin tiap 6 bulan,” kata Prof Zullies.

    “Namun tetap dianjurkan bila ada risiko tinggi atau gejala,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Mengenal Performative Male yang Lagi Ramai Dibahas”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

    Tren Gen Z Beli Obat Cacing

    4 Konten

    Kasus meninggalnya seorang bocah di Sukabumi karena kecacingan yang tidak tertangani menuai sorotan banyak pihak. Bahkan memunculkan tren baru di kalangan Gen Z, yakni ramai-ramai beli dan minum obat cacing sendiri.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Obat Cacing Jadi Buruan Gen Z, Ini Wanti-wanti Guru Besar Farmasi UGM

    Obat Cacing Jadi Buruan Gen Z, Ini Wanti-wanti Guru Besar Farmasi UGM

    Jakarta

    Kematian balita Sukabumi dengan tubuh penuh cacing memicu rasa waswas banyak orang. Tidak sedikit yang kemudian mulai mencari berbagai jenis obat cacing.

    Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati menegaskan konsumsi obat cacing tidak diwajibkan untuk semua kelompok. Orang dengan kondisi sehat, lingkungan sanitasi bersih, serta tidak memiliki gejala kecacingan, tidak perlu ‘latah’ ikut mencari obat.

    Menurutnya, pemberian obat cacing rutin enam bulan sekali menjadi wajib bagi anak-anak maupun orang dewasa yang tinggal di daerah endemis alias wilayah yang masih mencatat kasus kecacingan.

    “Pemberian obat cacing dianjurkan secara rutin setiap 6 bulan sekali, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa yang tinggal di daerah endemis. Hal ini sejalan dengan rekomendasi WHO dan Kementerian Kesehatan RI melalui program mass drug administration (MDA),” kata Prof Zullies kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).

    Bagi kelompok berisiko, pemberian obat cacing setiap bulan dianjurkan lantaran telur cacing bisa bertahan lama di lingkungan, sehingga rentan terjadi infeksi ulang.

    “Seseorang bisa kembali terinfeksi dalam beberapa minggu hingga bulan setelah pengobatan. Obat hanya membunuh cacing dewasa,” bebernya.

    Prof Zullies mencontohkan albendazol 400 mg atau mebendazol 500 mg dosis tunggal, yang selama ini diberikan, hanya efektif membasmi cacing dewasa, tidak mampu mencegah telur atau larva baru masuk.

    Siapa Saja yang Dianjurkan?

    Prof. Zullies menekankan ada kelompok prioritas yang berisiko lebih tinggi terkena infeksi cacing:

    Anak prasekolah (1-5 tahun), lebih rentan karena sering bermain tanah tanpa alas kaki.Anak usia sekolah (6-14 tahun), target utama program pemberian obat cacing di sekolah dasar.Wanita usia subur, termasuk ibu hamil trimester kedua dan ketiga.Orang dewasa di daerah endemis dengan sanitasi buruk (pekerja sawah, kebun, tambang, atau yang sering kontak tanah).Populasi dengan status gizi rendah.

    “Orang dewasa yang tinggal di perkotaan dengan sanitasi baik, air bersih, serta kebersihan pribadi terjaga biasanya tidak perlu minum obat cacing setiap 6 bulan. Namun tetap dianjurkan bila ada risiko tinggi atau gejala,” tutur Prof. Zullies.

