Institusi: UGM

  • Sukses Digelar, BRI Kembali Jadi Bagian dari Kemeriahan Kafegama Fun Walk 2024

    Sukses Digelar, BRI Kembali Jadi Bagian dari Kemeriahan Kafegama Fun Walk 2024

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali mendukung Pengurus Pusat Keluarga Alumni Fakultas Bisnis dan Ekonomika UGM (PP Kafegama) dalam menyelanggarakan “Kafegama Fun Walk 2024”. Kegiatan tersebut telah sukses diselenggarakan pada Minggu, 8 Desember 2024 di Kawasan Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.

    Kafegama Funwalk 2024 adalah program berkelanjutan yang dilaksanakan setiap tahun sebagai ajang silahturahmi diantara alumni, mahasiswa dan masyarakat umum. Pada tahun ini mengambil tema ‘Untuk Bumi yang Lebih Hijau Guyub Rukun Migunani.’

    Kegiatan yang berkonsep olahraga outdoor ini dikemas dalam berbagai ragam hiburan yang pasti memberikan nostalgia dan membangkitkan kreatifitas kita sebagai bangsa Indonesia. Selama event, pengunjung dapat menikmati panggung musik yang menampilkan artis dan musisi Indonesia terpopuler 2024 serta pasar UMKM yang menyajikan berbagai aneka kuliner nusantara sambil menikmati keindahan Taman Mini Indonesia Indah.

    Kolaborasi BRI pada Kafegama Fun Walk 2024 merupakan bentuk dukungan kepada masyarakat untuk berolahraga dan mengeluarkan potensi terbaiknya. “Fun walk adalah salah satu wujud menyeimbangkan gaya hidup sehat di tengah masyarakat. Nilai ini sejalan dengan misi BRI untuk memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat”, ungkap Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi.

    Sepanjang acara BRI juga memberikan berbagai penawaran menarik di Booth BRI seperti pengajuan Kartu Kredit Kagama Card bisa mendapatkan hadiah menarik, Voucher hingga Rp100 ribu dan Cashback Rp500 ribu. Selain itu, setiap pembukaan rekening BRI akan mendapatkan hadiah menarik dan Cashback Rp125 ribu. BRI juga memberikan hadiah menarik untuk transaksi REKSADANA GAMASTEPS PASAR UANG. 

  • Pemerintah Beberkan Upaya Hadapi Perkembangan Teknologi AI

    Pemerintah Beberkan Upaya Hadapi Perkembangan Teknologi AI

    Jakarta: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menekankan sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi penting dalam membumikan pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Pemerintah akan melakukan strategi pendekatan bertahap dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.

    Hal tersebut diungkapkan Menkomdigi dalam diskusi bertajuk Komdigi Menjangkau: Campus, We’re Coming, yang berlangsung di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

    “Biasanya, sesuatu untuk kemajuan perlu kita perbincangkan terlebih dahulu dengan para pihak. Setelah ada kesepahaman, barulah kita bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya,” ujar Menkomdigi dalam keterangannya, dilansir Kamis, 12 Desember 2024.

    Menurut dia, masyarakat harus memahami dan merasa nyaman dengan teknologi baru sebelum mengadopsinya. Pemerintah juga memandang AI bukan sebagai ancaman, tetapi peluang besar sekaligus tantangan.

    Data menunjukkan AI akan menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan pada 2025. Pada saat yang sama akan menciptakan 90 juta pekerjaan baru di bidang seperti pengembangan AI, data sains, dan kolaborasi manusia dengan AI.

    “Artinya, ada yang hilang, tetapi lebih banyak yang datang. Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan, terutama oleh generasi muda,” tambah Meutya.
     

    Etika dan Tanggung Jawab dalam Pemanfaatan AI

    Di samping itu, Meutya menekankan pentingnya etika dan tanggung jawab pada pengembangan AI. Indonesia pun menjadi negara pertama yang mendorong AI etik, sejalan dengan panduan UNESCO.

    “Etika dan kreativitas harus berjalan seiring. Teknologi memiliki batasan, dan etika adalah pengendali utama agar manfaatnya tetap optimal,” jelas dia.

    Pemerintah juga telah mengeluarkan panduan etik dalam bentuk surat edaran. Mulai 2025, pemerintah akan menggelar diskusi dengan para pemangku kepentingan RI untuk meningkatkan regulasi agar lebih kuat dan inklusif.

    “Kami tidak akan menghambat inovasi teknologi, tetapi mendorong penggunaannya untuk berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi,” tegas Meutya.

    Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital

    Meutya mengatakan Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital hingga 2030 untuk menguasai teknologi digital, termasuk AI. Tantangan ini dinilai pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.

    Namun, dia optimistis karena ada dukungan akademisi, termasuk UGM. Pada 2024, Komdigi telah mencetak satu juta talenta digital baru dan menjangkau 5,6 juta peserta literasi digital.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menambahkan penguasaan teknologi memerlukan peningkatan kapasitas manusia.

