Institusi: Oxford

  • Jelang Olimpiade, Kualitas Air di Sungai Paris Kian Buruk

    Jelang Olimpiade, Kualitas Air di Sungai Paris Kian Buruk

    Paris

    Penyelenggara Olimpiade Paris punya rencana ambisius untuk mengadakan lomba cabang renang triatlon dan renang maraton di Sungai Seine yang ikonik. Tapi, kekhawatiran akan kualitas air terus membayangi.

    Ini adalah bagian dari serangkaian kontroversi seputar pencemaran air di cabang olahraga yang rencananya akan diselenggarakan di perairan terbuka, seperti dayung, triatlon, berlayar, selancar, dan renang maraton.

    Pemerintah ibu kota Prancis ini telah menghabiskan €1,4 miliar untuk membersihkan sungai tersebut menyusul protes tentang potensi tingkat limbah dari para perenang dalam acara uji coba pemanasan. Beberapa acara uji coba bahkan dibatalkan.

    Hujan deras yang turun terus-menerus telah meluapkan kanal-kanal di sana. Air limbah pun masuk ke sungai dan meningkatkan konsentrasi bakteri. Pemerintah setempat telah membelanjakan anggaran untuk membeli pompa khusus dan bak penampung untuk mencegah limbah mencapai Sungai Seine.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Namun pakar di Universitas Oxford mengatakan kepada DW bahwa menghentikan aliran limbah ke sungai saja tidak cukup untuk membuat air aman untuk direnangi.

    “Disarankan secara luas untuk tidak berenang di…perairan di daratan selama beberapa hari setelah hujan (lebat). Hal ini disebabkan oleh potensi meluapnya selokan, juga meningkatnya risiko kotoran hewan terbawa ke dalam air, termasuk anjing dan kotoran kucing,” kata Dr. Katrina Charles, peneliti senior di Sekolah Geografi dan Lingkungan Oxford.

    Skenario terburuk, triatlon jadi duatlon

    Namun jika banjir benar-benar terjadi, kompetisi renang maraton dan triathlon harus ditunda atau dibatalkan. Presiden Olimpiade Paris 2024 Tony Estanguet mengatakan triatlon bahkan bisa kembali menjadi duatlon, hanya dengan bersepeda dan lari, jika hal terburuk terjadi.

    “Kita bisa menundanya saat kondisi hujan. Karena diprogram di awal Olimpiade, kita bisa menunggu hingga kondisi lebih baik. Jadi kami yakin Sungai Seine bisa digunakan,” ujarnya kepada wartawan belum lama ini.

    “Dan ada keputusan akhir saat berenang tidak dimungkinkan. Itu adalah bagian dari aturan federasi internasional. Itu yang ingin kami hindari tentu saja.”

    E-coli, bakteri yang ditemukan dalam kotoran manusia, adalah masalah besar di Sungai Seine menurut badan amal polusi air Surfrider Europe.

    Masalah ini bukan hal baru yang dihadapi cabang olah raga Olimpiade yang diselenggarakan di perairan terbuka. Cabang mendayung dan berkano sering kali menggunakan jalur yang dibuat khusus, sehingga polusi dapat lebih mudah dikelola. Namun triatlon, renang maraton, serta berlayar dan selancar adalah tantangan tersendiri.

    Pada Olimpiade Rio 2016, studi jangka panjang oleh Associated Press menemukan saluran air seperti di lepas pantai Copacabana terkontaminasi dengan limbah manusia yang mengandung virus dan bakteri berbahaya. Para perenang meminum antibiotik untuk menghindari penyakit dan bukti adanya penyakit setelah Olimpiade sangat sedikit. Namun seorang peselancar dari Belgia melaporkan kesehatannya menurun.

    Tidak dianjurkan renang di sungai setelah hujan deras

    Balapan Perahu Universitas yang termasyhur di Inggris, di mana universitas Oxford dan Cambridge bertarung adu cepat di Sungai Thames, London, tahun ini harus dibatalkan akibat penelitian yang mengungkapkan tingginya kadar bakteri E-coli di sungai itu.

    “Akan selalu ada peningkatan patogen di air sungai setelah hujan,” kata Dr. Katrina Charles dari Oxford.

    Lenny Jenkins, salah satu anggota tim, mengatakan dia dan beberapa kru Oxford mengaku sakit pada pagi hari setelah sesi pelatihan di Sungai Thames. “Ada beberapa orang yang terjangkit E-coli parah,” kata Jenkins kepada wartawan.

