Institusi: UGM

  • Kubu Jokowi Ultimatum Penyebar Isu Ijazah Palsu, Ancam Tempuh Jalur Hukum
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        14 April 2025

    Kubu Jokowi Ultimatum Penyebar Isu Ijazah Palsu, Ancam Tempuh Jalur Hukum Nasional 14 April 2025

    Kubu Jokowi Ultimatum Penyebar Isu Ijazah Palsu, Ancam Tempuh Jalur Hukum
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tim Kuasa Hukum Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengultimatum pihak-ohak yang menyebarkan isu
    ijazah palsu

    Jokowi
    agar menghentikan perbuatan mereka.
    Kuasa hukum Jokowi, Firmanto Laksana, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah hukum apabila narasi ijazah palsu Jokowi terus disebarkan.
    “Hentikan narasi-narasi yang menyesatkan, yang merugikan karena kami sudah berdiskusi dan mencanangkan, mencadangkan untuk mengambil langkah hukum,” kata Firmanto dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).
    Firmanto menegaskan bahwa ijazah palsu hanyalah sebuah rumor dan berita bohong.
    Ia memastikan, Jokowi benar-benar lulus dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan terdapat ijazah asli sebagai bukti kelulusan Jokowi dari kampus tersebut.
    Ijazah itu pun disebut telah dikonfirmasi oleh pihak UGM dan telah berkali-kali digunakan dan diverifikasi selama Jokowi mengikuti pemilihan, sejak tingkat wali kota Solo hingga presiden.
    “Sudah dilakukan verifikasi oleh para pihak yang berkompeten, yang berwenang, termasuk KPUD, KPU Pusat, kemudian Dekanat, rektorat UGM, dan juga pihak-pihak lain, termasuk bapak sendiri,” ucap Firmanto.
    Oleh karena itu, Firmanto meminta pihak manapun untuk segera menghentikan narasi-narasi negatif.
    Ia juga meminta masyarakat berhati-hati dalam menyampaikan informasi agar jangan sampai menyebarkan fitnah dan kebohongan.
    “Kami terus akan mengkaji, akan mencadangkan, mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum bagi siapapun yang mencoba untuk membangun narasi-narasi, membangun hal-hal negatif pembunuhan karakter terhadap Bapak Jokowi,” kata Firmanto.
    Kuasa hukum Jokowi lainnya, Andra Reinhard, menambahkan bahwa komentar para ahli yang bermunculan di media sosial sudah liar.
    Pasalnya, mereka tidak melakukannya atas perintah hukum, melainkan sebagai bentuk penggiringan opini publik.
    “Liar menimbulkan keresahan di masyarakat. Ya, itu semuanya liar. Kalau mereka membandingkan dengan yang asli, ataupun mereka melakukan itu atas perintah undang-undang, nah itu baru benar. Di luar itu, liar,”kata Andra.
    Diketahui, isu mengenai ijazah palsu Jokowi kembali ramai di media sosial.
    Masalah ijazah palsu ini dibicarakan sejak dua tahun lalu hingga membuatnya tiga kali digugat ke pengadilan.
    Namun, sepanjang tiga kali itu pula, kasus ini dimenangkan oleh pihak Jokowi.
    Adapun dalam laman resmi UGM, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menjawab pihak-pihak yang meragukan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi.
    Ia menegaskan bahwa ijazah dan skripsi Jokowi adalah asli.
    “Perlu diketahui, ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” ujar Sigit dilansir dari laman resmi UGM.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kami Tak Punya Kewajiban Hukum

    Kami Tak Punya Kewajiban Hukum

    PIKIRAN RAKYAT – Kuasa hukum Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Yakup Hasibuan membantah tudingan ijazah palsu yang menimpa kliennya. Dia menyatakan ijazah Jokowi asli dan sudah jelas dikonfirmasi oleh pihak Universitas Gadjah Mada (UGM).

    “Itu juga sudah disampaikan oleh Dekan Kehutanan dan juga Bapak Rektor sendiri sudah konfirmasi hal tersebut,” kata Yakup saat konferensi pers di Golf Club Senayan, Jakarta, Senin, 14 April 2025.

    “Dan selain pada itu juga sudah pernah berkali-kali ijazah Bapak digunakan dan dikonfirmasi oleh KPUD dan KPU Republik Indonesia,” ujarnya.

