Institusi: ITB

  • Sosok Menteri PU Dody Hanggodo, Gunakan Ikat Pinggang Hermes Saat Tinjau Proyek – Halaman all

    Sosok Menteri PU Dody Hanggodo, Gunakan Ikat Pinggang Hermes Saat Tinjau Proyek – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo terlihat menggunakan barang mewah saat meninjau proyek infrastruktur di berbagai daerah.

    Barang mewah tersebut yaitu ikat pinggang dengan merek Hermes seharga belasan juta rupiah.

    Ia terlihat menggunakan Hermes H Au Carre Silver Buckle & Reversible Belt Veau Togo Black/Chocolat, ketika meninjau fasilitas Waste-to-Energy (WTE) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, Minggu (9/3/2025).

    Sebelumnya, saat sedang meninjau renovasi Stadion Gelora Delta Siodarjo di Jawa Timur pada 23 Februari 2025, Dody juga tampak menggunakan ikat pinggang yang sama.

    Bila merujuk pada website hermes.com, harga ikat pinggang tersebut sebesar 940 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 15,3 juta (kurs Rp 16.301 per dolar AS).

    IKAT PINGGANG HERMES- Dalam website hermes.com, harga ikat pinggang yang dikenakan Menteri PU Dody Hanggodo senilai 940 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 15,3 juta (kurs Rp 16.301 per dolar AS). (Tangkapan layar dari Website Hermes)

    Sosok Dody Hanggodo

    Dody diketahui menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum saat awal pemerintahan Presiden Prabowo pada Oktober 2024.

    Dody diketahui awalnya sebagai kalangan profesional, tetapi saat ini telah menjadi kader Partai Demokrat.

    IKAT PINGGANG DODY – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo (kanan) ketika meninjau fasilitas Waste-to-Energy (WTE) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, Minggu (9/3/2025). Ia menggunakan ikat pinggang bermerek Hermes. (Kementerian PU dan tangkapan layar website Hermes)

    Ia dikenal sebagai salah satu pengusaha yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur, yang menghabiskan masa kecilnya dan menyelesaikan pendidikan dasar di SD Rajawali Banjarmasin (lulus pada tahun 1977). 

    Kemudian, ia pindah ke Temanggung untuk melanjutkan studinya di SMP Negeri 2 Temanggung (1978–1981).

    Dody kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Kolese De Britto Yogyakarta (1981–1984). 

    Setelah lulus SMA, ia melanjutkan studinya di program studi Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung dan meraih gelar Insinyur pada tahun 1989.

    Pada tahun 1992, ia berhasil meraih gelar Master of Petroleum Engineering (M.PE.) setelah mengenyam pendidikan di The University of Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat.

    Karier

    Dody Hanggodo pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pradiksi Gunatama Tbk di Kalimantan Timur pada tahun 2017 dan 2018. 

    Setelah itu, ia juga menjabat sebagai Komisaris PT Senabangun Anekapertiwi pada periode 2019 dan 2020.

    Senabangun Anekapertiwi adalah anak usaha dari PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN). PGUN dikabarkan sebagai emiten yang termasuk dalam grup Jhonlin yang dimiliki orang terkaya Kalimantan yakni Haji Isam.

    Dilansir dari Kompas.com, berikut rangkuman perjalanan karier Dody Hanggodo:

    Petroleum Engineer ASAMERA Oil Co (1989-1990)
    Oil Field Production Supervisor ASAMERA Oil Co (1992-1995)
    Assistant Vice President Citibank, N.A (1993-1998)
    General Manager Fajrindo Group (1999-2002)
    Business Development Manager PT Tri Usaha Bhakti (2002-2004)
    Business Development Manager PT Wahana Krida Mandiri (2004-2006)
    Manager Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias Regional IV (2006-2007)
    Executive Vice President Marketing & Business Development PT Dual Samudera Perkasa (Pertambangan, Pengiriman, dan Perdagangan Batubara International (2007-2011)
    Director Commercial & Business Development PT Indika Indonesia Resources (2011-2015)
    Konsultan Bisnis Baramega Citra Mulia Persada (tambang batubara) dan Prima Alam Gemilang (pabrik gula) (2015-2024).

     

    (Tribunnews.com/Kompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani, Hilda B Alexander)

  • Kementerian Pariwisata: Indonesia Berpotensi Jadi Destinasi Wisata Edukasi Bertaraf Internasional – Halaman all

    Kementerian Pariwisata: Indonesia Berpotensi Jadi Destinasi Wisata Edukasi Bertaraf Internasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi World Class Educational Tourism Destination, terutama dengan kekayaan budaya, alam, dan sejarah yang dapat dikemas sebagai pengalaman belajar unik.

    Apalagi memiliki lebih dari 1.300 suku bangsa dengan adat istiadat yang berbeda menjadikan Indonesia sebagai laboratorium sosial budaya bagi wisatawan edukasi.

    Tradisi unik seperti wayang kulit, batik, tenun ikat, dan upacara adat memberikan pengalaman belajar langsung tentang warisan budaya Indonesia.

    Juga hutan hujan tropis, terumbu karang, gunung berapi, dan ekosistem laut menjadikan Indonesia tempat ideal untuk studi tentang ekologi, konservasi lingkungan, dan keberlanjutan.

