Institusi: UGM

  • UGM Terima 2.783 Mahasiswa Lewat Jalur SNBP

    UGM Terima 2.783 Mahasiswa Lewat Jalur SNBP

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima 2.783 mahasiswa melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun ini. Beberapa program studi (prodi) dengan jumlah pendaftar terbanyak pada SNBP UGM meliputi kedokteran, hukum, psikologi, farmasi, akuntansi, manajemen, ilmu keperawatan, ilmu komputer, cizi, dan teknik industri.

    Adapun prodi dengan jumlah mahasiswa terbanyak yang diterima antara lain hukum (96 mahasiswa), ilmu dan industri peternakan (90 mahasiswa), kehutanan (90 mahasiswa), biologi (72 mahasiswa), psikologi (68 mahasiswa), kedokteran hewan (60 mahasiswa), kedokteran (53 mahasiswa), teknik mesin (51 mahasiswa), dan kedokteran gigi (47 mahasiswa).

    Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Pengajaran (DPP) UGM, Sigit Priyanta menjelaskan bahwa jalur SNBP menampung 30% dari total kuota mahasiswa baru di UGM. Sisanya dapat mengakses jalur seleksi lain seperti SNBT, International Undergraduate Program (IUP), dan seleksi mandiri yang mencakup beberapa skema, seperti Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM), Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB), Afirmasi Tridharma UGM, serta Ujian Mandiri berbasis Computer-Based Test (UM UGM CBT).

    “Total dari kuota mandiri yang mencakup 40% dari total kuota penerimaan mahasiswa baru ini memiliki rincian 10% dari PBUB dan PBUTM, 10-15% dari jalur afirmasi. Sisanya yang akan dipenuhi melalui UM UGM CBT,” jelas Sigit.

    Kriteria Kelulusan SNBP
    Menurut Sigit, kelulusan SNBP didasarkan pada nilai akademik dalam rapor serta prestasi lain yang diakui secara resmi.

    “Untuk UGM, kita mengakui minimal tingkat provinsi, diselenggarakan oleh penyelenggara kegiatan lomba yang diakui oleh Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional). Kemudian di UGM misalnya lomba-lomba UGM, di perguruan-perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri yang secara kualitas bisa dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

    Evaluasi kelulusan di SNBP merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 48 Tahun 2022 dan Nomor 62 Tahun 2023. Dari total nilai, 50% berasal dari rata-rata nilai rapor semester 1 hingga 5, sedangkan sisanya diambil dari dua mata pelajaran pendukung yang relevan dengan prodi pilihan.

    “Dua mata pelajaran pendukung tersebut dapat berbeda-beda untuk setiap prodi, disesuaikan dengan lampiran yang disertakan dalam peraturan menteri tersebut. Sebagai contoh, untuk teknik mesin mengambil dua mata pelajaran, yaitu matematika dan fisika. Kemudian ditambahkan dengan nilai prestasi yang dimiliki,” paparnya tentang SNBP UGM.

    Sigit mengingatkan para calon mahasiswa yang telah diterima melalui SNBP agar segera melengkapi dokumen registrasi.

    “Registrasi dilaksanakan mulai dari 20 Maret 2025 pukul 15.00 WIB sampai dengan 27 Maret 2025 pukul 15.00 WIB,” jelasnya.

    Setelah registrasi, hasil verifikasi dokumen dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT) akan diumumkan di akun Simaster masing-masing pada 16 April hingga 30 April 2025 pukul 15.00 WIB. Jika calon mahasiswa tidak melakukan registrasi dan pembayaran UKT dalam batas waktu yang ditentukan, maka akan dianggap mengundurkan diri.

    Bagi peserta yang belum diterima, Sigit menegaskan bahwa SNBP bukan satu-satunya jalur masuk perguruan tinggi.

    “Tidak diterima atau belum diterima di SNBP itu bukan akhir dari sebuah proses mendapatkan tempat terbaik untuk melanjutkan studi,” pesannya.

    Ia juga memberikan saran dalam memilih program studi, yakni dengan mempertimbangkan minat terhadap mata pelajaran tertentu serta prospek karier di masa depan.

    “Kami di UGM ini kan mempublikasikan selektivitas prodi. Mungkin juga bisa sebagai gambaran untuk melengkapi dari pilihan yang sesuai. Calon pendaftar bisa mengukur mana prodi yang paling tepat,” tutupnya terkait penerimaan mahasiswa baru selain melalui SNBP UGM.

