Institusi: Oxford

  • Mengenal Country Tariff dan Reciprocal Tariff, Kebijakan Trump yang Bikin Geger

    Mengenal Country Tariff dan Reciprocal Tariff, Kebijakan Trump yang Bikin Geger

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff yang lebih tinggi bagi puluhan negara dalam konferensi pers pada 2 April 2025. 

    Kebijakan ini menetapkan bahwa semua negara akan dikenakan tarif setidaknya 10% ke depannya, sementara negara-negara yang dianggap memiliki hambatan tinggi terhadap barang-barang AS akan menghadapi tarif lebih besar.

    Lalu, apa itu tarif timbal balik atau reciprocal tariff?

    Melansir dari USA Today, Kamis (3/4/2025) tarif timbal balik adalah tarif yang bertujuan untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan global dengan mengenakan tarif yang lebih tinggi pada barang-barang impor dari negara mitra dagang.

    Tarif ini sebagai bentuk ‘balas dendam’ terhadap kebijakan tarif negara lain yang dianggap merugikan Amerika Serikat.

    Tarif timbal balik ini mengacu pada pemberian tarif berdasarkan besaran tarif yang dikenakan negara mitra terhadap produk Amerika Serikat. 

    Sebagai contoh, dalam presentasi yang diadakan Trump menunjukkan bahwa barang-barang yang diimpor dari Tiongkok akan dikenakan tarif timbal balik sebesar 34%, sedangkan impor dari Uni Eropa akan dikenakan tarif 20%.

    Namun, cara Gedung Putih menghitung tarif yang dikenakan oleh negara lain terhadap AS belum sepenuhnya jelas. 

    Angka-angka tersebut dihasilkan oleh para ekonom di Council of Economic Advisers Trump, yang menggabungkan perhitungan mengenai manipulasi mata uang dan hambatan perdagangan dalam perhitungan tarif.

    Menurut Ryan Sweet, kepala ekonom AS di Oxford Economics, kebijakan tarif timbal balik ini jauh lebih agresif daripada yang diperkirakan oleh banyak ekonom dan pasar. 

    Meskipun kebijakan ini mungkin tidak langsung menyebabkan resesi, Sweet memperingatkan bahwa ekonomi AS akan merasakannya, dengan konsumen dan produsen yang terdampak oleh harga barang yang lebih tinggi.

    “Ini akan membuat ekonomi terpuruk, tetapi bukan pukulan telak. Saya tidak yakin ini akan menjamin resesi, tetapi ekonomi akan merasakannya. Konsumen akan merasakannya. Produsen akan merasakannya,” ujar Sweet. 

    Country Tariff

    Country tariff adalah tarif yang dikenakan oleh suatu negara pada barang impor berdasarkan kebijakan perdagangan nasionalnya. Tarif ini tidak bergantung pada tindakan negara lain, melainkan ditentukan secara sepihak oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu.

    Tujuan Country Tariff adalah untuk melindungi industri dalam negeri. Dengan menaikkan harga barang impor, produk lokal menjadi lebih kompetitif.

    Tarif juga berfungsi sebagai sumber pendapatan bagi pemerintah dan untuk membatasi impor barang tertentu.

  • Dampak Pengumuman Tarif Trump Terhadap Pasar Saham Global – Halaman all

    Dampak Pengumuman Tarif Trump Terhadap Pasar Saham Global – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pengumuman tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebabkan penurunan tajam di pasar saham global.

    Indeks Nikkei 225 Jepang turun 4 persen, KOSPI Korea Selatan dan ASX 200 Australia masing-masing turun lebih dari 2,3 persen dan 1,6 persen.

    Saham-saham besar AS seperti Apple, Nike, dan Tesla turun sekitar 7 persen, dikutip dari Al Jazeera Kamis (3/4/2025).

    Pejabat Federal Reserve, Adriana Kugler, memperingatkan bahwa tarif Trump dapat memperpanjang inflasi lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

    Tarif yang lebih tinggi pada barang-barang setengah jadi seperti baja dan aluminium dapat mempengaruhi hampir setiap sektor ekonomi.

    Kugler menyebut memerlukan waktu lebih lama untuk dirasakan dampaknya.

    Oxford Economics: Tarif AS Berisiko Picu Krisis Ekonomi Global

    Oxford Economics memperingatkan bahwa tarif Trump dapat memicu krisis ekonomi global yang lebih dalam.

    Dalam analisis mereka, tarif ini dapat mencapai tingkat yang belum terlihat sejak tahun 1930-an.

    Meskipun tarif dapat dinegosiasikan lebih rendah dalam beberapa hari mendatang, mereka menganggap asumsi sebelumnya terlalu optimis.

    Rincian Tarif untuk Beberapa Mitra Dagang AS

    Trump mengenakan tarif minimum 10 persen untuk hampir semua mitra dagang AS, tetapi tarif tersebut bervariasi untuk beberapa negara:

    1. Kamboja: +49 persen

    2. Vietnam: +46 persen

    3. Sri Lanka: +44 persen

    4. Bangladesh: +37 persen

    5. Thailand: +36 persen

    6. Tiongkok: +34 persen

    7. Taiwan: +32 persen

    8. Indonesia: +32 persen

    9. Swiss: +31 persen

    10. Afrika Selatan: +30 persen

    11. Pakistan: +29 persen

    12. India: +26 persen

    13. Korea Selatan: +25 persen

    14. Jepang: +24 persen

    15. Malaysia: +24 persen

    16. Uni Eropa: +20 persen

    17. Israel: +17 persen

    18. Filipina: +17 persen

    19. Singapura: +10 persen

    20. Inggris: +10 persen

    21. Turki: +10 persen

    22. Brasil: +10 persen

    23. Chili: +10 persen

    24. Australia: +10 persen

    25. Kolombia: +10 persen

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Sosok Pencuri Jersey Marselino Ketemu, Arya Sinulingga Usulkan Blacklist Nonton Timnas Indonesia – Halaman all

    Sosok Pencuri Jersey Marselino Ketemu, Arya Sinulingga Usulkan Blacklist Nonton Timnas Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sosok pria dewasa yang kepergok mengambil jersey dari penggawa Timnas Indonesia Marselino Ferdinan setelah laga Indonesia vs Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, akhirnya ketemu.