    “Dengan memahami sasaran dan jadwal yang tepat, pemberian obat cacing akan lebih efektif dalam mencegah malnutrisi, anemia, dan dampak jangka panjang akibat kecacingan,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

    Tren Gen Z Beli Obat Cacing

    4 Konten

    Kasus meninggalnya seorang bocah di Sukabumi karena kecacingan yang tidak tertangani menuai sorotan banyak pihak. Bahkan memunculkan tren baru di kalangan Gen Z, yakni ramai-ramai beli dan minum obat cacing sendiri.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • PTBA dan UGM Kembangkan Produk Kalium Humat dari Hilirisasi Batu Bara untuk Swasembada Pangan – Page 3

    PTBA dan UGM Kembangkan Produk Kalium Humat dari Hilirisasi Batu Bara untuk Swasembada Pangan – Page 3

    Liputan6.com, Yogyakarta PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi meluncurkan pilot project alat produksi kalium humat, sebagai bagian dari tahap riset dan pengembangan strategis untuk mendukung program pemerintah mewujudkan swasembada pangan nasional. Kalium humat merupakan produk turunan hasil hilirisasi batu bara berkalori rendah yang berfungsi sebagai pembenah tanah sekaligus pupuk hayati. Produk ini nantinya akan dipasarkan PTBA dengan nama BA Grow, yang tersedia dalam dua varian, yakni bentuk padat dan cair.

    Peluncuran pilot project ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan MIND ID Maroef Sjamsoeddin, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail, Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA Turino Yulianto, Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Surya Herjuna, Direktur Pupuk Kementerian Pertanian RI, Jekvy Hendra, Ketua Tim Peneliti dari Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM Prof. Dr. Ferian, hingga beberapa stakeholder terkait.

    Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menegaskan bahwa proyek ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah batu bara. Menurutnya, batu bara kini tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber energi, tetapi juga dapat diolah menjadi produk yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya para petani.

    “Inisiatif ini membuktikan bahwa batu bara dapat diolah menjadi produk bernilai tambah yang ramah lingkungan dan memberikan manfaat nyata, khususnya bagi para petani. Sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia yang berfokus pada kemandirian pangan, hilirisasi industri, dan kesejahteraan masyarakat. Melalui proyek percontohan ini, PTBA bertekad memberikan kontribusi nyata bagi agenda pembangunan nasional,” ujar Arsal.

     

    Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA Turino Yulianto juga menekankan bahwa hilirisasi merupakan komitmen yang akan terus dikerjakan oleh perusahaan. “Kalium humat adalah bukti persembahan kami bagi negeri untuk menghadirkan energi tanpa henti,” jelasnya.

    Rangkaian acara peresmian di awali di ruang auditorium gedung smart green learning center (SGLC) UGM, kemudian dilanjutkan kunjungan ke lokasi demplot di desa Bimomartani untuk melihat lokasi uji coba implementasi kalium humat serta mendengarkan testimoni para petani. Setelah itu dilanjutkan ke lokasi pilot alat produksi kalium humat untuk melihat bagaimana alat produksi kalium humat beroperasi.

  • Riset: GenAI Berpotensi Perluas Penyebaran Misinformasi hingga Ancaman Privasi – Page 3

    Riset: GenAI Berpotensi Perluas Penyebaran Misinformasi hingga Ancaman Privasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Teknologi Generative Artificial Intelligence (GenAI) membuka babak baru bagi peradaban manusia. Namun, seiring dengan kemudahan akses dan beragam peluang yang ditawarkan, demokratisasi teknologi ini juga membawa risiko serius.

    Risiko tersebut mulai dari disinformasi hingga manipulasi informasi asing yang mengancam ketahanan digital.

    Riset dari Safer Internet Lab (SAIL) dan Center for Digital Society (CfDS) menunjukkan bahwa teknologi AI berpotensi memperbesar penyebaran misinformasi.

    Selain itu, AI juga mengancam integritas demokrasi, mendorong penipuan daring, dan memengaruhi geopolitik melalui praktik Foreign Information Manipulation and Intervention (FIMI), khususnya di kawasan Asia-Pasifik.

    Bahkan, CfDS secara spesifik menyoroti risiko serupa yang dapat dapat ‘dibentuk’ AI dalam konteks Pemilu 2024.

    Sebagai respons nyata, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) melalui SAIL bekerja sama dengan Center for Digital Society (CfDS) menggelar Information Resilience and Integrity Symposium (IRIS) di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, baru-baru ini.