    “AI hanya bisa bekerja dengan data. Tetapi manusia yang mengendalikan, sehingga kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama,” ujar Nezar.
     

    UGM Jadi Pusat Inovasi dan Pengembangan AI

    Sementara itu, Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Arief Setiawan Budi Nugroho, mengaku bangga UGM menjadi tuan rumah acara diskusi terkait perkembangan teknologi AI. Dengan begitu, UGM bisa mendapat informasi soal strategi pemerintah.

    “Kehadiran Menteri memungkinkan kami mendengar langsung strategi pemerintah menghadapi tantangan teknologi di masa depan,” ungkap dia.

    Arief menambahkan UGM memiliki komitmen kuat untuk menjadi aktor penting dalam memanfaatkan AI bagi kepentingan bangsa. UGM terus mendorong penelitian dan pengembangan, termasuk integrasinya dalam sektor kesehatan hingga pendidikan.

    Salah satu inovasi UGM ialah pemantauan kerusakan jalan tol menggunakan AI, yang mempercepat proses tanpa mengurangi keakuratan. Teknologi ini juga dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit, seperti tumor, malaria, dan penyakit mata, yang meningkatkan akses layanan kesehatan di wilayah terpencil.

    Jakarta: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menekankan sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi penting dalam membumikan pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Pemerintah akan melakukan strategi pendekatan bertahap dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.
     
    Hal tersebut diungkapkan Menkomdigi dalam diskusi bertajuk Komdigi Menjangkau: Campus, We’re Coming, yang berlangsung di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
     
    “Biasanya, sesuatu untuk kemajuan perlu kita perbincangkan terlebih dahulu dengan para pihak. Setelah ada kesepahaman, barulah kita bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya,” ujar Menkomdigi dalam keterangannya, dilansir Kamis, 12 Desember 2024.
    Menurut dia, masyarakat harus memahami dan merasa nyaman dengan teknologi baru sebelum mengadopsinya. Pemerintah juga memandang AI bukan sebagai ancaman, tetapi peluang besar sekaligus tantangan.
     
    Data menunjukkan AI akan menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan pada 2025. Pada saat yang sama akan menciptakan 90 juta pekerjaan baru di bidang seperti pengembangan AI, data sains, dan kolaborasi manusia dengan AI.
     
    “Artinya, ada yang hilang, tetapi lebih banyak yang datang. Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan, terutama oleh generasi muda,” tambah Meutya.
     

    Etika dan Tanggung Jawab dalam Pemanfaatan AI
     
    Di samping itu, Meutya menekankan pentingnya etika dan tanggung jawab pada pengembangan AI. Indonesia pun menjadi negara pertama yang mendorong AI etik, sejalan dengan panduan UNESCO.
     
    “Etika dan kreativitas harus berjalan seiring. Teknologi memiliki batasan, dan etika adalah pengendali utama agar manfaatnya tetap optimal,” jelas dia.
     
    Pemerintah juga telah mengeluarkan panduan etik dalam bentuk surat edaran. Mulai 2025, pemerintah akan menggelar diskusi dengan para pemangku kepentingan RI untuk meningkatkan regulasi agar lebih kuat dan inklusif.
     
    “Kami tidak akan menghambat inovasi teknologi, tetapi mendorong penggunaannya untuk berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi,” tegas Meutya.
     
    Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital
     
    Meutya mengatakan Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital hingga 2030 untuk menguasai teknologi digital, termasuk AI. Tantangan ini dinilai pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.
     
    Namun, dia optimistis karena ada dukungan akademisi, termasuk UGM. Pada 2024, Komdigi telah mencetak satu juta talenta digital baru dan menjangkau 5,6 juta peserta literasi digital.
     
    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menambahkan penguasaan teknologi memerlukan peningkatan kapasitas manusia.
     
    “AI hanya bisa bekerja dengan data. Tetapi manusia yang mengendalikan, sehingga kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama,” ujar Nezar.
     

    UGM Jadi Pusat Inovasi dan Pengembangan AI
     
    Sementara itu, Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Arief Setiawan Budi Nugroho, mengaku bangga UGM menjadi tuan rumah acara diskusi terkait perkembangan teknologi AI. Dengan begitu, UGM bisa mendapat informasi soal strategi pemerintah.
     
    “Kehadiran Menteri memungkinkan kami mendengar langsung strategi pemerintah menghadapi tantangan teknologi di masa depan,” ungkap dia.
     
    Arief menambahkan UGM memiliki komitmen kuat untuk menjadi aktor penting dalam memanfaatkan AI bagi kepentingan bangsa. UGM terus mendorong penelitian dan pengembangan, termasuk integrasinya dalam sektor kesehatan hingga pendidikan.
     