  • Jangan Asal Checkout! Ini Bahaya Belanja Impulsif Menjelang Lebaran

    Jangan Asal Checkout! Ini Bahaya Belanja Impulsif Menjelang Lebaran

    Yogyakarta: Menjelang Lebaran, euforia belanja sering kali bikin kalap. Diskon di mana-mana, promo besar-besaran, dan godaan barang-barang baru seolah memanggil untuk segera check-out. 
     
    Padahal, kalau nggak hati-hati, dompet bisa jebol sebelum hari raya tiba! 
     
    Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Akhmad Akbar Susamto meminta masyarakat lebih berhati-hati mengelola keuangan menjelang lebaran agar tidak terjebak berbelanja impulsif akibat promo dan diskon besar-besaran.

    “Jangan belanja ketika kita sedang lapar baik lapar fisik maupun lapar pikiran. Mencari promo itu tidak apa-apa, tetapi jika tidak butuh mengapa harus membeli,” ujar Akbar dalam keterangannya di Yogyakarta, dilansir Antara, Sabtu, 22 Maret 2025.

    Kemudahan transaksi digital membuat kebiasaan konsumtif
    Akbar menyoroti kemudahan transaksi digital dan layanan paylater yang semakin mendorong kebiasaan konsumtif. 
     
    Menurutnya, banyak orang tergiur promo tanpa mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya, sehingga pengeluaran membengkak.
     
    “Perlu dipikirkan secara sungguh-sungguh barang apa saja yang akan kita belanjakan dan sumber pendapatannya dari mana saja,” jelas dia.
     
    Akbar menyarankan untuk menyusun daftar kebutuhan sebelum berbelanja dan mengurutkan berdasarkan tingkat urgensi dengan membedakan kebutuhan yang benar-benar penting dengan yang bisa ditunda.
     
    “Sebelum merancang pengeluaran, diperlukan penentuan kebutuhan yang mana yang mendesak dan yang tidak mendesak. Kemudian, beberapa kebutuhan ini diurutkan mulai dari yang paling wajib dibeli hingga yang bisa ditunda,” ujar dia.
     
    Selain itu, Akbar juga mengingatkan bahwa perayaan lebaran seharusnya tidak menjadi alasan untuk menguras tabungan demi keinginan konsumtif.
     
    Ia menyarankan masyarakat mengalokasikan dana dengan bijak, termasuk untuk keperluan sosial seperti sedekah.
     
    “Jangan sampai kemudian kita melakukan hal-hal yang less urgent itu dengan tabungan yang sebenarnya sudah kita simpan jauh-jauh hari untuk hal-hal yang lebih penting, yang mendesak, dan yang darurat,” paparnya.
    Gunakan THR dengan bijak
    Akbar juga menekankan pentingnya pemanfaatan tunjangan hari raya (THR) secara bijak agar tidak mengganggu keuangan setelah lebaran.
     
    “Jangan sampai kita menggunakan tabungan untuk membeli hal-hal yang tidak mendesak karena sifat THR itu sebagai tunjangan untuk merayakan hari raya. Jadi, perlu berhati-hati untuk menghitung perencanaan keuangan,” ujarnya.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Promo Lebaran 2025 Mulai Muncul, Dosen UGM Ingatkan Masyarakat Soal Keuangan

    Promo Lebaran 2025 Mulai Muncul, Dosen UGM Ingatkan Masyarakat Soal Keuangan

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Lebaran 2025, banyak beragam promo yang dipaparkan untuk masyarakat terkait apapun, terutama dari segi barang dan pakaian.

    Terkait promo Lebaran 2025, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Akhmad Akbar Susamto mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur dan mengatur keuangan.

    “Jangan belanja ketika kita sedang lapar baik lapar fisik maupun lapar pikiran. Mencari promo itu tidak apa-apa, tetapi jika tidak butuh mengapa harus membeli,” ujar Akbar pada 22 Maret 2025.

    Akbar memaparkan hal tersebut berkaitan dengan kemudahan transaksi melalui online termasuk pemakaian paylater yang bisa memunculkan sifat konsumtif di masyarakat.

    Ditambah, promo-promo harga miring untuk berbagai barang, pakaian sampai dengan makanan dan minuman yang berpotensi membengkak dari segi pengelurangan.

