Unesa Raih Rekor Muri karena Hasilkan 9.270 Karya Inovatif dari Program Mobilitas Akademik
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Universitas Negeri Surabaya (
Unesa
) mencatatkan sejarah baru dengan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Pemecahan rekor itu melalui program
mobilitas akademik
yang menghasilkan 9.270
karya inovatif
dari mahasiswa.
Pencapaian ini diumumkan dalam Festival
Mobilitas Akademik
Mahasiswa yang berlangsung di Lapangan Rektorat Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya, Sabtu (8/2/2025).
Wakil Rektor I Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni Unesa, Martadi, menyatakan bahwa prestasi ini merupakan hasil implementasi program mobilitas akademik yang melibatkan sekitar 9.000 mahasiswa.
“Program mobilitas akademik ini bagian dari kebijakan nasional yang telah kami adaptasi dalam berbagai bentuk, mulai dari magang, penelitian, studi independen, proyek desa, dan lainnya,” ujarnya.
Martadi menjelaskan bahwa dari total 9.270 karya yang dihasilkan, beberapa mahasiswa bahkan mampu menciptakan lebih dari satu karya inovatif.
Semua karya tersebut telah melalui proses kurasi ketat sebelum didata dan diunggah.
“Yang terpenting, karya ini perlu disebarluaskan ke mahasiswa lain, masyarakat, serta mitra dunia usaha dan industri (DUDI), sehingga bisa menjadi inspirasi dan diterapkan dalam skala lebih luas,” tambahnya.
Senior Manager MURI, Triyono, mengungkapkan bahwa pencapaian Unesa ini belum pernah terjadi sebelumnya di perguruan tinggi manapun di Indonesia.
“Mahasiswa mobilitas akademik dengan jumlah karya inovatif sebanyak ini adalah hal luar biasa.”
“Unesa mencetak sejarah dengan menjadi pelopor dalam menciptakan karya yang tidak hanya diunggah tetapi juga bermanfaat bagi banyak pihak,” kata Triyono.
Festival yang mengusung tema “Strengthening the SDGs through Integration with Digital Technology” ini juga mendapatkan apresiasi dari Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesditjen Dikti), Aisyah Endah Palupi.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa produk mahasiswa tidak hanya sekadar tugas akademik, tetapi memiliki nilai manfaat yang nyata bagi masyarakat.”
“Bahkan, karya-karya mereka bisa membawa nama Unesa dan Indonesia ke tingkat internasional,” ungkap Aisyah.
Aisyah berharap mahasiswa yang menjalani program akademik di luar negeri dapat menjadi duta yang mewakili Indonesia dalam menciptakan inovasi berkelas dunia.
Triyono menambahkan bahwa sebagai bentuk apresiasi, MURI memberikan penghargaan kepada Unesa.
“Semoga ini bisa memotivasi kampus-kampus lain untuk terus menghasilkan inovasi baru yang berdampak besar bagi pendidikan di Indonesia,” harapnya.
Martadi menekankan bahwa Unesa akan terus berkomitmen memastikan setiap produk yang dihasilkan mahasiswa memiliki nilai manfaat bagi masyarakat maupun dunia industri.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Institusi: Sekretaris Direktorat Jenderal
-
/data/photo/2025/02/08/67a705d59d709.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Unesa Raih Rekor Muri karena Hasilkan 9.270 Karya Inovatif dari Program Mobilitas Akademik Surabaya 8 Februari 2025
-

3 Kerugian yang Ditimbulkan Pagar Laut Ilegal Sepanjang 30 Km di Tangerang
loading…
Tim dari KKP menyegel pagar bambu yang dipasang di Laut Tangerang, beberapa waktu lalu. FOTO/DOK.SINDOnews
TANGERANG – Pagar laut ilegal di Tangerang hingga saat ini belum diketahui siapa pemiliknya. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan sedang melakukan investigasi terkait kasus tersebut.
Pagar laut dari bambu terbentang hingga lebih dari 30 kilometer yang melintasi wilayah pesisir 16 desa, enam kecamatan, Kabupaten Tangerang. Pagar laut tersebut telah disegel tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dipimpin Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pung Nugroho Saksono atau Ipunk. Bahkan TNI AL turun tangan mencabuti pagar bambu tersebut.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Kusdiantoro mengatakan, pemagaran laut di Banten merupakan indikasi adanya upaya sekelompok orang yang ingin mendapatkan hak atas tanah di laut secara tidak benar. Menurutnya, hak itu akan menjadikan mereka berkuasa penuh dalam memanfaatkan, menutup akses publik, privatisasi, merusak keanekaragaman hayati, dan perubahan fungsi ruang laut.