     

     

  • Hilirisasi Batu Bara Hadirkan Inovasi Baru, Tingkatkan Produktivitas Petani dan Dukung Ketahanan Pangan – Page 3

    Hilirisasi Batu Bara Hadirkan Inovasi Baru, Tingkatkan Produktivitas Petani dan Dukung Ketahanan Pangan – Page 3

    Maroef bersama Segenap Direksi Grup MIND ID pun menghadiri peluncuran pilot project kalium humat ini di Fakultas Teknik UGM, Kamis (21/8/2025). Ini menjadi salah satu tonggak penting perjalanan Grup MIND ID dalam membangun hilirisasi produk tambang yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

    Maroef melanjutkan, dengan peningkatan produksi maka upaya bersama dalam memperkuat ketahanan pangan dapat terwujud. Para petani pun mendapat kepastian pasokan pupuk dari dalam negeri dan ke depannya diharapkan dapat menikmati peningkatan pendapatan serta kesejahteraan hidup.

    Grup MIND ID pun akan terus menciptakan nilai tambah dari sumber daya mineral Indonesia untuk membangun peradaban menuju masa depan Indonesia Emas 2045.

    “Komitmen kami jelas, yakni hilirisasi harus membawa manfaat lebih luas bagi bangsa, sejalan dengan Asta Cita pemerintah dalam mendorong, penguatan industrialisasi, ketahanan energi, hingga mendukung swasembada pangan,” pungkas Maroef.

    Dalam kesempatan itu, Rektor UGM Ova Emilia menyampaikan apresiasinya atas langkah berani Grup MIND ID yang menggandeng Universitas sebagai pusat pengembangan dan penelitian alat produksi kalium humat.

    “Namanya penelitian hasil nya dan waktunya kan belum tentu, dan keberanian itu kami apresiasi dan saya kira hasil ini nantinya juga akan dinikmati oleh semua pihak,” tuturnya.

     

    (*)

  • Gempa Dahsyat Munculkan Gunung Baru di Jawa, Ini Kata Pakar Geologi

    Gempa Dahsyat Munculkan Gunung Baru di Jawa, Ini Kata Pakar Geologi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Masyarakat di Grobogan, Jawa Tengah, dibuat heboh lantaran kemunculan semburan tanah menyerupai gunung api. Hal ini memicu dugaan soal kemunculan gunung baru akibat gempa.

    Sebagai informasi, wilayah Jawa Tengah diguncang gempa berkekuatan M6,5 pada 22 Maret 2024. Tak lama setelahnya, muncul fenomena yang diduga sebagai gunung baru.

    Foto dan video penampakan gunung baru itu ramai beredar di media sosial. Hal ini lantas diluruskan oleh Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid A.N.

    Ia mengatakan kemunculan gundukan lumpur di Grobogan adalah gunung lumpur atau diistilahkan ‘mud volcano’.

    Gundukan tersebut memiliki ketinggian 25 meter di atas permukaan tanah. Pembentukannya disebabkan natural gas yang naik ke permukaan ketika menemukan sesar mendatar yang tegak (konduit) dan membawa lumpur dengan densitas lebih ringan dari sedimen di sekitarnya, dikutip dari laman resmi EGSA UGM, Kamis (21/8/2025).

    “Berbagai material, seperti lumpur, gas, batuan, belerang, garam, dan air akan diletuskan di permukaan membentuk kerucut seperti gunung,” tertulis dalam artikel pada laman EGSA UGM, mengutip Sabdaningsih, 2020.

    Disebutkan, gempa yang terjadi menyebabkan migrasi hidrokarbon maupun lumpur yang lebih aktif karena rekahan atau patahan sebagai akibat gempa dangkal. Hal ini mendorong lumpur panas keluar dengan kekautan besar menyerupai gunung api.

    EGSA UGM menuliskan bahwa fenomena mud volcano di Grobogan bukan insiden luar biasa. Pasalnya, sering terjadi mud volcano di daerah tersebut.

