Institusi: Stanford University

  • Dokter Harvard Ungkap 5 Minuman Terbaik untuk Kesehatan Liver, Apa Saja?

    Dokter Harvard Ungkap 5 Minuman Terbaik untuk Kesehatan Liver, Apa Saja?

    Jakarta

    Liver atau hati merupakan organ yang bertanggung jawab atas banyak proses di dalam tubuh, seperti metabolisme produksi empedu, hingga detoksifikasi. Hal ini membuat menjaga kesehatan liver penting dilakukan.

    Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat liver tetap sehat, salah satunya adalah mengonsumsi beberapa minuman tertentu. Dikutip dari Times of India, berikut 5 minuman terbaik untuk hati menurut spesialis gastroenterologi dr Saurabh Sethi, MD, MPH, lulusan Harvard University dan Stanford University.

    1. Air Putih

    Air putih penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Selain itu, mengonsumsi air yang cukup dapat membantu hati dalam proses membuang racun dan menjaga organ tersebut secara keseluruhan.

    2. Kopi Hitam

    Rutin mengonsumsi kopi hitam tanpa gula dan krim terbukti mengurangi risiko penyakit hati dan fibrosis. Kopi dikaitkan dengan penurunan kadar enzim hati dan berkurangnya peradangan.

    3. Jus Sayuran

    Menurut dr Sethi, jus sayuran tanpa gula memiliki kandungan vitamin dan mineral yang dapat membantu menjaga kesehatan hati secara keseluruhan.

    4. Jus Bit

    Buah bit diketahui tinggi akan nitrat dan antioksidan. Kandungan ini dapat membantu mengurangi peradangan hati dan mendukung detoksifikasi.

    5. Air Lemon

    Lemon dapat membantu hati dalam detoksifikasi. Selain itu, air lemon juga membantu tubuh menjaga asupan cairan, sehingga akan berdampak pada kesehatan hati.

    (dpy/suc)

  • Miliarder Jeff Bezos Punya Kebiasaan Pagi Biar Otaknya Tetap Encer, Bisa Ditiru!

    Miliarder Jeff Bezos Punya Kebiasaan Pagi Biar Otaknya Tetap Encer, Bisa Ditiru!

    Jakarta

    Pendiri Amazon, Jeff Bezos dikenal selalu memiliki ide-ide brilian dalam menjalan gurita bisnisnya. Salah satu kunci di balik kejeniusan Bezos adalah ritual yang ia lakukan setiap pagi harinya.

    Dikutip dari People, tidak seperti rekan-tekan crazy rich kebanyakan yang langsung bekerja setelah bangun tidur pagi, Bezos memilih untuk memulai hari dengan santai dan tanpa ponsel.

    Bezos memiliki aturan yakni satu jam tanpa ponsel di pagi hari. Alih-alih membaca berita atau membuka media sosial. Menurutnya, handphone adalah gangguan yang disamarkan, seolah-olah dianggap sesuatu yang penting.

    “Dia (Bezos) jelas-jelas membuat aturan itu, bukan saya. Namun, pagi hari adalah milik kami selama yang kami bisa,” kata Lauren Sanchez, istri Jeff Bezos.

    Dikutip dari Times of India, peneliti dari Stanford University mengatakan bahwa menjauhi layar gadget setidaknya selama satu jam dapat meningkatkan daya ingat, mengurangi stres, dan membantu pembelajaran.

    Para peneliti menemukan bahwa penggunaan layar yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, serta memengaruhi seseorang dalam proses pengambilan keputusan.

    Apa yang dilakukan oleh Bezos merupakan cara untuk melindungi diri dari pengaruh-pengaruh luar yang berdampak negatif pada tubuhnya. Bezos sengaja untuk ‘mengamankan’ paginya, untuk menentukan bagaimana hari itu akan berlangsung.

    Bagaimana cara melakukan rutinitas ini?