    Sementara terkait adanya permintaan agar ijazah asli Jokowi ditunjukkan menurut Yakup hal itu tidak diperlukan terkecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pengadilan dan sebagainya.

    Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan saat konferensi pers di Golf Club Senayan, Jakarta, Senin, 14 April 2025.

    “Artinya, hal ini kami cukup tegas bahwa kami tidak akan menunjukkan dan kami tidak mempunyai kewajiban hukum untuk menunjukkan copy atau asli dari ijazah Bapak Jokowi. Kecuali dimintakan oleh hukum atau pengadilan, itu pasti,” tuturnya.

    Untuk itu dia mengimbau kepada masyarakat untuk menghormati hak hukum dari Jokowi sebagai seorang sipil.

    “Tapi mungkin ada netizen atau ada teman-teman luar sana yang belum paham, di sini kami sampaikan lagi bahwa beban pembuktian itu adalah dari pembukaan. Siapa pun yang mendalilkan, dialah yang wajib untuk membuktikan,” ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tim Hukum Jokowi Tak Akan Tunjukkan Ijazah Asli, Kecuali Perintah Pengadilan

    Tim Hukum Jokowi Tak Akan Tunjukkan Ijazah Asli, Kecuali Perintah Pengadilan

    GELORA.CO – Tim penasihat hukum Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membantah soal tuduhan yang terus bermunculan menyasar mantan kepala negara itu. Namun, ia menegaskan tidak akan menunjukkan ijazah Jokowi kepada publik, kecuali atas permintaan dari lembaga hukum yang berwenang, seperti pengadilan

    Anggota tim kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan mengatakan, tuntutan agar Jokowi menunjukkan ijazahnya adalah hal yang tidak berdasar secara hukum.

    “Nah, itu kami sayangkan dan itu sangatlah tidak berdasar hukum dan sangat menyesatkan,” kata Yakup dalam konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (14/4).

    Yakup menegaskan, pihaknya hanya akan menunjukkan dokumen tersebut apabila diminta secara resmi oleh pengadilan atau lembaga hukum lainnya. Ia menyebut, keabsahan ijazah Jokowi telah ditegaskan langsung oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).

    “Kami tidak akan menunjukkan ijazah asli Pak Jokowi, kecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pengadilan dan sebagainya,” tegasnya.

    Isu serupa sudah beberapa kali dibawa ke ranah hukum. Ia menyebut, gugatan diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan satu lainnya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Namun, gugatan itu semua ditolak.

    “Dan ternyata pun mereka kalah. Jadi gugatan mereka semua kalah dan sampai sekarang tidak ada satu pun putusan pengadilan yang menyatakan ijazah Bapak Jokowi itu palsu,” ujarnya.

    Pernyataan senada juga diungkapkan Anggota Tim Kuasa Hukum lainnya, Andra Reinhard Pasaribu. Dia menegaskan, pihaknya akan bersikap kooperatif apabila memang ada perintah hukum yang mengharuskan penunjukan dokumen tersebut.

    “Jadi untuk ke depannya, silakan tempuh jalur hukum. Asal ada putusan pengadilan ataupun hukum yang memerintahkan kami untuk menunjukan, kami akan tunjukkan,” pungkasnya.

  • Jokowi Digugat ke Pengadilan Negeri Solo Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu

    Jokowi Digugat ke Pengadilan Negeri Solo Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu

    GELORA.CO –  Ijazah milik Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) resmi digugat di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah pada Senin (14/4/2025). Diketahui seorang advokat asal Solo bernama Muhammad Taufiq resmi mendaftarkan gugatan dugaan ijazah palsu Jokowi tersebut.

    Koordinator Tim Hukum Andhika Dian Prasetyo menjelaskan pihaknya menggugat karena Jokowi belum pernah menunjukkan ijazah aslinya di hadapan publik.

    “Sampai hari ini Pak Jokowi belum pernah menunjukkan ijazahnya itu di hadapan masyarakat secara jelas. Pengacaranya atau siapa yang ditunjuk beliau. Ketika mereka menunjukkan itu dengan surat kuasa itu sah. Tapi kalau ijazahnya sampai hari ini kan nggak ada. Harapannya ditunjukkan biar jelas,” ungkapnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Solo.