3 Kerugian yang Ditimbulkan Pagar Laut Ilegal1. Nelayan Sulit Mendapat Penghasilan
Salah satu dampak yang ditimbulkan pagar laut ilegal ini adalah sulitnya nelayan mendapatkan ikan kecil di pinggir laut. Hal ini akan membuat pemasukan nelayan di sekitar Kampung Bahari Karang menurun.2. Membatasi Aktivitas Nelayan
Anggota Ombudsman Hery Susanto mengklaim pagar bambu yang dipasang tanpa izin itu telah menghambat aktivitas masyarakat nelayan di sekitarnya dalam mencari nafkah.Ombudsman bahkan menaksir kerugian yang dialami nelayan mencapai Rp8 miliar, gara-gara pagar bambu itu.
3. Mengganggu Habitat Laut
Aktivitas penimbunan tambak dan aliran sungai mengganggu alur air dan merusak habitat laut. Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, mengatakan pemagaran laut itu adalah bentuk pelanggaran nyata terhadap hak nelayan dan masyarakat pesisir.Johan menegaskan, jika pagar didirikan tanpa izin atau tanpa memperhatikan dampak ekologis dan sosial, maka tindakan ini berpotensi melanggar hukum dan pelakunya dapat dikenai sanksi administratif hingga pidana.
(abd)
-

Kemenhub komitmen ciptakan keselamatan transportasi jalan saat Lebaran
Ilustrasi – Sejumlah kendaraan antre memasuki rest area 379A Tol Batang-Semarang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (15/4/2024). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Kemenhub komitmen ciptakan keselamatan transportasi jalan saat Lebaran
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Minggu, 19 Januari 2025 – 15:57 WIBElshinta.com – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkuat kolaborasi dan sinergi unit kerja di bidang sarana transportasi jalan sebagai komitmen menciptakan keselamatan dan keamanan perjalanan menjelang angkutan Lebaran 2025.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Tatan Rustandi mengatakan bahwa angkutan Lebaran 2025 adalah tahun yang penuh tantangan, sehingga diperlukan sinergi yang kuat antarunit kerja di bidang sarana transportasi jalan.
“Keselamatan dan kenyamanan masyarakat merupakan prioritas utama kita, utamanya ini mendekati waktu Lebaran. Momentum mudik lebaran merupakan peristiwa tahunan yang sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat,” kata Tatan dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Dia menyampaikan bahwa dalam menghadapi tantangan itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melalui Direktorat Sarana Transportasi Jalan, telah menggelar Rapat Koordinasi Pemantapan Program Kerja Tahun 2025 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan.
Hal itu dilakukan dalam rangka memperkuat kolaborasi dan sinergi unit kerja di bidang sarana transportasi jalan demi menciptakan keselamatan dan keamanan perjalanan masyarakat khususnya menjelang Angkutan Lebaran Tahun 2025. Ia menekankan perlu adanya pengecekan secara menyeluruh mulai dari standardisasi kendaraan bermotor dan juga Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum (SMK PAU).
“Lakukan inspeksi berkala terhadap kendaraan umum dan barang, pastikan kelayakan operasional, beri sanksi tegas bagi pelanggar, laksanakan _rampcheck_, dan kita terus lakukan sosialisasi keselamatan kepada masyarakat,” imbuh Tatan.
Selain itu, pentingnya mengevaluasi capaian program kerja yang telah kita laksanakan serta kendala dan tantangan yang dihadapi di direktorat teknis dan di masing-masing Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD). Sejalan dengan itu, Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Hubdat Kemenhub Amirulloh menegaskan, upaya untuk mensinkronisasi program kerja di bidang Sarana Transportasi Jalan.
“Diharapkan dapat memperkuat dan meningkatkan keselamatan jalan, sekaligus sebagai momentum untuk mengingatkan kita semua dalam membangun dan mewujudkan Budaya Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” kata Amirulloh.