    Tinggalkan handphone selama 30 sampai 60 menit.Lakukan sesuatu yang membuat pikiran lebih rileks seperti jalan kaki, minum kopi, atau membaca bukuDalam rentang waktu tersebut, cobalah untuk mengatur jadwal di hari itu. Sesuaikan tugas terberat dengan waktu saat tubuh dalam puncak energi.

    (dpy/kna)

  • Daftar Negara Paling Malas Jalan Kaki, Indonesia Peringkat Pertama

    Daftar Negara Paling Malas Jalan Kaki, Indonesia Peringkat Pertama

    Jakarta: Indonesia menjadi negara yang masyarakatnya paling malas berjalan kaki di dunia. Merujuk pada data yang dirilis Stanford University, Indonesia bahkan menempati peringkat pertama negara yang paling malas berjalan kaki. 

    Data tersebut mengungkapkan jumlah langkah kaki orang Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain, yakni hanya sekitar 3.531 langkah per hari. 

    Dibandingkan dengan warga Inggris misalnya, mereka berjalan 5.444 langkah setiap hari. Sedangkan warga Yunani yang menempati peringkat 10, mereka rata-rata berjalan sekitar 4.350 langkah per hari. 

     

    Selain Indonesia, adapun lima negara paling malas berjalan kaki antara lain Arab Saudi di peringkat kedua dengan 3,807 langkah per hari. Lalu Malaysia di peringkat ketiga dengan 3.963 per hari disusul Filipina (4.008 langkah per hari) di peringkat empat dan Afrika Selatan (4.105 langkah per hari) di posisi kelima. 

    Berjalan kaki sebenarnya sangat dianjurkan karena bisa meningkatkan mobilitas sendi, mencegah menurunnya masa tulang, bahkan mengurangi risiko keretakan. Berjalan kaki sedikitnya 30 menit per hari untuk mengurangi sakit pada sendi, juga kaku dan peradangan.

    Jakarta: Indonesia menjadi negara yang masyarakatnya paling malas berjalan kaki di dunia. Merujuk pada data yang dirilis Stanford University, Indonesia bahkan menempati peringkat pertama negara yang paling malas berjalan kaki. 
     
    Data tersebut mengungkapkan jumlah langkah kaki orang Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain, yakni hanya sekitar 3.531 langkah per hari. 
     
    Dibandingkan dengan warga Inggris misalnya, mereka berjalan 5.444 langkah setiap hari. Sedangkan warga Yunani yang menempati peringkat 10, mereka rata-rata berjalan sekitar 4.350 langkah per hari. 

     

     
    Selain Indonesia, adapun lima negara paling malas berjalan kaki antara lain Arab Saudi di peringkat kedua dengan 3,807 langkah per hari. Lalu Malaysia di peringkat ketiga dengan 3.963 per hari disusul Filipina (4.008 langkah per hari) di peringkat empat dan Afrika Selatan (4.105 langkah per hari) di posisi kelima. 
     
    Berjalan kaki sebenarnya sangat dianjurkan karena bisa meningkatkan mobilitas sendi, mencegah menurunnya masa tulang, bahkan mengurangi risiko keretakan. Berjalan kaki sedikitnya 30 menit per hari untuk mengurangi sakit pada sendi, juga kaku dan peradangan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Ilmuwan China Berhasil Bikin Jantung Manusia Berdetak di Tubuh Babi

    Ilmuwan China Berhasil Bikin Jantung Manusia Berdetak di Tubuh Babi

    Jakarta

    Untuk pertama kalinya, para peneliti di China mengembangkan embrio babi yang mengandung sel manusia yang membentuk jantung tahap awal yang berdetak normal.

    Embrio tersebut bertahan hidup hingga 21 hari dan dipresentasikan pekan ini dalam pertemuan International Society for Stem Cell Research di Hong Kong.