    Anomali mud volcano di Grobogan dikatakan berasal dari batuan yang mengalami sesar memanjang dari arah Barat Daya menuju timur laut. Sesar yang terjadi kemudian mengakibatkan keluarnya aliran gas ke permukaan Bumi melalui batuan yang mudah dilalui.

    Dampak Munculnya Gunung Lumpur

    Dalam artikel di EGSA UGM, disebutkan bahwa mud volcano tidak terlalu eksplosif seperti letusan gunung api. Namun, semburannya tetap menimbulkan dampak bagi wilayah sekitarnya.

    Salah satunya berupa dampak kerusakan pada lahan pertanian warga di sekitar lokasi. Selain itu, semburan lumpur panas yang keluar berkala dan berpindah-pindah tempat bisa menghancurkan sawah dan ladang warga sekitar.

    Tak cuma itu, gas-gas beracun seperti hidrogen sulfida dan karbondioksida yang dikeluarkan oleh semburan lumpur panas dapat membahayakan keselamatan jika terhirup dalam konsentrasi tinggi.

    “Gas hidrogen sulfida yang berbau menyengat seperti telur busuk dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan jika terhirup dalam jumlah banyak. Sementara gas karbondioksida dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan sesak nafas, pusing, dan bahkan kematian jika terhirup dalam waktu lama,” tertulis dalam laporan EGSA UGM.

    Peluang ‘Emas’

    Menghadapi fenomena ini, memang ada dampak yang perlu diwaspadai. Pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi alternatif bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena rusaknya lahan pertanian.

    Kendati demikian, fenomena ini juga bisa mendatangkan peluang meas. Misalnya di sektor pariwisata dan industri kreatif, dengan memanfaatkan potensi alam mud volcano.

    “Melalui proses penggabungan kandungan mineral berharga seperti litium, kaolinit, dan kalsit dengan keberadaan mikroorganisme yang unik seperti bakteri halofilik, lumpur pada mud volcano menjadi bahan yang menjanjikan untuk berbagai aplikasi mulai dari industri hingga konservasi lingkungan. Potensi ini dapat dioptimalkan melalui penelitian lebih lanjut dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan lingkungan,” tertulis dalam laporan tersebut.

    Lebih lanjut, mud volcano juga bisa dijadikan objek penelitian yang menarik bagi para ilmuwan geologi, biologi, dan lingkungan. Pasalnya, para ilmuwan bisa mempelajari komposisi kimia dan material yang terkandung dalam semburan lumpur panas.

    Dari situ bisa ditelaah informasi berharga terkait proses-proses kerak bumi, potensi sumber daya alam, serta dampak terhadap lingkungan sekitar. Beberapa komponen yang terkandung dalam lumpur panas juga berpotensi memiliki manfaat dalam industri atau aplikasi lainnya, seperti dalam bidang pertanian, energi, atau bahkan kesehatan.

    Nah, itu dia penjelasan pakar geologi terkait asumsi yang beredar soal kemunculan gunung baru usai gempa dahsyat di Grobogan. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mau Buat MK Bebas Intervensi, Ini 3 Misi Calon Hakim Konstitusi Inosentius
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 Agustus 2025

    Mau Buat MK Bebas Intervensi, Ini 3 Misi Calon Hakim Konstitusi Inosentius Nasional 20 Agustus 2025