    “Perlu dipikirkan secara sungguh-sungguh barang apa saja yang akan kita belanjakan dan sumber pendapatannya dari mana saja,” jelasnya sebagaimana dikutip dari Antara.

    Supaya tidak memunculkan sifat konsumtif, Akbar menyarankan kepada masyarakat untuk membuat daftar kebutuhan sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari paling utama sampai tidak terlalu penting.

    “Sebelum merancang pengeluaran, diperlukan penentuan kebutuhan yang mana yang mendesak dan yang tidak mendesak. Kemudian, beberapa kebutuhan ini diurutkan mulai dari yang paling wajib dibeli hingga yang bisa ditunda,” ujar dia.

    Bahkan, Akbar juga mengingatkan masyarakat agar sifat konsumtif saat perayaan lebaran tidak muncul. Ia menyarankan masyarakat untuk saving dan mengeluarkan dana untuk hal penting termasuk ketika mendapatkan

    “Jangan sampai kemudian kita melakukan hal-hal yang less urgent itu dengan tabungan yang sebenarnya sudah kita simpan jauh-jauh hari untuk hal-hal yang lebih penting, yang mendesak, dan yang darurat,” paparnya.

    Terakhir, ia juga mengatakan bahwa masyarakat wajib bijak ketika mendapatkan Tabungan Hari Raya (THR) dan memakai THR untuk keperluan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Progres Pendirian Politeknik Agro Industri Blora, Bupati Targetkan Tahun Depan Bisa Terima Mahasiswa

    Progres Pendirian Politeknik Agro Industri Blora, Bupati Targetkan Tahun Depan Bisa Terima Mahasiswa

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Bupati Blora, Arief Rohman, menyebut tahapan pendirian Politeknik Agro Industri Blora terus bergulir dan semakin dimatangkan.

    Apalagi, dengan sudah adanya tim perumus yang dipimpin langsung Prof. Ali Agus, seorang Guru Besar Fakultas Peternakan UGM, asli Blora, yang juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Pertanian Republik Indonesia, bidang Hilirisasi Produk Peternakan.

    “Rabu malam (19/3/2025) lalu, kami berkumpul dengan tim perumus dalam sebuah pertemuan terbatas di Yogyakarta. Hadir para guru besar, profesor diaspora Blora yang ada di UGM. Mulai Prof. Ali Agus, kemudian Prof. Dr. drh. Agustina Dwi Wijayanti, M.P., bersama dengan suaminya Prof. drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D, keduanya Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan,” kata Arief, Jumat (21/3/2025).

    Selain itu ada Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, dan Dr. Ratih Ida Adharini, dari Fakultas Perikanan UGM dan lainnya.

    Di pertemuan itu, selain membahas penyiapan dokumen naskah akademik, tim perumus juga mulai memetakan kebutuhan SDM dosen yang akan diajak untuk mengajar di Politeknik Agro Industri Blora, nantinya.

    Dalam hal ini sesuai jurusan Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan di Kabupaten Blora.

    “Komandannya Prof. Ali Agus. Kami berharap tahun depan bisa mulai menerima mahasiswa baru di Blora. Untuk lokasinya nanti sementara akan menggunakan gedung sekolah yang ada di Blora terlebih dahulu. Sambil kedepan menunggu pembangunan gedung kampus baru,” terang Arief.

    Sementara itu, Prof. Ali Agus, menyampaikan, saat ini tim yang ia pimpin sedang menyiapkan proposalnya dan berbagai dokumen yang dibutuhkan untuk pendirian Politeknik Agro Industri.

    “Termasuk mulai menyiapkan kandidat kandidat dosen yang akan terlibat di dalamnya. Itupun juga sudah kita inventarisir. Termasuk calon calon mitra pendukung penyelenggaraan prodi prodi yang ada di lingkup Politeknik Agro Industri. Mohon doa restunya, perlahan tapi pasti kita melangkah untuk menyiapkan SDM unggul Blora, memanfaatkan potensi agroekosistem yang ada di Kawasan Blora,” terangnya.

    Termasuk, lanjutnya,  di dalamnya ada lahan lahan marginal. Karena kedepan seluruh negara akan dihadapkan pada permasalahan pangan, efek global warming , dan banyak lahan kering dari Sabang sampai Merauke.

