Institusi: UGM

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon Tegaskan Komitmen Pemerintah Dukung Pelestarian Budaya Keraton Surakarta

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon Tegaskan Komitmen Pemerintah Dukung Pelestarian Budaya Keraton Surakarta

    Kedatangan mereka sebagai bentuk penghormatan pada salah satu raja Jawa dan melestarikan prosesi kebudayaan. Masyarakat sudah mulai berdatangan di kawasan Makam Raja-raja Imogiri. Dari yang berpakaian biasa maupun dengan pakaian khas Jawa.

    Salah satu asal Jakarta, Beni Purwanto (73) mengaku sengaja datang untuk melestarikan budaya. Keterlibatannya datang ke Imogiri sekaligus memberikan penghormatan terakhir ke salah satu raja di tanah Jawa.

    “Dari Tanggerang saya ke Semarang dan turun Terminal Giwangan, Yogyakarta tadi pagi. Terus naik ojek ke sini,” kata Beni, Rabu (5/11/2025).

    Usai pemakaman nanti, Beni mengaku akan langsung balik ke Tanggerang, Banten.

    Mahasiswa UGM, Vioni Sarah pun mengaku sengaja datang ke Imogiri. Sebagai orang asli Medan, Vioni merasa tertarik menyaksikan momen terakhir jenazah Pakubuwono XIII sebelum dikebumikan.

    “Ada unsur peristiwa budayanya. Ini jadi pengalaman yang mungkin sekali seumur saja,” ucap Vioni.

    Tidak hanya masyarakat lokal, terlihat beberapa wisatawan mancanegara terlihat hadir.

    Salah satunya WNA asal Swedia, Hilma Nilsson mengatakan mengatakan ingin menyaksikan peristiwa budaya Jawa. Ia mengaku mendapat kabar duka itu dari temannya orang Indonesia.

    “Saya datang bersama teman-teman kampus untuk datang melihat peristiwa budaya setempat di Indonesia,” ujar Hilma.

    Dalam susunan acara dijadwalkan jenazah PB XIII diberangkat dari Solo ke Yogyakarta pukul 12.00 WIB dan kemungkinan satu jam tiba di Imogiri.

    PB XIII bakal dimakamkan berdampingan PB XII, usai dilaksanakan salat jenazah di Masjid Pajimatam. Peti jenazah akan diusung 30 penandu melintasi 409 anak tangga.

     

  • Banyuwangi Gali Kembali Sejarah: Ekskavasi Situs Macan Putih Libatkan Sejarawan UGM

    Banyuwangi Gali Kembali Sejarah: Ekskavasi Situs Macan Putih Libatkan Sejarawan UGM

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dalam upaya melestarikan warisan sejarah Kerajaan Blambangan, Pemkab Banyuwangi berenacana melakukan ekskavasi penyelamatan Situs Macan Putih di Kecamatan Kabat. Penggalian situs purbakala tersebut menggandeng sejarawan Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Sri Margana.

    Situs Macan Putih dikenal sebagai lokasi ibu kota Kerajaan Blambangan pada masa pemerintahan Prabu Tawang Alun II, sekitar tahun 1655 hingga 1691 Masehi.

    Namun seiring waktu, sebagian kawasan situs telah beralih fungsi menjadi permukiman penduduk, sehingga diperlukan langkah penyelamatan agar peninggalan sejarahnya tidak semakin hilang.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik rencana ekskavasi tersebut. Ipuk mengatakan pelestarian situs sejarah merupakan bagian dari upaya menjaga identitas masyarakat Banyuwangi.

    Ipuk berharap selain menjadi sumber pengetahuan sejarah, situs ini juga dapat berkembang menjadi destinasi wisata edukatif di Banyuwangi.

    “Kami tidak hanya ingin melestarikan benda bersejarah, tetapi juga menjaga memori kolektif masyarakat Banyuwangi. Situs Macan Putih merupakan salah satu jejak penting kejayaan Blambangan yang harus dilestarikan,” ujar Ipuk, Rabu (5/11/2025).

    Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono menambahkan, ekskavasi ini bertujuan mengidentifikasi ulang dan melindungi keberadaan situs bersejarah tersebut.

    “Kami ingin melakukan peninjauan kembali terhadap struktur yang telah ditemukan di Situs Macan Putih, sekaligus menyiapkan langkah konservatif agar keberadaan situs ini tetap terjaga,” ujar Yayan, panggilan akrab Suyanto.