    Mau Buat MK Bebas Intervensi, Ini 3 Misi Calon Hakim Konstitusi Inosentius
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Inosentius Samsul, calon hakim konstitusi pengganti Arief Hidayat mengaku ingin menjadi Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai lembaga yang bebas dari intervensi.
    Hal tersebut disampaikannya dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test oleh Komisi III DPR, Rabu (20/8/2025).
    “Harapan saya, poinnya adalah menjaga Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga peradilan, menjadi bagian kekuasaan kehakiman yang merdeka, akuntabel, dan terpercaya. Merdeka yang saya maksud, bebas dari pengaruh atau intervensi pihak atau kelompok tertentu,” ujar Inosentius dalam fit and proper test, Rabu (20/8/2025).
    “Bebas dari asumsi bahwa pendapat kalangan tertentu selalu benar dan DPR selalu menghasilkan UU yang tidak berkualitas. Ini refleksi saya, kebetulan juga tugas saya sebagai kepala badan (di Sekretariat Jenderal DPR RI),” sambungnya.
    Diketahui, Inosentius menjadi satu-satunya nama yang menjalani fit and proper test calon hakim MK yang akan menggantikan Arief Hidayat. Arief sendiri akan pensiun pada Februari 2026.
    Untuk mewujudkan hal tersebut, Inosentius memaparkan tiga misinya jika disepakati menjadi hakim konstitusi.
    Pertama, menjaga integritas hakim MK dengan taat pada aturan, memberikan sanksi kepada pihak yang melanggar, dan siap menerima sanksi jika melakukan pelanggaran. Kedua, memperkuat kemandirian hakim MK.
    “Ketiga, meningkatkan kualitas putusan MK agar mudah dipahami, dapat dilaksanakan, menjadi solusi, dan tidak menimbulkan kontroversi. Keempat, menciptakan peradilan yang transparan,” ujar Inosentius.
    Inosentius Samsul saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Keahlian DPR, yang terlibat dalam proses pembentukan undang-undang dari perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan, hingga pengundangan.
    Ia merupakan pria yang lahir di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 10 Juli 1965. Selama SD hingga SMA ia mengenyam pendidikan di NTT.
    Lalu, Inosentius Samsul mengambil S1 Jurusan Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada 1989.
    Setelah itu, ia mengambil gelar S2 Jurusan Hukum Universitas Tarumanegara dan lulus pada 1997. Sedangkan pada 2003, Inosentius Samsul lulus S3 Jurusan Hukum dari Universitas Indonesia (UI).
    Inosentius Samsul sendiri merupakan nama yang sejak 1990 menjadi bagian dari Sekretariat Jenderal DPR. Ia mengawali kariernya di DPR sebagai Penata Muda pada 1990.
    Singkat cerita, kariernya selama ini berkutat di lingkungan parlemen dan saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Keahlian DPR.
    Namanya selalu terlibat dalam banyak penyusunan dan pembahasan undang-undang di DPR, seperti revisi Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3), revisi UU MK, hingga RUU Cipta Kerja.
    Ia juga merupakan Komisaris Utama di PT Semen Baturaja Tbk berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 yang diselenggarakan pada tanggal 27 Mei 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Inosentius Samsul Calon Tunggal Hakim MK Usulan DPR

    Profil Inosentius Samsul Calon Tunggal Hakim MK Usulan DPR

    Bisnis.com, JAKARTA – Inosentius Samsul menjadi calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tunggal yang dipilih DPR untuk menggantikan hakim Arief Hidayat.

    Diketahui, Arief Hidayat akan purna tugas pada bulan Februari 2026. Pergantian ini setelah DPR menerima surat Pimpinan Mahkamah Konstitusi RI No.3093.1/KP/07.00/08/2025 tanggal 5 Agustus 2025, terkait pergantian hakim MK.

    Profil Inosentius Samsul

    Inosentius Samsul merupakan alumnus S1 dari fakultas hukum Universitas Gadjah Mada, menyabet magister ekonomi di Universitas Tarumanegara, dan berhasil menempuh program doktor hukum ekonomi di Universitas Indonesia.

    Pria kelahiran Manggarai Timur, NTT itu telah  berkiprah sekitar 35 tahun sebagai legislator DPR RI. Pada tahun 1990-1995 dia menjabat sebagai staf Sekretaris Jenderal (Setjen) DPR RI.

    Setelahnya, selama 20 tahun dia menjadi pejabat fungsional peneliti bidang hukum di Setjen DPR RI. Di tahun 2015-2020, Inosentius menduduki jabatan sebagai kepala pusat perancangan Undang-undang badan keahlian DPR.