    Belum lagi destinasi seperti Taman Nasional Komodo, Raja Ampat, dan Kalimantan bisa menjadi pusat penelitian dan wisata edukasi berbasis alam.

    Kementerian Pariwisata RI mulai fokus mengembangkan educational tourism sebagai bagian dari strategi diversifikasi sektor pariwisata.

    Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata RI, Ni Made Ayu Marthini mengatakan, dengan sumber daya alam yang luar biasa, budaya yang kaya, serta beragam tema edukasi yang dapat dieksplorasi.

    “Sehingga Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi World Class Educational Tourism Destination,” kata Ni Made saat usai pengumuman WisataSekolah resmi bergabung WYSE Travel Confederation seperti dikutip , Minggu (9/3/2025).

    Dikatakannya, keanggotaan itu, Ni Made optimistis lebih banyak wisatawan mancanegara, khususnya dari sekolah-sekolah internasional, akan tertarik untuk berkunjung ke Indonesia.

    Kementerian Pariwisata mendorong dan mengapresiasi seluruh pihak berperan untuk mempromosikan terkait  wisata edukasi ini.”Langkah WisataSekolah ini diharapkan menjadi awal yang baik dalam memperkenalkan Indonesia sebagai destinasi utama bagi program study tour dan school trip dari seluruh dunia,” ungkapnya. 

    Dikatakannya, kolaborasi dengan organisasi global seperti WYSE Travel Confederation membuka akses lebih luas bagi sekolah internasional untuk memilih Indonesia sebagai destinasi school trip.

    Pelopor penyelenggara school trip di Indonesia juga menerima sertifikat keanggotaan WYSE Travel Confederation dalam acara seremonial di ITB Berlin 2025. 

    Bahkan membawa sekolah internasional untuk berkunjung ke desa-desa tersebut, memperkenalkan potensi lokal, serta mendukung pengembangan ekonomi berbasis pariwisata berkelanjutan.

    Dengan keanggotaan ini, peluang bagi desa wisata binaan Bakti BCA untuk dikenal dan dikunjungi wisatawan mancanegara semakin terbuka lebar.

    Nona Faletta, perwakilan Bakti BCA mengapresiasi langkah WisataSekolah dalam memperluas jejaring globalnya.

    “Wisata edukasi yang mereka kembangkan telah memberikan dampak positif bagi desa wisata binaan kami,” katanya.

     

  • Kemenpar Apresiasi WisataSekolah Gabung Komunitas Wisata Edukasi Global

    Kemenpar Apresiasi WisataSekolah Gabung Komunitas Wisata Edukasi Global

    loading…

    WisataSekolah, pelopor penyelenggara school trip di Indonesia, resmi menerima sertifikat keanggotaan WYSE Travel Confederation dalam acara bergengsi ITB Berlin 2025. Foto/istimewa

    JAKARTA – WisataSekolah, pelopor penyelenggara school trip di Indonesia, resmi menerima sertifikat keanggotaan WYSE Travel Confederation dalam acara bergengsi ITB Berlin 2025. Keanggotaan ini menandai pencapaian penting bagi WisataSekolah sebagai organisasi penyelenggara wisata edukasi pertama di Indonesia yang bergabung dalam komunitas wisata edukasi global.

    Keanggotaan WisataSekolah di WYSE Travel Confederation juga sejalan dengan rencana strategis Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara melalui program educational travel. Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, dan warisan sejarah yang sangat potensial sebagai destinasi wisata edukasi bertaraf internasional.

    “Dengan sumber daya alam yang luar biasa, budaya yang kaya, serta beragam tema edukasi yang dapat dieksplorasi, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi World Class Educational Tourism Destination. Langkah WisataSekolah ini diharapkan menjadi awal yang baik dalam memperkenalkan Indonesia sebagai destinasi utama bagi program study tour dan school trip dari seluruh dunia,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ni Made Ayu Marthini.

    Langkah WisataSekolah bergabung dengan WYSE Travel Confederation mendapatkan dukungan dari Bakti BCA. Selama ini, Bakti BCA berkolaborasi erat dengan WisataSekolah dalam menghadirkan berbagai program wisata edukasi ke desa-desa wisata binaan mereka.

    Sebagai bagian dari kolaborasi ini, WisataSekolah telah membawa sekolah internasional untuk mengunjungi desa-desa wisata yang kaya akan potensi lokal, sekaligus mendukung pengembangan ekonomi berbasis pariwisata berkelanjutan. Dengan keanggotaan ini, peluang bagi desa wisata binaan untuk dikenal dan dikunjungi wisatawan mancanegara semakin terbuka lebar.

    “Kami mengapresiasi langkah WisataSekolah dalam memperluas jejaring globalnya. Wisata edukasi yang mereka kembangkan telah memberikan dampak positif bagi desa wisata binaan kami. Dengan bergabungnya WisataSekolah ke dalam WYSE Travel Confederation, kami optimistis lebih banyak wisatawan mancanegara, khususnya dari sekolah-sekolah internasional, akan tertarik untuk berkunjung ke Indonesia,” kata perwakilan Bakti BCA, Nona Faletta, Minggu (9/3/2025).