    Ekskavasi adalah penggalian yang dilakukan secara sistematis dan terkontrol untuk keperluan arkeologi. Dalam arkeologi, ekskavasi adalah metode penelitian untuk menggali situs purbakala demi menemukan dan mempelajari sisa-sisa peradaban masa lalu

    Yayan menjelaskan, hasil ekskavasi ini nantinya akan disusun dalam bentuk naskah akademik dan kajian budaya lengkap.

    “Output akhirnya berupa rekomendasi dari para ahli cagar budaya, termasuk arahan pembatasan kawasan hingga kemungkinan pemugaran situs,” jelasnya.

    Menurut Yayan, kondisi situs saat ini cukup mengkhawatirkan karena sebagian struktur telah rusak atau hilang. Ekskavasi terakhir dilakukan pada 2015 dan belum pernah dilanjutkan.

    “Jika tidak segera ditangani, peninggalan sejarah ini akan terus berkurang. Karena itu, Pemkab berencana memulai kembali kajian penyelamatan ini,” tambahnya.

    Sementara itu, Dr. Sri Margana bersama tim arkeolog UGM sebelumnya juga terlibat dalam ekskavasi Situs Macan Putih pada 2015. Dari penggalian di 13 titik, ditemukan sejumlah struktur arkeologis seperti pondasi bangunan, tembok keliling istana, serta berbagai artefak peninggalan Kerajaan Blambangan abad ke-17 berupa gerabah, pecahan keramik, dan tulang.

    “Saat ini kami menyiapkan penelitian lanjutan untuk mengidentifikasi situs-situs penting dan menentukan langkah konservasi agar Situs Macan Putih tetap terjaga,” terang Sri Margana.

    Selain penelitian lapangan, tim juga menelusuri arsip Belanda, toponimi, serta kesaksian masyarakat lokal guna memperkuat data sejarah.

    “Tujuan akhirnya, kami ingin menjadikan Macan Putih sebagai laboratorium sejarah sekaligus destinasi wisata edukatif,” ungkapnya.

    Sri Margana menilai langkah Pemkab Banyuwangi sangat tepat karena pelestarian situs bersejarah akan memperkaya daya tarik wisata daerah.

    “Banyuwangi memiliki narasi sejarah panjang. Jika dapat direkonstruksi dan ditampilkan, akan menjadi daya tarik wisata budaya yang luar biasa,” ujarnya.

    Untuk tahap awal, fokus penelitian difokuskan pada kawasan Macan Putih, sebelum dikembangkan ke situs-situs lain di Banyuwangi.

    “Situs Macan Putih termasuk yang terancam secara konservasi, sehingga perlu segera dilindungi,” pungkas Margana. [alr/aje]

     

  • Misi Arkeolog UGM di Penggalian Situs Macan Putih, Ibu Kota Kerajaan Blambangan yang Kini Jadi Permukiman

    Misi Arkeolog UGM di Penggalian Situs Macan Putih, Ibu Kota Kerajaan Blambangan yang Kini Jadi Permukiman

    Sementara itu, Dr. Sri Margana bersama tim arkeolog UGM sebelumnya juga terlibat dalam ekskavasi Situs Macan Putih pada 2015. Dari penggalian di 13 titik, ditemukan sejumlah struktur arkeologis seperti pondasi bangunan, tembok keliling istana, serta berbagai artefak peninggalan Kerajaan Blambangan abad ke-17 berupa gerabah, pecahan keramik, dan tulang. 

    “Saat ini kami menyiapkan penelitian lanjutan untuk mengidentifikasi situs-situs penting dan menentukan langkah konservasi agar Situs Macan Putih tetap terjaga,” terang Sri Margana. 

    Selain penelitian lapangan, tim juga menelusuri arsip Belanda, toponimi, serta kesaksian masyarakat lokal guna memperkuat data sejarah.

    “Tujuan akhirnya, kami ingin menjadikan Macan Putih sebagai laboratorium sejarah sekaligus destinasi wisata edukatif,” ungkapnya.

    Sri Margana menilai langkah Pemkab Banyuwangi sangat tepat karena pelestarian situs bersejarah akan memperkaya daya tarik wisata daerah. 

