Institusi: MUI

  • Raih Beritajatim Award 2024, Khofifah Targetkan Jatim Pusat Industri Halal Indonesia

    Raih Beritajatim Award 2024, Khofifah Targetkan Jatim Pusat Industri Halal Indonesia

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan sebagai Tokoh Percepatan Pengembangan Industri Halal dari Beritajatim.com. Penghargaan tersebut diserahkan pada resepsi puncak peringatan HUT Beritajatim.com ke-18 yang digelar di Hotel Whiz Luxe Spazio Surabaya, Kamis (2/5/2024).

    Atas diterimanya penghargaan ini, secara khusus Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya. Bahkan, dikatakan Khofifah bahwa penghargaan ini akan menjadi penguat dan penyemangat untuk terus berupaya mewujudkan Jawa Timur sebagai pusat Industri Halal di Indonesia.

    “Terima kasih kami sampaikan pada Beritajatim.com yang telah memberikan penghargaan ini. Penghargaan media sebagai salah satu pilar pentahelix menjadi berarti, karena itu menandakan bahwa kita memiliki semangat yang sama untuk mendorong terwujudnya Jawa Timur sebagai pusat industri halal di Indonesia,” tegas Khofifah.

    Lebih lanjut ia menegaskan bahwa potensi pengembangan industri halal di Jawa Timur sangat strategis dan penting. Pasalnya, populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa. Jumlah penduduk muslim tersebut setara dengan 86,7 persen populasi di dalam negeri. Dan, transaksi produk halal yang ada di Indonesia pada tahun 2024 diprediksi mencapai lebih dari Rp4 ribu triliun.

    “Sedangkan kita punya 6 juta lebih pelaku UMKM. Kita juga punya 6 ribu lebih pesantren. Juga industri makanan dan minuman halal yang tak kalah besarnya. Juga produk-produk bersertifikasi halal yang lainnya. Maka semangat kami adalah mewujudkan Jatim pusat industri halal di Indonesia saya rasa bukan sesuatu yang mustahil untuk kita wujudkan bersama,” tegas Khofifah.

    Gubernur Jawa Timur 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa menerima Beritajatim Award 2024.

    Selama memimpin Jatim, Khofifah terus mendorong percepatan pengembangan industri halal di Jatim. Seperti dengan memfasilitasi sertifikasi halal bagi industri skala kecil dan menengah (IKM), pengembangan infrastruktur halal, dan pelatihan untuk peningkatan SDM halal.

    Berdasarkan catatan data Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) per 3 Januari 2024, telah diterbitkan 252.490 sertifikat halal untuk pelaku usaha di Jatim yang 98,52 persen adalah Industri Kecil dan Menengah (IKM).

    Jumlah ini meningkat sebesar 38,14 persen atau sebanyak 96.302 sertifikat halal sejak 21 Oktober 2023 yang mencapai 156.188 sertifikat halal.

    Sertifikasi halal ini dikatakan Khofifah sangat penting bagi pelaku usaha untuk masuk ke dalam industri halal. Mengingat potensi pasar halal global terus tumbuh seiring dengan peningkatan permintaan produk halal di sektor makanan, fesyen, farmasi, kosmetik, pariwisata, media, rekreasi, serta keuangan syariah.

    Untuk itu, Khofifah juga terus mendorong percepatan pelaksanaan sertifikasi halal. Baik oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta lembaga lainnya.

    “Percepatan Sertifikasi Industri halal Jatim melalui melalui Program SEHATI (Sertifkasi Halal Gratis) BPJPH harus terus dilakukan di berbagai forum strategis agar sertifikasi halal bisa tercapai maksimal, efektif serta secepat mungkin,” katanya.

    Gubernur Jawa Timur 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa menerima Beritajatim Award 2024.

    Jika proses sertifikasi halal dioptimalkan, maka produk-produk halal dari Jatim akan bisa memberikan support lebih signifikan. Bahkan ada potensi besar dimana Jatim akan mampu memenuhi kebutuhan ekspor produk halal untuk negara-negara dunia.

    Salah satu yang dibidik Khofifah adalah produk peternakan Jatim bisa memasok kebutuhan makanan halal untuk ibadah haji dan umroh di Arab Saudi. Yang mana selama menjabat, hal itu masih terus ia upayakan dan ia dorong.

    “Apa yang kita harapkan akan terwujud jika kita semua antar elemen strategis bergandengan tangan, dan memiliki langkah yang sama untuk mewujudkan Jatim sebagai pusat industri halal nasional,” pungkas Khofifah. [tok/beq]

  • Khofifah Indar Parawansa, Tokoh Percepatan Pengembangan Industri Halal di Jatim

    Khofifah Indar Parawansa, Tokoh Percepatan Pengembangan Industri Halal di Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa terus mendorong percepatan pengembangan industri halal di Jatim. Caranya dengan memfasilitasi sertifikasi halal bagi industri skala kecil dan menengah (IKM), pengembangan infrastruktur halal, dan pelatihan untuk peningkatan SDM halal.

    Berdasarkan catatan data Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) per 3 Januari 2024, telah diterbitkan 252.490 sertifikat halal untuk pelaku usaha di Jatim yang 98,52 persen adalah Industri Kecil dan Menengah (IKM). Jumlah ini meningkat sebesar 38,14 persen atau sebanyak 96.302 sertifikat halal sejak 21 Oktober 2023 yang mencapai 156.188 sertifikat halal.

    “Alhamdulillah, berbagai upaya terus kita lakukan untuk mempercepat pengembangan industri halal di Jatim. Dengan berbagai langkah tersebut, insya Allah kami optimis Jatim mampu menjadi pusat industri halal di Indonesia,” kata Khofifah, Minggu (7/1/2024).

    Khofifah mengatakan, sertifikasi ini sangat penting bagi pelaku usaha untuk masuk ke dalam industri halal. Mengingat potensi pasar halal global terus tumbuh seiring dengan peningkatan permintaan produk halal di sektor makanan, fesyen, farmasi, kosmetik, pariwisata, media, rekreasi, serta keuangan syariah.

    Untuk itu, Khofifah juga terus mendorong percepatan pelaksanaan sertifikasi halal. Baik oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta lembaga lainnya.

    “Percepatan Sertifikasi Industri halal Jatim melalui melalui Program SEHATI (Sertifkasi Halal Gratis) BPJPH harus terus dilakukan di berbagai forum strategis agar sertifikasi halal bisa tercapai maksimal, efektif serta secepat mungkin,” katanya.

    Jika proses sertifikasi halal dioptimalkan, maka produk-produk halal dari Jatim akan bisa memberikan support lebih signifikan bagi pemenuhan kebutuhan unggas tidak hanya pada saat musim haji tapi juga Umrah saat Ramadan. Tentunya ini dilakukan dengan sinergitas di antara seluruh pelaku usaha dan industri, imbuh Khofifah. [tok/beq]

  • Viral Penceramah Blitar Telanjang Dada, Begini Respon MUI

    Viral Penceramah Blitar Telanjang Dada, Begini Respon MUI

    Blitar (beritajatim.com) – Belakangan ini, masyarakat Kabupaten Blitar dihebohkan dengan viralnya penceramah yang telanjang dada. Diketahui sang penceramah tersebut adalah Ki Sudrun.

    Kiai asal Blitar tersebut viral usai dirinya telanjang dada saat memberikan tausiah di sebuah acara. Sontak aksi tersebut mengundang banyak respon dari masyarakat.

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Blitar pun tidak tinggal diam atas kejadian itu. MUI Kabupaten Blitar pun meminta agar Ki Sudrun bisa memberikan contoh yang baik ke masyarakat.

    “Sebenarnya MUI tidak dalam kapasitas menilai atau menyikapi apa yang dilakukan oleh Ki Sudrun itu benar atau salah,” kata Jamil Mashadi, Sektretaris MUI Kabupaten Blitar, Senin (22/04/24).

    MUI Kabupaten Blitar menegaskan bahwa yang dilakukan Ki Sudrun sebenarnya tidak menyalahi aturan agama. Secara fiqih, telanjang dada bagi laki-laki memang diperbolehkan, karema aurat dari pusat hingga lutut kaki.

    Namun, demikian karena Ki Sudrun tinggal di Indonesia MUI kabupaten Blitar meminta agar sang kiai mempertimbangkan lagi soal kesopanan. Hal itu dilakukan agar tidak timbul gejolak di masyarakat.

    “Kalau seperti itu kanjeng nabi senang atau tidak. Memang secara fiqih tidak salah tapi di Indonesia itu patut atau tidak,” tegasnya.

    Sebelumnya dalam video yang diupload oleh akun tik-tok @gandrung_ilmu, tampak Ki Sudrun mengisi pengajian dengan telanjang dada. Ki Sudrun nampak seperti prajurit era kerajaan, karena bukan hanya telanjang dada namun rambutnya juga gondrong.

    Saat ceramah, Ki Sudrun juga mengenakan tas yang bertali seperti tasbih besar. Dalam ceramah tersebut Kiai Sudrun juga menggenakan celana yang dikenakan berwarna putih. Saat mengaji, ia juga tampak mengenakan tas tersebut sambil duduk di lantai.

    Dalam pengajian itu, tampak Ki Sudrun memaknai dan mentafsirkan Surat Al Fatihah dengan bahasa Jawa. Itu dilakukan diduga jemaah pengajiannya mayoritas warga Blitar yang paham betul tentang bahasa jawa, sehingga pengajian yang disampaikan pun berbahasa Jawa.

    Dalam momen itu, Ki Sudrun mengatakan jika umat muslim sejatinya diminta menirukan tingkah laku para nabi dan rasul. “Jadi ternyata aku sampeyan iki mboten kok kon niru gusti Allah,” ungkap Ki Sudrun mengartikan lafadz ‘Sirotol ladzina an amta alaihim’.

    Banyak netizen yang bertanya-tanya soal tampilan nyentrik sosok Ki Sudrun.

    “Pake baju ceramahnya biar sopan,” @meifa*****.

    “Aliran apa lagi se,” @bing*****.

    Meski begitu ada juga beberapa netizen yang menyebut ceramah Ki Sudrun mudah dipahami.

    “Tutur kasepuhan mantep banget enak diresapi, dihayati, neng ati,” @slam**.

    “Luar biasa, pakaian yang penting syar’i, gak perlu berlebihan, penting ilmunya,” @Nur.******.

    Usut punya usut, Ki Sudrun ini dikenal sebagai Dalang asal Blitar. Dia pernah nyantri di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang.

    Ki Sudrun lahir pada 19 April 1970 dan kini berusia 54 tahun. Dia berasal dari Desa Krenceng, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

    Selain menjadi dalang, ia juga kerap mengisi ceramah bersama Gamelan Terbang Seribu. Biasanya ceramahnya juga diselingi dengan selawat dan musik. [owi/aje]

  • Kemenag Tetapkan 1 Syawal 1445 H Besok, Netizen Serentak Ucap Selamat Lebaran

    Kemenag Tetapkan 1 Syawal 1445 H Besok, Netizen Serentak Ucap Selamat Lebaran

    Jakarta

    Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah. Berdasarkan hasil sidang isbat, Hari Raya Idulfitri 2024 jatuh pada 10 April 2024.

    Mendengar pengumuman tersebut, netizen langsung menumpahkan curahannya di media sosial X -sebelumnya bernama Twitter- dengan mengucapkan “Selamat Lebaran” hingga “Happy Eid Mubarak”.

    Berdasakan pantauan detikINET Rabu (9/4/2024) malam ini kedua topik tersebut menjadi salah yang ramai diperbincangkan di lini masa platform digital milik Elon Musk tersebut.

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    Sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah digelar di kantor Kementerian Agama, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2024). Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas memimpin langsung sidang isbat.

    Dalam sidang isbat yang juga dihadiri pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, Dirjen Bimas Islam dan perwakilan ormas Islam lainnya, Yaqut mengumumkan Lebaran 2024 jatuh pada Rabu 10 April 2024.

    “Disepakati bahwa 1 Syawal Tahun 1445 Hijriah jatuh pada hari Rabu tanggal 10 April 2024 M,” kata Yaqut dalam pengumumannya dikutip dari detiknews.

    Penentuan hari raya Idul Fitri 2024 menggunakan dua metode, yakni hisab dan rukyat. Metode tersebut digunakan pemerintah dan juga ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU).

    Dalam hal ini, pemerintah RI melalui Kementerian Agama (Kemenag) menggunakan gabungan antara metode hisab dan rukyat dengan mengacu pada kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang kemudian ditetapkan melalui sidang isbat.

    (agt/agt)

  • Hilal Juga Terlihat di Masjid Agung Darussalam Mojokerto

    Hilal Juga Terlihat di Masjid Agung Darussalam Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hilal terlihat di Masjid Agung Darussalam, Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Ada empat orang perukyat berhasil melihat hilal, sehingga dipastikan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah jatuh pada Rabu (10/4/2024).

    “Hilal berhasil dilihat oleh 4 orang perukyat, 1 lewat kamera DSLR melihat hilal pukul 17.36 WIB dan yang 3 lewat kasat mata pukul 17.47 WIB,” terang Ketua Lembaga Falakiyah Nadhatul Ulama (NU) Kabupaten Mojokerto, Syamsul Maarif kepada wartawan, Selasa (9/4/2024).

    Samsul menjelaskan bahwa hilal sudah berada di atas ufuq dan sudah memenuhi syarat dengan ketinggian sekitar 5 derajat. Azimuth bulan 283°32’54, tinggi hilal minimal 3 derajat, sementara perikyat melihat sudah sekitar 5 derajat lebih.

    “Lima derajat lebih sangat memungkinkan terlihat. Meski kondisi cuaca awalnya berawan, namun pada pukul 17.48 WIB sudah tidak terlihat di antara mendung posisi matahari masih terlihat bersinar dan posisi bulan berada di sebelah kanan matahari dan masih terlihat,” katanya.

    Masih kata Samsul, hasil rukyatul hilal di Masjid Darussalam tersebut nantinya akan dilaporkan ke Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Mojokerto, Pengadilan Agama (PA), lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.

    “Nantinya akan diteruskan ke Kemenag RI sebagai bahan sidang isbat penentuan 1 syawal 1445 H. Tinggal menunggu saja hasil sidang isbah oleh Menteri Agama,” ucapnya.

    Di lokasi ada sekitar 100 orang terlibat dalam pemantauan. Mulai dari Lembaga Falakiyah NU, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Muhammadiyah, Kemenag Kabupaten/Kota Mojokerto, dan Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan (Kesra) Kabupatèn Mojokerto. [tin/suf]

  • Kemenag Blitar: Idulfitri Kemungkinan Jatuh 10 April 2024

    Kemenag Blitar: Idulfitri Kemungkinan Jatuh 10 April 2024

    Blitar (beritajatim.com) – Kementerian Agama Kabupaten Blitar menyebut kemungkinan Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 10 April 2024 lusa. Perkiraan itu didasarkan pada perhitungan ahli hisab dimana pada tanggal 10 April besok atau malam ke-30 hari puasa, ketinggian hilal sudah mencapai 6 derajat.

    Sehingga hal itu sudah bisa memenuhi Imkan Rukyat. Imkan Rukyat sendiri adalah metode dan kriteria penetapan awal bulan hijriah yang digunakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dengan parameter ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.

    “Perhitungan ahli hisab ketinggian hilal akan ada pada 6 derajat ini memenuhi imkanur rukyah, kriteria bulan bisa terlihat sehingga besok kemungkinan besar hilal bisa dilihat,” kata Jamil Mashadi, Humas MUI Kabupaten Blitar, Senin (8/4/2024).

    Meski begitu Kementerian Agama Kabupaten Blitar masih tetap akan melakukan rukyatul hilal. Kegiatan rukyatul hilal rencananya akan digelar pada Selasa (9/4/2024), di bukit Banjarsari Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar.

    “Insya Allah akan dilaksanakan besok hari Selasa tanggal 9 April 2024 bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan untuk Kabupaten dan Kota Blitar insya Allah akan dilaksanakan di Bukit Banjarsari kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Blitar Kementerian Agama dan Badan Hisab Rukyat Kabupaten Blitar,” bebernya.

    Kementerian Agama kabupaten Blitar pun mempersilakan kepada masyarakat yang ingin ikut untuk melihat rukyatul Hilal agar datang ke Bukit Banjarsari di Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar.

    Kemenag Blitar juga meminta agar masyarakat menanti pengumuman resmi soal Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M dari Kementerian Agama RI usai sidang isbat.

    “Untuk kegiatannya sendiri akan melibatkan Pengadilan Agama untuk menetapkan terlihat atau tidaknya hilal,” tutupnya. [owi/beq]

  • Polres Malang Siagakan 1.100 Personel di Operasi Ketupat Semeru 2024

    Polres Malang Siagakan 1.100 Personel di Operasi Ketupat Semeru 2024

    Malang (beritajatim.com) – Polres Malang menyiagakan 1.100 personel dalam Operasi Ketupat Semeru 2024. Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana memimpin langsung Apel Gelar Pasukan di Mapolres Malang, Rabu, (3/4/2024).

    Hadir pada kesempatan itu, Dandim 0818 Kabupaten Malang-Batu, Letkol Inf Yuda Sancoyo. Selain itu para pejabat Pemkab Malang dan Ketua MUI Kabupaten Malang KH Fadhol Hija. Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menyampaikan bahwa operasi kepolisian Ketupat ini dilaksanakan setiap tahun.

    Tujuannya sebagai upaya untuk meningkatkan prediksi dan respons terhadap situasi arus mudik, arus balik, serta kepadatan lalu lintas menjelang, saat, dan pasca Hari Raya Idulfitri.

    “Dalam menghadapi libur Lebaran, kita perlu memprediksi situasi arus mudik, lonjakan arus balik, dan kepadatan lalu lintas, harapannya setiap tahun makin baik memprediksi situasi menjelang pada saat dan pasca hari raya,” ujar Kholis.

    Menurut Kholis, tahun ini menjadi tantangan tersendiri karena merupakan Lebaran pertama tanpa pembatasan pandemi dan endemi Covid-19.

    Hal ini diperkuat dengan selesainya puncak pergelaran pemilu legislatif dan presiden, yang membuat masyarakat dapat menikmati liburan dengan lebih leluasa.

    “Kami asumsikan kepadatan lalu lintas tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya, mengingat jumlah masyarakat yang akan berlibur diperkirakan lebih banyak. Malang menjadi salah satu destinasi liburan yang diminati, baik oleh wisatawan maupun masyarakat lokal,” ucapnya.

    Ia juga menjelaskan, bahwa Polres Malang telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi, seperti peningkatan jumlah pos pengamanan dan pelayanan, serta membuka layanan penitipan kendaraan bagi warga yang akan mudik.

    “Tidak hanya fokus pada aktivitas liburan, kami juga mengutamakan keamanan masyarakat, khususnya di sektor perbankan. Kami telah menerapkan kebijakan yang sama dengan tahun lalu, dengan membuka penitipan kendaraan di 30 kantor Polsek, Polres, dan Kantor Satpas, serta layanan ini akan tersedia hingga tanggal 30 April 2024,” tuturnya.

    Kholis menambahkan, selama pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2024 pihaknya dibantu instansi lainnya. Diantaranya, TNI, Dishub, Satpol PP dan termasuk juga organisasi kemasyarakatan. [yog/beq]

  • Jamin Lebaran Masyarakat Lancar, Aman, dan Tertib, Polres Mojokerto Gelar Rakor Lintas Sektoral

    Jamin Lebaran Masyarakat Lancar, Aman, dan Tertib, Polres Mojokerto Gelar Rakor Lintas Sektoral

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto menggelar Rapat Koordinasi (rakor) Lintas Sektoral Operasi Ketupat Semeru 2024 dalam rangka pengamanan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Rakor digelar bertujuan agar seluruh masyarakat di Bumi Majapahit dapat melakukan aktivitas Lebaran mereka dengan lancar, aman, dan tertib.

    “Kita bersama-sama mengupayakan juga melaksanakan ibadah Idul Fitri 1445 Hijriah bisa berjalan dengan baik, lancar, aman, tertib. masyarakat semuanya bisa melakukan aktivitas dengan baik,” ungkap Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati di Aula Polres Mojokerto, Senin (1/4/2024).

    Pihaknya berharap semua bisa meminimalkan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terkait dengan gangguan-gangguan keamanan ketertiban atau apapun kegiatan yang berhubungan dengan membahayakan masyarakat. Menurutnya, rakor tersebut juga menjadi salah satu upaya mitigasi adanya kemacetan saat Lebaran 2024.

    “Kita semuanya berharap persiapan ini bisa dilaksanakan dengan baik kemarin juga dari DPRKP2 sudah melaporkan kepada saya terkait dengan mitigasi terhadap rute-rute jalan yang nanti berpotensi menimbulkan kemacetan maupun kecelakaan, dan juga nanti kita antisipasi ancaman terkait hal tersebut,” jelasnya.

    Selain itu, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga mengatakan, bahwa masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan saat melakukan perjalanan mudik Lebaran. Karena adanya berbagai perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di beberapa titik lokasi.

    “Nanti juga akan menjadi poin yang akan kita waspadai bersama terkait dengan hal tersebut, termasuk juga terkait dengan teman-teman dari PUPR juga sedang melaksanakan pembangunan jalan baik itu pelebaran maupun rekonstruksi bahkan juga perbaikan jembatan,” ucapnya.

    Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini juga berpesan, agar memperhatikan adanya kesiapan posko penjagaan kesehatan dan juga ketersediaan bahan pangan menjelang Lebaran. Pihaknya berharap akan ada antisipasi dan persiapan yang dilakukan bersama termasuk dengan posko penjagaan.

    “Baik dari Dinas Kesehatan dan juga dari PMI, termasuk juga terkait bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat pada saat hari raya lebaran 2024. Pada prinsipnya kita semuanya siap untuk bekerja sama bagaimana mengupayakan keamanan, ketertiban, kelancaran untuk pelaksanaan perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah di Mojokerto berjalan dengan lancar,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto juga berharap agar nantinya tidak terjadi kecelakaan lalu-lintas (laka lantas) yang terjadi terutama di perlintasan sebidang kereta api. Ia juga mengatakan akan meningkatkan pengawasan di daerah perlintasan sebidang tersebut.

    “Kita doakan bersama dan kita berharap semoga tidak terjadi kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang di Kabupaten Mojokerto. Saya akan meningkatkan pengawasan dengan rekan-rekan Polsek khususnya lalu lintas terkait dengan jalur perlintasan kereta api sehingga nantinya diharapkan tidak ada gangguan kriminalitas maupun laka-lantas,” pungkasnya.

    Diketahui dalam rakor tersebut turut hadir pula Kasdim Mojokerto mewakili Dandim 0815/Mojokerto, Ketua MUI Kabupaten Mojokerto, beserta jajaran Kepala OPD Kabupaten Mojokerto serta Pejabat Utama (PJU) Polres Mojokerto dan Kapolsek jajaran. [tin/ian]

  • Istri Gus Dur Buka Puasa Bareng di Pura Agung Blambangan Banyuwangi

    Istri Gus Dur Buka Puasa Bareng di Pura Agung Blambangan Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sinta Nuriyah Wahid atau kerap dikenal dengan Sinta Wahid, merupakan istri Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dia datang ke Banyuwangi dalam lawatannya melakukan safari Ramadhan dan Sahur keliling.

    Di Banyuwangi, Sinta Wahid ngabuburit dan buka bersama dengan warga lintas agama di Pura Agung Blambangan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Saat tiba, sambutan meriah dari warga umat Hindu lengkap dengan musik baleganjur.

    Acara dirangkai dengan doa bersama lintas agama. Pesertanya, dari sejumlah perwakilan umat beragama di Banyuwangi.

    Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi, KH. Mohammad Yamien. Termasuk tokoh agama juga dari jajaran Fatayat dan Muslimah NU. Hadir pula dari perwakilan umat Kristiani.

    “Kegiatan buka bersama ini bagian dari safari Ramadan dan sahur keliling. Kami terus menggemakan pluralisme yang dahulu dimotori Gus Dur,” kata Sinta Nuriyah, Selasa (26/3/2024) sore.

    Sinta Wahid mengapresiasi atas kemajemukan di negeri ini. Utamanya, mereka yang hadir saat kegiatan buka bersama di Pura Agung, Blambangan.

    “Saya bangga, pluralisme tetap terjaga. Kita berkumpul di sini dari beragam suku dan agama,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Banyuwangi Sardiyanto menyebut sebuah kehormatan kedatangan tami Sinta Nuriyah Wahid. Pihaknya juga cukup bangga salah satu tokoh nasional tersebut singgah di tempatnya.

    ‘Kami merasa terhormat, Ibu Sinta Gus Dur bisa hadir dan menggelar buka puasa bersama di pura. Ini bagian dari menggemakan pluralisme di wilayah kita,” pungkasnya. [rin/aje]

  • Begini Penjelasan MUI Tuban Soal Perbedaan Awal Puasa

    Begini Penjelasan MUI Tuban Soal Perbedaan Awal Puasa

    Tuban (beritajatim.com) – Kementerian Agama (Kemenag) Tuban menggelar Rukyatul Hilal bersama Tim Badan Hisab Rukyat (BHR) di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban dengan hasil tidak terlihat, begini penjelasan dari BHR dan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

    Menurut Tim BHR Kabupaten Tuban Nurpuat bahwa pelaksanaan Rukyatul Hilal Awal Ramadhan 1445 H/2024 M pada minggu (10/03/2024) sore dengan hasil hilal tidak terlihat karena ada beberapa faktor yang perlu menjadi pertimbangan.

    “Hasil hisab harus tetap dibuktikan dengan fakta di lapangan, yakni hasil pemantauan atau rukyat hilal,” ucap Nurpuat.

    Ia juga menyampaikan, adakah yang berhasil melihat ataukah tidak? sebab semua hasil hisab secara astronomis belum memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Neo MABIMS.

    “Tinggi hilal minimal 03 derajat dan elongasi matahari-bulan minimal 6,4 derajat,” terang Nurpuat.

    Sementara itu, Ketua MUI Tuban KH. Abdul Matin Jawahir menjelaskan, bahwa Muhammadiyah muncul hilal setengah derajat saja sudah dihitung satu dan sudah masuk. Sebab, Muhammadiyah menggunakan konsep rukyah bil ‘ilmi (hisab) dengan konsep wujudul hilal.

    “Dalam Muhammadiyah, yakni yang penting hilal sudah wujud, walaupun kurang dari 2 derajat sudah jatuh tanggal,” kata KH. Matin sapanya.

    Sedangkan, NU menggunakan rukyah bil fi’li dengan konsep Imkanurru’yah yang mana posisi hilal bisa dikatakan jatuh tanggal kalau minimal sudah 2 derajat.

    “Andai Muhammadiyah mau naik sedikit dan NU turun sedikit mungkin bisa klop,” ujar Ketua MUI Tuban itu.

    Oleh karenanya, KH. Matin mengungkapkan, apabila posisi hilal di atas dua derajat pasti NU dan Muhammadiyah sama penanggalan hijriyahnya. Namun, sebaliknya kalau di bawah 2 derajat pasti beda.

    Bahwa Muhammadiyah mengatakan.hisab yang dilakukan juga rukyah, yaitu rukyah (melihat) dengan ilmu pengetahuan, maka Muhammadiyah mengatakan rukyah bil ‘ilmi, alasannya hukum alam itu punya sifat kepastian.

    “Sedangkan, Pemerintah Indonesia menggunakan konsep NU yakni rukyah bil fi’li dengan konsep imkanurru’yah,” pungkasnya. [ayu/ted]