    Menurutnya, ada beberapa data yang tidak sinkron dari ijazah yang beredar dengan data yang diklaim dirilis oleh Universitas Gajah Mada (UGM). Salah satu yang mengunggah foto ijazah Jokowi yakni Politisi PSI Dian Sandi Utama.

    Dari situlah pihaknya menemukan banyak hal yang tidak sinkron. Mulai dari pembimbing dan penanggalan terbit ijazah yang ditulis sebelum lembar pengesahan skripsi.

    “Kami duga palsu. Ada beberapa yang kami sinyalir aneh. Tidak masuk akal. Misalnya seperti yang kami kutip dalam video youtube Kementerian Sekretariat Negara. Waktu itu berkunjung ke UGM. Pembimbing Pak Kasmujo. Sedangkan dalam surat lembar pengesahan Prof. Achmad Sumitro. Yang paling fatal ada ketidaksesuaian ijazah dan lembar pengesahan dari website UGM. Lembar pengesahan 14 November 1985. Tetapi ijazah yang beredar tanggal 5 November 1985. Apa ya wajar ijazah lebih dulu muncul daripada lembar pengesahan skripsi,” terangnya.

    Ia juga menepis tudingan bahwa pengajuan gugatan ini telah kalah dan tidak terbukti. Menurutnya, keabsahan ijazah Jokowi belum benar-benar diuji di pengadilan. Gugatan yang dilayangkan Eggi Sudjana ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 24 April 2024 lalu.

    “Tidak ada yang mengatakan menang atau kalah. Tetapi di situ dinyatakan NO. Yang artinya pengadilan merasa tidak berhak mengadili perkara tersebut. Jadi belum masuk substansi,” jelasnya.

  • Kubu Jokowi Ultimatum Penyebar Isu Ijazah Palsu, Ancam Tempuh Jalur Hukum
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        14 April 2025

    4 Jokowi Tak akan Tunjukkan Ijazah Aslinya, Kecuali Diminta Pengadilan Nasional

    Jokowi Tak akan Tunjukkan Ijazah Aslinya, Kecuali Diminta Pengadilan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tim Kuasa Hukum Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (
    Jokowi
    ) menegaskan, pihaknya tak akan menunjukkan
    ijazah
    asli dari mantan Wali Kota Solo itu.
    Sebab tudingan mengenai palsunya ijazah kelulusan Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (
    UGM
    ) adalah tidak benar dan menyesatkan.
    Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan mengatakan bahwa pihaknya akan menunjukkan ijazah asli Jokowi tersebut jika diminta secara hukum.
    “Kami tidak akan menunjukkan ijazah asli Pak Jokowi kecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pengadilan dan sebagainya. Itu pasti kami akan taat dan kami tunjukkan,” ujar Yakub dalam konferensi persnya, Senin (14/4/2025).
    Ia pun menyayangkan masih adanya pihak-pihak yang mempertanyakan keaslian
    ijazah Jokowi
    .
    Padahal, pihak UGM juga sudah memberikan keterangan terkait keaslian ijazah Jokowi yang merupakan alumninya.
    “Jadi ini sebenarnya sudah lama sekali dikonfirmasi dan selama ini tidak pernah ada masalah apapun,” ujar Yakub.
    Di samping itu, ijazah tersebut berkali-kali digunakan dan dikonfirmasi oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat Jokowi mencalonkan diri sebagai wali kota hingga presiden.
    “Ayo kita putar, kembali kepada asas-asas hukum itu bahwa siapapun yang mendalilkan, siapapun yang menuduh, dialah yang membuktikan,” tegas Yakub.
    Diketahui, isu soal ijazah palsu Jokowi kembali ramai di media sosial. Masalah ijazah palsu ini dibicarakan sejak dua tahun lalu hingga membuatnya tiga kali digugat ke pengadilan.
    Namun sepanjang tiga kali itu pula, kasus ini dimenangkan oleh pihak Jokowi
    Adapun dalam laman resmi UGM, Dekan
    Fakultas Kehutanan
    UGM Sigit Sunarta menjawab pihak-pihak yang meragukan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi. Ia menegaskan, ijazah dan skripsi Jokowi adalah asli.
    “Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” ujar Sigit dilansir dari laman resmi UGM.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hampir 3 Pekan Hilang, Mahasiswi UGM Ditemukan Tewas di Parit, Polisi Beberkan Sejumlah Fakta – Halaman all

    Hampir 3 Pekan Hilang, Mahasiswi UGM Ditemukan Tewas di Parit, Polisi Beberkan Sejumlah Fakta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sheila Amalia Cristanti (21), mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dilaporkan hilang sejak 25 Maret 2025 akhirnya ditemukan pada Sabtu (12/4/2025).