    “Banyuwangi memiliki narasi sejarah panjang. Jika dapat direkonstruksi dan ditampilkan, akan menjadi daya tarik wisata budaya yang luar biasa,” ujarnya.

    Untuk tahap awal, fokus penelitian difokuskan pada kawasan Macan Putih, sebelum dikembangkan ke situs-situs lain di Banyuwangi.

    “Situs Macan Putih termasuk yang terancam secara konservasi, sehingga perlu segera dilindungi,” tutup Margana. 

  • Pemprov Jabar Awasi 7.000 Titik Sumur Bor Industri, 2.000 di Antaranya Belum Berizin
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 November 2025

    Pemprov Jabar Awasi 7.000 Titik Sumur Bor Industri, 2.000 di Antaranya Belum Berizin Bandung 4 November 2025

    Pemprov Jabar Awasi 7.000 Titik Sumur Bor Industri, 2.000 di Antaranya Belum Berizin
    Tim Redaksi
    BANDUNG,KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperketat pengawasan penggunaan air tanah, terutama di sektor industri.
    Kepala Dinas ESDM Jabar, Bambang Titoyuliono menyebutkan, saat ini terdapat 7.000 titik
    sumur bor
    yang terdata di
    Jawa Barat
    , berdasarkan hasil rekonsiliasi dengan pemerintah kabupaten dan kota.
    Ribuan sumur bor ini merupakan milik berbagai industri, mulai dari perhotelan, tekstil, dan industri lainnya.
    Dari jumlah tersebut, sekitar 5.000 titik memiliki izin resmi, sementara 2.000 titik lainnya ditemukan belum berizin.
    “Dari angka 7.000, itu lebih kurang yang tercatat sekitar 5.000an yang berizin. Tugasnya kita itu adalah mengonservasi yang berizin. Yang tidak berizin itu urusannya bukan urusan kita. itu penegakan hukum,” kata Bambang saat ditemui usai Diskusi Ilmiah Jejak Air Pegunungan, Mata Air, dan Air Tanah di Campus Center,
    ITB
    , Kota
    Bandung
    , Selasa (4/11/2025).
    Menurut Bambang, Pemprov memberi kesempatan hingga Maret 2026 bagi pelaku usaha yang belum mengantongi izin untuk segera mengajukan permohonan. Jika tidak, tindakan tegas akan dilakukan.
    “Kalau tidak mengurusnya, ya nanti kita tindak. sanksinya sampai pengambilalihan aset negara,” beber dia.
    Penggunaan air tanah, lanjut Bambang, harus mempertimbangkan keseimbangan neraca air, sehingga volume yang diambil dari bawah tanah selaras dengan kemampuan alami tanah untuk memulihkan pasokan air.
    “Ada hitung-hitungannya. Air yang diambil dan yang masuk harus seimbang,” tambahnya.
    Ia menegaskan, setiap izin pegambilan air tanah wajib menyisihkan minimal 15 persen dari kuota yang diberikan bagi kebutuhan masyarakat sekitar.
    “Misal, jika izin 10 meter kubik per hari, maka 15 persennya harus untuk masyarakat sekitar,” kata Bambang.
    Sektor Industri yang paling banyak menggunakan sumur bor berada di wilayah Jawa Barat bagian utara, khususnya di Bogor dan sekitarnya.
    Sedangkan untuk industri air minum dalam kemasan (AMDK), bambang mencatat ada sekitar 130 perusahan di Jabar dengan total 300 sampai 400 titik sumur, semuanya disebut mengantongi izin.
    Sementara itu, Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PATGL) Agus Cahyono menjelaskan, industri besar hanya diperbolehkan mengambil air dari akuifer dalam agar tidak mengganggu kebutuhan masyarakat yang mengandalkan akuifer dangkal.
    “Untuk penggunaan industri dalam jumlah yang cukup besar, kita evaluasi, mereka hanya boleh mengambil dari aquifer tertekan rata-rata di kedalaman lebih dari 40 meter. Kenapa seperti itu? Biar nggak mengganggu aquifer bebas untuk masyarakat,” jelasnya.
    Agus menegaskan, pemberian izin mempertimbangkan kondisi cekungan air tanah.
    Untuk wilayah kritis, izin diberikan sangat terbatas, sementra lokasi yang dinyatakan rusak tak diberi izin sama sekali.