    Sebagai bagian dari Caventer DMC, WisataSekolah berkomitmen dalam menghadirkan pengalaman wisata edukasi berkualitas, memperluas jaringan global, serta memperkenalkan destinasi-destinasi unik di Indonesia ke pasar internasional. Kehadirannya di ITB Berlin 2025 menjadi momentum strategis untuk menjalin kemitraan global dan membuka peluang lebih luas bagi pertumbuhan wisata edukasi di Indonesia.

    (cip)

  • Jawab Masalah Sampah, Pemkot Bandung Evaluasi TPST dan Teknologi Baru

    Jawab Masalah Sampah, Pemkot Bandung Evaluasi TPST dan Teknologi Baru

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggeber upaya penanganan sampah dengan memantau langsung berbagai titik pengelolaan sampah. Langkah ini menjadi bagian dari strategi percepatan regulasi dan inovasi dalam pengelolaan limbah kota.

    Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyatakan pemantauan ini krusial untuk merumuskan regulasi yang lebih efektif.

    “Ini bukan sekadar tinjauan lapangan, kami ingin menggali kondisi nyata agar kebijakan yang diambil tidak sekadar administratif melainkan berbasis fakta di lapangan,” kata Farhan di Bandung, beberapa waktu lalu.

    BACA JUGA: Masjid Ramah Lingkungan: Berbuka Puasa Tanpa Sampah di Al Lathiif

    Pemkot Bandung melibatkan berbagai pihak, termasuk kelompok swadaya masyarakat yang mengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) serta akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad).

    Fokus utama Pemkot adalah menyamakan persepsi semua elemen terkait pengelolaan sampah agar sejalan dengan kebijakan yang diterapkan.

    Tim monitoring mengunjungi beberapa lokasi, termasuk TPST Patrakomala di Kelurahan Merdeka yang telah mengadopsi konsep Kawasan Bebas Sampah (KBS).

    Dari sembilan RW di kawasan ini, empat RW sudah mencapai status KBS.

    BACA JUGA: Masih Dipenuhi Sampah, Kondisi di Bawah Flyover Ciroyom Tampak Tak Terurus

    “Kami menargetkan seluruh Bandung menjadi kawasan bebas sampah. Salah satu kunci suksesnya adalah menggerakkan komunitas yang telah berhasil sebagai penggerak di wilayah lain,” kata Farhan.

    Selain itu, pihaknya pun sempat menyisir ke berbagai lokasi, mulai dari Mesin Motah Cigondewah di Kecamatan Bandung Kulon, kawasan maggotisasi di Jamaras, Kecamatan Jatihandap, hingga TPST di Kecamatan Gedebage dan TPS Rancabolang.

    Pemkot Bandung menegaskan pentingnya dukungan teknologi dalam pengelolaan sampah. Saat ini, beberapa program unggulan seperti Mobil Pacman, Kang Pisman, dan bank sampah terus diperkuat.

    Teknologi pengolahan sampah berbasis Wisanggeni, Motah, dan Pyrolisis juga mulai dioptimalkan untuk mengurangi ketergantungan pada TPA konvensional.

    BACA JUGA: Baru Dilakukan Pembersihan, Tumpukan Sampah Kembali Penuhi Sungai Citarum di Oxbow Cicukang

    Dengan berbagai langkah tersebut, Pemkot Bandung berharap mampu mengatasi krisis sampah secara lebih sistematis dan berkelanjutan, menciptakan kota yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan.

