Institusi: ITB

  • Di Hadapan Bupati Banyuwangi, Ikawangi Bandung Nyatakan Siap Kontribusi Bangun Daerah

    Di Hadapan Bupati Banyuwangi, Ikawangi Bandung Nyatakan Siap Kontribusi Bangun Daerah

    Bandung (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri kegiatan Halal Bihalal Ikawangi Bandung di Puri Bambu Bandung, Minggu (4/5/2025). Dalam momen itu, semangat diaspora Banyuwangi yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) terlihat semakin solid dan siap berkontribusi membangun kampung halaman.

    Ipuk menegaskan bahwa diaspora memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan Banyuwangi. Menurutnya, daerah tidak bisa hanya bergantung pada sumber daya yang ada, apalagi hanya mengandalkan aparatur sipil negara (ASN).

    “Kami sangat berharap kolaborasi dengan semua pihak. Tak mungkin kita hanya mengandalkan sumber daya yang ada di Banyuwangi saja, apalagi hanya ASN, perlu urun tangan dan pikiran semua pihak,” kata Bupati Ipuk.

    Ipuk juga menyemangati warga Banyuwangi yang merantau agar terus meningkatkan kompetensi dan prestasi, agar kelak bisa berkontribusi bagi daerah asalnya.

    “Jika kemarin viral hashtag kabur aja dulu, kami tidak melarang. Silakan lihat dunia. Tapi, mari tengok kembali kampung halaman dan majukan daerah. Tingkatkan kompetensi dan abdikan untuk Banyuwangi,” ajaknya.

    Pernyataan Ipuk tersebut mendapat sambutan hangat dari para sesepuh dan anggota Ikawangi. Salah satunya Djuhri Rosyidi, mahasiswa ITB pertama asal Banyuwangi angkatan 1957 sekaligus pensiunan pejabat Kementerian ESDM.

    “Apa saja yang menjadi kebutuhan Banyuwangi, selagi kami bisa, kami siap untuk membantu kemajuan Banyuwangi,” ujar pria kelahiran 1933 itu.

    Djuhri juga menyebut banyak warga Banyuwangi yang merantau kini telah menjadi ahli di berbagai bidang seperti gempa bumi, pertambangan, dan penerbangan.

    Sementara itu, Ketua Ikawangi Bandung, Edy Suwondo, menyatakan kemajuan Banyuwangi saat ini membuat para perantau semakin bangga dan bersemangat mengambil peran.

    “Kami jadi bangga mengaku Banyuwangi dan kami juga tertantang untuk turut berkontribusi bagi kampung halaman kami,” ujar dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB itu.

    Edy menyebut, kegiatan halal bihalal berlangsung lancar dan hangat, tidak hanya diikuti warga Ikawangi Bandung, tetapi juga dari kota-kota lain di Jawa Barat dan Jakarta. [alr/beq]

  • Pramono: Saya Dulu Pemain Sepak Bola, Cari Saja di Google 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Mei 2025

    Pramono: Saya Dulu Pemain Sepak Bola, Cari Saja di Google Megapolitan 4 Mei 2025

    Pramono: Saya Dulu Pemain Sepak Bola, Cari Saja di Google
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta,
    Pramono Anung
    mengaku pernah menjadi pemain bola saat kuliah di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.
    “Tadi dikatakan bahwa selama ini enggak punya gubernur bola. Kalau saudara Google cari
    ITB Bandung
    Pramono Anung, pasti di situ ada pemain bola ITB Bandung,” ujar Pramono saat membuka kompetisi Liga U-17
    Piala Gubernur 2025
    di Lapangan PSF, Pancoran, Jakarta Selatan pada Minggu (4/5/2025). 
    Ketika masih berstatus mahasiswa ITB Bandung, Pramono juga mengaku aktif olahraga
    basket
    .
    “Karena saya dulu pemain bola, selain basket. Sehingga saya sungguh berharap saudara-saudara betul-betul menjadi cikal bakal pemain yang ada di Jakarta ini,” kata dia.
    Selain itu, dia berharap kompetisi ini bisa melahirkan pemain muda seperti Witan Sulaeman dan Muhammad Ferrari. 
    “Saya berharap liga ini menghasilkan bibit seperti Witan, Ferrari, dan lainnya yang bisa berprestasi pada tingkat nasional,” ujar Pramono.
    Dia juga berharap para pemain muda yang tampil di Liga U-17 Piala Gubernur Jakarta bisa tampil dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). 
    “Sekarang ini U-17, PSSI kita bisa lolos ke Piala Dunia dan mudah-mudahan ini menjadi semangat buat saudara-saudara sekalian bahwa Jakarta enggak boleh lagi untuk urusan
    sepak bola
    kalah dari daerah lain,” kata dia.
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Buka Liga U-17 Piala Gubernur, Berharap Lahirkan Pemain Muda sepeti Witan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Mei 2025