    Proses uji pompa juga dilakukan untuk memastikan pengambilan air tidak menyebabkan penurunan air tanah secara drastis.
    “Uji Pompa ini tergantung, tiga hari maksimal dilihat dari kemampuan pompanya. itu dilihat air tanahnya turun gak. kalau turun drastis kita kurangi sampai benar optimal. itu tadi menjaga biar nggak mengganggu lingkungan yang neracanya tadi,” jelasnya.
    Terkait adanya isu masyarakat di Subang yang kesulitan air meski berada dekat fasilitas industri
    Aqua
    , Agus menjelaskan, kondisi geologi wilayah menjadi faktor utama.
    Terkadang batuan keras dan kondisi geologi membuat akses sumur sulit untuk di akses dengan menggunakan alat biasa.
    Dalam pemberian izin perusahaan AMDK, harus menggunakan pendekatan teknis yang pada dasarnya bertujuan menjaga keseimbangan.
    Bambang menjelaskan, menjaga keseimbangan air tanah ini ada dua hal yakni kualitas dan kuantitas.
    Untuk itu bambang menekankan pentingnya edukasi dan pelaporan dari masyarakat serta dukungan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air.
    Ahli Hidrogeologi dari Universitas Gadjah mada (UGM), Heru Hendrayana, menegaskan bahwa kapasitas pengambilan air tanah tidak dapat disamaratakan di setiap wilayah.
    Menurutnya, setiap lokasi memiliki karakteristik dan kemampuan berbeda dalam menyediakan air tanah, sehingga batas maksimal pemanfaatannya ditentukan melalui kajian ilmiah.
    “Setiap air tanah itu di setiap titik dan lokasi itu berbeda, sehingga maksimum optimum pengambilan air tanah juga berbeda jadi gak bisa di sini maksimum hanya bisa 50, di sini hanya 25, ya gak gitu. Karena setiap titik memilki potensi berbeda dan itu ada ujinya,” kata Heru.
    Ia menyebut, data tekis tersebut telah dihitung oleh lembaga terkait, termasuk tim Pusat Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PATGL), sehingga harus dijadikan acuan dalam memberikan izin.
    Terkait proses pengambilan, Heru menyampaikan bahwa teknik pengeboran bukan inti persoalan, yang terpenting adalah memastikan sumber air yang digunakan sesuai dan tidak mengganggu keseimbangan lingkungan.
    “Mau ngebor atau tidak yang harus kita kontrol itu sumbernya. Lokasinya menentukan kualitas dan kuantitas air,” ujarnya.
    Soal kekhawatiran publik terhadap ekploitasi air tanah oleh industri, Heru menegaskan, aktivitas tersebut sah sepanjang mengikuti aturan dan rekomendasi teknis.
    “Selama mereka mengikuti aturan dan rekomendasi teknis, tidak masalah, semua sudah dihitung,” katanya.
    Soal adanya keluhan masyrakat yang kesulitan air di sekitar lokasi industri, menurutnya, perusahaan wajib memenuhi kewajiban sosial, termasuk menyalurkan sebagian air bagi masyarakat sekitar.
    “Aturannya ada, sekian persen untuk masyarakat, dan banyak perusahaan yang sudah menjalankan itu sesuai amdalnya,” tuturnya.
    Mengenai masa depan ketersedian air tanah, Heru menyebut, keberlanjutan pasokan sangat bergantung pada pengelolaan dan pemulilhan sumber air.
    “Selama kita melakukan pengisian dan manage dengan baik saya kira tidak akan habis, karena sistem air itu terus bersirkulasi,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Curhat Wanita Pekalongan ‘Keracunan Enoki’, Berujung Dilarikan ke IGD

    Viral Curhat Wanita Pekalongan ‘Keracunan Enoki’, Berujung Dilarikan ke IGD

    Jakarta

    Wanita 26 tahun di Pekalongan mendadak viral pasca dirinya menceritakan pengalaman mengonsumsi jamur enoki, yang berujung keracunan. Kala itu, ia mengaku mengeluhkan gejala mual muntah tak kunjung membaik.

    “Habis makan enoki, asam lambung naik terus muntah-muntah putih setiap beberapa menit, lebih dari 10 kali,” cerita Ameliya, dalam akun pribadi TikToknya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan Rabu (4/11/2025).