    Salah satu inovasi UGM ialah pemantauan kerusakan jalan tol menggunakan AI, yang mempercepat proses tanpa mengurangi keakuratan. Teknologi ini juga dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit, seperti tumor, malaria, dan penyakit mata, yang meningkatkan akses layanan kesehatan di wilayah terpencil.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AGA)

  • Dicari 9 Juta Talenta Digital Jadi ‘Penyelamat’ Indonesia

    Dicari 9 Juta Talenta Digital Jadi ‘Penyelamat’ Indonesia

    Yogyakarta

    Untuk menjadikan Indonesia sebagai negara bersaing di era digital, dibutuhkan sebanyak sembilan juta talenta digital di berbagai bidang. Itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    “Setelah dihitung-hitung, tentu ini berdasarkan hitungan bersama ya, bahwa kita kalau mau menguasai teknologi digital, kita perlu sembilan juta talenta digital hingga 2030. Sekarang sudah 2024, PR kita banyak,” ungkap Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat menghadiri acara di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Rabu (11/12/2024).

    Untuk mencetak talenta digital mumpuni, sejumlah langkah dilakukan pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dengan menggandeng perusahaan teknologi global, mulai dari AWS dan Microsoft.

    “Kita sudah melakukan dengan beberapa, tidak sendirian ya, perusahaan teknologi global, AWS misalnya, sudah punya komitmen hampir satu juta. Kalau nggak salah 800 ribu atau 900 ribu talenta digital,” ucapnya.

    “Microsoft kemarin menyatakan siap untuk tahun ini bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk melahirkan satu juta (talenta digital-red),” sambung Menkomdigi.

    Sebagai informasi, Komdigi dan Microsoft bekerja sama mencanangkan program ElevAIte untuk pelatihan keterampilan Artificial Intelligence (AI) sebanyak satu juta talenta digital. Di dalam kerja sama ini menghasilkan komitmen investasi Microsoft sebesar Rp 27,6 Triliun

    Lebih lanjut, Meutya mengatakan, jumlah talenta digital tersebut akan bertambah yang bersumber dari perguruan tinggi, salah dua di antaranya berasal Universitas Gadjah Mada, kemudian Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjadi Politeknik Digital (Poldigi).

    Indonesia membutuhkan 9 Juta Talenta Digital sampai tahun 2030. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Jika Indonesia belum memiliki talenta digital mumpuni hingga batas waktu tersebut, Meutya mengkhawatirkan Indonesia akan menjadi negara tertinggal.

    “Artinya, sembilan juta (talenta digital-red) itu perlu bersama-sama, kementerian tidak bisa sendiri membiayai pelatihan khusus sembilan juta juga. Saya rasa kita harus rame-rame, kampus, perusahaan swasta besar, kemudian pemerintah tentu dan lain-lain,” tutur Meutya.

    (agt/fyk)

  • BRI Hadirkan Cashback dan Penawaran Menarik di Kafegama Fun Walk 2024 – Page 3

    BRI Hadirkan Cashback dan Penawaran Menarik di Kafegama Fun Walk 2024 – Page 3

    Ketua umum PP Kafegama periode 2024-2027, Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan, kegiatan fun walk ini tidak hanya diikuti oleh alumni Universitas Gajah Mada (UGM) tetapi juga diikuti oleh masyarakat umum.

    “Jalan santai yang bertemakan lingkungan ini kami juga mengajak masyarakat untuk berperan dan berpartisipasi dalam gaya hidup yang hijau,” ungkapnya.

    Friderica menyebut, gaya hidup hijau yang coba diterapkan pada peserta fun walk adalah dengan menyediakan tempat sampah memadai pada rute yang dilalui sehingga peserta giat jalan sehat membuang sampah pada tempatnya.

    “Selain itu untuk menghindari sampah plastik dari bekas botol minuman, Kafegama juga menyarankan peserta fun walk untuk membawa botol minuman sendiri,” sebutnya.

    “Kafegama juga menggelar kegiatan amal dari para sponsor bagi anak-anak yang kurang mampu,” imbuh Friderica.

    Kafegama Fun Walk 2024 dikemas dalam berbagai ragam hiburan yang memberikan nostalgia dan membangkitkan kreatifitas sebagai bangsa Indonesia. Selama event, pengunjung dapat menikmati panggung musik yang menampilkan artis dan musisi Indonesia terpopuler 2024 serta pasar UMKM yang menyajikan berbagai aneka kuliner Nusantara.

     

    (*)

  • Sejalan dengan Misi Perseroan, BRI Kembali Jadi Bagian dari Kafegama Fun Walk 2024 – Page 3

    Sejalan dengan Misi Perseroan, BRI Kembali Jadi Bagian dari Kafegama Fun Walk 2024 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menjadi bagian dari Kafegama Fun Walk 2024 yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada Minggu (8/12/2024). Keikutsertaan BRI pada Kafegama Fun Walk 2024 merupakan bentuk dukungan kepada masyarakat untuk memulai gaya hidup sehat.

    Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa fun walk menjadi salah satu wujud menyeimbangkan gaya hidup sehat di tengah masyarakat.