    Pramono Buka Liga U-17 Piala Gubernur, Berharap Lahirkan Pemain Muda sepeti Witan Megapolitan 4 Mei 2025

    Pramono Buka Liga U-17 Piala Gubernur, Berharap Lahirkan Pemain Muda sepeti Witan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta,
    Pramono Anung
    membuka kompetisi 
    Liga U-17
    Piala Gubernur 2025 di Lapangan PSF, Pancoran, Jakarta Selatan pada Minggu (4/5/2025).
    Pramono berharap kompetisi ini bisa melahirkan pemain muda seperti
    Witan Sulaeman
    dan Muhammad Ferrari.
    “Saya berharap liga ini menghasilkan bibit seperti Witan, Ferrari, dan lainnya yang bisa berprestasi pada tingkat nasional,” ujar Pramono Anung di Lapangan PSF, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu.
    Pramono juga berharap para pemain muda yang tampil di Liga U-17
    Piala Gubernur Jakarta
    bisa tampil dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
    “Sekarang ini U-17, PSSI kita bisa lolos ke Piala Dunia dan mudah-mudahan ini menjadi semangat buat saudara-saudara sekalian bahwa Jakarta enggak boleh lagi untuk urusan sepak bola kalah dari daerah lain,” kata dia.
    Selain itu, Pramono menceritakan pengalamannya sebagai mantan pemain sepak bola dan basket saat menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
    “Saya dulu pemain bola, selain basket. Sehingga saya sungguh berharap saudara-saudara betul-betul menjadi cikal bakal pemain yang ada di Jakarta ini,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nasib Mahasiswa ITB Lucas Valentino Nainggolan Joki UTBK 2025, Terancam Dapat Sanksi – Halaman all

    Nasib Mahasiswa ITB Lucas Valentino Nainggolan Joki UTBK 2025, Terancam Dapat Sanksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang mendalami kasus kecurangan yang melibatkan mahasiswanya dalam penyelenggaraan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.

    Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, seorang mahasiswa ITB bernama Lucas Valentino Nainggolan menjadi joki UTBK 2025.

    Ia diamankan tim Pelaksana UTBK Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

    Pihak ITB dalam keterangan tertulis yang dirilis, menyebut pihak kampus sedang mendalami kasus joki UTBK yang menyeret Lucas.

    “ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti pemeriksaan kasus ini,” kata ITB, dikutip dari itb.ac.id, Jumat (2/5/2025).

    Kampus berlogo Ganesha itu akan memintai keterangan mahasiswa yang bersangkutan.

    Jika nantinya, Lucas terbukti bersalah, ITB siap memberikan sanksi kepada pelaku.

    Sedangkan terkait unsur pidana, kampus serahkan penanganannya kepada pihak kepolisian.

    “Komisi ini bertugas memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan, dan jika terbukti maka Komisi akan merekomendasikan sanksi kepada Rektor ITB sesuai dengan ketentuan,” tulis ITB.

    Pimpinan ITB dalam rilisnya juga menyatakan kekecewaannya.

    Aksi joki bagian dari kecurangan pelaksanaan UTBK malah dilakukan oleh seorang mahasiswa yang seharusnya menjunjung tinggi etika akademik.

    ITB berkomitmen menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, tanggung jawab akademik, serta senantiasa berupaya menjaga kepercayaan publik dan mendorong terciptanya budaya akademik yang jujur, bersih, dan beretika.