Sumber : Antara
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3998671/original/022764800_1650281487-20220418-Harga_Tiket_Bus_AKAP_Naik_saat_Mudik_Lebaran-4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kemenhub Rapatkan Barisan Jelang Angkutan Mudik Lebaran 2025 – Page 3
Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi jalan menjelang Angkutan Lebaran 2025, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melalui Direktorat Sarana Transportasi Jalan menggelar Rapat Koordinasi Pemantapan Program Kerja Tahun 2025. Acara ini berlangsung pada Jumat (17/1) di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Tatan Rustandi, menekankan pentingnya sinergi yang kuat di tengah tantangan tahun 2025, salah satunya mudik lebaran.
“Keselamatan dan kenyamanan masyarakat adalah prioritas utama, terutama menjelang momentum mudik Lebaran yang selalu dinantikan,” ungkapnya, Minggu (19/1/2025).
Komitmen Meningkatkan Keselamatan Transportasi
Tatan menggarisbawahi bahwa kecelakaan transportasi yang terjadi belakangan ini sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konkret seperti pengecekan menyeluruh terhadap standardisasi kendaraan bermotor dan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum (SMK PAU).
“Pastikan inspeksi kendaraan dilakukan secara berkala, kelayakan operasional terjamin, pelanggaran diberikan sanksi tegas, serta rampcheck terus dilaksanakan. Selain itu, sosialisasi keselamatan kepada masyarakat harus menjadi prioritas,” tambah Tatan.
Sinkronisasi Program Kerja untuk Keselamatan Jalan
Direktur Sarana Transportasi Jalan, Amirulloh, menegaskan bahwa Rakor ini bertujuan menyinkronkan program kerja di bidang Sarana Transportasi Jalan.
“Kami ingin memperkuat budaya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan demi mewujudkan transportasi yang lebih aman dan efisien,” ujarnya.
Pada Rakor ini, tiap Kepala Sub Direktorat memaparkan program kerja tahun 2025, yang mencakup:
Pelayanan Uji Tipe Kendaraan
Pengujian Berkala
Pelaksanaan Pekan Keselamatan Jalan dan Program Sadar Lalu Lintas Usia Dini (SALUD)
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum (SMK PAU)
Penghargaan untuk Pelaksanaan Rampcheck Terbaik -

Bocoran Isi Surat Mendag ke Sri Mulyani soal Minyakita Mahal
Jakarta –
Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, buka suara soal usul relaksasi biaya wajib pungut untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ia kirimkan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengatasi mahalnya harga Minyakita.
Budi mengatakan, surat itu dikirimkan agar BUMN pangan seperti Perum Bulog dan ID FOOD dapat terus mendistribusikan Minyakita langsung kepada pengecer. Selama ini, katanya, banyak kendala distribusi Minyakita akibat wajib pungut.
“Biaya wajib pungutan itu kan dibayar tahun depannya. Dibayar tahun depannya, langsung dipungut oleh BUMN. Sehingga, apa namanya, perusahaan ini kan harus bayar dulu. Bayar dulu baru nanti bisa dipakai lagi ke pemerintah nah ini agak ribet,” kata Budi kepada wartawan di di Gedung Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Melalui permohonan relaksasi biaya wajib pungut, Budi berharap penuh solusi atas tinggi harga Minyakita dapat diselesaikan. Untuk diketahui, harga eceran tertinggi (HET) Minyakita saat ini sebesar Rp 15.700 per liter.
Sementara mengacu pada panel perdagangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata nasional Minyakita mencapai Rp 17.518 per liter pada pukul 11.58 WIB. “Nah kami sudah bicara soal itu, mudah-mudahan segera ada solusinya biar distribusi Minyakita itu lebih bersih,” ungkapnya.
Ketika disinggung ihwal pemangkasan jalur distribusi Minyakita, Budi menekankan tidak ada perubahan. Ia mengatakan, saat ini jalur distribusi Minyakita masih dari produsen, distributor pertama (D1), distributor kedua (D2), pengecer, dan konsumen akhir.
“Cuma tadi yang salah satu dievaluasi itu tadi yang Wapu (wajib pungut), ya, Wapu itu maksudnya kalau wajib pungut, kalau nanti yang produsen langsung ke BUMN, ya, sudah BUMN bisa langsung ke pengecer. Jadi fungsinya itu D1 kalau BUMN itu kan nanti D1 sehingga si produsen langsung dapet hak ekspor kan,” ujarnya.
