Institusi: UGM

  • Raih GM-DTGI Award 2025, Sidoarjo Masuk Top 10 Kabupaten dengan Transformasi Digital Terbaik

    Raih GM-DTGI Award 2025, Sidoarjo Masuk Top 10 Kabupaten dengan Transformasi Digital Terbaik

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo berhasil meraih penghargaan Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) Award 2025 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Sidoarjo masuk dalam jajaran 10 besar kabupaten dengan nilai tertinggi se-Indonesia dan menempati peringkat kelima.

    Penghargaan tersebut diterima Sekretaris Dinas Kominfo Sidoarjo, Eri Sudewo, mewakili Bupati Sidoarjo H. Subandi dari Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, Nezar Patria, dalam Seminar Nasional GM-DTGI Tahun 2025 yang digelar di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo UGM, Kamis (18/9/2025).

    GM-DTGI merupakan indeks inovatif yang dirancang Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM melalui Pusat Kajian Sistem Informasi (PKSI) untuk menilai kinerja transformasi digital pemerintah daerah. Instrumen ini mengevaluasi penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan inovasi digital di kabupaten/kota seluruh Indonesia.

    Sekdin Kominfo Sidoarjo, Eri Sudewo, menegaskan penghargaan tersebut adalah hasil kerja kolektif dalam mewujudkan digitalisasi pelayanan publik. Sejak 2019, Pemkab Sidoarjo telah menerapkan SPBE dan kini menyediakan 120 aplikasi layanan publik.

    “Digitalisasi layanan publik ini akan menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan publik yang baik dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo,” ujarnya.

    Menurutnya, penghargaan GM-DTGI menjadi bentuk pengakuan atas transformasi digital yang dilakukan Pemkab Sidoarjo. Ia menambahkan, penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus mengembangkan pelayanan publik digital, termasuk memperkuat infrastruktur teknologi.

    “Digital governance menjadi komitmen Pemkab Sidoarjo untuk bertransformasi menjadi kota modern dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat akan layanan publik yang cepat, tepat, dan transparan,” tegas Eri.

    Ketua Peneliti GM-DTGI, Prof. Syaiful Ali, menjelaskan bahwa tahun ini penilaian dilakukan terhadap 508 pemerintah kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Indeks GM-DTGI dibangun atas tujuh pilar utama yang mengacu pada praktik terbaik global dalam tata kelola transformasi digital, mencakup aspek teknologi, manusia, proses, data, organisasi, hingga keamanan.

    “Penilaian ini tidak hanya menempatkan daerah terbaik dalam peringkat, melainkan juga sebagai refleksi pembelajaran bersama seluruh pemerintah daerah,” terangnya.

    Ia berharap GM-DTGI menjadi acuan kredibel dan dinamis dalam menghadapi perkembangan digital yang cepat, serta memacu semangat daerah untuk terus meningkatkan tata kelola digital demi pelayanan publik yang lebih baik.

    “Forum ini juga kami harapkan menjadi ajang bagi kabupaten/kota untuk saling belajar, berbagi informasi, dan pengalaman terbaik dalam tata kelola transformasi digital di daerah masing-masing,” ujarnya. [isa/beq]

  • Belajar Hidup Sehat dari Orangutan, Pakar UGM: Ada 3 Kebiasaan Bisa Ditiru
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        16 September 2025

    Belajar Hidup Sehat dari Orangutan, Pakar UGM: Ada 3 Kebiasaan Bisa Ditiru Yogyakarta 16 September 2025