  • Mengupas Miskonsepsi dan Fakta di Balik Kasus Pertamina

    Mengupas Miskonsepsi dan Fakta di Balik Kasus Pertamina

    Mengupas Miskonsepsi dan Fakta di Balik Kasus Pertamina
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dugaan korupsi di PT
    Pertamina
    (Persero) dan anak perusahaannya mengguncang publik. Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tujuh tersangka dalam kasus yang diduga merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun tersebut.
    Isu yang mencuat terkait Pertamina tidak hanya soal korupsi, tetapi juga mengenai istilah “oplosan” bahan bakar yang memicu kebingungan masyarakat.
    Dalam
    talkshow
    “Industrial Summit 2025: Kasus Pertamina vs Kepercayaan Publik” yang disiarkan langsung oleh
    Kompas TV
    , Rabu (5/3/2025), lima narasumber memberikan pandangan mengenai kasus itu dari berbagai sudut.
    Mereka adalah Pakar Konversi Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Pendiri Lokataru Haris Azhar, Anggota Komisi XII DPR RI Eddy Soeparno, Chief Executive Officer (CEO) & Co-Founder Katadata Metta Dharmasaputra, dan Anggota Dewan
    Energi
    Nasional (DEN) Eri Purnomohadi.
    Di tengah berbagai spekulasi berkembang, Tri berupaya memberikan pemahaman lebih jernih mengenai proses
    blending
    dalam produksi
    bahan bakar minyak
    (
    BBM
    ).
    Menurutnya,
    blending
    adalah praktik umum dan sah di seluruh dunia. Tujuannya, mencapai spesifikasi tertentu pada BBM. Proses ini tidak sekadar mencampur BBM dengan Ron yang berbeda, tetapi juga mempertimbangkan berbagai parameter penting, seperti massa jenis, viskositas, dan kadar sulfur. 
    “Kalau misalnya RON 92 dicampur dengan RON 90, hasilnya adalah RON 91. Jika ini dijual sebagai Pertalite, konsumen diuntungkan karena kinerja kendaraannya membaik,” jelas Tri. 
    Tri menegaskan,
    blending
    tidak hanya dilakukan di kilang minyak, tetapi juga di terminal bahan bakar minyak (TBBM). Misalnya, dalam pembuatan solar B40. Pencampuran biodiesel dan solar dilakukan di TBBM, bukan di kilang. 
    Hal tersebut menunjukkan, pencampuran bahan bakar di luar kilang adalah hal lazim dan diatur dalam regulasi. 
    Lebih lanjut, Tri juga menyoroti peran aditif deterjen dalam Pertamax yang tidak ada pada Pertalite. Aditif ini berfungsi menjaga kebersihan katup mesin, mencegah pemborosan bahan bakar, dan mengurangi emisi gas buang. 
    Jika benar terjadi pengoplosan Pertalite dengan Pertamax, seharusnya ada perubahan kinerja mesin yang terasa oleh konsumen. Tri mencontohkan, tarikan kendaraan yang lebih berat dan konsumsi bahan bakar lebih boros. 
    Selain itu, pewarnaan bahan bakar juga memiliki fungsi penting sebagai penanda visual dan tidak memengaruhi kualitas BBM. Warna juga berfungsi sebagai kontrol di SPBU untuk memastikan konsumen mendapatkan produk sesuai dengan dispenser. Proses ini diawasi dengan ketat dan harus melalui tahapan sertifikasi sesuai dengan regulasi yang berlaku. 
    Pernyataan itu sekaligus meredakan kekhawatiran publik mengenai tuduhan “oplosan” yang berkembang di media sosial. Tri memastikan bahwa proses
    blending
    yang benar tidak akan merugikan konsumen, justru bisa meningkatkan performa kendaraan.
    “Jika benar terjadi pengoplosan dalam skala besar, publik pasti akan merasakan dampaknya dan hal ini sangat mungkin akan menjadi viral, seperti kejadian-kejadian sebelumnya yang cepat terungkap melalui laporan masyarakat,” tuturnya. 
    Keresahan juga disampaikan Metta. Ia menyoroti pentingnya penggunaan istilah tepat dalam pemberitaan kasus tersebut. 
    Menurutnya, penggunaan kata “oplosan” dalam konteks BBM sangat berpotensi memicu keresahan publik. Pasalnya, istilah tersebut biasanya dikaitkan dengan tindakan ilegal atau curang. 

    Blending
    itu sah dan diatur dalam regulasi. Kita tidak pernah menyebut
    cappuccino
    sebagai ‘
    oplosan
    kopi’. Sama halnya dengan
    blending
    BBM. Sebaiknya, kita menggunakan istilah yang lebih tepat, seperti ‘pencampuran’ atau ‘
    blending
    ‘,” tekan Metta.
    Metta juga mengingatkan bahwa penggunaan istilah yang salah bisa memicu distorsi opini publik. Ia khawatir jika narasi negatif ini terus berkembang, masyarakat bisa terprovokasi dan melakukan tindakan di luar kendali, seperti yang pernah terjadi pada kasus pajak Gayus Tambunan di masa lalu. 
    Saat itu, seluruh pegawai pajak terkena stigma negatif. Padahal tidak semua terlibat dalam kasus tersebut. 
    Lebih lanjut, Metta menekankan peran penting media dalam menjaga narasi tetap seimbang dan berbasis data. Ia mendorong agar media tidak sekadar mengikuti arus opini di media sosial, tetapi memberikan edukasi kepada publik mengenai perbedaan
    blending
    dan oplosan sesuai konteks teknis dan regulasi yang ada. 
    Namun, tidak hanya sekadar narasi yang tepat, pengawasan dalam pengadaan dan distribusi BBM juga menjadi elemen penting untuk memastikan
    transparansi
    dan mencegah penyimpangan. 
    Selain masalah teknis mengenai
    blending
    , isu transparansi dalam pengadaan dan distribusi BBM juga menjadi perhatian utama para narasumber. Berbagai aspek pengawasan disoroti, mulai dari proses impor, mekanisme kompensasi, hingga keterbatasan kapasitas kilang dalam negeri. 
    Haris mengungkapkan adanya indikasi manipulasi dalam proses impor BBM oleh Pertamina. Ia menyebut data Kementerian ESDM yang menunjukkan impor RON 90 dari Singapura. Padahal, negara tersebut hanya memproduksi BBM dengan RON 92, 95, dan 97. 
    Hal itu memicu dugaan adanya manipulasi administrasi dan penggelembungan harga yang berpotensi memberikan keuntungan besar kepada pihak tertentu melalui selisih kompensasi yang dibayarkan pemerintah. 
    Lebih jauh, Haris juga mengusulkan agar para tersangka dalam kasus tersebut bisa menjadi
    whistleblower
    atau
    justice collaborator
    . Langkah ini penting untuk membantu membuka praktik-praktik mafia migas di Indonesia yang, menurutnya, bukan isu baru. 
    Dengan adanya
    whistleblower
    , proses hukum dapat lebih terarah dan berpotensi mengungkap aktor utama di balik kasus ini. 
    Isu transparansi juga mencuat dalam mekanisme kompensasi pengadaan BBM. Eddy menjelaskan, mekanisme kompensasi pengadaan BBM melibatkan Kementerian Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam proses verifikasi sebelum kompensasi dibayarkan kepada Pertamina.
    Meski pengawasan cukup ketat, Eddy menyoroti masih ada celah yang bisa dimanfaatkan oknum tertentu. Ia pun mendorong agar pengawasan internal di Pertamina diperkuat, khususnya melalui peran komisaris yang harus lebih proaktif dan tidak sekadar menjadi “penonton” dalam pengawasan operasional perusahaan. 
    Eddy juga menekankan pentingnya audit menyeluruh terhadap produksi dan kapasitas kilang Pertamina agar tidak ada celah dalam pengadaan BBM. 
    Sementara itu, Eri menyoroti keterbatasan kapasitas kilang dalam negeri sebagai alasan utama mengapa Indonesia masih mengimpor BBM. Kilang dalam negeri hanya mampu memproses sekitar 600.000 barel per hari, sedangkan kebutuhan nasional mencapai hampir dua kali lipatnya.
    Eri menilai, selama kapasitas kilang belum memadai, impor BBM tak terhindarkan. Namun, yang menjadi perhatian utamanya adalah kurangnya transparansi dalam proses impornya. 
    “Impor BBM memang tidak bisa dihindari karena keterbatasan kilang dalam negeri. Tetapi, yang menjadi masalah adalah ketidaktransparanan dalam proses impornya,” tegasnya. 
    Sebagai solusi, Eri mengusulkan pembangunan kilang baru dengan kapasitas 500.000 barel per hari untuk meningkatkan kemandirian
    energi
    dan mengurangi ketergantungan pada impor BBM. 
    Selain itu, pembentukan cadangan penyangga energi nasional juga diperlukan untuk menjaga stabilitas pasokan energi di masa depan.
    Kelima narasumber sepakat bahwa kasus itu perlu segera dibawa ke persidangan terbuka. Selain untuk memastikan transparansi, persidangan terbuka juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai tata kelola energi yang baik. 
    Dengan langkah konkret berupa sidang terbuka dan reformasi struktural, diharapkan pula kepercayaan publik terhadap Pertamina dan BUMN lainnya dapat kembali pulih. 
    “Jangan sampai kasus ini hanya ganti pemain, tetapi sistemnya tetap sama. Kita butuh reformasi struktural, baik di Pertamina maupun dalam regulasi pengawasan impor BBM,” ucap Haris. 
    Hal senada turut disampaikan Metta. Ia mendukung ide diadakannya sidang terbuka. Menurutnya, transparansi adalah kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina dan BUMN pada umumnya. 
    Selain itu, ia berharap, proses hukum tidak dicampuradukkan dengan kepentingan politik agar hasilnya benar-benar obyektif dan dapat dipercaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aplikator Harus Jadi Perusahaan Transportasi