    Dilansir dari Firstpost, Kamis (19/6/2025) tujuan penelitian ini pada akhirnya adalah untuk menumbuhkan organ manusia pada hewan, untuk digunakan dalam transplantasi. Dikutip dari Firstpost, penelitian ini disebut chimaera manusia-hewan untuk mengatasi kekurangan organ yang dapat ditransplantasikan dengan menghasilkan organ yang kompatibel dan berasal dari manusia pada hewan.

    Mengapa Gunakan Babi?

    Babi dianggap sebagai inang yang cocok karena organ mereka serupa dalam ukuran dan anatomi dengan manusia. Lai Liangxue, peneliti utama dari Guangzhou Institutes of Biomedicine and Health di Chinese Academy of Sciences, sebelumnya telah bekerja mengembangkan jaringan ginjal manusia pada embrio babi.

    Dalam studi terbaru ini, yang belum menjalani tinjauan sejawat, tim Lai memprogram ulang sel induk manusia untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada embrio babi.

    Mereka kemudian menyingkirkan dua gen yang penting untuk perkembangan jantung pada babi dan memasukkan sel manusia ke dalam embrio pada tahap morula, beberapa hari setelah pembuahan. Embrio dipindahkan ke induk babi pengganti dan berkembang hingga 21 hari.

    Jantung embrio yang dihasilkan tumbuh hingga kira-kira seukuran jantung manusia pada tahap itu, kira-kira seukuran ujung jari, dan menunjukkan tanda-tanda berdetak. Sel manusia diidentifikasi menggunakan penanda berpendar.

    Etika Chimera

    Meskipun menjanjikan, penelitian ini masih dalam tahap awal. Tidak jelas seberapa terintegrasinya sel manusia, atau berapa persen jaringan jantung yang sebenarnya manusia.

    Para ahli di konferensi tersebut, termasuk Hiromitsu Nakauchi dari Stanford University dan Hideki Masaki dari Institute of Science di Tokyo, mencatat pentingnya memverifikasi asal usul dan integrasi sel.

    Penciptaan chimaera manusia-hewan menimbulkan pertanyaan etika yang berkelanjutan, khususnya mengenai kesejahteraan hewan dan sejauh mana integrasi sel manusia dengan hewan bisa berhasil.

    Jika organ masa depan akan digunakan dalam transplantasi, para ilmuwan mengatakan organ tersebut harus seluruhnya terdiri dari sel manusia untuk menghindari penolakan imun.

    Bidang yang baru muncul ini berada di persimpangan antara inovasi medis dan masalah bioetika, dan perdebatan global baru saja dimulai.

    (rns/fay)

  • Anak Miliarder Bill Gates Buka Usaha, Bisnisnya Bikin Penasaran

    Anak Miliarder Bill Gates Buka Usaha, Bisnisnya Bikin Penasaran

    Jakarta

    Anak Bill Gates, Phoebe Gates, membuka bisnis bersama rekannya Sophia Kianni. Tak beda jauh dari ayahnya yang akrab dengan dunia teknologi, Phoebe pun demikian. Duh jadi penasaran nih!

    Rupanya, Phoebe mendirikan aplikasi belanja (shopping app) menggunakan kecerdasan buatan (AI). Per 24 April 2025, aplikasi ini sudah mulai masuk fase pre-launch dan kini aplikasi ini telah dapat diunduh gratis di iOS.

    Ditulis People seperti dilansir, Minggu (27/4/2025) aplikasi bernama Phia yang didirikan Phoebe adalah alat untuk membantu harga terbaik di dunia fesyen. Dengan kata lain, kecerdasan buatan ini menawarkan bantuan memilih pakaian sesuai selera dan isi kantong. Phia dapat digunakan pada lebih dari 40.000 situs belanja. Phia juga tersedia untuk diunduh di Chrome.

    Orang-orang dapat mengetuk tombol ‘Should I Buy This?’ pada ekstensi peramban Phia untuk mendapatkan pengecekan harga instan.