    Ia yang sebelumnya secara terang-terangan mengambil jersey Marselino yang bukan untuknya ini viral.

    Jersey tersebut dilempar Marselino untuk seorang bocah bernama Kenneth.

    Sosok pria tersebut dicari oleh banyak pihak karena mengambil jersey yang bukan untuknya.

    Kenneth yang seharusnya mendapat hadiah jersey dari Marselino pun sempat sedih karena tak menerima barang yang harusnya diberikan kepadanya.

    Setelah beberapa hari dicari, akhirnya sosok pria itu ditemukan.

    Arya Sinulingga, Anggota Exco PSSI barus saja membawa kabar baik untuk seluruh penggemar timnas.

    Melalui akun Instagram-nya @arya.m.sinulingga, ia mengunggah kabar baik tentang ditemukannya pria pengambil jersey Kenneth.

    Dalam unggahannya pada Sabtu (29/3/2025) siang, Arya turut mengancam sanksi berat kepada si lelaki.

    Pria tersebut diusulkan untuk di-blacklist menonton pertandingan Timnas Indonesia.

    Ia juga berpesan kepada penggemar timnas agar berhati-hati dalam bertindak di stadion.

    Berikut tulisnya:

    “Berkat teknologi AI dan Garuda Id, yang diterpakan oleh PSSI di GBK, kami telah menemukan orang yang mengambil Jersey Kenneth.

    Akan diusulan tidak bisa lagi membeli tiket untuk menonton pertandingan Timnas Indonesia.”

    Marselino dan Kenneth

    Kecewa Berat

    Kenneth, seorang bocah kecewa berat setelah laga Timnas Indonesia vs Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (25/3/2025). 

    Hal ini setelah jersey Marselino Ferdinan yang diterimanya direbut bapak-bapak.

    Suasana penuh emosi terjadi usai laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Bahrain.

    Seorang bocah bernama Kenneth yang telah menyiapkan banner khusus untuk idolanya, Marselino Ferdinan, mengalami kejadian yang mengecewakan. 

    Saat Marselino yang bermain untuk Oxford United melihat banner tersebut, dia pun berniat memberikan jersey miliknya sebagai tanda apresiasi.

    Namun, meski usaha besar Kenneth dengan membawa banner bertuliskan “MARSELINO FERDINAN, MAY I HAVE YOUR JERSEY?” dan menggambarnya dengan penuh semangat, nasib berkata lain.

    Ketika Marselino melemparkan jersey miliknya ke arah Kenneth, lemparan tersebut meleset dan jatuh di tangan seorang bapak-bapak yang duduk di dekatnya.

    Alih-alih memberikan jersey tersebut kepada Kenneth yang telah menunggu dengan harapan besar, pria dewasa tersebut malah memilih untuk pergi begitu saja sambil membawa jersey impian bocah tersebut.

    Peristiwa ini membuat penonton yang menyaksikan kejadian itu marah dan langsung menyoraki bapak-bapak tersebut.

    Video yang merekam peristiwa ini pun cepat viral di media sosial, memperlihatkan Kenneth yang tampak kecewa dan menangis.

    Orang-orang di sekitar mencoba mengingatkan bapak-bapak itu untuk mengembalikan jersey tersebut, namun dia tetap cuek dan melanjutkan langkahnya pergi.

    Bahkan, seorang ibu-ibu berhijab yang turut menyaksikan kejadian tersebut meminta pria tersebut untuk memberikan jersey pada Kenneth, namun tetap tidak digubris.

    Sejumlah penonton lainnya juga berusaha meminta hal yang sama, namun bapak-bapak tersebut seakan tak peduli dan terus meninggalkan lokasi.

    Gagal mendapatkan jersey idolanya, Kenneth terlihat begitu kecewa.

    Ayahnya berusaha menenangkan sang anak yang terlihat sangat terpukul.

    Di balik kejadian tersebut, akun TikTok orang tua Kenneth memberikan penjelasan mengenai perjuangan sang bocah yang telah membuat banner dengan penuh semangat agar bisa mendapatkan jersey dari sang idola, Marselino Ferdinan.

    Orangtua Kenneth berharap agar Marselino yang dikenal sebagai sosok baik dan pengertian dapat memberikan kesempatan kedua bagi Kenneth untuk mewujudkan impian kecilnya.

    Mereka yakin Marselino pasti peka terhadap situasi ini dan berharap masih ada kesempatan bagi anak mereka untuk mendapat jersey yang sangat berarti.

    “Dari hati yang tulus untuk idola kami, Marcelino Ferdinan! Kenneth membuat banner ini dengan penuh semangat dan harapan besar bisa mendapatkan jersey sang idola. Usahanya terbayar saat Marcelino melihat dan menanggapi langsung banner ini di stadion! Tapi sayangnya… jersey impian itu diambil orang lain. Kami tahu hati baik Marcelino pasti peka—semoga ada kesempatan kedua untuk mewujudkan impian kecil ini. Terima kasih Idola,” tulis akun TikTok orang tua Kenneth.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tega Rebut Jersey Pemberian Marselino Ferdinan dari Bocah, Bapak-bapak Ini Cuek Disoraki Penonton 

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

  • Pasien Ini Jadi Orang Pertama di Dunia yang Terima Transplantasi Hati Babi

    Pasien Ini Jadi Orang Pertama di Dunia yang Terima Transplantasi Hati Babi

    Jakarta

    Hati babi yang dimodifikasi secara genetika dan ditransplantasikan ke pasien mati otak tampaknya berhasil berfungsi di dalam tubuh selama 10 hari, menurut para ilmuwan yang melakukan prosedur inovatif tersebut.