    Ia kemudian dilarikan ke IGD dengan kondisi kuku sudah membiru keunguan dan seluruh badannya terasa dingin. Ameliya merasa tubuhnya sangat lemas.

    “Sampai nggak bisa ngerasain badan lagi, jantung lemah padangan sudah kosong,” lanjut dia.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyebut Ameliya terkena infeksi bakteri dari enoki, sementara asam lambung yang dialaminya karena rasa pedas dari seblak yang dikonsumsi berbarengan dengan jamur enoki.

    Dokter kala itu menyarankan Ameliya untuk menyetop sementara konsumsi jamur enoki, lantaran tinggi risiko infeksi bakteri dari makanan yang tidak diolah dengan baik.

    “Yang pecinta enoki kaya aku mending stop apalagi suka dicampurin sama seblak jangan sampai kaya aku,” pungkasnya.

    Belum diketahui pasti infeksi bakteri jenis apa yang dialami Alemiya hingga mengalami keracunan. Namun, jamur enoki sebelumnya memang sempat disorot terkait kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes yang menyebabkan kejadian Luar Biasa (KLB) di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.

    Pakar keamanan pangan UGM, Prof Dr I Endang S Rahayu, MS, menyebutkan bakteri Listeria monocytogenes merupakan salah satu bakteri patogen yang bisa mengakibatkan infeksi usus atau listeriosis. Bakteri yang ikut terkonsumsi akan tumbuh di usus dan menyerang mukosa. Selanjutnya, masuk ke dalam pembuluh darah dan menyerang jaringan yang lain, termasuk saraf. Bisa menimbulkan efek serius pada golongan rentan seperti, balita, lansia, serta ibu hamil.

    “Bakteri yang terkonsumsi ibu hamil juga bisa membahayakan kandungan,” tuturnya, beberapa waktu lalu.

    Trisye, sapaan akrab dari Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM ini, menjelaskan bakteri tersebut dikenal sebagai bakteri psikrotrofik yang dapat tumbuh pada suhu rendah. Mampu tumbuh di antara suhu 1 hingga 44 derajat celcius, dengan suhu optimum 35 hingga 37 derajat celcius. Namun, pada suhu 7 hingga 10 derajat celcius masih bisa tumbuh dengan cepat.

    Listeria monocytogenes juga dapat bertahan pada kondisi garam yang tinggi dan pH>5. Selain itu, juga resisten terhadap pengeringan.

    “Kendati begitu, akan mati jika terpapar suhu pasteurisasi yakni 80 derajat celcius,” terang Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) UGM ini.

    Listeria monocytogenes biasanya terdistribusi luas di tanah, kotoran, feses, saluran air, dan perlatan yang tidak bersih. Sementara makanan yang sering terkontaminasi adalah berbagai jenis makanan yang disimpan di suhu dingin.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/naf)

  • Profil Kepala BMKG yang Baru Teuku Faisal, Pengganti Dwikorita

    Profil Kepala BMKG yang Baru Teuku Faisal, Pengganti Dwikorita

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala BMKG teranyar baru saja dilantik hari ini menggantikan Dwikorita. Dia adalah Teulu Faisal Fathani.

    Dilansir dari laman BMKG, Prof. Ir, Teuku Faisal Fathani, S.T., M.T., Ph.D, IPU. adalah sosok yang dikenal luas sebagai pakar geoteknik dan teknologi kebencanaan.

    Ia menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Bidang Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM, serta meraih gelar doktor bidang geoteknik dari Tokyo University of Agriculture and Technology (2005).

    Sebagai ilmuwan, Faisal berperan penting dalam pengembangan sistem deteksi dini longsor berbasis sensor dan Internet of Things(IoT), sebuah inovasi kebencanaan yang kini telah terpasang di berbagai daerah rawan longsor di 12 provinsi di Indonesia, serta diimplementasikan oleh sejumlah perusahaan tambang dalam dan luar negeri.

    Teknologi ciptaannya menjadi salah satu terobosan strategis dalam sistem peringatan dini (early warning system) dan menjadi bukti nyata penerapan sains untuk mitigasi risiko geoteknik. Inovasi ini sejalan dengan semangat BMKG dalam memperkuat inovasi dan integrasi data untuk melindungi kehidupan masyarakat dari ancaman bencana. 