    Cambridge disarankan untuk tidak melakukan tradisi melemparkan salah satu anggota tim mereka ke perairan Thames. Perusahaan air lokal, Thames Water, dipermalukan media Inggris dengan laporan bahwa perusahaan tersebut telah membiarkan sekitar 72 miliar liter limbah masuk ke sungai sejak tahun 2020.

    Namun perusahaan yang tengah berada dalam masalah keuangan ini menyalahkan curah hujan yang tinggi sebagai penyebab kondisi sungai tersebut.

    Kembali ke Olimpiade Paris, atlet dayung dan selancar masih bisa membatasi risiko terpapar penyakit dengan mengenakan sarung tangan khusus untuk menghindari percikan air yang terkontaminasi. Namun berenang di air kotor dengan mulut terbuka adalah hal berbeda.

    (ae/hp)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Finlandia Masih Jadi Negara Paling Bahagia Sedunia 7 Tahun Berturut-turut

    Finlandia Masih Jadi Negara Paling Bahagia Sedunia 7 Tahun Berturut-turut

    Helsinki

    Finlandia menjadi negara paling bahagia di dunia selama tujuh tahun berturut-turut, di mana negara tetangga di kawasan utaranya, Swedia, Denmark dan Islandia, juga mempertahankan posisi 10 besarnya, menurut Laporan tahunan Kebahagiaan Dunia (World Happiness Report) yang diterbitkan pada hari Rabu (20/03).

    Namun, fenomena meningkatnya ketidakbahagiaan terutama di kalangan anak muda telah membuat beberapa negara Barat justru turun peringkat dalam indeks yang disponsori oleh Persatuan Bangsa-Bangsa tersebut.

    Bahkan, Amerika Serikat (AS) dan Jerman keluar dari daftar 20 besar untuk pertama kalinya, sejak edisi pertama laporan ini terbit lebih dari satu dekade lalu. Posisi mereka digantikan oleh Kosta Rika dan Kuwait yang berhasil menduduki peringkat 12 dan 13, sementara negara Eropa Timur seperti Serbia, Bulgaria, dan Latvia melaporkan adanya peningkatan besar dalam hal kebahagiaan di negaranya.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Afganistan, yang sedang dilanda bencana kemanusiaan sejak Taliban kembali berkuasa di negara itu pada tahun 2020, masih berada di posisi terakhir.

    Survei ini juga meminta masyarakat di 143 negara untuk mengevaluasi kehidupan mereka dalam skala nol hingga sepuluh, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti PDB per kapita, dukungan sosial, harapan hidup yang sehat, kebebasan, kemurahan hati, dan perihal korupsi.

    Terbitnya laporan tahunan ini juga bertepatan dengan perayaan Hari Kebahagiaan Internasional yang diselenggarakan pada tanggal 20 Maret.

    Ketidakbahagiaan jadi tren di beberapa negara Barat

    Namun, laporan ini juga menemukan fakta bahwa di beberapa negara, khususnya di kalangan generasi mudanya, saat ini lebih mungkin untuk merasa kesepian dibandingkan dengan kelompok usia lain yang jauh lebih tua.

    “Anak muda, khususnya di Amerika Utara, sedang mengalami krisis paruh baya saat ini,” kata Jan-Emmanuel De Neve, profesor ekonomi di Universitas Oxford, sekaligus editor pada laporan tersebut.

    De Neve mengaitkan peningkatan ketidakbahagiaan pada kalangan anak muda di negara barat ini dengan berbagai faktor, termasuk aspek negatif dari media sosial, meningkatnya polarisasi atas isu-isu sosial, dan ketidaksetaraan ekonomi, di mana hal itu membuat anak muda lebih sulit untuk membeli rumah mereka sendiri dibandingkan generasi di masa sebelumnya

    Mengapa Finlandia begitu bahagia?

    Beragam faktor negatif itu tidak mempengaruhi warga Finlandia. Menurut Jennifer De Paola, seorang peneliti kebahagiaan di Universitas Helsinki, hubungan yang dekat dengan alam dan keseimbangan antara menjalani hidup dan pekerjaan yang sehat, ternyata sangat berkontribusi pada taraf kebahagiaan di dunia.

    “Masyarakat Finlandia diliputi oleh rasa kepercayaan, kebebasan, dan tingkat otonomi yang tinggi,” ungkap De Paola, seraya menambahkan, masyarakat Finlandia juga memiliki taraf kesejahteraan yang tinggi, kepercayaan terhadap otoritas negaranya, tingkat korupsi yang sangat rendah, serta layanan kesehatan dan pendidikan gratis yang juga merupakan faktor kunci dari tingginya tingkat kebahagiaan di negara itu.