    Lalu pada 2020-2025, pria yang lahir pada 10 Juli 1965 itu menjabat sebagai kepala badan keahlian DPR (pimpinan tinggi madya eselon IA). Sebagaimana keputusan Presiden ke-7 Joko Widodo no.133/TPA 2020, 30 Juli 2020.

    Hingga saat ini, dia menjadi perancang peraturan perundang undangan ahli utama (Pembina/(IV/e). Sebagaimana putusan Prabowo Subianto No.8/M/2025, 24 Januari 2025.

    Tak hanya itu, dia juga merupakan dosen untuk program pasca sarjana (program magister hukum dan co-promotor program doktor) di fakultas hukum Universitas Indonesia.

    Sebagai informasi, Inosentius merupakan calon hakim MK usulan Komisi III DPR RI. Dia telah memenuhi syarat administrasi dan fit and proper test pada Rabu (20/8/2025).

    Dalam kesempatan fit and proper test, dia ingin membuat MK menjadi tempat yang terpercaya untuk empat kelompok; warga negara yang hak-hak konstitusinya dirugikan; lembaga negara yang bersengketa; penyelenggara dan peserta pemilu; dan partai politik dalam pembubaran partai politik.

    Adapun empat misi yang dia ajukan ketika menjadi hakim MK, yakni; menjaga integritas sebagai hakim MK melalui taat pada aturan, memberikan sanksi kepada pihak yang melanggar aturan, memberikan sanksi apabila ada pelanggaran, dan menjadi contoh bagi hakim serta pegawai di lingkungan MK;

    Menguatkan kemandirian hakim MK; meningkatkan kualitas putusan yang mudah dipahami, dilaksanakan, menjadi solusi, dan tidak menimbulkan kontroversi; dan menciptakan peradilan yang transparan.

    “Komisi III DPR RI menyetujui Saudara Dr. Inosentius Samsul, S.H., M.Hum., sebagai hakim konstitusi usulan DPR dan untuk selanjutnya dapat diproses sesuai ketentuan perundangan-undangan yang berlaku,” tulis kesimpulan Rapat Komisi III DPR terkait Uji Kelayakan (Fit and Proper Test) Calon Hakim Konstitusi di Mahkamah Konstitusi Masa Persidangan I tahun Sidang 2025-2026, Rabu (20/8/2025).

  • Cetak Generasi Digital Unggul, Program Digistar Class Intern Batch 1 Luluskan 230 Talenta Muda – Page 3

    Cetak Generasi Digital Unggul, Program Digistar Class Intern Batch 1 Luluskan 230 Talenta Muda – Page 3

    Sebagai bagian dari sistem pengelolaan talenta Telkom, alumni program terhubung dengan candidate Relationship Management System (CRMS) yang memungkinkan pelacakan potensi serta pengembangan berkelanjutan. Peserta terbaik masuk ke Talent Cluster “High Potential“ dan berkesempatan memperoleh beasiswa pelatihan atau sertifikasi.

    Salah satu Digistar Icon, Putri Naura Ra’fah dari Universitas Indonesia, menyebut program ini sebagai pengalaman yang mengubah cara pandangnya terhadap dunia kerja:

    “Saya belajar untuk menjadi bagian dari solusi nyata dalam dunia industri, bukan hanya teori. Program ini membuka jalan baru, mempertemukan kami dengan mentor luar biasa dan tantangan nyata,” ungkap Putri.

    Telkom juga mendorong alumni untuk terus berkarya melalui Digistar Club, komunitas eksklusif alumni sebagai jejaring profesional dan ruang kontribusi dalam ekosistem digital nasional. Di kampus, Digistar Icon berperan sebagai Youth Ambassador, menghidupkan komunitas belajar melalui 10 chapter di universitas ternama seperti ITB, UI, UGM, ITS, Telkom University, BINUS, UNAIR, dan lainnya.

