Institusi: UGM

  • Pegadaian Lahirkan Generasi Emas Melalui The Gade Sociopreneur

    Pegadaian Lahirkan Generasi Emas Melalui The Gade Sociopreneur

    Jakarta

    PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menggelar penganugerahan The Gade Sociopreneurship Challenge (TGSC) 2024 di Ballroom The Gade Tower, Jakarta.

    Dalam sambutannya, Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan PT Pegadaian Eka Pebriansyah menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. Melalui The Gade Sociopreneurship Challenge, Pegadaian ingin memberi ruang kepada anak muda untuk berkontribusi lebih dari sekadar ide.

    “Kami ingin mereka menciptakan solusi nyata yang berdampak langsung pada masyarakat dan lingkungan, sekaligus menguatkan ekosistem kewirausahaan sosial di Indonesia,” jelas Eka, dalam keterangan tertulis, Selasa (3/12/2024).

    Acara ini menjadi puncak dari serangkaian perjalanan panjang yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia, mencerminkan semangat yang penuh dedikasi dalam menciptakan perubahan sosial. Turut hadir dalam acara ini Muhammad Fajrin Rasyid, Ketua Bidang Pengembangan Kewirausahaan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) yang memberikan apresiasi atas inisiatif Pegadaian dalam mendorong wirausaha sosial berbasis keberlanjutan.

    Dengan mengusung tema ‘Young Generation Innovations Towards a Sustainable Future’, TGSC 2024 hadir sebagai wadah bagi generasi muda untuk menunjukkan kepedulian dan kreativitasnya dalam menghadapi tantangan sosial dan lingkungan melalui wirausaha sosial. Selama lebih dari tiga bulan, kompetisi ini berhasil menarik 810 tim dengan total 2.400 mahasiswa yang berasal dari 104 perguruan tinggi, tersebar di 23 provinsi dan 60 kota/kabupaten.

    Setelah melalui beberapa tahap seleksi, terpilihlah 10 tim terbaik yang diundang untuk mengikuti final di Jakarta. Setelah pitching presentasi proposal dan exhibition, ditentukan 3 tim terbaik, yakni Tim Econella dari Universitas Indonesia sebagai Juara 1, Tim Minatara dari Universitas Gadjah Mada sebagai Juara 2, dan Tim Sparkle dari Universitas Hasanuddin sebagai Juara 3. Mereka tidak hanya menunjukkan keunggulan inovasi, tetapi juga komitmen nyata terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

    Pada kesempatan yang sama, para finalis diberi kesempatan untuk memperkenalkan produk inovatifnya kepada para tamu undangan yang hadir, termasuk para mitra strategis PT Pegadaian. Dari proyek berbasis teknologi hingga inovasi yang mengedepankan pemberdayaan komunitas lokal, setiap karya yang dipamerkan membawa pesan kuat tentang masa depan berkelanjutan yang dapat diciptakan melalui kolaborasi.

    Sebelumnya, 10 tim finalis terpilih telah melalui sesi virtual camp, sebuah program mentoring intensif yang dirancang untuk memperkuat kapasitas mereka dalam wirausaha sosial. Dengan bimbingan dari para ahli, mereka belajar tentang strategi pemasaran, pengelolaan bisnis, hingga cara membangun keberlanjutan jangka panjang.

    Komitmen PT Pegadaian tidak berhenti pada penghargaan ini. Para pemenang juga mendapatkan dukungan melalui pendanaan usaha dan program mentoring untuk memastikan ide-ide mereka dapat diimplementasikan dengan maksimal.

    Langkah ini sejalan dengan misi PT Pegadaian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan inklusi keuangan di Indonesia.

    TGSC menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan. Dengan kreativitas dan semangat mereka, visi masa depan yang berkelanjutan kini semakin nyata. Informasi lebih lanjut mengenai The Gade Sociopreneurship Challenge dapat diakses melalui akun Instagram @pegadaian_id dan @tjslpegadaian.

    (prf/ega)

  • Revisi Anggaran Makan Bergizi Gratis dari Rp 15 Ribu Jadi Rp 10.000 Per Porsi, Bisa Dapat Apa Saja?

    Revisi Anggaran Makan Bergizi Gratis dari Rp 15 Ribu Jadi Rp 10.000 Per Porsi, Bisa Dapat Apa Saja?

    TRIBUNJATIM.COM – Nominal untuk anggara makan bergizi gratis jadi Rp 10.000 per porsi.

    Dengan nilai segitu, kira-kira bisa dapat apa saja?

    Presiden Prabowo Subianto merevisi anggaran program makan bergizi gratis dari Rp 15.000 menjadi Rp 10.000 per porsi.

    Keputusan itu disampaikan oleh Prabowo seusai mengumumkan kenaikan upah minimum sebesar 6,5 persen tahun 2025 di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (29/11/2024).

    “Kalau kita rinci, program bergizi ini nanti rata-rata minimumnya atau rata-ratanya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp 10.000 per hari, kurang lebih,” kata Prabowo, dikutip dari Kompas.com, Jumat.