    Sheila Amalia Cristanti yang merupakan mahasiswi Fakultas Pertanian UGM itu ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi tertindih sepeda motor di selokan jalur Tawangmangu–Sarangan pada Sabtu (12/4/2025) sore.

    Jasad Sheila Amalia Cristanti ditemukan di tikungan Lawu Green Forest, masuk Jalan Raya Sarangan-Cemorosewu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

    Sheila diketahui mengikuti kelas online pada Selasa, 25 Maret 2025 dan berencana mudik ke Madiun, Jawa Timur, melalui jalur Klaten.

    Ia terlihat sekitar pukul 14:09 WIB di jalan Klaten Arah Solo, menggunakan Motor Beat tahun 2018 bernomor polisi AE 3413 CA, memakai jaket hijau dan helm hitam logo Bogo.

    Lalu, orang tuanya melapor ke Polsek Madiun dan Polsek Klaten pada Rabu, 26 Maret 2025.

    Ada informasi “penerawangan” bahwa posisi Sheila berada di Pantai Indrayanti, Gunung Kidul dan berada di jalan Baron-Tepus, di depan teras rumah menggunakan baju putih, murung.

    Ada informasi seseorang melihat Sheila di sekitar Stadion Trikoyo Klaten pada Rabu sore.

    Orang tua mencari ke arah Tawangmangu.

    Hilang Hampir Tiga Pekan

    Sheila dilaporkan hilang sejak Selasa, 25 Maret 2025, sehari sebelum Lebaran.

    Sebelumnya, ia sempat mengikuti kelas daring sebelum berangkat mudik dari Yogyakarta menuju Madiun menggunakan sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AE 3413 CA.

    Kamera CCTV terakhir merekam korban melintas di jalan Klaten arah Solo pukul 14.09 WIB. Namun, ia tidak kunjung tiba di rumah. Keesokan harinya, keluarga melaporkan kehilangan ke Polsek Madiun dan Polsek Klaten.

    Data dari SIM card menunjukkan lokasi terakhir korban berada di kawasan Nanasan, Colomadu, Karanganyar. Keluarga juga menggunakan jasa pihak ketiga untuk melacak keberadaannya, yang sempat terlacak di Bendosari, Boyolali.

    Upaya pencarian terus dilakukan hingga akhirnya korban ditemukan meninggal dunia di jalur Tawangmangu–Sarangan pada Sabtu (12/4/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban diduga telah meninggal dunia tiga hari sebelum ditemukan.

    “Dari hasil pemeriksaan diduga korban sudah meninggal tiga hari. Korban ditemukan warga hari Sabtu (12/4) sekitar pukul 15.00 WIB, seusai laporan yang masuk ke kami,” kata Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuhono.

    Penjelasan Polisi

    AKP Joko Yuhono, menjelaskan bahwa jenazah Sheila ditemukan dalam keadaan tertutup oleh sepeda motor matic hitam miliknya dengan nomor polisi AE 3413 CA.

    “Setelah dilaksanakan olah TKP, korban ditemukan sudah meninggal dunia berada di parit,” ungkapnya.

    Joko menyebut korban masuk ke parit sedalam 77 centimeter dan lebar 60 centimeter.

    “Posisi jenazah masuk ke parit, kemudian di atasnya ada sepeda motor, jadi tidak nampak dari luar,” terang Joko.

    Setelah penemuan, Tim Inafis Polres Magetan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan autopsi di RSUD Dr. Sayidiman pada Minggu (13/4/2025) dini hari.

    Joko menduga bahwa penyebab kematian Sheila adalah kecelakaan tunggal.

    Sebelum kejadian, korban diketahui mengendarai sepeda motor dari arah Jawa Tengah.

    “Ada bekas rem pada aspal, dan kendaraan juga keluar dari jalan raya. Bekas itu ditemukan mengarah ke TKP, lalu ditemukan mayat,” jelasnya.