    “Untuk itu dengan segera kami melakukan langkah-langkah penegakan aturan akademik dan kemahasiswaan,” tegas ITB.

    Informasi tambahan, berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Lucas adalah mahasiswa jurusan Sarjana Teknik Elektro ITB.

    Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Eduart Wolok menjelaskan, foto Lucas  terpasang di empat kartu ujian peserta UTBK 2025.

    Lucas terlihat hanya mengubah gaya rambutnya guna mengelabui petugas ujian di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

    “Ini yang kita dapatkan terkait joki. Ada 4 kartu peserta dengan satu foto yang dimainkan dengan AI (Artificial Intelligence).”

    “Dirubah tingkat kemiripannya. Nama asli jokinya Lucas Valentino Nainggolan.”

    “Peserta yang dijoki sementara 4 orang. Kami sebut kan sebanyak 4 orang karena memang masih kami lacak (pengganti peserta lainnya),” papar Eduart, dikutip dari kanal YouTube SNPMB ID, Kamis (1/5/2025). 

    Eduart melanjutkan, pihaknya juga berhasil mendapati joki peserta UTBK 2025 lain bernama Khamila Djibran.

    Ia melakukan modus yang sama dengan mengubah foto peserta ujian.

    “Ada dua peserta dijoki oleh Khamila Djibran dan Healthy Febrian Jessica,” papar Eduart.

    Eduart dalam kesempatannya sangat menyayangkan aksi joki di UTBK 2025.

    Semua tidak lepas dari dinamika ujian lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.

    “Karena dari tahun ke tahun wanita semakin memperketat dan peningkatan standarisasi SOP kami. Sehingga bisa mendeteksi kecurangan dan lain sebagainya,” tegas Eduart.

    Eduart juga menyampaikan, pihaknya berpotensi memeriksa peserta UTBK yang kini sudah duduk di bangku kuliah.

    Jika nanti terbukti mahasiswa tersebut, masuk Perguruan Tinggi bisa saja disanksi.

    “Yang besakutan saat kita cek, yang asli dengan foto kartu UTBK-nya besa.”

    “Maka bisa saja sudah duduk di semester 2 maupun semester 4 bisa kita diskualifikasi,” tegasnya.

    Eduart menegaskan, cara ini bagian dari cara tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) untuk mendisiplinkan para peserta.

    Dengan harapan di kemudian hari tidak ada lagi peserta yang menggunakan joki untuk ikut ujian.

    Koordinator Pelaksana UTBK ISBI Bandung, Redhiana Langen Tresna, membenarkan telah mengamankan dua joki.

    Lucas beraksi saat ujian pada Jumat (25/4/2025), sementara Khamila pada Minggu (27/4/2025).

    Di hadapan panitia, keduanya tidak bisa mengelak lagi.

    Lucas dan Khamila mengaku berasal dari komplotan yang sama.

    “LK (Lucas) dan KD (Khamila) ini mengakui menjadi joki dari peserta UTBK di ISBI Bandung. Bahkan, dari pendalaman kami keduanya sama-sama direkrut seseorang berinisial TN,” beber Redhiana, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis.

    Redhiana membeberkan kronologi saat Lucas tertangkap basah.

    Semua berawal dari kecurigaan panitia yang tak asing dengan wajahnya.

    “Setelah kami mencocokkan data kehadiran peserta, ternyata foto yang bersangkutan (Lucas) ditemukan menggunakan tiga identitas berbeda, dan telah mengikuti UTBK di ISBI,” terangnya.

    Lucas mengaku kepada panitia mau menjadi joki karena dibayar.

    Ia bisa mengantongi uang puluhan juta rupiah dari aksinya.

    “Joki ini mendapat bayaran Rp 30 juta-Rp 50 juta. Ini berdasarkan pengakuan keduanya kepada panitia UTBK ISBI Bandung,” ucap Redhiana.

    Terakhir, Redhiana menyebut Pelaksana UTBK ISBI Bandung sudah melaporkan kasus joki ke pusat.