    Belajar Hidup Sehat dari Orangutan, Pakar UGM: Ada 3 Kebiasaan Bisa Ditiru
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com – 
    Pola hidup sehat yang dijalani orangutan di alam liar ternyata dapat menjadi inspirasi berharga bagi kesehatan manusia.
    Guru Besar Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Wisnu Nurcahyo, mengungkap bahwa aktivitas fisik dan kemampuan orangutan dalam memilih pengobatan herbal alami adalah contoh gaya hidup ideal.
    Puluhan tahun melakukan penelitian soal orangutan, memberi Wisnu pengetahuan dan wawasan berharga.
    Tidak hanya tentang konservasi satwa liar, tetapi juga untuk kesehatan manusia.
    Wisnu mengatakan, pola hidup orangutan memberikan inspirasi penting bagi manusia. Setidaknya ada tiga pola hidup sehat orangutan yang bisa ditiru manusia.
    Orangutan dalam satu hari, bergerak aktif dengan radius home range sekitar rata-rata 5 km persegi.
    Aktivitas dinamis tersebut, ditambah dengan pola makan alami tanpa bahan pengawet maupun kimia, membuat orangutan selalu tampak sehat dan bugar.
    “Mirip jika manusia selalu aktif berolahraga setiap hari dan menjaga pola makan dengan makanan sehat, tubuh akan menjadi lebih sehat dan kuat,” ujar Wisnu Nurcahyo dalam keterangan tertulis Humas UGM, Selasa (16/09/2025).
    Wisnu menyampaikan saat mengalami sakit, orangutan diketahui mampu mencari sendiri tanaman atau buah-buahan di hutan yang memiliki efek menyembuhkan.
    Masyarakat di sekitar habitat orangutan banyak yang belajar keahlian dalam memanfaatkan tanaman atau pun buah-buahan sebagai obat herbal.
    “Jika diterapkan ke masyarakat, hal ini relevan karena masyarakat di sekitar habitat orangutan juga banyak yang mengonsumsi obat-obatan herbal, belajar dari keahlian orangutan tersebut,” ucapnya.
    “Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan,” imbuhnya.
    Diakui Wisnu, riset mengenai orangutan belum banyak dilakukan di Indonesia karena tidak menghasilkan produk langsung yang bisa dipasarkan.
    Wisnu menegaskan bahwa penelitian penting untuk menjaga kelestarian dan habitat orangutan sebagai aset keanekaragaman hayati bangsa. Selain itu juga tidak memperjualbelikan, dan tidak mengeksploitasi orangutan untuk hiburan
    “Pola kehidupan satwa liar ini justru banyak dipelajari ilmuwan di Eropa dan Amerika yang meniru gaya hidup
    back to nature
     bahwa hidup sehat, bebas polusi, makan makanan alami, dan memanfaatkan tanaman obat herbal untuk pengobatan,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Digugat Alumnus UGM terkait Ijazah Palsu, Ini Isi Petitumnya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 September 2025

    Jokowi Digugat Alumnus UGM terkait Ijazah Palsu, Ini Isi Petitumnya Regional 16 September 2025

    Jokowi Digugat Alumnus UGM terkait Ijazah Palsu, Ini Isi Petitumnya
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Presiden ke-7 Joko Widodo kembali digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Kota Solo Jawa Tengah terkait dugaan ijazah palsu.
    Gugatan dengan mekanisme citizen lawsuit itu mulai disidangkan perdana pada Selasa (16/9/2025) siang.
    Perkara bernomor 211/Pdt.G/2025/PN Skt tersebut diajukan oleh dua alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Top Taufan dan Bangun Sutoto.
    Tergugat dalam perkara ini terdiri dari Jokowi sebagai tergugat I, Rektor UGM Prof Ova Emilia sebagai tergugat II, Wakil Rektor UGM Prof Wening sebagai tergugat III, serta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagai tergugat IV.
    “Tadi dibuka sidang perkara tersebut kurang lebih pukul 11.30 WIB, di ruang Sidang Suryadi,” kata Humas PN Solo, Subagyo, saat dihubungi, Selasa (16/9/2025) sore.
     