    Joko juga membeberkan bahwa barang barang pribadi, khususnya helm, semua masih melekat di bagian tubuh korban.

    “Bekas rem juga membuat jalan rusak. Kemungkinan korban sempat melakukan pengereman, ketika melalui jalan yang menurun,” ucapnya.

    Setelah diautopsi, jenazah lalu dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan. (Tribunnews.com/TribunJogja)

     

  • Ki Darmaningtyas: Ributkan Ijazah Jokowi Itu Kurang Kerjaan

    Ki Darmaningtyas: Ributkan Ijazah Jokowi Itu Kurang Kerjaan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Isu seputar keaslian ijazah milik mantan Presiden Jokowi belakangan ini terus mencuat ke publik.

    Namun, pakar pendidikan nasional Ki Darmaningtyas menilai polemik tersebut sudah tidak relevan dan hanya membuang energi.

    Dalam pernyataannya, Darmaningtyas mengajak masyarakat untuk berhenti memperdebatkan hal yang tidak substansial.

    “Mari kita move on lah. Saya bukan pemuja Jokowi, tapi hingga sekarang masih mempersoalkan ijazah asli Jokowi itu kurang kerjaan saja,” kata Darmaningtyas di X (14/4/2025).

    Ia menyebut bahwa banyak orang tidak bisa lagi menunjukkan ijazah aslinya karena alasan-alasan yang beragam, termasuk karena faktor waktu atau kondisi pribadi.

    “Banyak orang tidak bisa menunjukkan ijazah aslinya karena berbagai alasan,” tambahnya.

    Darmaningtyas juga menyinggung contoh dari seorang jurnalis senior yang kini telah wafat.

    Diketahui, jurnalis tersebut konon pernah membakar ijazahnya sendiri karena merasa tak membutuhkannya lagi.

    “Termasuk seorang jurnalis senior (almarhum) yang ijazah itu konon dibakar karena tidak butuh ijazah,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahean, turut menyoroti polemik seputar keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Jokowi.

    Ia menilai, isu tersebut seharusnya tidak perlu berlarut-larut jika disikapi secara terbuka.

    Apalagi, baru-baru ini mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar menantang Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mengungkap data Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi.

    “Polemik soal ijazah Jokowi ini kan sebetulnya hal mudah diselesaikan. Mengapa ini berlarut-larut, bertahun-tahun tidak tuntas?,” ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Kamis (10/4/2025).

  • Kronologi Mahasiswa UGM Ditemukan Meninggal di Selokan, Pertama Kali Mudik Pakai Motor Sendirian

    Kronologi Mahasiswa UGM Ditemukan Meninggal di Selokan, Pertama Kali Mudik Pakai Motor Sendirian

    Berdasarkan informasi ini, ayah dan keluarga Sheila melakukan pelacakan di sepanjang rute yang diperkirakan dilewati korban mulai dari Desa Bendosari, Kecamatan Sawit, Boyolali. Namun dari informasi warga tidak ada tanda-tanda keberadaan Sheila.

    “Ayah dan keluarga Sheila pada Sabtu (29/3/2025) berjalan kaki menyisir daerah Sragen, namun juga belum membuahkan hasil. Demikian juga dengan pencarian yang dilakukan berdasarkan posisi terakhir handphone korban yang terlacak daerah Jalan Lawu, Tawangmangu, juga tidak membuahkan hasil,” lanjut Jaka.

    Bahkan juga dari upaya penerawangan, posisi Sheila dilaporkan berada di Pantai Indrayanti, Gunungkidul dan saat itu posisinya di jalan Baron-Tepus.

    Jaka menyatakan Sheila dikenal dengan pribadinya yang tertutup, namun selalu gigih dan tekun dalam belajar. Diperoleh informasi, perjalanan mudik ke Madiun menggunakan motor merupakan yang pertama kalinya ditempuh Sheila. Sebelum-belumnya, Sheila selalu dijemput ayahnya dan bermotor berdua ke Madiun.

    Usai dua minggu setelah dilaporkan hilang, informasi keberadaan Sheila diperoleh dari jajaran Polsek Plaosan, Magetan, Jawa Timur pada Sabtu (12/4/2025). Berawal dari memberi pertolongan pada seorang pengendara pria yang terjatuh ke dalam sebuah parit di Jalan Raya Taman Sari jalur atas Lawu Green Forest (LGF) daerah Kelurahan Sarangan.