“Namun kalau swasta kan harus D2 baru dapat hak ekspor. Nah ini untuk memperpendek ya cuman ada kendala sedikit di wapu. Tapi saya pikir gak ada masalah,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan mengatakan pihaknya telah mendorong BUMN pangan untuk ikut mendistribusikan Minyakita agar harga jual komoditas tersebut sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter.
Namun masih ada kendala BUMN pangan belum melakukan pendistribusian Minyakita. “Salah satu tantangan BUMN pangan agak susah melakukan distribusi Minyakita ini adalah karena mereka membutuhkan relaksasi wajib pungut” kata dia dalam rapat koordinasi inflasi dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (13/1/2025).
Untuk itu, Budi Santoso mengirimkan surat kepada Sri Mulyani untuk memohon agar adanya relaksasi pungutan BUMN pangan. Surat tersebut telah dikirimkan sejak awal Januari. Kemendag mengharapkan permohonan itu dapat disetujui agar BUMN pangan ikut mendistribusikan Minyakita dengan harga jual sesuai HET.
“Minggu lalu di awal Januari 2025, Menteri Perdagangan telah mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan untuk melakukan, memohon relaksasi wajib pungut BUMN pangan. Kami anggap sekiranya ini dapat diamini Kementerian Keuangan, agar dapat memperpendek rantai distribusi yang harusnya bisa membantu kontribusi harga jual Minyakita sesuai HET,” terangnya.
(rrd/rrd)
-

Minyakita Masih Mahal, Mendag Langsung Surati Sri Mulyani
Jakarta –
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam upaya mengatasi mahalnya harga Minyakita. Surat ini dikirimkan agar BUMN di bidang pangan dapat mendistribusikan Minyakita.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan mengatakan pihaknya telah mendorong BUMN pangan untuk ikut mendistribusikan Minyakita agar harga jual komoditas tersebut sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter.
Namun masih ada kendala BUMN pangan belum melakukan pendistribusian Minyakita.
“Salah satu tantangan BUMN pangan agak susah melakukan distribusi Minyakita ini adalah karena mereka membutuhkan relaksasi wajib pungut” kata dia dalam rapat koordinasi inflasi dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (13/1/2025).
Untuk itu, Budi Santoso mengirimkan surat kepada Sri Mulyani untuk memohon agar adanya relaksasi pungutan BUMN pangan. Surat tersebut telah dikirimkan sejak awal Januari.
Kemendag mengharapkan permohonan itu dapat disetujui agar BUMN pangan ikut mendistribusikan Minyakita dengan harga jual sesuai HET.
“Minggu lalu di awal Januari 2025, Menteri Perdagangan telah mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan untuk melakukan, memohon relaksasi wajib pungut BUMN pangan. Kami anggap sekiranya ini dapat diamini Kementerian Keuangan, agar dapat memperpendek rantai distribusi yang harusnya bisa membantu kontribusi harga jual Minyakita sesuai HET,” terangnya.
Pihaknya mengakui harga Minyakita masih di atas HET. Tingginya harga Minyakita di sejumlah daerah terjadi sejak pertengahan 2024 lalu.
“Sejak ditetapkannya HET di pertengahan 2024 masih banyak kita temukan di beberapa daerah pengecer menjual Minyakita di atas HET Rp 15.700. Nah kami di Kemendag terus melakukan evaluasi,” jelasnya.
Sebelumnya, Budi Santoso menyebut harga minyak goreng kemasan sederhana atau Minyakita masih di level Rp 17.000/liter. Sementara harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp 15.700/liter.
Meski begitu menurutnya harga itu telah terjadi penurunan dari sebelumnya Rp 17.200/liter. Bahkan dia menemukan harga Minyakita Rp 15.500/liter.
“Sekarang kan sudah turun. Rata-rata (harga Minyakita) Rp 17.000/liter. Tapi yang jelas kemarin, waktu di Surabaya itu malah Rp 15.500 di pasar, HET-nya Rp 15.700, itu di pasar Sedati di Surabaya,” kata dia ditemui di Kementerian Perdagangan, Jumat (10/1/2025).
(ada/hns)
-

Minyakita Dijual Lampaui HET, Kemendag Tunjuk Hidung Pelaku Nakal
Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan ternyata pedagang yang menjual minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), disinyalir merupakan pedagang yang tidak terdaftar secara resmi dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH).
Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan menyebutkan indikasi ini muncul berdasarkan hasil rapat evaluasi pendistribusian Minyakita yang dilakukan bersama produsen minyak goreng pada 6 Januari 2025 lalu.
“Kami telah bertemu dengan lima grup produsen utama yang berkontribusi dalam penyaluran Minyakita. Fokus kami adalah memastikan kepastian stok dan distribusi yang diawasi ketat dari distributor hingga pengecer,” ujar Iqbal saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (13/1/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Kemendag meminta produsen Minyakita untuk terus menjamin stabilitas stok dan memantau distribusi produk agar tetap sesuai dengan aturan. Salah satu upaya yang ditekankan adalah pengawasan pengecer yang terdaftar dalam SIMIRAH yang dikelola oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“Kami sinyalir pengecer-pengecer yang jual Minyakita di atas HET adalah pengecer yang tidak terdaftar di SIMIRAH yang digaungi Kemenperin,” katanya.
Lebih lanjut, Iqbal juga mengimbau agar konsumen lebih waspada saat membeli Minyakita. “Periksa apakah pengecer tersebut terdaftar di SIMIRAH atau tidak. Ini penting agar masyarakat tidak dirugikan dengan harga yang tidak sesuai aturan. Karena hanya pengecer yang terdaftar di SIMIRAH lah yang bisa menjual Minyakita,” imbuh dia.
Dengan adanya pengawasan yang lebih ketat, Kemendag berharap distribusi Minyakita dapat berjalan lancar dan masyarakat mendapatkan produk dengan harga yang terjangkau sesuai HET yang ditetapkan.
Berdasarkan data harga di SP2KP yang dikelola Kemendag, secara nasional rata-rata harga Minyakita di tingkat konsumen berada di angka Rp17.300 per liter. Angka itu jauh melampaui HET yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700 per liter.
(dce)
-
/data/photo/2025/01/13/678491d95fb65.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Meutya Hafid Lantik Raline Shah Jadi Staf Khusus di Kementerian Komdigi
Meutya Hafid Lantik Raline Shah Jadi Staf Khusus di Kementerian Komdigi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi)
Meutya Hafid
melantik jajaran pejabat di lingkungan
Kementerian Komunikasi dan Digital
pada hari ini, di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2025).
Salah satu yang dilantik adalah selebriti
Raline Shah
yang dipercaya menjadi Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital.
Selain Raline, Meutya juga melantik sekretaris jenderal, lima direktur jenderal (dirjen), satu inspektur jenderal, dan tiga staf khusus dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya.
Lima dirjen itu adalah Dirjen Infrastruktur Digital, Dirjen Teknologi Pemerintah Digital, Dirjen Ekosistem Digital, Dirjen Pengawasan Ruang Digital, serta Dirjen Komunikasi Publik dan Media.
Berikut daftar pejabat yang dilantik oleh Meutya Hafid:
Daftar Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya:
1. Sekjen Kementerian Komdigi: Ismail
2. Direktur Jenderal Teknologi Pemerintah Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital: Mira Tehib
3. Direktur Jenderal Infrastruktur Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital: Wayantoni Suprianto
4. Direktur Jenderal Ekosistem Digital: Edwin Hidayat Abdullah
5. Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital: Alexander Sabar
6. Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media, Kementerian Komunikasi dan Digital: Fifi Aleyda Yahya
7. Inspektur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital: Arief Tri Hartianto
8. Staf Ahli Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Digital: Raden Wijaya Kusuma Wardana
9. Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa, Kementerian Komunikasi dan Digital: Andara Moli Prabowati
10. Staf Ahli Bidang Teknologi: Mochamad Hadiyana
11. Staf Khusus Bidang Hub Antarlembaga: Aida Azhar
12. Staf Khusus Bidang Kemitraan Global Digital: Raline Shah
13. Staf Khusus Bidang Strategi Komunikasi: Rudi Sutarto
Daftar Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama:
1. Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal: Yustina Dwiratna
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital: Indra Maulana
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Teknologi Pemerintah Digital: Nada Fitria
4. Sekretaris Direktorat Jenderal Ekosistem Digital: Aryo Pamoragung
5. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital: Mediodecci Lustarini
6. Sekretaris Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media: Very Radian Wicaksono
7. Sekretaris Inspektorat Jenderal: Nizam
8. Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunikasi dan Digital: I Nyoman Adhiama
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