    Kemudian, Phia akan menunjukkan apakah harganya tinggi, wajar, atau sedang. Jika dianggap terlalu mahal, alat tersebut akan memberikan pencocokan harga yang lebih baik dan alternatif serupa.

    “Sangat menyenangkan untuk mewujudkan visi yang memenuhi kebutuhan pelanggan secara langsung, dan menggabungkan inovasi dengan hasrat kami. Berbelanja barang yang Anda sukai seharusnya tidak sulit, mahal, atau membuang-buang waktu. Itulah sebabnya kami membangun Phia — untuk membuat pencarian penawaran terbaik menjadi mudah,” Phoebe (22), dan Kianni (23), memberi tahu People dalam sebuah pernyataan.

    Dia mengatakan pengguna dapat menganggap Phia sebagai asisten belanja pribadi yang selalu menemani Anda di ponsel atau laptop. Dia juga dapat memastikan pengguna tidak pernah membayar berlebihan jika dirasa bisa dihemat.

    “Phia seperti Google Flights untuk fashion — alat bertenaga AI yang membandingkan harga di lebih dari 40.000 situs ritel dan barang bekas dalam hitungan detik. Tanpa iklan, tanpa pencarian tanpa henti — hanya opsi terbaik dalam satu klik, sehingga Anda bisa mendapatkan harga terbaik setiap saat,” kata mereka.

    Kisah Phoebe, anak bungsu Bill dan Melinda French Gates, dan Sophia dimulai di Stanford University. Keduanya adalah teman sekamar dan sahabat karib.

    Hubungan kerja mereka berkembang beberapa saat kemudian setelah pasangan itu mendaftar untuk salah satu kelas Lean Launchpad yang terkenal di Stanford, tetapi ditolak.

    Namun, mereka akhirnya mengambil kelas kewirausahaan lain bersama-sama yang berjalan dengan sangat baik, kata Phoebe.

    (ask/fay)

  • Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Jalan Kaki Selama 60 Menit

    Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Jalan Kaki Selama 60 Menit

    Jakarta

    Jalan kaki kerap dianggap sebagai olahraga yang sederhana. Namun di balik kesederhanaannya, aktivitas ini menyimpan banyak manfaat, bahkan jika hanya dilakukan selama 60 menit.

    Dikutip dari Times of India, setiap durasi jalan kaki, mulai dari 5 menit, 10 menit, hingga 60 menit, dapat memberikan dampak yang berbeda-beda bagi tubuh, tergantung lamanya aktivitas dilakukan.

    Berikut perubahan-perubahan positif di dalam tubuh saat berjalan kaki selama satu jam penuh.

    Di awal latihan, jantung akan merasakan adanya gerakan dan mulai memompa sedikit lebih cepat. Pembuluh darah akan mulai mengembang dengan lembut, sehingga membantu aliran darah kaya oksigen ke otak dan otot.

    Saat sudah mencapai waktu ini, denyut jantung akan meningkat secara bertahap. Otot, terutama di kaki dan pinggul mulai membutuhkan banyak oksigen. Paru-paru juga merespons dengan mengambil napas yang lebih dalam untuk meningkatkan oksigen ke darah.

    Otot-otot mulai menggunakan glukosa yang tersimpan untuk energi, dan tubuh mulai membakar lebih banyak kalori, biasanya sekitar 50 hingga 70 pada menit ke-15.

    Pada fase ini, latihan sudah memasuki pertengahan. Tubuh mulai menjadi hangat dan metabolisme berubah. Lemak menjadi sumber bahan bakar yang penting, terutama pada mereka yang memilih jalan cepat.

    Tubuh memasuki apa yang disebut para ahli kebugaran sebagai ‘zona pembakaran lemak’, tempat lemak yang tersimpan diubah menjadi energi yang dapat digunakan.

    Pada tahap ini, terjadi penurunan hormon stres seperti kortisol. Berjalan secara alami mengurangi perasaan cemas dan dapat meningkatkan suasana hati dengan mendorong pelepasan zat kimia yang membuat merasa senang seperti endorfin dan dopamin.