    Aplikator Harus Jadi Perusahaan Transportasi

    Jakarta

    Pakar transportasi ITB Sony Sulaksono Wibowo mengatakan, sulit bagi perusahaan berbasis e-commerce seperti Gojek dan Grab, memenuhi tuntutan mitra driver ojek online (ojol) yang menginginkan THR (Tunjangan Hari Raya). Kata Sony, perusahaan e-commerce atau disebut aplikator, bisa memenuhi tuntutan itu jika mereka berstatus sebagai perusahaan transportasi.

    “Jika mitra aplikator (driver) ingin diperlakukan seperti pegawai, punya upah minimum, THR, dan jaminan lainnya, maka para aplikator itu harus jadi perusahaan transportasi, bukan lagi perusahaan yang berbasis e-commerce. Dari dulu mereka tidak mau,” ungkap Sony dalam keterangannya.

    Sony menambahkan, perusahaan seperti Gojek dan Grab dari awal sudah menyatakan sebagai perusahaan e-commerce dengan karakteristik utamanya adalah dikelola secara virtual dengan minimum pegawai, tapi jaringannya luas.

    “Ini yang nanti akan menjadi bisnis besar yang didukung dengan teknologi komunikasi dan informasi yang sudah sangat canggih,” sambung dia.

    Di e-commerce, lanjut Sony, kita bisa jadi pedagang besar tanpa harus punya toko atau barang yang dijual. “Kita bisa jadi perusahaan layanan pengantaran orang dan barang tanpa harus punya banyak driver dan kendaraan,” terang Sony.

    Dikatakan bahawa bisnis e-commerce di Indonesia belum ada aturan yang jelas. Saat ini yang mengatur hanya Kementerian Komunikasi dan Digital, tetapi itu ternyata hanya mengatur terkait masalah penggunaan.

    Sebelumnya beberapa waktu lalu massa driver ojol melakukan demo besar-besaran. Mereka menuntut agar diberikan THR dan menuntut dua aturan agar dihapuskan lantaran membuat mereka menjadi seperti budak.

    “Yang pasti adalah tuntutan kami bahwa kami akan harus mendapatkan THR berupa uang, bukan berupa bahan pokok,” ujar Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiat seperti dikutip dari CNBC Indonesia.

    Selain THR, driver ojol juga menuntut dihapuskannya dua aturan yang disebut aceng dan slot. Dua aturan itu disebut merugikan driver dan membuat mereka seolah merasa diperbudak.