    “Nilai ini sejalan dengan misi BRI untuk memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” katanya.

    Sementara itu, Ketua umum PP Kafegama periode 2024-2027, Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan, kegiatan fun walk ini tidak hanya diikuti oleh alumni Universitas Gajah Mada (UGM) tetapi juga diikuti oleh masyarakat umum.

    “Jalan santai yang bertemakan lingkungan ini kami juga mengajak masyarakat untuk berperan dan berpartisipasi dalam gaya hidup yang hijau,” ungkapnya.

    Friderica menyebut, gaya hidup hijau yang coba diterapkan pada peserta fun walk adalah dengan menyediakan tempat sampah memadai pada rute yang dilalui sehingga peserta giat jalan sehat membuang sampah pada tempatnya.

    “Selain itu untuk menghindari sampah plastik dari bekas botol minuman, Kafegama juga menyarankan peserta fun walk untuk membawa botol minuman sendiri,” sebutnya.

    “Kafegama juga menggelar kegiatan amal dari para sponsor bagi anak-anak yang kurang mampu,” imbuh Friderica.

  • Hari Bhakti Transmigrasi, Sejarah, Manfaat, Tantangan, dan Tema Tahun 2024

    Hari Bhakti Transmigrasi, Sejarah, Manfaat, Tantangan, dan Tema Tahun 2024

    Jakarta: Tanggal 12 Desember menjadi momen penting bagi Indonesia untuk mengenang salah satu kebijakan yang berperan besar dalam pemerataan penduduk dan pembangunan, yaitu transmigrasi.

    Tahun 2024, Hari Bhakti Transmigrasi memasuki peringatan ke-74 dengan tema “Kesejahteraan untuk Semua,” yang mencerminkan harapan akan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di seluruh negeri.
     
    Sejarah Transmigrasi di Indonesia

    Foto: Pekerja Jawa zaman kolonial di Sumatera, 1925. (rotterdam.wereldmuseum.nl)

    Program transmigrasi awalnya dirancang oleh pemerintah kolonial Belanda untuk mengatasi kepadatan di Jawa dan menyediakan tenaga kerja bagi perkebunan di Sumatra.

    Setelah kemerdekaan, inisiatif ini diadopsi dan diperluas oleh pemerintah Orde Lama, dengan pengiriman pertama dilakukan pada 1950 ke Lampung dan Lubuk Linggau.

    Di era Orde Baru, transmigrasi menjadi program unggulan untuk mengelola demografi nasional. Wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua menjadi fokus, mengingat potensi sumber daya alam yang belum terkelola maksimal.

    Pada puncaknya antara 1979 dan 1984, lebih dari 500.000 keluarga dipindahkan, menciptakan transformasi demografis di beberapa daerah. Hingga kini, lebih dari 20 juta orang diperkirakan telah menjadi bagian dari program ini.
     
    Manfaat dan Tujuan Transmigrasi
    Program transmigrasi bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan demografi dan mendukung pembangunan nasional. Tujuan utama program ini antara lain:

    1. Membangun Wilayah Baru: Mengubah daerah terpencil menjadi kawasan produktif dengan infrastruktur yang memadai seperti jalan, sekolah, dan fasilitas kesehatan.

    2. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi: Memanfaatkan sumber daya alam di daerah baru untuk menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.

    3. Mengurangi Ketimpangan Regional: Membantu mengurangi kesenjangan antara wilayah maju dan tertinggal, baik dalam aspek ekonomi maupun pelayanan publik.

    4. Mewujudkan Keadilan Sosial: Memberikan peluang yang setara kepada masyarakat di seluruh Indonesia untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
     
    Tantangan yang Dihadapi
    Program transmigrasi juga menghadapi berbagai kendala, seperti:

    1. Sengketa Lahan: Konflik antara transmigran dan masyarakat lokal terkait kepemilikan lahan sering kali muncul. Banyak dari konflik ini berasal dari minimnya konsultasi dengan masyarakat adat sebelum lahan dijadikan permukiman.

    2. Adaptasi Sosial: Perbedaan budaya antara pendatang dan penduduk asli sering kali menyebabkan miskomunikasi dan ketegangan sosial, yang kadang berkembang menjadi konflik terbuka.

    3. Kerusakan Ekosistem: Pembukaan lahan baru untuk permukiman dan pertanian sering kali memicu deforestasi yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan degradasi tanah.

    4. Ketimpangan Pembangunan: Meski wilayah transmigrasi sering kali dilengkapi dengan fasilitas dasar, masyarakat lokal di sekitar area transmigrasi kerap merasa diabaikan, sehingga menciptakan rasa ketidakadilan.

    5. Kurangnya Dukungan Jangka Panjang: Banyak transmigran yang merasa tidak mendapatkan dukungan berkelanjutan, seperti pelatihan atau bantuan ekonomi, setelah permukiman mereka dibangun.
     