    Majelis hakim yang memeriksa perkara terdiri dari Putu Gde Hariadi, Sutikna, dan Fatarony. Dalam sidang perdana, para tergugat hadir secara langsung kecuali Polri.
    “Kemudian Majelis Hakim terhadap perkara tersebut, memanggil lagi tergugat empat yg belum hadir, pada sidang pada hari Selasa tanggal 30 September 2025, untuk hadir di persidangan,” paparnya.
    Isi petitum gugatan yang diajukan penggugat adalah sebagai berikut:
    – Menerima dan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.
    – Menyatakan Tergugat satu, Tergugat dua, Tergugat tiga dan Tergugat empat, telah melakukan perbuatan melawan hukum.
    – Menyatakan bahwa Ijazah sebagaimana tersebut pada Bukti P-1 adalah Palsu.
    – Menghukum Tergugat satu untuk meminta maaf secara tertulis kepada Para Penggugat.
    – Menghukum Turut Tergugat untuk mematuhi putusan ini. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil- adilnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ekonom UGM Bilang Impor BBM Satu Pintu oleh Pertamina Berpotensi Matikan SPBU Swasta – Page 3

    Ekonom UGM Bilang Impor BBM Satu Pintu oleh Pertamina Berpotensi Matikan SPBU Swasta – Page 3

    Lebih lanjut, Yuliot mengutarakan, kebutuhan impor BBM 1,4 juta KL tersebut bakal diselaraskan dengan perjanjian dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS). Seperti diketahui, Indonesia telah sepakat untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dengan Negeri Paman Sam.

    “Jadi dengan kebutuhan tadi, ya kan kita juga ada komitmen juga kan. Ini impor dalam rangka pemenuhan komitmen trade balance kita dengan Amerika,” kata dia.

    “Jadi ini ya kita juga, karena bukan saja ini keinginan pemerintah, tetapi ada komitmen kita juga dengan tiap klien,” ujar Yuliot.

    Dalam rangka pemenuhan kebutuhan BBM di dalam negeri, Kementerian ESDM membebaskan Pertamina untuk membeli minyak dari berbagai perusahaan asal Amerika Serikat.

    “Itu tinggal kesepakatan yang melakukan pengadaan harus perusahaan AS. Ini kan ada beberapa perusahaan AS, misalnya ExxonMobil,” ungkap dia.

    “Kemudian Chevron, itu kan merupakan AS. Jadi dari manapun mereka melakukan pengadaan, itu terserah. Tetapi ini dicatatkan sebagai trade balance kita dengan Amerika,” tutur Yuliot.

  • Ekonom UGM Ungkap Dampak Ekstrim dari Kebijakan Menkeu Purbaya Tarik Dana Rp200 Triliun

    Ekonom UGM Ungkap Dampak Ekstrim dari Kebijakan Menkeu Purbaya Tarik Dana Rp200 Triliun

    Kendati demikian, kedua tujuan tersebut seringkali bertentangan. Denni mengutarakan ketika negara mengimplementasikan kebijakan untuk mencapai stabilitas internal, di sisi lain berdampak negatif terhadap stabilitas eksternal pula.

    “Atau sebaliknya, kebijakan yang ditujukan untuk mengejar stabilitas eksternal, dapat berdampak negatif terhadap stabilitas internal negara itu,” tambahnya.

    Baginya, membandingkan returns atau keuntungan dalam penanaman modal adalah perilaku rasional. Dalam hal ini modal akan selalu mengalir ke tempat yang paling memberikan returns tertinggi pada tingkat risiko yang sama.

    “Pak Purbaya perlu menimbang ini, agar depresiasi yang terjadi tidak terlalu drastis yang menyebabkan defisit neraca transaksi berjalan tidak lagi dapat dibiayai,” tekannya.

    Dikatakan Denni, kebijakan terkait likuiditas dalam perekonomian merupakan ranah kebijakan moneter. Sesuai Undang-Undang, Bank Indonesia memiliki mandat untuk menjaga stabilitas Rupiah, baik dari sisi inflasi maupun nilai tukar terhadap mata uang asing.