    Kata Lily, aceng adalah angkutan yang tarifnya hanya Rp 5.000. Lily menilai aceng sangat merugikan lantaran tarif yang ditetapkan murah, meskipun jarak tempuhnya jauh. Aceng yang dimaksud merujuk pada Program Mitra GoFood Jarak Dekat.

    Sedangkan sistem slot yang ada di GoRide dianggap membatasi jangkauan pengemudi dan juga mengurangi pendapatan. Ia menilai ada pengkotak-kotakan wilayah dengan sistem slot ini.

    (lua/lth)

  • Alasan iPhone 16 Resmi Masuk RI walau Apple Tak Bangun Pabrik HP

    Alasan iPhone 16 Resmi Masuk RI walau Apple Tak Bangun Pabrik HP

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah negosiasi alot selama 5 bulan, Apple akhirnya bisa berjualan iPhone 16 series di Indonesia. Pasalnya, iPhone 16 series sudah mengantongi salah satu syarat izin edar di Indonesia, yakni sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian.

    Melalui kesepakatan, Apple tetap bisa berjualan di Indonesia tanpa membangun pabrik iPhone di dalam negeri. Pasalnya, Apple memilih Skema 3 untuk memenuhi kewajiban mendapatkan sertifikasi TKDN.

    Skema 3 atau skema investasi inovasi adalah pembangunan pusat latihan dan pengembangan dengan ganjaran TKDN.

    Artinya, Apple masih menjadi satu-satunya brand yang dibolehkan menjual HP impor tanpa harus membangun pabrik di Indonesia.

    Untuk diketahui, ada tiga skema investasi yang diatur Kemenperin agar vendor bisa memenuhi kewajiban TKDN.

    Skema pertama adalah manufaktur atau membangun pabrik, kedua skema software (aplikasi), dan ketiga skema investasi inovaso.

    Kebanyakan brand yang menjual produknya di Indonesia, memilih skema pertama dengan membangun pabrik atau manufaktur smartphone mereka di Tanah Air. Sementara Apple konsisten memilih skema 3 atau jalur investasi inovasi.

    Tetap Bangun Pabrik, Tapi untuk Aksesori

    Apple juga telah menyelesaikan komitmen investasi untuk periode 2020-2023. Besaran kewajiban yang diselesaikan itu sebesar US$10 juta.

    Perusahaan setuju akan menambah investasi untuk memenuhi sanksi belum menjalankan komitmen inovasi pada periode sebelumnya. Ini diatur dalam Permenperin No. 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, Dan Komputer Tablet.

    Caranya adalah membawa perusahaan Global Value Chain Apple, ICT Luxshare untuk berinvestasi di Indonesia. Investasi senilai US$150 juta itu untuk memproduksi produk aksesoris AirTag di pabrik yang rencananya akan dibangun di Batam.

    Pabrik tersebut akan menjadi supplier 65% aksesoris AirTag di dunia. Komponen baterai juga dijanjikan akan dipenuhi dari Indonesia.

    Selain itu juga ada satu line produksi yang disiapkan dari Long Harmony Bandung. Perusahaan itu akan memproduksi kain mesh untuk perangkat Airpod Max.

    “Sudah disepakati berdasarkan hitungan yang sudah diatur dalam Permenperin No. 29 Tahun 2017, bahwa Apple akan membawa hard cash sebesar USD160 juta dalam konteks pemenuhan kewajiban mereka untuk Skema 3,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam keterangan resmi dikutip dari laman resmi kementerian.

    Sejumlah kegiatan juga disepakati kedua belah pihak. Termasuk pendirian Apple Software Innovation and Technology Institute, pendirian Apple Professional Developer Academy, dan keberlanjutan Apple Academy.

    Apple disebut pula berkomitmen mendirikan R7D Center untuk pengembangan software. Pendiriannya melibatkan 15 kampus tanah air, termasuk ITB, UI, UGM dan ITS.

    TKDN 40%

    Keempat model iPhone 16 yang mendapat sertifikasi TDKN di Kemenperin, termasuk iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, dan iPhone 16 Pro Max. Bukan cuma itu, iPhone 16e yang baru dirilis juga sudah lolos sertifikasi.

    Seluruh iPhone 16 seri dan iPhone 16e telah mendapatkan TKDN 40%, atau lebih tinggi dari minimal 35% yang diatur oleh pemerintah.

    Kelima ponsel yang muncul di situs TKDN bernomor model A3287 (iPhone 16), A3290 (iPhone 16 Plus), A3293 (iPhone 16 Pro), A3296 (iPhone 16 Pro Max), dan A3409 (iPhone 16e).

    Namun sayang terbitnya sertifikasi TKDN bukan berarti iPhone 16 sudah bisa langsung ada di pasaran. Sebab masih kurang satu syarat lagi untuk dapat menjual ponsel di Indonesia, yakni Postel Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Pantauan CNBC Indonesia hingga Jumat siang (7/3/2025), seri iPhone 16 masih belum terlihat di laman Postel Kementerian Komunikasi dan Digital.