    “Tim penolong saat itu melihat ada sebuah sepeda motor dengan posisi terbalik di parit yang sama dan dibawahnya terdapat tubuh seseorang yang diperkirakan sudah meninggal,” kata Kapolsek Plaosan, AKP Joko Yuhono dalam laporan tertulis ke tim UGM.

    Hasil identifikasi yang dilakukan, ciri-ciri mayat yang ditemukan ini mirip dengan Sheila yang dilaporkan hilang. Dimana tidak membawa identitas apapun, motor Beat 2018 hitam bernopol AE 3413 CA, mengenakan jaket hijau, helm hitam, dan rambut pirang.

    “Dari keterangan yang kami terima, Sheila merupakan korban kecelakaan tunggal. Kendaraannya menabrak rambu jalan dan masuk ke parit kecil,” lanjut Kapolsek.

  • Hampir 3 Pekan Hilang, Mahasiswi UGM Ditemukan Tewas di Parit, Polisi Beberkan Sejumlah Fakta – Halaman all

    Penyebab Tewasnya Mahasiswi UGM di Magetan, Dilaporkan Hilang Sebelum Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Sheila Amelia Christanti (21) ditemukan tewas di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Sabtu (12/4/2025).

    Kondisi jasad berada di parit dan tertutup sepeda motor bernopol AE 3413 CA.

    Mahasiswi asal Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur dilaporkan hilang sejak tiga minggu lalu atau sebelum lebaran.

    Proses autopsi jenazah dilakukan di RSUD Dr Sayidiman, Magetan pada Minggu (13/4/2025).

    Kapolsek Plaosan, AKP Joko Yuhono, mengatakan jasad ditemukan warga sekitar pukul 14.00 WIB karena mencium bau tak sedap.

    “Posisi jenazah masuk ke parit, kemudian di atasnya ada sepeda motor, jadi tidak nampak dari luar,” tuturnya, Minggu, dikutip dari TribunJatim.com.

    Hasil autopsi menunjukkan korban tewas karena kecelakaan tunggal.

    Korban mengendarai sepeda motor matic berwarna hitam dari arah Jawa Tengah menuju Madiun.

    “Ada bekas rem pada aspal, dan kendaraan juga keluar dari jalan raya. Bekas itu ditemukan mengarah ke TKP, lalu ditemukan mayat,” ungkapnya.

    Barang milik korban tak hilang mulai handphone, laptop hingga pakaian.

    “Bekas rem juga membuat jalan rusak. Kemungkinan korban sempat melakukan pengereman, ketika melalui jalan yang menurun,” sambungnya.

    Jenazah telah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

    Sebelumnya, AKP Joko Yuhono, mengatakan identitas jasad terungkap setelah pihak keluarga mendatangi rumah sakit untuk memastikan ciri-ciri korban.

    “Ayah kandung korban ikut menyaksikan langsung. Setelah melihat ciri-ciri korban, ternyata betul jenazah adalah anak kandungnya,” tukasnya.

    Menurutnya, wajah korban nyaris tak dapat dikenali sehingga perlu melakukan identifikasi.

    “Orang tua kandung mengenali jasad tersebut dari behel, yang dipakai pada gigi dan gelang di tangannya, termasuk baju,” imbuhnya.

    Sementara itu, kakak sepupu korban, Taufik Eka Nirawanto (41), menjelaskan Sheila merupakan anak tunggal dan sedang kuliah di UGM.

    Komunikasi terakhir korban yakni pada Selasa 25 Maret 2025 saat berangkat dari Yogyakarta menuju Madiun.

    “Kami sempat menghubungi Sheila pada Selasa 25 Maret, pamitan mau pulang jam 11 siang. Siang masih terhubung kalau korban di Klaten, setelah itu sudah tidak ada kontak,” terangnya.

    Keluarga sempat membuat laporan ke petugas kepolisian di Klaten dan Yogyakarta.

    Selang tiga minggu kemudian, jasad korban ditemukan di dalam parit dalam kondisi mengenaskan.