    De Paola juga meyakini, masyarakat Finlandia memiliki “pemahaman yang lebih baik tentang apa itu kehidupan yang sukses,” dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat, di mana kesuksesan masih sering disamaratakan dengan keberhasilan secara finansial.

    kp/as (Reuters, AFP)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Meteor Terbesar Dunia Hilang Misterius Tahun 1916, Tak Bisa Ditemukan

    Meteor Terbesar Dunia Hilang Misterius Tahun 1916, Tak Bisa Ditemukan

    Jakarta

    Kisah meteorit Chinguetti merupakan misteri yang sangat menarik. Batuan besi seberat 4,5 kilogram ini kabarnya diambil dari puncak gunung besi raksasa selebar 100 meter di Afrika pada tahun 1916. Gunung besi ini diduga merupakan meteorit raksasa.

    Meskipun berbagai pencarian dilakukan, keberadaan meteorit induk yang lebih besar ini belum pernah dikonfirmasi. Kini, tim peneliti kembali melakukan penelitian.

    Jika memang ada, gunung besi ini akan mewakili meteorit terbesar di Bumi dalam jarak tertentu, dan para ilmuwan dari Imperial College London dan University of Oxford di Inggris ingin menggunakan peta anomali magnetik seperti balok besi berukuran besar untuk mencoba menemukannya.

    Untuk memulainya, bongkahan meteorit yang lebih kecil tersebut awalnya ditemukan oleh pejabat konsuler Prancis Kapten Gaston Ripert, yang mengatakan bahwa dia telah ditutup matanya dan dipandu ke ‘bukit besi’ oleh seorang kepala suku setempat.

    Pecahan meteorit Chinguetti. Foto: Warren/ArXiv

    Nama meteorit itu diambil dari nama kota terdekat Chinguetti, di Mauritania, barat laut Afrika. Semua upaya selanjutnya untuk menemukan gunung besi raksasa yang awalnya menjadi bagiannya, hingga tahun 1990-an, belum dapat menemukan tempat di mana Ripert dibawa.

    Terlebih lagi, sebuah penelitian pada tahun 2001 menyimpulkan bahwa pecahan mesosiderit besi-batu tidak mungkin berasal dari massa dengan volume lebih besar dari 1,6 meter, berdasarkan analisis kimia terhadap logam tersebut.

    Apakah Kapten Ripert berbohong? Atau hanya salah? Mungkin tidak keduanya, kata para peneliti terbaru yang menjalankan misi menemukan meteorit Chinguetti. Kurangnya kawah tumbukan bisa jadi disebabkan oleh meteorit yang jatuh dengan sudut yang sangat rendah sebelum menghantam tanah, misalnya.

    Tim telah mengidentifikasi area gunung besi itu diperkirakan berada. Foto: Warren/ArXiv

    Pencarian sebelumnya mungkin tidak menghasilkan apa-apa karena gunung besi itu tertutup pasir, atau karena instrumen yang digunakan tidak akurat, atau karena area pencarian berada di tempat yang salah berdasarkan instruksi samar Ripert. Ini semua adalah kemungkinan, kata para ilmuwan dalam sebuah makalah baru.

    Mungkin yang paling menarik, Ripert secara spesifik mendeskripsikan fitur di bukit besi. Sang kapten menjelaskan bahwa ia menemukan ‘jarum’ logam yang ditarik namun ia gagal mencoba menghilangkannya dengan pukulan dari sampel meteoritnya yang lebih kecil.

    Penulis makalah ini berspekulasi bahwa struktur ini mungkin merupakan fase besi-nikel yang dikenal sebagai ‘struktur Thomson’. Belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 1916, kecil kemungkinannya Ripert mengarang pengamatan seperti itu.

    Untuk pertama kalinya, para peneliti di sini menggunakan model ketinggian digital, data radar, dan wawancara dengan penunggang unta setempat untuk mempersempit area di mana Ripert mungkin dibawa, berdasarkan laporannya tentang perjalanan saat itu.

    Dengan menggunakan ketinggian bukit pasir yang mungkin menyembunyikan meteorit raksasa tersebut sebagai panduan, tim telah mengidentifikasi area yang menarik perhatian, dan meminta data survei aeromagnetik untuk lokasi tersebut dari Kementerian Energi Perminyakan dan Pertambangan Mauritania. Sejauh ini, akses terhadap data tersebut belum diberikan.