    “Tentunya ke depan akan banyak dibutuhkan skill, memerlukan SDM, memerlukan teknologi dan itu harus kita siapkan dari sekarang. Termasuk mengurus akreditasinya agar saat menerima mahasiswa nanti bisa aman dari segi administrasinya. Mohon doanya semoga lancar,” jelasnya.

    Pendirian politeknik ini, menurutnya juga selaras dengan program Presiden yang sedang memprioritaskan ketahanan pangan dan swasembada pangan nasional.

    Tidak hanya mempersiapkan lahan namun juga SDM nya. Blora mengambil peran disini. (Iqs)

  • Bijak Kelola Keuangan Menjelang Lebaran agar Tidak Konsumtif

    Bijak Kelola Keuangan Menjelang Lebaran agar Tidak Konsumtif

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Menjelang Lebaran, masyarakat perlu lebih cermat dalam mengatur pengelolaan keuangan agar tidak terjebak dalam belanja impulsif akibat berbagai promo dan diskon yang ditawarkan.

    Akhmad Akbar Susamto, dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM), mengingatkan pentingnya kesadaran dalam mengendalikan pengeluaran.

    Menurut Akbar, banyak orang tergoda berbelanja tanpa mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya, terutama dengan kemudahan transaksi digital dan layanan paylater yang semakin mendorong perilaku konsumtif.

    “Mencari promo bukanlah masalah, tetapi membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan dapat merugikan kondisi finansial,” ucapnya dikutip dari Antara, Sabtu (22/3/2025).

    Untuk menghindari pengeluaran berlebihan, Akbar menyarankan agar masyarakat menyusun daftar kebutuhan sebelum berbelanja. Prioritas harus diberikan pada barang yang benar-benar penting, sementara yang bersifat sekunder dapat ditunda.

    Selain itu, perayaan Lebaran seharusnya tidak menjadi alasan untuk menghabiskan tabungan hanya demi memenuhi keinginan sesaat. Hal ini juga membuat pengelolaan keuangan menjadi buruk.

    Lebih lanjut, Akbar menegaskan pentingnya mengalokasikan dana secara bijak, termasuk untuk keperluan sosial seperti sedekah.

    Ia juga mengingatkan agar tunjangan hari raya (THR) digunakan dengan perhitungan matang agar keuangan tetap stabil setelah Lebaran.

    “Dengan pengelolaan keuangan yang baik, masyarakat dapat merayakan hari raya tanpa harus menghadapi kesulitan finansial di kemudian hari,” pungkasnya.

  • Inovasi! Mahasiswi SITH ITB Kembangkan Pembalut Biodegradable dari Limbah Pelepah Pisang

    Inovasi! Mahasiswi SITH ITB Kembangkan Pembalut Biodegradable dari Limbah Pelepah Pisang

    BANDUNG – Tiga mahasiswi Rekayasa Pertanian Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati-Rekayasa (SITH-R) Institut Teknologi Bandung (ITB), berhasil meraih juara 3 kategori Business Plan Competition dalam ajang Agricultural Food Competition (AFC) Season 16. Ketiga mahasiswi SITH ITB ini adalah Salwa Salsadila, Kezia Wira Keren, dan Diola Suprapti.

    Kompetisi ini diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman yang berlangsung 1 Januari hingga 23 Februari 2025.

    Mengusung tema “The Actualization of Sustainable Development Goals through Agricultural Innovation in the Society 5.0 Era”, AFC Season 16 bertujuan untuk mendorong generasi muda dalam mengembangkan ide bisnis inovatif di bidang pertanian yang berkelanjutan.

    Tim mahasiswi Rekayasa Petanian ITB yang diberi nama The Bananabees itu berkompetisi dengan berbagai tim yang berasal dari universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

    Dalam kompetisi ini, The Bananabees memilih subtema Utilization of Agriculture Waste and Material, dengan fokus pada pengelolaan limbah secara berkelanjutan. Mereka menawarkan inovasi Mennapads, yaitu pembalut biodegradable yang terbuat dari limbah pelepah pisang.

    Untuk memastikan produk sepenuhnya ramah lingkungan, lapisan awal dan akhir Mennapads terbuat dari bioplastik, sehingga dapat terurai secara alami 100 persen. Tidak hanya itu, kemasannya juga terbuat dari bioplastik.

    Hal ini menjadikan Mennapads sebagai solusi yang lebih berkelanjutan bagi kesehatan wanita dan kelestarian lingkungan.