    Operasi yang dilakukan di sebuah rumah sakit di China tahun lalu ini diperkirakan menjadi transplantasi hati babi pertama yang dilakukan pada manusia. Prosedur ini membuka peluang bagi hati babi untuk berfungsi sebagai “organ sementara” bagi pasien yang masih menunggu transplantasi atau sebagai dukungan bagi hati mereka sendiri saat dalam proses regenerasi.

    “Ini adalah pertama kalinya kami mencoba mengungkap apakah hati babi dapat berfungsi dengan baik dalam tubuh manusia dan … apakah hati babi dapat menggantikan hati manusia asli di masa mendatang. Merupakan impian kami untuk mencapai prestasi ini,” Prof Lin Wang, yang memimpin uji coba di rumah sakit Xijing di Xi’an, dikutip dari The Guardian.

    Kemajuan ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian transplantasi organ babi yang telah dilakukan sejak 2022. Ahli bedah di Amerika Serikat dan China telah mentransplantasikan jantung, ginjal, dan kelenjar timus babi ke sejumlah kecil pasien.

    Beberapa pasien meninggal dalam beberapa bulan, meskipun kondisi penyakit mereka yang sudah parah membuat sulit untuk menentukan apakah transplantasi menjadi faktor penyebabnya. Namun, ada juga pasien lain yang berhasil pulih dengan baik dan telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

    Adapun prosedur terbaru ini dilakukan pada seorang pria berusia 50 tahun yang didiagnosis mengalami kematian otak setelah cedera kepala parah. Meskipun hati pasien masih utuh, dalam operasi yang berlangsung lebih dari 10 jam, organ dari babi Bama mini yang telah dimodifikasi secara genetika dimasukkan ke dalam suplai darahnya sebagai hati tambahan.

    Babi tersebut telah mengalami enam modifikasi genetik untuk mencegah penolakan imun. Modifikasi ini mencakup penonaktifan gen yang berperan dalam produksi gula pada permukaan sel babi, yang biasanya diserang oleh sistem imun manusia, serta pengenalan gen yang mengekspresikan protein manusia guna “memanusiakan” hati agar lebih kompatibel dengan tubuh manusia.

    Setelah transplantasi, hati babi menunjukkan tanda-tanda berfungsi, termasuk memproduksi empedu, yang membantu memecah lemak dalam sistem pencernaan, dan albumin babi, protein darah.

    “Ada bukti kompatibilitas yang bagus, yang sangat menarik,” kata Peter Friend, seorang profesor transplantasi di Universitas Oxford.

    “Biasanya jika Anda memasukkan organ babi, organ tersebut akan mati dalam beberapa menit karena terjadi penolakan yang sangat akut.”

    Tim yang melakukan penelitian ini, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal Nature, menyatakan belum jelas apakah hati babi tersebut dapat sepenuhnya mendukung pasien. Hal ini dikarenakan pasien masih memiliki hati asli, serta organ tersebut diangkat setelah 10 hari atas permintaan keluarganya.

    “Kami tidak dapat melihat apakah hati babi dapat mendukung pasien dengan gagal hati yang parah,” kata Wang.

    Bahkan jika hati babi hanya menggantikan sebagian fungsi hati, organ ini tetap dapat berperan sebagai transplantasi “jembatan”. Friend mengatakan bahwa “peralatan bedah yang canggih” yang digunakan oleh tim menunjukkan bahwa prosedur ini berpotensi menjadi relatif mudah dilakukan.

    “Mereka pada dasarnya memasukkan hati ke dalam … arteri utama yang membentang dari kaki ke jantung,” katanya.

    “Itu membuatnya lebih aman dan tidak terlalu rentan terhadap komplikasi serta sesuatu yang dapat diangkat saat tidak diperlukan.”

    (suc/suc)

  • Tega Rebut Jersey Pemberian Marselino Ferdinan dari Bocah, Bapak-bapak Ini Cuek Disoraki Penonton

    Tega Rebut Jersey Pemberian Marselino Ferdinan dari Bocah, Bapak-bapak Ini Cuek Disoraki Penonton

    TRIBUNJAKARTA.COM – Seorang bapak-bapak tega merebut jersey pemberian Timnas Indonesia Marselino Ferdinan dari bocah laki-laki bernama Kenneth.

    Peristiwa tersebut terjadi setelah laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia vs Bahrain pada Selasa (25/3/2025).

    Peristiwa tak menyenangkan tersebut bermula, saat Kenneth yang duduk di kursi penonton membawa banner bertuliskan “MARSELINO FERDINAN, MAY I HAVE YOUR JERSEY,”.

    Tak cuma tulisan, banner yang dibuat secara manual di atas kardus tersebut juga disertai gambar Marselino Ferdinan.

    Tak disangka, setelah laga Marselino Ferdinan melihat bocah tersebut.

    Setelah itu, Marselino Ferdinan melemparkan jersey miliknya ke arah Kenneth. 

    Sayang, lemparan pemain Oxford United itu meleset dan sampai pada bapak-bapak yang berada di dekat Kenneth. 

    Alih-alih memberikan pada Kenneth, orang dewasa tersebut justru berlalu pergi sambil membawa jersey Marselino.

    Penonton yang hadir, terlihat marah dengan ulah bapak-bapak tersebut.

    Mereka langsung menyoraki bapak-bapak itu.

    JERSEY MERSELINO DIREBUT – Video yang merekam seorang bocah menangis setelah laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia vs Bahrain pada Selasa (25/3/2025) viral di media sosial. Pasalnya jersey pemberian idolanya Marselino Ferdinan direbut seorang bapak-bapak. (Tangkapan layar TikTok)

    Namun bapak-bapak berkaos putih tersebut tampak cuek.

    Di video viral lainnya, terlihat seorang ibu-ibu berhijab meminta orang bapak-bapak untuk memberikan jersey pada Kenneth, namun ia tak menggubris. 

    Bahkan, seorang laki-laki berteriak mengatakan bahwa jersey itu diperuntukkan bagi yang membawa tulisan di Kenneth.

    Beberapa orang mengingatkan hal yang sama namun ia tak menggubris dan memilih pergi. 

