Institusi: Stanford University

  • Gregory Hendra Lembong, S.E. – Halaman all

    Gregory Hendra Lembong, S.E. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gregory Hendra Lembong, S.E. merupakan seorang bankir yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT. Bank Central Asia Tbk.

    Pria yang akrab disapa Hendra Lembong itu memiliki pengalaman yang luas di sektor perbankan dan keuangan.

    Hendra juga pernah menduduki posisi strategis di Bank BCA, dan kini ia digadang-gadang akan menempati posisi Direktur Utama Bank BCA.

    Berikut profil Gregory Hendra Lembong.

    Kehidupan Pribadi

    Dilansir dari situs Wikipedia, Hendra Lembong lahir di Jakarta pada 23 Januari 1972.

    Saat ini, ia telah berusia 52 tahun.

    Pendidikan

    Hendra Lembong tercatat pernah mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia dan meraih gelar Sarjana Ekonomi.

    Ia pun juga meraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari University of Washington, Amerika Serikat.

    Hendra kembali melanjutkan S2 dan meraih gelar Magister Teknik Sistem Ekonomi dari Stanford University, Amerika Serikat.

    Karier

    Hendra Lembong memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di bidang perbankan di Indonesia dan luar negeri.

    Sebelum bergabung dengan BCA, ia menjabat sebagai Chief Transformation Officer dan memimpin program Transformasi & Strategi untuk semua unit dan fungsi di PT Bank CIMB Niaga Tbk sejak Januari 2019.

    Kemudian ia juga pernah menjadi Chief Fintech Officer CIMB Group Malaysia pada Juni 2018 hingga Desember 2018.

    Hendra tercatat juga menjabat sebagai CEO Group of Transaction Banking CIMB Group Malaysia pada Juli 2016 hingga Desember 2018.

    Pria kelahiran Jakarta itu juga pernah bekerja sebagai Global COO & Head of Business Development dengan Deutsche Bank London (2009-2010), dan berkarir di Citibank dari tahun 1994 hingga 2009 di berbagai jabatan di Asia dan Eropa dengan tanggung jawab strategi dan manajemen produk.

    Pada tahun 2022, Hendra Lembong diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). 

    Ia juga mendapatkan penghargaan “The Best CTO” pada ajang BIFA 2023, mengukuhkan kontribusinya dalam transformasi digital di sektor perbankan.

    Kontribusi dan Prestasi

    Di bawah kepemimpinannya, Bank BCA telah memperkuat posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia. 

    Hendra Lembong juga berperan penting dalam inisiatif keberlanjutan perusahaan dan program tanggung jawab sosial korporat (CSR). 

    Ia dikenal atas komitmennya dalam mendorong inovasi dan efisiensi operasional di Bank BCA.

     

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Hendra Lembong Bakal Diangkat Jadi Dirut BCA, Rekam Jejaknya Dibandingkan dengan Pejabat Negara

    Hendra Lembong Bakal Diangkat Jadi Dirut BCA, Rekam Jejaknya Dibandingkan dengan Pejabat Negara

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Hendra lembong dikabarkan akan diangkat sebagai Direktur Utama (Dirut) Bank Central Asia (BCA). Siapa Hendra Lembong ini?

    Banyak warganet yang memuja-muji rekam jejaknya. Bahkan dibanding-bandingkan dengan pejabat negara.

    “BCA nyari karyawan punya trackrecord lebih baik dari pada negara,” kata seorang warganet.

    “BCA cari orang becus buat urus perusahaannya, lebih becus dari negara. Gimana kalau pejabat-pejabat disaring aja sama HRD BCA?” kata warganet lainnya.

    Bagaimana tidak, dikutip dari laman resmi bca.co.id, Hendra Lembong saat ini merupakan Wakil Presiden Direktur BCA. Laki-laki berumur 52 tahun itu berdomisili di Indonesia.

    Ia diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2022. Kemudian mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 April 2022.

    Sebagai Wakil Presiden Direktur BCA, ia bertugas menjalankan supervisi umum atas Direktur Keuangan & Perencanaan Perusahaan dan Direktur Transaksi Perbankan serta bertanggung jawab atas Group Strategic Information Technology dan Group Operation Strategy & Development.

    Selain itu juga memantau perkembangan PT Central Capital Ventura, entitas anak yang bergerak di bidang modal ventura, dan PT Bank Digital BCA (BCA Digital), entitas anak yang bergerak di bidang perbankan digital.

    Hendra Lembong meraih gelar Bachelor of Science in Chemical Engineering dari University of Washington. Lalu Master of Science in Engineering Economic Systems dari Stanford University di Amerika Serikat.

  • Unair Luncurkan Vaksin PMK, Rektor: Bagian dari Kontribusi untuk Bangsa dan Negara

    Unair Luncurkan Vaksin PMK, Rektor: Bagian dari Kontribusi untuk Bangsa dan Negara

    Surabaya, Beritasatu.com – Setelah sukses mengembangkan vaksin Covid-19, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kembali menciptakan vaksin baru, kali ini untuk penyakit mulut dan kuku (PMK). 

    Vaksin PMK ini merupakan hasil riset kolaboratif dari tim peneliti Unair sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat Indonesia. Peluncuran vaksin tersebut diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam meningkatkan asupan gizi masyarakat.

    “Insyaallah, kami siap berkontribusi di bidang kesehatan dengan vaksinasi ini sebagai bagian dari kontribusi kami untuk bangsa dan negara,” ujar Rektor Unair Prof M Nasih dalam keterangannya kepada wartawan pada Selasa (12/11/2024).