    “Kami pertama memastikan dari plat nomor sepeda motor miliknya. Kebetulan juga sudah viral di media sosial,” jelasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terungkap Hasil Autopsi Jasad Mahasiswi UGM yang Ditemukan di Magetan, Diduga Kecelakaan Tunggal

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Febrianto)

  • Mahasiswa UGM yang Sempat Dikabarkan Hilang saat Mudik Ditemukan Meninggal di Selokan

    Mahasiswa UGM yang Sempat Dikabarkan Hilang saat Mudik Ditemukan Meninggal di Selokan

     

     

    Liputan6.com, Jakarta – Sheila Amelia, mahasiswa UGM yang sempat dikabarkan hilang sejak 25 Maret 2025 dalam perjalanan mudik menggunakan sepeda motor, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Tubuh korban ditemukan pada Sabtu (12/4/2025), di sebuah parit di Lawu Green Forest, tepatnya di Jalan Raya Sarangan-Cemoroseu, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jatim.

    Menurut penuturan warga, penemuan jasad Sheila tidak disengaja saat warga hendak menolong seseorang korban kecelakaan di lokasi yang hampir berdekatan. Awalnya warga melihat ada sepeda motor dalam keadaan terbalik, dan setelah ditelisik ternyata ada tubuh tertimpa di baliknya dalam kondisi meninggal dunia. 

    Sheila Amelia yang merupakan warga Kebonsari Madiun tercatat sebagai mahasiswa Faperta UGM. Dirinya dilaporkan hilang sejak 25 Maret 2025 saat hendak mudik ke kampung halamannya. 

    Kapolsek Ploasan AKP Jokon Yuhono menurut keterangan resminya, Minggu (13/4/2025) menjelaskan kronologi kejadian penemuan jasad tersebut. Awalnya warga mendapat telepon dari temannya yang saat itu sedang menolong orang kecelakaan di jalur Lawu Greent Forest, Sabtu, 12 April 2025 sekitar pukul 10.00 WIB.

    “Saat itu juga (dia) melihat ada sebuah sepeda motor dengan posisi terbalik di parit. Selanjutnya warga tersebut segera mendatangi lokasi dan setelah dilakukan pengecekan ternyata benar ada sebuah sepeda motor dengan posisi terbalik di sebuah parit dan setelah dicek mendetail ada seorang di bawah sepeda motor tersebut dengan kondisi kemungkinan sudah meninggal,” katanya.

    Dijelaskannya, jasad ditemukan di dalam parit sedalam 77 cm dengan lebar sekitar 60 cm, dan dalam kondisi tubuh tertimpa sepeda motor berwarna hitam bernomor polisi AE 3413 CA.

    Usai penemuan itu, warga langsung melapor ke Polsek Plaosan. Petugas yang datang kemudian langsung memeriksa dan mengevakuasi jasad tersebut. Saat diperiksa tim medis Puskesmas sudah dinyatakan meninggal dunia. Saat ditemukan, korban mengenakan celana panjang jins warna biru gelap.

    Joko juga menambahkan, saat ditemukan, barang-barang pribadi milik korban termasuk helm, masih melekat di tubuhnya. 

    “Dari hasil pemeriksaan di lokasi, ditemukan bekas pengereman di aspal yang mengarah ke titik jatuhnya motor dan korban. Dugaan sementara, korban mengendarai sepeda motornya dari arah Jawa Tengah dan tidak mampu mengendalikan laju kendaraan di jalur menurun,” jelasnya.

    Hasil pemeriksaan tim medis menyebutkan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasaan di tubuh korban. Sehingga terindikasi penyebab kematian korban adalah karena kecelakaan tunggal dengan menabrak rambu jalan dan masuk ke parit. Keluarga korban pun menerima kejadian tersebut sebagai kecelakaan dan tidak memberikan izin kepada tim medis untuk melakukan autopsi.

    Sementara itu, pihak Fakultas Pertanian UGM juga membenarkan Sheila Amelia merupakan salah satu mahasiswa di kampus tersebut. Melalui unggahan Instagram @fapertaugm menyampaikan duka cita atas meninggalnya Sheila yang kemudian dibanjiri komentar duka cita. 

    “Segenap keluarga besar Fakultas Pernanian Universitas Gadjah Mada mengucapkan turut berduka cita atas berpulangnya Sheila Amelia Cristanti, mahasiswa program studi S1 Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (2023). Semoga almarhumah diterima di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” tulis akun @fapertaugm.