    Berjalan kaki terbukti dapat mempertajam ingatan, mengurangi kelelahan mental, dan meningkatkan fokus. Menurut sebuah penelitian oleh Stanford University, berjalan kaki selama 40 menit bahkan dikaitkan dengan peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan memecahkan masalah.

    Pada sisi fisik, cairan sinovial di persendian meningkat, yang bertindak sebagai pelumas alami. Hal ini membuat lutut, pinggul, dan pergelangan kaki terasa lebih halus dan lebih fleksibel.

    Pada titik ini, tubuh mulai terlibat pada aktivitas aerobik yang stabil. Biasanya, di titik ini sudah terbakar 150-250 kalori, tergantung dengan kecepatan berjalan dan berat badan seseorang.

    Otot bokong, paha belakang, betis, dan bahkan otot inti semuanya terlibat secara aktif, terutama jika jalan kaki mencakup beberapa tanjakan.

    Bagian terakhir dari latihan jalan kaki adalah sistem kardiovaskular mulai meningkat kesehatannya.

    Berjalan kaki selama satu jam penuh memperkuat otot jantung, menurunkan kolesterol jahat (low-density lipoprotein), dan meningkatkan kolesterol baik (high-density lipoprotein). Tekanan darah juga sedikit menurun setelah selesai berjalan kaki, manfaat yang bertambah jika dilakukan setiap hari.

    Tulang juga mendapat latihan menahan beban ringan, yang membantu menjaga kepadatan tulang. Seiring waktu, hal ini mengurangi risiko osteoporosis, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.

    (dpy/suc)

  • Capek Fisik dan Mental? Ini 5 Kursus Online yang Bikin Hidup Kamu Lebih Sehat dan Bahagia

    Capek Fisik dan Mental? Ini 5 Kursus Online yang Bikin Hidup Kamu Lebih Sehat dan Bahagia

    Jakarta: Capek terus, gampang stres, atau mulai sering sakit-sakitan? Mungkin ini saatnya kamu upgrade bukan cuma gaya hidup, tapi juga pengetahuan soal kesehatan. 
     
    Nggak perlu ke kampus atau ikut seminar mahal, cukup buka laptop dan pilih kursus online yang tepat.
     
    Di era digital seperti sekarang, menjaga kesehatan fisik dan mental nggak lagi cukup hanya dengan olahraga atau makan sehat. 

    Kamu juga perlu memahami cara kerja tubuh, otak, hingga pola makan dari sisi ilmiah agar bisa mengambil keputusan yang lebih cerdas soal kesehatan diri sendiri.
     
    Bukan cuma buat dokter atau tenaga medis, ilmu kesehatan dasar sekarang penting banget buat siapa saja. Apalagi di Indonesia, di mana akses ke layanan kesehatan di beberapa daerah masih terbatas, pengetahuan bisa jadi penyelamat.
     

    Enggak heran kalau sejak pandemi, pendaftaran kursus online tentang kesehatan di platform Coursera melonjak 275 persen di Indonesia. Ini tanda bahwa semakin banyak orang mulai sadar pentingnya memahami kesehatan secara menyeluruh.
     
    Nah, buat kamu yang ingin mulai perjalanan jadi versi diri yang lebih sehat dan seimbang, berikut lima rekomendasi kursus online terbaik yang bisa kamu ambil dari rumah yang bisa kamu ambil lewat Coursera:

    1. Sensor Technologies for Biomedical Applications-Indian Institute of Science
    Kalau kamu tertarik sama teknologi kesehatan masa depan, kursus ini cocok banget. Kamu bakal belajar cara kerja sensor biomedis, dari yang mendeteksi napas sampai yang bisa digunakan dalam diagnosis medis. 
     