    Pendekatan alternatif adalah memindai wilayah tersebut dengan berjalan kaki untuk mencari meteorit yang telah lama hilang, meskipun hal ini dapat memakan waktu beberapa minggu.

    “Jika hasilnya negatif, penjelasan cerita Ripert akan tetap tidak terpecahkan, dan masalah jarum, serta penemuan mesosiderit yang kebetulan akan tetap ada,” tulis para peneliti.

    Temuan baru para peneliti ini belum ditinjau oleh rekan sejawat, tetapi dapat diakses di server pra-cetak ArXiv.

    (rns/jsn)

  • Profil Jacob Rothschild, Bankir dari Dinasti Perbankan Paling Terkenal

    Profil Jacob Rothschild, Bankir dari Dinasti Perbankan Paling Terkenal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Konglomerat Lord Jacob Rothschild meninggal dunia pada usia 87 tahun. Wafatnya Jacob diumumkan pihak keluarga pada Senin (26/2) kemarin.

    Keluarga Rothschild mengatakan Jacob memiliki pengaruh besar dalam kehidupan banyak orang dan akan dikuburkan sesuai dengan adat Yahudi dalam sebuah upacara kecil keluarga.

    Melansir berbagai sumber, Jacob Rothschild merupakan bankir, kolektor, dermawan, dan tokoh terkemuka di dunia seni Inggris.

    Sebagai keturunan dinasti perbankan terkenal, ia memimpin Galeri Nasional, Dana Warisan Lotere Nasional, dan Waddesdon Manor.

    Setelah kuliah di Eton College serta belajar di Christ Church, Oxford, Jacob bergabung dengan bank keluarga NM Rothschild di New Court, London, pada 1959.

    Ia mengawali karier sebagai bankir investasi yang mengesankan dan inovatif, bahkan menurut standar dinasti perbankan terkenal tempat ia berasal.

    Jacob kemudian meninggalkan NM Rothschild pada 1980, setelah perselisihannya dengan sepupunya, Evelyn de Rothschild.

    Namun ia tetap menjalankan Rothschild Investment Trust (RIT) yang ia pimpin sejak 1971. RIT kemudian dipisahkan menjadi J Rothschild Assurance dan RIT Capital Partners pada 1988. Ia kemudian mengundurkan diri pada 2019.

    Selain di dunia perbankan, Jacob mempunyai pengaruh besar pada Galeri Nasional, London. Ia menjadi ketua pengawas galeri tersebut pada 1985 hingga 1992.

    Ia kemudian menjabat sebagai Kepala Dana Warisan Lotere Nasional pada 1994 hingga 1998.

    Jacob juga dikenal mengikuti kegiatan amal keluarga Rothschild di Israel dan menjadi Ketua Yad Hanadiv, yayasan keluarga yang memberikan gedung Knesset dan Mahkamah Agung kepada Israel.

    Ia juga menjabat sebagai Presiden The Rothschild Foundation serta Ketua Dewan Pembina The Rothschild Foundation.

    Selain itu, Jacob pernah menjabat sebagai Presiden Kehormatan Institut Penelitian Kebijakan Yahudi.

    (fby/pta)

  • Len Blavatnik, Imigran Ukraina yang Sukses Berharta Rp496,7 T di AS

    Len Blavatnik, Imigran Ukraina yang Sukses Berharta Rp496,7 T di AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Leonid Valentinovich Blavatnik (Len Blavatnik) merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Pundi-pundi hartanya terutama berasal dari perusahaan investasi multisektor, Access Industries.

    Forbes memperkirakan total kekayaan Blavatnik mencapai US$31,8 miliar atau sekitar Rp496,7 triliun (asumsi kurs Rp15.619 per dolar AS) pada Sabtu (20/1).

    Dengan kekayaannya itu, Blavatnik menempati peringkat orang terkaya ke-45 di dunia versi media keuangan itu.

    Dilansir dari berbagai sumber, Blavatnik lahir pada 14 Juni 1957 di Odessa, Ukraina dari keluarga keturunan Yahudi. Setelah lulus SMA, ia masuk ke Universitas Moskow untuk belajar teknik perkeretaapian.

    Saat berusia 21 tahun, keluarganya memutuskan pindah ke New York, Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam, Blavatnik melanjutkan pendidikan dengan meraih gelar master di bidang ilmu komputer Universitas Columbia pada 1981.