    Gagal mendapatkan jersey idolanya, Kenneth terlihat menangis.

    Ayah Kenneth tampak berusaha menenangkan putranya.

    Orangtuanya Memohon Kesempatan Kedua

    Akun TikTok milik orangtua Kenneth mengatakan bahwa sang bocah membuat banner tersebut dengan semangat supaya bisa mendapatkan jersey idolanya, Marselino Ferdinan. 

    Usaha tersebut membuahkan hasil kala Marselino melihat banner dan berniat memberikannya. 

    Keinginan untuk mendapatkan jersey itu sayangnya tidak terwujud karena sudah diambil orang lain. 

    Akun tersebut yakin Marselino adalah orang yang baik dan pengertian. 

    Mereka berharap Kenneth bisa mendapat jersey idolanya pada kesempatan lain. 

    “Dari hati yang tulus untuk idola kami, Marcelino Ferdinan! 

    Kenneth membuat banner ini dengan penuh semangat dan harapan besar bisa mendapatkan jersey sang idola. 

    Usahanya terbayar saat Marcelino melihat dan menanggapi langsung banner ini di stadion! 

    Tapi sayangnya… jersey impian itu diambil orang lain. 

    Kami tahu hati baik Marcelino pasti peka—semoga ada kesempatan kedua untuk mewujudkan impian kecil ini. Terima kasih Idola,” tulis orangtua Kenneth.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

  • Bocah Nangis Jersey Pemberian Marselino Ferdinan Direbut Bapak-bapak, Sudah Susah Payah Buat Banner

    Bocah Nangis Jersey Pemberian Marselino Ferdinan Direbut Bapak-bapak, Sudah Susah Payah Buat Banner

    TRIBUNJAKARTA.COM – Video yang merekam seorang bocah menangis setelah laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia vs Bahrain pada Selasa (25/3/2025) viral di media sosial.

    Bocah laki-laki bernama Kenneth tersebut menangis bukan tanpa alasan.

    Pasalnya jersey pemberian idolanya Marselino Ferdinan direbut seorang bapak-bapak.

    Peristiwa tak menyenangkan tersebut bermula, saat Kenneth yang duduk di kursi penonton membawa banner bertuliskan “MARSELINO FERDINAN, MAY I HAVE YOUR JERSEY,”.

    Tak cuma tulisan, banner yang dibuat secara manual di atas kardus tersebut juga disertai gambar Marselino Ferdinan.

    Tak disangka, setelah laga Marselino Ferdinan melihat bocah tersebut.

    Setelah itu, Marselino Ferdinan melemparkan jersey miliknya ke arah Kenneth. 

    Sayang, lemparan pemain Oxford United itu meleset dan sampai pada bapak-bapak yang berada di dekat Kenneth. 

    Alih-alih memberikan pada Kenneth, orang dewasa tersebut justru berlalu pergi sambil membawa jersey Marselino.

    Penonton yang hadir, terlihat marah dengan ulah bapak-bapak tersebut.

    Mereka langsung menyoraki bapak-bapak itu.

    Namun bapak-bapak berkaos putih tersebut tampak cuek.

    Di video viral lainnya, terlihat seorang ibu-ibu berhijab meminta orang bapak-bapak untuk memberikan jersey pada Kenneth, namun ia tak menggubris. 

    Bahkan, seorang laki-laki berteriak mengatakan bahwa jersey itu diperuntukkan bagi yang membawa tulisan di Kenneth.

    Beberapa orang mengingatkan hal yang sama namun ia tak menggubris dan memilih pergi. 

    Gagal mendapatkan jersey idolanya, Kenneth terlihat menangis.

    Ayah Kenneth tampak berusaha menenangkan putranya.

    Orangtuanya Memohon Kesempatan Kedua

    Akun TikTok milik orangtua Kenneth mengatakan bahwa sang bocah membuat banner tersebut dengan semangat supaya bisa mendapatkan jersey idolanya, Marselino Ferdinan. 

    Usaha tersebut membuahkan hasil kala Marselino melihat banner dan berniat memberikannya. 

    Keinginan untuk mendapatkan jersey itu sayangnya tidak terwujud karena sudah diambil orang lain. 

    Akun tersebut yakin Marselino adalah orang yang baik dan pengertian. 

    Mereka berharap Kenneth bisa mendapat jersey idolanya pada kesempatan lain. 

    “Dari hati yang tulus untuk idola kami, Marcelino Ferdinan! 

    Kenneth membuat banner ini dengan penuh semangat dan harapan besar bisa mendapatkan jersey sang idola. 

    Usahanya terbayar saat Marcelino melihat dan menanggapi langsung banner ini di stadion! 

    Tapi sayangnya… jersey impian itu diambil orang lain. 

    Kami tahu hati baik Marcelino pasti peka—semoga ada kesempatan kedua untuk mewujudkan impian kecil ini. Terima kasih Idola,” tulis orangtua Kenneth.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

  • Arti Selebrasi Tangan di Dagu Ole Romeny, Ternyata Punya Makna Mendalam: Pesan untuk Semua Orang

    Arti Selebrasi Tangan di Dagu Ole Romeny, Ternyata Punya Makna Mendalam: Pesan untuk Semua Orang

    TRIBUNJATENG.COM – Arti selebrasi penyerang timnas Indonesia, Ole Romeny saat mencetak gol ke gawang Bahrain.

    Dalam laga kedelapan Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025) Romney mencetak satu gol penting.

    Itu adalah satu-satunya gol di laga tersebut. Gol kemenangan Garuda atas Bahrain dengan skor 1-0.

    Bagi Ole Romeny, itu menjadi gol keduanya untuk timnas Indonesia.

    Sebelumnya, striker asal Oxford United itu mencetak gol saat timnas Indonesia kalah 1-5 dari Australia pada laga ketujuh Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Sydney Football Stadium, Sydney, Kamis (20/3/2025).

    Lagi-lagi Ole Romeny melakukan selebrasi yang sama.