    Mennapads dirancang untuk menyelesaikan dua permasalahan utama lingkungan. Pertama, Mennapads dapat mengurangi limbah plastik dari pembalut konvensional. Saat ini, sekitar 95 persen wanita di Indonesia menggunakan pembalut konvensional yang menyumbang timbunan sampah hingga 26 ton setiap harinya.

    Dengan hadirnya Mennapads, penggunaan pembalut sekali pakai berbahan plastik ini dapat diminimalisir. Kedua, terkait pemanfaatan limbah pertanian. Pelepah pisang diolah menjadi lapisan penyerap alami yang mampu menggantikan bahan sintetis dalam pembalut.

    Salah seorang mahasiswi yang berhasil mearaih juara itu Salwa mengungkapkan, dalam sistem produksi pisang, satu pohon hanya menghasilkan satu tandan pisang sebelum akhirnya ditebang. Akibatnya, lanjut Salwa, limbah pelepah pisang terus meningkat dengan perkiraan jumlahnya mencapai 640.000 batang per tahun.

  • Teman Seangkatan Akui Masuk UGM Bareng Jokowi dan Jamin Ijazahnya Asli: Orangnya Pendiam tapi Kocak – Halaman all

    Teman Seangkatan Akui Masuk UGM Bareng Jokowi dan Jamin Ijazahnya Asli: Orangnya Pendiam tapi Kocak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Muncul lagi tudingan soal ijazah palsu Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Tudingan itu berasal dari mantan dosen dari Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar yang mengaku menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi.

    Alasan Rismon mengatakan demikian karena lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan font Time New Roman.

    Di mana, pada saat itu, menurutnya belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an.

    Seperti diketahui, sampul dan lembar pengesahan skripsi Jokowi saat itu dicetak di percetakan, tapi seluruh isi tulisan skripsinya setebal 91 halaman tersebut masih menggunakan mesin ketik.

    Kabar tersebut pun sampai di telinga salah satu teman seangkatan Jokowi, yakni Frono Jiwo.

    Dia merasa prihatin dengan kabar yang beredar itu.

    Frono lantas menjelaskan bahwa dirinya merupakan teman seangkatan Jokowi yang sama-sama masuk pada 1980 dan lulus bareng juga pada tahun 1985.

    “Kami seangkatan dengan Pak Jokowi, masuk tahun 1980,” katanya, dilansir ugm.ac.id.

    Soal ijazah, Frono mengaku tampilan ijazahnya sama dengan Jokowi, yakni menggunakan font Time New Roman.

    Ijazah tersebut juga ditandatangani oleh Rektor Prof. T Jacob dan Dekan Prof Soenardi Prawirohatmodjo. 

    Hal yang membedakan hanyalah nomor kelulusan yang tertera di ijazah.  

    Dia bahkan mengatakan, ijazahnya itu bisa dibandingkan dengan milik Jokowi.

    “Ijazah saya bisa dibandingkan dengan ijazahnya Pak Jokowi. Semua sama kecuali nomor kelulusan ijazah dari Universitas dan Fakultas,” ujarnya.

     

    Sementara itu, mengenai skripsi, Frono menceritakan bahwa seluruh mahasiswa satu angkatannya membuat skripsi menggunakan mesin ketik.
     
    Sedangkan sampul, lembar pengesahan, dan penjilidannya, hampir semua dilakukan di percetakan.

    “Pembuatan skripsi semua pakai mesin ketik, walaupun sudah ada komputer tapi jarang sekali yang bisa. Kalau sampul, lembar pengesahan, penjilidan skripsi semua di percetakan,” katanya.

    Selama kuliah, kata Frono, Jokowi termasuk tipikal orang yang pendiam. 

    Namun, saat kumpul dengan temannya, Jokowi memiliki selera humor yang tinggi karena sering melontarkan candaan yang mengundang tawa teman dekatnya. 

    “Pak Jokowi orangnya pendiam, tapi kalau ngobrol selalu kocak, apa yang jadi pembicaraan selalu mengundang tawa,” kenangnya.

    Penjelasan UGM

    Klaim sepihak dari Rismon ini juga membuat Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta angkat bicara.

    Mengenai hal ini, Sigit menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh Rismon itu.

    Apalagi, yang menyampaikan adalah seorang alumni dari Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UGM.