    Bahkan, kamu akan diajak membuat proyek praktikal sendiri. Seriusan keren!
    2. Introduction to Psychology-Yale University
    Mau tahu kenapa kamu bisa overthinking, gampang cemas, atau susah fokus? Kursus psikologi dari Yale ini kasih kamu pemahaman mendalam soal cara kerja pikiran, emosi, dan perilaku manusia. Cocok buat kamu yang ingin lebih kenal diri sendiri atau sedang menata ulang kesehatan mental.
     

    3. Stanford Introduction to Food and Health – Stanford University
    Masih bingung soal diet sehat? Kursus ini bantu kamu paham dasar-dasar gizi dan pengaruh pola makan terhadap kesehatan jangka panjang. Fokusnya bukan pada tren diet aneh-aneh, tapi pada makanan yang nyata dan bisa kamu terapkan sehari-hari. Bermanfaat banget buat kamu yang mau hidup lebih sehat tanpa ribet.

    4. Understanding the Brain – The University of Chicago
    Kursus ini ngajak kamu menyelami otak manusia: bagaimana kita bergerak, berpikir, merespons, sampai kenapa gangguan seperti stres atau depresi bisa terjadi. Kalau kamu tertarik dengan ilmu saraf atau kerja otak sehari-hari, ini kursus yang bikin kamu makin “melek” secara biologis.

    5. Introduction to Genetics and Evolution – Duke University
    Penasaran gimana sifat kamu bisa diturunkan dari orang tua, atau kenapa penyakit tertentu bisa muncul di keluarga? Kursus ini bahas genetika dan evolusi secara menyeluruh tapi tetap ringan. Penting banget buat kamu yang tertarik dengan biologi atau mau tahu lebih banyak tentang kesehatan dari sisi genetik.

    Edukasi kesehatan, investasi untuk hidup lebih baik
    Kursus-kursus di atas bukan cuma jadi tambahan ilmu, tapi juga bisa bantu kamu membuat keputusan yang lebih baik dalam hidup. Mulai dari memperbaiki pola makan, memahami emosi sendiri, sampai mengenal risiko genetik dalam keluarga.
     
    Belajar soal kesehatan itu investasi jangka panjang yang nggak cuma bikin kamu lebih bugar, tapi juga lebih bahagia.
     
    Jadi, siap mulai perjalanan jadi versi terbaik dari dirimu? Yuk, isi waktu luang dengan hal bermanfaat yang bisa mengubah hidup kamu pelan-pelan mulai dari kursus online gratis yang berkualitas.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Orang dengan Golongan Darah Ini Lebih Awet Muda, Studi Ungkap Alasannya

    Orang dengan Golongan Darah Ini Lebih Awet Muda, Studi Ungkap Alasannya

    Jakarta

    Ilmuwan dari Stanford University, Tony Wyss-Coray, melakukan penelitian mengenai golongan darah. Hasilnya ditemukan golongan darah B mengalami penuaan lebih lambat daripada golongan darah lain.

    Hal ini lantas memicu banyak pertanyaan tentang apa yang membedakan kelompok golongan darah B dengan yang lain.

    Memahami Golongan Darah

    Coray menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk memahami kondisi biologis manusia.

    Penelitiannya menyoroti bagaimana darah dapat memberikan petunjuk penting tentang kerusakan tubuh manusia seiring bertambahnya usia.

    Adapun golongan darah ditentukan oleh penanda spesifik pada sel darah merah dan antibodi yang beredar dalam aliran darah. Dalam sistem golongan darah ABO, orang dengan golongan darah B memiliki antigen B pada sel darah merah. Ini menghasilkan antibodi terhadap antigen A.

    “Hanya sekitar 10 persen dari populasi global yang termasuk dalam kategori ini. Para peneliti telah memeriksa apakah ada tanda unik ini dapat berkontribusi pada penanganan perubahan metabolik yang lebih efisien, yang dapat membantu orang-orang ini menua lebih lambat, demikian dikutip dari laman Earth, Minggu (16/3/2025).