    Kewajiban kedua syarat terpenuhi itu tertuang dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 16 Tahun 2018 tentang Sertifikasi Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11 Tahun 2019 tentang TKDN untuk Smartphone 4G/LTE. Tanpa keduanya, perangkat termasuk iPhone 16 tidak bisa beredar bebas dan dijual di Indonesia

    (fab/fab)

  • PT St. Morita Farma dan PPBB ITB Kerja Sama Riset dan Kembangkan Produk Berbasis Tamanu Polyphenols

    PT St. Morita Farma dan PPBB ITB Kerja Sama Riset dan Kembangkan Produk Berbasis Tamanu Polyphenols

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – PT St. Morita Farma, perusahaan inovatif di bidang penelitian, pengembangan dan manufaktur produk kesehatan berbasis bahan alami, resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan Pusat Penelitian Biosains dan Bioteknologi (PPBB) Institut Teknologi Bandung (ITB). 

    Perjanjian ini menandai kolaborasi strategis dalam riset dan pengembangan produk kosmetik berbasis Tamanu Polyphenols, suatu bahan aktif turunan dari Virgin Tamanu Oil (Calophyllum inophyllum seed oil) yang sudah dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan dan kecantikan.

    Acara penandatanganan yang berlangsung di Gedung Pusat Antar Universitas ini dihadiri oleh perwakilan dari PT St. Morita, termasuk CEO Drs. Maruap Siahaan MBA serta perwakilan dari PPBB ITB, yang diwakili oleh Ketua PPBB Dr. Ir. V. Sri Harjati Suhardi, Selasa (25/2).

    Dalam sambutannya, Maruap menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan produk berbasis bahan alami yang memiliki potensi besar dalam industri kesehatan dan kosmetik.

    “Kami sangat antusias bekerja sama dengan PPBB ITB dalam pengembangan produk berbasis Tamanu Polyphenols. Dengan keahlian riset dan teknologi yang dimiliki oleh ITB, kami yakin bahwa produk yang dihasilkan akan memiliki kualitas unggul serta memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” ujar Maruap.

    Sementara itu, Ketua PPBB ITB, Sri Harjati, menyatakan bahwa kerja sama ini sejalan dengan misi ITB dalam mendukung pengembangan industri berbasis riset dan inovasi. 

    “Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi industri nasional, sekaligus meningkatkan pemanfaatan bahan alam Indonesia dalam produk yang berdaya saing tinggi,” katanya.

    Dalam bentuk asalnya, virgin tamanu oil sendiri telah dikenal memiliki sifat antibakteri, antioksidan, antiinflamasi, dan antiaging yang sangat baik untuk perawatan dan kesehatan kulit.

     “Kami mengembangkan teknologi pemurnian untuk memisahkan  komponen minyak dengan zat aktif dari virgin tamanu oil.

    Teknologi tersebut  menghasilkan zat aktif yang disebut tamanu polifenol yang memiliki berbagai keunggulan di antaranya tidak mengandung minyak sehingga mudah untuk digunakan dalam bentuk  formula” jelas Prof. Elfahmi dari ITB yang meneliti tamanu sejak tahun 2022. 

    Hasil penelitian Prof Elfahmi dan tim menunjukan khasiat tamanu polifenol jauh lebih  baik dibandingkan dengan virgin tamanu oil. 

    Pada konsentrasi yang sangat kecil, tamanu polifenol mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat seperti Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. 

    Khasiat tamanu polifenol ditemukan 4 hingga 5 kali lebih kuat dibandingkan dengan antibakteri komersial seperti tetrasiklin HCl. Hasil tersebut menunjukkan tamanu polifenol sangat baik digunakan sebagai antibakteri khususnya sebagai anti-acne.

     “Kami juga akan terus melakukan  penelitian terkait kemampuan tamanu polifenol dalam mencegah iritasi, anti-aging dan  menyamarkan noda dan bekas luka pada kulit” terang Prof Elfahmi.

    Melalui kerja sama ini, PT St. Morita dan PPBB ITB akan mengembangkan berbagai formulasi inovatif yang dapat diaplikasikan dalam industri farmasi, kosmetik, dan produk kesehatan lainnya. 

    Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong lahirnya inovasi berbasis  sumber daya alam Indonesia serta memperkuat sinergi antara dunia industri dan  akademisi dalam menghasilkan produk bernilai tambah tinggi. (*)

  • Raja Juli Sindir Anies Masjid UGM Dijadikan Tempat Politik, Dandhy Laksono Beri Pesan Menohok!

    Raja Juli Sindir Anies Masjid UGM Dijadikan Tempat Politik, Dandhy Laksono Beri Pesan Menohok!

    GELORA.CO – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyindir Anies Baswedan dalam media sosial X. Raja Juli turut mengunggah salah satu berita yang menyebutkan Anies Baswedan tengah berceramah bermuatan politik di masjid Universitas Gadjah Mada (UGM).

     

    Raja Juli dalam unggahannya menyebutkan Anies menjadikan masjid sebagai tempat untuk melakukan sindiran politik.

     

    “Masjid tempat ibadah (×), masjid tempat sindir politik (v),” tulis Raja Juli Antoni dalam akun media sosial X, Rabu (5/3).

     

    Namun, unggahan Raja Juli itu mendapat beragam komentar dari netizen. Mereka justru menyindir balik Raja Juli Antoni, salah satunya aktivis lingkungan dan juga jurnalis Dandhy Laksono. Dalam komentarnya, Dandhy menyebut bahwa kantor Kemenhut justru saat ini tidak bisa diandalkan.

     

    Dandhy tidak mempermasalahkan Anies Baswedan berbicara politik di masjid kampus UGM. Sebab, itu kerap dilakukan oleh tokoh lainnya.