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJabar.id/Ahmad Imam Baehaqi)

  • Sosok Lucas Valentino Joki UTBK 2025, Mahasiswa ITB Nyamar Jadi 4 Peserta, Dibayar sampai Rp50 Juta – Halaman all

    Sosok Lucas Valentino Joki UTBK 2025, Mahasiswa ITB Nyamar Jadi 4 Peserta, Dibayar sampai Rp50 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Lucas Valentino Nainggolan, joki UTBK 2025 yang viral di media sosial.

    Foto Lucas tersebar luas setelah tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) melakukan konferensi pers terkait kecurangan UTBK 2025 pada Selasa (29/4/2025).

    Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Eduart Wolok, merilis foto Lucas yang terpasang di empat kartu ujian peserta UTBK 2025.

    Lucas terlihat hanya mengubah gaya rambutnya guna mengelabui petugas ujian di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. 

    Eduart mengatakan, yang bersangkutan sudah menggantikan 4 peserta.

    “Ini yang kita dapatkan terkait joki. Ada 4 kartu peserta dengan satu foto yang dimainkan dengan AI (Artificial Intelligence).”

    “Dirubah tingkat kemiripannya. Nama asli jokinya Lucas Valentino Nainggolan.”

    “Peserta yang dijoki sementara 4 orang. Kami sebut kan sebanyak 4 orang karena memang masih kami lacak (pengganti peserta lainnya),” papar Eduart, dikutip dari kanal YouTube SNPMB ID, Kamis (1/5/2025).

    Eduart melanjutkan, pihaknya juga berhasil mendapati joki peserta UTBK 2025 lain bernama Khamila Djibran.

    Ia melakukan modus yang sama dengan mengubah foto peserta ujian.

    “Ada dua peserta dijoki oleh Khamila Djibran dan Healthy Febrian Jessica,” papar Eduart.

    Eduart dalam kesempatannya sangat menyayangkan aksi joki di UTBK 2025.

    Semua tidak lepas dari dinamika ujian lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.

    “Karena dari tahun ke tahun wanita semakin memperketat dan peningkatan standarisasi SOP kami. Sehingga bisa mendeteksi kecurangan dan lain sebagainya,” tegas Eduart.

    Eduart juga menyampaikan, pihaknya berpotensi memeriksa peserta UTBK yang kini sudah duduk di bangku kuliah.

    Jika nanti terbukti mahasiswa tersebut, masuk Perguruan Tinggi bisa saja disanksi.

    “Yang besakutan saat kita cek, yang asli dengan foto kartu UTBK-nya besa.”

    “Maka bisa saja sudah duduk di semester 2 maupun semester 4 bisa kita diskualifikasi,” tegasnya.

    Eduart menegaskan, cara ini bagian dari cara tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) untuk mendisiplinkan para peserta.

    Dengan harapan di kemudian hari tidak ada lagi peserta yang menggunakan joki untuk ikut ujian.

    Koordinator Pelaksana UTBK ISBI Bandung, Redhiana Langen Tresna, membenarkan telah mengamankan dua joki.

    Lucas beraksi saat ujian pada Jumat (25/4/2025), sementara Khamila pada Minggu (27/4/2025).

    Di hadapan panitia, keduanya tidak bisa mengelak lagi.

    Lucas dan Khamila mengaku berasal dari komplotan yang sama.

    “LK (Lucas) dan KD (Khamila) ini mengakui menjadi joki dari peserta UTBK di ISBI Bandung. Bahkan, dari pendalaman kami keduanya sama-sama direkrut seseorang berinisial TN,” beber Redhiana, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis.

    Redhiana membeberkan kronologi saat Lucas tertangkap basah.

    Semua berawal dari kecurigaan panitia yang tak asing dengan wajahnya.

    “Setelah kami mencocokkan data kehadiran peserta, ternyata foto yang bersangkutan (Lucas) ditemukan menggunakan tiga identitas berbeda, dan telah mengikuti UTBK di ISBI,” terangnya.

    Lucas mengaku kepada panitia mau menjadi joki karena dibayar.