    Ia menambahkan, meski usia universitas semakin matang, Unair bertekad untuk terus berinovasi dengan menghasilkan riset berkualitas yang memberi manfaat bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan, kampus tersebut tidak hanya berfokus pada prestasi akademik, tetapi juga pada kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.

    Sebelumnya, Unair menggelar Sidang Dies Natalis ke-70 pada Senin (11/11/2024), yang juga menjadi momen peluncuran vaksin PMK. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Lustrum XIV Unair sebagai institusi pendidikan unggulan di Indonesia. 

    Sidang Dies Natalis tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga refleksi atas capaian dan inovasi yang telah diraih Unair sepanjang perjalanan institusi ini.

    Salah satu momen penting dalam sidang tersebut adalah pemberian penghargaan kepada ilmuwan-ilmuwan Unair yang masuk dalam daftar Top 2% Scientists versi Stanford University dan Elsevier. 

    Penghargaan tersebut diberikan kepada Ferry Efendi S Kep Ns Msc PhD, Dr Veryl Hasan SPi Mp, Prof Dr Santi Martini dr MKes, Prof Ratna Dwi Wulandari SKM MKes, dan Prof Dr Moh Yasin MSi (almarhum).

    Penghargaan ini merupakan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam bidang penelitian. Pencapaian ini juga menegaskan komitmen Unair dalam mendorong riset yang tidak hanya relevan di tingkat nasional, tetapi juga berpengaruh di kancah internasional.

  • Kiprah Pandu Sjahrir yang Dijuluki Mafia Stanford di Asia Tenggara

    Kiprah Pandu Sjahrir yang Dijuluki Mafia Stanford di Asia Tenggara

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pengusaha Indonesia, Pandu Sjahrir mendapat label Mafia Stanford lantaran kiprahnya di dunia teknologi internasional. Label itu terlontar dari Nicolas Nash, managing partner dan co-founder Asia Partners, yang sebelumnya merupakan Presiden grup Sea.

    “Dengan diam-diam dan sabar, semacam Mafia Stanford telah berkumpul di sini di lingkaran teknologi Asia Tenggara,” kata Nash seperti dilansir Bloomberg.

    Pandu (43) lahir di Boston dan belajar di Amerika Serikat, lulus program MBA dari Stanford University’s Graduate School of Business. Ia kemudian bekerja di sektor finansial di New York, Hong Kong, dan Singapura.

    Pandu pindah ke Indonesia pada 2010 ketika diminta keluarganya membantu perusahaan tambang batu bara, PT TBS Energi Utama -kemudian disebut Toba Bara untuk go public. Kemudian setelah go public pada 2012, Pandu pindah ke sektor teknologi.

    Investasi awal Pandu di bidang teknologi adalah di Sea, sebuah perusahaan yang dipimpin Forrest Li yang sempat menjadi orang terkaya di Singapura tahun lalu. Seperti Pandu, Li juga merupakan lulusan Stanford Graduate School of Business.

    Di situs resminya, Sea merupakan perusahaan yang menaungi Shopee, Garena, dan Sea Money. Di bursa saham New York, market cap Sea mencapai $32,27 miliar.

    Pandu mengatakan, perannya di Sea antara lain membangun hubungan dengan para pemegang kebijakan.

    Mengutip Detik Finance, Pandu juga saat ini tercatat sebagai Komisaris PT Bursa Efek Indonesia hingga tahun 2023. Sebagai komisaris, Pandu berperan untuk mewakili para emiten.

    “Di Indonesia, dia (Pandu, red) jelas adalah salah satu yang terpenting – saya akan katakan mungkin tiga hingga lima orang yang sangat krusial di dunia teknologi,” kata pendiri dan Direktur Investasi, Crescent Cove Advisors, Jun Hong Heng.

    Menurut Heng, salah satu kekuatan Pandu adalah koneksinya dengan orang-orang penting di Indonesia. Untuk diketahui, Pandu adalah keponakan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

    “Dia datang dari keluarga politik. Dia tahu banyak jalan keluar-masuk pemerintah. Dia bisa menjembatani Anda atau menghubungkan Anda dengan orang yang tepat. Itulah nilai terbesarnya,” kata Heng.

    Pandu sendiri ikut ke dalam rombongan Luhut ketika bertandang ke markas Tesla di Amerika Serikat untuk bertemu Elon Musk.

    “Hari yang sangat beruntung buat saya bisa bertemu dengan Elon Musk di Austin, Texas. Kami satu delegasi dipimpin pak @luhut.pandjaitan berbicara mengenai electric vehicle, renewable energy dan juga mengenai B20. Elon sangat semangat membicarakan Indonesia dan kemajuan industri Nickel dan Electric vehicle Di Indonesia. Semoga dengan pertemuan ini bisa membawa lebih banyak lagi investasi high technology ke Indonesia dan Indonesia bisa menjadi bagian penting dari supply chain Global Electric Vehicle industry.” tulis Pandu dalam unggahannya di Instagram, 26 April.

    Melansir halaman LinkedIn-nya, Pandu saat ini menjabat paling tidak enam jabatan. Selain di BEI, Pandu juga merupakan Chief Financial Officer (Toba Bara Sejahtra), Vice President Director (PT. Adimitra Baratama Nusantara), Board Member (Go-jek), Managing Partner (Indies Capital Partners), dan Founding Partner (AC Ventures).

    (lth/lth)

    [Gambas:Video CNN]