    Beberapa dekade yang lalu, para ilmuwan mulai menyelidiki hubungan antara golongan darah dan umur panjang.

    “Temuan kami menunjukkan bahwa golongan darah B terkait dengan umur panjang yang luar biasa,” ujar Shimizu dan rekan-rekannya, dari Tokyo, menyimpulkan pada tahun 2004.

    Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya mekanisme perbaikan dan regenerasi sel yang lebih baik.

    Ada pula ahli yang menduga tubuh dengan golongan darah B membuat orang mampu menangani stres metabolik dengan lebih lancar, yang mungkin melindungi mereka dari masalah kesehatan terkait usia tertentu.

    Sisi Negatif dari Golongan Darah B

    Meski peneliti menduga golongan darah B membuat seseorang awet muda, orang tersebut tidak berarti terlepas dari risiko kesehatan. Peneliti telah mengidentifikasi kemungkinan masalah kardiovaskular yang sedikit lebih tinggi pada individu dengan golongan darah B.

    Kebiasaan makan yang baik, olahraga teratur, dan manajemen stres dapat menurunkan risiko kesehatan ini.

    Golongan darah B juga memiliki reputasi sensitivitas emosional yang lebih tinggi, dan beberapa orang mengatakan bahwa mereka membutuhkan sistem pendukung yang kuat untuk menjaga kesehatan mental yang baik.

    Kini, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa penuaan merupakan proses yang tidak merata di berbagai bagian tubuh.

    Beberapa organ tubuh dapat memburuk lebih cepat daripada yang lain, yang menimbulkan momok penyakit, bahkan jika seseorang tampak sehat di sisi luar.

    baca juga

    (suc/suc)

  • Manusia Mendadak Tua Dua Kali Seumur Hidup, Ini Usianya

    Manusia Mendadak Tua Dua Kali Seumur Hidup, Ini Usianya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Manusia ternyata melalui dua masa ketika tubuh “menua” lebih cepat dibanding usia lainnya. Ketika itu, molekul di tubuh manusia seakan “melompat” jadi lebih tua.

    Sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Xiaotao Shen melakukan riset atas perubahan molekul di tubuh manusia di berbagai usia. Hasilnya, manusia mengalami penuaan cepat selama dua kali dalam hidup yaitu di sekitar usia 44 tahun dan usia 60 tahun.

    “Kita tidak berubah secara bertahap, ada beberapa perubahan dramatis,” kata Michael Snyder dari Stanford University seperti dikutip dari Science Alert.

    Dalam laporan hasil penelitian yang dipublikasikan di Nature Aging, peneliti memantau perubahan pada 108 orang dewasa yang menyumbangkan sampel biologi mereka. 

    “Ternyata ada perubahan dramatis pada usia pertengahan 40-an, begitu juga pada awal 60-an. Ini terbukti, tak peduli molekul apa yang diamati,” tulis para peneliti.

    Snyder mengamati bahwa untuk risiko beberapa penyakit, seperti Alzheimer dan kardiovaskular, naik dengan pesat pada usia tertentu. Oleh karena itu, mereka melakukan penelitian atas tanda biologi penuaan di berbagai usia.

    Dari sampel yang mereka ambil, peneliti memantau beberapa jenis biomolekul termasuk RNA, protein, lipida [larut dalam lemak], kulit, perut, dan hidung. Secara total, mereka memantau perubahan di 135.239 fitur biologi manusia.

    Setiap partisipan memberikan 47 sampel dalam 626 hari. Hasilnya, mereka memiliki lebih dari 246 data untuk dianalisis polanya.

    Snyder dan tim menemukan bahwa ada perubahan yang jelas dalam ketersediaan berbagai jenis molekul pada dua tahap.

    Sekitar 81 persen dari molekul yang mereka amati menunjukkan perubahan dalam salah satu ada ketua tahap tersebut. Perubahan drastis terjadi pada pertengahan usia 40, kemudian pada usia awal 60-an.