    Ia bisa mengantongi uang puluhan juta rupiah dari aksinya.

    “Joki ini mendapat bayaran Rp 30 juta – Rp 50 juta. Ini berdasarkan pengakuan keduanya kepada panitia UTBK ISBI Bandung,” ucap Redhiana.

    Terakhir, Redhiana menyebut Pelaksana UTBK ISBI Bandung sudah melaporkan kasus joki ke pusat.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Lucas adalah seorang mahasiswa.

    Ia berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Lucas mengambil jurusan Sarjana Teknik Elektro.

    Pihak ITB membenarkan Lucas adalah mahasiswanya. 
     
    “ITB mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan benar merupakan mahasiswa aktif ITB. Perlu kami informasikan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi di pusat UTBK ITB,” kata ITB di itb.ac.id.

    ITB sangat menyesalkan bahwa hal itu dilakukan oleh seorang mahasiswa yang seharusnya menjunjung tinggi etika akademik.

    Untuk itu, dengan segera Pihak ITB melakukan langkah-langkah penegakan aturan akademik dan kemahasiswaan.

    Sebagai bentuk tanggung jawab institusi atas dugaan terlibatnya mahasiswa ITB tersebut, ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti pemeriksaan kasus ini. 

    Komisi ini bertugas memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan, dan jika terbukti maka Komisi akan merekomendasikan sanksi kepada Rektor ITB sesuai dengan ketentuan.

    Sementara itu, dugaan tindak pidana kami serahkan penanganannya kepada pihak kepolisian.

    “ITB berkomitmen menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, tanggung jawab akademik, serta senantiasa berupaya menjaga kepercayaan publik dan mendorong terciptanya budaya akademik yang jujur, bersih, dan beretika,” tutup ITB.

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJabar.id/Ahmad Imam Baehaqi)

  • ITB Akui Mahasiswanya Terlibat Perjokian UTBK 2025, Duplikasi Foto Pakai AI

    ITB Akui Mahasiswanya Terlibat Perjokian UTBK 2025, Duplikasi Foto Pakai AI

    Sebelumnya, dalam konferensi pers yang digelar Selasa (29/4/2025), Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB yang diketuai Eduart Wolok menyampaikan temuan mengejutkan, sekitar 50 peserta terindikasi melakukan kecurangan, termasuk 10 orang yang diduga bertindak sebagai joki.

    Akun @fauzanalrasyid mengunggah gambar salinan resmi panitia SNPMB sembari menuliskan bahwa foto pada kartu peserta telah diedit dengan teknologi AI, dan menyebut nama-nama terduga joki.

    “Joki-joki yang ditemukan menurut @snpmb_id, foto diedit dengan AI. Nama joki tertera pada salinan di bawah,” tulis akun itu.

    Salah satu temuan paling mencolok terjadi di pusat UTBK ISBI Bandung, di mana panitia mendeteksi empat kartu peserta yang menampilkan wajah serupa namun menggunakan identitas berbeda.

    Dari hasil investigasi awal, nama asli joki yang digunakan dalam keempat kartu tersebut terungkap sebagai Lukas Valentino Nainggolan yang diduga menjadi joki empat calon mahasiswa sekaligus.

    Ia tercatat sebagai mahasiswa aktif Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Program Studi Teknik Elektro angkatan 2018.

    Yang lebih mengkhawatirkan, kecurangan ini tidak dilakukan oleh satu orang saja. Dua nama lain turut muncul sebagai terduga joki, yakni Healthy Febriana Jessica dan Khamila Djibran, yang merupakan angkatan 2018 dan telah lulus dari ITB.

    Healthy berasal dari Program Studi Teknik Perminyakan dan telah lulus pada 2022, sementara Khamila dari Teknik Pertambangan lulus tahun 2023.

    Ketiganya diduga terlibat dalam praktik joki lintas provinsi, memanfaatkan teknologi pengeditan wajah berbasis AI untuk menyamarkan identitas mereka pada kartu peserta ujian.