    “Seperti Salman ITB, masjid UGM sering bikin kajian sosial-politik. Ceramah di beberapa gereja di Flores atau Papua isinya juga nyindir rezim yang proyeknya mengancam umat,” cetus Dandhy.

     

    Dandhy justru menyebut, kantor Kemenhut yang dipimpin Raja Juli saat ini tidak bisa diandalkan.

     

    “Kenapa di tempat ibadah? Karena kantor Kementerian Kehutanan gak bisa diandalkan atau jadi biang masalah,” ujar Dandy.

     

    Netizen lainnya, @kadung_brainrot turut menyindir kinerja Raja Juli Antoni sebagai Menhut. Ia meminta Raja Juli seharusnya dapat fokus pada kinerjanya.

     

    “Mending komentarin hubungan penggundulan puncak sama banjir gede, tapi itu kalau ngerti ajasih,” cetusnya.

  • Siswa SMA Tagih Janji Wali Kota Bekasi Soal Gedung Sekolah Rusak: Kami Butuh Kepastian Bukan Omongan – Halaman all

    Siswa SMA Tagih Janji Wali Kota Bekasi Soal Gedung Sekolah Rusak: Kami Butuh Kepastian Bukan Omongan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banjir yang melanda Bekasi, Jawa Barat tidak hanya menerjang rumah warga, pusat perekonomian dan jalan utama, namun juga sekolah. Salah satu yang terendam adalah SMAN 21 Bekasi, Jawa Barat.

    SMAN 21 Bekasi lokasinya berada di Jatimakmur, Pondokgede, Bekasi, Jawa Barat. Salah satu siswa SMAN 21 Bekasi mengeluarkan uneg-unegnya di media sosial X(twitter). Siswa SMAN 21 Bekasi dengan akun X(twitter) @naajefh dalam twitnya meminta pemerintah Kota Bekasi dan Jawa Barat agar memikirkan nasibnya dan pelajar lain karena hingga saat ini mereka tidak bisa bersekolah karena gedung rusak diterjang banjir.

    “Bapak/Ibu pemerintah kota Bekasi dan Jawa Barat, saya mohon perhatiannya. Saya adalah salah satu siswi SMAN 21 Kota Bekasi, sekolah kami hanya memiliki satu lantai karena statusnya yang “numpang.” selama 9 tahun berdiri. Kondisi ini memaksa kami belajar dalam dua shift,” ujarnya dikutip Tribun, Rabu(5/3/2025).

    Diketahui, SMAN 21 Bekasi memang sejak berdiri dua tahun yang lalu masih menumpang di gedung SDN 3 dan SDN 4 Jatimakmur. SMA ini tidak memiliki prasarana memadai untuk kegiatan proses belajar mengajar.

    Twit dari @naajefh itu kemudian direspon salah seorang guru SMAN 21 Bekasi bernama Lala Kadarsih. Lala membenarkan kondisi memprihatinkan dari kondisi gedung SMAN 21 Bekasi yang sangat minim sarana dan prasarananya. Ditambah diterjang banjir.

    “Sangat miris dengan melihat kondisi sekolah yang sangat minim sarana prasarananya. Walaupun demikian siswa kami banyak yang diterima di PTN ada yang di UI, ITB, Undip dan masih banyak lagi,” ujar Lala.

    @naajefh kemudian menceritakan lagi soal kondisi usai SMAN 21 Bekasi diterjang banjir. Kata dia banyak fasilitas belajar mengajar rusak dan data-data penting lenyap terutama bagi kelas 12 yang sedang bersiap menghadapi kelulusan.

    “Kami hanya ingin belajar nyaman seperti siswa yang lain. Kami berharap pemerintah Kota Bekasi dapat memberikan perhatian lebih untuk sekolah kami, agar kami bisa mendapatkan fasilitas yang layak untuk masa depan kami,” kata dia.

    Tidak disangka twit tersebut kemudian direspon oleh Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. Tri kemudian membalas tweet dari @naajefh tersebut.

    “Halo nak, saat ini fokus kita untuk recovery pasca banjir dulu ya, setelahnya saya akan koordinasikan dengan pak gubernur yang memiliki kewenangan SMA sehingga ada solusi yang lebih konkret,” tulis Tri.

    Tidak puas dengan jawaban tersebut @naajefh kemudian membalas lagi. “Pak, tahun 2023 bapak datang ke sekolah kami dan sudah melihat kondisi bangunan sekolah. Saya ingat waktu itu keluar kalimat “nanti dicarikan.” dari bapak sendiri, ini sudah 2 tahun tapi tidak ada kabar lagi mengenai ini. Apakah kalimat itu hanya sekedar penenang semata?,” tulis @naajefh.

    “Apakah harus ada bencana seperti ini dahulu baru dijangkau kembali? Kami butuh kepastian, pak. Bukan hanya omong-omong saja,” tulis @naajefh.

    Sontak netizen yang melihat percakapan tersebut langsung memuji Siswa SMAN 21 Bekasi tersebut. 

    “Menyala dekkk, kata-kata kamu tertata banget,” tulis @ylanaptr.

    “Pak jawab adiknya pa,” tulis akun @tigapuluh11111.

    “Keren banget adikku, sikaaatttt,” tulis @losercomplain.