    Tema 2024: “Kesejahteraan untuk Semua”
    Tema peringatan ke-74 ini menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendorong pemerataan pembangunan dan kesejahteraan.

    Program transmigrasi diharapkan mampu menciptakan peluang ekonomi di daerah-daerah terpencil sekaligus mempererat persatuan bangsa.

    Selamat Hari Bhakti Transmigrasi ke-74. Mari kita jadikan momentum ini untuk terus membangun Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan inklusif.

    Baca Juga:
    UGM Akan Kirim Ratusan Mahasiswa KKN ke-9 Kawasan Transmigran

    Jakarta: Tanggal 12 Desember menjadi momen penting bagi Indonesia untuk mengenang salah satu kebijakan yang berperan besar dalam pemerataan penduduk dan pembangunan, yaitu transmigrasi.
     
    Tahun 2024, Hari Bhakti Transmigrasi memasuki peringatan ke-74 dengan tema “Kesejahteraan untuk Semua,” yang mencerminkan harapan akan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di seluruh negeri.
     
    Sejarah Transmigrasi di Indonesia

    Foto: Pekerja Jawa zaman kolonial di Sumatera, 1925. (rotterdam.wereldmuseum.nl)
     
    Program transmigrasi awalnya dirancang oleh pemerintah kolonial Belanda untuk mengatasi kepadatan di Jawa dan menyediakan tenaga kerja bagi perkebunan di Sumatra.
    Setelah kemerdekaan, inisiatif ini diadopsi dan diperluas oleh pemerintah Orde Lama, dengan pengiriman pertama dilakukan pada 1950 ke Lampung dan Lubuk Linggau.
     
    Di era Orde Baru, transmigrasi menjadi program unggulan untuk mengelola demografi nasional. Wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua menjadi fokus, mengingat potensi sumber daya alam yang belum terkelola maksimal.
     
    Pada puncaknya antara 1979 dan 1984, lebih dari 500.000 keluarga dipindahkan, menciptakan transformasi demografis di beberapa daerah. Hingga kini, lebih dari 20 juta orang diperkirakan telah menjadi bagian dari program ini.
     
    Manfaat dan Tujuan Transmigrasi
    Program transmigrasi bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan demografi dan mendukung pembangunan nasional. Tujuan utama program ini antara lain:
     
    1. Membangun Wilayah Baru: Mengubah daerah terpencil menjadi kawasan produktif dengan infrastruktur yang memadai seperti jalan, sekolah, dan fasilitas kesehatan.
     
    2. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi: Memanfaatkan sumber daya alam di daerah baru untuk menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
     
    3. Mengurangi Ketimpangan Regional: Membantu mengurangi kesenjangan antara wilayah maju dan tertinggal, baik dalam aspek ekonomi maupun pelayanan publik.
     
    4. Mewujudkan Keadilan Sosial: Memberikan peluang yang setara kepada masyarakat di seluruh Indonesia untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
     
    Tantangan yang Dihadapi
    Program transmigrasi juga menghadapi berbagai kendala, seperti:
     
    1. Sengketa Lahan: Konflik antara transmigran dan masyarakat lokal terkait kepemilikan lahan sering kali muncul. Banyak dari konflik ini berasal dari minimnya konsultasi dengan masyarakat adat sebelum lahan dijadikan permukiman.
     
    2. Adaptasi Sosial: Perbedaan budaya antara pendatang dan penduduk asli sering kali menyebabkan miskomunikasi dan ketegangan sosial, yang kadang berkembang menjadi konflik terbuka.
     
    3. Kerusakan Ekosistem: Pembukaan lahan baru untuk permukiman dan pertanian sering kali memicu deforestasi yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan degradasi tanah.
     
    4. Ketimpangan Pembangunan: Meski wilayah transmigrasi sering kali dilengkapi dengan fasilitas dasar, masyarakat lokal di sekitar area transmigrasi kerap merasa diabaikan, sehingga menciptakan rasa ketidakadilan.
     
    5. Kurangnya Dukungan Jangka Panjang: Banyak transmigran yang merasa tidak mendapatkan dukungan berkelanjutan, seperti pelatihan atau bantuan ekonomi, setelah permukiman mereka dibangun.
     
    Tema 2024: “Kesejahteraan untuk Semua”
    Tema peringatan ke-74 ini menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendorong pemerataan pembangunan dan kesejahteraan.
     
    Program transmigrasi diharapkan mampu menciptakan peluang ekonomi di daerah-daerah terpencil sekaligus mempererat persatuan bangsa.
     
    Selamat Hari Bhakti Transmigrasi ke-74. Mari kita jadikan momentum ini untuk terus membangun Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan inklusif.
     