    “Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” kata Sigit di Kampus UGM, Jumat (21/3/2025), dilansir ugm.ac.id.

    Menurut Sigit, sebagai dosen, seharusnya Rismon menyimpulkan suatu informasi dengan didasari pada fakta dan metode penelitian yang baik.

    Jadi, seharusnya, Rismon tidak hanya menampilkan ijazah dan skripsi Jokowi saja yang ditelaah.

    Namun, dia juga harus membandingkan dengan ijazah dan skripsi yang diterbitkan pada tahun yang sama di Fakultas Kehutanan, jurusan Jokowi.

    Terkait dengan tudingan Rismon soal penggunaan Font Time New Roman pada sampul skripsi dan ijazah yang dianggap meragukan keaslian dokumen, Sigit menegaskan bahwa pada tahun itu sudah banyak mahasiswa menggunakan font tersebut.

    Terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan. 

    Bahkan di sekitaran kampus UGM pada saat itu sudah ada percetakan seperti Prima dan Sanur (sudah tutup-red) yang menyediakan jasa cetak sampul skripsi. 

    Hal-hal tersebut, menurut Sigit, seharusnya diketahui oleh Rismon karena dia juga berkuliah di UGM.

    “Fakta adanya mesin percetakan di sanur dan prima juga seharusnya diketahui yang bersangkutan karena yang bersangkutan juga kuliah di UGM,” tegasnya.

    Sigit pun menegaskan, banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan  mesin percetakan.

    “Ada banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan  mesin percetakan,” katanya.

    Nomor Seri Ijazah Jokowi Disebut Berbeda

    Terkait dengan nomor seri ijazah Jokowi yang dianggap berbeda atau tidak menggunakan klaster dan hanya angka saja, Sigit menegaskan pada saat itu Fakultas Kehutanan memiliki kebijakan sendiri dan belum ada penyeragaman dari tingkat universitas.

    Sigit menjelaskan bahwa penomoran tersebut tidak hanya berlaku pada ijazah Jokowi.

    Namun, berlaku juga pada semua ijazah lulusan Fakultas Kehutanan. 

    “Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas,” katanya.

    Sekali lagi, Sigit menyesalkan tuduhan Rismon lewat konten video yang meragukan  ijazah dan  skripsi Jokowi itu.

    Sehingga, seolah-olah ijazah Jokowi yang diterbitkan oleh UGM adalah palsu. 

    Dia menegaskan kembali bahwa Jokowi pernah berkuliah di UGM, sehingga ijazah dan skripsinya dijamin asli.

    Sigit juga menyebutkan bahwa Jokowi dikenal baik oleh teman seangkatannya dan aktif mengikuti organisasi mahasiswa.

    “Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau.”

    “Beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” tegasnya.

    (Tribunnews.com/Rifqah)

  • Tol MBZ Dipastikan Aman Dilintasi Kendaraan Saat Mudik Lebaran 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Maret 2025

    Tol MBZ Dipastikan Aman Dilintasi Kendaraan Saat Mudik Lebaran 2025 Megapolitan 21 Maret 2025