  • Mahasiswa dan Alumni ITB Terima Panggilan Mencurigakan, Apa Penyebabnya?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Mei 2025

    Mahasiswa dan Alumni ITB Terima Panggilan Mencurigakan, Apa Penyebabnya? Regional 1 Mei 2025

    Mahasiswa dan Alumni ITB Terima Panggilan Mencurigakan, Apa Penyebabnya?
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Institut Teknologi Bandung (ITB) mengonfirmasi adanya dugaan kebocoran data yang berujung pada aktivitas penipuan (scam) yang menyasar mahasiswa dan alumni melalui panggilan telepon dari nomor tak dikenal dengan awalan 0888*.
    Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Nurlaela Arief, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari sejumlah mahasiswa dan alumni mengenai panggilan mencurigakan tersebut pada Sabtu (27/4/2025).
    Laporan ini juga telah beredar melalui berbagai platform media sosial, termasuk X (sebelumnya Twitter).
    “ITB menegaskan bahwa panggilan tersebut merupakan bagian dari modus penipuan (scam),” ujar Nurlaela dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Kamis (1/5/2025).
    Menanggapi situasi ini, ITB menyayangkan kejadian tersebut dan saat ini sedang melakukan koordinasi intensif dengan pihak-pihak terkait untuk menelusuri dan menangani dugaan kebocoran data serta aktivitas penipuan tersebut.
    Sebagai langkah preventif, ITB mengimbau seluruh mahasiswa dan alumni untuk tetap tenang dan tidak panik jika menerima panggilan mencurigakan.
    Mereka juga disarankan untuk mengabaikan serta tidak menanggapi permintaan apapun dari penelepon yang tidak dikenal, serta tidak mentransfer dana dalam bentuk apapun berdasarkan alasan yang disampaikan oleh pihak yang tidak sah.
    Selain itu, insiden ini dapat dilaporkan melalui tautan berikut:
    https://s.id/LaporanScamMhsITB
    .
    Untuk informasi dan bantuan lebih lanjut, mahasiswa dapat menghubungi Layanan WhatsApp ITB di nomor 081-1210-1920, sedangkan alumni dapat menghubungi melalui nomor 0823-1818-1959.
    ITB juga menyediakan layanan pendampingan psikologis bagi mahasiswa yang dapat diakses melalui situs web Konseling Mahasiswa di https://konseling.kemahasiswaan.itb.ac.id/login dan melalui WhatsApp Konseling di nomor 0858-7111-9135.
    ITB mengimbau seluruh sivitas akademika untuk tetap fokus dalam menjalankan kegiatan akademik dan kemahasiswaan.
    ITB berkomitmen untuk terus menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan terlindungi bagi seluruh warganya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanggapan ITB Soal Mahasiswanya yang Diduga Jadi Joki UTBK SNBT 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Mei 2025

    Tanggapan ITB Soal Mahasiswanya yang Diduga Jadi Joki UTBK SNBT 2025 Regional 1 Mei 2025

    Tanggapan ITB Soal Mahasiswanya yang Diduga Jadi Joki UTBK SNBT 2025
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengungkap bahwa seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (
    ITB
    ) bernama LVN terlibat dalam praktik joki pada pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025.
    Praktik perjokian tersebut dilaporkan terjadi di beberapa pusat pelaksanaan UTBK.
    Menanggapi pernyataan tersebut, ITB mengonfirmasi bahwa LVN adalah mahasiswa aktif di institusi tersebut.
    “ITB mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan benar merupakan mahasiswa aktif ITB,” kata Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Dr. N. Nurlaela Arief, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/5/2025).
    Dr. Nurlaela menyatakan bahwa pihak ITB sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut, yang seharusnya menjunjung tinggi
    etika akademik
    .
    ITB berencana untuk mengambil langkah-langkah penegakan aturan akademik dan kemahasiswaan terkait kasus ini.
    “ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti pemeriksaan kasus ini. Komisi ini bertugas memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Jika terbukti, maka Komisi akan merekomendasikan sanksi kepada Rektor ITB sesuai dengan ketentuan,” ucapnya.
    Lebih lanjut, Nurlaela menyampaikan bahwa dugaan tindak pidana terkait kasus ini akan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.
    Sebagai penutup, Nurlaela menegaskan komitmen ITB untuk menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab akademik.
    “Kami senantiasa berupaya menjaga kepercayaan publik dan mendorong terciptanya budaya akademik yang jujur, bersih, dan beretika,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Marsudi Wahyu Kisworo, Rektor Universitas Pancasila yang Mendadak Dibebastugaskan – Halaman all