    Pemain berusia 24 tahun itu melakukan selebrasi dengan menempelkan telapak tangannya di bawah dagu.

    Selebrasi itu pun diikuti oleh rekannya di timnas Indonesia, Marselino Ferdinan.

    Selepas pertandingan, pemain asal Oxford United itu membeberkan arti selebrasinya.

    “Arti selebrasinya adalah untuk menjaga kepala tegak.”

    “Kami tetap bekerja keras dan penuh percaya diri sendiri,” kata Ole Romeny kepada awak media termasuk BolaSport.com.

    Ole Romeny menegaskan bahwa ia tidak akan mudah menyerah.

    Apalagi disaat timnas Indonesia kesulitan mencetak gol ke gawang Bahrain.

    “Ini adalah pesan untuk semua orang, khususnya bagi generasi muda,” kata Patrick Kluivert.

    Pemain keturunan Belanda itu mengatakan bahwa sebagai striker tugasnya adalah mencetak gol.

    Ia selalu berusaha keras bagaimana caranya bisa menjebol gawang Bahrain.

    Kerja keras Ole Romeny akhirnya terbalas pada menit ke-25.

    Menerima umpan Marselino Ferdinan, Ole Romeny sukses mencetak gol dengan melepaskan bola ke sisi kiri gawang Bahrain.

    “Sepak bola itu soal momentum dan waktu sangat cepat.”

    “Saya sempat berpikir mau melakukan chip bola ke gawang Bahrain.”

    “Tapi saya biasanya tidak banyak berpikir saat bermain sepak bola.”

    “Jadi saya langsung tembak dan ternyata ini keputusan yang tepat,” kata Ole Romeny. (Bolasport)

  • Timnas Indonesia Percaya Diri Menatap Bulan Juni, Ini Jadwal Laga Lawan China dan Jepang

    Timnas Indonesia Percaya Diri Menatap Bulan Juni, Ini Jadwal Laga Lawan China dan Jepang

    TRIBUNJATENG.COM – Timnas Indonesia percaya diri menatap bulan Juni.

    Ada dua pertandingan penting di bulan tersebut. Yakni menjamu China dan menghadapi Jepang.

    Timnas makin percaya diri setelah membekuk Bahrain 1-0 di Stadion GBK.

    Partai Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia vs Bahrain digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (25/3/2025).

    Timnas Indonesia memastikan raihan hasil sempurna berkat torehan gol tunggal Ole Romeny pada menit ke-24.

    Romeny masuk papan skor setelah dirinya memaksimalkan sodoran rekannya sesama Oxford United, Marselino Ferdinan.

    Berkat kemenangan ini, Timnas Indonesia bisa terus menyalakan asa untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

    Saat ini, Tim Garuda asuhan Patrick Kluivert bertengger di peringkat keempat klasemen klasemen Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Tim Garuda kian mendekati Arab Saudi yang pada laga kedelapan Grup C bermain imbang 0-0 dengan Jepang.

    Timnas Indonesia mengoleksi sembilan angka, alias hanya berselisih satu poin dari Arab Saudi yang menempati peringkat ketiga.

    Sementara itu, Australia memantapkan posisi mereka di peringkat dua berkat kemenangan dua gol tanpa balas di markas China.

    Adapun dua pos terbawah di Grup C dihuni oleh Bahrain serta China yang sama-sama tumbang pada laga kedelapan.

    “Sekarang kami punya lebih banyak waktu dan bisa mengenal pemain dengan lebih baik. Kami tidak sabar menantikan bulan Juni,” ucap pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dalam konferensi pers usai laga Indonesia vs Bahrain.

    “Kami punya sedikit waktu untuk memperbaiki semuanya agar menjadi lebih baik lagi. Saya bangga dengan tim dan mereka menunjukkan hati dan membuat peluang,” ujar Kluivert menambahkan.

    Kluivert pun optimistis menatap dua pertandingan melawan China dan Jepang pada Juni mendatang.

    Ia juga berharap sang striker Ole Romeny, terus tampil tajam. 

    “Saya hanya melihat masa depan yang sangat cerah di antara semua orang. Saya rasa ini baru awal dan saya sangat bangga dengan orang ini (Ole Romeny) yang melakukan debut di Australia dan juga mencetak gol penting baginya.”

    “Dan juga mencetak gol di sini, di Jakarta, dua gol dari dua penampilan. Jadi, saya sangat banga dengan Ole dan saya harap dia bisa melanjutkan tren ini di Oxford United lalu kembali pada Juni dengan mencetak lebih banyak gol,” tutur Kluivert.

    Jadwal Timnas Indonesia di Ronde Laga Juni Kualifikasi Piala Dunia 2026

    Timnas Indonesia vs China – 5 Juni 2025

    Jepang vs Timnas Indonesia – 10 Juni 2025

    (Kompas.com)

  • Menyalakan Kembali Obor Peradaban yang Redup

    Menyalakan Kembali Obor Peradaban yang Redup

    loading…

    Eko Ernada. Foto/Istimewa

    Eko Ernada
    Anggota Badan Pengembangan Jaringan Internasional – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (BPJI-PBNU)

    RAMADAN datang seperti embusan angin segar yang menyapa kelelahan jiwa manusia dalam hiruk-pikuk zaman. Dalam cahaya suci yang turun pada bulan ini, ada panggilan untuk kembali pada kejernihan diri, mengasah kesadaran akan tugas besar peradaban: menata dunia dengan kebajikan, ilmu, dan keadilan. Puasa bukan sekadar ibadah ritual, tetapi sebuah latihan spiritual yang mengajarkan ketahanan, kesabaran, dan disiplin—modal utama dalam membangun peradaban unggul.

    Dalam kaitan dengan sejarah Islam , puasa bukanlah sekadar ibadah personal, tetapi fondasi moral yang melahirkan generasi pemikir, ilmuwan, dan pemimpin berintegritas. Jika kita menelusuri jejak emas peradaban Islam pada abad ke-8 hingga ke-13, kita akan menemukan bahwa spiritualitas dan ilmu tidak pernah dipisahkan. Inilah era ketika dunia Islam menjadi pusat peradaban, menghamparkan cahaya ke segala penjuru dunia melalui ilmu pengetahuan, seni, dan filsafat.