    Ia memutuskan untuk melepas kewarganegaraan Rusia dan menjadi warga AS pada 1984.

    Lalu, pada 1986, Blavatnik bersama rekannya mendirikan perusahaan investasi Access Industries (AI). Saat awal berdiri, AI banyak berinvestasi di Rusia. Namun, Blavatnik memilih untuk tak terlalu dekat dengan Kremlin dan memilih menyerahkan urusan bisnis di sana ke rekannya.

    Pada 1989, Blavatnik memutuskan untuk melanjutkan studi demi meraih gelar MBA di Harvard Business School. Saat itu, Access Industries mulai dilirik sebagai perusahaan investasi ternama.

    Blavatnik memiliki kepiawaian dalam memilih bisnis tempat perusahaannya berinvestasi dan menyulapnya menjadi lebih menguntungkan. Di tangannya, Access Industries mendapatkan banyak keuntungan.

    Hampir empat dekade berdiri, portofolio investasi Access Industries kini sudah mencapai US$35 miliar dari investasi di 200 lebih negara dan teritori.

    Awalnya, perusahaan banyak bermain di sektor tambang dan energi, salah satunya di perusahaan minyak Rusia TNK-BP. Kemudian, perusahaan terus melakukan diversifikasi bisnis dengan menempatkan investasi pada perusahaan kimia LyondellBasell hingga Warner Music yang dibeli pada 2011 senilai US$3,3 miliar.

    Dalam tempo sembilan tahun, Blavatnik sukses membawa Warner melantai di bursa saham dengan nilai empat kali lipat dari pasa saat dibeli. Sebagai pemilik Warner Music, tak jarang Blavatik berpose dengan sejumlah musisi papan atas dunia seperti Ed Sheeran hingga Chris Martin.

    Leonid Valentinovich Blavatnik (Len Blavatnik) merupakan salah satu orang terkaya di dunia dengan harta mencapai US$31,8 miliar atau sekitar Rp496,7 triliun. (GREGG DEGUIRE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)Raih Gelar Ksatria Berkat Amal

    Selain sebagai pengusaha, Blavatnik juga dikenal sebagai filantropi. Melalui Yayasan Keluarga Blavatnik, ia banyak memberikan donasi untuk mendukung ilmu pengetahuan, pendidikan tinggi, hingga kebudayaan.

    Lewat yayasan itu, Blavatnik sudah menyumbangkan lebih dari US$1 miliar ke lebih dari 250 institusi pendidikan dan kebudayaan di dunia.

    Berkat sumbangannya pada dunia pendidikan, Blavatnik mendapatkan gelar kehormatan Chavalier of the French Legion d’Hounner.

    Kemudian pada 2017 lalu, Blavatnik juga meraih gelar ksatria ‘Sir’ dari Ratu Elizabeth II berkat sumbangannya ke dunia pendidikan, salah satunya ke Universitas Oxford.

    Di usia senja, Blavatnik menghabiskan waktu bersama istrinya, Emily Bavatnik, yang ia nikahi pada 1994. Bersama Emily, Blavatnik memiliki empat orang anak. Saat ini, ia banyak menghabiskan waktu di New York, AS dan London, Inggris.

    (sfr/bac)

  • Israel Berdalih Mau Tumpas Hamas, Tapi Motif Sebenarnya Amat Culas

    Israel Berdalih Mau Tumpas Hamas, Tapi Motif Sebenarnya Amat Culas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan Hamas melanggar kesepakatan.

    Namun, kelompok Palestina itu membantah dan balik menuding Israel.

    Dalam rilis resmi, Israel membeberkan dalih kembali meluncurkan operasi yakni menumpas Hamas dan membebaskan para sandera.

    Namun, para pengamat punya penilaian lain bahwa motif Israel sebenarnya amat culas. Mereka berpendapat serangan Israel untuk menguasai penuh Gaza.

    Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Yon Machmudi menilai Israel belum mencapai tujuan dan meraih kemenangan dalam perang kali ini.

    “Tujuan Israel dalam perang adalah melenyapkan kelompok Hamas, tetapi yang terjadi Hamas masih kuat posisinya,” ujar Yon saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (5/12).

    Salah satu bukti Hamas masih kuat yakni mereka bisa bernegosiasi untuk mengatur jumlah tawanan yang dibebaskan dari Gaza.

    Setali dengan pernyataan Yon, pemerintah Israel juga melarang pejabat merayakan pembebasan para sandera ini. Perayaan itu bisa dianggap sebagai dukungan terhadap Hamas.