    Merujuk pada statistik Neraca Pembayaran yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, neraca transaksi dan finansial Indonesia mengalami perubahan di tahun ini. Hingga semester I 2025, neraca transaksi berjalan mencatat defisit (minus) sebesar 3,2 miliar dolar, sementara neraca finansial juga minus 5,6 miliar dolar. Kondisi ini berbeda dengan tahun 2024, ketika neraca transaksi berjalan defisit, tetapi neraca finansial masih mencatat surplus (plus) meskipun tipis.

    Menurutnya, defisit neraca finansial penyebabnya dipicu oleh keluarnya investasi portofolio, baik obligasi maupun saham yang senilai 8 miliar dolar. Arus keluar tersebut tidak mampu diimbangi dengan masuknya investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) yang hanya mencapai 5 miliar dolar. “Investasi portofolio sangat dipengaruhi oleh sentimen investor,” tegasnya.

  • Indonesia Jadi Pusat Antariksa Dunia

    Indonesia Jadi Pusat Antariksa Dunia

    Jakarta

    Adi Rahman Adiwoso, CEO PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan Ketua Asosiasi Antariksa Indonesia, punya mimpi besar: menjadikan Indonesia penguasa low-earth orbit di garis khatulistiwa.

    Dengan rencana membangun bandar antariksa di Biak dan mendorong anak muda terjun ke industri satelit, ia ingin menciptakan ekosistem antariksa yang kuat.

    Bisakah Indonesia mewujudkan ambisi ini di tengah tantangan birokrasi dan minimnya minat STEM?

    Kedaulatan Antariksa: Mengapa Penting?

    Adi yakin, menguasai antariksa adalah kunci strategis bagi Indonesia. “Kalau kita bergantung pada asing seperti Elon Musk, saat darurat, kita puyeng,” tegasnya.

    Ia menyebut low-earth orbit di ekuator, yang meliputi 1,5 miliar penduduk dari Asia hingga Brasil, sebagai aset berharga. “Siapa yang kontrol orbit ini, kontrol masa depan,” katanya mengutip dokumenter Wild Wild Space.

    Satelit bukan hanya soal komunikasi, tapi juga logistik pangan. Dengan teknologi multispektral, satelit dapat memprediksi panen dan mengelola distribusi pangan. “Kalau Bali banjir, padi rusak. Tapi Sumatera Selatan panen tiga bulan lagi. Data satelit bantu trading beras,” jelas Adi

    Ia mencontohkan bagaimana satelit bisa memetakan kapan padi atau jagung siap panen, mendeteksi gagal panen di wilayah tertentu, atau memprediksi kebutuhan beras nasional. Misalnya, jika Kalimantan kekurangan beras, satelit bisa menunjukkan surplus di Sulawesi untuk distribusi cepat.

    “Ini soal logistik cerdas. Satelit lihat pola cuaca, banjir, atau kekeringan, lalu kita atur pasokan pangan supaya stabil,” tambahnya. Teknologi ini juga memungkinkan prediksi pasar global, seperti gagal panen di Amerika Selatan, untuk peluang ekspor yang menguntungkan.

    Adi Rahman Adiwoso, CEO PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Spaceport Biak: Langkah Menuju Dunia

    Kunci visi Adi adalah pembangunan bandar antariksa di Biak, Papua. Lokasinya di khatulistiwa memungkinkan peluncuran roket lebih efisien, menghemat energi hingga USD 3,6 juta per peluncuran.

    “Di Biak, roket bisa bawa 900 kg dengan mesin sama, dan puingnya jatuh di perairan internasional,” ujarnya.

    Tapi mimpi bapak dua anak ini tak hanya membuat spaceport di Biak. Lebih dari itu, dia ingin menjadikan Papua sebagai pusat keunggulan antariksa, termasuk sumber daya manusianya.

    “Saya bilang ke teman-teman di Papua, jangan cuma jadi satpam di spaceport. Sini, saya sekolahin anak-anak Papua jadi engineer roket,” katanya dengan semangat.

    Ia membayangkan generasi muda Papua terlibat langsung dalam merancang, membangun, dan mengoperasikan teknologi antariksa.

    “Papua punya potensi luar biasa. Anak-anak di sana cerdas, tapi kurang akses. Kalau kita kasih pelatihan dan pendidikan, mereka bisa jadi tulang punggung industri antariksa Indonesia,” tambahnya.

    Penerus Ekosistem Antariksa

    Satelit Nusantara Lima. Foto: PSN

    Adi mengungkap keprihatinnya pada minimnya minat anak muda Indonesia di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). “Beasiswa (STEM) BRIN dan LPDP ada ribuan, tapi yang daftar sedikit,” keluhnya.

    Namun, ia tak menyerah. Pria kelahiran Yogyakarta ini berbagai upaya agar minat anak muda pada antariksa semakin bertambah.

    Salah satunya dia pernah mendukung siswa SMK Pontianak membuat roket dari pupuk NPK dan gula dengan modal Rp 32 juta. Hasilnya? Roket mereka mencapai ketinggian 1,1 km.

    “Kalau dikasih kesempatan, anak muda bisa. Yang kurang cuma keberanian,” tegasnya.

    Selain SDM, birokrasi turut menjadi perhatian Adi. “Regulasi harus cepat dan simpel, tapi birokrasi kita lambat,” kritiknya.

    Ia mencontohkan Selandia Baru, yang dengan 5 juta penduduk punya Menteri Antariksa, sementara Indonesia masih terjebak aturan rumit.

    “Pemerintah sudah mulai perhatian, tapi eksekusinya harus dipercepat,” ujarnya.

    Selain itu, Adiwoso menyoroti mentalitas ‘champion of mediocrity’ di kalangan masyarakat Tanah Air. Menurutnya, kegagalan adalah bagian dari proses, bukan akhir.

    “Kita (sukanya) cari jalan mudah, cukup segini. Padahal, kalau mau nomor satu, harus kerja keras dan berani gagal,” katanya.

    CEO PSN Adi Rahman Adiwoso Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Bukan Sekadar Uang

    Bagi Adi, antariksa bukan sekadar ladang keuntungan finansial. Dengan semangat yang membara, ia menegaskan bahwa motivasinya jauh melampaui urusan materi.

    “Kalau cuma cari duit, cetek. Saya mau bikin sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya

    Adi ingin teknologi antariksa mengatasi masalah nyata, seperti ketimpangan akses di pulau kecil.

    “Pulau kecil pun berhak dapat listrik dan internet cepat. Satelit bisa bikin itu terjadi,” katanya.

    Dengan PSN yang kini punya kapasitas satelit terbesar di Asia Pasifik dan rencana spaceport Biak, ia berharap Indonesia tak lagi jadi penonton di panggung antariksa global.

    “Kalau gue mati duluan, gue jadi hantu penasaran kalau Biak belum jadi spaceport,” pungkas Adi dengan canda.

    Semoga visi Adi mengubah Indonesia jadi pusat antariksa dunia dapat terwujud.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Tindak Lanjut UGM soal Dosen FKH Tersangka Praktik Stem Cell Ilegal”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Ijazah Gibran Digugat, Roy Suryo: Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya

    Ijazah Gibran Digugat, Roy Suryo: Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Polemik ijazah jenjang SMA Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendadak jadi perhatian publik usai digugat Subhan Palal di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

    Pengamat telematika sekaligus mantan Menpora, Roy Suryo, mengatakan bahwa persoalan ini ibarat judul sinetron, sebab kronologi pendidikan Gibran dinilai tidak konsisten dan membingungkan.

    “Dalam bahasa Jawa ada pepatah yang sangat terkenal, kacang mongso ninggalno lanjaran, artinya buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Tidak ayah, tidak juga anaknya,” ujar Roy kepada fajar.co.id, Sabtu (13/9/2025).

    Ia menyinggung soal ijazah Presiden Jokowi yang menurutnya sudah diteliti secara akademis dalam buku Jokowi’s White Paper.

    “Kalau ijazah UGM saja sampai dibuatkan buku JWP alias Jokowi’s White Paper yang secara ilmiah, komprehensif dan metodologis sudah memastikan 99,9 persen kepalsuannya, maka kalau ini lebih parah lagi, karena kronologinya saja sempat berubah-ubah alias amburadul,” sebutnya.

    Dikatakan Roy, generasi muda, termasuk Gen Z dan Gen Alpha, membaca persoalan ini tidak jauh berbeda.

    “Mereka menganggapnya sebelas duabelas alias sama saja sami mawon, kalau tidak menyebutnya mirip,” ucapnya.

    Roy mengingatkan, isu ini baru benar-benar terbuka ke publik setelah seorang pengacara bernama Subhan Palal mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

    “Barulah kabar carut marutnya ijazah si Fufufafa ini dipertanyakan keabsahannya secara hukum dan menjadi terbuka di hadapan publik,” Roy menuturkan.

    Ia bahkan menyebut jalannya persidangan pertama pada 8 September lalu cukup mengejutkan.

  • Ada Temuan Residu Pestisida, Bukan Kali Pertama Taiwan Larang Produk Indomie

    Ada Temuan Residu Pestisida, Bukan Kali Pertama Taiwan Larang Produk Indomie

    Jakarta

    Taiwan melaporkan satu batch produk Indomie rasa Soto Banjar Limau Kuit produksi Indonesia yang mengandung residu etilen oksida. Kadar residu yang terdapat dalam Indomie tersebut ada di tingkat yang tidak memenuhi standar negara tersebut.

    Menurut Food and Drug Administration (FDA) Taiwan, batch Indomie itu memiliki batas kedaluwarsa 19 Maret 2026. Sementara itu, Centre for Food Safety (CFS) Taiwan meminta seluruh produk untuk tidak dikonsumsi.

    “Konsumen harus membuang produk dan tidak mengonsumsinya,” demikian tulis laporan CFS.

    Kejadian ini bukan kejadian pertama bagi Indomie. Pada tahun 2023, Malaysia sempat menarik dua produk mi instan, yaitu Indomie Rasa Ayam Spesial dan Ah Lai Curry Noodles dari Malaysia. Namun, setelah melakukan serangkaian pengujian, Malaysia menyebut kedua produk tersebut dibuat sesuai standar yang berlaku.

    Penarikan yang dilakukan oleh Malaysia menyusul pernyataan Departemen Kesehatan Taiwan yang mengatakan kedua produk itu mengandung etilen oksida.

    Mereka menemukan pada bumbu mi instan produk Indonesia, ditemukan mengandung 0,187 mg/kg etilen oksida, sedangkan pada produk Malaysia ditemukan sebanyak 0,065 mg/kg etilen oksida.

    Pada saat itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan bahwa produk Indomie Rasa Ayam Spesial Aman dikonsumsi karena residu etilen oksida masih berada di bawah ambang batas maksimal 85 ppm. Ini mengacu pada regulasi Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 soal Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

    “Dengan demikian, kadar yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah batas maksimal residu di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada. Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi, karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar,” kata pihak BPOM.

    Pada tahun 2022, produk Mie Sedaap juga pernah mengalami kasus serupa. Tiga negara termasuk Hong Kong, Singapura, hingga Malaysia meminta warganya untuk lebih hati-hati dalam konsumsi beberapa varian Mie Sedaap.

    Pihak Mie Sedaap saat itu juga sudah membantah adanya kandungan etilen oksida atau pestisida yang kemungkinan dipakai sebagai bahan pengawet.

    Apa Itu Etilen Oksida?

    Etilen oksida dalam produk makanan digunakan sebagai pengawet dan pembunuh bakteri serta jamur. Menurut BPOM, etilen oksida merupakan pestisida yang digunakan sebagai fumigasi dan dalam jumlah kecil juga dapat digunakan sebagai bahan pensteril.

    Dikutip dari Cancer.gov, etilen oksida dalam keadaan suhu kamar merupakan gas yang tidak memiliki warna dan memiliki aroma manis. Etilen oksida dikaitkan sebagai zat karsinogenik yang dapat memicu kanker.

    Limfoma dan leukemia menjadi dua jenis kanker yang paling sering dikaitkan dengan paparan etilen oksida. Etilen oksida juga dikaitkan dengan risiko kanker lambung dan payudara.

    Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati mengatakan jumlah residu etilen oksida pada makanan umumnya sangat kecil. Residu biasanya juga menguap melalui proses pemasakan.

    “Biasanya kalau makan mi instan itu dimasak dulu kan? Ketika dimasak itu udah menguap karena itu kan bentuknya gas. Jadi kecil sekali sebetulnya,” jelas Prof Zullies dalam acara detik Pagi, Jumat (28/4/2023).

    “Yang berisiko mengalami karsinogenesis atau kanker dengan etilen oksida adalah mereka yang memang kerjanya itu setiap hari misalnya terpapar itu. Contohnya orang-orang yang memang bekerja di pabrik etilen oksida atau pabrik yang menggunakan etilen oksida sebagai bahan yang digunakan untuk menggunakan bahan lagi di industri kimia,” sambungnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Taiwan Larang Warga Konsumsi Indomie Soto Banjar Limau Kuit usai Temuan Pestisida

    Taiwan Larang Warga Konsumsi Indomie Soto Banjar Limau Kuit usai Temuan Pestisida

    Jakarta

    Otoritas Taiwan melarang warganya mengonsumsi mi instan asal Indonesia, Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kuit, setelah menemukan residu pestisida, etilen oksida, pada tingkat yang tak memenuhi standar Taiwan. Batch Indomie tersebut memiliki batas kadaluwarsa 19 Maret 2026.

    Dikutip dari rilis Food and Drug Administration (FDA) Taiwan, etilen oksida tersebut terdeteksi pada bungkus bubuk penyedap sebesar 0,1 mg/kg.

    Berdasarkan standar Taiwan, etilen oksida tidak boleh ada pada makanan dan tidak boleh melebihi 0,1 mg/kg pada produk yang diperbolehkan.

    “Hal ini tidak sesuai dengan Pasal 15 Undang-Undang Keamanan Pangan dan Sanitasi,” ucap FDA.

    “Produk yang tidak sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen akan dikembalikan atau dimusnahkan sesuai dengan peraturan,” lanjut FDA.

    Di sisi lain, Pusat Keamanan Pangan atau The Centre for Food Safety (CFS) Taiwan saat ini sedang menyelidiki apakah produk yang dimaksud diimpor ke Hong Kong dan sedang menghubungi otoritas terkait untuk informasi lebih lanjut.

    “Konsumen harus membuang produk dan tidak mengonsumsinya,” demikian tulis laporan CFS.

    Selain itu, produk yang didapatkan melalui pembelian daring atau perjalanan internasional tidak dapat dikecualikan. Sementara itu, pihak CFS akan tetap waspada dan memantau setiap perkembangan baru serta mengambil tindakan yang tepat bila diperlukan.

    Efek Etilen Oksida

    Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Zullies Ikawati beberapa waktu lalu menjelaskan etilen oksida biasanya digunakan untuk membunuh bakteri lantaran bisa merusak DNA dan mikroba.

    “Dia (etilen oksida) itu bersifat sangat reaktif, bisa berinteraksi dengan DNA, merusak DNA dari mikroba. Makanya dipakai untuk membunuh bakteri,” ujar pakar farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Zullies Ikawati dalam siaran detikPagi, Jumat (28/4/2023).

    “Makanya di rumah sakit banyak alat kesehatan yang disterilisasi menggunakan gas etilen oksida. Kenapa? Karena sterilisasi itu tidak membutuhkan panas. Karena tidak semua bahan-bahan itu bisa dengan pemanasan atau tahan dengan panas. Termasuk makanan,” sambungnya.

    Prof Zullies menjelaskan, sifat etilen oksida yang mampu merusak DNA juga berlaku ketika mengenai tubuh manusia. Jika senyawa ini sampai berinteraksi dengan DNA dalam jangka waktu yang lama, maka bisa terdapat risiko kanker.

    “Dengan sifat reaktifnya itu dari etilen oksida, maka dia juga bisa merusak DNA manusia jika terpapar pada manusia. Maunya kan terpapar pada mikroba, misalnya untuk membunuh (mikroba) juga dipakai untuk pestisida atau insektisida serangga yang mengganggu produk makanan,” jelasnya.

    “Tetapi ketika terpapar pada manusia, maka dia juga bisa berinteraksi dengan DNA manusia yaitu bisa menyebabkan kanker kalau itu terpapar dalam jumlah yang banyak dan terus-menerus. Jadi sifatnya karsinogenik,” pungkas Prof Zullies.

    Ia juga menjelaskan, pada makanan, etilen oksida tidak bekerja sebagai bahan tambahan yang mempengaruhi rasa, melainkan hanya sebagai sisaan (residu). Maka dari itu, umumnya jumlahnya akan sangat kecil.

    detikcom sudah berupaya menghubungi PT Indofood untuk meminta informasi lebih lanjut terkait laporan Taiwan, tetapi hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan lebih lanjut.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • Taiwan Temukan Residu Pestisida di Indomie Soto Banjar Limau Kuit

    Taiwan Temukan Residu Pestisida di Indomie Soto Banjar Limau Kuit

    Jakarta

    Otoritas Taiwan melaporkan satu bacth mi instan merek Indomie varian rasa Soto Banjar Limau Kuit produksi Indonesia ditemukan mengandung residu pestisida etilen oksida pada tingkat yang tak memenuhi standar negara tersebut.

    Dikutip dari Food and Drug Administration (FDA) Taiwan, bath Indomie tersebut memiliki batas kadaluwarsa 19 Maret 2026.

    Saat ini, The Centre for Food Safety (CFS) atau Pusat Keamanan Pangan Taiwan sedang menyelidiki apakah produk yang dimaksud diimpor ke Hong Kong dan sedang menghubungi otoritas terkait untuk informasi lebih lanjut.

    “Konsumen harus membuang produk dan tidak mengonsumsinya,” demikian tulis laporan CFS.

    Selain itu, produk yang didapatkan melalui pembelian daring atau perjalanan internasional tidak dapat dikecualikan. Sementara itu, pihak CFS akan tetap waspada dan memantau setiap perkembangan baru serta mengambil tindakan yang tepat bila diperlukan.

    Apa Itu Etilen Oksida?

    Etilen Oksida (EtO) merupakan zat karsinogen atau pemicu kanker di luar ambang batas. Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati, PhD, Apt, beberapa waktu lalu menyebut zat tersebut merupakan semacam residu bukan bahan tambahan. Tujuannya untuk mensterilkan produk mi instan saat proses produksi atau penyimpanan agar terhindar dari bakteri.

    “Makanya itu jumlahnya sangat kecil dan semua negara sepakat bahwa itu bahan berbahaya atau karsinogen tadi, maka ada batas maksimalnya,” ujar Prof Zullies dalam acara detikPagi, Jumat (28/4/2023).

    “Sehingga artinya apa? Kalau di atas batas itu, ada kemungkinan potensi bahaya. Tetapi kalau sedikit saja, mungkin masih aman walaupun ada. Karena mungkin in certain level kita nggak bisa benar-benar menghilangkan sama sekali residunya,” lanjutnya.

    Prof Zullies menambahkan setiap negara memiliki aturannya masing-masing dalam menentukan batas aman penggunaan EtO. Misalnya, di negara-negara Uni Eropa yang sudah melarang penggunaan EtO.

    “Karena regulasi di berbagai negara ini berbeda-beda, yang ketat ini di Uni Eropa. Di Uni Eropa ini ketat sekali bahkan mereka sudah melarang penggunaan Etilen Oksida untuk sterilisasi,” bebernya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Prabowo: Sebagian Masuk Akal, Sebagian Perlu Dirundingkan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/up)