    Pada masa Dinasti Abbasiyah, misalnya, Baghdad menjadi mercusuar ilmu pengetahuan. Rumah Kebijaksanaan (Baitul Hikmah) berdiri megah sebagai laboratorium intelektual, tempat para ilmuwan dari berbagai latar belakang agama dan etnis berkumpul untuk menerjemahkan, mengembangkan, dan menciptakan gagasan-gagasan besar. Al-Kindi, Al-Farabi, Ibn Sina, dan Al-Ghazali adalah sedikit dari banyak nama yang membuktikan bahwa Islam tidak hanya mengajarkan tentang ketakwaan, tetapi juga tentang keberanian berpikir dan keberpihakan pada kebenaran.

    Pada saat yang sama, di belahan dunia lain, Eropa masih tertidur dalam abad kegelapan. Ilmu pengetahuan dan rasionalitas yang berkembang dalam peradaban Islam kemudian menjadi jembatan bagi kebangkitan Eropa di era Renaisans. Universitas-universitas besar di dunia Barat, seperti di Paris dan Oxford, banyak menyerap gagasan-gagasan ilmuwan Muslim. Fakta ini menunjukkan bahwa kejayaan Islam bukan sekadar nostalgia masa lalu, tetapi bukti bahwa peradaban yang maju lahir dari penghormatan terhadap ilmu dan kebajikan.

    Namun, sejarah juga mencatat bahwa kejayaan ini tidak berlangsung selamanya. Geopolitik Islam mengalami pasang surut seiring dengan munculnya berbagai tantangan internal dan eksternal. Pada abad ke-13, dunia Islam menghadapi invasi Mongol yang menghancurkan Baghdad, diikuti oleh kolonialisasi Eropa yang memperlemah otonomi politik dan ekonomi negara-negara Muslim. Fragmentasi kekuatan dunia Islam semakin terasa ketika negara-negara Muslim lebih banyak terlibat dalam konflik internal dibandingkan membangun sinergi dan inovasi.

    Lalu, apakah kejayaan itu lahir secara tiba-tiba? Tidak. Ia lahir dari budaya disiplin intelektual dan etos kerja yang tinggi, yang salah satu pilar utamanya adalah kesadaran spiritual yang diasah melalui ibadah, termasuk puasa Ramadan. Puasa melatih manusia untuk mengendalikan nafsu, menajamkan kepekaan sosial, dan membangun solidaritas. Nilai-nilai ini menjadi energi kolektif yang menopang lahirnya peradaban besar.

    Dalam konteks hari ini, dunia Islam tampaknya masih tertinggal dalam banyak aspek pembangunan. Geopolitik Islam saat ini didominasi oleh ketegangan di Timur Tengah, ketimpangan ekonomi antara negara-negara Muslim, serta kurangnya koordinasi dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan transformasi digital. Jika kita ingin mengembalikan kejayaan peradaban, maka semangat puasa harus diterjemahkan dalam tindakan nyata. Kesabaran yang ditempa dalam Ramadan harus menjelma dalam kesungguhan belajar dan bekerja, disiplin spiritual harus melahirkan etika publik yang bersih dari korupsi, dan solidaritas sosial harus menguatkan komitmen terhadap keadilan dan kesejahteraan bersama. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, seharusnya bisa menjadi contoh bagaimana nilai-nilai

    Ramadan diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sayangnya, kita masih berhadapan dengan berbagai tantangan seperti ketimpangan sosial, lemahnya budaya literasi, serta korupsi yang merajalela. Jika ingin membangun peradaban yang maju, kita harus memulai dari diri sendiri dengan menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, dan kerja keras sebagaimana yang diajarkan dalam puasa.

  • Kisah Geng Perempuan Meneror London Selama Puluhan Tahun

    Kisah Geng Perempuan Meneror London Selama Puluhan Tahun

    Jakarta

    Geng perempuan Forty Elephants menjadi legendaris berkat akal bulus mereka dalam berbagai aksi pencurian toko dan pencopetan di London. Kisah mereka sekarang diangkat dalam serial baru Disney+ oleh pencipta Peaky Blinders.

    Geng kriminal terorganisir yang beroperasi di ibu kota bukanlah hal baru.

    Mafia, yakuza, dan triad misalnya hanyalah sejumlah contoh gerombolan yang mendulang keuntungan besar di berbagai kota di seluruh dunia.

    Selain nama yang unik, Forty Elephants (Empat Puluh Gajah) berbeda karena mereka ini adalah sindikat khusus perempuan yang dipimpin seorang “ratu”.

    Terdiri dari enam episode, A Thousand Blows merupakan buah karya Steven Knight, penulis dan pencipta serial Peaky Blinders yang dibintangi Cillian Murphy.

    Serial ini berpusat pada pemimpin pertama Forty Elephants, Mary Carr, yang diperankan Erin Doherty.

    Doherty sebelumnya dikenal sebagai pemeran Putri Anne di serial The Crown.

    Knight awalnya didekati perusahaan produksi yang didirikan oleh pasangan suami-istri Stephen Graham dan Hannah Walters (mereka kemudian turut membintangi A Thousand Blows) untuk menulis drama tentang Moscow.

    Knight terpukau dengan kisah Moscow yang datang dari Jamaika dan berambisi menjadi pawang singa dan petinju terkenal.

    “Saya semakin tertarik setelah menggali cerita hidup Moscow lebih dalam,” ujar Knight dalam wawancara dengan BBC.

    “Kebetulan saya sudah lama ingin menceritakan kisah Forty Elephants. Kedua kisah nyata itu luar biasa dan terjadi pada waktu dan tempat yang sama.

    “Saya pikir akan menarik untuk membayangkan apa yang akan terjadi jika Mary dan Hezekiah bertemudan itulah inti dari A Thousand Blows.”