    Adapun penetapan Faisal sebagai Kepala BMKG merupakan hasil Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Utama (JPTU) yang dilaksanakan secara transparan dan akuntabel sejak 4 Agustus 2025. Proses seleksi mencakup berbagai tahapan, mulai dari seleksi administrasi, penyusunan policy briefdan video tapping, seleksi kompetensi/assessment test oleh PUSPENKOM BKN, wawancara akhir, hingga tes kesehatan lengkap.

    Pelantikan ini menandai babak baru kepemimpinan BMKG dalam memperkuat peran strategisnya di tingkat nasional dan global. Dengan latar belakang akademik yang kuat, rekam jejak inovasi, dan kepemimpinan ilmiah yang visioner, Teuku Faisal Fathani diharapkan membawa BMKG menuju organisasi yang semakin modern, tangguh, dan berorientasi pada keselamatan serta kesejahteraan masyarakat.

  • Profil Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani: Ahli Kebencanaan dan Penemu Alat Pendeteksi Longsor

    Profil Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani: Ahli Kebencanaan dan Penemu Alat Pendeteksi Longsor

    Liputan6.com, Jakarta Guru Besar Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Teuku Faisal Fathani resmi menggantikan Prof Dwikorita Karnawati sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

    Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan mengatakan bahwa serah terima jabatan antara Dwikorita dan Faisal telah dilaksanakan pada Senin pagi di Jakarta dan dipimpin oleh Menteri Perhubungan Duddy Purwagandhi.

    “Sudah mas, tadi pagi jam sembilan,” kata Taufan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (3/11/2025). Dilansir Antara.

    Prof Teuku Faisal Fathani dikenal sebagai akademisi dan pakar kebencanaan dari UGM yang aktif dalam penelitian sistem peringatan dini longsor dan mitigasi bencana hidrometeorologi. 

    Teuku Faisal lahir di Banda Aceh, 26 Mei 1975. Faisal merupakan alumni SMA Taruna Nusantara angkatan pertama (TN 1) dan dikenal luas di kalangan ilmuwan kebumian karena kiprahnya dalam riset dan pengabdian kebencanaan di berbagai daerah.

    Dia adalah Guru Besar Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang meraih gelar profesor tahun 2017. Dia meraih gelar PhD di bidang geoteknik dari Tokyo University of Agriculture and Technology serta pengalaman post-doctoral di Public Policy Center, The University of Iowa.

     

  • Teuku Faisal Fathani, Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Kepala BMKG

    Teuku Faisal Fathani, Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Kepala BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melantik Prof. Teuku Faisal Fathani sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di kantor pusat Kementerian Perhubungan, Kota Jakarta Pusat, Senin (3/11/2025).

    Pelantikan ini merupakan bagian dari upaya penguatan organisasi dan penyegaran kepemimpinan untuk menjawab kebutuhan sumber daya manusia yang adaptif, profesional, serta mampu memperkuat sinergi antara sektor transportasi dan lembaga sistem informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

    Kolaborasi tersebut menjadi kunci dalam mewujudkan konektivitas nasional yang selamat, aman dan berkelanjutan. Dalam sambutannya, Dudy mengatakan BMKG memiliki peran strategis dalam menjaga keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam sektor transportasi.

    “BMKG memegang peran esensial dalam menjaga keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini terelisasikan dalam peran penting BMKG, yang merupakan garda terdepan dalam memberikan informasi cuaca, iklim, dan kualitas udara, dalam kaitannya dengan upaya mitigasi risiko dan perencanaan kebijakan nasional di berbagai sektor, termasuk transportasi,” katanya seperti dikutip siaran pers.

    Berikut adalah profil singkat Prof. Teuku Faisal Fathani:

    Seperti dikutip dari unggahan Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara di media sosial Facebook, Prof. Teuku Faisal Fathani merupakan alumni SMA Taruna Nusantara angkatan 1. Prof Faisal juga merupakan Ketua Umum Ikastara periode 2020-2023.

    Ia meraih gelar S1 dan S2 bidang Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Gelar doktor bidang geoteknik didapatnya dari Tokyo University of Agriculture and Technology tahun 2005.

    Ia melanjutkan riset post-doktoral di Ehime University 2010 dan the University of Iowa 2013-2014. Pada 1 Maret 2018, ia diangkat sebagai guru besar termuda di Fakultas Teknik UGM. Penghargaan yang diterima di antaranya: Inovator Teknologi 2015 dari KemeristekDikti hingga Ikon Prestasi Pancasila 2019 dari BPIP.