    Tol MBZ Dipastikan Aman Dilintasi Kendaraan Saat Mudik Lebaran 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tol Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) dipastikan aman dilintasi saat
    mudik Lebaran 2025
    .
    “MBZ masih dipergunakan. Memang alternatif dari kilometer kecil ya, dari kilometer 10 sampai kilometer 47 kan ada dua jalur ya, dari atas dan dari bawah. Dan itu akan digunakan semuanya, terutama MBZ kan kendaraan kecil,” ujar Irjen Agus Suryonugroho saat ditemui di Menara Kompas, Jumat (21/3/2025).
    Senada, Dirut PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono memastikan
    Tol MBZ
    bisa dilalui ketika mudik Lebaran 2025.
    Dia meminta masyarakat tidak khawatir ketika menggunakan jalan tol itu.
    “Mudik ini kan rata-rata menggunakan kendaraan pribadi. Jadi sangat masih memungkinkan. Jadi tidak usah khawatir karena itu tetap jadi pilihan untuk masyarakat melakukan mudik,” kata Rivan saat ditemui di Menara Kompas, Jumat (21/3/2025).
    Hanya kendaraan bersumbu tiga yang dilarang melewati jalan Tol MBZ.
    “Kan hanya sumbu tiga yang kalau tidak salah, tidak diperkenankan,” tambah dia.
    Sebelumnya, Tol Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated Ruas Cikunir-Karawang Barat disebut tidak aman dilintasi kendaraan truk muatan besar tiga gandar ke atas.
    Keterangan ini diungkapkan oleh ahli perhitungan kerugian keuangan negara dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kristianto, saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dugaan korupsi proyek pembangunan Tol MBZ.
    Kristianto dihadirkan oleh jaksa dan diminta memberikan keterangan untuk terdakwa Kepala Divisi III PT Waskita Karya, Dono Parwoto.
    Dalam persidangan itu, jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Agung mengonfirmasi keterangan Kristianto dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang menyebutkan bahwa jalan Tol MBZ tidak memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan untuk dilalui kendaraan golongan III, IV, dan V.
    “Bisa saudara ahli jelaskan bagaimana saudara ahli dengan tim bisa menyimpulkan adanya temuan bahwa Jalan Layang Tol Cikampek ini tidak memenuhi syarat keamanan untuk dilalui kendaraan golongan III sampai dengan V?” tanya jaksa, di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).
    Kristianto menjelaskan, penyimpangan ini didapat pihaknya dari pendapat ahli teknis Universitas Gadjah Mada (UGM).
    Sebenarnya, Jalan Layang Tol MBZ didesain untuk dilewati golongan I hingga V. Namun, hasil pengujian tim ahli UGM ternyata menunjukkan bahwa jembatan itu tidak aman dilintasi kendaraan golongan III seperti truk tronton, golongan IV seperti trailer engkel, dan golongan V seperti truk trailer engkel 8 roda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Eddy Soeparno Ajak Unair Kolaborasi Atasi Darurat Sampah

    Eddy Soeparno Ajak Unair Kolaborasi Atasi Darurat Sampah

    Jakarta

    Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno melanjutkan agenda Roadshow MPR Goes to Campus di Universitas Airlangga, (Unair) Surabaya. Kehadiran Eddy disambut langsung oleh Rektor Prof. Dr. Mohammad Nasih dan jajaran pimpinan universitas lainnya.

    Dalam sambutannya, Eddy Soeparno menyampaikan bahwa tujuan dari MPR Goes to Campus ini adalah mendapatkan masukan dari para Guru Besar, Dosen, Peneliti dan pihak kampus dalam perumusan kebijakan, khususnya yang berkaitan dengan transisi menuju energi terbarukan.

    “Sebelum ke Unair, kami juga sudah melaksanakan MPR Goes to Campus ke UI, IPB, UGM, Undip dan kampus kampus lainnya. Hal ini kami lakukan karena saya percaya masukan dari universitas pasti berbasis pada riset, data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Eddy dalam keterangannya, Jumat (21/3/2025).

    Ia menambahkan Ini adalah bagian dari komitmennya untuk mendorong agar kampus terlibat secara langsung dalam kebijakan publik.

    Secara khusus, Doktor Ilmu Politik UI ini juga mengajak kampus untuk terlibat dalam mengatasi darurat sampah yang saat ini bukan hanya menjadi masalah lingkungan, tapi sudah menjadi masalah kesehatan sampai masalah sosial.

    Eddy mengungkapkan dari 56 juta ton sampah yang dihasilkan, yang terkelola hanya 40 persen. Sementara itu, anggaran pemerintah daerah untuk sampah rata-rata masih di bawah 1 persen. Padahal saat ini Pemkot Surabaya sudah mencontohkan bagaimana teknologi waste to energy bisa diterapkan di PLTSa Benowo.

    Dalam kesempatan yang sama Rektor Unair Prof. Nasih menyampaikan apresiasi terhadap pilihan tema MPR Goes to Campus yakni urgensi transisi energi dan mencegah dampak perubahan iklim. Menurutnya pilihan tema ini relevan dengan situasi yang dihadapi hari-hari ini.

    “Saya kira background Pak Eddy juga tepat dengan pengalaman dan pemahamannya tentang urgensi transisi energi. Isunya relevan di tengah kondisi iklim yang semakin memburuk banjir ekstrim hingga cuaca panas yang berkepanjangan,” ungkapnya.

    “Saya mendukung komitmen Pak Eddy Soeparno untuk melibatkan kampus dalam rumusan kebijakan yang science based. Ini komitmen penting untuk dilanjutkan secara serius dan Unair siap jadi bagian penting dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen,” tegasnya.