    Papan iklan digital A Thousand Blows di atas Piccadilly Circus di London, Inggris pada 24 Februari 2025. (Getty Images)

    A Thousand Blows dibuka dengan adegan Moscow dan temannya yang baru tiba di ibu kota Inggris. Mereka menyaksikan kelihaian Carr dan gengnya menjalankan aksi pencopetan di dekat dermaga.

    Carr rupanya memiliki ambisi yang jauh lebih besar dan merencanakan perampokan yang nekat.

    “Siapa pun bisa mencuri dari kalangan bawah,” tukas Carr kepada para tangan kanannya.

    “Saatnya kita mencuri dari orang-orang yang lebih kaya.”

    Carr bertemu dengan Moscow di Blue Coat Boy, sebuah pub milik Henry ‘Sugar’ Goodson (diperankan Stephen Graham), petarung dan tokoh nyata dalam sejarah lainnya.

    Carr memperkenalkan dirinya sebagai “Ratu Forty Elephants, geng pencuri perempuan terbesar, tergesit, dan paling berdikari di seluruh London”.

    Getty Images Stephen Graham memerankan karakter Henry ‘Sugar’ Goodson di A Thousand Blows

    Sumber informasi yang dapat dipercaya tentang Mary Carr yang asli sangatlah langka.

    Carr lahir pada tahun 1862 di Holborn, London. Tahun 1881, dia menjadi penghuni lembaga pemasyarakatan perempuan di Kent, sebuah fasilitas ketat untuk “perempuan yang terpuruk” dan dikelola Gereja Inggris.

    Tidak jelas mengapa Carr berakhir di fasilitas itu. Yang pasti, pada usia 14 tahun, dia sudah pernah dipenjara karena mencuri di sebuah toko.

    Ibunya sudah meninggal saat Carr beranjak remaja, sementara ayahnya, seorang pencuri dan penipu, kemungkinan mendekam di penjara atau di luar negeri.

    Menurut buku Brian McDonald, Alice Diamond and the Forty Elephants, Carr memiliki penampilan yang memukau dan bekerja sebagai penjual bunga di Covent Garden, London.

    Carr juga menjadi model seniman untuk Dorothy Tennant, yang menerbitkan buku bergambar berjudul London Street Arabs, dan untuk Frederic Leighton, yang terkenal dengan Flaming June.

    Sekitar tahun 1890, Carr terpilih sebagai “Ratu” Forty Elephants, sindikat beranggotakan sekitar 40 perempuan yang asal mulanya diselimuti misteri.

    Aturan khas Forty Elephants

    Sejarawan dan penulis Hallie Rubenhold adalah konsultan sejarah untuk A Thousand Blows.

    Dia sudah menulis sejumlah buku tentang perempuan dan kejahatan dan “pernah mendengar tentang Forty Elephants”.

    “Tetapi baru setelah [berpartisipasi dalam serial ini], saya melakukan penelitian mendalam tentang mereka,” ujar Rubenhold.

    “Mereka adalah karakter yang menarik tetapi sangat penuh teka-teki.”

    Menurut Rubenhold, beberapa sejarawan berpendapat Forty Elephants sudah muncul sejak awal abad ke-18.

    Namun, dia yakin ada penelitian mendalam yang dapat mengonfirmasi hal ini.

    “Tentu saja ada banyak perempuan yang menjadi pencuri dan pencopet pada periode itu, seperti yang ditunjukkan catatan persidangan,” ujar Rubenhold.

    “Namun bukan berarti itu serta merta terkait dengan Forty Elephants. Kita baru mendengar tentang mereka pertama kali pada tahun 1870-an.”

    Baca juga:

    Geng yang dipimpin Carr berbasis di sekitar wilayah Elephant and Castle di London selatan. Banyak dari anggotanya adalah pacar atau kerabat laki-laki dari geng pencuri bernama Elephant Boys.

    Nama Elephant and Castle berasal dari sebuah pub kumuh di distrik tersebut. Kegiatan kriminal utama Forty Elephants adalah mencopet dan mencuri di toko, sering kali menargetkan toko-toko kelas atas di London.

    Nama Carr dan rekan-rekannya berulang kali muncul dalam catatan polisi dan transkrip persidangan.

    Kadang-kadang nama mereka juga muncul di berita surat kabar yang memberitakan ketika mereka didakwa dengan pencurian dan penadahan barang curian.

    Getty Images Erin Doherty menjadi dikenal setelah memerankan Putri Anne di serial The Crown

    Jurnalis dan aktivis Henry Mayhew menggambarkan Elephant and Castle sebagai titik rawan kejahatan dalam bukunya London Labour and the London Poor yang terbit pada tahun 1851.

    Buku itu juga mendeskripsikan jenis metode pencurian di toko yang sering digunakan oleh Carr dan para Elephants.

    Biasanya, dua atau tiga perempuan akan masuk ke satu toko saat sedang ramai lalu meminta kepada penjaga toko untuk melihat-lihat barang dagangannya.

    “Mereka akan terus menerus melihat-lihat berbagai jenis barang kemudian meletakkan sejumlah belanjaan di konter,” tulis Mayhew dalam bukunya.

    “Ketika penjaga toko sibuk mengambil barang-barang baru dari etalase atau rak, salah satu dari mereka biasanya berusaha menyelipkan sesuatu di bawah jubah atau selendangnya, sementara yang lain mendistraksinya.”

    Geng Carr mengenakan pakaian yang dirancang khusus untuk memfasilitasi pencurian.

    “Rok mereka dilapisi dari saku ke bawah, membentuk wadah besar di sekeliling gaun, dengan bukaan di depan. Ini adalah tempat mereka dapat memasukkan barang kecil, yang tidak terlihat di dalam crinoline [penyangga rok] yang lebar,” tulis Mayhew.

    Getty Images Steven Knight, pencipta Peaky Blinders, telah lama ingin mengisahkan geng perempuan Forty Elephants

    Rubenhold mengatakan orang-orang pada zaman itu mengasumsikan perempuan lebih jujur dan taat hukum.