    Baca Juga:
    UGM Akan Kirim Ratusan Mahasiswa KKN ke-9 Kawasan Transmigran

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Guru Besar Sastra UGM Raih Penghargaan Tertinggi dan Tertua dari Prancis

    Guru Besar Sastra UGM Raih Penghargaan Tertinggi dan Tertua dari Prancis

    Liputan6.com, Yogyakarta – Wening Udasmoro Guru Besar Bidang Ilmu Sastra dan Gender Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapatkan penghargaan Remise Des Palmes Académiques yang merupakan penghargaan akademik tertinggi dan tertua dari pemerintah Prancis. Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, mengatakan jika karya-karya guru besar UGM ini layak untuk meraih penghargaan tertinggi akademik prancis.

    “Selama tiga puluh tahun Prof. Wening berkarir dan mempromosikan frankofoni di Indonesia, menjadi jembatan antara hubungan Indonesia-Prancis. Anda sangat layak mendapatkan penghargaan Palmes Académiques ini,” tutur Fabien, beberapa hari lalu.

    Fabien ingin agar hubungan antara Prancis dan Indonesia di semua sektor terus terjalin karena Indonesia merupakan prioritas bagi Prancis. Menurutnya dengan meningkatkan kolaborasi global akademik untuk saling bertukar budaya dan mengapresiasi penelitian serta riset akademik menjadi salah satu cara selalu terikat.

    “Prof Wening, menurut saya, hal ini hampir terlihat dengan jelas karena dia telah terlibat dalam kegiatan ilmiah dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Prancis. Jadi, ia sepenuhnya layak untuk mendapatkan penghargaan ini,” ujar Fabien.

    Fabien berharap dengan adanya pengharagaan ini agar para akademisi di Indonesia harus memahami jika Indonesia sudah menjadi negara besar dan sangat dipertimbangkan di kancah internasional. Melaui pengakuan ini maka para akademisi harus terus mengembangkan penelitian dan kualitas diri untuk kesempatan global ini .

    Wening bersyukur dengan penghargaan ini dan juga berterima kasih atas apresiasi dari Prancis atas penghargaan ini. Wening mengaku selama tiga puluh tahun sebagai akademisi di bidang sastra Prancis, ia mengabdikan diri untuk menghasilkan karya dan kajian lintas sektor dan disiplin dalam lingkup sosial humaniora.

    “Sebuah kehormatan, saya merasa sangat haru dan tidak pernah saya bayangkan, Saya dedikasikan untuk UGM, teman-teman dosen, dan kolega yang mendukung saya selama ini,” ucapnya.

    Wening mengaku sejak kecil ia dibesarkan dari keluarga yang kental dengan seni budaya dan mengenal film Prancis seperti film Alain Delon, serta musik karya Christophe dan Serge Gainsbourg. Sehingga mempelajari budaya dan sastra Prancis tidaklah sulit.

     

  • Pusat Plasma Nutfah Nasional Dukung Konservasi Keanekaragaman Hayati RI

    Pusat Plasma Nutfah Nasional Dukung Konservasi Keanekaragaman Hayati RI

    Jakarta

    Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger Giverin mengapresiasi pembangunan Pusat Plasma Nutfah Nasional di Kelurahan Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Kehadirannya dinilai mampu mendukung konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.

    Dubes Ruth meyakini pembangunan Plasma Nutfah Nasional akan sangat berguna untuk melestarikan kekayaan biodiversitas di RI.

    Lebih lanjut, dia mengatakan Norwegia memiliki lembaga serupa, namanya Svalbard Global Seed Vault, yang menyimpan koleksi benih dari seluruh dunia, dan bertindak untuk melestarikan keanekaragaman hayati global di bidang pertanian, serta melindungi berbagai macam benih tanaman pangan. Indonesia dan Norwegia telah membangun kolaborasi yang efektif dalam pengendalian iklim khususnya sektor hutan dan lahan. Melalui kebijakan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Dubes Ruth yakin Indonesia dapat terus menjadi pemimpin dunia dalam upaya penurunan emisi khususnya dari perlindungan hutan tropis.

    “Pelestarian biodiversitas adalah bagian yang tidak terpisahkan dari upaya ini,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/12/2024).

    Diketahui pembangunan Pusat Plasma Nutfah Nasional telah dimulai sejak groundbreaking pada Selasa (15/10). Memiliki luas 93,2 Ha dengan pembangunan fisik sebesar 2,02% (2,04 Ha) dari luas total, Pusat Plasma Nutfah Nasional menjadi upaya pengelolaan keanekaragaman hayati jangka panjang, yakni melalui pengelolaan plasma nutfah atau pengelolaan sumber daya genetik.

    Indonesia secara berkelanjutan terus melakukan tindakan korektif yang berbeda namun saling terkait. Pertama, mengurangi risiko kepunahan, khususnya untuk flagship species yang berstatus terancam punah. Kedua, mempertahankan dan memulihkan keanekaragaman genetik dengan menjaga keanekaragaman dan kemurnian genetik spesies. Ketiga, mengelola secara intensif interaksi manusia-satwa liar dengan tujuan living in harmony with nature.