    Amanah lain yang pernah diembannya adalah adjunct professor of UNESCO Chair on Geoenvironmental Disaster Reduction 2018-2020, Direktur Pusat Unggulan dan Inovasi Teknologi Kebencanaan UGM (GAMA-InaTEK), Vice President of the International Consortium on Geo-Disaster Reduction (ICGdR), Co-Director of StIRRRD (Strengthening Indonesian Resilience: Reducing Risk from Disasters), dan Ketua Prodi Magister Manajemen Bencana, Sekolah Pascasarjana UGM.

    Sebelumnya dalam karier di lembaga pemerintahan, Prof. Faisal pernah menjabat Pelaksana Tugas Direktur Badan Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2022.

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gusti Purbaya, Calon Pengganti Raja Solo PB XIII yang Mangkat, Pernah Sindir Gibran

    Gusti Purbaya, Calon Pengganti Raja Solo PB XIII yang Mangkat, Pernah Sindir Gibran

    GELORA.CO –  Kerajaan Keraton Kasunanan Surakarta (Solo) sedang berduka cita, sebab hari ini, Minggu (2/11/2025), sang raja yakni Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII meninggal dunia.

    Tentu saja kabar duka itu mengejutkan publik terutama warga Solo yang sangat menghormatinya.

    Berita wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII ini dibenarkan oleh K.P.H. Eddy Wirabhumi, seorang kerabat keraton.

    “Hari ini kita berduka, tadi pagi beliau nggak ada di Rumah Sakit Indriyanti,” ujar Eddy dikutip dari Tribun Solo.

    “Sekarang sedang dipersiapkan untuk proses mengundurkan (membawa pulang) beliau ke Keraton,” imbuhnya.

    Menurut Eddy, PB XIII telah cukup lama menjalani perawatan karena kondisi kesehatan yang menurun.

    “Beliau memang sudah lama sakit. Terakhir komplikasi, termasuk gula darah tinggi dan penyakit lainnya. Usia beliau juga sudah sepuh,” jelasnya. 

    Sebelummya, PB XIII sempat dirawat di rumah sakit sebelum acara Adang Dal, dan sempat pulih.  

    Namun, kondisi kesehatannya kembali menurun beberapa waktu setelah kegiatan tersebut hingga akhirnya berpulang.

    Setelah PB XIII wafat, publik pun langsung sibuk membahas calon penggantinya.

    Ternyata, Kerajaan Keraton Kasunanan Solo sudah mempersiapkan sosok yang pas sebagai pengganti PB XII.

    Dia adalah K.G.P.A.A. Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra, atau yang akrab disapa Gusti Purbaya.

    Saat ini Purbaya berstatus sebagai putra mahkota. Dia adalah putra bungsu pasangan PBX III dengan G.K.R. Pakubuwana atau K.R.Ay. Pradapaningsih.

    Purbaya yang lahir tahun 2003 dinobatkan sebagai putra mahkota saat Tinggaldalem Jumenengan SKKS Pakubuwana pada 2022 lalu. 

    Pengukuhan putra mahkota dilakukan saat acara Tingalan Dalem Jumenengan atau peringatan naik takhta PB XIII ke-18 pada hari Minggu, (27/2/2022), di Sasana Sewaka, Keraton Solo.

    Dia pernah menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. 

    Beberapa waktu lalu dia juga pernah dikabarkan sedang mempersiapkan pendidikan S-2 di Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Sebagai orang muda terdidik, Purbaya ternyata mengikuti perkembangan politik nasional.

    Dia pun sering melontarkan kritik terhadap keadaan yang dianggap tak sesuai aturan.

    Yang paling mencolok adalah pada bulan Maret 2025, Purbaya memicu polemik karena mengunggah unggahan yang dianggap kontroversial. 

    Unggahan tersebut berisi pernyataan “Nyesel Gabung Republik” dan “Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi”. 

    Kala itu Purbaya juga memasang foto dirinya saat duduk bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka.

    Publik pun langsung sadar, kritik itu sepertinya diarahkan kepada Gibran dan keluarga.

    Pengageng Sasono Wilopo K.P.H. Dani Nur Adiningrat pun memberikan klarifikasi tentang unggahan tersebut.