    Pertukaran sandera atau tawanan ini merupakan bagian dari gencatan senjata yang dimulai 24 November. Kesepakatan damai ini hanya bertahan selama tujuh hari dan berakhir pada 30 November.

    Setelah berakhir, Israel menggempur habis-habisan Gaza di utara dan selatan. Mereka juga meminta warga di selatan untuk pindah.

    Sebelumnya Israel mengusir warga Gaza utara untuk berpindah ke selatan. Kini, wilayah selatan masuk sebagai arena perang, padahal padat penduduk.

    “Yang harus kita perhatikan adalah displacement dari utara ke selatan itu memaksa penduduk Gaza mendekati perbatasan (Rafah),” ujar Yon.

    Yon menduga jika perbatasan Rafah dibuka kemungkinan memicu gelombang pemindahan secara besar-besaran.

    “Tentu ini yang diinginkan Israel untuk mengosongkan Gaza dan menguasai secara total,” lanjut dia.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Menyoal ambisi Israel, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi juga pernah menyatakan pandangan serupa.

    Retno mengatakan apa yang terjadi di Gaza adalah kelanjutan tindakan Israel yang ingin menghilangkan Palestina.

    “Apa yang terjadi di Gaza bukan hanya terjadi sekarang ini, namun sebuah kelanjutan dari ketidakadilan terhadap Palestina, sebuah kelanjutan dari pendudukan ilegal Israel, dan kelanjutan dari keinginan Israel untuk menghilangkan Palestina,” kata Retno saat konferensi pers virtual pada 23 November.

    Di kesempatan terpisah, Yon juga menyebut agresi Israel sejak 7 Oktober memang untuk melanjutkan aneksasi yang pernah dilakukan sebelumnya.

    Israel sempat menduduki Gaza pada 1967 hingga 2005. Kemudian pada 2006, Hamas menguasai wilayah itu usai menang dalam pemilihan umum (Pemilu) Palestina.

    Sejak 2006 hingga sekarang, Hamas menguasai daerah kantong tersebut.

    “[Israel] melakukan serangan dan ingin mengosongkan Gaza. Dari situ, Israel bisa menduduki kembali wilayah Gaza,” ujar Yon pada 23 November.

    Tak lama setelah meluncurkan agresi, Israel mengepung total Gaza.

    Sejalan dengan agresi ini, Eks Menteri Dalam Negeri Israel Ayalet Shaked mengungkapkan solusi krisis di Gaza yakni mengusir dua juta warga dari daerah kantong itu.

    Dia mengatakan negara-negara lain harus menerima pengungsi dari Gaza.

    “Kami perlu dua juta orang untuk meninggalkan Gaza. Itulah solusi untuk Gaza,” kata Shaked pada Rabu, dikutip Middle East Eye.

    Melihat kekejaman Israel di Gaza, profesor hubungan internasional St. Antony College di Oxford, Avi Shlaim, mengatakan pemerintahan Zionis lebih memilih tanah daripada perdamaian.

    Shlaim menganggap upaya perdamaian tak bisa sejalan dengan aksi pendudukan, sementara Israel terus memperluas okupasinya.

    “Israel melalui tindakannya telah menunjukkan bahwa mereka tak tertarik punya mitra perdamaian dengan Palestina karena mereka ingin mempertahankan kendali atas wilayah tersebut,” ungkap dia pada akhir Oktober lalu, dikutip The Wire.

    Untuk mewujudkan solusi damai di Palestina pihak-pihak terkait harus saling bernegosiasi. Palestina sementara itu dikuasai dua entitas yang berbeda yakni Hamas di Gaza dan pimpinan Mahmoud Abbas di Tepi Barat.

    Namun, menurut Shlaim, Israel menolak Hamas sebagai salah satu mitra damai sekaligus penguasa Gaza.

    Israel keberatan terkait narasi yang beredar jika ingin berdamai dengan Palestina maka harus bernegosiasi dengan Hamas.

    Jika mereka bernegosiasi artinya semua pihak mengakui solusi politik sebagai upaya damai konflik di Palestina. Ini berarti, Israel juga mengakui dan menganggap Hamas punya daya tawar yang sama.

    Israel, kata Shlaim, lalu memilih solusi militer untuk menyelesaikan konflik di Palestina.

    “Apa yang kita saksikan hari ini, hari demi hari, di Gaza adalah Israel bergerak menuju pembersihan etnis dan genosida,” ucap Shlaim.