    Pusat Plasma Nutfah juga berkontribusi pada restorasi ekosistem yang terdegradasi dengan menyediakan bahan genetik untuk pemulihan spesies yang terancam punah. Fungsi lainnya yaitu sebagai tempat edukasi, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati. Secara keseluruhan, pusat plasma nutfah berperan penting dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan kehidupan di masa depan.

    Pembangunan Pusat Plasma Nutfah Nasional ini dibagi menjadi 4 zona yaitu Zona A (Kawasan Utama, terdiri dari: Biobank, Seedbank, Hub Center, dan Kantor Pendukung), Zona B (Perkampungan Tradisional), Zona C (Kawasan Wisata Edukasi dan Rekreasi), dan Zona D (Kawasan Pendukung Untuk Aktivitas Publik).

    Pusat ART dan Biobank di SKH IPB dapat mendukung material koleksi Biobank Fauna dan menjadi media kerjasama para ahli ART dan Biobank nasional dan internasional, dalam pengembangan metoda dan teknologi terkini serta untuk preservasi material biologi dan genetik satwa terancam punah Indonesia yang mutakhir. Pada akhirnya berkontribusi terhadap pencegahan kepunahan spesies satwa di Indonesia melalui preservasi materinya di Pusat Plasma Nutfah Nasional di Mentawir. Begitu juga halnya dengan pengembangan teknologi Seed Bank yang terus dikembangkan oleh Universitas Gajah Mada (UGM) tepatnya di Fakultas Kehutanan, UGM.

    Pembangunan Pusat Plasma Nutfah Nasional di IKN diharapkan dapat berperan sebagai wadah untuk koleksi plasma nutfah Indonesia, wahana edukasi, dan riset kehati Indonesia, center of excellence aplikasi teknologi reproduksi, menjadi hub training dan kerjasama dalam pengembangan dan pemanfaatan ART, Biobank, Seed Bank, serta sebagai pusat data dan informasi plasma nutfah Indonesia.

    (ega/ega)

  • Kolaborasi NCCTRC dan UNHAN RI untuk Kesiapsiagaan Menghadapi Darurat Kesehatan

    Kolaborasi NCCTRC dan UNHAN RI untuk Kesiapsiagaan Menghadapi Darurat Kesehatan

    Jakarta

    Multi Country Training and Knowledge Hub for Health Emergency Operational Readiness (Multheor) Indonesia-Universitas Pertahanan RI bekerja sama dengan National Critical Care and Trauma Response Centre (NCCTRC) Australia menyelenggarakan Public Health Emergency Training di Ruang Serbaguna, Gedung Auditorium Lantai 2, Kampus Unhan RI, Sentul, Jawa Barat (11-12 Desember 2024). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan operasional dalam menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat di tingkat nasional maupun global. Acara dimulai dengan opening ceremony yang dihadiri oleh Rektor Unhan RI dan beberapa pejabat Universitas Pertahanan RI serta pemangku kepentingan seperti perwakilan dari Kementerian Pertahanan RI, Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI dan juga Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.

    Dalam sesi pembukaan, Prof Dr apt Yahdiana Harahap, MS selaku Chair of Multheor Indonesia, menyampaikan laporan yang mencakup sejarah, aktivitas, dan pencapaian Multheor Indonesia, serta latar belakang terlaksananya pelatihan ini. Dalam laporannya, Prof Yahdiana menjelaskan bahwa acara training ini dapat terlaksana karena adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Pertahanan RI dengan NCCTRC, Australia. MoU tersebut menegaskan komitmen kedua institusi untuk bekerja sama dalam memperkuat kapasitas penanganan kedaruratan kesehatan masyarakat melalui pertukaran pengetahuan, teknologi, dan pengalaman praktis.

    Setelah laporan dari Chair of Multheor Indonesia, sambutan disampaikan oleh Maya Cherian, perwakilan dari NCCTRC Australia, yang menyoroti pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi kedaruratan kesehatan secara global.

    Acara kemudian secara resmi dibuka oleh Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr Jonni Mahroza, S.I.P, MA, M.Sc, PhD yang menyatakan bahwa pelatihan ini adalah langkah strategis dalam mendukung ketahanan nasional di sektor kesehatan.

    Public Health Emergency Training yang diadakan selama 2 hari (11-12 Desember 2024) ini diikuti oleh 24 orang peserta yang berasal dari Universitas Pertahanan RI, Direktorat Kesehatan Kementerian Pertahanan, Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Pusat Kesehatan TNI, Laboratorium Biologi dan Vaksin Puskesad, Rumah Sakit Ramelan, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada. Sebagai fasilitator pada training ini adalah Maya Cherian (NCCTRC), Marion (University of Melbourne), Dr dr M Wawan Mulyawan, SpBS (FK UI), dr Yogi Prabowo (FK UI), dan dr Arief Rachman (Mer-C Indonesia.