    Pada pertengahan usia 40, perubahan terjadi pada molekul yang terkait metabolisme lipida, kafein, dan alkohol. Begitu juga molekul terkait penyakit kardiovaskular serta disfungsi kulit dan otot.

    Kemudian, pada 60-an molekul yang berubah drastis adalah yang terkait dengan metabolisme karbohidrat dan kafein, penyakit kardiovaskular, kulit dan otot, pengaturan sistem imun, dan fungsi ginjal.

    (dem/dem)

  • Kenapa Kita Tidak Geli saat Menggelitik Diri Sendiri?

    Kenapa Kita Tidak Geli saat Menggelitik Diri Sendiri?

    Jakarta

    Ketika orang lain menggelitik badan atau area tertentu, kamu bisa merasakan sensasi geli. Tapi pernah kamu coba tidak detikers, untuk menggelitik diri sendiri? Pasti tidak geli, kan?

    Pertanyaan mengapa kita tidak merasa geli saat menggelitik diri sendiri banyak dipertanyakan. Melansir IFLScience, alasannya karena otak manusia yang kelewat cerdas.

    “Itu karena otak selalu memprediksi masa depan. Otak tidak hanya reaktif; mereka mencoba menebak apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata David Eagleman, seorang ahli saraf di Stanford University, kepada Live Science.

    Setiap kali kamu melakukan suatu tindakan, korteks motorik primer, bagian otak yang bertanggung jawab untuk memulai pesan, mengirimkan salinan perintah. ‘Salinan referensi’ ini dikirim ke banyak area otak untuk mempersiapkan informasi sensorik yang akan datang karena tindakan kamu itu.

    Contohnya ketika kamu ingin mengambil pensil. Otak kamu akan mengirimkan pesan ke lengan dan jari-jari, memberi tahu mereka untuk memegang pensil dan mengambilnya.

    Namun, otak tidak hanya mengirimkan pesan ke otot-otot yang akan menghasilkan gerakan itu. Otak secara bersamaan mengirimkan salinan ke korteks somatosensori, bagian otak yang memproses informasi sensorik yang masuk. Ini juga dikirim ke korteks visual yang bertanggung jawab untuk memproses penglihatan.

    “Untuk menggelitik, kamu memerlukan kejutan. Saat orang lain mendatangi kamu, kamu tidak tahu persis apa yang akan mereka lakukan. Namun karena kamu memprediksi tindakan kamu sendiri, itu tidak akan geli,” ujar Eagleman.

    Konstantina Kilteni, seorang ahli saraf di Karolinska Institute di Stockholm, menjelaskan bahwa otak menggunakan sinyal yang dikirimnya ke otot untuk mengantisipasi bagaimana sesuatu yang kita mulai akan terasa bahkan sebelum kita mengalaminya.

    Kilteni mengelola lab Somatosensation & Gargalesis, yang dijuluki Touch and Tickle Lab. Dengan menggunakan teknik pencitraan otak seperti fMRI dan magnetoencephalography, ia dan timnya menyelidiki apakah otak merasakan sentuhan yang dibuat oleh diri sendiri secara berbeda dari sentuhan yang dihasilkan oleh sesuatu yang lain.

    Hasilnya, Kilteni memberi tahu Live Science bahwa orang secara konsisten merasakan intensitas sentuhan mereka sendiri lebih lemah daripada sentuhan eksternal. Ini bukan sekadar persepsi, pencitraan saraf mengonfirmasi bahwa otak merespons sentuhan yang dihasilkan sendiri dengan kurang kuat.

    Karena sensasi ini dapat diprediksi, otak akan meredamnya. Secara ilmiah, kita melemahkan sensasi yang dihasilkan sendiri. Makanya ketika kamu menggelitik diri sendiri, rasa gelinya akan jauh lebih ringan (atau bahkan tidak berasa) jika dibandingkan orang lain yang menggelitiki.

    (ask/ask)