    Program Digistar merupakan bagian dari strategi besar Telkom membangun talenta digital Indonesia secara berkelanjutan. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui Instagram @livingintelkom dan situs resmi www.digistartelkom.id atau careers.telkom.co.id.

  • 230 Peserta Lulus Program Magang Digistar Class Intern dari Telkom

    230 Peserta Lulus Program Magang Digistar Class Intern dari Telkom

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) resmi meluluskan 230 peserta Digistar Class Intern batch pertama. Digistar Class Intern adalah program magang berbasis proyek yang dirancang untuk mencetak talenta digital Indonesia.

    Tak hanya mengukuhkan kelulusan batch pertama, momen ini juga menjadi ajang penyambutan bagi 200 peserta batch ketiga yang terpilih dari lebih dari 8.700 pendaftar.

    Seluruh peserta batch pertama dan batch ketiga merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Adapun batch kedua diikuti oleh para fresh graduate dan saat ini masih berlangsung.

    Direktur Human Capital Management PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Henry Christiadi mengungkapkan, Digistar Class Intern merupakan komitmen Telkom dalam pengembangan talenta digital melalui ekosistem belajar yang menghubungkan dunia kampus dan industri.

    “Digistar Class Intern adalah komitmen Telkom untuk menyiapkan generasi digital yang bukan hanya siap kerja, tetapi juga siap berkembang dan memimpin. Kami percaya, membangun talent pipeline tidak cukup hanya dengan seleksi, tetapi harus disertai pendampingan, pengembangan, dan konektivitas jangka panjang,” ujar Henry dalam keterangan tertulis, Selasa, (19/8/2025).

    Peserta batch pertama berasal dari 62 perguruan tinggi di 12 provinsi dengan latar belakang multidisiplin. Selama enam bulan, peserta batch pertama Digistar Class Intern terlibat dalam 96 proyek di 40 posisi strategis.

    Selain pengalaman teknis, mereka juga mendapatkan pembekalan hard skill seperti Artificial Intelligence, Cloud Computing, Cybersecurity, hingga B2B Solution, serta sesi mentoring, career coaching, dan pengembangan diri. Performa terbaik mereka diapresiasi melalui penghargaan seperti Outstanding Performance, Hard Skill Excellence, dan Digistar Icon.

    Salah satu Digistar Icon, Putri Naura Ra’fah dari Universitas Indonesia mengatakan program ini sebagai pengalaman yang mengubah cara pandangnya terhadap dunia kerja.

    “Saya belajar untuk menjadi bagian dari solusi nyata dalam dunia industri, bukan hanya teori. Program ini membuka jalan baru, mempertemukan kami dengan mentor luar biasa dan tantangan nyata,” ungkap Putri.

    Sebagai bagian dari sistem pengelolaan talenta Telkom, alumni program terhubung dengan Candidate Relationship Management System (CRMS) yang memungkinkan pelacakan potensi serta pengembangan berkelanjutan. Peserta terbaik masuk ke Talent Cluster ‘High Potential’ dan berkesempatan memperoleh beasiswa pelatihan atau sertifikasi.

    Program Digistar merupakan bagian dari strategi Telkom membangun talenta digital Indonesia secara berkelanjutan. Telkom juga mendorong alumni untuk terus berkarya melalui Digistar Club, komunitas eksklusif alumni sebagai jejaring profesional dan ruang kontribusi dalam ekosistem digital nasional.

    Di kampus, Digistar Icon berperan sebagai Youth Ambassador, menghidupkan komunitas belajar melalui 10 chapter di universitas ternama seperti ITB, UI, UGM, ITS, Telkom University, BINUS, UNAIR, dan lainnya.

    Untuk mengetahui Informasi Digistar lebih lanjut, dapat diakses melalui Instagram @livingintelkom atau situs resmi www.digistartelkom.id atau careers.telkom.co.id.

    (prf/ega)