    (up/up)

  • Kisah Izzati dan Osha, Penyandang Autisme yang Memasuki Dunia Kerja

    Kisah Izzati dan Osha, Penyandang Autisme yang Memasuki Dunia Kerja

    Jakarta

    Selasa, 10 Desember lalu menjadi salah satu momen istimewa dalam perjalanan hidup Izzati Fithri Hassan. Hari itu dia untuk pertama kalinya menjalani magang kerja di Hilton Hotel The Pearl, Doha – Qatar. Izzati terpilih bersama rekannya sesama murid HOPE Center Qatar, Kelhs Thariq.

    “Proses magang ini akan berlangsung selama dua bulan dan hanya dua kali seminggu masing-masing selama tiga jam saja,” tutur Lita Kadartin, ibunda Izzati, kepada detik.com melalui aplikasi Whatsapp, Rabu (11/12/2004) malam.

    Izzati merupakan putri kembar Lita dan Ridwan Hassan, duta besar RI untuk Qatar. Bersama kakaknya, Izzata yang lahir di Tokyo, 28 Desember 2000, dia terdiagnosis berkebutuhan khusus (Mild Autism) pada usia sekitar 3 tahun.

    Menurut Lita, Hilton di Qatar punya kesadaran dan kepedulian yang sangat bagus terkait pemberdayaan untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Pihak manajemen Hilton datang ke sekolah untuk melakukan wawancara dan seleksi sebagai bagian dari proses rekrutmen. Setelah semua anak yang menjadi kandidat mengumpulkan CV dan kelengkapan lainnya, akhirnya terpilih dua orang, yakni Izzati dan Thariq.

    “Saya terharu melihat Izzati mengenakan seragam dan belajar bekerja di tempat yang baik,” katanya.

    Pada hari pertama diakui Lita putrinya itu sempat gugup, tapi di hari kedua sudah mulai terlihat enjoy. Lita bersama ibundanya Thariq diberi kesempatan untuk ikut tur supaya mengenal dengan tempat dan bidang-bidang pekerjaan yang akan dilakukan anak-anak mereka.

    Peserta magang diberi pengetahuan tentang semua hal terkait pelayanan di dunia perhotelan. Hal itu juga sekaligus untuk melihat tempat yang paling cocok untuk masing-masing anak peserta magang sesuai minatnya.

    “Mereka antara lain diajari mulai dari greetings di front desk, house keeping, food and beverages and office. Mereka semua sangat welcome terhadap Izzati dan Thariq,” tutur Lita.

    Salah satu bukti lain betapa manajemen Hilton punya kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, lanjut Lita, di sana sudah ada kakak kelas Izzati yang bekerja sejak dua tahun lalu. Si kakak kelas itu malah sudah sangat mandiri karena bisa tinggal di asrama karyawan Hilton.

    “Info dari para staf di sana mereka sangat memperhatikan dan selalu membantu. Masyaallah saya salut sekali dan memang merasakan sendiri perhatian yang penuh dari para staf. Selama magang juga ada satu guru dari sekolahnya yang ikut mendampingi,” papar Lita.

    Di Jakarta, sejak awal Oktober lalu Natrio Catra Yososha (Osha), 34 tahun, malah resmi menjadi pegawai perusahaan kosmetik, PT Victoria Care Indonesia. Ia diterima bekerja di bagian Digital Marketing atas rekomendasi House of Hope. PT Victoria Care antara lain memproduksi Herborist, Miranda, dan Nuface.

    Potret Osha penyandang autisme bekerja di kantor. Foto: SS TikTok Osha

    “Berasa kayak film Extraordinary Attorney Woo,” tulis Osha di akun Tiktoknya.

    Extraordinary merupakan drama Korea yang rilis pada 2022. Drama ini mengisahkan Woo Young-woo yang diperankan Park Eun-bin sebagai pengidap Autism Spectrum Disorder (ASD) yang sukses menjadi pengacara.

    Osha yang tinggal di Bekasi harus naik kereta menuju kantornya di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat. Menempuh perjalanan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Osha. Ia harus on time sampai di stasiun untuk mendapatkan kereta dan gerbong yang sama.

    “Bila berbeda kan suasananya juga pasti beda dengan sebelumnya ya, nah itu saya biasanya akan merasa gelisah dan harus berusaha keras mengendalikan diri agar tetap tenang,” tutur Sarjana Arkeologi dari UGM, 2013 itu.

    Di lingkungan tempatnya bekerja, Osha pun mengaku happy. Selain karena penerimaan yang baik dari rekan-rekan kerjanya, lokasi toilet, musala, dan pantry pun relatif berdekatan. Kondisi tersebut memudahkan dia untuk bergerak dengan leluasa.

    Hal yang masih membuatnya kagok adalah ketika sudah selesai mengerjakan tugas tapi jam kerja masih lama dia tak bergegas pulang lazimnya dilakukan pegawai lain. Mungkin hal sebaliknya juga akan membuatnya gelisah bila jam kantor sudah usai tapi pekerjaan belum tuntas.

    (jat/up)