    Dani menegaskan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh putra mahkota tidak merusak hubungan baik antara KGPAA Hamangkunegoro dan Wapes Gibran.

    “Hubungannya baik sejak Wapres menjadi Wali Kota dan sekarang sebagai RI 2,” ungkap Dani.

    Dani mengatakan pernyataan Purbaya itu disampaikan sebagai kritik atau respons atas berbagai permasalahan di Indonesia saat ini.

    Permasalah itu di antaranya kasus Pertamax oplosan, tragedi PHK massal di PT Sritex, korupsi timah, dan kasus pagar laut.

    Ada juga Penanganan kasus pagar laut yang dinilai tidak tegas oleh pemerintah. 

    “Jadi itu kalau melihat unggahan beliau sebelumnya tentang BBM oplosan, PHK massal di Sritex, korupsi timah, serta kebijakan pemerintah yang tidak tegas dalam kasus pagar laut dan lain sebagainya,” ujar Dani.

    Purbaya pernah terlibat kasus tabrak lari di Gapura Gladak, Kota Solo, Kamis dini hari, (10/8/2023).

    Dari video CCTV yang beredar, Pajero putih yang dikendarainya terlihat melaju dengan kencang dari arah barat yang kemudian berbelok ke selatan.

    Korban adalah H, warga Sragen. Korban saat itu melaju dari arah berlawanan yakni selatan ke utara, sehingga terjadi adu banteng hingga korban terpental.

    Purbaya mengaku kabur dan tidak segera menolong korban karena takut dikeroyok. Pasalnya sesaat setelah tabrakan terjadi, banyak warga mulai berkerumun di sekitar TKP.

    Kemudian, Purbaya dan kuasa hukumnya mendatangi Polresta Surakarta, Jumat siang, (11/8/2023) siang.

    Mereka datang untuk menyelesaikan kasus ini lewat restorative justice alias secara damai dengan pihak korban.

  • Mendadak Muncul Gunung Baru di Jawa, Ahli Geologi Ungkap Hal Ini

    Mendadak Muncul Gunung Baru di Jawa, Ahli Geologi Ungkap Hal Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena munculnya “gunung baru” di wilayah Grobogan, Jawa Tengah sempat menghebohkan publik pada Maret 2024. Tiba-tiba terlihat gundukan tanah besar yang video dan fotonya tersebar di media sosial.

    Bahkan, gundukan tanah itu memperlihatkan semburan tanah yang mirip penampakan letusan gunung berapi. Kejadian tak biasa ini lantas menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi di kalangan masyarakat. Sebelumnya, sempat terjadi insiden gempa berkekuatan M 6,5, tepatnya pada 22 Maret 2024.

    Menanggapi kehebohan yang ada, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid A.N buka suara. Ia menegaskan kemunculan gundukan lumpur di Grobogan adalah gunung lumpur atau diistilahkan ‘mud volcano’.

    Gundukan tersebut memiliki ketinggian 25 meter di atas permukaan tanah. Pembentukannya disebabkan natural gas yang naik ke permukaan ketika menemukan sesar mendatar yang tegak (konduit) dan membawa lumpur dengan densitas lebih ringan dari sedimen di sekitarnya, dikutip dari laman resmi EGSA UGM, Senin (20/10/2025).

    “Berbagai material, seperti lumpur, gas, batuan, belerang, garam, dan air akan diletuskan di permukaan membentuk kerucut seperti gunung,” tertulis dalam artikel pada laman EGSA UGM, mengutip Sabdaningsih, 2020.

    Ia mengatakan gempa yang terjadi menyebabkan migrasi hidrokarbon maupun lumpur yang lebih aktif karena rekahan atau patahan sebagai akibat gempa dangkal. Hal ini mendorong lumpur panas keluar dengan kekautan besar menyerupai gunung api.

    EGSA UGM menuliskan bahwa fenomena mud volcano di Grobogan bukan insiden luar biasa. Pasalnya, sering terjadi mud volcano di daerah tersebut.

    Anomali mud volcano di Grobogan dikatakan berasal dari batuan yang mengalami sesar memanjang dari arah Barat Daya menuju timur laut. Sesar yang terjadi kemudian mengakibatkan keluarnya aliran gas ke permukaan Bumi melalui batuan yang mudah dilalui.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]