    Lantas, anggaran Rp 10.000 per porsi apakah cukup untuk memenuhi gizi anak-anak sekolah? Dengan nominal tersebut, apa saja makanan bergizi yang bisa didapat anak-anak?

    Makan bergizi gratis Rp 10.000 dapat apa?

    Ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Toto Sudargo menilai, program makan bergizi gratis dari pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki tujuan yang baik, berapa pun nilai anggarannya.

    Menurut Toto, anggaran Rp 10.000 per porsi dapat mencukupi kebutuhan gizi anak-anak sekolah, jika program makan bergizi tersebut dikelola secara efektif.

    “Program makan siang gratis dari Presiden Prabowo sesungguhnya berapa pun nilainya, kalau dikelola dengan baik bisa cukup untuk pemenuhan gizi anak-anak,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/11/2024).

    Lebih lanjut ia menjelaskan, anggaran Rp 10.000 per anak memang sekilas terlihat tidak mencukupi bila dilihat secara individual.

    Namun, jumlah tersebut bisa cukup dengan menerapkan subsidi silang, terutama karena program ini menyasar banyak anak.

    “Kalau Rp 10.000 dihitung untuk satu orang, maka tidak akan pernah terselesaikan atau cukup. Tapi, karena ini jumlahnya banyak (anak-anak) dan jika dikelola dengan baik bisa, yaitu dengan subsidi silang,” sambung dia.

    Diketahui, subsidi silang adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan mekanisme di mana kelebihan dana dari kelompok tertentu, dialokasikan untuk mendukung kelompok lain yang membutuhkan banyak anggaran. 

    Dalam konteks makan bergizi gratis, kebutuhan gizi dan porsi makan anak-anak yang bervariasi, dapat disesuaikan dengan jenjang pendidikan mereka.

    Toto menambahkan, penggunaan subsidi silang ini bisa diterapkan lantaran kebutuhan gizi dan porsi makan anak-anak dari setiap jenjang pendidikan berbeda.

    Ia memberikan contoh, anak-anak SD bisa saja cukup dengan anggaran Rp 5.000 hingga Rp 7.500, mengingat porsi makan mereka lebih kecil dibandingkan siswa SMP atau SMA/SMK.

    Kelebihan anggaran dari porsi siswa SD tersebut, lantas dapat dialokasikan untuk menutupi kebutuhan gizi siswa di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

    “Jadi saya sampaikan, jika anggaran Rp 10.000 dilihat untuk per orang, maka tidak cukup. Tapi kalau Rp 10.000 untuk banyak anak, misalnya 100 atau 200 anak, maka itu cukup. Karena pakai subsidi silang itu bisa mendukung satu sama lain,” sambung dia.

    Toto mengaku dirinya pernah mempraktikkan penerapan subsidi silang tersebut. Menurut dia, hasilnya menunjukkan anggaran Rp 10.000 bisa mencukupi program makan bergizi, asalkan pengelolaannya tepat.

    “Sudah pernah saya coba di sebuah panti (asuhan) dan dikelola dengan baik, Rp 10.000 itu cukup untuk memenuhi gizi. Karena programnya Prabowo itu jauh lebih baik, sesungguhnya. Kalau dihargai berapa pun jumlahnya itu akan cukup,” tambah dia.

    Menurut Toto, dengan alokasi anggaran Rp 10.000 per porsi, anak-anak masih bisa mendapatkan protein, sayur, buah, dan nasi.

    Toto memberikan contoh, misalnya di Nusa Tenggara Timur (NTT), siswa sekolah bisa mendapatkan nasi, ikan (75-100 gram), sayur, buah (pepaya/nanas).

    Uji coba program makan bergizi gratis di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Senin (25/11/2024). (KOMPAS.com/Hasan)

    Anggaran dialokasikan ke lauk pauk bergizi

    Sementara itu, Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan menyarankan agar pemerintah memfokuskan anggaran Rp 10.000 per porsi pada penyediaan lauk pauk bergizi.

    Menurut dia, konsep ini lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dibandingkan menyediakan menu lengkap.

    “Menurut saya sebaiknya dialokasikan khusus untuk lauk pauk (telur, daging ayam, atau susu secara bergantian), sebab bila berupa makan lengkap anggaran Rp 10.000 terlalu mepet,” ujarnya dalam wawancara terpisah.

    Ali menambahkan, kebutuhan nasi dan sayur sebenarnya dapat diusahakan oleh keluarga, terutama bagi masyarakat ekonomi rendah.

    Fokus utama pemberian makanan bergizi gratis diarahkan pada lauk hewani yang cenderung mahal dan sering kali sulit diakses oleh keluarga kurang mampu.

    “Biasanya dari kalangan ekonomi rendah defisit lauk hewani (karena dianggap mahal). Dengan anggaran yang tidak terlalu besar, kita bisa mengalokasikan sesuai proporsi dan prioritas jenis makanan yang sangat dibutuhkan, khususnya oleh kalangan kurang mampu,” kata dia.