    Sosok Marsudi Wahyu Kisworo, Rektor Universitas Pancasila yang Mendadak Dibebastugaskan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kabar mengenai pencopotan Prof. Marsudi Wahyu Kisworo, Ir., MSc, PhD, IPU, sebagai Rektor Universitas Pancasila (UP) menghebohkan mahasiswa dan seluruh civitas akademika.

    Pencopotan ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Ketua Pembina YPP-UP Nomor: 04/KEP/KA.PEMB/YPP-UP/IV/2025 yang ditandatangani Ir Suswono Yudo Husodo pada 24 April 2025.

    Belum diketahui secara jelas alasan dibebastugaskannya Prof. Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Rektor Universitas Pancasila.

    Lantas, siapakah sosok Prof. Marsudi Wahyu Kisworo ?

    Prof. Marsudi Wahyu Kisworo, Ir., MSc, PhD, IPU adalah seorang akademisi sekaligus tokoh pendidikan.

    Ia tercatat pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan berhasil menyandang gelar Sarjana Teknik Elektro pada 1983.

    Marsudi kemudian melanjutkan pendidikan dan berhasil meraih gelar S2 Ilmu Komputer di Curtin University, Australia tahun 1990.

    Ia kembali menempuh pendidikan di kampus yang sama dan meraih gelar S3 pada jurusan yang sama tahun 1992.

    Sebelum menjabat Rektor Universitas Pancasila, Marsudi pernah mengisi posisi penting yakni sebagai Komisaris Independen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero).

    Di bidang pemerintahan, Marsudi juga pernah tercatat sebagai Anggota Badan Pertimbangan Pemasyarakatan Kemenkumham RI.

    Ia pun juga pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Pertahanan Cyber Kementerian Pertahanan RI, dan Senior Advisor CitiAsia Inc dan Coach Gerakan Menuju 100 Smart City Kominfo.

    Pencopotan Marsudi

    Kabar mengenai dicopotnya Marsudi sebagai Rektor Universitas Pancasila tentu mengejutkan banyak pihak.

    Pihak kampus menuding adanya peran oknum di Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) dan jajaran internal civitas di balik pencopotan Marsudi.

    Kepala Biro Komunikasi Universitas Pancasila, Fitria Angeliqa mengatakan, Marsudi gencar untuk melindungi korban pelecehan seksual yang mengalami intimidasi secara internal maupun eksternal.

    Adapun kasus pelecehan seksual tersebut melibatkan ETH, eks Rektor UP sebelum Marsudi.

    “Mengapa demikian? Karena ada oknum di yayasan dan jajaran civitas yang berusaha mendesakkan keinginannya untuk mengembalikan ETH dalam jajaran dosen di Universitas,” kata Fitria.

    “Marsudi menemukan beberapa masalah internal kampus yang harus segera dibereskan, tetapi mendapatkan tentangan keras dari oknum-oknum tersebut,” sambungnya.

    Sementara itu, Marsudi sendiri membenarkan bahwa dirinya dicopot dari jabatannya sebagai Rektor UP secara sepihak tanpa ada pemberitahuan.

    “Benar (dicopot dari jabatan),” kata Marsudi.

    Marsudi menduga, alasan dirinya dicopot dari jabatan karena ada hubungannya dengan kasus eks Rektor UP berinisial ETH yang terlibat kasus kekerasan seksual.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Bangkapos.com dengan judul Sosok Marsudi Wahyu Kisworo Rektor Universitas Pancasila Dicopot Sepihak, Diduga Ini Penyebabnya

     

    (Tribunnews.com/David Adi) (Bangkapos.com/Fitri Wahyuni)

  • Komdigi Panggil Indosat – XLSmart Cs Besok, Babak Baru Pemblokiran IMEI

    Komdigi Panggil Indosat – XLSmart Cs Besok, Babak Baru Pemblokiran IMEI

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan mengadakan rapat bersama Telkomsel, Indosat, dan XLSmart membahas mengenai pengembangan pemblokiran International Mobile Equipment Identity atau IMEI. 