    “Hal ini menguntungkan para Elephants keuntungan beraksi,” kata Rubenhold.

    “Operasi mereka tampaknya lebih canggih dan terorganisir daripada pencurian biasa.”

    Selain aksi pencurian, para Elephants juga menjadi spesialis pemerasan.

    Maryatau salah satu anggota gengnyabakal memancing seorang pria lanjut usia ke sebuah gang. Pria itu kemudian dituduh menyerang dirinya lalu diancam dilaporkan ke polisi.

    Anggota geng lainnya lalu muncul dan mengeklaim menyaksikan “serangan” tersebut.

    Korban biasanya akan menyerahkan barang-barang berharganya untuk menghindari rasa malu.

    Baca juga:

    Hal lain yang membedakan para Elephants dari penjahat lainya adalah seperangkat aturan yang mereka miliki atau dikenal sebagai “kode pencuri”.

    Semua anggota Elephants mesti mematuhi aturan-aturan ini.

    Menurut Brian McDonald, aturan-aturan itu dicatat oleh seorang rekan dari keluarga yang terhubung dengan para Elephants.

    Rekan itu bermaksud menjual catatannya ke pers, tetapi tetapi tidak pernah diterbitkan.

    Aturan-aturannya meliputi:

    “Tidak minum alkohol sebelum beraksi. Tidur mesti lebih awal.””Hasil dari pekerjaan dibagi rata oleh anggota kelompok yang terlibat, apa pun perannya.””Anggota tidak boleh saling menikung [baik mencuri uang maupun merebut pacar].”

    “Para Forties adalah semacam koperasi,” tulis McDonald.

    “Sosok Ratu memang tak terbantahkan, tetapi pembagian hasil yang sama dan dana komunal yang tersedia bagi mereka yang ditangkap membantu menumbuhkan rasa kesetaraan dan menyatukan sindikat.”

    Larangan mencuri pacar sesama anggota walaupun tidak selalu dipatuhi juga dirancang untuk menjaga keharmonisan kelompok, papar McDonald.

    Cincin berlian dan Alice Diamond

    Cengkeraman Carr pada Forty Elephants tampak melemah pada 1896.

    Tahun itu, Carr divonis bersalah atas penculikan seorang anak laki-laki berusia enam tahun, Michael Magee, di pacuan kuda Epsom.

    Menurut McDonald, Carr hadir di pengadilan “dengan jubah beludru hitam yang indah, berhiaskan bulu, di atas gaun sutra hitam. Kepalanya dihiasi topi Rembrandt bertepi lebar yang menampilkan lima bulu burung unta”.

    “Di jari-jarinya berkilauan tujuh cincin berlian, yang dinilai oleh seorang jurnalis lebih dari Pound 300 [merujuk ke situs Bank of England, itu senilai Pound 33.824 dengan kurs sekarang atau Rp 712 juta]. Pada saat upah seorang pekerja kurang dari Pound 2 (Pound 225 dengan kurs sekarang atau sekitar Rp 4,7 juta) setiap minggunya.”

    McDonald menduga Michael Magee dijual ibunya sendiri kepada seorang gangster. Anak itu kemudian ditempatkan dalam asuhan Carr untuk dijual ke pasangan yang tidak punya buah hati.

    Michael Magee ditemukan di rumah Carr 10 bulan setelah menghilang berkat tip anonim kepada polisi.

    Carr dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

    Ibu Michael tidak menginginkan anaknya kembali dan bocah itu pun dibawa ke panti asuhan.

    Baca juga:

    Pada tahun 1900, Carr kembali ditangkap karena menerima barang curian dan dijatuhi hukuman dua tahun.

    Setelah itu, pamor Carr pun merosot.

    McDonald melaporkan bahwa Carr terlibat dalam perampokan toko perhiasan di Ludgate Circus, London, pada tahun 1909, tetapi dia tidak dihukum.

    Carr kemudian diyakini “beroperasi” di wilayah Manchester.

    Dengan mengambil alias Lady Mary Carr, dia diundang ke acara-acara sosialita dan menjalankan tipu muslihatnya untuk meraup keuntungan.

    Carr diperkirakan meninggal pada tahun 1924, tetapi Forty Elephants tidak ikut mati bersamanya.

    Getty Images Stephen Graham, Steven Knight, Erin Doherty, Hannah Walters, dan Malachi Kirby menghadiri penayangan A Thousand Blows di Vue West End di London, Inggris pada tanggal 20 Februari 2025

    Salah satu penerus Carr sebagai ratu geng adalah Alice Diamond.

    Diamond juga muncul sebagai karakter dalam A Thousand Blows. Stephen Knight menggunakan sedikit kebebasan artistik dengan garis waktu untuk serial fiksinya.

    Diamond lahir pada tahun 1886 dari orang tua kriminal di Lambeth Workhouse.

    Pada usia 17 tahun, dia dihukum karena mencuri dari toko topi di Oxford Street.

    Menginjak usia 20 tahun, Diamond mengenakan satu set cincin berlian yang berfungsi ganda sebagai senjata.

    Di bawah kepemimpinan Diamond, para Elephants cenderung lebih terlibat dalam aksi kekerasan.

    Hal ini memberi banyak ruang bagi A Thousand Blows untuk dikembangkan menjadi serial yang berlanjut, seperti halnya Peaky Blinders.

    “Musim kedua sudah syuting, dan saya sangat ingin terus menceritakan kisahnya karena masih banyak yang bisa diceritakan,” kata Knight.

    “Masih ada orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai Forty Elephants pada tahun 1950-an. Kebenaran dan kenyataan jauh lebih menarik dari karya fiksi apa pun.”

    Artikel versi Bahasa Inggris berjudul ‘A Thousand Blows: How a historic women-only gang menaced London for decades’ dapat Anda baca di BBC Culture

    Lihat juga video: Ketatnya Keamanan Konser Taylor Swift di London Imbas Teror ISIS Wina

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini