Institusi: ITB

  • Perjalanan Karier Satryo Brodjonegoro: Akademisi hingga Dicopot dari Jabatan Menteri

    Perjalanan Karier Satryo Brodjonegoro: Akademisi hingga Dicopot dari Jabatan Menteri

    Jakarta, beritasatu.com – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Brodjonegoro resmi dicopot dari jabatannya dan digantikan Prof Brian Yuliarto pada Rabu (19/2/2025).

    Pria yang lahir di Delft, Belanda, ini telah menempati berbagai posisi strategis yang berkontribusi besar bagi perkembangan akademik dan penelitian di Indonesia.

    Kariernya mencapai puncak saat ia dipercaya menjadi mendiktisaintek, sebelum akhirnya diberhentikan dari jabatannya. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut perjalan kariernya.

    1. Perjalanan akademik di ITB (1985-2009)

    Setelah meraih gelar doktor, Satryo memulai karier sebagai dosen di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB. Selama 24 tahun, ia tak hanya mengajar, tetapi juga aktif dalam penelitian. Pada 1992, ia diangkat sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin dan berhasil membawa kemajuan signifikan bagi jurusan tersebut.

    Keahliannya di bidang teknik mesin mendapat pengakuan internasional, termasuk undangan sebagai profesor tamu di Universitas Teknologi Toyohashi, Jepang.

    2. Menjabat sebagai Dirjen Dikti (1999-2007)

    Sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Satryo memperkenalkan berbagai kebijakan inovatif, seperti konsep Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) yang memberi otonomi lebih besar bagi universitas. Ia juga meluncurkan program World Class University untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi Indonesia di tingkat internasional.

    Di bawah kepemimpinannya, kerja sama akademik Indonesia-Jepang semakin erat, yang membuatnya menerima penghargaan The Order of the Rising Sun dari Pemerintah Jepang.

    3. Berperan di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (2008-2023)

    Satryo aktif di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) sejak 2008 sebagai anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa. Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua (2013-2018) dan Ketua AIPI (2018-2023). Selama kepemimpinannya, AIPI semakin berperan dalam memberikan rekomendasi ilmiah bagi pemerintah serta memperluas jaringan riset internasional.

    4. Mendiktisaintek dan pencopotannya dari jabatan menteri (2024-2025)

    Pada 2024, Satryo diangkat sebagai mendiktisaintek dalam Kabinet Merah Putih, dengan misi mentransformasi pendidikan tinggi di era digital. Ia merancang berbagai reformasi dalam sistem pendidikan nasional. Namun, secara mengejutkan, ia diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir. Dalam pernyataan terbaru, Satryo menyebut bahwa dirinya mengundurkan diri dari jabatan mendiktisaintek. 

    “Saya baru saja menyerahkan surat pengunduran diri ke Kementerian Sekretariat Negara (Setneg),” ujar Satryo.

    Penghargaan dan Kontribusi

    Sepanjang kariernya, Satryo menerima berbagai penghargaan, seperti Medali Ganesha Bakti Cendekia Utama dari ITB (2010) dan The Order of the Rising Sun dari Pemerintah Jepang (2016). Ia juga telah menulis lebih dari 99 publikasi ilmiah serta berperan dalam pengembangan fakultas teknik di berbagai universitas melalui kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).

    Salah satu pencapaiannya yang paling berdampak adalah mendorong perguruan tinggi negeri untuk menjadi PTN-BH, yang memungkinkan institusi akademik lebih mandiri dan kompetitif secara global.

    Meskipun kini tak lagi menjabat sebagai mendiktisaintek, dedikasi dan kontribusi Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam pendidikan tinggi tetap menjadi bagian penting dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

  • 1
                    
                        Tak Lagi Jabat Mendikti, Satryo Soemantri: Lebih Baik Mundur daripada Diberhentikan
                        Nasional

    1 Tak Lagi Jabat Mendikti, Satryo Soemantri: Lebih Baik Mundur daripada Diberhentikan Nasional

    Tak Lagi Jabat Mendikti, Satryo Soemantri: Lebih Baik Mundur daripada Diberhentikan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – 
    Satryo Soemantri Brodjonegoro
    mengaku lebih baik mundur daripada diberhentikan dari jabatan menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek).
    Dia pun menerima jika kinerjanya selama empat bulan terakhir dianggap belum memenuhi harapan pemerintah.
    “Utamanya karena saya sudah bekerja keras selama empat bulan ini. Namun, karena mungkin tidak sesuai harapan dari pemerintah, ya saya lebih baik mundur daripada diberhentikan,” ujar Satryo di kantornya.
    Posisinya kini digantikan oleh Brian Yuliarto yang telah dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Rabu (19/2/2025).
    Satryo telah membuat surat pengunduran diri tengah malam tadi. Dia langsung menyerahkan surat itu ke Sekretariat Negara untuk disampaikan kepada Presiden Prabowo.
    “Saya mengajukan pengunduran diri. Harus
    legowo
    dong. Kita kerja baik, maksimal sudah, enggak ada pamrih, tulus saya kerja. Kalau enggak cocok, mundur saja lebih baik,” kata dia. 
    Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi menteri pertama yang di-
    reshuffle
    oleh Presiden Prabowo.
    Presiden Prabowo Subianto telah mengganti Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatannya di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (19/2/2025).
    Pencopotan Satryo dilanjutkan dengan pengangkatan Brian Yuliarto sebagai penggantinya. Brian merupakan Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB).
    Pengangkatan Brian berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26P Tahun 2025 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Menteri Negara Tahun 2024-2029 yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Nanik Purwanti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendiktisaintek Baru Brian Yuliarto Punya Segudang Prestasi, Pernah Terima Penghargaan Bergengsi – Halaman all

    Mendiktisaintek Baru Brian Yuliarto Punya Segudang Prestasi, Pernah Terima Penghargaan Bergengsi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (FTI ITB), Brian Yuliarto resmi dilantik menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) di Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Brian dilantik langsung oleh Presiden RI, Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (19/2/2025).

    Pelantikan Brian ini berdasarkan Keppres nomor XXVIP tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri negara Kabinet Merah Putih periode tahun 2024-2029.

    Brian kemudian membaca sumpah jabatan dengan dituntut oleh Prabowo. Berikut bunyinya:

    “Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” demikian bunyi sumpah tersebut, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu.

    Dilantik sebagai Mendiktisaintek menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro, Brian memiliki segudang prestasi.

    Dilansir dari laman ITB, Brian diketahui merupakan Guru Besar FTI ITB yang berasal dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Nano dan Kuantum.

    Saat ini, Brian menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025-2030.

    Perjalanan akademik Brian dimulai dari pendidikan S1 di ITB pada 1999 jurusan Teknik Fisika.

    Lalu, untuk S2 dan S3, Brian melanjutkan pendidikannya di University of Tokyo, Jepang.

    Dia mengambil jurusan Quantum Engineering and System Science Department.

    Prestasi Brian Yuliarto

    Sejauh ini, Brian diketahui pernah menerima penghargaan bergengsi Habibie Prize pada tahun 2024 dalam kategori ilmu rekayasa. 

    Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Yayasan SDM Iptek sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi besar Brian dalam pengembangan teknologi berbasis material maju dan nanoteknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. 

    Kemudian, Brian menempati peringkat 18 dalam Indonesia Top 10.000 Scientist kategori Subjek Engineering & Technology. 

    Adapun, pemeringkatan ini dilakukan oleh AD Scientific Index yang merupakan sistem pemeringkatan dan analisis tahunan, berdasarkan kinerja ilmiah dan produktivitas dari sebuah universitas dan/atau seorang ilmuwan.

    Brian juga telah mendapat pengakuan internasional sebagai salah satu “World’s Top 2 persen Scientist versi Stanford University pada tahun 2022.

    Bahkan, dia juga pernah dinobatkan sebagai Peneliti Terbaik oleh ITB pada tahun 2021 dan beberapa kali mendapat penghargaan atas kontribusinya di bidang riset dan inovasi teknologi. 

    Sepanjang kariernya, Brian aktif melakukan penelitian di bidang nanoteknologi dan biosensor, dengan sejumlah hasil riset yang sudah dipublikasikan dalam jurnal internasional ternama.

    Brian pun tercatat memiliki 326 publikasi jurnal ilmiah terindeks Scopus dan 410 publikasi jurnal ilmiah terindeks Google Scholar. 

    Ia juga melakukan penelitian-penelitian terobosan yang berfokus pada pengembangan material fungsional untuk aplikasi di berbagai sektor, termasuk kesehatan, energi, dan lingkungan.

    Perjalanan Karier Brian Yuliarto

    Selama berkarier, Brian pernah menjabat sebagai Dekan FTI (2020–2024), Visiting Professor Tsukuba University (2021–sekarang), Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019–2020), Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016–2020), Ketua KK AFM FTI ITB (2018–2020), serta Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010–2016). 

    Selain itu, Brian sempat menjabat sebagai Ketua Tim Penyusun KEK JIIPE dan KEK Patimban, Anggota Komite Perencana BAPPEDA Jawa Barat 2012–2016, serta memegang lebih dari 20 konsultasi dan layanan kepakaran. 

    Brian juga pernah terlibat dalam berbagai proyek penelitian di bidang pangan dan kesehatan, dan pemegang sejumlah hak kekayaan intelektual (HKI).

    Sebagai informasi, ini merupakan pertama kalinya Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet sejak resmi menjabat sebagai Presiden 20 Oktober 2024 lalu. 

    Satryo Soemantri Brodjonegoro juga merupakan menteri pertama yang direshuffle oleh Prabowo dalam Kabinet Merah Putih.

    Untuk diketahui, Satryo beberapa kali menimbulkan kontroversi sejak dilantik sebagai Menteri, seperti terkait demonstrasi pegawai Kemendiktisaintek, rekaman suara diduga Menteri Satryo marah-marah ke pegawai, hingga pernyataan beasiswa KIP terkena dampak efisiensi anggaran.

    (Tribunnews.com/Rifqah)

  • Ini Profil Brian Yuliarto, Mendiktisaintek Baru Pengganti Satryo!

    Ini Profil Brian Yuliarto, Mendiktisaintek Baru Pengganti Satryo!

    Jakarta, CNBC Indonesia-Presiden Prabowo Subianto melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Brian mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Dikutip dari situs resmi ITB, Rabu (19/2/2025), Brian merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB yang berasal dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Nano dan Kuantum.

    Brian menamatkan studi S1 di Jurusan Teknik Fisika ITB pada tahun 1999 serta S2 dan S3 di Jurusan Quantum Engineering and System Science Department, University of Tokyo pada tahun 2005.

    Brian pernah menjabat sebagai Dekan FTI (2020-2024), Visiting Professor Tsukuba University (2021-sekarang), Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019-2020), Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016-2020), Ketua KK AFM FTI ITB (2018-2020), serta Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010-2016).

    Sederet prestasi yang ditorehkan Brian antara lain, Penerima Habibie Prize 2024; World’s Top 2% Scientist pada tahun 2024; Top 1 Indonesia Researcher Nanoscience & Nanotechnology 2023; Peneliti Terbaik ITB 2021; Dosen Berprestasi bidang Saintek ITB 2017; 326 publikasi Scopus, 5506 sitasi, dan H index 43; 410 publikasi Google Scholar, sitasi 6600, H index 43.

    Brian juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penyusun KEK JIIPE dan KEK Patimban, Anggota Komite Perencana BAPPEDA Jawa Barat 2012-2016, serta memegang lebih dari 20 konsultasi dan layanan kepakaran.

    (emy/mij)

  • Prabowo lantik Brian Yuliarto jadi Mendiktisaintek gantikan Satryo

    Prabowo lantik Brian Yuliarto jadi Mendiktisaintek gantikan Satryo

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Istana Negara, Jakarta, Rabu sore, dan menggantikan pejabat sebelumnya, Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Brian dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Tahun 2024-2029.

    “Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan, menetapkan dan seterusnya. Kesatu dan seterusnya, kedua dan seterusnya mengangkat Brian Yuliarto Ph.D sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Kabinet Merah Putih dalam sisa jabatan periode 2024-2029,” kata Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Ninik Purwanti di Istana Negara Jakarta, Rabu

    Penetapan Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek itu per tanggal 18 Februari 2025

    Bersamaan dengan pelantikan Brian, Presiden Prabowo Subianto juga melantik Kepala BPKP Yusuf Ateh dan Wakil Kepala BPKP Agustina Arumsari, Kepala BPS Amalia Adininggar, Wakil Kepala BPS Sonny Harry Budiutomo, Kepala BSSN Nugroho Sulistyo Budi.

    Acara pelantikan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian pembacaan keputusan presiden tentang pengangkatan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.

    Usai pembacaan keputusan presiden dan daftar nama pejabat yang akan dilantik, Presiden Prabowo membacakan sumpah jabatan yang diikuti para pejabat yang dilantik.

    “Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan Negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” demikian potongan sumpah jabatan yang dibacakan oleh Presiden dan diikuti para pejabat.

    Setelah itu, Brian Tuliarto menandatangani berita acara yang disaksikan secara langsung Presiden Prabowo Subianto.

    Brian Yuliarto merupakan peraih penghargaan Bidang Ilmu Rekayasa pada Anugerah Talenta Unggul Habibie Prize 2024. Sebelum dilantik sebagai Mendiktisaintek, ia memegang jabatan sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025–2030.

    Di Istana Negara, beberapa pejabat dan menteri Kabinet Merah Putih turut menghadiri upacara pelantikan sejumlah pejabat sore ini. Beberapa dari mereka, yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Muhaimin Iskandar, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, dan ada juga Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, kemudian Kepala BIN M. Herindra.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Profil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Nugroho Sulistyo Budi – Page 3

    Profil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Nugroho Sulistyo Budi – Page 3

    Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) Brian Yuliarto disebut sebut bakal dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek). Dia menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dikabarkan terkena reshuffle kabinet.

    Brian Yuliarto pun tiba ke Istana Negara jelang pelantikan sejumlah pejabat oleh Presiden Prabowo Subianto sore ini, Rabu (19/2/2025).

     Pantauan Liputan6.com, Brian tiba dengan mengenakan jas dan dasi biru. Dia mengaku diminta datang oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    “Saya diminta hadir, Pak Seskab yang ngasih tahu,” kata Brian

    Siapakah sosok Prof Brian Yuliarto yang menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro ? Berdasarkan website resmi ITB, Brian merupakan Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025 – 2030. Dia pernah mencalonkan diri sebagai Rektor ITB periode 2025 – 2030.

    Brian menyelesaikan studi S1 di ITB, Bandung pada 1999. Kemudian melanjutkan pendidikan S2 di University of Tokyo, Jepang pada 2002 dan menyelesaikan S3 di University of Tokyo, Tokyo – Jepang pada 2005.

    Brian pernah menjabat sebagai Dekan FTI pada 2020–2024, kemudian Visiting Professor Tsukuba University sejak 2021. Dia menjadi Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB pada 2019–2020.

    Dia juga pernah menjadi Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB pada 2016–2020, Ketua KK AFM FTI ITB pada 2018–2020, serta Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010–2016).

    Dia juga menerima Habibie Prize 2024 dalam kategori Ilmu Rekayasa, berkat risetnya dalam rekayasa nanomaterial berpori untuk aplikasi sensor dan energi.

  • 8
                    
                        Kontroversi Satryo Soemantri yang Diganti Prabowo dari Posisi Mendikti, Pernah Didemo ASN
                        Nasional

    8 Kontroversi Satryo Soemantri yang Diganti Prabowo dari Posisi Mendikti, Pernah Didemo ASN Nasional

    Kontroversi Satryo Soemantri yang Diganti Prabowo dari Posisi Mendikti, Pernah Didemo ASN
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Satryo Soemantri Brodjonegoro
    menjadi menteri pertama yang di-reshuffle oleh Presiden Prabowo. 
    Presiden Prabowo Subianto mengganti Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatannya di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (19/2/2025).
    Pencopotan Satryo ditandai dengan pengangkatan Brian Yuliarto dengan penggantinya. Brian diketahui merupakan Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB).
    Pengangkatan Brian berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26P Tahun 2025 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Menteri Negara Tahun 2024-2029 yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Nanik Purwanti.
    Sebelum dicopot, ada sejumlah kontroversi yang melibatkan Satryo. Dari mulai didemo pegawainya hingga polemik tunjangan kinerja dosen ASN. 
    Bulan lalu, tepatnya Senin (20/1/2025), para ASN Kemendikti Saintek melakukan unjuk rasa dengan membawa spanduk protes bahwa mereka bukan pegawai pribadi Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dan istri.
    Para pegawai juga mengirimkan karangan sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang yang diduga dilakukan Satryo.
    Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek Suwitno menjelaskan, permasalahan ini sudah lama terjadi sejak adanya pergantian pejabat baru setelah Satryo dilantik. Menurut dia, pergantian jabatan itu tidak dilakukan dengan cara yang adil dan menyalahi prosedur.
    “Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai dengan prosedur,” ungkapnya.
    Suasana semakin keruh ketika Satryo diduga melakukan pemecatan sepihak kepada beberapa pegawai tanpa alasan yang jelas.
    Salah satunya dialami oleh Neni Herlina, ASN yang bertugas menangani urusan rumah tangga Mendikti Saintek. Dia mengaku dipecat lantaran terjadi kesalahpahaman saat melaksanakan tugas.
    “Jika pegawai melakukan kesalahan, itu bisa ditindaklanjuti dengan hukuman yang disiplin. Tapi prosedurnya harus jelas, ini tidak dilakukan sama sekali. Bahkan dihentikan dia, bahkan diminta angkat kaki,” kata Suwitno.
    Namun, Satryo mengaku sudah menjelaskan kesalahpahaman mengenai pemecatan sepihak kepada Suwitno dan Neni selaku perwakilan pegawai yang berunjuk rasa.
    Setelah dijelaskan, kata dia, mereka pun meminta maaf dan menyesal, serta berjanji akan mengikuti semua keputusan yang diberikan Mendikti Saintek.
    “Mereka berjanji untuk mengikuti semua peraturan yang ada di dalam Kemendikti Saintek,” ujarnya.
    Dia menambahkan, pihaknya akan selalu memastikan ASN Kemendikti Saintek memiliki karier yang baik dan sejahtera.
    Selanjutnya, ada sorotan soal para dosen di Kemendikti Saintek yang hingga kini belum menerima tukin yang dijanjikan oleh pemerintah.
    Dosen ASN di lingkungan Kemendikti Saintek mengaku tukin belum dibayarkan selama lima tahun, sementara kementerian atau lembaga lain mendapatkannya.
    Kondisi tersebut membuat para dosen melakukan protes, termasuk membuat petisi dan melakukan aksi unjuk rasa.
    Namun, Sekjen Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Togar M Simatupang menuturkan, tunjangan kinerja (tukin) 2020-2024 tidak cair karena tidak dianggarkan pada kementerian sebelumnya.
    Sejak tahun 2020-2024, kementerian terdahulu, yaitu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), tidak mengajukan alokasi anggaran tunjangan kinerja ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
    “Program tukin yang lampau (2020-2024) tidak bisa dituntut karena kepatuhan parsial, ketidaksesuaian kementerian saat itu, dan sudah tutup buku,” ucap dia.
    Namun, Togar memastikan, tukin tahun 2025 untuk dosen akan dibayarkan.
    Togar menuturkan, Kemendikti Saintek telah mengajukan permohonan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan dalam Rapat Kerja Komisi X DPR dengan Kemendikti Saintek pada 23 Januari 2025.
    Setelah tambahan anggaran disetujui, langkah selanjutnya adalah menunggu penerbitan Peraturan Presiden.
    Kebijakan efisiensi anggaran juga berimbas pada Kemendikti. Alokasi anggaran pendidikan tinggi untuk beasiswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah disebut-sebut terdampak efisiensi anggaran.
    Namun Satryo memastikan beasiswa KIP tidak dipotong. 
    “Pendidikan adalah hak semua warga negara, tidak ada pemotongan alokasi anggaran pendidikan tinggi untuk beasiswa dan Kartu Indonesia pintar Kuliah (KIP-K),” ujar Satryo dalam keterangannya, Selasa (18/2/2025).
    Polemik alokasi anggaran pendidikan tinggi untuk beasiswa dan KIP Kuliah menjadi salah satu poin tuntutan mahasiswa saat berdemonstrasi di kawasan Monumen Nasional, Senin (17/2/2025).
    Para mahasiswa kebijakan efisiensi anggaran di Kemendiktisaintek berpotensi memangkas anggaran pendidikan sehingga menyebabkan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
    “Dalam melakukan efisiensi, tidak ada pemotongan anggaran pendidikan tinggi untuk beasiswa dan KIP Kuliah sehingga UKT tidak naik,” kata Satryo.
    KIP kuliah pagu awalnya Rp 14,698 triliun. Kemudian, saat efisiensi oleh Ditjen Anggaran angkanya menjadi sebesar Rp 1,319 triliun atau 9 persen.
    “Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula, yaitu Rp 14,698 triliun, karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi,” katanya lagi.
    Ia mengatakan, tak cuma KIP Kuliah yang tidak kena efisiensi anggaran. Beberapa program yang tidak kena efisiensi anggaran di antaranya adalah beasiswa KIP Kuliah, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), serta berbagai beasiswa bagi dosen dan mahasiswa dalam maupun luar negeri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Prabowo "Reshuffle" Kabinet di Hari Ke-122 Pemerintahan, Lebih Cepat Dibanding Jokowi
                        Nasional

    4 Prabowo "Reshuffle" Kabinet di Hari Ke-122 Pemerintahan, Lebih Cepat Dibanding Jokowi Nasional

    Prabowo “Reshuffle” Kabinet di Hari Ke-122 Pemerintahan, Lebih Cepat Dibanding Jokowi
    Penulis
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto merombak susunan Kabinet Merah Putih pada Rabu (19/2/2025), bertepatan pada hari ke-122 pemerintahan Prabowo-Gibran yang dimulai pada 20 Oktober 2024.
    Reshuffle pertama yang dilakukan Prabowo ini lebih cepat dibandingkan perombakan perdana kabinet yang dilakukan Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo.
    Untuk diketahui, Jokowi baru melakukan
    reshuffle Kabinet
    Kerja pada 12 Agustus 2015 atau hari ke-296 sejak ia dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2014.
    Ketika itu, Jokowi mencopot tujuh pejabat sekaligus yakni Darmin Nasution yang diangkat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, menggantikan Sofyan Djalil.
    Kemudian, Sofyan Djalil diangkat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, menggantikan Andrinof Chaniago; Rizal Ramli diangkat sebagai Menko Bidang Kemaritiman, menggantikan Indroyono Susilo.
    Lalu, Luhut Binsar Pandjaitan diangkat sebagai Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno; Thomas Lembong diangkat sebagai Menteri Perdagangan, menggantikan Rachmat Gobel.
    Kemudian, Pramono Anung diangkat sebagai Sekretaris Kabinet, menggantikan Andi Widjajanto; serta Teten Masduki diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.
    Pada periode kedua pemerintahannya, 2019-2024, Jokowi juga baru merombak susunan kabinetnya di hari ke-429, tepatnya pada 22 Desember 2020.
    Ketika itu, Jokowi melantik enam orang menteri, yakni Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang jadi tersangka korupsi.
    Kemudian, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto, Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio.
    Lalu, Yaqut Cholil Quomas atau alias Gus Yaqut sebagai Menteri Agama mengganti Fachrul Razi, Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang tersandung korupsi, serta M Lutfi menggantikan Agus Suparmanto sebagai Menteri Perdagangan.
    Berbeda dengan Jokowi, Prabowo hannya mencopot satu orang menteri yakni Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.
    Posisi Satryo digantikan Wakil Rektor Institut Teknologi Bandung Brian Yuliarto.
    Selain mencopot Mendikti Saintek, Prabowo juga melantik empat orang kepala lembaga pada reshuffle perdananya.
    Para pejabat itu adalah Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP,
    Kemudian, Amalia Adininggar Arumsari sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Sonny Harry Budiutomo Harmadi sebagai Wakil Kepala BPS, dan Letjen Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Kontroversi Satryo Soemantri yang Diganti Prabowo dari Posisi Mendikti, Pernah Didemo ASN
                        Nasional

    8 "Reshuffle" Pertama, Prabowo Ganti Satryo Soemantri dari Jabatan Mendikti Saintek Nasional

    “Reshuffle” Pertama, Prabowo Ganti Satryo Soemantri dari Jabatan Mendikti Saintek
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto mengganti Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatannya sebagai menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (19/2/2025).
    Pencopotan Satryo ditandai dengan pengangkatan Brian Yuliarto dengan penggantinya. Brian diketahui merupakan Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB).
    Pengangkatan Brian berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26P Tahun 2025 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Menteri Negara Tahun 2024-2029 yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Nanik Purwanti.
    “Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-perundangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Brian di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu.
    “Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tangung jawab,” imbuh Brian.
    Adapun Satryo sebelumnya viral di media sosial lantaran rekaman suara yang diduga dirinya tengah memarahi pegawai di rumah dinas hanya karena permasalahan air.
    Ia pun dianggap semena-mena mencopot jabatan sejumlah orang di kementeriannya. Bahkan, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemendikti Saintek sempat mendemo Satryo agar dicopot dari jabatannya.
    Mereka menganggap Satryo adalah menteri yang arogan dan suka marah-marah.
    Menanggapi rekaman suara yang beredar, Satryo membantah itu adalah suaranya. Ia menekankan, narasi yang dibuat di media sosial bahwa ia adalah seorang menteri yang arogan, tidak pernah terjadi di kementeriannya.
    Bahkan, dua orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang disebut-sebut berurusan dengannya, mengetahui bahwa narasi itu dibuat-buat.
    Diketahui, ia sempat memanggil dua orang tersebut untuk berbicara mengenai aksi yang menggema di kementeriannya, kemarin. Dua orang itu dianggapnya menjadi yang paling vokal dalam aksi.
    “Bohong, itu bukan suara saya. Jam 5 saya mendapatkan videonya, saya dengarkan dan itu bukan suara saya dan saya tidak pernah berbicara seperti itu,” kata Satryo saat memberikan klarifikasi mengenai polemik di Kemendikti, dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (21/1/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Prabowo Lantik Brian Yuliarto Jadi Mendikti Saintek Gantikan Satryo Soemantri
                        Nasional

    6 Prabowo Lantik Brian Yuliarto Jadi Mendikti Saintek Gantikan Satryo Soemantri Nasional

    Prabowo Lantik Brian Yuliarto Jadi Mendikti Saintek Gantikan Satryo Soemantri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    melantik
    Brian Yuliarto
    sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (
    Mendikti Saintek
    ) di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (19/2/2025).
    Ia menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang sebelumnya banjir kritikan di media sosial karena rekaman suara yang diduga merupakan dirinya tengah memaki pegawai di rumah dinas.
    Brian merupakan salah seorang Guru Besar Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB).
    Pengangkatan Brian berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Tahun 2024-2029 yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara, Nanik Purwanti.
    “Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Brian di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu.
    “Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” imbuh Brian.
    Dilihat dari laman ITB, Brian merupakan lulusan ITB pada tahun 1999.
    Ia kemudian melanjutkan studi S2 dan S3 di University of Tokyo, Jepang.
    Brian lulus S2 pada tahun 2002 dan lulus S3 pada tahun 2005.
    Sebagai informasi, pelantikan pejabat baru sempat disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya saat menjawab isu perombakan (
    reshuffle
    ) kabinet oleh Prabowo hari ini.
    Namun, saat itu, Teddy tidak memerinci siapa saja pejabat yang akan dilantik.
    Ia pun tidak berkomentar banyak terkait isu
    reshuffle
    yang beredar tersebut.
    “Nanti sore akan ada pelantikan beberapa pejabat,” kata Teddy saat dikonfirmasi, Rabu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.