    Ia memberikan gambaran bahwa dengan anggaran Rp 10.000 per porsi, anak-anak bisa mendapatkan satu telur dan satu susu, atau alternatif lain seperti satu potong daging ayam atau ikan berukuran sedang.

    Menurut Ali, alokasi yang terfokus pada sumber protein hewani ini dapat memberikan dampak signifikan pada pemenuhan gizi masyarakat.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Dukung Program Nasional Percepatan Rehabilitasi, PT Freeport Indonesia Tanam Mangrove di Deli Serdang

    Dukung Program Nasional Percepatan Rehabilitasi, PT Freeport Indonesia Tanam Mangrove di Deli Serdang

    Program Mangrove for Life, PT Freeport Indonesia Pulihkan Ekosistem Mangrove

    Key: Ekosistem Mangrove, PT Freeport Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup
    Sum: PT Freeport Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup melakukan penanaman mangrove sebagai bagian dari komitmen menanam 10.000 hektare mangrove hingga 2041.

    Deli Serdang, Beritasatu.com – PT Freeport Indonesia (PT FI) bersama Kementerian Lingkungan Hidup melakukan penanaman mangrove sebagai bagian dari komitmen PT FI menanam 10.000 hektare (ha) mangrove hingga 2041. Penanaman kali ini dilakukan di Kecamatan Percut Sei-Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

    Pada 2023, PT FI telah melakukan penanaman mangrove di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur dalam rangka mendukung Program Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove seluas 2.000 ha di luar area PT FI.

    Bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada, PT FI telah memverifikasi berbagai lokasi penanaman mangrove yang diusulkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Dari aksi itu, PT FI telah berhasil mengidentifikasi area lebih dari 800 ha untuk dilakukan penanaman mulai 2025. Lokasi tersebut, tersebar di Sumut, Sumatera Barat, Riau, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali dan Kalimantan Timur.

    Penanaman mangrove di Deli Sedang secara simbolis dilakukan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Direktur & EVP Sustainable Development PT FI Claus Wamafma, bersama jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, dan manajemen PT FI pada Sabtu (30/11/2024).

    “Indonesia memiliki hutan mangrove seluas 3,4 juta ha, terbesar di dunia. Sebanyak 23% populasi mangrove dunia ada di Indonesia. Mangrove sangat penting bagi kehidupan,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq kepada wartawan seusai penanaman mangrove.

    Ia mengatakan, tanaman mangrove memiliki kandungan karbon yang tinggi pada soil mangrove atau tanah mangrove. Fungsinya sebagai penyaring alami yang menangkap sedimen dan polutan dari air sehingga membantu menjaga kualitas air di ekosistem pesisir.

    Selain itu, tanah mangrove juga mampu menyimpan karbon dalam jumlah besar. Hal itu lebih banyak dibandingkan dengan hutan daratan yang membantu mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer dan memitigasi perubahan iklim.

    “Restorasi mangrove harus dilakukan. Kita harus kerja keras. Saat ini Freeport Indonesia menanam 25 ha (di Deli Serdang). Kita juga akan mengajak semua pihak untuk berpartisipasi melakukan rehabilitasi maupun restorasi mangrove yang ada di Indonesia,” kata Hanif.

    Sementara itu, Direktur & EVP Sustainable Development PTFI Claus Wamafma mengatakan program “Mangrove for Life” atau Mangrove untuk Kehidupan merupakan komitmen PT FI terhadap lingkungan. Selain itu, sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan untuk melestarikan ekosistem pesisir dan rehabilitasi mangrove.

    “Upaya ini sekaligus menjadi dukungan kami terhadap Program Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove di Indonesia. Kami berharap melalui kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), pemulihan ekosistem bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat pesisir,” urai Claus.

    Terkait penanaman mangrove di Deli Serdang, Claus menjelaskan kegiatan ini merupakan tindak lanjut Nota Kesepahaman antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), dan PT FI yang ditandatangani pada Juni 2023 lalu.

    Nota kesepahaman tersebut berisi tentang komitmen untuk mendukung pemulihan ekosistem mangrove dalam rangka mendukung Program Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove seluas 2.000 ha.

    “Sejak 2005 hingga 2024, PT FI telah melakukan penanaman mangrove di area pesisir di Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT FI dengan luasan mencapai 1.088 ha,” kata Claus.

  • Pakar UGM Beri Saran Judi Online yang Marak di Kalangan Anak Muda

    Pakar UGM Beri Saran Judi Online yang Marak di Kalangan Anak Muda

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sebanyak 960.000 mahasiswa dan pelajar menjadi salah satu yang terjebak dalam judi online. Studi membuktikan bahwa 82% orang yang mengakses internet pernah melihat iklan judi online mulai dari sosial media, situs film ilegal hingga game online.

    Pengamat Investasi, Keuangan, dan Perbankan sekaligus akademisi Program Studi Manajemen UGM, I Wayan Nuka Lantara, merespon fenomena ini menyebut teknologi dan kemudahan akses menjadi penyebab maraknya judi online ini di kalangan generasi muda. Ditambah, kemudahan pembayaran ini semakin menarik mahasiswa menyetorkan uang deposit secara terus menerus dan pembiaran lingkungan yang seolah-olah mewajarkan tindakan larangan perjudian.

    “Judol (judi online) ini banyak digemari karena modalnya kecil, tapi untungnya berlipat,” ujar Wayan, Senin 15 November 2024.

    Wayan mengatakan bukti nyata judi online dapat mengakibatkan efek negatif, baik dari sisi ekonomi, psikologis, sosial, dan kesehatan. Wayan menyebutkan istilah gambling disorder yang muncul ketika seseorang menghadapi kekalahan berkali-kali, tetapi masih tetap menyetorkan uangnya untuk judi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

    “Diibaratkan menggali sebuah lubang, makin dia menggali, lubang itu akan makin dalam dan dia akan terjebak di dalamnya,” ungkap Wayan.

    Wayan menjelaskan kondisi judi online di Jerman di mana biaya rehabilitasi korban judi lebih besar daripada transaksi itu sendiri. Selain itu tingkat kriminalitas akan meningkat jika kondisi ini berjalan terus dan memungkinkan terburuk dari maraknya judi online adalah resesi yang disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat.

    “Hal tersebut disebabkan oleh misalokasi anggaran rumah tangga untuk hal-hal yang tidak produktif, seperti judi online.”

    Wayan mengatakan berdasarkan kasus ini, negara kehilangan opportunity cost sejumlah uang yang diputarkan untuk judi online. Berdasarkan data, negara merugi sebesar 327 triliun rupiah karena uang tersebut dapat masuk ke alokasi dana lain yang bersifat menguntungkan.

    “Harapannya ada kesadaran dari pemerintah untuk menghentikan judi online ini, karena itu sangat merugikan,” tutur Wayan.

    Wayan memberikans aran agar ada forum khusus pencegahan judi online di lingkungan akademik untuk membangun kesadaran mahasiswa tentang bahaya judi online. Selain itu, edukasi pengelolaan keuangan juga penting dilakukan agar mahasiswa mampu mengelola uang sesuai kondisi finansial dan terhindar dari misalokasi anggaran.

    Tuntutan Keras Menteri Hanif Soal Hak-hak Parinah

  • Penjelasan Istana soal Makan Siang Gratis Rp10 Ribu per Porsi, Sebut Sudah Uji Coba Hampir Setahun

    Penjelasan Istana soal Makan Siang Gratis Rp10 Ribu per Porsi, Sebut Sudah Uji Coba Hampir Setahun

    TRIBUNJATIM.COM – Anggaran makan siang gratis yang semula Rp15 ribu per porsi kini turun menjadi Rp10 ribu.

    Pemerintah sudah melakukan uji coba selama setahun terakhir sebelum memutusakan.

    Hal ini seperti dijelaskan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCO Hasan Nasbi.

    Pemerintah telah uji coba di beberapa provinsi.

    “Sudah dilakukan uji coba hampir setahun ini. Jadi di Pulau Jawa, untuk ketercukupan 600-700 kalori per sajian, bisa dengan harga maksimal Rp 10.000,” kata Hasan kepada Kompas.com, Sabtu (30/11/2024).

    Hasan menuturkan, uji coba itu sudah diadakan di beberapa provinsi.

    Tiga di antaranya adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.

    Tak hanya itu, penurunan harga per porsi menjadi Rp 10.000 tidak memangkas anggaran program makan bergizi gratis tahun 2025.

    Pada tahun depan, pemerintah tetap menganggarkan Rp 71 triliun dalam APBN.

    Dengan begitu, sasaran penerima program makan bergizi gratis akan lebih banyak secara bertahap.

    “Sudah ada uji coba di Jabar, Jateng, dan DKI Jakarta. Anggaran untuk MBG tahun depan tetap Rp 71 triliun,” ucap Hasan.

    Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan anggaran makan bergizi gratis menjadi Rp 10.000 per porsi.

    Nilai ini berubah setelah sebelumnya Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebutkan anggaran mencapai Rp 15.000 per porsi, yang pada praktiknya bersifat fleksibel menyesuaikan harga bahan pangan di daerah.

    Dengan kata lain, bakal ada subsidi silang dengan mengalihkan sisa anggaran dari kota dengan biaya bahan pangan rendah ke kota yang lebih mahal.

    “Kalau kita rinci program bergizi ini nanti rata-rata minimumnya atau rata-ratanya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp 10.000 per hari, kurang lebih,” kata Prabowo, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).

    Sejatinya, kata Prabowo, pemerintah ingin menganggarkan program tersebut Rp 15.000 per porsi.

    Kendati demikian, setelah dihitung-hitung, alokasi Rp 10.000 per porsi masih cukup layak dan bergizi.

    Kepala Negara mengungkapkan, program makan bergizi gratis merupakan salah satu program yang bertujuan untuk menambah kesejahteraan rakyat, termasuk para buruh.

    Prabowo bilang, satu keluarga yang berada dalam desil terbawah biasanya memiliki 3-4 anak yang harus diberi makan.

    Lewat program ini, satu keluarga bisa menerima Rp 30.000-Rp 40.000 per hari karena program makan bergizi gratis.

    “Berarti tiap keluarga bisa menerima minimal atau rata-rata bisa Rp 30.000 per hari. Ini kalau satu bulan bisa 2,7 juta,” tutur Prabowo.

    Ujicoba program makan bergizi gratis di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Senin (25/11/2024). (KOMPAS.com/Hasan)

    Makan bergizi gratis Rp 10.000 dapat apa?

    Ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Toto Sudargo menilai, program makan bergizi gratis dari pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki tujuan yang baik, berapa pun nilai anggarannya.

    Menurut Toto, anggaran Rp 10.000 per porsi dapat mencukupi kebutuhan gizi anak-anak sekolah, jika program makan bergizi tersebut dikelola secara efektif.

    “Program makan siang gratis dari Presiden Prabowo sesungguhnya berapa pun nilainya, kalau dikelola dengan baik bisa cukup untuk pemenuhan gizi anak-anak,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/11/2024).

    Lebih lanjut ia menjelaskan, anggaran Rp 10.000 per anak memang sekilas terlihat tidak mencukupi bila dilihat secara individual.

    Namun, jumlah tersebut bisa cukup dengan menerapkan subsidi silang, terutama karena program ini menyasar banyak anak.

    “Kalau Rp 10.000 dihitung untuk satu orang, maka tidak akan pernah terselesaikan atau cukup. Tapi, karena ini jumlahnya banyak (anak-anak) dan jika dikelola dengan baik bisa, yaitu dengan subsidi silang,” sambung dia.

    Diketahui, subsidi silang adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan mekanisme di mana kelebihan dana dari kelompok tertentu, dialokasikan untuk mendukung kelompok lain yang membutuhkan banyak anggaran. 

    Dalam konteks makan bergizi gratis, kebutuhan gizi dan porsi makan anak-anak yang bervariasi, dapat disesuaikan dengan jenjang pendidikan mereka.

    Toto menambahkan, penggunaan subsidi silang ini bisa diterapkan lantaran kebutuhan gizi dan porsi makan anak-anak dari setiap jenjang pendidikan berbeda.

    Ia memberikan contoh, anak-anak SD bisa saja cukup dengan anggaran Rp 5.000 hingga Rp 7.500, mengingat porsi makan mereka lebih kecil dibandingkan siswa SMP atau SMA/SMK.

    Kelebihan anggaran dari porsi siswa SD tersebut, lantas dapat dialokasikan untuk menutupi kebutuhan gizi siswa di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

    “Jadi saya sampaikan, jika anggaran Rp 10.000 dilihat untuk per orang, maka tidak cukup. Tapi kalau Rp 10.000 untuk banyak anak, misalnya 100 atau 200 anak, maka itu cukup. Karena pakai subsidi silang itu bisa mendukung satu sama lain,” sambung dia.

    Toto mengaku dirinya pernah mempraktikkan penerapan subsidi silang tersebut.

    Menurut dia, hasilnya menunjukkan anggaran Rp 10.000 bisa mencukupi program makan bergizi, asalkan pengelolaannya tepat.

    “Sudah pernah saya coba di sebuah panti (asuhan) dan dikelola dengan baik, Rp 10.000 itu cukup untuk memenuhi gizi. Karena programnya Prabowo itu jauh lebih baik, sesungguhnya. Kalau dihargai berapa pun jumlahnya itu akan cukup,” tambah dia.

    Menurut Toto, dengan alokasi anggaran Rp 10.000 per porsi, anak-anak masih bisa mendapatkan protein, sayur, buah, dan nasi.

    Toto memberikan contoh, misalnya di Nusa Tenggara Timur (NTT), siswa sekolah bisa mendapatkan nasi, ikan (75-100 gram), sayur, buah (pepaya/nanas).

    Sementara itu, Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan menyarankan agar pemerintah memfokuskan anggaran Rp 10.000 per porsi pada penyediaan lauk pauk bergizi.

    Menurut dia, konsep ini lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dibandingkan menyediakan menu lengkap.

    “Menurut saya sebaiknya dialokasikan khusus untuk lauk pauk (telur, daging ayam, atau susu secara bergantian), sebab bila berupa makan lengkap anggaran Rp 10.000 terlalu mepet,” ujarnya dalam wawancara terpisah.

    Ali menambahkan, kebutuhan nasi dan sayur sebenarnya dapat diusahakan oleh keluarga, terutama bagi masyarakat ekonomi rendah.

    Fokus utama pemberian makanan bergizi gratis diarahkan pada lauk hewani yang cenderung mahal dan sering kali sulit diakses oleh keluarga kurang mampu.

    “Biasanya dari kalangan ekonomi rendah defisit lauk hewani (karena dianggap mahal). Dengan anggaran yang tidak terlalu besar, kita bisa mengalokasikan sesuai proporsi dan prioritas jenis makanan yang sangat dibutuhkan, khususnya oleh kalangan kurang mampu,” kata dia.

    Ia memberikan gambaran dengan anggaran Rp 10.000 per porsi, anak-anak bisa mendapatkan satu telur dan satu susu, atau alternatif lain seperti satu potong daging ayam atau ikan berukuran sedang.

    Menurut Ali, alokasi yang terfokus pada sumber protein hewani ini dapat memberikan dampak signifikan pada pemenuhan gizi masyarakat.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Terpopuler: Mensos Saifullah Yusuf Tanggapi Polemik Donasi Agus Salim hingga Warganet Tagih Rp 10 Juta untuk Kecurangan Rido

    Terpopuler: Mensos Saifullah Yusuf Tanggapi Polemik Donasi Agus Salim hingga Warganet Tagih Rp 10 Juta untuk Kecurangan Rido

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah pemberitaan menarik perhatian pembaca pada Sabtu (30/11/2024). Berita Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang angkat bicara terkait polemik donasi Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi (Teh Novi) menjadi perbincangan hangat pembaca Beritasatu.com.

    Berita lainnya yang masuk kategori terpopuler, yakni warganet yang ramai-ramai menagih uang Rp 10 juta yang dijanjikan Ridwan Kamil (RK)-Suswono terkait kecurangan Pilgub Jakarta 2024, Teh Novi yang mempersilakan apabila Kementerian Sosial (Kemensos) mengambil alih dana donasi Agus Salim, Jusuf Kalla yang menanggapi barter terpidana mati Filipina Mary Jane, hingga kereta api komuter tujuan Surabaya di jalur Blitar-Malang terganggu akibat banjir.

    Berikut top 5 news atau lima berita terpopuler Beritasatu.com.

    1. Menteri Sosial Saifullah Yusuf: Uang Donasi Dipakai Bukan untuk Berobat, Donatur Bisa Tempuh ke Jalur Hukum
    Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan, agar masyarakat jangan bermain soal uang donasi yang dikirimkan oleh donatur. Saifullah Yusuf menyebut, apabila uang donasi disalahgunakan maka donatur bisa menempuh lewat jalur hukum.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan terkait adanya uang donasi yang dikirimkan dari masyarakat yang memiliki kategori keuangan yang mampu.

    Ungkapan dari menteri sosial itu muncul setelah ramai polemik Agus Salim dengan Pratiwi Noviyanthi yang hingga kini belum menemukan titik terang.

    2. Jadi Bumerang RK-Suswono, Warganet Ramai Kirim Bukti Kecurangan Rido di Pilgub Jakarta dan Tagih Rp 10 Juta
    Ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono (Rido), Ahmad Riza Patria, membuka sayembara berhadiah Rp 10 juta bagi masyarakat yang menemukan adanya kecurangan dalam Pilgub Jakarta 2024.

    Riza Patria meminta masyarakat mengambil foto dan video apabila menemukan adanya kecurangan, misalnya kecurangan money politic atau penyebaran sembako pada masa tenang atau menjelang pencoblosan Pilgub Jakarta 2024.

    Sayembara tersebut justru menjadi bumerang. Seusai sayembara berhadiah Rp 10 juta ini diumumkan, warganet kini beramai-ramai melaporkan kecurangan yang justru dilakukan kubu RK-Suswono dan menagih uang Rp 10 juta yang dijanjikan.

    3. Lelah Berpolemik, Teh Novi Persilakan Donasi Agus Salim Diambil Alih Kemensos
    Pengiat sosial Pratiwi Noviyanthi yang akrab disapa Teh Novi mempersilakan apabila Kementerian Sosial (Kemensos) mengambil alih dana donasi sebesar Rp 1,3 miliar yang sebelumnya diperuntukkan bagi Agus Salim, korban penyiraman air keras oleh karyawannya. Teh Novi merasa sudah lelah dengan polemik yang terus terjadi.

    “Yang pasti aku tinggal menunggu saja keputusannya seperti apa. Kalau misalnya nanti (uang donasi) mau diambil pengadilan, diambil Kemensos, atau siapa pun silakan, karena aku sudah lelah berpolemik,” ungkap Teh Novi, dikutip dari channel YouTube, Minggu (1/12/2024).

    Sebagai pemilik Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, Teh Novi memastikan bahwa dana donasi untuk Agus Salim masih tersimpan utuh di rekening yayasan dan tidak pernah digunakan untuk kepentingan pribadi.

    4. Jusuf Kalla Sebut Perpindahan Terpidana Mati Narkoba Mary Jane ke Filipina Barter
    Mantan wakil Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla menegaskan, pemindahan narapidana warga negara asing ke negara asalnya merupakan hal yang lazim dalam hubungan antarnegara.

    Namun, ia mengingatkan, narapidana tersebut tetap harus menjalani hukuman sesuai dengan sistem hukum di negara asalnya.

    Pernyataan ini disampaikan Jusuf Kalla seusai menjadi pembicara dalam sebuah seminar nasional di Universitas Gadjah Mada, Sleman, Yogyakarta, pada Kamis (29/11/2024).

    5. KA Tujuan Surabaya Terhenti Berjam-jam di Stasiun Kesamben Akibat Longsor dan Banjir
    Perjalanan kereta api komuter tujuan Surabaya di jalur Blitar-Malang terganggu akibat banjir, dan memaksa kereta berhenti lama di Stasiun Kesamben, Kabupaten Blitar. Insiden ini menyebabkan para penumpang tertahan selama berjam-jam.

    “Saya mau ke Malang, tetapi dapat informasi ada banjir di jalur kereta, jadi keretanya berhenti di sini,” kata Febry Hermawan, salah satu penumpang KA Penataran saat ditemui di Stasiun Kesamben, Sabtu (30/11/2024).

    Febry menjelaskan, kereta berhenti sejak selepas waktu magrib. Hingga pukul 20.00 WIB, perjalanan belum dilanjutkan.

  • Kenapa Olahraga Bagus untuk Mental Health? Begini Penjelasan Ilmiahnya

    Kenapa Olahraga Bagus untuk Mental Health? Begini Penjelasan Ilmiahnya

    Jakarta

    Sesuai namanya, olahraga memang paling mudah dirasakan manfaatnya pada aspek raga atau fisik. Namun begitu, banyak orang melakukannya sebagai stress relieve atau pelepas penat. Lho apa hubungannya?

    Yang pasti, anggapan bahwa olahraga bagus untuk mental health banyak didukung oleh para pakar. Praktisi kesehatan mental Prof dr Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc, Sc.D juga membenarkan anggapan tersebut.

    “Olahraga itu sudah sejak zaman kuno menjadi salah satu resep supaya mental kita sehat,” kata guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) tersebut, ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).

    @detikhealth_official Emang bener Gen Z cenderung gampang depresi?🤔 Kesehatan mental penting banget untuk dijaga. Luangkan waktu untuk mendengarkan dan menyayangi diri sendiri ya, detikers. Yuk detikers dengerin penjelasan dari Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU., M.Sc., Sc.D.‼️ #kesehatanmental #mentalhealth #depression #genz #mitosfaktakesehatanmental ♬ original sound – Wicked Movie

    Dikutip dari Mayo Clinic, olahraga dapat berdampak pada mental health dengan dua cara. Pertama, olahraga merilis atau melepaskan endorphine, yang merupakan hormon pemicu rasa senang dan bahagia.

    Kedua, olahraga dapat mengalihkan pikiran dari berbagai kekhawatiran. Dengan kata lain, aktivitas ini membuat seseorang lupa akan pikiran-pikiran negatif yang memupuk depresi dan anxiety atau kegelisahan.

    Sementara itu, dikutip dari Healthline, gerakan repetitif pada olahraga tertentu juga dapat membantu pikiran untuk fokus pada tubuh dibanding pikiran. Dengan berkonsentrasi pada ritme gerakan tubuh, seseorang bisa mendapatkan manfaat yang serupa dengan meditasi. Fokus pada satu aktivitas fisik membuat pikiran lebih jernih dan tenang.

    (up/up)

  • Freeport Indonesia Tanam Mangrove 25 Hektare di Sumut

    Freeport Indonesia Tanam Mangrove 25 Hektare di Sumut

    Deli Serdang – PT Freeport Indonesia melaksanakan penanaman mangrove seluas 25 hektare di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Penanaman mangrove ini merupakan bentuk dukungan PT Freeport Indonesia dalam percepatan rehabilitasi mangrove di Indonesia.

    Penanaman mangrove itu dihadiri langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bersama pejabat Kementerian Lingkungan Hidup. Dari pihak PT Freeport Indonesia dihadiri oleh Director & EVP Sustainable Development PTFI Claus Wamafma dan EVP Site Operation & KTT PTFI Carl Tauran bersama sejumlah masyarakat Desa Percut.

    Claus Wamafma mengatakan jika penanaman mangrove di lokasi ini seluas 25 hektar. Ini merupakan bagian dari komitmen PT Freeport Indonesia untuk melakukan penanaman 10 ribu hektar mangrove hingga 2041.

    “Ya hari ini tadi disampaikan Pak Menteri 25 hektare di Desa Percut, Deli Serdang, Freeport itu komitmen kita itu 10 ribu sampai 2041,” kata Claus Wamafma usai melakukan penanaman, Sabtu (30/11/2024).

    10 ribu hektare itu dibagi menjadi 8 ribu hektar di Papua dan 2 ribu hektar di luar Papua. Hingga saat ini, PT Freeport Indonesia telah melakukan penanaman mangrove di areal seluas 1.088 hektar.

    “Di luar areal Freeport di Papua itu, kita punya komitmen 2 ribu hektar dan di Freeport sendiri itu 8 ribu (hektar) yang akan ditanam di daerah operasi kita, dan saat ini sudah 1.088 hektar yang ditanam,” ucapnya.

    Untuk diketahui, PT Freeport Indonesia mendukung pemulihan ekosistem mangrove seluas 2 ribu hektar di berbagai wilayah di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Nota Kesepahaman antara Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut & Mangrove (BRGM) dan PTFI tentang Pemulihan Ekosistem Mangrove untuk Mendukung Program Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove di Republik Indonesia.

    Penanaman mangrove PT Freeport Indonesia sebanyak 25 hektare di Kecamatan Percut SeiTuan, Deli Serdang, Sumatera Utara merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman tersebut. Sebelumnya, pada tahun 2023 PT Freeport Indonesia menanam mangrove di area seluas 5 hektare di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur sebagai bagian dari upaya pemulihan area pesisir.

    Melanjutkan upaya tersebut, PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) telah memverifikasi lokasi penanaman mangrove yang diusulkan Kementerian Lingkungan Hidup dan BRGM dan berhasil mengidentifikasi area seluas 834 hektare untuk dilakukan penanaman mulai tahun 2025. Lokasinya tersebar di provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali dan Kalimantan Timur.

    (akd/ega)

  • Gen Z Lebih Gampang Depresi-Banyak Mengeluh, Mitos atau Fakta? Ini Kata Ahlinya

    Gen Z Lebih Gampang Depresi-Banyak Mengeluh, Mitos atau Fakta? Ini Kata Ahlinya

    Jakarta

    Generasi Z, yakni kaum muda kelahiran 1990-an akhir hingga awal 2010-an, kerap dilabeli sebagai generasi yang tidak tahan banting. Sedikit-sedikit mengeluh, termasuk di lingkungan tempat kerja.

    Praktisi kesehatan mental Prof dr Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc, Sc.D mengatakan anggapan tersebut ada benarnya. Faktanya, kondisi ini memang banyak dikeluhkan oleh generasi yang lebih senior.

    “Pengalaman para pengusaha yang baru saja meng-hire anak-anak muda, itu lebih rentan lebih mudah give up, lebih mudah pindah,” kata Prof Siswanto, yang juga guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), Jumat (29/11/2024).

    Meski demikian, Prof Siswanto menekankan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kenyataannya dalam keseharian, kesehatan mental kerap lebih jarang mendapat perhatian, dan bahkan cenderung disembunyikan.

    “Harus dipahami definisi sehat itu sendiri. Sehat itu bukan hanya sehat fisik, tetapi juga mental dan sosial,” jelas Prof Siswanto.

    @detikhealth_official Emang bener Gen Z cenderung gampang depresi?🤔 Kesehatan mental penting banget untuk dijaga. Luangkan waktu untuk mendengarkan dan menyayangi diri sendiri ya, detikers. Yuk detikers dengerin penjelasan dari Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU., M.Sc., Sc.D.‼️ #kesehatanmental #mentalhealth #depression #genz #mitosfaktakesehatanmental ♬ original sound – Wicked Movie

    Untuk anak-anak muda yang rentan menghadapi masalah mental, Prof Siswanto menyarankan untuk jeli mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang membuat kesehatan mental anak muda gampang terganggu. Di samping itu, penting juga mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memproteksi kaum muda dari risiko tersebut.

    “Protektif misalnya peran orang tua, peran teman baik, untuk ikut memikirkan dan memecahkan masalah,”tandasnya.

    Harus dipahami definisi sehat itu sendiri. Sehat itu bukan hanya sehat fisik, tetapi juga mental dan sosial

    Prof dr Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc, Sc.D – FKKMK UGM

    (up/up)

  • Kadin Indonesia Punya Kisi-Kisi Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8% – Page 3

    Kadin Indonesia Punya Kisi-Kisi Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8% – Page 3

    White Paper Kadin disusun melalui kolaborasi dengan delapan organisasi mitra, termasuk Boston Consulting Group, INDEF, McKinsey & Company, dan Universitas Gadjah Mada.

    Prosesnya melibatkan survei terhadap 1.618 responden, 48 Focus Group Discussion (FGD), serta partisipasi 180 pengurus Kadin pusat, 125 anggota luar biasa, dan 24 Kadin provinsi.

    Fokus Program Kerja Kadin 2025Beberapa fokus utama Program Kerja Kadin Indonesia 2025 meliputi:

    Peningkatan keanggotaan, termasuk anggota luar biasa (ALB).
    Penguatan investasi daerah.
    Advokasi hukum bagi pelaku usaha.
    Dukungan terhadap keamanan siber.
    Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk memperkuat ekosistem dunia usaha.

    Kesimpulan

    Peluncuran White Paper ini menjadi tonggak penting bagi Kadin dalam menyelaraskan langkah dunia usaha dengan kebijakan pemerintah.

    Dengan target ambisius dan program strategis, Kadin berharap dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.