    (ega/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bantah Tuduhan Pemalsuan, UGM Tegaskan Keaslian Ijazah Jokowi

    Bantah Tuduhan Pemalsuan, UGM Tegaskan Keaslian Ijazah Jokowi

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menegaskan bahwa ijazah dan skripsi Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah asli. Hal ini sebagai respons atas tuduhan yang dilontarkan oleh mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar.

    Rismon meragukan keaslian dokumen tersebut dengan alasan penggunaan font Times New Roman pada sampul skripsi dan lembar pengesahan, yang menurutnya belum tersedia di era 1980-an hingga 1990-an. Pernyataan ini memicu perdebatan di media sosial, di mana sebagian pihak menerima klaim tersebut, sementara sebagian lainnya masih mempertanyakannya.

    Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta menyesalkan tuduhan yang dianggap menyesatkan tersebut, terlebih karena Rismon sendiri merupakan alumni UGM.

    “Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” kata Sigit, Jumat (21/3).

    Menanggapi isu penggunaan font Times New Roman, Sigit menjelaskan bahwa di tahun 1980-an hingga 1990-an, mahasiswa UGM sudah umum menggunakan font tersebut atau jenis huruf yang serupa, terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan sekitar kampus.

    “Fakta adanya mesin percetakan di Sanur dan Prima juga seharusnya diketahui yang bersangkutan karena yang bersangkutan juga kuliah di UGM,” tegasnya.

    Ia juga menegaskan bahwa seluruh isi skripsi Joko Widodo yang setebal 91 halaman diketik menggunakan mesin ketik, sementara sampul dan lembar pengesahan dicetak di percetakan, sebagaimana praktik umum mahasiswa pada saat itu.

    Ketua Senat Fakultas Kehutanan UGM San Afri Awang turut membantah tuduhan tersebut dan berbagi pengalamannya.

    “Saya masih ingat waktu saya buat cover (skripsi), lari ke Prima. Di zaman itu sudah ada tempat cetak sampul yang terkenal, Prima dan Sanur,” katanya.

    Ia juga menyebut bahwa jasa pengetikan menggunakan komputer IBM PC sudah tersedia di sekitar UGM pada masa itu.

    Terkait nomor seri ijazah yang disebut berbeda dari format standar, Sigit menegaskan bahwa pada saat itu, Fakultas Kehutanan UGM memiliki kebijakan sendiri dalam sistem penomoran ijazah.

    “Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas,” jelasnya.

    Frono Siwo, teman seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM, membenarkan bahwa format ijazah mereka sama, termasuk tanda tangan Rektor Prof. T Jacob dan Dekan Prof. Soenardi Prawirohatmodjo.

    “Ijazah saya bisa dibandingkan dengan ijazahnya Pak Jokowi. Semua sama kecuali nomor kelulusan,” ujarnya.

    Frono juga mengenang sosok Jokowi sebagai mahasiswa yang pendiam, tetapi humoris saat berkumpul dengan teman-temannya.

    “Pak Jokowi orangnya pendiam, tapi kalau ngobrol selalu kocak, apa yang jadi pembicaraan selalu mengundang tawa,” kenangnya.

    Selain itu, ia membenarkan bahwa Jokowi hobi mendaki gunung dan sempat bekerja bersamanya di PT Kertas Kraft Aceh (Persero) setelah lulus. Namun, mantan gubernur Jakarta itu hanya bekerja dua tahun karena istrinya, Iriana Jokowi, tidak betah tinggal di tengah hutan pinus di Aceh Tengah.

    Guru Besar Hukum Pidana UGM, Marcus Priyo Gunarto, menilai tuduhan terhadap Jokowi harus didukung bukti hukum yang jelas.

    Marcus menekankan bahwa dokumen akademik mantan wali kota Solo itu memiliki banyak data pendukung di Fakultas Kehutanan UGM, termasuk catatan kuliah, ujian, dan yudisium.

    “Yang bersangkutan pernah wisuda dan ada berita acara yang menunjukkan peristiwa tersebut, maka ijazah memang pernah ada,” katanya.

    Ia juga tegas menolak tuduhan bahwa UGM melindungi Jokowi dalam kasus ini.

    Dengan berbagai bukti yang ada, UGM menegaskan bahwa tuduhan pemalsuan ijazah dan skripsi Jokowi tidak berdasar dan menyesatkan.