    IMEI adalah nomor identifikasi unik yang melekat pada setiap perangkat seluler, seperti ponsel pintar atau smartphone. Nomor ini terdiri dari 15 digit angka dan berfungsi untuk mengidentifikasi setiap perangkat secara unik di seluruh dunia. 

    Dalam dokumen yang diterima Bisnis, rapat tersebut mengenai Public Hearing Layanan Pemblokiran IMEI Telepon Seluler atau Tablet yang Hilang atau Dicuri (Lost and Stolen). 

    Rapat ini digelar pada Jumat (2/5/2025) dan merupakan tindak lanjut dari kegiatan rapat sebelumnya yang diselenggarakan pada 17 April 2025. 

    Adapun rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital, Direktorat Jenderal ILMATE, Kementerian Perindustrian, Institut Teknologi Bandung (ITB) hingga operator seluler. 

    Diketahui aturan IMEI di Indonesia mengharuskan ponsel yang masuk ke Indonesia untuk didaftarkan agar dapat terhubung dengan jaringan seluler. 

    Pendaftaran IMEI ini bertujuan untuk mencegah peredaran ponsel ilegal atau black market. Aturan ini diberlakukan secara efektif sejak 18 April 2020. 

    Dalam perkembangan kali ini, Komdigi dan pemangku kepentingan akan membahas mengenai pemblokiran IMEI pelanggan yang mengalami musibah kehilangan atau dicuri perangkat gawainya. 

    Tanpa adanya pemblokiran, IMEI yang telah berpindah tangan berpotensi disalahgunakan oleh pemilik selanjutnya. 

    Adapun pada 2023, Badan reserse kriminal (Bareskrim) Polri menemukan 191.000 ponsel dari berbagai merek dengan IMEI ilegal. Polri saat itu mengambil langkah tegas dengan melakukan pemblokiran.

    Penyeldikian tersebut berlangsung sekitar 10-20 Oktober 2023. Dari jumlah 191.965 diperoleh di antaranya sebanyak 176.874 unit bermerek iPhone.

    Kemudian pada 2025, Bea Cukai (BC) Batam meringkus sindikat joki International Mobile Equipment Identity (IMEI) dari dua pelabuhan internasional yang beroperasi di kawasan perdagangan bebas itu.

    Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi BC Batam, Evi Octavia mengatakan joki IMEI ditangkap di Pelabuhan Feri Harbour Bay dan Batam Center beberapa waku lalu.

    “Penindakan pertama pada 27 Januari kemarin di Harbour Bay terhadap penumpang dari Singapura dan Malaysia. Petugas mengamankan 20 ponsel iPhone yang dibawa 10 orang penumpang yang berperan sebagai joki IMEI,” katanya Selasa (4/2/2025) di Batam.

    Selanjutnya keesokan harinya, BC Batam kembali mengungkap kasus serupa di Pelabuhan Feri Batam Center.

    “Dalam kasus ini, petugas mengamankan 22 unit ponsel iPhone yang dibawa oleh dua joki IMEI, serta dua pengendali yang berperan sebagai koordinator,” paparnya.

    Dalam praktik ilegal ini, para joki IMEI direkrut melalui grup-grup di media sosial dengan iming-iming perjalanan gratis ke luar negeri. Selain itu, beberapa di antaranya juga direkrut langsung di luar negeri sebelum berangkat menuju Batam. 

    Sebagai kompensasi, mereka dijanjikan sejumlah uang tunai setelah berhasil menyelesaikan proses registrasi IMEI. Setibanya di Batam, para joki terlebih dahulu mengambil ponsel yang telah disiapkan oleh pengendali di lokasi tertentu. 

    Setelah itu, mereka melakukan registrasi IMEI menggunakan data pribadi agar perangkat tersebut seolah-olah merupakan barang bawaan pribadi dari luar negeri.